Lapsus Psikotik - Rifna.docc

20
LAPORAN KASUS GANGGUAN WAHAM MENETAP (F22.0) I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.D Umur : 37 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status perkawinan : Menikah Pendidikan : D III Pekerjaan : Bidan Alamat : Jl. Perum Rindang Garden Blok B2/8 Tanggal pemeriksaan : 25 Februari 2014 Identitas keluarga terdekat : Ny. Henny/ Jl.Monginsidi No.78/ 085391941001 II. RIWAYAT PSIKIATRI Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis, dan alloanamnesis, dari: Nama : Ny.Henny Jenis kelamin : Perempuan

description

psikiatri

Transcript of Lapsus Psikotik - Rifna.docc

LAPORAN KASUS

GANGGUAN WAHAM MENETAP(F22.0)

I. IDENTITAS PASIEN

Nama

: Ny.DUmur

: 37 tahun

Jenis Kelamin

: PerempuanAgama

: Islam

Status perkawinan

: Menikah

Pendidikan

: D IIIPekerjaan

: Bidan

Alamat

: Jl. Perum Rindang Garden Blok B2/8Tanggal pemeriksaan

: 25 Februari 2014Identitas keluarga terdekat : Ny. Henny/ Jl.Monginsidi No.78/ 085391941001II. RIWAYAT PSIKIATRI

Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis, dan alloanamnesis, dari:Nama

: Ny.HennyJenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan Terakhir: SMA

Alamat

: Jl.Monginsidi No.78 / 085391941001Hubungan

: Keponakan pasien

III. RIWAYAT PENYAKIT

A. Keluhan Utama

Apatis, murungB. Riwayat Gangguan Sekarang

Keluhan telah dialami sejak 7 bulan yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien sering mengurung diri, suka melamun, malas beraktifitas, tidak mau mengurusi anaknya yang masih kecil, pasien juga mengacuhkan pekerjaan di kliniknya dan malas memeriksa apabila ada pasien yang datang. Berdasarkan informasi dari keluarganya, pasien sering tertawa sendiri di rumah. Pasien sering terbangun saat tidur tengah malam.Pasien merasa bahwa suaminya berselingkuh sejak 7 bulan yang lalu. Pasien juga merasa bahwa suami dan keponakannya bersekongkol untuk memasukkan dirinya kedalam Rumah Sakit Jiwa. Sebelumnya, pasien adalah pribadi yang pendiam namun sangat aktif bekerja.- Hendaya/disfungsi :

* Hendaya dalam bidang sosial (-)

* Hendaya pekerjaan (+)

* Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (-)

- Faktor stressor psikososial :

Pasien tidak mendapatkan kredit peminjaman uang dari bank untuk pembangunan klinik.- Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya :

Riwayat penyakit medis (-)

Riwayat trauma (-)Riwayat kejang (-)

Riwayat infeksi (-)

Riwayat NAPZA (-)

Riwayat Merokok (-)

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

Tidak ada riwayat gangguan jiwa sebelumnyaD. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien lahir di rumah dengan normal, cukup bulan, ditolong oleh dukun. Pada saat mengandung, ibu pasien dalam keadaan sehat. Tidak terdapat kelainan bawaan dan cacat lahir.2. Riwayat Masa Kanak Awal (sejak lahir hingga usia 1-3 tahun)

Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan anak sebayanya. 3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (usia 3-11 tahun)

Pasien tinggal bersama orangtuanya dan saudaranya.

4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (usia 12-18 tahun)

Pasien menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan melanjutkan pendididkan D III (lulus)E. Riwayat Kehidupan Keluarga

Pasien merupakan anak ke empat dari 6 bersaudara (,,,,,)

Hubungan dengan anggota keluarga baik.

Pasien sudah menikah dan memiliki dua orang anak Riwayat dengan keluhan yang sama dalam keluarga (-)F. Situasi Sekarang

Saat ini pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya.G. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupannya

Pasien merasa bahwa dirinya belakangan ini memang lebih murung dan merasa sering tidak bersemangat. Hubungan pasien dengan suaminya kurang baik dalam 7 bulan terakhir. Pasien memiliki cita-cita untuk mendirikan klinik.IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (25 Februari 2015)a. Deskripsi umum:

1. Penampilan

: seorang perempuan, menggunakan longdress berwarna hijau,berjilbab,perawakan gemuk, perawatan diri cukup dan wajah sesuai umur2. Kesadaran

: berubah 3. Perilaku dan aktivitas psikomotor: tenang4. Pembicaraan

: lancar, spontan.5. Sikap terhadap pemeriksa

: kooperatif.

b. Keadaan afektif (mood), perasaan, empati, dan perhatian :

1. Mood: Depresi2. Afek: Tumpul3. Empati: tidak dapat dirabarasakan.

c. Fungsi intelektual (kognitif) :

1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan: sesuai dengan taraf pendidikan.

2. Daya konsentrasi: Baik3. Orientasi :

a. Waktu

: baik

b. Tempat

: baik

c. Orang

: baik

4. Daya ingat

a. Jangka panjang: Baikb. Jangka sedang

: Baikc. Jangka pendek

: Baik5. Pikiran abstrak

: Baik6. Bakat kreatif

: Tidak ada

7. Kemampuan menolong diri sendiri : Cukupd. Gangguan persepsi :

1. Halusinasi

: Tidak ada2. Ilusi

: Tidak ada3. Depersonalisasi: Tidak ada4. Derealisasi: Tidak adae. Proses berfikir

1. Arus pikiran :

a. Produktivitas

: cukupb. Kontinuitas

: relevan, koherenc. Hendaya berbahasa

: tidak ada.

2. Isi pikiran :

a. Preokupasi

: tidak ada b. Gangguan isi pikiran

:

Waham curiga : pasien merasa suaminya berselingkuh.

Waham Kejaran: pasien merasa suami dan keponakannya ingin memasukkan dirinya ke RS Jiwa.f. Pengendalian impuls

: Cukupg. Daya nilai :

1. Norma sosial

: baik2. Uji daya nilai

: baik3. Penilaian realitas

: baikh. Tilikan (insight)

: Tilikan derajat 5 (Pasien menyadari bahwa dirinya sakit namun tidak ada tindakan untuk berubah)i. Taraf dapat dipercaya

: dapat dipercaya.

V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

a. Status Internus

Kesadaran komposmentis, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 76kali/menit, frekuensi pernapasan 19 kali/menit, suhu tubuh 36.40C. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus. Jantung, paru, dan abdomen dalam batas normal. Ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan. b. Status Neurologis

Gejala rangsang selaput otak: kaku kuduk (-), Kernigs Sign (-/-), pupil bulat dan isokor 2.5 mm/2.5 mm, refleks cahaya (+/+). Fungsi motorik dan sensorik ke-empat ekstremitas dalam batas normal. Tidak ditemukan refleks patologis.VI. IKHTISAR BERMAKNASeorang perempuan berumur 34 tahun masuk RSKD untuk yang pertama kalinya dengan keluhan utama apatis, murung. Keluhan telah dialami sejak 7 bulan yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien sering mengurung diri, suka melamun, malas beraktifitas, tidak mau mengurusi anaknya yang masih kecil, pasien juga mengacuhkan pekerjaan di kliniknya dan malas memeriksa apabila ada pasien yang datang. Berdasarkan informasi dari keluarganya, pasien sering tertawa sendiri di rumah. Pasien sering terbangun saat tidur tengah malam. Pasien merasa bahwa suaminya berselingkuh sejak 7 bulan yang lalu. Pasien juga merasa bahwa suami dan keponakannya bersekongkol untuk memasukkan dirinya kedalam Rumah Sakit Jiwa. Sebelumnya, pasien adalah pribadi yang pendiam dan sangat aktif bekerja.

Pada pemeriksaan status mental didapatkan seorang perempuan, menggunakan longdress berwarna hijau, berjilbab, perawakan gemuk, perawatan diri baik, wajah sesuai umur. Perilaku dan aktivitas psikomotor tenang. Pembicaraan spontan dan lancar. Sikap terhadap pemeriksa, kooperatif. Keadaan afektif (mood) hipotimia, empati tidak dapat dirabarasakan. Daya konsentrasi baik. Orientasi waktu,tempat dan orang Tidak terganggu. Daya ingat (jangka panjang,pendek, dan sekarang) Baik. Pikiran abstrak, baik. Bakat kreatif tidak ada. Kemampuan menolong diri, cukup.Terdapat gangguan isi pikir, berupa waham curiga dan waham kejaran. Pengendalian impuls cukup baik. Daya nilai, baik. Tilikan (insight) derajat 5 (Pasien menyadari bahwa dirinya sakit namun tidak ada tindakan untuk berubah). Taraf dapat dipercaya.VII. AUTOANAMNESIS ( DM = Dokter Muda

P = Pasien )DM : Assalamu Alaikum bu.P: Walaikumsalam.DM : Perkenalkan saya Rifna Febraini, saya dokter muda dari bagian psikiatri. Saat ini saya ingin melakukan wawancara dengan ibu. Bisa saya minta waktunya bu?P: Bisa.DM: Nama ibu siapa?P:Devi DewayaniDM :Umurnya berapa bu?P:34 tahun.DM :Ibu asalnya dari mana?P :Dari BatamDM :Apa pekerjaannya ibu sekarang?P:Saya bidan, kerja di Klinik di Batam.DM: Dalam rangka apa ibu ke Makassar?

P: Barusan ada acara keluarga yang menikahDM : Ibu tahu dimana sekarang?P:di rumah sakit jiwa.DM :Ibu sudah berapa hari di sini?P: baru sehari.DM: Siapa yang bawa ibu kesini?

P: Keponakan saya

DM : bagaimana kabarnya hari ini,bu? Perasaannya bagaimana?P : Ya, baikDM:Kalau boleh tahu bu, mengapa ibu bisa dibawa ke sini?P:saya dibawa karena saya mau diperiksa, katanya saya acuh tak acuh kalau di rumah.DM:Tapi menurut ibu apakah itu benar?P:ya, saya rasa memang belakangan ini saya lebih murung, lebih tidak bersemangatDM: Oh iya. ibu sudah menikah?P: Sudah menikahDM: Kalau boleh tahu, sudah berapa lama ibu menikah? Sudah punya anak bu?P: sudah 8 tahun. Anak saya ada 2 dok.DM: Kalau boleh tahu, bagaimana hubungan ibu dengan suami ibu?

P: sudah 7 bulan ini kurang baik dok

DM: Apa penyebabnya bu?

P: Saya rasa suami saya berselingkuh dok

DM:Kalu boleh tahu, kenapa ibu bisa berpikir kalo suami ibu berselingkuh? Apakah memang ada buktinya bu?

P: Buktinya tidak ada dok. Tapi saya rasa suami saya berselingkuh

Saya rasa juga suami saya dan keponakan saya berusaha untuk masukkan saya ke Rumah Sakit Jiwa

DM: Kenapa mereka mau masukkan ibu ke RS Jiwa?

P: Ya saya kurang tau dok

DM:Baiklah ibu. Saya dapat informasi kalau ibu sering tertawa sendiri dirumah? Apa itu benar?P: Tidak dok

DM: apa ibu sering mendengar ada suara-suara yang berbisik di telinga?

P:tidak ada dok

DM:apa ibu pernah melihat sesuatu yang hanya ibu seorang yang bisa lihat?P: tidak dokDM: selama 7 bulan terakhir, bagaimana tidurnya kalau malam bu? Apakah gampang tidur ,tidur pulas?

P: biasa saya terbangun tiba-tiba tengah malam saat tidur dok

DM: terbangun biasa karena apa bu? Apa ada suara yang ibu dengar atau mimpi buruk?

P: tidak dok, saya biasa langsung terbangun saja kalau lagi tidur tengah malam

DM : Ibu, bisa mengulang kata kata yang saya sebutkan ini 2, 4, 6, 7, 8 ?P : 2, 4, 6, 7, 8 .DM : Ibu tahu berapa 100-7 ?P: 93 dok.DM: kalau 93-7

P:86 dok

DM: kalau panjang tangan artinya apa bu?

P:pencuri dok

DM : Oh iya bu. Kalau begitu terima kasih sudah menjawab pertanyaan saya.Terima kasih untuk waktunya. Ibu silahkan istirahat ya. P: Iya dok.VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL (SESUAI PPDGJ III)

1. Aksis IBerdasarkan alloanamnesis dan autoanamnesis ditemukan gejala klinis yang bermakna berupa pola tingkah laku apatis. Pasien merasa murung,sedih,malas-malasan, dan berpikir bahwa suaminya berselingkuh dan bersekongkol dengan keponakannya untuk memasukkan dirinya ke RS Jiwa. Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) pada pasien dan keluarga.

Gejala klinis juga menyebabkan hendaya (disability) berupa hendaya pekerjaan dalam kegiatan sehari hari. Sehingga dapat disimpukan bahwa pasien mengalami gangguan jiwa.Berdasarkan pemeriksaan status mental, ditemukan adanya gangguan isi pikir berupa waham curiga, dimana pasien merasa bahwa suaminya berselingkuh dan waham kejaran, dimana pasien merasa suaminya dan keponakannya bersekongkol untuk memasukkan dirinya ke RS Jiwa. Sehingga, digolongkan kedalam gangguan jiwa psikotik.Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan status internus dan neurologik tidak ditemukan adanya riwayat pasien menderita penyakit organik. Sehingga, kemungkinan adanya gangguan mental organik dapat disingkirkan dan didiagnosa gangguan jiwa psikotik non-organik. Dari alloanamnesis, autoanamnesis, dan pemeriksaan status mental didapatkan adanya gangguan isi pikir berupa waham curiga dimana pasien merasa suaminya berselingkuh dan waham kejaran, dimana pasien merasa keponakan dan suaminya bersekongkol untuk memasukkan dirinya ke Rumah Sakit Jiwa yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan. Adanya keadaan tidur yang terganggu, penurunan aktivitas, perhatian dan konsentrasi pada kegiatan sehari-hari dan pada pemeriksaan status mental didapatkan afek depresif. Maka berdasarkan PPDGJ III memenuhi kriteria diagnosis Gangguan waham menetap (F.22.0)2. Aksis IICiri kepribadian tidak khas.3. Aksis IIITidak ada diagnosa.4. Aksis IV

Faktor stress psikososial adalah Pasien tidak mendapatkan kredit peminjaman uang dari bank untuk pembangunan klinik.5. Aksis V

GAF scale 60-51: gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.

IX. DAFTAR PROBLEM.

a. Organobiologik : tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna. Namun, terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter di otak sehingga membutuhkan psikofarmakoterapi.

b. Psikologik : ditemukan adanya gangguan isi pikiran berupa waham curiga dan waham kejaran. Sehingga, pasien memerlukan psikoterapi.

c. Sosiologik : adanya hendaya dalam bidang pekerjaan sehingga perlu dilakukan sosioterapi.X. PROGNOSISDubiaa. Faktor pendukungAdanya dukungan dari keluarga.

b. Faktor penghambatGangguan berlangsung sudah cukup lama.XI. PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA

Waham adalah suatu keyakinan pasien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran seorang pasien yang sudah kehilangan kontrol. Gangguan waham menetap meliputi serangkaian gangguan dengan waham-waham berlangsung lama, sebagai satu-satunya gejala klinis yang khas atau yang paling mencolok dan tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental organik,skizofrenik, atau gangguan afektif. Berdasarkan PPDGJ-III pedoman diagnostik untuk gangguan waham menetap ditegakkan berdasarkan:

Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling mencolok. Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu sistem waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat.

Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap/full blown (F32.-) mungkin terjadi secara intermitten, dengan syarat bahwa waham-waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu.

Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak.

Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat sementara.

Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan,siar pikiran,penumpulan afek, dsb.)Dari alloanamnesis, autoanamnesis, dan pemeriksaan status mental didapatkan adanya gangguan isi pikir berupa waham curiga dimana pasien merasa suaminya berselingkuh dan waham kejaran, dimana pasien merasa keponakan dan suaminya bersekongkol untuk memasukkan dirinya ke Rumah Sakit Jiwa yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan. Adanya keadaan tidur yang terganggu, penurunan aktivitas, perhatian dan konsentrasi pada kegiatan sehari-hari dan pada pemeriksaan status mental didapatkan afek depresif. Maka berdasarkan PPDGJ III memenuhi kriteria diagnosis Gangguan waham menetap (F.22.0)Psikofarma yang diberikan sesuai prinsip yaitu target symptom, monodrug dan minimal dose with optimum effect yaitu Haloperidol 1,5mg 3X1 tab/hari. Haloperidol merupakan obat anti-psikosis tipikal dan efek samping non neurologi lebih kurang dibanding obat yang lain. Obat ini bekerja dengan mem-blokade Dopamine pada reseptor pasca-sinaptik neuron di otak khususnya di sistem limbik dan sistem extrapiramidal. Psikoterapi yang dilakukan adalah ventilasi dan konseling. Dilakukan setelah sudah lewat fase akut dan pasien mempunyai tilikan, memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien sehingga dapat membantu pasien dalam memahami penyakitnya, cara menghadapinya manfaat pengobatan, efek samping yang mungkin timbul dan memotivasikan pasein agar mau minum obat secara teratur.

Selain itu, sosioterapi juga harus diberikan kepada pasien dan keluarganya sehingga mereka dapat menerima dan member dukungan moral serta membina lingkungan yang konduktif untuk membantu proses penyembuhan serta mendapatkan pengobatan yang teratur. XII. RENCANA TERAPI

a. Psikofarmakoterapi

Anti Psikotik Tipikal: Haloperidol tab 1,5 mg (3X1)Chlorpromazine 100 mg (0-0-I)

b. Psikoterapi suportifVentilasi : memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan keluhan dan isi hati sehingga pasien menjadi lega.

c. Sosioterapi : memberikan penjelasan kepada keluarga pasien untuk memberikan dukungan dan menciptakan lingkungan yang kondusif.XIII. FOLLOW UP

Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta efektivitas terapi dan kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang diberikan.