Laporan SISWAN Kel. 1

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelas Pisces merupakan hewan berdarah dingin, bernafas dengan insang, tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan air asin (laut). Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan bertulang sejati (Osteichtyes) dan ikan yang bertulang rawan (Chondrichetyes).Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya yang dikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hampir diseluruh permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin (Hayati, 2011). Hal yang perlu dilakukan dalam kegiatan pengelompokan hewan atau taksonomi hewan diantaranya, yaitu identifikasi dan klasifikasi. Identifikasi merupakan pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis/spesies yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya sehingga diakui oleh para ahli diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatanpembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman ciri atau sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut (Riki, 2010). Untuk mendukung pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi diperlukan adanya identifikasi dari

description

laporan sistematika hewan semester 5

Transcript of Laporan SISWAN Kel. 1

Page 1: Laporan SISWAN Kel. 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelas Pisces merupakan hewan berdarah dingin, bernafas dengan insang,

tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan

air asin (laut). Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan

bertulang sejati (Osteichtyes) dan ikan yang bertulang rawan

(Chondrichetyes).Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya yang dikatakan terbanyak

dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hampir diseluruh permukaan

bumi ditemukan di air tawar maupun air asin (Hayati, 2011).

Hal yang perlu dilakukan dalam kegiatan pengelompokan hewan atau

taksonomi hewan diantaranya, yaitu identifikasi dan klasifikasi. Identifikasi

merupakan pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu

jenis/spesies yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya sehingga diakui oleh para

ahli diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatanpembentukan kelompok-

kelompok makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman ciri atau sifat di

dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut (Riki, 2010).

Untuk mendukung pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi

diperlukan adanya identifikasi dari berbagai parameter morfologi dari bentuk

tubuh ikan. Dengan melihat morfologi ikan kita dapat mengelompokkan dan

menentukan nama dari ikan yang di dapatkan. Sistem atau cara pengelompokan

ini dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi (Riki 2010).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis ikan

yang terdapat di riam arum yang beada didusun dawar dengan cara mengamati

ciri-ciri morfologinya.

Page 2: Laporan SISWAN Kel. 1

1.3 Manfaat

Ada pun manfaat yang didapatkan dari hasil pratikum lapangan ini adalah

mengetahui jenis-jenis ikan yang ada di riam arum yang beada didusun dawar.

Page 3: Laporan SISWAN Kel. 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Ekosistem sungai

Sungai adalah perairan umum yang airnya mengalir terus menerus pada

arah tertentu, berasal dari air tanah, air permukaan yang diakhiri bermuara ke laut.

Sungai sebagai perairan umum yang berlokasi di darat dan merupakan suatu

ekosistem terbuka yang berhubungan erat dengan sistem-sistem terestrial dan

lentik. Ciri-ciri umum daerah aliran sungai adalah semakin ke hulu daerahnya

pada umumnya mempunyai tofograpi makin bergelombang sampai bergunung-

gunung. Sungai adalah lingkungan alam yang banyak dihuni oleh organisme.

Zonasi pada habitat air mengalir adalah mengarah ke longitudinal, yang

menunjukkan bahwa tingkat yang lebih atas berada di bagian hulu dan kemudian

mengarah ke hilir.

Pada habitat air mengalir ini, perubahan-perubahan yang terjadi akan lebih

nampak pada bagian atas dari aliran air karena adanya kemiringan, volume air

atau komposisi kimia yang berubah. secara umum zonasi habitat air mengalir,

yaitu: Arus mempunyai arti penting untuk pergerakan ikan. Arus yang searah dari

hulu sangat penting untuk pergerakan ikan atau bahkan menyebabkakn ikan-ikan

bergerak aktif melawann arus, kea rah muara pergerakan ikan dapat berlangsung

dengan pasif maupun mengapung.

Sungai merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan

manusia. Dan sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di

bumi. Baik manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air

untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai mengalir dari hulu

ke hilir bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air sungai

berakhir di laut sehingga air yang tadinya terasa tawar menjadi asin terkena zat

garam di laut luas.

Sungai adalah bagian dari permukaan bumi sebagai tempat air tawar

mengalir.Sungai terbentuk secara alami. Pada bagian kiri dan kanan dibatasi oleh

tanggul. Sungai bermuara ke rawa, danau, sungai lain, dan akhirnya ke laut.

Page 4: Laporan SISWAN Kel. 1

Daerah tempat sumber air sungai mengalir disebut juga daerah hulu sungai.

Berdasarkan ciri yang tampak, aliran sebuah sungai terbagi atas tiga bagian. Yaitu

bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir atau muara.

2.2 Morfologi Ikan

Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup diair. Suhu

tubuhnya berubah-ubah tergantung dengan suhu lingkungannya (poikiloterm).

Bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan

sirip dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga

ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-

paru. Ikan apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi tujuh bagian

yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip, sungut, sisik, dan ciri-ciri

lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi tiga bagian yaitu

kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (caudal) (Suseno, 1968).

Bagian kepala meliputi bagian dari ujung mulut terdepan hingga hingga ujung

operkulum (tutup insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada

bagian kepala ini antara lain adalah mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung,

mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat

pernapasan tambahan. Bagian badan yaitu dari ujung operkulum (tutup insang)

paling belakang sampai pangkal awal sirip belang atau sering dikenal dengan

istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini antara lain adalah sirip

punggung, sirip dada, sirip perut, hati, limpa, empedu, lambung, usus, ginjal,

gonad, gelembung renang. Bagian ekor, yaitu bagian yang berada diantara

pangkal awal sirip belakang/dubur sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor.

Adapun yang ada pada bagian ini antara lain adalah anus, sirip dubur, sirip ekor,

dan pada ikan-ikan tertentu terdapat scute dan finlet (Adawyah, 1981).

Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang

berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya, sirip ekor dibedakan

atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk

sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut

berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal.

Page 5: Laporan SISWAN Kel. 1

Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform, compresiform,

depressiform, anguiliform, sagitiform dan globiform (Riki, 2010).

2.3 Anatomi Tubuh Ikan

Sistem anatomi pada tubuh ikan terdiri atas : (Kusnadi, 2005)

1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar

lendir, dan sumber pewarnaan.

2. Sistem otot (urat daging): – penggerak tubuh, sirip-sirip, insang - organ

listrik

3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ

dalam dan penegak tubuh

4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ

tambahan

5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : – organnya jantung dan sel-sel darah -

mengedarkan O2, nutrisi, dsb

6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus

7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi

8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan,

reproduksi

9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal

10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina

2.3 Klasifikasi Pisces

Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan

jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan

tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih

diperdebatkan. Ikan dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu (Saanin, 1976 ).

1. Ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan

hag)

2. Ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan

pari)

Page 6: Laporan SISWAN Kel. 1

3. Ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes)

Berdasarkan habitat hidupnya, ikan dibedakan dua macam yaitu ikan air

tawar dan ikan air asin (laut). Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan

sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan

salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal lingkungan ini berbeda dengan

lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat

salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis

yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari

seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang

cepat yang menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali

(Riki, 2010).

2.4 Pengaruh factor lingkugan

2.4.1 pengertian suhu

           Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Di samudera, suhu bervariasi

secara horizontal sesuai garis lintang dan juga secara vertikal sesuai dengan

kedalaman. Suhu merupakan salah satu faktor yang penting dalam mengatur

proses kehidupan dan penyebaran organisme. Proses kehidupan yang vital yang

secara kolektif disebut metabolisme, hanya berfungsi didalam kisaran suhu yang

relative sempit biasanya antara 0-40°C, meskipun demikian bebarapa beberapa

ganggang hijau biru mampu mentolerir suhu sampai 85°C.  Selain itu, suhu juga

sangat penting bagi kehidupan organisme di perairan, karena suhu mempengaruhi

baik aktivitas maupun perkembangbiakan dari organisme tersebut. Oleh karena

itu, tidak heran jika banyak dijumpai bermacam-macam jenis ikan yang terdapat

di berbagai tempat di dunia yang mempunyai toleransi tertentu terhadap suhu.

Ada yang mempunyai toleransi yang besar terhadap perubahan suhu, disebut

bersifat euryterm. Sebaliknya ada pula yang toleransinya kecil, disebut bersifat

stenoterm. Sebagai contoh ikan di daerah sub-tropis dan kutub mampu mentolerir

suhu yang rendah, sedangkan ikan di daerah tropis menyukai suhu yang hangat.

Suhu optimum dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhannya. Ikan yang berada

Page 7: Laporan SISWAN Kel. 1

pada suhu yang cocok, memiliki selera makan yang lebih baik. Beberapa ahli

mengemukakan tentang suhu :

Nontji (1987), menyatakan suhu merupakan parameter oseanografi yang

mempunyai pengaruh sangat dominan terhadap kehidupan ikan khususnya dan

sumber daya hayati laut pada umumnya.

Hela dan Laevastu (1970), hampir semua populasi ikan yang hidup di laut

mempunyai suhu optimum untuk kehidupannya, maka dengan mengetahui suhu

optimum dari suatu spesies ikan, kita dapat menduga keberadaan kelompok ikan,

yang kemudian dapat digunakan untuk tujuan perikanan.

Nybakken (1988), sebagian besar biota laut bersifat poikilometrik (suhu tubuh

dipengaruhi lingkungan) sehingga suhu merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme.

2.4.2 Pengaruh suhu terhadap ikan

Menurut Laevastu dan Hela (1970), pengaruh suhu terhadap ikan adalah

dalam proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan pengambilan makanan,

aktivitas tubuh, seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf.

Pengaruh suhu air pada tingkah laku ikan paling jelas terlihat selama pemijahan.

Suhu air laut dapat mempercepat atau memperlambat mulainya pemijahan

pada beberapa jenis ikan. Suhu air dan arus selama dan setelah pemijahan adalah

faktor-faktor yang paling penting yang menentukan “kekuatan keturunan” dan

daya tahan larva pada spesies-spesies ikan yang paling penting secara komersil.

Suhu ekstrim pada daerah pemijahan (spawning ground) selama musim pemijahan

dapat memaksa ikan untuk memijah di daerah lain daripada di daerah tersebut

2.4.3 Arus

Arus laut adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain.

Arus laut dapat terjadi karena :

1. perbedaan salinitas massa air laut,

2. tiupan angin,

Page 8: Laporan SISWAN Kel. 1

3. pasang surut, atau perbedaan permukaan samudera.

Arus karena perbedaan salinitas terjadi di kedalaman laut dan tidak dapat

dilihat gejalanya dari permukaan laut. Di permukaan samudera, arus laut terjadi

terutama karena tiupan angin. Arus yang terjadi di permukaan samudera memiliki

pola-pola tertentu yang tetap. Di tempat-tempat tertentu arus laut terjadi kerana

perbedaan ketinggian permukaan samudera. Di teluk-teluk atau muara sungai,

arus dipengaruhi oleh pasang surut.

2.4.4 Pengaruh arus terhadap keberadaan ikan

Arus sangat mempengaruhi penyebaran ikan, hubungan arus terhadap

penyebaran ikan adalah arus mengalihkan telur-telur dan anak-anak ikan pelagis

dan daerah pemijahan ke daerah pembesaran dan ke  tempat

mencari  makan.  Migrasi ikan-ikan dewasa disebabkan arus, sebagai alat orientasi

ikan dan sebagai bentuk rute alami; tingkah laku ikan dapat disebabkan arus,

khususnya arus pasut, arus secara langsung dapat mempengaruhi distribusi ikan-

ikan dewasa dan secara tidak langsung mempengaruhi pengelompokan makanan.

(Lavastu dan Hayes 1981).

Ikan bereaksi secara langsung terhadap perubahan lingkungan yang

dipengaruhi oleh arus dengan mengarahkan dirinya secara langsung pada arus.

Arus tampak jelas dalam organ mechanoreceptor yang terletak garis mendatar

pada tubuh ikan. Mechanoreceptor adalah reseptor yang ada pada organisme yang

mampu memberikan informasi perubahan mekanis dalam lingkungan seperti

gerakan, tegangan atau tekanan. Biasanya gerakan ikan selalu mengarah menuju

arus. (Reddy, 1993).

Fishing ground yang paling baik biasanya terletak pada daerah batas antara

dua arus atau di daerah upwelling dan divergensi. Batas arus (konvergensi dan

divergensi) dan kondisi oseanografi dinamis yang lain (seperti eddies), berfungsi

tidak hanya sebagai perbatasan distribusi lingkungan bagi ikan, tetapi juga

menyebabkan pengumpulan ikan pada kondisi ini. Pengumpulan ikan-ikan yang

penting secara komersil biasanya berada pada tengah-tengah arus eddies.

Page 9: Laporan SISWAN Kel. 1

Akumulasi plankton, telur ikan juga berada di tengah-tengah antisiklon

eddies. Pengumpulan ini bisa berkaitan dengan pengumpulan ikan dewasa dalam

arus eddi (melalui rantai makanan). (Reddy, 1993).

.

BAB III

METODE KERJA

1.1 Waktu dan Tempat

1.1.1 Waktu

Praktikum lapangan Sistematika Hewan II dilaksanakan pada hari

Sabtu, 13 Desember 2014.

1.1.2 Tempat

Page 10: Laporan SISWAN Kel. 1

Praktikum lapangan Sistematika Hewan II dilaksanakan di daerah

aliran riam marum dusun dawar desa pisak kecamatan tujuh belas,

Kabupaten Bengkayang.

3.2 Alat dan Bahan

3.3.1 Alat

Alat yang digunakan pada pratikum sistematika hewan II

diantaranya perangkap tikus, perangkap burung, pisau, militemeter blok

laminating, kamera, meteran jahit.

3.3.2 Bahan

Bahan yang digunkan pada pratiku sistematika hewan II, alcohol

70%, formalin 4%, lem tikus, toples.

3.3 Deskripsi Lokasi Praktikum Lapangan

Pratikum lapangan dilakukan didusun dawar, desa pisak,

kecamatan tujuh belas,kabupaten Bengkayang pratikum sistematika hewan

II berlokasi di riam arum yang ada di dusun dawar.

3.4 Prosedur Kerja

3.4.1 Pengambilan Sampel

Sampel yang diambil mengunakan metode perangkap,dengan

mengunakan pukat, dan pancingan sebagai alat untuk menangkap hewan

seperti ikan.

3.4.2 Pengukuran Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan diukur mengunakan alat termometer untuk

mengetahui suhu, hydrometer untuk kelembapan, lux meter menukur

intensitas cahaya.

3.4.3 Pengawetan dan Identifikasi

Page 11: Laporan SISWAN Kel. 1

Sampel yang telah didapatkan diawetkan dengan menggunakan

formalin, yang kemudian akan diidentifikasi dilaboratorium dengan buku

identifikasi yang ada.

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Klasifikasi Ikan Barbus albanicus

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Cypriniformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Barbus

Spesies : Barbus albanicus

Ikan yang memiliki nama daerah ikan keboli ini memiliki karakter sebagai berikut: simple ramping punggung ray, keras dan bergerigi posterior sepanjang setengah seluruh panjang, posterior margin sirip punggung lurus; bibir bawah tipis, tanpa lobus median di sebagian besar individu; bibir tebal dengan lobus median pada beberapa individu, 48-55 + 2-3 sisik pada gurat sisi; 20-24 sisik baris di sekitar batang ekor, dan moncong dengan tuberkel besar pada individu dewasa

Spesies ini mendiami danau dan hilir sungai, lumpur ke bawah pasir.

Memakan ganggang, bahan tanaman, larva serangga dan detritus.

Memunculkan di kedua danau dan sungai mereka. Betina mampu bertelur

dengan individu jantan 3-7 di dekat muara sungai.

4.2.2 Ikan Barbus aboinensis

Page 12: Laporan SISWAN Kel. 1

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Cypriniformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Barbus

Spesies : Barbus aboinensis

Spesies yang memiliki nama Barbus aboinensis memiliki mulut

subterminal dua pasang sungut sedang dikembangkan, pada sirip

punggung ada perbatasan yang sedikit cekung dan bercabang sinar

sirip punggung ray punggung-sirip sederhana terakhir fleksibel dan

halus pada pinggiran belakang ada bintik-bintik hitam garis hitam di

tengah-tengah sisi dari operkulum sampai akhir batang ekor.

4.2.3 Ikan Hemirhamphodon kuekenthali

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo :

Page 13: Laporan SISWAN Kel. 1

Famili :

Genus : Hemirhamphodon

Spesies : Hemirhamphodon kuekenthali

Ikan dengan nama daerah pesudi ini memiliki bentuk tubuh seperti depressed dan memiliki mulut yang berbentuk seperti jarum, serta bentuk ekor yang bercangak, ikan ini berwarna abu-abu dengan habitat air tawar. Hemirhamphodon kuekenthali adalah keluarga halfbeak (Hemiramphidae) ditemukan pada air sungai segar dan wilayah pesisir asia tenggara seperti Singapore, Thailand, Indonesia, Thailand, Malaysia, Borneo and Sumatra. Ikan kecil, dengan karakteristik memiliki rahang bagian panjang yang panjag dari keluarganya. Warna spesies ikan ini bervariasi, tergantung dimana ditemukannya.

Page 14: Laporan SISWAN Kel. 1

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa: Ikan merupakan salah satu hewan vertebrata berdarah dingin

yang tubuhnya terdiri atas kepala ( caput ), badan ( truncus ), dan ekor

( cauda ) dimana diantara tiga spesies ikan yang didapat memiliki

perbedaan karakter pada masing-masing jenis.

5.2 SARAN

Page 15: Laporan SISWAN Kel. 1

DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, R. Djuhanda, T., 1981, Dunia Ikan. Amico. Bandung.

Saanin, H. 1976, Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Bagian

1. Bina Cipta. Bandung.

Dharma, 2009, Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air.

Kusnadi, 2005, Biologi. PT Piranti Darma Kalokatama. Jakarta.

Riki, 2010, Laporan pisces. http://rykibio046.blogspot.com. (18

Desember 2014)

Suseno, R, dkk. 1968, Diktat Asistensi Preparat. Universitas Gadjah

Mada. Yogyakarta.

Winda Hayati, 2011. Kelas pisces. http://windahayati14.blogspot. (18

Desember 2014)

Page 16: Laporan SISWAN Kel. 1