Laporan Study Kasus Volvo

16
Studi Kasus Alat Berat Volvo EC140B-LC DI SUSUN OLEH : NAMA : EKO PRASETYO HADI KELAS : 4 MF DOSEN PEMBIMBING : H. Indra Gunawan, S.T., M.Si POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

description

wdwdw

Transcript of Laporan Study Kasus Volvo

Page 1: Laporan Study Kasus Volvo

Studi Kasus Alat Berat

Volvo EC140B-LC

DI SUSUN OLEH :

NAMA : EKO PRASETYO HADI

KELAS : 4 MF

DOSEN PEMBIMBING : H. Indra Gunawan, S.T., M.Si

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG TAHUN 2015/2016

Page 2: Laporan Study Kasus Volvo

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan study kasus ini dengan baik

sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Tulisan dalam study kasus ini merupakan hasil dari praktek pada excafator volvo

EC140B-LC dan beberapa sumber dari situs di internet.

Semoga study kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua . Bersama ini kami juga

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

tugas ini dengan baik.

Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan

saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk

pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.

Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan

kemajuan ilmu pengetahuan.

Palembang , 28 Mei 2015

Penulis

Page 3: Laporan Study Kasus Volvo

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedi bebas, Baterai adalah alat listrik-

kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik.

Tentunya sebagai alat yang mengeluarkan energi listrik, baterai mempunyai fungsi yang

sangat banyak dan beraneka ragam. Dalam dunia teknologi khususnya dalam hal ini dunia

otomotif, baterai berperan sangat penting sebagai penyedia energi yang utama dalam proses

pembakaran mesin diesel dan mesin bensin. Dan tentunya masih banyak lagi fungsi dari

bateri.

Untuk itu, dalam makalah ini akan membahas tentang BATERAI beserta

fungsi,macam-macam baterai,sejarah baterai,perkembangan baterai,dll.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa itu baterai ?

2.      Bagaimana Konstruksi Baterai ?

3.      Bagaimana reaksi kimia pada baterai ?

4.      Bagaimana pemeriksaan baterai ?

5.      Bagaimana perawatan baterai ?

6. Penyebab engine volvo tidak bisa di stater ?

C.    Tujuan

1.      Mengetahui pengertian baterai

2.      Mengetahui bagian-bagian / konstruksi yang terdapat pada baterai

3.      Mengetahui reaksi kimia yang terjadi di dalam baterai

4.      Mengetahui cara pemeriksaan keadaan baterai

5.      Mengetahui cara merawat baterai yang baik dan benar

6. Mengetahui penyebab engine tidak bisa di stater

Page 4: Laporan Study Kasus Volvo

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian baterai

Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem starter mesin,

sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam

bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila dierlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem

kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai kehilangan energi kimia,

maka alternator mensuplainya kembali ke dalam baterai (yang disebut pengisian). Baterai menyimpan

listrik dalam bentuk energi kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali dan terus

menerus.

B.     Macam-macam baterai

Secara umum baterai dibedakan menjadi 2 tipe

1.      Baterai tipe kering

Aki MF tidak perlu membutuhkan perawatan karena laju penguapan air dan laju kehilangan muatan listriknya sangat rendah. Plat positif dan negatifnya menggunakan kandungan PbCa dan PbCa. Contoh ; Baterai Kering Sepeda Motor (1 amp), baterai remote, baterai Notebook, baterai HP, dll.

Gambar.1 “ aki kering “

2.      Baterai tipe basah

Aki basah/Konvensional/ premiumAki ini disebut aki basah karena fisiknya, jadi di dalamya ada airnya, yaitu cairan asam sulfat atau accu zuur atau H2SO4. Aki ini membutuhkan perawatan (penambahan air aki, air aki adalah air biasa yang disuling, rumus kimianya H20) secara berkala. Jangan menambahkan asam sulfat atau accu zuur atau H2SO4 ke dalam aki yang sudah dibeli. Karena asam sulfat tadi sudah diisikan oleh manufakturnya.

Page 5: Laporan Study Kasus Volvo

Gambar.2 “ aki basah “

C.     Konstruksi Baterai

Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif

dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasal dari timah. Karena itu baterai tipe

ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6

sel, untuk baterai mobil) dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang

terendam di dalam elektrolit.

Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak  baterai, terminal baterai,

elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai,  tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai

terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri

dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.

Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut

ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk

mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan

plat negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-

abu metalik (metallic gray).

D.    Reaksi Kimia pada Baterai

Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat reaksi

kimia antara plat positip,  elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai dihubungkan dengan

sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian (charge).

Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:

 Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-)      Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)

 Pb SO4  + 2 H2O + PbSO4              PbO2   + 2H2SO4  + Pb

Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan

mengalir ke beban, proses ini sering disebut proses pengosongan (discharge).

Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:

 Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-)        Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)

 Pb SO4  + 2H2SO4 + PbSO4           PbO2   + 2 H2O  + Pb

Page 6: Laporan Study Kasus Volvo

Dari  reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas baterai

penuh dan kosong,  dimana saat baterai penuh elektroli terdiri dari 2H2SO4, sedangkan  saat

kosong elektrolit batarai adalah 2H2O.

E.    Pemeriksaan pada Baterai

Berikut ini akan dijelaskan pemeriksaan baterai , sehingga dapat memperpanjang umur penggunaan baterai tersebut. Langkah - langkahnya adalah :

1. Periksa ketinggian permukaan air baterai (elektrolit) secara berkala. Ketinggian permukaan air baterai harus antara garis batas upper dan lower. Jika air baterai di bawah garis lower, tambahkan air murni.

2. Periksa keadaan kotak baterai dari kemungkinan retak atau bocor. Jika keadaan kotak baterai sudah rusak sebaiknya ganti baterai atau jika mudah untuk diperbaiki, segera perbaikilah. Kotak baterai yang bocor berakibata air baterai cepat habis sehingga sel - sel baterai cepat rusak. 

3. Periksa keadaan kutub - kutub baterai. Jika kutub baterai tertimbun endapan putih, bersihkan dengan air hangat. JIka kutub baterai berkarat bersihkan dengan amril halus dan beri pelumas sedikit untuk mencegah agar tidak cepat berkarat. 

4. Periksa keadaan selang pernapasannya. Selang pernapasan tidak boleh tersumbat oleh kotoran atau terpuntir, Selang pernapasan yang tersumbat harus dibersihkan atau diganti. Selang pernapasan berguna untuk mengalirkan uap air baterai ketika panas. 

5. Ukur tegangan baterai dengan voltmeter pada kedua kutubnya. Jika tegangan baterai kurang dan disertai dengan berat jenis elektrolit rendah maka baterai harus dicharge (disetroom). Pengisian untuk baterai baru dengna kuat arus pengisian 10 % dari kapasitas baterai selama 10 jam sedang untuk baterai lama selama 3 jam dengan kuat arus pengisian 35 % dari kapasitas baterai. Pengisian arus listrik baterai dilakukan dengan alat khusus yaitu batery charger. Kutub positif dihubungkan dengan kabel positif dan kutub negatif baterai dihubungkan dengan kabel negatif batery charger. Pada waktu pengisian berlangsung tutup sel harus dibuka agar uap air baterai dapat keluar. Jika bateraj sudah terisi penuh maka akan timbul buih - buih gas ke permukaan dan berat jenis baterai sekitar 1,26.

Page 7: Laporan Study Kasus Volvo

Penting!

Jika klem terminal baterai sulit dilepas , jangan paksa dengan cara dipukul atau digoyang seperti gambar di atas. Lepaskan klem tersebut dengan alat bantu seperti pada gambar berikut:

 

Agar penggunaan arus baterai tidak terlalu boros sebaiknya jangan menekan tombol starter terlalu lama ( untuk sepeda motor dengan starter elektrik) waktu menghidupkan pertama kali. Di samping itu jika sepeda motor tidak digunakan dalam jangka waktu yang agak lama sebaiknya kabel negatif (-) baterai yang berhubungan dengan massa dilepas

F.        Perawatan dan perbaikan baterai

1.      Periksa tegangan baterai

Periksa tegangan baterai dengan menggunakan Multitester

Tegangan yang baik 12 - 13,5 Volt

Page 8: Laporan Study Kasus Volvo

Bukalah semua tutup baterai lalu Periksa Tiap-tiap sel baterai dengan menggunakan Multitester

Jika baterai yang diukur 12 Volt berarti tiap sel harus turun 2 Volt

Berhati-hatilah jangan sampai merusak sel-sel dari tiap sel baterai yang di ukur

2.      Periksa kondisi berat jenis cairan elektolit

Lakukan pemeriksaan dengan menggunakan Hidrometer, Bacalah pada takaran

ukuran yang ada

Bila Hijau    = Sangat BaikBila Putih     = BaikBila Merah  = KurangBerat jenis standart 1,26-1,28 kg/l 

3.      Periksa terminal baterai

Periksa terminal baterai dari kemungkinan korosif atau timbul jelaga salju akibat

terkena uap dari cairan elektrolit, jika timbul demikian bersihkan

jangan lupa periksa juga sambungan-sambungan kabel terminal baterai dari karat atau putus

  Kerusakan-kerusakan pada baterai 1. Kotak baterai retak atau pecah2. Sel baterai rusak3. Tutup baterai tersumbat sehingga baterai melembung4. Terminal baterai korosif5. Air aki selalu kering6. Tegangan baterai selalu turun

Page 9: Laporan Study Kasus Volvo

BAB III

STUDY KASUS

Pada saat melakukan praktek mata kuliah mesin diesel pada kendaraan excavator Volvo EC140B-LC di Politeknik Negeri Sriwijaya, Excafator tersebut tidak dapat distater. Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan didapat permasalahan yang terjadi pada baterai kendaraan tersebut.

Berikut adalah penjelasan dari permasalahan :

1. Pada saat kontak pada posisi on

Gambar a.1 adalah pada saat posisi kontak pada posisi on

2. Pada saat di lakukan stater

Gambar a.2 adalah dimana saat dilakukan stater

Page 10: Laporan Study Kasus Volvo

Pada saat melukan stater indikator pada kendaraan menunjukan adanya masalah pada baterai kendaan tersebut.

Selanjudnya adalah pemeriksaan baterai kendaan :

1. Pelepasaan penutup baterai

Gamabar b.1 adalah disaat melukan pelesan tutup baterai

2. Melakukan pemeriksaan visual pada baterai

Gambar b.2 kondisi baterai

Dari kondisi visual baterai dapatdiketahui baterai berjenis aki kering, sehingga tidak di butuh kan untuk penambahan air accu.

Page 11: Laporan Study Kasus Volvo

Pemeriksaan dilanjudkan pada indikator bateri dan juga dilakukan pada kutup – kutup baterai apakah terjadi kekendoran baut pada kutup baterai.

3. Pemeriksaan indikator pada baterai

Gambar c.1 gambar mennjukan bahwa warna indikator ( kondisi baterai ) pada saat ini

Pada saat dilakukan pemeriksaan wanwa indikator menunjukan warna putih pada baterai :

Gamabar c.2 “ keterangan warna indikator “

Kesimpulan :

Jadi, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan bahwa baterai ( aki ) pada excafator harus dilakukan panyetroaman lagi, diakrenakan indikator pada baterai menunjukan warna putih dan perintah dari keterangan, yaitu NEED CHECKING.

Page 12: Laporan Study Kasus Volvo

PEMECAHAN MASALAH :

MASALAH TINDAKAN

- ARUS AKI KURANG - LAKUKAN PENYETROMAN

- AIR AKI MENINJUKAN LOW - LAKUKAN PENAMBAHAN AIR AKI, DAN LAKUKAN PNYETROMAN

- AKI TIDAK DAPAT MENYIMPAN ARUS LISTRIK

- LAKUKAN PEMERIKSAAN PADA KATUP (+) DAN (-)

- ATAU GANTI BATERAI

- TERDAPAT KERAK PUTU PADA KUTUP BATERAI

- BERSIH KAN KUTUP – KUTUP BATERAI

- BAUT PENGIKAT (+) & (-) KENDOR - KENCANGKAN BAUT

Page 13: Laporan Study Kasus Volvo

DAFTAR PUSTAKA

http://jenigalih.blogspot.com/2013/05/makalah-bateray-aki-smk-otomotif-milik.html

http://fathurrahmanbima.blogspot.com/2012/08/makalah-tentang-baterai.html

http://teknikmesin-antonjepry.blogspot.com/2013/02/makalah-baterai_5.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai

http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html

http://dunia-otomotif-mobil.blogspot.com/2013/04/pengertian-baterai-accu-aki-mobil.html

http://raswo.com/product/15/38/Buku-Pengetahuan-Baterai-Mobil