Laporan Tutorial 2
-
Upload
ceyka-maduma -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Laporan Tutorial 2
I. Klarifikasi Istilah
1. Posyandu 1,5
2. Balita 2,6
3. Cukup bulan 3,7
4. Bermutu 4,8
II. Identifikasi Masalah
1. Ibu Ani melahirkan anak pertamanya (3 tahun yang lalu) dirumah, cukup
bulan dan dibantu oleh seorang dukun beranak, yang juga seorang kader
kesehatan di wilayah kerja puskesmas melati.
2. Anak pertama Ibu ani yang berusia 3 tahun telah mendapatkan imunisasi
BCG, DPT I dan polio di posyandu.
3. Ibu Ani yang datang ke Puskesmas Melati untuk ANC kehamilan yang ke 2
yang umur kehamilannya 22 minggu,pulang saat hari sudah siang, dan
berpendapat pelayanan kesehatan di puskesmas Melati kurang bermutu.
4. Ibu Ani adalah peserta asuransi kesehatan.
III. Analisis Masalah
1. a. Bagaimana struktur organisasi puskesmas? 1 3
b. Bagaimana komponen sumber daya manusia di puskesmas? 2 9
Jenis Tenaga kerja:
1. Dokter,
2. Dokter gigi,
3. SKM,
4. Perawat,
5. Perawat gigi,
6. Bidan,
7. Analisis Kesehatan,
8. Sanitarian,
9. Nutrisionis,
10. Apoteker,
11. Asisten Apoteker,
12. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PP32)/Promosi Kesehatan
13. Radiogafer (Penata Rontgen)
c.Apa syarat untuk menjadi kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas?
4 7 10
Kegiatan yang dapat dilakukan kader di Posyandu
- Melaksanakan pendaftaran
- Melaksanakan penimbangan bayi dan balita
- Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan
- Memberikan penyuluhan
- Memberi dan membantu pelayanan
- Merujuk
Kegiatan yang dapat dilakukan kader diluar Posyandu KB-
kesehatan adalah:
- Menunjang pelayan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare
- Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan Posyandu
- Kegiatan yang menunjang upaya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada (cth: pembersihan sarang nyamuk, pembuangan sampah, menyediakan sarana jamban keluarga)(Zulkifli, Posyandu dan Kader Kesehatan)
Syarat Kader Kesehatan:
Dapat baca, tulis dengan bahasa Indonesia Secara fisik dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai kader Mempunyai penghasilan sendiri dan tinggal tetap di desa yang
bersangkutan. Aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun pembangunan desanya Dikenal masyarakat dan dapat bekerjasama dengan masyarakat calon
kader lainnya dan berwibawa Sanggup membina paling sedik 10 KK untuk meningkatkan keadaan
kesehatan lingkungan Diutamakan telah mengikuti KPD atau mempunayai keterampilan
(Zulkifli, Posyandu dan Kader Kesehatan)
d.Mengapa Ibu Ani melahirkan anak pertamanya dibantu oleh seorang
dukun beranak padahal di daerahnya terdapat puskesmas? 5 1
2. a.Apakah imunisasi yang diterima oleh anak ibu Ani sudah sesuai untuk
anak usia 3 tahun?4 8
Belum sesuai karena masih ada beberapa program imunisasi yang
seharusnya telah di dapat anak usia 3 tahun yang diwajibkan, seperti:
BCG, Hepatitis B (3x), Polio (4x), Campak (1x) dan yang dianjurkan
seperti: Hib (4x), PVC (4x), Influenza, MMR (1x), Tifoid, Hepatitis A,
dan Varisela.
b. Bagaimana jadwal imunisasi? 6 3 5
c.Bagaimana struktur organisasi posyandu? 7 8
Pengorganisasian Posyandu :
Instruksi Mendagri No. 9 tahun 1990, tentang Peningkatan Pembinaan
mutuPosyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut :
1. Penanggung Jawab Umum : Ketua Umum LKMD (Kades atau Lurah).
2. Penanggung Jawab Operasional : Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat).
3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD / Ketua Seksi 10 LKMD (Ketua Tim Penggerak PKK).
4. Sekretaris : Ketua Seksi 7
5. Pelaksana : Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kesehatan.
Struktur organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat pada saat
pembentukan Posyandu. Struktur organisasi tersebut bersifat fleksibel, sehingga dapat
dikembangkan sesaui dengan kebutuhan, kondisi permasalahan dan kemauan sumber daya.
Struktur organisasi minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu
yang merangkap sebagai anggota.
Kemudian dari beberapa Posyandu yang ada di suatu wilayah, selayaknya dikelola oleh suatu
Unit / kelompok pengelola Posyandu yang keanggotaannya ipilih dari kalangan masyarakat
setempat. Unit pengelola Posyandu tersebut dipimpin oleh seorang ketua, yang dipilih dari
para anggota. Bentuk organisasi Unit Pengelola Posyandu, tugas dan tanggung jawab masing
– masning unsur Pengelola Posyandu, disepakati dalam Unit / Kelompok Pengelola Posyandu
bersama masyarakat serempat.
d. Apa kegiatan pokok posyandu? 10 2 9
Kegiatan Pokok Posyandu :
1. KIA
2. KB
3. lmunisasi.
4. Gizi.
5. Penggulangan Diare.
3. a. Bagaimana standar pelayanan kesehatan (terhadap ANC) puskesmas? 9
6 8
1. Cakupan Ibu Hamil K-4
Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
paling sedikit empat kali, triwulan ketiga umur kehamilan.
b. Apa indikator pencapaian puskesmas? 10 5
Indikator Pelaksanaan Fungsi Puskesmas :
1. Pembangunan Berwawasan kesehatan (IPTS)
IPTS(Indikator Potensi Tatanan Sehat) :
a) Tatanan sekolah
b) Tatanan tempat kerja
c) Tatanan tempat umum
Indikator yang dipakai PHBS
Indikator sekolah sehat :
a) Ada air bersih
b) Ada jamban
c) Ada larangan merokok
d) Ada dokter kecil
e) Ada tempat sampah
2. Pemberdayaan Masyarakat (UKBM), Kemitraan, BPP.
UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
a) Diutamakan posyandu dan polindes
b) Harus ada informasi berbasis polindes
c) Strata posyandu dinilai setahun sekali
3. Pemberdayaan keluarga (IPKS)
IPKS (Indikator Potensi Keluarga Sehat) :
a) Ada air bersih
b) Tersedia jamban saniter
c) Lantai rumah bukan tanah
d) Peserta KB bagi PUS
e) Menimbang balita bagi yang punya bayi
f) Tidak ada anggota keluarga yang merokok
g) Menjadi peserta dana sehat/askes/JPKM
4. Yankes; cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan
IPMS (Indikator Potensi Masyarakat Sehat) :
a. Cakupan dan kulitas dari program pokok
b. Cakupan dan kualitas dari program pengembangan
2. a. Apa saja pelayanan yang bisa didapatkan oleh peserta asuransi
kesehatan? 1 4 6
Asuransi Kesehatan adalah suatu sistem pembiayaan kesehatan yang
berjalan berdasarkan konsep risiko.
Dalam sistem asuransi kesehatan, risiko sakit secara bersama-sama di
tanggung oleh peserta dengan membayar premi yang dikelola
penanggung (adanya prinsip gotong-royong).
Prinsip Asuransi Kesehatan:
1. Asuransi Kesehatan merupakan sistem pembiayaan kesehatan
yang berjalan berdasarkan konsep risiko.
2. Mentransfer risiko dari satu individu ke suatu kelompok.
3. Membagi bersama jumlah kerugian dengan proporsi yang adil
oleh seluruh anggota kelompok melalui penanggung.
Program Asuransi Kesehatan:
A. Asuransi Kesehatan Ganti Rugi Tradisional
1. Penanggung memberikan penggantian (reimbursement) secara
tunai terhadap biaya yang dikeluarkan oleh peserta untuk
perawatannya;
2. PPK (health care providers) hanya memberikan pelayanan
kuratif;
3. Biaya kepada PPK dilakukan langsung dari peserta setelah
PPK memberikan pelayanan;
4. Peserta bebas memilih PPK
B. Asuransi Kesehatan Terkendali
1. Memberikan jasa pelayanan kesehatan (services benefits), dan
bukan kemanfaatan tunai (non-cash benefits);
2. Pelayanan kesehatan komprehensif berupa kuratif, promotif,
preventif dan rehabilitatif ;
3. Imbalan kepada PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) berupa
iuran per-Kapita yang dibayarkan didepan; dan
4. Peserta memilih PPK yang telah dikontrak oleh Penanggung
(member health providers).
Dengan demikian peserta memperoleh pelayanan kesehatan yang
komprehensif. Tetapi terbatas pilihannya atas PPK dalam memperoleh
pelayanan
b. Apakah terdapat hubungan antara pelayanan kesehatan yang didapatkan
dengan status sebagai peserta asuransi kesehatan? 2 3 7
IV. Hipotesis
Pelayanan kesehatan puskesmas melati tidak memenuhi standar kesehatan yang
baik karena...
V. Kerangka Konsep
Anggota kelompok L6:
1. Kevin
2. Kak Ceyka
3. Zaza
4. Kak Riri
5. Merlin
6. Septyan
7. Ici
8. Sari
9. Muth
10. Stevani
LI:
Puskesmas dan program pokok puskesmas 1, 10
Posyandu 2, 9
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan
teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana
Tujuan penyelenggara Posyandu…
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas)
2. Membudayakan NKKBS.3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
Pengelola Posyandu.
1. Penanggungjawab umum : Kades/Lurah
2. Penggungjawab operasional : Tokoh Masyarakat
3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK
4. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kelurahan/desa
5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes (Puskesmas).
Kegiatan Pokok Posyandu :
1. KIA
2. KB
3. lmunisasi.
4. Gizi.
5. Penggulangan Diare.
Pembentukan Posyandu.
a. Langkah – langkah pembentukan :
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah
bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB .
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri,
sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu.
5) Pelatihan kader Posyandu.
6) Pembinaan.
b. Kriteria pembentukan Pos syandu.
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas
agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai
sedangkan satu Posyandu melayani 100 balita.
c. Kriteria kader Posyandu :
1) Dapat membaca dan menulis.
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
4) Mempunyai waktu yang cukup.
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
6) Berpenampilan ramah dan simpatik.
7) Diterima masyarakat setempat.
d. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.
1. Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim
Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas,
dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
Meja V : Pelayanan KB & Kes :
· Imunisasi
· Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke
mulut tiap bulan Februari dan Agustus.
· Pembagian pil atau kondom
· Pengobatan ringan.
· Kosultasi KB-Kesehatan
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja
V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan
petugas KB).
2. Sasaran Posyandu :
· Bayi/Balita.
· Ibu hamil/ibu menyusui.
· WUS dan PUS.
a. Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :
1) Kesehatan ibu dan anak :
· Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
· Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan
Februarii dan Agustus)
· PMT
· Imunisasi.
· Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan
balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan
program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
1) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
2) Pemberian Oralit dan pengobatan.
3) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai
permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan
materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu
tergambar melalui cakupan SKDN
S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang naik berat badannya.
Keberhasilan Posyandu berdasarkan :
1 ) D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat
2) N / D : Berhasil tidaknyaProgram posyandu
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh Kader PKK sedangkan
meja V merupakan meja pelayanan para medis (Jurim, Bindes, Perawat
clan Petugas KB)
f. Dana.
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong
royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta
sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui
kegiatan Dana Sehat.
SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi
pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan
bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya,
pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap,
akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik
dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.
Mekanisme Operasional SIP :
1) Pemerintah Desa/kelurahan bertanggung jawab atas tersediannya data
dan informasi Posyandu.
2) Pengumpul data dan informasi adalah Tim Penggerak PKK dengan
menggunakan instrumen :
a. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK) .
b. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.c. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.d. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d
Desember.e. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.f. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan
kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.g. Data hasil kegiatan Posyandu.
Catatan :
1. Instrumen/format SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari petugas kesehatan/PLKB
2. Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan bertanggungjawab dalam hal :
a. Menghimpun data dan informasi dari seluruh Posyandu yang ada
dalam wilayah desa/kelurahan.
b. Menyimpulkan seluruh data dan informasi.
c. Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat
kecamatan (Rakorbang).
1. Puskesmas, PPLKB, Kaurbang mengambil data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat kecamatan.
2. Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan. Masalah-masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat Kabupaten/Kotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll.
STRATA POSYANDU dikelompokkan menjadi 4 :
1. Posyandu Pratama :
• belum mantap.
• kegiatan belum rutin.
• kader terbatas.
2. Posyandu Madya :
• kegiatan lebih teratur
• Jumlah kader 5 orang
3. Posyandu Purnama :
• kegiatan sudah teratur.
• cakupan program/kegiatannya baik.
• jumlah kader 5 orang
• mempunyai program tambahan
4. Posyandu Mandiri :
• kegiatan secara terahir dan mantap
• cakupan program/kegiatan baik.
• memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.
Dari konsep diatas, dapat disimpulkan beberapa indikator sebagai penentu jenjang
antar strata Posyandu adalah :
1. Jumlah buka Posyandu pertahun.
2. Jumlah kader yang bertugas.
3. Cakupan kegiatan.
4. Program tambahan.
5. Dana sehat/JPKM.
Posyandu akan mencapai strata Posyandu Mandiri sangat tergantung kepada
kemampuan, keterampilan diiringi rasa memiliki serta tanggungjawab kader PKK,
LPM sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dari pendukung
Posyandu.
PEMBINAAN KFSEJAHTERAAN KELUARGA
PKK adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan
wanita sebagai motor penggerakan untuk membangun keluarga sebagai unit atau
kelompok terkecil dalam masyarakat dan bertujuan membantu pemerintah untuk
ikut serta memperbaiki dan membina tata kehidupan dan penghidupan keluarga
yang dijiwai oleh Pancasila menuju terwujudnya keluarga yang dapat menikmati
keselamatan, ketenangan dan ketentraman hidup lahir dan bathin (keluarga
sejahtera).
susunan kepengurusan PKK sebagai berikut :
• Ketua, Wakil Ketua
• Sekretaris, Wakil Sekretaris.
• Bendara Wakil Bendahara
• Ketua Pokja I dan anggota
• Ketua Pokja II dan anggota.
• Ketua Pokja III dan anggota.
• Ketua Pokja IV dan anggota.
Sebagai Ketua disemua tingkatan dijabat secara funsional oleh istri Kepala
Pemerintahan Daerah setempat sampai ke tingkat Desa/Kelurahan sedangkan
yang menjadi Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara clan anggota adalah dari tokoh
masyarakat setempat.
Program P.K.K.
Tim Penggerak PKK memiliki 10 program pokok PKK sebagai berikut :
1. Penghayatan dan l Pengamanan Pancasila.
2. Gotong royong
3. Pangan
4. Sandang.
5. Perumahan dan tatalaksana rumah tangga.
6. Pendidikan dan keterampilan
7. Kesehatan.
8. Pengembangan kehidupan berkoperasi.
9. Kelestarian lingkungan hidup.
10. Perencanaan sehat.
Program tersebut bukan urut-urutan tetapi program yang satu terkait dengan
program yang lain dan setiap program dapat berkembang sesuai kemajuan
perkembangan pembangunan daerah setempat sehingga 10 program pokok
dapat menjadi berbagai kegiatan.
4. Sepuluh (10) program pokok PKK tertuang ke dalam 4 (empat) kelompok kerja
(Pokja) yaitu :
1. Kelompok kerja I (Pokja I) membidangi :
• Penghayatan Pengamalan Pancasila
• Gotong royong.
2. Kelompok Kerja (Pokja II) membidangi
• Pendidikan dan keterampilan.
• Pengembangan kehidupan berkoperasi.
3. Kelompok Kerja (Pokja I) membidangi :
• Sandang
• Pangan
• Perumahan dan tatalaksana rumah tangga.
4. Kelompok KerjaIV (Pokja IV) membidangi :
• Kesehatan.
• Kelestarian lingkungan hidup.
• Perencanaan sehat.
Secara khusus Kelompok Kerja IV (Pokja IV) yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan posyandu bersama dengan kader PKK khusus Posyandu serta
LPM. Disamping adanya Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan terdapat pula
kelompok PKK didusun/lingkungan dan kelompok Dasa Wisma terdiri dari 10 s/d
20 Kepala Keluarga yang ketuanya diangkat dari salah seorang dari 10 atau 20
KK tersebut yang bertugas dalam melaksanakan dan membina kegiatan program
Pokok PKK dan pengembangannya dicatat dalam 3 (tiga) buku catatan ketua
Kelompok Dasa Wisma yaitu :
1. Buku catatan keluarga mencatat data keluarga secara lengkap.
2. Buku catatan kegiatan keluarga mencatat kegiatan kehidupan keluarga.
3. Buku catatan kelahiran dan kamatian bayi, ibu hamil, ibu meneteki
(buteki) dan ibu nifas.
Ketiga buku catalan kelompok Dasa Wisma merupakan salah satu format SIP.
Asuransi Kesehatan 3, 8
Mutu pelayanan Kesehatan 4, 7