LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

61
1 LAPORAN PROYEK PERUBAHAN OPTIMALISASI SINERGITAS LINTAS SEKTOR DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK PASCA UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU Nama : Mediheryanto,SH NDH : 10 Instansi : BKKBN Prov Kepri PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL II ANGKATAN XXIV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2019

Transcript of LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

Page 1: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

1

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

OPTIMALISASI SINERGITAS LINTAS SEKTOR DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK

PASCA UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI

KEPULAUAN RIAU

Nama : Mediheryanto,SH

NDH : 10

Instansi : BKKBN Prov Kepri

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL II ANGKATAN XXIV

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

TAHUN 2019

Page 2: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

2

Lembar Pengesahan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

PKN TK. II ANGKATAN XXIV TAHUN 2019

Nama Peserta : Mediheryanto,SH

NDH : 10

Jabatan : Kepala Perwakilan BKKBN Prov Kepri

Instansi : BKKBN

Proyek Perubahan : OPTIMALISASI SINERGITAS LINTAS SEKTOR DALAM

PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK PASCA UNDANG UNDANG NOMOR 23

TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI

KEPULAUAN RIAU.

Mentor Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan

Pengembangan BKKBN

Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD NIP : 19640731199003 1001

Coach,

Dra.Purwastuti,MBA

Page 3: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

3

ABSTAKSI

Dengan disyahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23

tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, program Pengendalian

penduduk dan Keluarga Berencana merupakan urusan pemerintahan

konkuren yaitu urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat

dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Kemudian Program

KKBPK menjadi urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan

yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.

Persoalan yang masih terus dihadapi sampai saat ini dalam pelaksanaan

Program KKBPK adalah masalah Sinergitas, baik sinergitas antara

Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Organisasi Perangkat Daerah

Keluarga Berencana ( OPD KB ) Provinsi dan Kabupaten/kota, maupun

dengan sector pembangunan lainnya.

Upaya untuk mengoptimalkan Sinergiatas lintas sector pelaksanaan

Program KKBPK perlu Membuat komitmen dengan pemerintah daerah

provinsi dan kabupaten/kota yang dituangkan dalam bentuk Kesepakatan

Bersama antara Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dengan

Pemerintah daerah provinsi yang diwakili oleh Sekretaris Daerah provinsi

Kepulauan Riau yang merupakan dasar untuk membuat kegiatan terpadu

dan/atau perjanjian kerjasama dengan Organisasi Perangkat dan

kabupaten/kota yang diwakili oleh Kepala OPDKB Kabupaten/Kota.

Pelaksanaan Program KKBPK secara berjenjang mengacu pada

majajemen operasional Pengelolaan Program KKBPK dan model

pembangunan Kependudukan Terpadu Lintas Sektor.

Dengan optimalnya sinergitas lintas sector, akan berdampak pada capaian

program KKBPK dan sector Pembangunan kependudukan lainnya.

Page 4: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Proyek Perubahan. Laporan Proyek Perubahan

ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dan kewajiban sebagai

peserta Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XXIV tahun 2019

yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara dengan obyek

penulisan yang menyangkut dengan tugas pokok masing-masing peserta.

Tujuan penyusunan Laporan Proyek Perubahan ini adalah untuk

menyampaikan serta mendeskripsikan permasalahan dari organisasi yang

akan dijadikan lokus perubahan yaitu pada Perwakilan Badan

Kependudukan Keluarga Berencana Nasional provinsi Kepulauan Riau.

Ide Proyek Perubahan ini adalah tentang optimalisasi sinergitas lintas

sektor dalam pelaksanaan program kkbpk pasca undang undang nomor

23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah di provinsi Kepulauan Riau

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Proyek

Perubahan ini masih jauh dari kesempurnaan maupun keterbatasan

penuangan inspirasi ke dalam bentuk penulisan. Namun di balik

ketidaksempurnaan dan keterbatasan dimaksud, masih terdapat

motivasi yang besar untuk menyelesaikan Laporan Proyek Perubahan

ini. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami

menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. Adi Suryanto,MSi selaku Kepala Lembaga Adminsitrasi

Negara RI .

2. Bapak Dr.Hasto Wardoyo, SPOG selaku Kepala BKKBN

3. Bapak Gubernur Kepulauan Riau.

4. Bapak Sekretaris Utama BKKBN

5. Bapak Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Page 5: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

5

6. Bapak Prof.drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN

selaku mentor.

7. Ibu Dra. Purwastuti,MBA selaku Coach yang telah memberikan

bimbingan dan arahan bagi penulis untuk merancang Proyek

Perubahan ini.

8. Bapak dan Ibuk Widya Iswarah Lembaga Administrasi Negara.

9. Penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II angkatan

XXIV tahun 2019.

10. Ibuk Misni, selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

provinsi Kepulauan Riau.

11. Bapak ibuk mitra kerja yang terkait dengan implementasi proyek

perubahan.

12. Tim efektif proyek perubahan ini.

13. Rekan-rekan Peserta PKN II Angkatan XXIV Tahun 2019 yang

selalu saling mendukung, menjalin komunikasi, kerja sama selama

proses penyusunan Laporan Proyek Perubahan ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan Proyek Perubahan yang telah

disusun masih sangat jauh dari sempurna oleh karena itu diharapkan

saran dan masukan dari pembaca dalam rangka penyempurnaan

penulisan ini. Semoga Laporan Proyek Perubahan ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Jakarta, Desember 2019

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. II

Angkatan XXIV

Peserta

Mediheryanto,SH

Page 6: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

6

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. ii

ABSTRAKSI……………………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………. v

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………............. 1

A. Judul……………………………………………………….. 1

B. Deskripsi…………………………………………………… 1

C. Latar Belakang…………………………………………….. 2

BAB II. RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN ……………............. 8

A. Tujuan dan manfaat………………………………………… 8

B. Output dan Outcome……………………………………….. 9

C. Rencana Strategis Perubahan………………………............. 11

D. Rencana Strategic Marketing………………………............. 17

BAB III IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN…………………… 22

A. Capaian Tahapan Perubahan………………………………… 22

1. Pengelolaan proyek perubahan…………………………. 22

2. Capaian Tujuan Proyek Perubahan…………………….. 33

3. Capaian Output Proyek Perubahan……………………... 34

4. Bukti-bukti implementasi proyek perubahan…………… 36

B. Implementasi Strategi Marketing.…………………………... 38

1. Teknik komunikasi dalam mempengaruhi stakeholder…. 38

2. Teknik mengatasi kendala dan Resiko …………………. 42

3. Proses Desiminasi Output Proyek Perubahan..…………. 42

C. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran…………………… 43

D. Anggaran……………………………………………………. 43

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………….. 45

B. Saran………………………………………………………… 46

C. Leasson Lernt………………………………………………… 47

DAFTAR LAMPIRAN

Page 7: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL

OPTIMALISASI SINERGITAS LINTAS SEKTOR DALAM PELAKSANAAN

PROGRAM KKBPK PASCA UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN

2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI KEPULAUAN

RIAU

B. DESKRIPSI

Dalam rangka optimalisasi sinergitas lintas sector dalam pelaksanaan

program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

pasca Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah di provinsi Kepulauan Riau, dilakukan melalui terobosan-terobosan

sebagai berikut :

1. Memorandum Of Understanding ( MOU ) antara perwakilan BKKBN

provinsi dengan Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (

OPDKB ) provinsi yang diketahui oleh Gubernur dan kabupaten/kota

yang diketahui oleh Bupati/Wali kota. Dengan adanya MOU ini akan

memperjelas urusan dan tanggung jawab sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah.

2. Menyusun managemen operasional program KKBPK sesuai dengan

amanah Undang Undang nomor 23 tahun 2014. Di dalam managemen

operasional program KKBPK akan diuraikan tentang proses managemen

dalam pelaksanaan program KKBPK secara berjenjang sesuai dengan

kewenangan masing-masing. Managemen operasional ini menjadi acuan

dalam pelaksanaan program KKBPK.

3. Mengembangkan model pembangunan di daerah untuk meningkatkan

kualitas SDM berbasis keluarga. Di dalam model ini memuat road map,

model dan mekanisme implementasinya. Model ini merupakan acuan

Page 8: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

8

dalam upaya mewujudkan keterpaduan Program KKBPK dengan

program pembangunan sector lainnya.

4. Penyusunan Grand Desain Pembangunan Kependudukan Provinsi dan

kabupaten/kota yang Selanjutnya disingkat GDPK adalah arahan

kebijakan yang dituangkan dalam program 25 tahunan, dalam rangka

mewujudkan pembangunan kependudukan. GDPK memuat lima aspek

pembangunan kependudukan yaitu pengendalian kuantitas penduduk,

peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan

persebaran dan pengarahan mobilitas penduduk dan penataan

administrasi kependudukan. GDPK provinsi di tetapkan dengan

peraturan gubernur dan GDPK kabupaten/kota ditetapkan dengan

peraturan bupati/walikota. GDPK menjadi acuan dalam penyusunan

RPJMD, Renstra dan RKPD.

C. LATAR BELAKANG

1. Urgensi

Dengan disyahkannya Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, program

Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana merupakan urusan

pemerintahan konkuren yaitu urusan pemerintahan yang dibagi antara

pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota.

Program pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana menjadi

urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar.

Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib

diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.

Di dalam lampiran 1.N pada Undang-undang No. 23 Tahun 2014

diuraikan pembagian urusan, sebagai berikut :

No

Sub Urusa Pemerintahan Pusat

Daerah Provinsi

Daerah Kab/kota

1 Pengendalian penduduk 2 2 2

2 Keluarga Berencana 5 2 4

Page 9: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

9

3 Keluarga Sejahtera 2 2 2

4 Standarisasi dan sertifikasi 1

Jumlah urusan 0 6 8

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional NOMOR 82/PER/B5/2011 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional Provinsi, bahwa Perwakilan Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi yang

selanjutnya disingkat Perwakilan BKKBN Provinsi berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional. Perwakilan BKKBN Provinsi dipimpin oleh seorang

Kepala perwakilan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas BKKBN di provinsi,

Sedangkan pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah . Pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

Pemerintah daerah provinsi adalah Gubernur dan pemerintah daerah

kabupaten/kota adalah bupati/walikota. Sebagai pelaksana teknis dari

urusan tersebut dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun

2016 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah, maka pemerintah

daerah provinsi Kepulauan Riau dan pemerintah daerah kabupaten/kota

telah membentuk Organisasi Perangkat Daerah yang menangani urusan

Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana.

Dengan adanya Undang Undang nomor 23 tahun 2014 idealnya

program KKBPK menjadi urusan bersama, dan pemerintah daerah wajib

untuk melaksanakannya karena itu amanah Undang Undang, tetapi

kenyataannya pemerintah daerah masih beranggapan bahwa program

KKBPK merupakan urusan BKKBN, sehingga dukungan anggaran yang

Page 10: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

10

disediakan oleh pemerintah daerah masih sangat rendah, sebagaimana

table terlampir. Kemudian dalam pelaksanaan program KKBPK belum

tersedia Managemen operasional program KKBPK yang menyesuaikan

dengan Undang-Undang tentang pemerintah daerah. Jika kita maknai

secara mendalam dari pembagian urusan tersebut, maka melalui peran

OPD KB provinsi dan kabupaten/kota pelaksanaan program KKBPK

seharusnya menjadi program terpadu lintas sector, tetapi kenyataannya

masih silo-silo.

Sebagaimana di tuangkan di dalam Renstra BKKBN Provinsi

Kepulauan Riau, target kinerja program KKBPK tahun 2015 – 2019

sebagai berikut :

NO Indikator Kinerja Base line

2014

Target 2019

1 Total Fertility Rate ( TFR ) 2,60 2,28

2 Contraceptive Prevalence Rate 60,5 61,3

3 Unmet Need 11,4 9,91

Berdasarkan hasil Survey Kinerja Akuntabilitas Program KKBPK

tahun 2018, capaian program KKBPK di provinsi Kepri sebagai berikut :

1. TFR 2,44, yaitu mengalami penurunan sebanyak 0,16. Untuk

mencapai target tahun 2019, kita harus menurunkan TFR sebanyak

0,16.

2. CPR 43,7 %, diharapkan mengalami peningkatan, tetapi

kenyataannya mengalami penurunan sebanyak 16,8 %. Untuk

mencapai target 2019, kita harus meningkatkan CPR sebanyak 17,6

%.

3. Unmet Need 14,2 , diharapkan turun, tetapi kenyataannya terjadi

peningkatan sebanyak 2,8 %. Logikanya dengan penurunan CPR

menyebakan peningkatan Unmet Need. Untuk mencapai target tahun

2019 kita harus menurunkan Unmet Need sebesar 4,29 %.

Page 11: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

11

Dengan kondisi seperti ini, maka sangat akan sangat sulit untuk

mencapai target tahun 2019. Mengingat Target sebagaimana terlampir

yang harus dicapai kedepan semakin berat, maka perlu dilakukan

terobosan-terobosan, agar pelaksanaan program KKBPK semakin

meningkat dan capaian dapat meningkat. Kegagalan program KKBPK

memiliki dampak yang signifikan pada Sektor Pembangunan Lain.

Kegagalan Program KKBPK akan menarik ke bawah capaian di sektor

pembangunan lain. Begitu juga keberhasilan KB akan memberikan

fundamental kuat untuk mencapai target pembangunan di sektor lain.

2. Analisis SWOT

Untuk menganalisa kondisi internal dan kondisi eksternal, maka

dilakukan dengan menggunakan analisis swot, sebagaimana terlampir.

Berdasarkan hasil analisis swot, maka dalam rangka mentranformasi dari

kondisi realistic saat ini menjadi kondisi ideal adalah :

1. Memorandum of Understanding antara Perwakilan BKKBN Provinsi

dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak,

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DPPPAPPKB )

provinsi Kepulauan Riau yang diketahui oleh Gubernur provinsi

Kepulauan Riau dan OPD KB kabupaten yang diketahui oleh

Bupati/Wali kota tentang tentang pelaksanaan program KKBPK.

2. Menyusun managemen operasional Program KKBPK.

3. Mengembangkan model pembangunan Kependudukan terpadu Lintas

Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan

berdaya saing.

4. Menyusun Grand Design pembangunan kependudukan provinsi dan

kabupaten/kota.

Dari empat terobosan di atas, dapat diidentifikasi terobosan

yang dapat membuat kondisi saat ini menjadi kondisi ideal, sebagai

berikut :

Page 12: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

12

Dari terobosan tersebut diatas ,maka focus implementasinya

sebagai berikut :

1. Jangka Pendek ( 2 bulan ) :

a. Pembuatan MOU antara BKKBN dengan OPD KB Prov yang

diketahui oleh Gubernur.

b. Penyusunan Managemen operasional program KKBPK.

c. Pengembangan model pembangunan Kependudukan terpadu

Lintas Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM

berkualitas dan berdaya saing.

2. Jangka Menengah ( 6 Bulan )

KONDISI SAAT INI

TEROBOSAN

KONDISI IDEAL

1. Program KKBPK urusan BKKBN

MOU antara BKKBN dengan Dinas PPPAPPKB Prov yang diketahui oleh Gubernur dan dengan OPD KB Kab/Kota yang diketahui oleh Bupati/Walikota

Program KKBPK merupakan urusan bersama

2. Dukungan anggaran rendah

MOU dan GDPK . Dukungan anggaran ideal.

3. Pelaksanaan program KKBPK pasca UU No 23 tahun 2014 belum tersistem

Penyusunan Managemen operasional program KKBPK

Managemen operasional program KKBPK

4. Pelaksanaan program Pembangunan kependudukan masih silo-silo

Mengembangkan model pembangunan Kependudukan terpadu Lintas Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing

Program terpadu lintas sector

Page 13: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

13

a. MOU antara BKKBN dengan OPD KB Kabupaten/Kota yang

diketahui oleh Bupati/Walikota.

b. Tindak lanjut pengembangan model pembangunan Kependudukan

terpadu Lintas Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM

berkualitas dan berdaya saing.

c. Penyusunan Grand Desaign Pembangunan Kependudukan di

Provinsi dan kabupaten/kota

3. Jangka Panjang ( 1 Tahun ).

a. Implementasi model

b. Lanjutan Penyusunan grand desain pembangunan kependudukan.

Page 14: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

14

BAB II

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. TUJUAN DAN MANFAAT UNTUK ORGANISASI ADAPTIF

1. Tujuan

a. Jangka Pendek :

1) Terwujudnya komitmen pemerintah daerah provinsi.

2) Tersedianya menagemen operasional Program KKBPK pasca

Undang Undang nomor 23 tahun 2014.

3) Tersedianya model pembangunan Kependudukan terpadu Lintas

Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan

berdaya saing.

b. Jangka Menengah

1) Komitmen pemerintah Daerah kabupaten dan Kota.

2) Terbentuknya pokja implementasi model pembangunan

Kependudukan terpadu Lintas Sektor berbasis keluarga untuk

mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing di provinsi dan

kabupaten/kota.

3) Terbentuknya Pokja Grand Design Pembangunan Kependudukan

( GDPK ).

4) Tersedianya hasil kajian data potensi propinsi dan kabupaten/kota

sebagai dasar untuk penyusunan GDPK.

c. Jangka Panjang

1) Terlaksananya model pembangunan Kependudukan terpadu Lintas

Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan

berdaya saing di provinsi dan kabupaten/kota.

2) Tersusunnya Grand Design Pembangunan Kependudukan

sebagaimana di amanahkan oleh Peraturan Presiden RI Nomor 153

tahun 2014 tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan di

provinsi yang dikukuhkan dengan Peraturan Gubernur dan

kabupaten/kota yang dikukuhkan dengan Peraturan Bupati/Walikota.

3) Masuknya indicator GDPK ke dalam RPJMD.

Page 15: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

15

2. Manfaat

a. Bagi Organisasi :

Manfaat proyek perubahan bagi organisasi adaptif dalam hal ini BKKBN

Provinsi Kepulauan iau adalah:

1) Menjadi dasar untuk penyusunan perencanaan yang berkualitas,

sinergis, dan kredibel.

2) Meningkatkan tata kelola kelembagaan pemerintahan yang lebih

baik.

3) Menjadi instrumen pengendalian pelaksanaan perencanaan

terhadap program dan kegiatan.

4) Manfaat proyek perubahan dalam beradaptasi merespon tuntutan

perubahan dan tantangan lingkungan strategis

b. Bagi stakeholder

Manfaat proyek perubahan bagi stakeholder adalah:

1) Menjadi acuan bagi penyusunan program dan kegiatan Pemerintah

Daerah dan Stakeholder lainnya dalam melaksanakan program

terpadu lintas sector.

2) Mendukung sinergi perencanaan dan penganggaran sehingga lebih

efektif dan efisien; dan

3) Menjadi alat untuk memonitor berbagai upaya untuk melaksanakan

program terpadu lintas sector

c. Bagi peserta :

1) Meningkatkan kemampuan managerial

2) Mengetahui standar dari Proyek Perubahan

3) Sebagai pelopor proyek perubahan

4) Manfaat proyek perubahan dalam beradaptasi merespon tuntutan

perubahan dan tantangan lingkungan strategis

B. OUTPUT DAN OUTCOME

1. Output

Output dari proyek perubahan ini dibagi menjadi output jangka pendek,

output jangka menengah dan output jangka Panjang, yaitu sebagai

berikut:

Page 16: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

16

a. Output Jangka Pendek :

1) Dokumen MOU antara perwakilan BKKBN provinsi Kepulauan Riau

dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi

Kepulauan Riau yang diketahui oleh Gubernur Kepulauan Riau.

2) Dokumen Menagemen operasional Program KKBPK pasca Undang

Undang nomor 23 tahun 2014.

3) Dokumen Model pembangunan Kependudukan terpadu Lintas

Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan

berdaya saing

b. Output Jangka Menengah :

1) Dokumen MOU antara BKKBN Provinsi Kepri dengan OPD KB

kabupaten dan Kota yang diketahui oleh Bupati/Wali kota .

2) Dokumen pokja implementasi model pembangunan Kependudukan

terpadu Lintas Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM

berkualitas dan berdaya saing di provinsi dan kabupaten/kota.

3) Dokumen Pokja Grand Design Pembangunan Kependudukan

(GDPK).

4) Dokumen hasil kajian data potensi propinsi dan kabupaten/kota

sebagai dasar untuk penyusunan GDPK.

c. Output Jangka Panjang :

1) Desa/Kelurahan percontohan di kabupaten/kota.

2) Dokumen Grand Design Pembangunan Kependudukan provinsi yang

dikukuhkan dengan Peraturan Gubernur.

3) Dukungan anggaran ideal

2. Outcome

TAHUN TFR CPR UNMET NEED

2020 2,19 48,70 8,88

2021 2,17 49,01 8,50

2022 2,16 49,31 8,13

2023 2,14 49,61 7,76

2024 2,13 50 7,36

2025 2,09 50,70 6,87

Page 17: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

17

C. TAHAPAN PERUBAHAN STRATEGIS

Pelaksanaan proyek perubahan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu jangka pendek,

jangka menengah dan jangka Panjang. Masing-masing tahap dibuat

milestone untuk pencapaian tujuan disetiap tahapan yang sudah ditetapkan

dan kemudian dituangkan dalam aktivitas berupa target pekerjaan yang akan

dilaksanakan dalam proyek perubahan ini.

1. Jangka Pendek ( 1 Oktober – 30 Nopember 2019 )

Minggu ke 1 Oktober 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Pembentukan dan rapat tim efektif

1. Pejabat administrator.

2. Pejabat pengawas terkait

3. Kabid KB OPD KB Prov

4. Unsur UNIBA

1. Undangan 2. Nota dinas 3. Daftar hadir 4. Notulen 5. Foto 6. SK Tim 7. Rencana

kerja

2 Menyusun Draf Managemen Operasional Program KKBPK

Tim Draf

3 Menyusun Draf model pembangunan Kependudukan terpadu Lintas Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing

Tim Draf

4 Menyusun Draf MOU Tim Draf MOU

Minggu ke II Oktober 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Lanjutan Menyusun Draf Managemen Operasional

Tim Draf

2 Lanjutan Menyusun Draf Tim Draf l

Page 18: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

18

model

3 Pertemuan dengan Kepala Dinas PPPAPPKB Provinsi Kepri

1. Pejabat administrator BKKBN Prov Kepri

2. Kadis PPPAPPKB Prov Kepri

3. Pejabat administrator PPPAPPKB prov Kepri

1. Surat. 2. Daftar Hadir 3. Notulen 4. Draf MOU 5. Foto. 6. Video

4 Audiensi ke Sekda prov Kepri

1. Pejabat administrator BKKBN Prov Kepri

2. Kadis PPPAPPKB Prov Kepri

1. Surat. 2. Surat tugas 3. Laporan 4. Foto. 5. Video

5 Audiensi ke Gubernur Kepri

1. Pejabat administrator BKKBN Prov Kepri

2. Kadis PPPAPPKB Prov Kepri

1. Surat. 2. Surat tugas 3. Laporan 4. Foto. 5. Video

Minggu ke III Oktober 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Lanjutan Menyusun Draf Managemen Operasional

Tim Draf

2 Lanjutan Menyusun Draf model

Tim Draf

Minggu ke IV Oktober 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Lanjutan Menyusun Draf Managemen Operasional

Tim Draf

2 Lanjutan Menyusun Draf model

Tim Draf

Page 19: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

19

Minggu ke I Nopember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

Pembahasan draf managemen operasional program KKBPK

1. Pejabat administrator, pejabat pengawas, pejabat fungsional dan staf BKKBN Prov Kepri

2. Kadis PPPAPPKB prov.

3. Kabid KB dinas PPPAPPKB prov

1. Surat. 2. Nota Dinas 3. Foto. 4. laporan

Penandatanganan MOU antara Kepala Perwakilan BKKBN dengan Kadis PPPAPPKB Provinsi Kepri

1. Gubernur 2. Mentor 3. Kadis PPPAPPKB

Prov Kepri. 4. Pejabat administrator

BKKBN dan PPPAPPKB

1. MOU 2. Foto. 3. Video

Minggu ke II Nopember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

Sosialisasi Model pembangunan Kependudukan terpadu Lintas Sektor berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing

1. Gubernur 2. Mentor 3. Kadis PPPAPPKB

Prov Kepri. 4. Mitra kerja prov 5. Pejabat administrator

BKKBN dan PPPAPPKB

6. Tim Penyusun model

1. Surat 2. Foto. 3. Video 4. Dokumen

Model

Minggu ke III Nopember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

Penandatanganan MOU antara Kepala Perwakilan BKKBN dengan Kadis PPPAPPKB Provinsi Kepri

1. Gubernur 2. Kadis PPPAPPKB

Prov Kepri. 3. Pejabat

administrator BKKBN dan

1. MOU 2. Foto. 3. Video

Page 20: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

20

PPPAPPKB

Minggu ke IV Nopember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

Evaluasi 1. Pejabat Administrator BKKBN Prov

2. Kepala OPD KB provinsi .

1. Surat 2. Daftar hadir 3. Notulen 4. Foto

Penyusunan laporan Tim epektif Laporan

2. Jangka Menengah ( Desember 2019 – 31 Mei 2020 )

Minggu ke II Desember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Advokasi ke Bupati Natuna

Tim Advokasi 1. Surat 2. Surat tugas 3. Foto 4. Laporan

2 Advokasi ke Walikota Batam

Tim Advokasi 5. Surat 6. Surat tugas 7. Foto 8. Laporan

3 Advokasi ke Walikota Tanjung Pinang

Tim Advokasi 1. Surat 2. Surat tugas 3. Foto 4. Laporan

Minggu ke III Desember

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Advokasi ke Bupati Bintan

Tim Advokasi 1. Surat 2. Surat tugas 3. Foto 4. Laporan

2 Advokasi ke Bupati Karimun

TIM Advokasi

1. Surat 2. Surat tugas 3. Foto 4. Laporan

Page 21: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

21

3 Advokasi ke Bupati Anambas

TIM Advokasi

1. Surat 2. Surat tugas 3. Foto 4. Laporan

Minggu Ke IV Desember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Advokasi ke Bupati Lingga

1. Tim Advokasi 1. Surat 2. Surat tugas 3. Foto 4. Laporan

3 Pertemuan dan Penandatangan MOU antara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri dengan Kepala OPD KB tujuh Kabupaten/kota

Kepala OPD KB : 1. Kota Batam 2. Kota Tanjung Pinang 3. Kab Bintan 4. Kab Karimun 5. Kab Lingga 6. Kab Natuna 7. Kab Anambas

1. Surat 2. MOU 7 kab/

kota 3. Foto

Minggu ke 1 Januari – IV Pebruari 2020

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Fasilitasi pembentukan pokja implementasi model pembangunan kependudukan terpadu lintas sector berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing.

1. Kepala OPD KB Kab Kota.

2. Mitra kerja terkait

1. Surat Tugas 2. Foto 3. SK Pokja 4. Laporan

2 Fasilitasi pembentukan pokja penyusunan GDPK provinsi dan kabupaten/kota

1. Kepala OPD KB Kab Kota.

2. Kepala Bappeda Kab/kota

1. Surat Tugas 2. Foto 3. SK Pokja 4. Laporan

Page 22: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

22

Minggu ke I Maret – III Mei 2020

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Fasilitasi pembuatan kajian data potensi propinsi dan kabupaten/kota sebagai dasar untuk penyusunan GDPK.

1. Kepala OPD KB provinsi dan Kab Kota.

2. Kepala Bappeda provinsi dan Kab/kota

Dokumen hasil Kajian provinsi dan Kabupaten/ kota

Minggu ke IV Mei 2020

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 evaluasi 1. Pejabat Administrator BKKBN Prov

2. Kepala OPD KB provinsi .

1. Surat 2. Daftar hadir 3. Notulen 4. Foto

3. Jangka Panjang ( 1 Juni 2020 – 31 Mei 2021 )

Minggu ke 1 Juni – IV Nopember 2020

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Pendampingan penyusunan dan Legalisasi GDPK provinsi dengan peraturan gubernur

1. Bappeda provinsi 2. OPD KB Provinsi

1. Surat Tugas 2. Foto 3. Laporan 4. GDPK

2 Pendampingan penyusunan dan Legalisasi GDPK Kabupaten/kota dengan peraturan Bupati/Walikota.

1. Bappeda kab/kota 2. OPD KB

1. Surat tugas 2. Laporan 3. GDPK

Kab/kota.

Pendampingan implementasi model model pembangunan kependudukan terpadu lintas sector berbasis

1. Pokja provinsi 2. Pokja Kab/kota

1. Surat Tugas 2. Foto 3. Laporan 4. Desa

percontohan

Page 23: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

23

keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing. di kabupaten/kota.

Minggu ke I Januari – III Mei 2021

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Lanjutan Pendampingan implementasi model model pembangunan kependudukan terpadu lintas sector berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing. di kabupaten/kota.

1. Pokja provinsi 2. Pokja Kab/kota

1. Surat Tugas 2. Foto 3. Laporan 4. Desa

percontohan

Minggu ke IV Mei 2021

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 evaluasi 1. Pejabat Administrator BKKBN Prov

2. Kepala OPD KB provinsi .

3. Kepala Bappeda provinsi

1. Surat 2. Daftar hadir 3. Notulen 4. Foto

D. RENCANA STRATEGI MARKETING

1. Identifikasi Stakeholders

Identifikasi stakeholders dilakukan untuk memahami keberadaan serta

peran dan dukungan masing-masing stakeholders, ada yang internal

( dalam struktur organisasi ) dan ada yang eksternal ( diluar struktur

organisasi ) sebagai berikut :

Page 24: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

24

NO

STAKEHOLDERS

PERAN

Stakeholders Internal

1 Kepala BKKBN Memberikan arahan tentang Kebijakan dan strategi program KKBPK.

2 Sekretaris Utama BKKBN Dukungan Program KKBPK

3 Pejabat Administrator BKKBN Prov Kepri

Penanggung Jawab kegiatan

4 Pejabat Pengawas BKKBN Prov Kepri

Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan

Stakeholders Eksternal

1 Gubernur Kepri Penanggung jawab pembangunan di provinsi

2 Sekda Prov Kepri Koordinasi dan administrasi

3 Bupati/Walikota Penanggung jawab pembangunan di kab/kota

4 Kadis PPPAPPKB Prov Kepri Pelaksana urusan pemerintahan daerah provinsi dibidang KKBPK

5 Kadinkes Prov Kepri Penanggung jawab di bidang kesehatan

6 Kadiknas Prov Kepri Penanggung jawab di bidang pendidikan

7 Kadisnaker Penanggung jawab dibidang ketenaga kerjaan

8 Kadis Pertanian dan ketahanan pangan prov Kepri

Penanggung jawab dibidang penyediaan pangan

9 Kadis Pemukiman dan Perumahan prov Kepri

Penanggung jawab dibidang penyediaan pemukiman dan perumahan

10 Kakanwil Kamenag Prov Kepri Penanggung jawab dibidang keagamaan

11 Ketua TP PKK Provinsi Mitra pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga

2. Pemetaan Stakeholders

Mencermati stakeholders tersebut di atas, maka perlu dilakukan analisis

dan pemetaan stakeholder sebagai berikut :

Page 25: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

25

LATENT, PROMOTORS, APHATETIC DAN DEFENDERS

Dari identifikasi stakeholders tersebut diatas terdapat 4 (empat) kelompok

yang mempunyai kepentingan dan pengaruh yaitu:

1. Kelompok promotors adalah memiliki kepentingan besar terhadap Upaya

dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil. Strategi yang

dilakukan adalah selalu komunikasi dan pemberian informasi yang tepat

terhadap tujuan proyek perubahan.

2. Kelompok Defenders adalah mereka yang memiliki kepentingan besar

namun mempunyai pengaruh kecil. Strategi menghadapi kelompok ini

agar berperan efektif pada proyek perubahan ialah dengan cara

Kepentingan(Interest)

APHATETICS DEFENDERS

PROMOTORS LATENS

1.Kadis PPPAPPKB Prov 2.Kadis Kesehatan 3.Kadis Pendidikan 4.Kadisnaker 5.Kadis Pertanian dan

Ketahanan Pangan 6.Kanwil Kamenag Prov 7.TP PKK 8.BNN Prov 9.Perguruan Tinggi

1. Kepala BKKBN 2. Sekretaris Utama 3. Gubernur 4. Bupati/Walikota 5. Sekda Provinsi

P

o

w

e

r

Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas BKKBN Prov Kepri

Masyarakat dan Organisasi Perangkat

Daerah

Page 26: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

26

membangun diskusi, memberi motivasi dan melibatkannya dalam

mengambil keputusan.

3. Kelompok Latens adalah mereka yang tidak memiliki kepentingan

khusus maupun terlibat dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar

untuk mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi tertarik .Strategi yang

ditempuh adalah membangun komunikasi dan memberikan informasi

dan argumentasi yang konferhensip.

4. Kelompok Aphatetics adalah mereka kurang memiliki kepentingan

maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya Upaya.

Strategi menghadapinya adalah tetap menjaga dan selalu

memperhatikan serta memberi informasi agar tidak menjadi penghambat.

3. Desain content marketing

Page 27: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

27

Page 28: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

28

4. Identifikasi potensi kendala dan masalah serta strategi mengatasinya.

NO KENDALA/MASALAH STRATEGI MENGATASI KENDALA/MASALAH

1 Sekretaris utama BKKBN, Gubernur, Bupati/ Walikota dan Sekretaris Daerah provinsi

a. Memasukkan Protokol Gubernur dan sekda kedalam tim Epektif.

b. Koordinasi dan komunikasi yang intensif .

2 Masih kentalnya ego sektoral dan konflik kepentingan

a. komunikasi yang intensif. b. Surat Gubernur

3 Kemungkinan pergantian pejabat terkait

Membangun komitmen dengan Gubernur dan Bupati/walikota.

5. Resiko

NO RESIKO STRATEGI MENGATASI RESIKO

1 Terjadinya penolakan oleh Stakeholder terkait

Komunikasi intensif

Page 29: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

29

BAB III.

IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

A. CAPAIAN TAHAPAN RENCANA PERUBAHAN STRATEGIS

2. Pengelolaan Proyek Perubahan

Sebagaimana diuraikan pada tahapan rencana perubahan strategis

bahwa rencana perubahan dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu jangka

pendek, jangka menengah dan jangka Panjang. Masing-masing tahap

dibuat milestone untuk pencapaian tujuan disetiap tahapan yang sudah

ditetapkan dan kemudian dituangkan dalam aktivitas berupa target

pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam proyek perubahan ini.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama tahapan jangka pendek

dari tanggal 1 Oktober sampai dengan 30 Nopember 2019, sebagai

berikut :

a. Pengorganisasian :

Pengorganisasian Pengorganisasian adalah proses pemberian tugas,

pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara

terkordinir kepada semua individu dan kelompok untuk menerapkan

rencana. Dengan pengorganisasian ,pemimpin proyek mewujudkan

rencana menjadi tindakan nyata melalui penentuan tugas, menunjuk

personel dan melengkapi mereka dengan teknologi dan sumber daya

yang lain.

Struktur organisasi pelaksanaan proyek perubahan ini, sebagai

berikut :

1. Mentor

Peran dan tugas mentor adalah:

a. Sebagai atasan langsung untuk memberikan kesepakatan dan

persetujuan atas proposal proyek perubahan yang diajukan oleh

peserta;

Page 30: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

30

b. Bertindak sebagai pembimbing peserta dengan sikap

profesional;

c. Memberikan dukungan penuh dalam mempersiapkan rancangan

dan implementasi proyek perubahan ;

d. Memberikan bimbingan serta arahan dalam mempersiapkan

rancangan dan implementasi proyek perubahan ;

e. Memberikan bimbingan dalam mengatasi kendala yang muncul

selama proses implementasi berlangsung;

f. Membantu dalam memetakan agenda project yang akan

dilaksanakan dan rencana jadwal pertemuan yang akan

dilaksanakan;

g. Menjelaskan kontrak penyelesaian tugas kepada peserta

pelatihan;

h. Memantau setiap perkembangan proyek perubahan dengan

meminta progress report setiap minggunya;

i. Memantau capaian sesuai tahapan perubahan rencana strategis

yang telah ditetapkan ;

j. Memberikan dukungan dalam mendayagunakan seluruh potensi

sumberdaya yang diperlukan dalam melakukan implementasi

proyek perubahan; dan

k. Memberikan inspirasi dalam melakukan inovasi-

inovasi/pemecahan permasalahan yang diperlukan.

2. Coach

a. Memberikan motivasi dan tantangan-tantangan kepada peserta

dalam aspek substansi perubahan yang akan dilakukan;

b. Memantau kegiatan peserta selama agenda aktualisasi

kepemimpinan melalui media teknologi informasi yang telah

disiapkan oleh penyelenggara dengan metode e-learning atau

dengan media lain yang dapat digunakan oleh coach dan

peserta;

Page 31: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

31

c. Melakukan koordinasi dengan mentor untuk membantu peserta

apabila peserta mengalami permasalahan selama agenda

aktualisasi kepemimpinan;

d. Memberikan masukan kepada peserta terkait usulan proyek

perubahan yang sedang dirumuskan pada agenda aktualisasi

kepemimpinan;

e. Memberikan feedback terhadap laporan perkembangan

implementasi proyek perubahan yang disampaikan peserta

bimbingan minimal seminggu sekali;

f. Mengembangkan instrumen monitoring dan perekaman terhadap

perkembangan yang dilaporkan oleh peserta bimbingan (dapat

menggunakan format yang tersedia);

g. Mengkomunikasikan proses, kemajuan dan hasil coaching

kepada penyelenggara PKN Tk. II.

h. Menjadi counsellor pada saat peserta mengalami kebuntuan dan

kurang motivasi.

3. Leader

Selama berada pada agenda aktualisasi kepemimpinan peserta

lebih bersifat mandiri dalam menginisiasi gagasan rencana

perubahan, memobilisasi kegiatan-kegiatan yang telah

direncanakan dalam implementasi proyek perubahan. Beberapa hal

yang harus dilakukan peserta adalah :

a. Menggalang komunikasi dan kesepakatan dengan stakeholders

terkait (internal & eksternal).

b. Melakukan eksekusi keseluruhan tahapan yang telah dirancang

dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang dimiliki;

c. Secara aktif melakukan diskusi, bertanya atau melaporkan

perkembangan implementasi proyek perubahan kepada coach

dan mendiskusikan progress penyusunan proyek perubahan

sesuai waktu yang ditentukan;

Page 32: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

32

d. Merujuk pada tahapan perubahan rencana strategis yang telah

ditargetkan dalam pelaksanaan proyek perubahan sebagai dasar

pencapaian target perubahan;

e. Mengumpulkan dokumen kegiatan yang dapat dijadikan bukti

dalam evaluasi dan untuk bahan pelengkap laporan kegiatan;

f. Menggerakkan seluruh elemen stakeholders terkait (internal &

eksternal) dalam mendukung keseluruhan tahapan implementasi

perubahan;

g. Mengembangkan instrumen monitoring dan melakukan

perekaman terhadap setiap progress yang dihasilkan dalam

proses implementasi proyek perubahan;

h. Menyusun laporan proyek perubahan secara utuh, mulai dari

rancangan proyek perubahan sampai dengan hasil/capaian dari

implementasi proyek perubahan. Deskripsi dan analisis terhadap

critical succees factor dan strategi mengatasi kendala-kendala

yang muncul selama tahapan ini merupakan bagian penting yang

harus tercakup dalam laporan ini.

i. Menyerahkan laporan implementasi proyek perubahan kepada

penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. II sesuai

jadwal yang telah ditetapkan (1 hari sebelum seminar hasil

implementasi proyek perubahan).

4. Tim Efektif

a. Sekretariat

1) Menyiapkan surat-surat yang diperlukan.

2) Menyiapkan dan menyelenggarakan pertemuan Tim.

3) Mengumpulkan bukti-bukti kegiatan.

4) Membuat laporan kegiatan.

5) Menyusun laporan Proyek Perubahan.

6) Penggandaan dan penjilidan.

7) Menyiapkan bahan paparan.

Page 33: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

33

b. Tim Advokasi dan Kesepakatan bersama

1) Memfasilitasi advokasi ke Sekretaris Daerah provinsi Kepri.

2) Memfasilitasi advokasi ke Gubernur Kepri.

3) Advokasi kepada stakeholders provinsi

4) Memfasilitasi advokasi ke Bupati/Walikota.

5) Menyiapkan Draf Kesepakatan bersama

6) Menyiapkan pertemuan pembahasan kesepakatan bersama.

7) Memfasilitasi penandatanganan kesepakatan bersama.

c. Tim Penyusunan Manajemen Operasional Pengelolaan

Program KKBPK.

1) Menyusun Draf.

2) Paparan draf.

3) Menyempurnakan Draf.

4) Menyiapkan bahan paparan

d. Tim Penyusunan Model Pembangunan Kependudukan .

1) Mengumpulkan bahan.

2) Menyusun draf.

3) Paparan draf.

4) Menyiapkan bahan paparan.

5) Fasilitasi pembentukan Pokja implementasi model provinsi

dan kabupaten/Kota.

e. Tim Fasilitasi penyusunan Grand Desaign Pembangunan

Kependudukan.

1) Fasilitasi pembentukan pokja penyusunan GDPK provinsi dan

kabupaten/Kota.

2) Fasilitasi kajian data.

3) Fasilitasi penyusunan GDPK

Page 34: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

34

f. Tim Dokumentasi

1) Meliput setiap kegiatan yang dilaksanakan.

2) Mengolah hasil liputan.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar

semua anggota Tim berusaha untuk mencapai tujuan dan target

yang sesuai dengan perencanaan. Kegiatan-kegiatan yang telah

dilaksanakan dari tanggal 1 Oktober sampai dengan 30 Nopember

2019 dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan mailstone yang

telah ditetapkan adalah :

Minggu pertama Oktober 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Pelaksanaan

1 Penggalangan komitmen stakeholder internal

Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas dan Pejabat fungsional Widyaiswara BKKBN Prov Kepri

1 Okt 2019

2 Rapat Tim Epektif 2 Okt 2019

3 Menyusun dan Menyampaikan draf Kesepakatan bersama

a.Kepala Dinas PPPAPPKB Prov Kepri. b.Kepala OPD KB Kab Kota

3-5 Okt 2019

4 Menyusun Draf Managemen Operasional Program KKBPK

Tim 3-5 Okt 2019

5 Menyusun Draf model

model pembangunan kependudukan terpadu lintas sector berbasis keluarga untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing.

Tim 3-5 Okt 2019

Page 35: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

35

Minggu ke II Oktober 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Pelaksanaan

1 Audiensi Walikota Tanjung Pinang

9 Okt 2019

1 Pembahasan Draf Kadinkes PPKB kota Tanjung Pinang

9 Okt 2019

2 Pembahasan Draf Kesepakatan bersama

a. Kepala Dinas PPPAPPKB Prov Kepri

b. Kaper Bkkbn dan Tim

10 Okt 2019

3 Audiensi Sekda prov Kepri 10 Okt 2019

4 Lanjutan Menyusun Draf Managemen Operasional Pengelolaan Program KKBPK

Tim 7-11 Okt 2019

5 Lanjutan Menyusun Draf model

Tim 7-11 Okt 2019

Minggu ke III Oktober 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Advokasi ke Bupati Lingga

Tim 15 Okt 2019

2 Lanjutan Menyusun Draf Managemen Operasional

Tim 14-18 Okt 2019

3 Lanjutan Menyusun Draf model

Tim 14-18 Okt 2019

4 Penanda tanganan kesepakatan Bersama

a. Kadinkes PPKB kota Tanjung Pinang

b. Walikota

19 Okt 2019

Minggu ke IV Oktober 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Out put

1 Audiensi Gubernur Kepri 21 Okt 2019

2 Advokasi ke Walikota Batam

Tim Advokasi 23 Okt 2019

Page 36: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

36

3 Advokasi ke Bupati Bintan

Tim Advokasi 24 Okt 2019

4 Advokasi ke Bupati Karimun

Tim Advokasi 30 Okt 2019

5 Lanjutan Menyusun Draf Managemen Operasional

Tim 21-31 Okt 2019

6 Lanjutan Menyusun Draf model

Tim 21-31 Okt 2019

Minggu ke I Nopember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Pelaksanaan

1 Pembahasan draf managemen operasional program KKBPK

Pejabat administrator, pejabat pengawas, pejabat fungsional dan staf BKKBN Prov Kepri

4 Nop 2019

2 Rapat Fasilitasi pembentukan Pokja penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan Provinsi

Daftar hadir terlampir 4 Nop 2019

3 Lanjutan Penyusunan Draf model

Tim 4-8 Nop 2019

Minggu ke II Nopember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Pelaksanaan

1 Coffee morning

Pejabat administrator , pejabat Pengawas dan Staf BKKBN Kepri

12 Nop 2019

2 Paparan draf model Pejabat administrator , pejabat Pengawas dan Staf BKKBN Kepri

12 Nop 2019

2 Advokasi ke Bupati Anambas

Tim Advokasi 13 Nop 2019

Page 37: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

37

Minggu ke III Nopember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Pelaksanaan

1 Coffée Morning Pejabat administrator , pejabat Pengawas dan Staf BKKBN Kepri

18 Nop 2019

2 Menitipkan konten Model dalam sambutan gubernur pada momen penyerahan DIPA tahun 2019

Lintas sektor 19 Nop 2019

3 Sosialisasi model di Kota Batam

Lintas sektor 20 Nop 2019

Minggu ke IV Nopember 2019

NO

Kegiatan

Stakeholder

Pelaksanaan

1 Coffee Morning Pejabat administrator , pejabat Pengawas dan Staf BKKBN Kepri

25 Nop 2019

2 Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kepala Perwakilan BKKBN dengan Sekda Provinsi Kepri

1. Sekda Provinsi

26 Nop 2019

3 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kepala Perwakilan BKKBN dengan Kadis PPPAPPKB Provinsi Kepri

2. Kadis PPPAPPKB Prov Kepri.

27 Nop 2019

4 Advokasi Ke Bupati dan Sekda Natuna

Tim Advokasi 27 Nop 2019

5

1. Sosialisasi Model Pembangunan Terpadu Lintas Sektor Untuk mewujudkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing dan

2. Manajemen Operasional Pengelolaan Program

1. Mitra Kerja Provinsi dan Kota Batam.

2. Kepala OPD KB Kabupaten/Kota

3. Stakeholder internal

28 Nop 2019

Page 38: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

38

KKBPK

6 Evaluasi Tim Epektif

29 Nop 2019

7 Penyusunan laporan Tim epektif

Dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama dua bulan ,

bila kita evaluai berdasarkan tahapan rencana perubahan strategis

jangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang, sebagai

berikut :

1. Jangka Pendek :

1) Semua rencana perubahan strategis untuk mencapai tujuan

dan target proyek perubahan jangka pendek sudah

dilaksanakan dengan baik .

2) Pergeseran jadwal pelaksanaan terjadi pada : Audiensi ke

Gubernur karena gubernur, Penandatangan kesepakatan

bersama dengan Sekretaris daerah provinsi,

penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kepala

Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dengan Kepala

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi

Kepulauan Riau karena :

a) Audiensi ke Gubernur tertunda karena banyak kegiatan ke

luar kota, sehingga bergeser dari minggu kedua menjadi

minggu ketiga bulan oktober.

b) Penandatangan kesepakatan bersama dengan Sekretaris

daerah provinsi, penandatanganan Perjanjian Kerjasama

antara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau

bergeser ke minggu ke empat karena banyak kegiatan ke

luar kota .

c) penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kepala

Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dengan

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan

Page 39: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

39

Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Provinsi Kepulauan Riau bergeser ke minggu ke empat

karena belum ditandatanganinya Kesepakatan Bersama

dengan Sekretaris Daerah yang merupakan dasar untuk

untuk membuat perjanjian kerjasama tersebut.

3) Terjadi penambahan kegiatan yaitu :

b) paparan draf Model yang merupakan rangkaian kegiatan

penyusunan Draf model dan kegiatan coffee morning

yang merupakan implementasi organisasi pembelajaran

dalam dalam implementasi proyek perubahan.

c) Pembahasan Draf Kesepakatan bersama antara

Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Kepala dinas

Kesehatan ,Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana Kota Tanjung Pinang.

d) Menitipkan kontens model pembangunan kependudukan

terpadu lintas sector ke dalam sambutan Gubernur

Kepulauan Riau pada acara penyerahan DIPA tahun

2020.

2. Jangka Menengah yang ditarik ke jangka pendek adalah :

a. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya

Membangun Komitmen pemerintah daerah kabupaten/kota,

sebagai berikut :

1) Audiensi dalam rangka Advokasi ke bupati/walikota yaitu :

a) Advokasi ke Walikota Tanjung Pinang tanggal 9 Oktober

2019.

b) Advokasi ke Bupati Lingga tanggal 15 Oktober 2019.

c) Advokasi ke Walikota, tanggal 23 Oktober 2019.

d) Advokasi ke Bupati Bintan tanggal 24 Oktober 2019.

e) Advokasi ke Bupati Karimun tanggal 30 Oktober 2019.

f) Advokasi ke Bupati Anambas tanggal 13 Nopember

2019.

Page 40: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

40

g) Advokasi ke Bupati dan sekda Natuna tanggal 27

Nopember 2019

2) Menyampaikan draf kesepakatan bersama ke Tujuh

Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana

kabupaten/kota.

3) Dari tujuh kabupaten/kota, yang sudah melakukan

penandatanganan kesepakatan bersama adalah :

a) Kota Tanjung Pinang sudah ditandatangani oleh para

pihak dan ditandatangani walikota.

b) Kota Batam sudah ditandatangani oleh para pihak tetapi

masih dalam proses memperoleh tanda tangan walikota.

c) Kabupaten Bintan sudah ditandatangani oleh para pihak

tetapi masih dalam proses memperoleh tanda tangan

Bupati.

d) Kabupaten Lingga sudah ditandatangani oleh para pihak

tetapi masih dalam proses memperoleh tanda tangan

Bupati.

b. Fasilitasi pembentukan Pokja penyusunan Grand Design

Pembangunan Kependudukan ( GDPK ) provinsi .

2. Capaian tujuan Proyek Perubahan

Dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama dua bulan

, tujuan proyek perubahan yang dapat dicapai adalah :

a. Jangka Pendek :

1) Terwujudnya komitmen pemerintah daerah provinsi yaitu

komitmen Gubernur, komitmen Sekretaris Daerah dan

komitmen Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan

Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Provinsi.

2) Tersedianya menagemen operasional Pengelolaan

Program KKBPK pasca Undang Undang nomor 23 tahun

2014 tentang Pemerintah Daerah.

Page 41: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

41

3) Tersedianya model pembangunan kependudukan terpadu

lintas sector berbasis keluarga untuk mewujudkan sumber

daya manusia berkualitas dan berdaya saing di provinsi

Kepulauan Riau.

b. Jangka Menengah yang ditarik ke jangka pendek adalah :

1) Terwujudnya Komitmen pemerintah daerah

kabupaten/kota, yang meliputi :

a) komitmen dan dukungan untuk pembuatan kesepakatan

bersama antara Kepala Perwakilan BKKBN provinsi

dengan Kepala OPD KB kabupaten/kota dalam rangka

untuk lebih memantapkan lagi pelaksanaan program

KKBPK di kabupaten/kota.

b) Komitmen untuk implementasi Manajemen Operasional

Program KKBPK di masing-masing kabupaten/kota .

c) Komitmen untuk implementasi Model pembangunan

kependudukan terpadu lintas sector berbasis keluarga

untuk mewujudkan sumber daya manusia berkualitas

dan berdaya saing di masing-masing kabupaten/kota.

d) komitmen untuk menyusun Grand Design

Pembangunan Kependudukan dengan menyediakan

dukungan anggaran di Bappeda masing-masing

kabupaten/kota tahun 2020.

2) Terbentuknya Pokja Grand Design Pembangunan

Kependudukan ( GDPK ) provinsi .

3. Capaian Output yang telah ditentukan dalam rancangan

proper

Output yang dapat dicapai meliputi :

1) Jangka Pendek :

1) Dokumen MOU :

Page 42: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

42

a) Kesepakatan Bersama antara perwakilan BKKBN

provinsi Kepulauan Riau dengan Sekretaris Daerah

Provinsi Kepulauan Riau Nomor

b) Perjanjian Kerjasama antara perwakilan BKKBN provinsi

Kepulauan Riau dengan Dinas Pemberdayaan

Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau.

2) Menagemen operasional Pengelolaan Program KKBPK

pasca Undang Undang nomor 23 tahun 2014.

3) Model pembangunan kependudukan terpadu lintas sector

berbasis keluarga untuk mewujudkan sumber daya

manusia yang berkualitas dan berdaya saing .

2) Output Jangka Menengah yang ditarik ke jangka pendek :

1) Dokumen Kesepakatan Bersama antara :

a) Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Dinas Kesehatan,

PPKB Kota Tanjung Pinang sudah ditandatangani oleh

para pihak dan ditandatangani walikota.

b) Kesepakatan Bersama antara Perwakilan BKKBN

Provinsi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, PPKB Kabupaten Bintan sudah

ditandatangani oleh para pihak dan sudah memperoleh

tanda tangan Bupati

c) Kesepakatan Bersama antara Perwakilan BKKBN

Provinsi dengan Dinas Kesehatan, PP dan KB

Kabupaten Lingga sudah ditandatangani oleh para pihak

tetapi masih dalam proses memperoleh tanda tangan

Bupati.

2) Dokumen Pokja Grand Design Pembangunan Kependudukan

(GDPK) provinsi .

Page 43: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

43

4. Bukti imlementasi rencana proyek perubahan

a. Bukti Pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan

dan Output, sebagai berikut :

JANGKA PENDEK :

1) Penggalangan komitmen Stakeholder Internal

2) Laporan Tim Epektif :

a) Surat Keputusan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi

Kepulauan Riau Nomor : tentang pembentukan Tim

Epektif.

b) Laporan rapat tim epektif.

c) Laporan Rapat evaluasi Tim Epektif

3) Laporan Pembuatan Komitmen Pemerintah Daerah

Provinsi :

a) Laporan Audiensi ke Sekretaris Daerah Provinsi Kepri.

b) Laporan Audiensi ke Gubernur Kepri

c) Penyusunan, Penyampaian, Pembahasan dan

Penandatanganan kesepakatan bersama antara

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri dengan Kaper BKKBN

Prov Kepri dan Perjanjian Kerjasama antara Kaper

BKKBN Prov Kepri dengan Kadis PPPAPPKB prov

Kepri.

4) Laporan Penyusunan Manajemen Opereasional

Pengelolaan Program KKBPK :

a) Draf

b) Laporan Paparan Draf di Internal BKKBN Prov Kepri.

5) Laporan Penyusunan Model Pembangunan Kependudukan

Terpadu Lintas Sektor berbasis keluarga untuk mewijudkan

Sumber Daya Manusia berkualitas :

a) Draf Model

b) Paparan Model kepada stakeholder internal.

Page 44: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

44

6) Laporan hasil pelaksanaan evaluasi pelaksanaan proyek

perubahan.

7) Laporan implementasi organisasi pembelajaran

JANGKA MENENGAH YANG DITARIK MENJADI JANGKA

PENDEK

8) Laporan Pembuatan Komitmen dengan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota

a) Audiensi ke walikota Tanjung Pinang.

b) Audiensi Bupati Lingga.

c) Audiensi Walikota dan sekda Batam.

d) Audiensi Bupati Bintan.

e) Audiensi Bupati Karimun.

f) Audiensi Bupati Kepulauan Anambas.

g) Audiensi Bupati dan sekda Natuna.

9) Laporan Fasilitasi pembentukan Pokja penyusunan GDPK

Provinsi Kepulauan Riau.

b. Bukti Capaian Tujuan dan Output, sebagai berikut :

a. Jangka Pendek :

1) Dokumen MOU antara perwakilan BKKBN provinsi

Kepulauan Riau dengan Sekretaris Daerah Provinsi

Kepulauan Riau

2) Perjanjian Kerjasama antara perwakilan BKKBN

provinsi Kepulauan Riau dengan Dinas Pemberdayaan

Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi

Kepulauan Riau.

3) Dokumen Menagemen operasional Pengelolaan

Program KKBPK pasca Undang Undang nomor 23

tahun 2014.

Page 45: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

45

4) Dokumen Model pembangunan kependudukan terpadu

lintas sector berbasis keluarga untuk mewujudkan

sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya

saing .

b. Jangka Menengah yang ditarik ke jangka pendek :

1) Dokumen Kesepakatan Bersama antara :

(1) Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Dinas

Kesehatan, PPKB Kota Tanjung Pinang sudah

ditandatangani oleh para pihak dan ditandatangani

walikota.

(2) Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,

PPKB Kabupaten Bintan sudah ditandatangani oleh

para pihak tetapi masih dalam proses memperoleh

tanda tangan Bupati.

(3) Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Dinas

Kesehatan, PPKB Kabupaten Lingga sudah

ditandatangani oleh para pihak tetapi masih dalam

proses memperoleh tanda tangan Bupati.

2) Surat Keputusan Gubernur Kepulauan Riau tentang

pembentukan Pokja penyusunan GDPK Provinsi

Kepulauan Riau.

B. IMPLEMENTASI STATEGI MARKETING

1. Teknik komunikasi dalam mempengaruhi stakeholder.

Teknik komunikasi dalam mempengaruhi stakeholder Mengacu pada

hasil identifikasi dan pemetaan stakeholder dengan melihat pada

keberadaan serta peran ,dukungan, kepentingan dan pengaruh masing-

masing stakeholders, baik stakeholder internal maupun stakeholder

eksternal adalah :

Page 46: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

46

a. Kelompok Defenders yang terdiri dari Pejabat Administrator dan

Pejabat Pengawas Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau

adalah kelompok yang memiliki kepentingan besar namun

mempunyai pengaruh kecil. Strategi menghadapi kelompok ini agar

berperan efektif pada proyek perubahan ini melalui penggalangan

komitmen dengan cara :

1) Menjelaskan secara lengkap tentang proyek perubahan.

2) Dengan cara membangun diskusi, memberi motivasi,

melibatkannya dalam mengambil keputusan dalam kaitannya

dengan proyek perubahan.

Hasil dari penggalangan komitmen tersebut adalah lahirnya

komitmen dari seluruh pejabat Administrator ,pejabat pengawas,

Auditor dan Widya Iswara di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi

Kepulauan Riau yang dituangkan dalam bentuk komitmen bersama

sebagaimana terlampir.

b. Kelompok promotors yang terdiri dari Kepala BKKBN, Sekretaris

Utama BKKBN, Gubernur Kepulauan Riau, Bupati, Walikota se-

provinsi Kepulauan Riau dan Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan

Riau adalah Kelompok yang memiliki peran dan pengaruh yang

besar terhadap implementasi proyek perubahan. Tekhnik komunikasi

yang digunakan dalam mempengaruhi stakeholder kelompok ini

adalah :

1) Untuk mengkomunikasikan produk proyek perubahan kepada

kepala BKKBN di lakukan melalui Sekretaris Utama BKKBN.

2) Kepada Sekretaris utama BKKBN dilakukan dengan cara

menjelaskan secara lengkap tentang proyek perubahan, mulai dari

jenis perubahan yang akan dilakukan, tujuan, output dan

manfaatnya dalam meningkatkan pelaksanaan program KKBPK.

Bukti keberhasilannya adalah berupa dukungan sekretaris Utama

terhadap proyek perubahan, mulai dari gagasan sampai pada

implementasinya, Sebagaimana Pernyataan ,sambutan pada

Page 47: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

47

Manajemen operasional pengelolaan Program KKBPK dan Model

Pembangunan terpadu lintas sector untuk mewujudkan sumber

daya manusia berkualitas dan berdaya saing dan Testimoni

Sekretaris Utama BKKBN.

3) Audiensi Kepada Gubernur Kepulauan Riau menjelaskan secara

lengkap tentang proyek perubahan, mulai dari jenis perubahan

yang akan dilakukan, tujuan, output dan manfaatnya dalam

meningkatkan pelaksanaan program KKBPK dan menunjang

pelaksanaan pembangunan di daerah. Hasilnya adalah Komitmen

dan dukungan Gubernur Kepulauan Riau terhadap :

a) Kesepakatan bersama antara Sekretaris Daerah Provinsi

Kepulauan Riau dengan Perwakilan BKKBN provinsi

Kepulauan Riau.

b) Perjanjian Kerjasama antara Perwakilan BKKBN provinsi

Kepulauan Riau dengan Kepala Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau.

c) Manajemen operasional Pengelola Program KKBPK .

d) Model pembangunan kependudukan terpadu lintas sector

berbasis keluarga untuk mewujudkan sumber daya manusia

berkualitas dan berdaya saing di provinsi kepulauan Riau

yang akan kukuhkan dengan regulasi daerah.

e) Menyusun Grand Desaign Pembangunan Kependudukan

( GDPK ) provinsi Kepulauan Riau tahun 2020.

f) Surat-surat yang diperlukan terkait proyek perubahan.

4) Audiensi kepada Sekretaris daerah Provinsi Kepulauan Riau,

menjelaskan secara lengkap tentang proyek perubahan, mulai dari

jenis perubahan yang akan dilakukan, tujuan, output dan

manfaatnya dalam meningkatkan pelaksanaan program KKBPK

dan menunjang pelaksanaan pembangunan di daerah. Hasilnya

adalah Komitmen dan dukungan Sekretaris Daerah Provinsi

Kepulauan Riau terhadap :

Page 48: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

48

a) Kesepakatan bersama antara Sekretaris Daerah Provinsi

Kepulauan Riau dengan Perwakilan BKKBN provinsi

Kepulauan Riau.

b) Perjanjian Kerjasama antara Perwakilan BKKBN provinsi

Kepulauan Riau dengan Kepala Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau.

c) Manajemen operasional Pengelola Program KKBPK .

d) Model pembangunan kependudukan terpadu lintas sector

berbasis keluarga untuk mewujudkan sumber daya manusia

berkualitas dan berdaya saing di provinsi kepulauan Riau

yang akan kukuhkan dengan regulasi daerah.

e) Menyusun Grand Desaign Pembangunan Kependudukan

( GDPK ) provinsi Kepulauan Riau tahun 2020.

5) Advokasi Kepada Bupati dan Walikota, menjelaskan secara

lengkap tentang proyek perubahan, mulai dari jenis perubahan

yang akan dilakukan, tujuan, output dan manfaatnya dalam

meningkatkan pelaksanaan program KKBPK dan menunjang

pelaksanaan pembangunan di daerah. Hasil yang dicapai adalah

komitmen bupati/walikota tentang :

a) Kesepakatan bersama antara Perwakilan BKKBN provinsi

Kepulauan Riau dengan Kepala OPD KB kabupaten/Kota.

b) Implementasi Manajemen operasional Program KKBPK .

c) Implementasi Model pembangunan kependudukan terpadu

lintas sector berbasis keluarga untuk mewujudkan sumber daya

manusia berkualitas dan berdaya saing di provinsi kepulauan

Riau yang akan kukuhkan dengan regulasi daerah.

d) Menyusun Grand Desaign Pembangunan Kependudukan

( GDPK ) Kabupaten/Kota tahun 2020.

c. Kelompok Defenders yang terdiri dari Pejabat Administrator dan

Pejabat Pengawas Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau

Page 49: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

49

adalah kelompok yang memiliki kepentingan besar namun

mempunyai pengaruh kecil. Strategi menghadapi kelompok ini agar

berperan efektif pada proyek perubahan ialah :

3) Menjelaskan secara lengkap tentang proyek perubahan.

4) Dengan cara membangun diskusi, memberi motivasi,

melibatkannya dalam mengambil keputusan dalam kaitannya

dengan proyek perubahan.

Efektivitasnya terbukti dari adanya komitmen dari seluruh pejabat

Administrator dan pejabat pengawas di lingkungan Perwakilan

BKKBN Provinsi Kepulauan Riau yang dituangkan dalam bentuk

komitmen bersama terlampir.

d. Kelompok Latens terdiri dari Kepala dinas Pemberdayaan

Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Provinsi, Kepala dinas kesehatan provinsi ,

Kepala dinas Pendidikan Nasional provinsi, Kepala dinas Tenaga

Kerja provinsi, Kepala dinas Pertanian dan ketahanan pangan

provinsi, Kepala kantor wilayah Kamentrian agama Provinsi dan Tim

Penggerak PKK provinsi adalah kelompok yang tidak memiliki

kepentingan khusus maupun terlibat dalam Upaya, tetapi memiliki

kekuatan besar untuk mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi

tertarik .Strategi yang ditempuh adalah :

1) membangun komunikasi dan memberikan informasi yang lengkap

serta argumentasi yang konferhensip tentang proyek perubahan.

2) Melalui surat Gubernur kepada Stakeholder Provinsi .

Bukti keberhasilan dalam mempengaruhi stakeholder kelompok ini

adalah :

1) Perjanjian Kerjasama antara Perwakilan BKKBN provinsi

Kepulauan Riau dengan Kepala dinas Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana Provinsi Kepulauan Riau.

Page 50: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

50

2) Komitmen stakeholder terkait dilingkungan Pemerintah daerah

provinsi Kepulauan Riau sehingga berubahnya stakeholder di

kelompok laten menjadi kelompok promotor dalam Implementasi

proyek perubahan.

e. Kelompok Aphatetics adalah mereka kurang memiliki kepentingan

maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya

Upaya. Strategi menghadapinya adalah tetap menjaga dan selalu

memperhatikan serta memberi informasi agar tidak menjadi

penghambat.

2. Teknik mengatasi permasalahan dan risiko selama implementasi

proyek perubahan

Permasalahan/kendala yang ditemui selama implementasi proyek

perubahan adalah :

Page 51: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

51

3. Proses diseminasi output proyek perubahan

Desiminasi output proyek perubahan yang telah dilakukan adalah :

Page 52: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

52

a. Sosialisasi MOU, Manajemen operasional pengelolaan program

KKBPK dan Model Pembangunan Terpadu Lintas Sektor di

lingkungan Pegawai BKKBN Prov Kepri tanggal 4 Nopember 2019.

Page 53: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

53

b. Sosialisasi MOU, Manajemen operasional pengelolaan program

KKBPK dan Model Pembangunan Terpadu Lintas Sektor

c. Model pembangunan terpadu lintas sector untuk mewujudkan sumber

daya manusia berkualitas dan berdaya saing, yaitu :

1) Internal, sebagaimana laporan terlampir .

2) Sosialisasi yang pelaksanaannya digabung dengan sosialisasi

model sebagaimana laporan terlampir.

3) Menitipkan konten model dalam sambutan Gubernur pada acara

penyerahan DIPA tanggal 19 Nopember 2019.

4) Sosialisasi di kota Batam, sebagaimana laporan terlampir.

C. PEMBERDAYAAN ORGANISASI PEMBELAJARAN

Upaya dan hasil yang telah dilakukan oleh project leader dalam

mengembangkan pembelajaran organisasi guna memberdayakan

stakeholder internal dalam implementasi proyek perubahan adalah :

1. Cofee Morning.

Merupakan upaya yang dilakukan untuk mengedukasi,

mensosialisasikan, menginformasikan dan menambah pengetahuan

stakeholder internal dan eksternal tentang proyek perubahan.

2. Melibatkan sebagian stakeholder internal dalam tim efektif implementasi

proyek perubahan.

Sebagai kelanjutan dari pemberdayaan organisasi pembelajaran dalam

pengembangan ASN Perwakilan BKKBN Kepulauan Riau adalah :

1. Melanjutkan Coffe morning setiap hari senin.

2. Menugaskan seluruh ASN untuk membuat proyek perubahan.

D. ANGGARAN

Anggaran yang dipergunakan untuk pelaksanaan proyek perubahan ini

adalah bersumber dari DIPA perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau

tahun 2019, sebagai berikut :

Page 54: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

54

1. Perjalanan dinas, yang dipergunakan untuk melakukan advokasi ke

Gubernur, Sekretaris Daerah, Bupati dan Walikota.

2. Biaya penyusunan Manajemen Operasional pengelolaan program

KKBPK dan Model .

3. Sosialisasi manajemen operasional pengelolaan program KKBPK dan

model.

4. Biaya pencetakan manajemen operasional pengelolaan program KKBPK

dan model.

Page 55: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

55

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan disyahkannya

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,

pelaksanaan Program KKBPK dapat lebih meningkat karena sudah ada

pembagian urusan yang jelas antara pemerintah, pemerintah daerah

provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Kemudian Program

KKBPK merupakan urusan yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah,

pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah Kabupaten/Kota.

Kenyataan yang dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa

permasalahan yaitu masih ada anggapan bahwa Program KKBPK

merupakan urusan BKKBN, pelaksanaan Program KKBPK belum

tersistem, Pelaksanaan program KKBPK masih silo-silo dan dukungan

anggaran masih rendah. Kalau masalah tersebut tidak segera dicarikan

solusi, maka pencapaian Program KKBPK sulit untuk mencapai target

yang telah ditetapkan. Melalui proyek perubahan ini, untuk mengatasi

masalah tersebut dilakukan melalui :

1. Membuat komitmen dengan pemerintah daerah provinsi dan

kabupaten/kota tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing,

implementasi manajemen operasional, Implementasi model dan

penyusunan Grand Desaign Pembangunan Kependudukan dilakukan

melalui advokasi kepada Gubernur, Sekretaris Daerah provinsi dan

Bupati/Walikota.

2. Komitmen pemerintah daerah provinsi dituangkan dalam bentuk

kesepakatan Bersama antara Perwakilan BKKBN Provinsi dengan

Sekretaris Daerah provinsi tentang pembangunan berwawasan

kependudukan, yang merupakan dasar untuk melakukan kerjasama

dengan OPD KB dan OPD lainnya di lingkungan pemerintah daerah

provinsi.

Page 56: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

56

3. Untuk memantapkan pelaksanaan Program KKBPK di kabupaten/kota

sesuai dengan tugas dan kewenangan yang diamanahkan oleh

Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,

maka komitmen pemerintah daerah perlu diikat dengan kesepakatan

bersama antara Perwakilan BKKBN Provinsi dengan OPD KB

Kabupaten/Kota diketahui oleh bupati/walikota.

4. Disamping komitmen Komitmen pemerintah daerah kabupaten/kota

yang dibangunan melalui advokasi sebagaimana poin 1, maka untuk

mendasari implementasi dari manajemen operasional Program

KKBPK, Model pembangunan terpadu lintas sector untuk mewujudkan

sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing serta

penyusunan Grand Desaign Pembangunan Kependudukan ( GDPK ),

perlu diikuti dengan surat dari Gubernur dan fasilitasi oleh Tim

provinsi.

Dengan demikian, Program KKBPK merupakan urusan pemerintah,

pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota,

terlaksana sesuai dengan manajemen operasional pengelolaan Program

KKBPK dan menjadikan model pembangunan kependudukan terpadu

lintas sector sebagai acuan dalam penyusunan program dan anggaran

serta pelaksanaannya, sehingga program KKBPK menjadi issue lintas

sector. Kemudian, di provinsi dan kabupaten/kota tersusun GDPK

sebagai acuan dalam penyusunan RPJMD dan Resntra OPD .

B. REKOMENDASI

Produk perubahan ini bukan hanya untuk provinsi Kepulauan Riau saja,

tetapi diharapkan dapat diadob secara nasional.

C. LEASSON LEARNT

Pengetahuan dan Pengalaman yang diperoleh selama implementasi

proyek perubahan ini adalah :

1. Pentingnya Komitmen dan peran serta dari stakeholder internal.

Page 57: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

57

2. Ketepatan dalam menyusun struktur dan menempatkan Sumber Daya

manusia dalam mengisi struktur tersebut serta kejelasan dalam

pembagian tugas.

3. Untuk keberhasilan dalam upaya optimalisasi sinergitas lintas sector

dalam pelaksanaan Program KKBPK di provinsi Kepulauan Riau,

sangat ditentukan oleh komitmen dan dukungan dari stakeholder

kunci yaitu Gubernur, Sekretaris utama, Sekretaris Daerah provinsi

dan Bupati/Walikota, OPD dilingkungan pemerintah daerah provinsi

mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengendalian.

Page 58: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

58

DAFTAR LAMPIRAN

A. BUKTI PELAKSANAAN KEGIATAN MAILSTONES DAN CAPAIAN

TUJUAN JANGKA PENDEK

1. LAPORAN PENGGALANGAN KOMITMEN STAKEHOLDER

INTERNAL

2. LAPORAN TIM EPEKTIF

2.1. Sk tim epektif

2.2. Laporan rapat tim epektif.

2.3. Laporan evaluasi implementasi proyek perubahan oleh tim

epektif.

3. LAPORAN PEMBUATAN KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI

3.1. Laporan Audiensi Ke Gubernur Kepulauan Riau.

3.2. Laporan audiensi ke Sekretaris Daerah Prov Kepri .

3.3. Penyampaian Draf Kesepakatan bersama ke Sekda Prov Kepri.

3.4. Penyampaian Draf Perjanjian Kerjasama ke Dinas PPPAPPKB

Prov Kepri.

3.5. Pembahasan Draf Perjanjian Kerjasama ke Dinas PPPAPPKB

Prov Kepri.

3.6. Penandatangan Kerjasama antara sekretaris daerah dengan

Kaper BKKBN Prov Kepri.

3.7. Penandatanganan Perjanjian kerjasama antara perwakilan

BKKBN Provinsi Kepri dengan kepala DPPPAPPKB Prov Kepri.

4. LAPORAN PENYUSUNAN MANAJEMEN OPERASIONAL

PENGELOLAAN PROGRAM KKBPK

Page 59: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

59

4.1. Draf Manajemen Operasional Program KKBPK.

4.2. Laporan Seminar Draf Manajemen Operasional Program

KKBPK.

5. LAPORAN PENYUSUNAN MODEL PEMBANGUNAN

KEPENDUDUKAN TERPADU LINTAS SEKTOR BERBASIS

KELUARGA UNTUK MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA

BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING.

5.1. Draf model pembangunan kependudukan terpadu lintas sektor

berbasis keluarga.

5.2. Laporan paparan Draf model pembangunan kependudukan

terpadu lintas sektor berbasis keluarga.

6. Laporan Implementasi organisasi Pembelajaran

7. Implementasi Rencana Strategis Marketing

7.1. Surat Gubernur yang ditujukan ke Bupati/Walikota Nomor

156/2026/DP3APPKB/2019 tanggal 25 Nopember 2019 tentang

Implementasi model pembangunan kependudukan

7.2. Surat Gubernur yang ditujukan ke Bupati/Walikota Nomor

155/2026/DP3APPKB/2019 tanggal 25 Nopember 2019 tentang

Implementasi model pembangunan kependudukan dan

manajemen operasional pengelolaan program KKBPK.

7.3. Laporan Sosialisasi Manajemen operasional pengelolaan

program KKBPK yang diintegrasikan dan Sosialisasi Model

Pembangunan Kependudukan Lintas sector.

7.4. Kliping Koran

B. BUKTI CAPAIAN OUTPUT JANGKA PENDEK

8. Kesepakatan bersama antara Kerjasama antara sekretaris daerah

dengan Kaper BKKBN Prov Kepri.

Page 60: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

60

9. Perjanjian kerjasama antara perwakilan BKKBN Provinsi Kepri

dengan kepala DPPPAPPKB Prov Kepri.

10. Manajemen Operasional Pengelolaan Program KKBPK

11. Model Pembangunan Kependudukan Lintas sector.

C. BUKTI PELAKSANAAN KEGIATAN JANGKA MENENGAH YANG

DITARIK KE JANGKA PENDEK

12. Laporan Laporan Pembuatan Komitmen Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota : Audiensi ke Tujuh Bupati/walikota, Penyampaian

Draf dan Penandatanganan Kesepakatan Bersama

13. Fasilitasi Pembentukan Pokja penyusunan GDPG Provinsi

Kepulauan Riau.

D. BUKTI CAPAIAN OUTPUT JANGKA MENENGAH YANG DITARIK KE

JANGKA PENDEK

14. Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Dinas Kesehatan, PPKB Kota

Tanjung Pinang sudah ditandatangani oleh para pihak dan

ditandatangani walikota.

15. Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak, PPKB Kabupaten Bintan sudah

ditandatangani oleh para pihak tetapi masih dalam proses

memperoleh tanda tangan Bupati.

16. Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Dinas Kesehatan, PPKB

Kabupaten Lingga sudah ditandatangani oleh para pihak tetapi

masih dalam proses memperoleh tanda tangan Bupati.

17. Surat Keputusan Gubernur Kepulauan Riau tentang pembentukan

Pokja penyusunan GDPK Provinsi Kepulauan Riau.

E. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Page 61: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - pustakamaya.lan.go.id

61

18. Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan

Daerah.

19. Undang Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

20. Peraturan Presiden RI Nomor 153 tahun 2014 tentang Grand Design

Pembangunan Kependudukan.

21. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional NOMOR 82/PER/B5/2011 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional Provinsi