Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

60
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN AKSELERASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA PADA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DISUSUN OLEH: DESWAN NDH: 41 PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN XXIV KELOMPOK IV TAHUN 2019

Transcript of Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Page 1: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

AKSELERASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA PADA

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

DISUSUN OLEH:

DESWAN

NDH: 41

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II

ANGKATAN XXIV

KELOMPOK IV

TAHUN 2019

Page 2: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id
Page 3: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PROYEK PERIBAHAN

AKSELERASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SENTRA PEMBERDAYAAN

PEMUDA PADA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Disusun Oleh :

Nama : Dr. Deswan, M.Si.

NDH : 41 NIP : 196412291993031004 Jabatan : Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya

Pemuda Instansi : Kementerian Pemuda dan Olahraga

Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIV Tahun

2019.

Coach,

Widyaiswara Pembimbing,

Ir. Suharyoto, MS.

NIP: 19550712 198003 1 006

Mentor, Atasan Langsung

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

Prof. Dr. Faisal A, S.H., M.Si.,DFM. NIP 19630624 198803 1002

Page 4: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan ........................................................................................ 5 C. Ruang Lingkup ............................................................................ 6 D. Identifikasi Stakeholder Proyek Perubahan ................................. 7

E. Tim Efektif dan Struktur Organisasi Pelaksana .......................... 11 F. Pentahapan (Milestones) ............................................................ 13

G. Identifikasi Potensi, Kendala dan Masalah ................................. 14 H. Rencana Kegiatan (Time Schedule) Pelaksanaan Proyek

Perubahan ....................................................................................... 15

BAB II PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN...................................... 16 A. Implementasi Pelaksanaan Proyek Perubahan ........................... 20 B. Capaian Proyek Perubahan ........................................................ 35

C. Keberlanjutan Implementasi Akselerasi Implementasi Kebijakan 36 D. Kendala ..................................................................................... 37

E. Strategi Menghadapi Kendala .................................................... 37

BAB III PENUTUP .............................................................................. 39

A. Kesimpulan ............................................................................... 39 B. Rekomendasi ............................................................................ 40 C. Lesson Learned ......................................................................... 40

LAMPIRAN ......................................................................................... 42

Page 5: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

ABSTRAK

Proyek perubahan ini berupaya untuk melakukan Akselerasi (Percepatan)

dalam menindaklanjuti lahirnya kebijakan (policy) berupa Peraturan

Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 32 Tahun 2016 tentang Sentra

Pemberdayaan Pemuda (SPP) serta Permenpora No. 1 Tahun 2017 tentang

Standar Kurikulum Pelaksanaan Sentra Pemberdayaan Pemuda (SPP) yang

sampai tahun ini belum ada tindak lanjut yang nyata dalam

mengimpelentasikan kebijakan pemberdayaan pemuda baik oleh internal

Kemenpora maupun stakeholder kepemudaan di luar Kemenpora.

Lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2017 tentang

Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan

yang dalam tujuannya adalah untuk memberikan mandat kepada

Kemenpora selaku sekretaris dalam implementasi perpres dimaksud untuk

menjadi leading sector dalam pelaksanaan pelayanan kepemudaan di

Indonesia.

Dalam mengukur sejauh mana kebijakan pembangunan kepemudaan di

Indonesia, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemen PPN/Bappenas) bekerjasama

dengan United Nation Population and Fund (UNFPA), Badan Pusat Statistik

(BPS), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga

(Kemenpora) telah menyusun Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dimana

dalam pengukurannya menggunakan 5 (lima) domain dengan 15 (lima

belas) Indikator yang menyajikan data secara nasional berdasarkan data

terpilah sesuai umur dan persebaran data di 34 (tiga puluh empat) provinsi

di Indonesia.

Konsep utama proyek perubahan ini adalah membangun sebuah pola

koordinasi dan sinkronisasi awal melalui penyusunan Keputusan Menteri

Pemuda dan Olahraga (Kepmenpora) untuk dapat mengakselerasi

implementasi kebijakan SPP dengan melibatkan seluruh stakeholders

kepemudaan guna mendorong dan mengintervensi Indeks Pembangunan

Pemuda (IPP) di Indonesia pada domain Ketenagakerjaan dan kesempatan

kerja.

Page 6: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lahirnya Undang-undang No. 40 Tahun 2009 telah memberikan

mendeskripsikan pemuda serta kewajiban pemerintah dalam melakukan

pelayanan bagi seluruh pemuda Indonesia. Semua permasalahan yang

dihadapi oleh pemuda Indonesia hendaknya menjadi tanggung jawab

negara dan pemerintah untuk segera mencari solusi bagi perbaikan

kehidupan dimasa yang akan datang.

Dewasa ini permasalahan pemuda semakin kompleks yang berbeda

karakter dengan permasalahan pemuda di masa lalu. Pemuda tidak serta

merta menjadikan permasalahan ini sebagai sebuah hambatan yang harus

dihadapi namun lebih pada tantangan yang harus ditaklukan. Perubahan

paradigma ini harusnya mampu diimbangi oleh kebijakan yang ramah

pemuda (youth friendly) sehingga dengan kesadarannya mampu

menjadikan kekuatan pemuda (youth power) yang mampu berpengaruh

secara positif di sekitar lingkungan mereka. Bahaya buruk narkoba

hendaknya mampu disadari oleh seluruh pemuda Indonesia, sehingga

dengan sendirinya mereka dapat saling mengingatkan satu sama lain

melalui media masing masih yang mereka kehendaki.

Mengutip Undang-undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan pada

Pasal 1 Ayat 1 yang dikatakan bahwa "Pemuda adalah warga negara

Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan

perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun".

Pemuda secara umum dikatakan bahwa sebagai individu yang bila dilihat

secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang

mengalami perkembangan emosional, pemuda merupakan sumber daya

manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon

generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya harusnya

dapat dipersiapkan dengan baik agar dapat menjadi generasi penerus yang

baik, tangguh, berdaya saing, dan mampu memecahkan berbagai macam

persoalan bangsa bukan menjadi sumber masalah bangsa.

Kementerian Pemuda dan Olahraga yang secara tugas dan fungsinya sesuai

dengan Peraturan Presiden No. 57 Tahun 2015 tentang Kementerian

Pemuda dan Olahraga pasal 2 mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pemuda dan olahraga untuk membantu Presiden

dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Menurut Pasal 3 memiliki

fungsi Perumusan dan penetapan, Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

Page 7: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 2

pemerintahan dan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda,

pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta peningkatan prestasi

olahraga.

Namun di sisi lain, sejak lahirnya UU Kepemudaan pada tahun 2009,

pelayanan kepemudaan yang dilakukan oleh lintas K/L belum

terkoordinasi dan tersinkronisasi dengan baik, yang ditandai dengan belum

adanya kementerian yang menjadi leading sector, output minded, tidak

berkelanjutan, belum berbasis menajemen kinerja yang jelas sehingga tidak

well planned dan tidak well designed melalui kajian akademis yang

memadai.

Terdapat banyak tahapan dan instrumen yang harus dilengkapi agar dapat

terlaksana dengan baik agar dapat menjawab semua permasalahan

pembangunan pemuda saat ini. Salah satunya adalah harus menentukan

baseline pelayanan kepemudaan sebagai indikator keberhasilan

pelayanan kepemudaan yang sudah dan akan dilakukan. Indeks

Pembangunan Pemuda (Youth Development Index) baru tahap launching

yang seharusnya sudah lama kita susun dan miliki. Serta Grand Design

pembangunan kepemudaan yang akan menjadi acuan bentuk dan konsep

pembangunan pemuda Indonesia yang sesuai dan selaras dengan Rencana

Pembangunan Jangka Pendek Nasional (RPJPN) dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kedua dokumen ini

harusnya menjadi dasar pijakan dan dasar pertimbangan pembangunan

kepemudaan Indonesia yang dapat mensinergikan semua stakeholder

dalam upaya membangun generasi muda Indonesia yang baik.

Solusi terhadap kondisi ini akan segera terjawab dengan lahirnya Peraturan

Presiden No. 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor

Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan. Lahirnya Perpres ini diharapkan

terjadi alur koordinasi dan sinkronisasi lintas K/L yang baik sehingga

program/kegiatan tematik yang ada di 22 K/L selain kemenpora sendiri

dapat terjadi kondisi yang terintegrasi dan tersinergis dengan baik,

sehingga isu dan masalah kepemudaan akan dapat diselesaikan secara

masif dan menyeluruh oleh semua unsur baik di pemerintahan,

masyarakat, akademisi, dan swasta.

Hal penting yang harus dijelaskan, bahwa lahirnya perpres ini bukan

sebagai bentuk legitimasi lahirnya kementerian koordinator baru dalam hal

ini bidang kepemudaan namun sebagai bentuk tim koordinasi yang terdiri

dari atas pengarah dan pelaksana. Sesuai dengan Perpres No. 66 Tahun

2017 Presiden menjadi Pembina Pengarah yang memimpin seluruh

Kementerian/Lembaga, posisi Kemenpora dalam hal ini adalah sekretaris

merangkap anggota. Adapun dalam tim koordinasi pelaksana, Menteri

Pemuda dan Olahraga bertindak sebagai ketua pelaksana yang membawahi

anggota dari seluruh stakeholder dari kementerian/lembaga. Jadi sudah

Page 8: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 3

jelas bahwa posisi Kemenpora bertindak sebagai ketua tim pelaksana

pelayanan kepemudaan lintas sektor.

Lahirnya Peraturan Menteri Pemuda dan Olaharaga (Permenpora) No. 32

Tahun 2016 tentang Sentra Pemberdayaan Pemuda serta Permenpora No. 1

Tahun 2017 tentang Standar Kurikulum Pelaksanaan Sentra

Pemberdayaan Pemuda dengan didukung oleh peran aktif seluruh

stakeholder kepemudaan dari tingkat Pusat, Daerah, Praktisi, Akademisi

dalam semangat Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi

Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan terutama

dalam mengintervensi peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP)

yakni dalam menurunkan angka pengangguran terdidik (white collar)

diharapkan sebuah regulasi dalam mengakselarasi harapan tersebut.

Pemerintah melalui Kemenpora akan membuat kebijakan kepemudaan

yang diharapkan dapat mendorong terlaksananya peran aktif pemuda

dalam mendorong peningkatan kualitas pembangunan pemuda dimana SPP

dijadikan sarana yang efektif dalam mendukung maksud tersebut. Pemuda

yang sudah menjadi bagian dalam komunitas SPP dapat menularkan ilmu

dan pengalamannya kepada pemuda yang lain baik di pusat maupun di

daerah. Pemerintah pusat berkewajiban membangun tenaga kepemudaan di

tingkat pusat selanjutnya mendorong akselerasi kebijakan di tingkat daerah

baik propinsi, kabupaten/kota.

Sesuai Tugas Pokok pada Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber

Daya Pemuda adalah Melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi, dan

sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standart,

prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan , teknis, dan supervisi, dan

pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

dibidang tenaga dan peningkatan sumber daya pemuda. Dengan merujuk

pada tugas pokok inilah rancangan proyek perubahan disusun guna

mengakselarasi kebijakan sentra pemberdayaan pemuda berbasis IPP yang

terukur, terarah dan sinergis dengan seluruh stakeholders kepemudaan

seluruh Indonesia.

Adapun konsep utama proyek perubahan ini adalah membangun sebuah

pola koordinasi dan sinkronisasi awal melalui penyusunan kebijakan formal

(policy) berupa Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, serta aktivitas

berupa pilot project sesuai dengan lokasi provinsi di Jewa Barat agar dapat

mengakselerasi implementasi kebijakan SPP dengan melibatkan seluruh

stakeholders kepemudaan guna mendorong dan mengintervensi Indeks

Pembangunan Pemuda (IPP) di Indonesia pada domain Ketenagakerjaan,

kesempatan kerja dan Pendidikan.

Page 9: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 4

Kondisi Saat Ini

Belum ada implementasi kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda dalam upaya

meningkatkan kualitas pembangunan pemuda

di Indonesia

Kondisi Diharapkan

Adanya akselarasi melalui pelibatan banyak

fihak terutama stakeholders

kepemudaan dalam upaya

mengimplemantasikan kebijakan Sentra

Pemberdayaan Pemuda

Page 10: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 5

B. Tujuan

Tujuan gagasan perubahan ini adalah untuk mengakselerasi implementasi

Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda di Indonesia. Akselerasi ini

diharapkan mampu memperbaiki kualitas pola koordinasi dan sinkronisasi

kebijakan kepemudaan yang akhirnya mampu meningkatkan kualitas

pembangunan pemuda yang ditandai oleh meningkatnya Indeks

Pembangunan Pemuda (IPP). Adapun Rincian tujuan proyek perubahan ini

adalah:

Tabel 1.1

No. Jangka Waktu Tujuan Perubahan

1. Pendek (awal

Oktober s.d. akhir

Nopember 2019)

a. Membuat regulasi Keputusan Menteri Pemuda

dan Olahraga (Kepmenpora) Implementasi

kebijakan sentra pemberdayaan pemuda

b. Pelaksanaan Pilot project pelaksanaan

Kepmenpora mengenai Implementasi Kebijakan

Sentra Pemberdayaan Pemuda di 2 Lokasi di

Provinsi Jawa Barat.

2. Menengah (s/d akhir 2020)

a. Implementasi Kepmenpora diawali dengan

Bimbingan Teknis (Bimtek) Daerah baik di tingkat

pusat maupun daerah.

b. Perluasan kerjasama pelaksanaan kebijakan

sentra pemberdayaan pemuda lintas Kementerian

dan Lembaga (K/L)

c. Menyusunan Draft Rencana Aksi Nasional (RAN)

Pembangunan Pemuda di Indonesia

3. Panjang (tahun 2021- seterusnya)

a. Implementasi kebijakan nasional

b. Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dan

Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam upaya

menumbuhkan kesadaran pemuda baik di

Nasional maupun di daerah

Melalui proyek perubahan ini diharapkan:

a. Implementasi kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda semakin

meningkat yang dapat diimplementasikan oleh suluruh stakeholders

kemepudaan di Indonesia;

b. Kualitas hasil pembangunan kepemudaan melalui pelayanan

kepemudaan di lintas sektor semakin meningkat dan berbasis pada

capaian outcome;

Page 11: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 6

c. Penyusunan Laporan yang lengkap dan menyeluruh sehingga mampu

menjadi dasar pijakan bagi pengambilan kebijakan pembangunan

kepemudaan secara nasional dan daerah yang sinergis dan

menyeluruh.

Tabel 2

No. Ruang

Lingkup Manfaat Perubahan

1. Internal a. Memberikan strategi bagi peningkatan efektitas

implementasi Kebijakan Sentra Pemberdayaan

Pemuda melalui kebijakan yang menyeluruh;

b. Memberikan pemahaman bahwa kebijakan

kepemudaan sekarang harus sesuai dengan

data pijakan dalam menentukan kebijakan di

masa yang akan datang;

c. Memberikan baseline atau dasar kebijakan

dalam mengeluarkan kebijakan pelayanan

kepemudaan di tahun dan RPJMN selanjutnya.

2. Eksternal a. Memberikan guidance (panduan) pada seluruh

stakeholdes kepemudaan di Indonesia mengenai

implementasi Kebijakan Sentra Pemberdayaan

Pemuda.

b. Pola Koordinasi dan sinkronisasi pelayanan

kepemudaan yang masif dan menyeluruh.

C. Ruang Lingkup

1. Jangka Pendek (Perintis) - Kurun waktu penyelenggaraan diklat 2

bulan: Awal Oktober 2019 s.d Awal Desember 2019 berupa:

a. Tahap konsolidasi awal dengan internal;

1) Rapat koordinasi internal Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan

Sumber Daya Pemuda;

2) Rapat Koordinasi internal pada Deputi Bidang Pemberdayaan

Pemuda;

3) Rapat Eksternal mengundang stakeholder pendukung proyek

perubahan;

4) Pembentukan Tim Efektif;

b. Tahap Persiapan

1) Brainstorming konsep pada Bagian hukum pada Biro Hukum dan

Humas Kemenpora;

2) Penyusunan Draft Kepmenpora oleh tim legal drafting.

c. Tahap Penyusunan

Page 12: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 7

1) Pembahasan draft Kepmenpora Implementasi Sentra

Pemberdayaan Pemuda;

2) Finalisasi Draft Kepmenpora;

3) Proses permohonan penandatangananan Keputusan Menteri

Pemuda dan Olahraha (Kepmenpora)

4) Jika sudah ditandatangani maka segera dibuatkan Draft Surat

Edaran pengantar Kepmenpora Akselerasi Implementasi

Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda yang akan diedarkan ke

seluruh peserta.

d. Tahap Uji Coba (pilot project) dan Implementasi Kebijakan

1) Mengedarkan Surat pengantar Kepmenpora;

2) Menerima usulan daerah yang akan menjadi lokasi pilot project;

3) Pelaksanaan Pilot Project di Provinsi Jawa Barat.

2. Jangka Menengah (Pengembangan dan Sosialisasi) - Kurun pasca

penyelenggaraan diklat (1 tahun)

Implementasi Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda kepada seluruh

provinsi di Indonesia, melalui tahapan:

1. Sosialisasi tentang Sentra Pemberdayaan Pemuda melalui

Kepmenpora Akselerasi Implementasi Kebijakan Sentra

Pemberdayaan Pemuda kepada seluruh stakeholder kepemudaan di

Indonesia terutama di tingkat Pusat yakni Kementerian dan Lembaga

(K/L);

2. Sosialisasi Kepmenpora kepada stakeholders kepemudaan di tingkat

Provinsi diantaranya Dinas Pemuda dan Olahraga, Akademis,

Praktisi, dan Private Sector;

3. Penyusunann Draft Rencana Aksi Nasional (RAN) Implementasi

Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda;

4. Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kebijakan Sentra

Pemberdayaan Pemuda.

3. Jangka Panjang (Evaluasi dan Keberlanjutan) - Kurun jangka

panjang (>1 tahun)

1. Finalisasi Rencana Aksi Nasional (RAN) selanjutnya penyusunan

Rencana Aksi Daerah (RAD) di seluruh Provinsi di Indonesia;

2. Pencanangan Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda tingkat

Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia.

D. Identifikasi Stakeholder Proyek Perubahan

Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau

masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki

hubungan serta kepentingan terhadap inovasi/proyek perubahan yang

Page 13: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 8

sedang dilakukan oleh reformer. Stakeholders yang akan terlibat dalam

proyek perubahan ini terdiri dari stakeholder internal di lingkungan

Kementerian Pemuda dan Olahraga dan stakeholder eksternal. Tabel

berikut menjelaskan jenis stakeholder:

Tabel 3 Daftar Stakeholder Singkat Ringkas

STAKEHOLDER INTERNAL STAKEHOLDER EXTERNAL

1. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

2. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda

3. Staf Ahli Bidang Kerjasama Kelembagaan

4. Staf Khusus Menpora Bidang Kepemudaan

5. Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Kemitraan

6. Kepala Biro Hukum dan Humas

7. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi

8. Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga

9. Sekretaris Deputi Pemberdayaan Pemuda

10. Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda

11. Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan SDP

1. Menteri Pemuda dan Olahraga

2. Sekretaris Kementerian

Pemuda dan Olahraga

3. Menteri 23 K/L

4. Sekretaris Kementerian di 23 K/L

5. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi di 23 K/L

Setelah mengidentifikasi stakeholders yang mempengaruhi proyek

perubahan ini, selanjutnya reformer melakukan analisis terhadap pengaruh

stakeholders untuk tercapainya keberhasilan proyek perubahan ini.

Analisis stakeholders menggunakan analisis tingkat pengaruh

(Influence/power), dan tingkat minat (interest) stakeholder tersebut

terhadap proyek perubahan yang akan dilakukan. Adapun hasil tersebut

dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Page 14: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 9

Hasil analisis pengelompokkan stakeholder menunjukkan bahwa terdapat

empat kelompok stakholder yaitu:

1. Promotors adalah stakeholder yang memiliki pengaruh dan minat tinggi

terhadap keberhasilan proyek perubahan. Stakeholder dalam kelompok

ini adalah:

1. Staf Ahli Bidang Kerjasama Kelembagaan 2. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi 3. Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan SDP 4. Kepala Bidang Pendidikan Pendidikan Formal dan Non Formal 5. Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Pendidikan Formal dan Non

Formal 6. Kepala Bagian Sistem Informasi 7. Subbagian Evaluasi dan Penilaian Kinerja Kepemudaan 8. Subbagian Kerjasama Antar Lembaga 9. Subbagian Komunikasi dan Kemitraan

10. Latens adalah stakeholder yang memiliki pengaruh besar, tetapi

memiliki minat yang rendah terhadap keberhasilan proyek perubahan.

Stakeholder dalam kelompok ini adalah:

1. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

PROMOTORS

hight influence, high interest

DEFENDERS low influence, high interest

APATHETICS Low influence, low interest

LATENS

high influence, low interest

KEPENTINGAN

1. Staf Ahli Bidang Kerjasama Kelembagaan

2. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi 3. Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan

SDP

4. Kepala Bidang Pendidikan Pendidikan Formal dan Non Formal

5. Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Pendidikan Formal dan Non Formal

6. Kepala Bagian Sistem Informasi 7. Subbagian Evaluasi dan Penilaian Kinerja

Kepemudaan

8. Subbagian Kerjasama Antar Lembaga 9. Subbagian Komunikasi dan Kemitraan

1. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

2. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda

3. Staf Khusus Menpora Bidang Kepemudaan

4. Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Kemitraan

5. Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

6. Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda

7. Kepala Biro Hukum dan Humas

8. Kepala Bagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kerjasama

PENGARUH

1. Penyusun Draft Kepmenpora

1. Menteri Pemuda dan Olahraga 2. Sekretaris Kementerian Pemuda dan

Olahraga 3. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi

di 23 K/L 4. Inspektorat Kementerian Pemuda dan

Olahraga 5. Kepala Subbagian Kerjasama Antar

Lembaga

Page 15: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 10

2. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda 3. Staf Khusus Menpora Bidang Kepemudaan

4. Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Kemitraan 5. Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

6. Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda 7. Kepala Biro Hukum dan Humas

8. Kepala Bagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kerjasama

9. Defenders adalah stakeholder yang memiliki pengaruh kecil, tetapi

memiliki minat yang tinggi terhadap keberhasilan proyek perubahan.

Stakeholder dalam kelompok ini adalah:

1. Menteri Pemuda dan Olahraga

2. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga 3. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi di 23 K/L 4. Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga 5. Kepala Subbagian Kerjasama Antar Lembaga

6. Apathetics adalah stakeholder yang memiliki pengaruh kecil dan minat

rendah terhadap keberhasilan proyek perubahan. Stakeholder dalam

kelompok ini adalah:

a. Penyedia Jasa (pihak ke-3)

Untuk menghadapi setiap jenis stakeholder di atas, reformer akan

menggunakan strategi komunikasi sebagai berikut:

KELOMPOK

STAKEHOLDER

STRATEGI KOMUNIKASI

Promotors Strategi komunikasi yang digunakan adalah

yang akan meningkatkan dukungan dan minat

promotors terhadap proyek perubahan ini

(closely managed strategy), diantaranya:

Konsultasi secara reguler

Pelaporan secara reguler

Diskusi secara reguler

Latens Strategi komunikasi yang digunakan adalah

untuk meningkatkan minat stakeholders

terhadap proyek perubahan yaitu dengan:

Sosialisasi tentang pentingnya trobosan

kebijakan Sistem Simpel Ringkas

Diskusi dan persuasi agar mereka menjadi

promotors

Defenders Strategi komunikasi yang digunakan adalah

untuk meningkatkan pengaruh stakeholders

agar mendukung proyek perubahan yaitu

Page 16: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 11

dengan:

Sosialisasi dan penjelasan yang reguler (keep

informed)

Apathetics Strategi komunikasi yang digunakan adalah

untuk meningkatkan minat stakeholders ini

agar mendukung proyek perubahan yaitu

dengan:

Sosialisasi dan advokasi

E. Tim Efektif dan Struktur Organisasi Pelaksana

Untuk melaksanakan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan proyek

perubahan, reformer membentuk tim efektif yang akan membantu

pelaksanaan dan operasionalisasi rencana kegiatan yang telah disusun. Tim

efektif ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 17: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 12

Gambar 3

Struktur Tim Proyek Perubahan

Penjelasan tentang tugas-tugas dari setiap anggota tim efektif adalah

sebagai berikut:

a. Sponsor/Mentor:

Memberikan arahan terkait jenis perubahan, rencana, dan

pelaksanaan secara keseluruhan proyek perubahan.

Membantu project leader untuk mendapatkan sumber daya dalam

pelaksanaan proyek perubahan.

Membantu project leader untuk menyelesaikan permasalahan diluar

kewenangan project leader.

b. Coach:

Coach:

Ir. Suharyoto, MS.

Koordinator

Tim Substansi:

Yossi Ahmad Falah

Koordinator

Tim Administrasi: Ahyani

Sponsor:

Faisal Abdullah

Project Leader: Deswan

Anggota: Parulian Hasiholan Siagian

Anggota: Kartini Susilowati, S.T.,

M.Si

Dwi Wuryanti, S.E., M.M.

Page 18: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 13

Memberikan bimbingan tentang jenis perubahan yang akan

dilakukan oleh project leader.

Membimbing dan memantau serta memberikan arahan tentang

pelaksanaan proyek perubahan.

c. Project Leader:

Merencanakan jenis inovasi yang akan dilakukan.

Membangun tim yang akan melaksanakan inovasi/proyek

perubahan.

Menyiapkan, mengelola dan mengatur secara administrasi seluruh

kegiatan proyek perubahan.

Melaporkan progress proyek perubahan.

d. Koordinator dan anggota tim administrasi

Bertugas membantu project leader untuk melaksanakan dokumentasi

dan pengumpulan data-data dan bukti proyek perubahan.

e. Koordinator dan anggota tim substansi

Bertugas membantu project leader untuk menyusun mekanisme

pengendalian dan monitoring dan membantu mensosialisasikannya.

F. Pentahapan (Milestones)

Tahapan jangka pendek, menengah, dan panjang yang akan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan dari proyek perubahan ini bisa dilihat

dalam gambar 1.

Page 19: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 14

Gambar 2

Milestones Akselerasi Implementasi Kebijakan Sentra Pemberdayaan

Pemuda

G. Identifikasi Potensi, Kendala dan Masalah

Beberapa kendala masalah yang mungkin muncul pada saat pelaksanaan

proyek perubahan ini adalah:

a. Dukungan serta komitmen pimpinan yang masih rendah dalam

mendukung akselerasi implementasi kebijakan sentra pemberdayaan

pemuda;

b. Kekurangan sumber daya manusia yang mendukung implementasi

kebijakan sentra pemberdayaan Pemuda;

Keterangan:

M = milestone

Terimplementasikannya Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda di

Indonesia

Jangka Panjang 2019-dst

Jangka Menengah

Jangka Pendek

M-2: Pembentukan Tim Efektif M-1: Persiapan dan Konsolidasi awal

\M-3:Brainstorming Ide Gagasan

M-4: Perancangan Model Kebijakan

M-5: Menyusun Draft Kepmenpora

M-8: Pengesahan Kepmenpora

M-5

M-6 M-1

M-2 M-3

M-7: Finalisasi Draft Kepmenpora

M-9: Pelaksanaan Pilot Project di Bandung

M-1

M-2 M-3

M-4

M-7

Page 20: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 15

H. Rencana Kegiatan (Time Schedule) Pelaksanaan Proyek

Perubahan

Untuk memastikan agar proyek perubahan ini dapat berjalan dengan

efektif, maka reformer menyusun jadwal rencana kegiatan pelaksanaan

proyek perubahan untuk jangka pendek mulai awal Oktober sampai dengan

awal Nopember adalah sebagai berikut:

No. Aktivitas Waktu Ket.

Tahap Konsolidasi Awal

1 Rapat koordinasi internal Asisten Deputi

Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya

Pemuda

Minggu –ke

1

2 Rapat Koordinasi internal pada Deputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda

Minggu Ke 1

3 Rapat Eksternal mengundang stakeholder

pendukung proyek perubahan

Minggu ke 2

4 Pembentukan Tim Efektif Minggu ke 1

Tahap Persiapan

1 Brainstorming konsep pada Bagian hukum

pada Biro Hukum dan Humas Kemenpora

Minggu ke 2

2 Penyusunan Draft Kepmenpora oleh tim legal

drafting

Minggu ke 2

Tahap Penyusunan

1 Pembahasan draft Kepmenpora Implementasi

Sentra Pemberdayaan Pemuda

Minggu ke 3

2 Finalisasi Draft Kepmenpora Minggu ke 3

3 Proses permohonan penandatangananan

Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraha

(Kepmenpora)

Minggu ke 4

4 Jika sudah ditandatangani maka segera

dibuatkan Draft Surat Edaran pengantar

Kepmenpora Akselerasi Implementasi

Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda

yang akan diedarkan ke seluruh peserta.

Minggu ke 5

Tahap Uji Coba (pilot project) dan Implementasi Kebijakan

1 Mengedarkan Surat pengantar Kepmenpora Minggu ke-6

2 Menerima usulan daerah yang akan

implementasi kebijakan.

Minggu ke 6

3 Pelaksanaan Pilot Project di Provinsi Jawa

Barat.

Minggu ke 7

& 8

Page 21: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 16

BAB II PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

Pada bagian ini, akan dijelaskan secara rinci tahapan pelaksanaan dari

implementasi Proyek Perubahan yang dilakukan oleh Project Leader. Perlu

disampaikan bahwa setelah pelaksanaan Seminar Rancangan Perubahan

yakni pada tahap Laboratorium Kepemimpinan (LK) terjadi beberapa

perubahan kebijakan dari pimpinan dan juga sudah dikomunikasikan

dengan mentor maka dilakukan beberapa penyesuaian yang terjadi.

Adapun perubahan tersebut antara lain:

1. Tujuan pelaksanaan Proyek Perubahan dalam jangka waktu pendek;

2. Ruang lingkup (Milestone) pelaksanaan Proyek Perubahan dalam kurun

waktu jangka pendek, menengah dan panjang;

3. Identifikasi stakeholders yang terjadi pergeseran pada saat dan setelah

tahap pelaksanaan rangkaian proyek perubahan.

Selanjutnya akan kami jelaskan mengenai rincian pelaksanaan proyek

perubahan dengan menjelaskan pula perubahan-perubahan yang terjadi

pada tahap implementasi proyek perubahan.

1. Tujuan pelaksanaan Proyek Perubahan

Setelah pelantikan Presiden masa bakti 2019 – 2024, salah satu kebijakan

yang diambil Presiden Joko Widodo adalah penyederhanaan kebijakan dan

meminimalisir kebijakan yang tumpeng tindih, maka setelah dilakukan

konsultasi dengan mentor maka pada tahap jangka pendek ini dilakukan

perubahan output yang sebelumnya akan disusun Keputusan Menteri

Pemuda dan Olahraga (Kepmenpora) mengenai akselerasi kebijakan Sentra

Pemberdayaan Pemuda diturunkan menjadi bentuk peraturan setingkat

Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama. Adapun penjelasannya ada dalam tebel

dibawah ini.

Page 22: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 17

No. Jangka

Waktu Tujuan Perubahan Lama

Tujuan Perubahan

Baru

1. Pendek (awal

Oktober s.d. akhir Nopember

2019)

a. Membuat regulasi

Keputusan Menteri

Pemuda dan Olahraga

(Kepmenpora)

Implementasi kebijakan

sentra pemberdayaan

pemuda

b. Pelaksanaan Pilot project

pelaksanaan Kepmenpora

mengenai Implementasi

Kebijakan Sentra

Pemberdayaan Pemuda di

2 Lokasi di Provinsi Jawa

Barat.

a. Menyusun Regulasi

berupa Peraturan

Deputi Bidang

Pemberdayaan

Pemuda Kemenpora

RI No. 11.21.2

Tahun 2019 tentang

Petunjuk

Pelaksanaan

Pelatihan Pemuda di

Bidang Teknologi

Informasi (TI)

b. Pelaksanaan Pilot

Project kemitraan

lintas sektor dalam

Pelaksanaan

Launching Sentra

Pemberdayaan

Pemuda

2. Ruang lingkup (Milestone) pelaksanaan Proyek Perubahan dalam

kurun waktu jangka pendek, menengah dan panjang

Dalam tahapan ini, dilakukan penyesuaian atas tujuan pelaksanaan Proyek

Perubahan dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu dan sumber

daya yang dimiliki dalam milestone jangka pendek ini. Implementasi Jangka

Pendek menyesuikan dengan masa off campus dimulai dari awal bulan

September sampai Minggu Pertama Desember. Adapun rincian

pelaksanaannya dijelaskan melalui tabel berikut ini:

Page 23: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 18

No Kegiatan Pelaksanaan Output

M1: Tersusunnya Regulasi (Kebijakan) dan Sosialisasi Pelaksanaan Pilot

Project lintas Stakeholders sebelum Launching Sentra Pemberdayaan

Pemuda

1. TAHAP KONSOLIDASI AWAL INTERNAL

1. Pertemuan dengan Mentor September 2019 Surat dukungan

Foto

2. Rapat koordinasi internal

Asisten Deputi Tenaga dan

Peningkatan Sumber Daya

Pemuda

20 September

2019

Foto

Notulensi

Daftar hadir

3. Pembentukan Tim Efektif September 2019 SK Tim Efektif

4. Rapat koordinasi internal

Deputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda

2 Oktober 2019 Undangan

Foto

Notulensi

2. TAHAP PERSIAPAN

5. Brainstorming Konsep

penyusunan kerangka

kebijakan dalam upaya

akselerasi implementasi

Sentra Pemberdayaan

Pemuda

7 Oktober 2019 Undangan

Foto

Notulensi

6. Penyusunan Draft

Peraturan Deputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda

tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan

Pemuda

21 Oktober 2019 Foto

Draft Perdep

3. TAHAP PENYUSUNAN

7. Finalisasi Draft Peraturan 19 November Foto

Page 24: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 19

Deputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda

tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan

Pemuda

2019 Dokumen

Peraturan Deputi

8. Pengesahan Peraturan

Deputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda

tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan

Pemuda di Bidang

Teknologi Informasi

21 November

2019

Peraturan Deputi

Nomor 11.21.2

Tahun 2019

tentang Petunjuk

Pelaksanaan

Pelatihan Pemuda

di Bidang

Teknologi

Informasi

4. TAHAP IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING

9. Konsolidasi dengan

Stakeholder Internal dan

Eksternal

November 2019 Foto/Dokumentasi

10. Sosialisasi Kebijakan

kepada stakeholders

Eksternal

21 November

2019

Undangan

Foto

11. Pelibatan Komunitas

Pemuda dalam Akselerasi

Implementasi Kebijakan

November 2019 Foto

12. Pembuatan Media

Sosialisasi melalui

Videografis

November 2019 Foto/Dokumentasi

Videografis

Sosialisasi

13. Persiapan Launching

Sentra Pemberdayaan

Pemuda pilot project di

Bidang TI

Desember 2019

Page 25: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 20

A. Implementasi Pelaksanaan Proyek Perubahan

1. Tahap Konsolidasi Awal Internal

Pada tahap ini, pelaksana proyek perubahan melakukan beberapa tahapan

untuk dapat mencapai tujuan dimaksud. Adapun dalam tahapan ini

dilaksanakan beberapa tahapan yang agak sedikit bergeser dari

perencanaan yang dilakukan, tahapan dimaksud terdiri dari 1) Pertemuan

dengan Mentor, 2) Melaksanakan pertemuan dengan internal keasdepan, 3)

Pembentukan Tim Efektif, 4) Melaksanakan pertemuan dengan internal

Kedeputian. Rincian kegiatan dalam tahap ini dijelaskan sebagai berikut.

a. Pertemuan dan Konsultasi dengan Mentor

Pada hari pertama off campus atau pada tanggal 20 September 2019,

project leader (PL) melakukan pertemuan dan konsulasi dalam

melaporkan tahap Laboratorium Kepemimpinan (LK) dengan

menyerahkan surat pengantar dari Kepala Lembaga Administrasi Negara

(LAN) kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pertemuan

ini dilakukan sebagai tahap konsolidasi intenal sebelum pelaksanaan ke

tahap selanjutnya. Pertemuan selanjutnya adalah dengan Kepala Biro

Perencanaan dan Organisasi Sekretariat Kementerian Pemuda dan

Olahraga

Gambar 3.1: Konsultasi Mentor

Page 26: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 21

Pada pertemuan ini Seskemenpora dan Kepala Biro Perencanaa

mengingatkan tahapan dari pelaksanaan LK ini karena ruang lingkup

pekerjaan diluar tugas rutin dan pasti akan menemukan kebijakan yang

lebih rumit sehingga membutuhkan dukungan dari beberapa rekan kerja

yang lain. Pada kesempatan ini juga mentor mengingatkan catatan yang

disampaikan pada saat ujian yakni waktu pelaksanaan pada milestone

jangka pendek pada bulan Oktober s.d Desember 2019. Pada prinsipnya

mentor sangat mendukung implementasi pelaksanaan LK ini.

b. Rapat koordinasi internal Asisten Deputi Tenaga Peningkatan

Sumber Daya Pemuda

Pada tahap selanjutnya, Project Leader melaksanakan rapat internal di

keasdepan Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda yakni pada

tanggal 20 September 2019 dengan mempertimbangkan efektifitas waktu

pelaksanaan serta kesibukan calon tim efektif. Pada pertemuan ini,

disampaikan paparan mengenai konsep proyek perubahan yang akan

dilaksanakan sehingga akan mendapatkan kesepahaman dan dukungan

kepada PL.

Konsultasi dengan Seskemenpora

Konsultasi dengan Kepala Biro Perencanaan

Page 27: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 22

Hasil dari pertemuan ini disepakati beberapa poin yakni:

a. Menyusun draft Surat Keputusan (SK) tim efektif ditanda tangani

Pimpinan Tinggi Pratama.

b. Membuat Lembar Kerja pelaksanaan Proyek Perubahan.

c. Membuat timeline pelaksanaan Proyek Perubahan.

c. Pembentukan Tim Efektif

Menindaklanjuti hasil rapat sebelumnya, maka disusun draft dan

pengesahan Surat Keputusan (SK) Tim Efektif Nomor 9.23.2/DI-

1/IX/2019 tanggal 23 September 2019 yang ditandatangani oleh

Pimpinan Tinggi Madya yakni Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda.

Gambar 3.2: Rapat Koordinasi Internal

Page 28: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 23

d. Rapat koordinasi internal Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

Menindaklanjuti hasil rapat internal, pada tahap selanjutnya, Project

Leader melaksanakan rapat internal di tingkat Kedeputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda yakni pada tanggal 2 Oktober 2019 permohonan

dukungan dalam tahap implementasi Laboratorium Kepemimpinan (LK)

agar semua kebijakan akan didukung dan dijadikan pemahaman akan

pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Gambar 3.4: SK Tim Efektif

Page 29: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 24

2. Tahap Persiapan

a. Brainstorming Konsep penyusunan kerangka kebijakan dalam

upaya akselerasi implementasi Sentra Pemberdayaan Pemuda Tujuan dilakukan Brainstorming ini adalah untuk mendiskusikan

maksud dan tujuan pelaksanaan Proyek Perubahan yang akan

dilaksanakan guna mendapatkan masukan yang konstruktif dalam

tahap implementasi selanjutnya. Dalam rapat Brainstorming ini dihadiri

oleh seluruh tim efektif dan menghasilkan kesepakatan bahwa dalam

milestone jangka pendek ini fokus pada penyusunan Petunjuk

Pelaksanaan yang disahkan oleh Pimpinan Tinggi Madya, Sosialisasi,

Menunjuk mitra stakeholders komunitas pemuda dalam akselerasi

implementasi kebijakan dan Persiapan Launching Sentra Pemberdayaan

Pemuda.

Gambar 3.3: Pelaksanaan Rapat

Kedeputian

Page 30: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 25

b. Penyusunan Draft Peraturan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Pemuda Pada tahap ini dilakukan Rapat Penyusunan Draft Peraturan Deputi

Bidang Pemberdayaan Pemuda tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan

Pemuda sebagai pilot project Akselerasi Implementasi Kebijakan Sentra

Pemberdayaan Pemuda. Tim penyusun terdiri dari Pejabat di lingkungan

Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda dan tim

efektif pelaksanaan Proyek Perubahan, serta melibatkan komunitas

pemuda sebagai mitra strategis dalam akselerasi kebijakan ini sehingga

dapat berkelanjutan dalam tahap selanjutnya.

Gambar 3.5: Rapat Brainstorming Kerangka

Kebijakan

Page 31: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 26

3. Tahap Penyusunan

a. Finalisasi Draft Peraturan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Pemuda Pada tahap ini dilakukan Finalisasi terhadap draft Peraturan Deputi

sebagai tahap akhir dalam penyusunan Peaturan dimaksud. Dalam

Tahap ini melibatkan Bagian Hukum pada Sekretariat Deputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda sebagai penelaah sebelum disahkan menjadi

Peraturan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda.

Gambar 3.6: Rapat Penyusunan Draft Peraturan

Deputi

Page 32: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 27

b. Pengesahan Peraturan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Setelah melewati tahap telaah pada bagian Hukum Sekretariat Deputi

Bidang Pemberdayaan Pemuda, maka tahap selanjutnya adalah

pengesahan dengan ditanda tangani nya dokumen Peraturan Deputi

Bidang Pemberdayaan Pemuda melalui Nomor 11.21.2 Tahun 2019

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Pemuda di Bidang Teknologi

Informasi. Kami memfokuskan pada bidang ini karena sebagai pilot

project dan sudah sesuai dengan kebutuhan komunitas pemuda yang

saat ini menjadi mitra strategis akselerasi kebijakan sentra

pemberdayaan pemuda. Disamping itu juga, pada Deputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda telah terbentuk sebuah kelembagaan Digital

Inovation Lounge (DILo) yang menjadi milestone inovasi Deputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda dalam menjalankan pelayanan kepemudaan

khususnya dalam Sentra Pemberdayaan Pemuda.

Gambar 3.7: Rapat Finalisasi Draft Peraturan Deputi

Page 33: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 28

4. Strategi Marketing

a. Konsolidasi dengan Stakeholder Internal Setelah tahap penyusunan kerangka kebijakan, selanjutnya melakukan

koordinasi dan sosialisasi dengan stakeholder internal agar dapat

dipahami sebelum disosialisasikan kepada pihak lain di Eksternal

Kemenpora. Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 20 November 2019.

Gambar 3.14: Pengesahan Peraturan Deputi

Page 34: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 29

b. Sosialisasi Kebijakan dengan Stakeholder Eksternal Tahapan selanjutnya adalah menginformasikan dan mensosialisasikan

kepada stakeholder eksternal terutama dengan komunitas pemuda serta

kalangan akademisi. Sosialisasi ini dilaksanakan di Bandung pada

tanggal 21 November 2019.

Gambar 3.16: Koordinasi dan Sosialisasi dengan stakeholders Internal

Page 35: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 30

c. Pelibatan Komunitas Pemuda dalam Akselerasi Implementasi

Kebijakan

Sebagai mitra strategis dalam tahapan selanjutnya akselerasi

implementasi kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda pelibatan

komunitas pemuda menjadi penting sehingga dengan fokus pada tujuan

yakni pelibatan yang lebih luas dari stakeholders kepemudaan baik

lintas Kementerian/Lembaga (K/L), akademisi, praktisi serta pemuda

sendiri menjadi kekuatan yang sangat luas dalam percepatan

implementasi kebijakan tersebut. Komunitas pemuda yang berperan

aktif dalam tahapan ini adalah Big Indonesia yang telah memberikan

banyak konstribusi pemikiran mengenai akselerasi kebijakan ini.

Melalui pelibatan ini maka tujuan pelaksanaan proyek perubahan akan

dengan cepat tercapai.

Gambar 3.17: Koordinasi dan Sosialisasi dengan stakeholders Eksternal

Page 36: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 31

d. Pembuatan Media Sosialisasi Melalui Videografis

Dalam tahapan ini, media sosialisasi yang sangat faham kebutuhan milenial

menjadi sangat penting, dan diharapkan media videografis menjadi sarana

yang efektif dalam proses penyampaian pesan dari akselerasi kebijakan Sentra

Pemberdayaan Pemuda ini. Media ini akan segera di upload dalam akun media

sosial Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda baik di Youtube, Instragram,

Facebook dan Twitter.

e. Persiapan Launching Sentra Pemberdayaan Pemuda Pilot Project di

Bidang TI

Gambar 3.18: Penunjukan Big Indonesia menjadi

mitra strategis implementasi kebijakan

Gambar 3.18: Proses Pengambilan dan Editing Video

Page 37: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 32

Momentum launching ini akan dijadikan sebagai puncak pelaksanaan

implementasi pelaksanaan Proyek Perubahan ini, hal ini akan menjadi

pilot project peresmian Sentra Pemberdayaan Pemuda yang berlokasi di

Jakarta, yang selanjutnya akan dilaksanakan launching lainnya di Jawa

Barat.

Dalam launching ini akan diresmikan oleh Bapak Menteri Pemuda dan

Olahraga, dihadiri oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, serta

mitra strategis lainnya dari Kementerian dan Lembaga lain yang akan

dijadikan mitra strategis dan dari kampus/universitas serta praktisi

kepemudaan. Dalam launching ini diharapkan terjadi akselerasi

implementasi kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda yang sudah

memiliki 2 payung hukum berupa Peraturan Menteri Pemuda dan

Olahraga (Permenpora) yang seharusnya menjadi pijakan kebijakan

dalam implementasi kebijakan yang lebih luas dan menyeluruh

khususnya dalam pembentukan wadah sebagai Sentra Pemberdayaan

Pemuda.

Page 38: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 33

Gambar 3.19: Media Sosialisasi Pelaksanaan Launching

Page 39: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 34

f. Identifikasi stakeholders yang terjadi pergeseran pada saat dan

setelah tahap pelaksanaan rangkaian proyek perubahan

Setelah terlaksananya tahap implementasi proyek perubahan, ditemukan

beberapa pergeseran stakeholders yang jika dianalisis pergeseran ini

dikarenakan proses keterlibatan stakeholders yang sebelumnya terlihat

kurang mendukung namun pada akhirnya sangat mendukung

terlaksananya proyek perubahan yang dilaksanakan yakni melalui

akselerasi implementasi pelaksanaan kebijakan Sentra Pemberdayaan

Pemuda. Selain itu juga ada stakeholders yang keluar dari sistem karena

dengan sendirinya terlibat aktif dalam proses pelaksanaan proyek

perubahan dimaksud. Keterlibatan ini diharapkan menjadi pembelajaran

sendiri untuk terus melakukan inovasi dalam hal pelayanan kepada

seluruh stakeholders kepemudaan di Indonesia.

PROMOTORS hight influence, high interest

DEFENDERS

low influence, high interest

APATHETICS

Low influence, low interest

LATENS high influence, low interest

KEPENTINGAN

1. Staf Ahli Bidang Kerjasama Kelembagaan

2. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi 3. Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan

SDP

4. Kepala Bidang Pendidikan Pendidikan Formal dan Non Formal

5. Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Pendidikan Formal dan Non Formal

6. Kepala Bagian Sistem Informasi 7. Subbagian Evaluasi dan Penilaian Kinerja

Kepemudaan 8. Subbagian Kerjasama Antar Lembaga 9. Subbagian Komunikasi dan Kemitraan

1. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

2. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda

3. Staf Khusus Menpora Bidang Kepemudaan

4. Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Kemitraan

5. Sekretaris Deputi Bidang

Pemberdayaan Pemuda 6. Sekretaris Deputi Bidang

Pengembangan Pemuda 7. Kepala Biro Hukum dan Humas

8. Kepala Bagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kerjasama

PENGARUH

1. Penyusun Draft Kepmenpora

1. Menteri Pemuda dan Olahraga 2. Sekretaris Kementerian Pemuda dan

Olahraga

3. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi di 23 K/L

4. Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga

5. Kepala Subbagian Kerjasama Antar

Lembaga

Page 40: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 35

Berubah menjadi:

B. Capaian Proyek Perubahan

Selama proses pelaksanaan Laboratorium Kepemimpinan (LK) terutama

dalam milestone jangka pendek (bulan Oktober s.d November 2019)

diperoleh capaian yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Tersusunnya Peraturan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

Kerangka kebijakan berupa Peraturan Deputi Bidang Pemberdayaan

Pemuda melalui Nomor 11.21.2 Tahun 2019 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pelatihan Pemuda di Bidang Teknologi Informasi (TI)

diharapkan menjadi milestone dalam akselerasi kebijakan implementasi

Sentra Pemberdayaan Pemuda. Pilot Project di Bidang TI menjadi hal

yang diharapkan menjadi faktor pendorong dalam penyusunan

kerangka kebijakan di bidang lainnya.

PROMOTORS

hight influence, high interest

DEFENDERS low influence, high interest

APATHETICS

Low influence, low interest

LATENS

high influence, low interest

KEPENTINGAN

1. Menteri Pemuda dan Olahraga 2. Sekretaris Kementerian Pemuda dan

Olahraga 3. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

4. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda 5. Staf Ahli Bidang Kerjasama Kelembagaan

6. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi 7. Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan

Pemuda

8. Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda

9. Kepala Biro Hukum dan Humas

10. Kepala Bagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kerjasama

1. Dinas Pemuda dan Olahraga di 34 Provinsi

2. Perguruan Tinggi Mitra Kemenpora

3. Komunitas Pemuda

4. Organisasi Kepemudaan

PENGARUH

1. Penyusun Draft Kebijakan 2. Pihak Ke-3

1. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi di 23 K/L

2. Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga

3. Kepala Subbagian Kerjasama Antar Lembaga

Page 41: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 36

2. Terbentuknya Kerangka Koordinasi Lintas Sektor Implementasi

Kebijakan

Proyek Perubahan ini diharapkan menjadi banchmarking bagi

implementasi kebijakan lainnya sehingga pelibatan banyak fihak

terutama stakeholders kepemudaan menjadi faktor pendorong dalam

keberhasilan implementasi kebijakan ini. Keterlibatan komunitas

pemuda menjadi kepanjangan tangan dalam memperluas informasi

kebijakan yang akan diimplementasikan, melalui media yang youth

friendly dapat mendorong keingintahuan generasi milenial dalam

keterlibatan aktif implementasi kebijakan yang dihasilkan pemerintah.

C. Keberlanjutan Implementasi Akselerasi Implementasi Kebijakan

Komitmen yang dibangun dalam tahap selanjutnya terutama Milestone

jangka menengah yakni bulan Januari s.d Desember 2020, yakni:

1. Implementasi Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda kepada seluruh

provinsi di Indonesia, melalui tahapan:

2. Sosialisasi tentang Sentra Pemberdayaan Pemuda melalui Akselerasi

Implementasi Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda kepada seluruh

stakeholder kepemudaan di Indonesia terutama di tingkat Pusat yakni

Kementerian dan Lembaga (K/L);

3. Sosialisasi kepada stakeholders kepemudaan di tingkat Provinsi

diantaranya Dinas Pemuda dan Olahraga, Akademis, Praktisi, dan

Private Sector;

4. Penyusunann Draft Rencana Aksi Nasional (RAN) Implementasi

Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda;

5. Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kebijakan Sentra

Pemberdayaan Pemuda.

Pada Implementasi tahap milestone jangka panjang (tahun 2021 s.d

seterusnya) adalah:

1. Finalisasi Rencana Aksi Nasional (RAN) selanjutnya penyusunan

Rencana Aksi Daerah (RAD) di seluruh Provinsi di Indonesia;

Page 42: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 37

2. Pencanangan Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda tingkat

Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia.

D. Kendala

Kendala yang dihadapi dalam implementasi dan mencapai keberhasilan dari

Proyek Perubahan ini diantaranya adalah:

1. Pergeseran kerangka kebijakan prioritas yang dijalankan oleh

pemangku kebijakan terutama prioritas Presiden Jokowi. Dimana ada

pembatasan hak Kementerian/Lembaga dalam membuat kerangka

regulasi dan terdapat hak veto bagi Menteri Koordinator dalam

menjalankan fungsi implementasi kebijakan.

2. Keterbatasan akses dalam mendapatkan mitra strategis dari komunitas

pemuda yang memiliki jaringan yang luas dan kuat dalam upaya

mengakselerasi kebijakan yang akan diimplementasikan.

3. Pelaksanaan Proyek Perubahan yang dijalankan merupakan tugas

diluar tugas rutin sehingga banyak terkendala akses dan penyesuaian

kebijakan yang dijalankan terutama koordinasi lintas sektor di internal

Kemenpora sendiri yang masih terkendala dalam alur koordinasi dan

akses informasi yang belum integrasi dengan baik.

E. Strategi Menghadapi Kendala

1. Dalam menghadapi kendala ini, Project Leader membuat terobosan

mengganti target dalam proyek perubahan yang dijalankan, melalui

pergantian Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga menjadi

Keputusan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda berupa ketetapan

Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Pemuda di Bidang Teknologi Informasi

(TI) menjadi jalan alternatif dalam Akselerasi Implementasi Kebijakan

Sentra Pemberdayaan Pemuda;

2. Mendapatkan informasi dari mitra kerja yang ternyata Big Indonesia

telah membantu Kemenpora dalam mensosialisasikan Indeks

Pembangunan Pemuda yang youth friendly mampu menjadi faktor

Page 43: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 38

pendorong penunjukan mitra strategis dalam upaya mencapai tujuan

implementasi kebijakan.

3. Menyesuaikan dengan kondisi dan situasi pekerjaan rutin serta

memaksimalkan peran tim efektif dalam mengambil peran dan inisitif

menyelesaikan target kerja. Penyesuaian ini terutama dalam koordinasi

lintas kerja yang baik sehingga mendapatkan akses yang luas dan

mendukung tahapan pelaksanaan pada tahap implementasi ini.

Page 44: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 39

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam melaksanakan proyek perubahan ini merupakan pengalaman yang

luar biasa dirasakan oleh Project Leader dan tim efektif. Dukungan dan

perhatian yang tidak terduga besarnya dari tim efektif dirasakan oleh

Project Leader sebagai pendorong semangat. Permasalahan pastilah ada,

namun yang terpenting adalah bagaimana menemukan solusi untuk

mengatasi permasalahan yang dihadapi. Besarnya dukungan tercermin dari

tahapan di jangka pendek yang dapat terlaksanan dengan baik. Namun ada

juga kegiatan yang seharusnya dapat dilaksanakan pada jangka pendek ini

dapat dilaksanakan pada jangka menengah, hal ini bukan atas kesalahan

dan kekurangan dari tim namun adanya penyesuaian terhadap kebijakan

pimpinan yang memang dirasa kurang jika dilaksanakan pada jangka

pendek ini.

Namun, semua ini masih dapat diatasi dengan terlaksananya tahapan

kegiatan dan capaian yakni terbangunnya sebuah sistem dalam upaya

mengkselerasi implementasi kebijakan pembangunan pemuda melalui

Sentra Pemberdayaan Pemuda (SPP) terutama setelah lahirnya 2 (dua)

Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) mengenai Sentra

Pemberdayaan Pemuda.

Selajutnya diharapkan dengan telah tersedianya kerangka kebijakan

melalui Keputusan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Nomor 11.21.2

Tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Pemuda di Bidang

Teknologi Informasi (TI) ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang

membutuhkan, tidak terbatas hanya di lingkungan Kementerian Pemuda

dan Olahraga, namun terbuka untuk dapat digunakan di

kementerian/lembaga yang membutuhkan.

Demikian laporan hasil pelaksanaan proyek perubahan pada Pendidikan

dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIV Tahun

2019 ini. Semoga perubahan terus dapat dilakukan tidak terbatas hanya

dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan saja, namun dilakukan terus

Page 45: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 40

menerus sehingga citra dan kinerja Aparatur Sipil Negara dapat membaik

dan meningkat.

B. Rekomendasi

Dalam menjalani tahapan milestone jangka pendek ini tentunya belum

mencapai kata maksimal, sehingga perlunya memberikan rekomendasi bagi

Akselerasi Implementasi Kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda ini di

tahapan selanjutnya. Oleh karena itu ada beberapa hal yang menjadi

rekomendasi dari pengembangan sistem ini, diantaranya adalah:

1. Implementasi Kebijakan dapat dilakukan secara masiv dengan pelibatan

berbagai pihak baik di kalangan pemerintahan, akademisi, praktisi dan

pemuda sendiri;

2. Media sosialisasi yang youth friendly diharapkan mampu

mengkomunikasikan dengan baik dan masiv kepada seluruh pemuda

Indonesia.

3. Pola koordinasi yang lebih mengedapankan pada strategi pencapaian

tujuan, sehingga penyempurnaan sistem perlu bersinergi dengan pihak

yang lain yang lebih maksimal.

C. Lesson Learned

Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini, project leader mengalami

pengalaman yang bisa dijadikan pembelajaran bagi yang lain, diantaranya

adalah:

1. Koordinasi bukan hal yang mudah dilaksanakan dan

diimplementasikan dalam sebuah perubahan, sehingga perlu komitmen

bersama dalam menjalankan pola koordinasi yang baik. Poin pentingnya

adalah komitmen pimpinan dalam menjaga pola koordinasi yang baik;

2. Perlunya alternatif pemecahan masalah yang cepat dan tepat ketika

mendapatkan perubahan kebijakan baik secara nasional maupun

kebijakan pimpinan di lingkungan kementerian sendiri;

3. Menjaga komitmen tim efektif dalam membantu mencapa tujuan sebuah

perubahan menjadi hal yang penting, ketika project leader mendapatkan

Page 46: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 41

kesulitan dalam menjalankan semua tahapan milestone peran tim efektif

menjadi jalan keluarnya, sehingga menjaga komitmen tim efektif

menjadi penting.

Page 47: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 42

LAMPIRAN

Page 48: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 43

Page 49: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 44

Page 50: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 45

Page 51: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 46

Page 52: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 47

Page 53: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 48

Page 54: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 49

Page 55: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 50

Page 56: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 51

Page 57: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 52

Page 58: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 53

Page 59: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 54

Page 60: Proposal Proyek Perubahan - pustakamaya.lan.go.id

Laporan Proyek Perubahan1 55