AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

74
i AKTUALISASI Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XI Tahun 2020 Disusun Oleh : RANCANGAN PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PROSES MANUFAKTUR DI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN Nama : Andi Ard Maidhah,S.T.,M.T NDH : 05 NIP : 199312242019032029 Jabatan : Dosen Asisten Ahli Instansi : Universitas Borneo Tarakan (UBT) Core Isu : Terhambatnya pembelajaran mahasiswa akibat wabah pandemi Covid-19 PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2020

Transcript of AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

Page 1: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

i

AKTUALISASI Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan III Angkatan XI Tahun 2020

Disusun Oleh :

RANCANGAN PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PROSES

MANUFAKTUR DI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Nama : Andi Ard Maidhah,S.T.,M.T

NDH : 05

NIP : 199312242019032029

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Universitas Borneo Tarakan (UBT)

Core Isu : Terhambatnya pembelajaran mahasiswa akibat wabah

pandemi Covid-19

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

2020

Page 2: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar

CPNS Angkatan XI Tahun 2020 pada Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KDOD LAN)

atas nama:

Nama : Andi Ard Maidhah,S.T.,M..T

NDH : 05

NIP : 199312242019032029

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Instansi : Universitas Borneo Tarakan (UBT)

Core Isu : Terhambatnya pembelajaran mahasiswa akibat wabah

pandemi Covid-19

Judul Rancangan Akutalisasi : Rancangan Pembelajaran Blended Learning Proses

Manufaktur di Program Studi Teknik Mesin Universitas

Borneo Tarakan

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Aktualisasi, pada hari Selasa, 11 Agustus

2020 bertempat di Kampus Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan

Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KDOD LAN) dengan

menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

Samarinda, 10 Agustus 2020

Mentor, Coach,

Ruslim, S.T., M.T. Betha Miranti Andalina,S.IP

NIP 19740410 200501 1 009 NIP 19841018 200804 2 001

Page 3: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XI tahun 2020 :

Nama : Andi Ard Maidhah

NDH : 05

NIP : 199312242019032029

Jabatan : Dosen Asistan Ahli

Judul Rancangan Aktualisasi :Rancangan Pembelajaran Blended Learning Proses Manufaktur

di Program Studi Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan

TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Laporan Rancangan Aktualisasi pada hari Selasa,

Tanggal 11 Agustus 2020 di Kampus Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KDOD LAN)

dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

Mentor, Coach,

Ruslim, S.T., M.T. Betha Miranti Andalina,S.IP

NIP 19740410 200501 1 009 NIP 19841018 200804 2 001

Penguji

Siti Zakiyah,S.Si.,M.SE.,MA

NIP. 19710303 199603 1 001

Page 4: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi yang diajukan sebagai salah satu

persyaratan dalam Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XI Tahun 2020. Adapun tujuan dari

penulisan laporan aktualisasi ini adalah sebagai bentuk internalisasi nilai-nilai dasar ASN dan

realisasi Rancangan Pembelajaran Berbasis Blended Learning pada Perkuliahan Proses

Manufaktur 1 di Jurusan Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu tersusunnya laporan aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Adri Patton, M.Si. selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan beserta

jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS Angkatan

XI Tahun 2020.

2. Ibu H. Asta, S.T., M.Eng. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan

yang telah memberikan dukungan untuk mengikuti pelatihan dasar CPNS Angkatan XI

Tahun 2020.

3. Bapak Ruslim, S.T., M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin sekaligus mentor

dalam kegiatan ini, baik sebelum kegiatan maupun saat pelaksaan kegiatan yang selalu

memberi dukungan kepada penulis, banyak memberi masukan dengan tujuan agar

penulis dapat menjadi ASN yang baik.

4. Ibu Betha Miranti Andalina,S.IP sebagai coach yang banyak membimbing,

memfasilitasi dan memotivasi penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

5. Ibu Siti Zakiyah,S.Si.,M.SE.,MA selaku narasumber seminar laporan aktualisasi yang

telah memberikan masukan-masukan dalam perbaikan laporan aktualisasi.

6. Seluruh staf Bagian Kepegawaian Universitas Borneo Tarakan, yang telah membantu

penulis dalam menyiapkan kegiatan pelatihan dasar CPNS Angkatan XI Tahun 2020.

7. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XI Tahun 2020

Puslatbang KDOD Kalimantan Timur.

Page 5: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

v

8. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada

penulis.

9. Rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XI Tahun 2020 yang sangat luar biasa

dan menginspirasi penulis selama menjalani seluruh kegiatan pelatihan dasar CPNS.

10. Rekan-rekan di Prodi Teknik Mesin; Bapak Sudirman, S.T., M.T., Ibu Shinta Tri

Kismanti, S.Pd., M.Si., Bapak Hadi Santoso, S.Pd., M.Si., Bapak Deny

Murdianto,S.Pd.,M.Pd., Bapak Marhadi Budi Waluyo, S.T., M.T., Ibu Rasmawati

Ridwan, S.Pd., Ibu Eva, serta para mahasiswa di Prodi Teknik Mesin yang telah

mendukung pelaksanaan aktualisasi.

Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh sebab itu, dibutuhkan saran dan masukan untuk lebih menyempurnakan

laporan aktualisasi ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini berguna bagi

para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Samarinda, Agustus 2020

Penulis

Page 6: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

I.2 Tujuan Aktualisasi .............................................................................................. 2

I.3 Ruang Lingkup ................................................................................................... 2

BAB II PROFIL ORGANISASI

II.1 Profil Universitas Borneo Tarakan (UBT) ......................................................... 3

II.2 Visi dan Misi Universitas Borneo Tarakan (UBT) .......................................... 4

II.3 Asas dan landasan Organisasi Universitas Borneo Tarakan .............................. 4

II.4 Struktur Organisasi Universitas Borneo Tarakan (UBT) .................................. 5

II.5 Visi dan Misi Fakultas Teknik UBT .................................................................. 5

II.6 Struktur Organisasi Fakultas Teknik UBT ......................................................... 6

II.7 Visi dan Misi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UBT ................... 6

II.8 Struktur Organisasi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UBT ......... 7

II.9 Sekilas tentang Universitas Borneo Tarakan ..................................................... 7

II.10 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Fungsional dan Uraian Tugas ..................... 8

II.11 Sasaran Kinerja Pegawai .................................................................................. 10

BAB III LANDASAN TEORI

III.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA ......................................................... 11

III.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ......................................................... 20

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI

IV.1 Identifikasi Isu .................................................................................................. 2

IV.2 Teknik Analisis Isu ........................................................................................... 27

IV.3 Isu Terpilih .................................................................................................................... 27

IV.4 Uraian Kegiatan ................................................................................................ 26

IV.5 Rancangan Aktualisasi ...................................................................................... 27

Page 7: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

vii

IV.6 Jadwal kegiatan .................................................................................................. 35

BAB V Deskripsi Hasil Aktualisasi

V.1 Role Model ............................................................................................................ 39

V.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan............................................................................. 40

BAB VI KENDALA DAN SOLUSI .................................................................................... 62

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

VII.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 63

VII.2 Saran ................................................................................................................... 63

VII. 3 Rencana Tindak Lanjur ...................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 65

LAMPIRAN

Page 8: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN terdiri dari dua kategori yaitu PNS dan PPPK. Pegawai

Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat

tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan. Sedangkan, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang

selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang

diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas

pemerintahan. Dalam “UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara”, Aparatur Sipil Negara

memiliki tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional

dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan dasar (Latsar), menuntut setiap peserta

Latsar untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas PNS, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA serta kedudukan

dan peran PNS dalam NKRI yang terdiri dari Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan

Publik. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi

pelaksanaan setiap kegiatan peserta Latsar, setiap peserta harus menemukan dan mengungkapkan

makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan yang telah

dirancang oleh peserta Latsar di instansi tempat bertugas. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Angkatan XI tahun 2020 dilaksanakan secara daring oleh Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan

Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Samarinda. Tahap pertama

dari pelatihan dasar ini adalah On Campus secara daring dengan tujuan memeberikan pemahaman

dan penanaman nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas dan kewajiban. Tahap

selanjutnya adalah kegiatan Off Campus selama satu bulan yang bertujuan untuk mengaktualisasikan

nilai-nilai dasar yang diperlukan dalam menjalankan tugas jabatan Profesi ASN yang professional,

sebagai pelayan masyarakat yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi atau ANEKA serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dalam melaksanakan

rancangan kegiatan pemecahan isu.

Salah satu permasalahan besar yang sedang dialami Bangsa Indonesia dan dunia adalah wabah

Pandemi Virus Covid-19. Kerugian yang dialami Indonesia terdapat diberbagai sektor termasuk

Pendidikan. Terhitung sejak 16 Maret 2020 Perguruan Tinggi di Indonesia memberikan surat edaran

untuk memberhentikan sementara kuliah on-Campus dan menggantinya dengan system daring hingga

waktu yang belum ditetapkan. Sistem seperti ini mengakibatkan revolusi besar-besaran terhadap

Pendidikan di Indonesia. Penggunakan Internet dalam pembelajaran sangat menetukan kualitas

pembelajaran yang didapatkan oleh peserta didik.

Universitas Borneo Tarakan yang merupakan kampus negeri di Kalimantan Utara juga terkena

imbas dari kasus ini. Mahasiswa dan dosen belajar dan bekerja dari rumah. Pemerintah Kota Tarakan

juga telah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang pertama kali dimulai 26 April

2020 dan beberapa kali diperpanjang, termasuk info terakhir melalui Keputusan Walikota Tarakan

Page 9: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

2

dengan Nomor : 042/HK-IV/235/2020 yang melakukan perpanjangan masa PSBB hingga 4 Juli 2020.

Hingga proses pembuatan rancangan aktualisasi ini dilakukan , pertambahan pasien kasus positif

Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang berarti. Mahasiswa mulai merasakan efek

buruk dari wabah ini. Banyaknya mahasiswa yang kurang mampu untuk membeli paket data

menjadikan mereka mau tidak mau terhambat dalam perkuliahan daring. Subsidi pulsa dari kampus

telah diberikan pada mahasiswa namun hal tersebut dirasa belum cukup membantu permasalahan

Pendidikan di Indonesia saat ini. Perlu ada pembaharuan metode pembelajaran guna menjaga kualitas

Pendidikan di masa pandemi Covid-19.Permasalahan ini menjadi bahan pikiran peserta untuk diangkat

sebagai isu yang kemudian akan diselasaikan melalui kegiatan-kegiatan pada saat sesi Latsar CPNS off

campus.

I.2 Tujuan Aktualisasi

Aktualisasi yang dilakukan pada saat off campus memiliki tujuan untuk menerapkan

nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi) dalam penyelesaian isu dilingkungan kerja . Selain itu, mengaitkan isu-isu dengan

kedudukan dan peran ASN dalam NKRI , yakni Manajemen ASN, whole of Geovernment, dan

pelayanan publik) dalam pelaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai dosen Program

Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan.

Selain tujuan diatas, secara khusus aktualisasi peserta bertujuan sebagai solusi

permasalah pembelajaran mahasiswa di masa pandemi Covid-19 melalui rancangan metode

pembelajaran blended learning pada mata kuliah Proses Manufaktur.

I.3 Ruang Lingkup

Rancangan aktualisasi dilakukan dengan pembimbingan peserta, dengan coach dan

mentor dalam pemutusan isu dan penyelesaian. Sedangkan dalam pelaksanaan aktualisasi,

kegiatan yang akan dilakukan meliputi pelaksanaan rancangan aktualisasi terkait pelaksanakan

tiap tahap kegiatan, menyiapkan bukti dan dokumentasi pelaksanaan aktualisasi, bimbingan

pembuatan laporan aktualisasi dengan coach dan mentor , hingga akhitnya laporan hasil

aktualisasi akan selesai dan siap diseminarkan. Proses Aktualisasi berlangsung selama bulan

Juli 2020 dan berakhir pada awal Agustus 2020.

Page 10: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

3

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

II.1 Profil Universitas Borneo Tarakan (UBT)

Universitas Borneo Tarakan adalah universitas yang telah berdiri sejak tahun 2000 di

Kota Tarakan Kalimantan Utara (pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur). Universitas ini

didirikan oleh Yayasan Pinekindi pada tanggal 09 Oktober 1999 dan ditetapkan pada tanggal

30 Maret 2000 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pinekindi Nomor: 011/YP/TRK/III/2000

dengan nama Universitas Borneo. Universitas Borneo secara resmi mulai menyelenggarakan

proses pendidikan pada tanggal 06 Juni 2001, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor: 37/D/O/2001 dengan 6 (enam) fakultas yaitu Fakultas Teknik,

Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas

Pertanian dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).

Universitas Borneo mengalami perubahan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) pada tahun 2010 dan berubah nama menjadi Universitas Borneo Tarakan, sebagaimana

disebutkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor: 65 Tahun 2010 tanggal 19 November 2010

tentang Pendirian Universitas Bangka Belitung, Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas

Musamus. Sejak perubahan status, Universitas Borneo Tarakan terdiri dari 7 (tujuh) fakultas

yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP), Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan

Fakultas Kesehatan. Saat ini (Tahun 2020) Universitas Borneo terdiri dai Fakultas dan Jurusan

atau Program Studi sebagai berikut;

Tabel 2.1 Fakultas dan Jurusan yang terdapat di Universitas Borneo Tarakan

No. Fakultas Jurusan

1. Fakultas Teknik S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Elektro dan S1 Teknik Mesin.

2. Fakultas Ekonomi S1 Ekonomi Pembangunan, S1 Manajemen, dan S1

Akutansi

3. Fakultas Hukum S1 Ilmu Hukum, S2 Magister Hukum.

4. Fakultas Pertanian S1 Agribisnis dan S1 Agroteknologi.

5. Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan

S1 Akuakultur, S1 Manajemen Sumberdaya Perairan

(MSP), dan S1 Teknologi Hasil Perikanan (THP).

6. Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan

S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), S1 Bimbingan

Konseling Sekolah, S1 Pendidikan Bahasa Indonesia, S1

Pendidikan Bahasa Inggris, S1 Pendidikan Biologi, S1

Pendidikan Matematika.

7. Fakultas Ilmu

Kesehatan

D3 Ilmu Keperawatan, D3 Ilmu Kebidanan, S1 Kebidanan,

Pendidikan Ners

Page 11: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

4

II.2 Visi dan Misi Universitas Borneo Tarakan (UBT)

Dalam Proses pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Borneo Tarakan

mengacu pada visi berikut;

“Menjadi Pusat Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Berbasis Riset Untuk Mendukung

Pembangunan Dan Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan Dan Sumber Daya Laut

Tropis Yang Berkelanjutan”

Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut. misi UBT adalah :

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berstandar nasional yang berorientasi pada

kewirausahaan

2. Mengembangkan riset yang berfokus pada potensi kawasan perbatasan dan

sumberdaya laut tropis yang bermanfaat bagi pembangunan nasional

3. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan

IPTEKS untuk kesejahteraan masyarakat

4. Mendorong terwujudnya kekuatan moral dalam pembentukan masyarakat madani

dan pembangunan berkelanjutan

II.3 Asas dan Landasan Organisasi Universitas Borneo Tarakan

Asas dan landasan Organisasi Universitas Borneo Tarakan

1. Asas ideologi UBT adalah Pancasila

2. Landasan Konstitusional UBT adalah Undang-Undang Negara Republik Indonesia

Tahun 1945

3. Landasan operasional UBT adalah tata nilai yang meliputi:

a) Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b) Berwawasan Akademik, mandiri, professional, serta tanggung jawab

c) Kualitas, inovatif, dinamis, dan efisien

d) Terbuka dan berwawasan kebangsaan serta berwawasan global

Page 12: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

5

II.4 Struktur Organisasi Universitas Borneo Tarakan (UBT)

Berikut adalah struktur organisasi Universitas Borneo Tarakan;

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Universitas Borneo Tarakan

(sumber : http://www.ubt.ac.id/struktur-organisasi-ubt/)

II.5 Visi dan Misi Fakultas Teknik UBT

Fakultas Teknik yang merupakan bagian dari Universitas Borneo Tarakan menetapkan

visi sebagai berikut :

“Menjadi Pusat Penyelenggara Pendidikan Tinggi dalam Bidang Keteknikan

Berbasis Riset Untuk Mendukung Pembangunan Dan Pengembangan Potensi

Kawasan Perbatasan Dan Sumber Daya Laut Tropis Yang Berkelanjutan”

Untuk mencapai visi tersebut, berikut adalah Misi Fakultas Teknik Universitas Borneo

Tarakan memiliki misi sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam bidang keteknikan berstandar nasional

yang berorientasi kewirausahaan (technopreneurship);

2) Mengembangkan riset dalam bidang keteknikan yang berfokus pada potensi

kawasan perbatasan dan sumberdaya laut tropis yang bermanfaat bagi

pembangunan nasional.

3) Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis teknologi untuk

kesejahteraan masyarakat.

Page 13: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

6

II.6 Struktur Organisasi Fakultas Teknik UBT

Berikut adalah struktur organisasi Universitas Borneo Tarakan;

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Fakultas Teknik UBT

(sumber:Buku IIIB, Akreditasi Program Studi Teknik Mesin)

II.7 Visi dan Misi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UBT

Visi Program Studi Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan tidak bisa dipisahkan dari

Visi Universitas Borneo Tarakan dan Fakultas Teknik Itu sendiri. Visi Universitas Borneo

Tarakan adalah;

“Menjadi pusat studi teknik mesin dengan lulusan yang mampu bersaing secara

nasional dan global, mengembangkan riset dan publikasi bertaraf nasional menuju

standar internasional dan menyebar luaskan hasil riset dan teknologi yang

penerapannya bermanfaat untuk masyarakat dan dunia industry”.

Dengan Misi sebagai berikut;

1) Membangun sumber daya tenaga pendidik berstandar nasional menuju standar

internasional.

2) Membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai bahkan

melampaui standar nasional pendidikan tinggi.

3) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan standar mutu lulusan yang dapat

bersaing secara global.

4) Menggali dan mengembangkan rekayasa teknik mesin melalui penyelenggaraan riset

dan publikasi pada jurnal bertaraf nasional dan internasional.

Page 14: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

7

5) Melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan dan rekayasa teknik mesin melalui

penerapan teknologi kepada masyarakat dan dunia industri.

6) Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak baik di tingkat lokal, nasional, maupun

internasional dalam rangka penggalian, pengembangan, dan penyebarluasan ilmu

pengetahuan dan rakayasa teknik mesin.

II.8 Struktur Organisasi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UBT

Berikut adalah stuktur organisasi Program Studi Teknik Mesin Universitas Borneo

Tarakan (UBT);

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Teknik Mesin UBT

(sumber: http://me.borneo.ac.id/struktur-organisasi/)

II.9 Sekilas tentang Universitas Borneo Tarakan

Universitas Borneo Tarakan (UBT) merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang

berkedudukan di Kota Tarakan yang terletak di wilayah Utara Propinsi Kalimantan Timur, dan

merupakan salah satu beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia. Universitas Borneo

Tarakan juga terletak pada wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia-Sabah, yang secara

geo-politik dan geo-ekonomi memiliki peranan penting. Faktor geografis di posisi perbatasan

ini akan sangat menentukan kesan kuat bagi negara tetangga terhadap gambaran kondisi

pendidikan di Indonesia.

Universitas Borneo Tarakan (UBT) lahir dan berkembang sejalan dengan

perkembangan ilmu dan teknologi serta tuntutan masyarakat yang selalu ingin meningkatkan

kemampuan agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Diantara beberapa

Perguruan Tinggi yang ada di wilayah Utara Kalimantan Timur, Universitas Borneo Tarakan

memiliki peluang yang cukup besar untuk memberikan jaminan mutu dan kualitas pendidikan.

Kota Tarakan dan sekitarnya tempat dimana Universitas Borneo Tarakan berada sedang

mengalami pertumbuhan yang cukup pesat ditandai dengan pertumbuhan pembangunan fisik,

jumlah penduduk, sarana dan prasarana yang semakin lengkap. Hal ini akan menambah daya

tarik dan menjadikan suasana yang kondusif bagi mahasiswa untuk menuntut ilmu.

Universitas Borneo Tarakan juga berada dalam kawasan dengan potensi kekayaan

sumberdaya pesisir dan kelautan, sumberdaya alam darat baik hayati maupun non-hayati yang

sangat beragam, hutan tropis, serta letak geografis yang strategis dengan ciri-ciri khususnya,

Page 15: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

8

menuntut adanya pengelolaan secara optimal dan berkelanjutan. Dengan demikian, maka

dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, berdirinya Universitas Borneo Tarakan

menentukan tujuan yaitu :

1. Membantu Pemerintah dalam menyelenggarakan Pendidikan Tinggi dengan rasa penuh

tanggung jawab demi masa depan bangsa dan negara;

2. Menyiapkan peserta didik menjadi sumberdaya manusia yang siap pakai untuk

mengelola potensi sumberdaya yang ada, serta menjadikan peserta didik sebagai

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profersional yang dapat

menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan

budaya;

3. Meningkatkan mutu manusia indonesia sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Allah SWT, berbudi pekerti yang luhur, berwatak, berdisiplin, bekerja keras,

tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, kreatif, sehat jasmani dan

rohani, cinta tanah air, dan memiliki rasa kesetiakawanan.

II.10 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Fungsional dan Uraian Tugas

Dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen disebutkan

bahwa adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Rincian unsur kegiatan jabatan

dosen sebagai jabatan fungsional dosen tertuang dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2013

tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kredit Dosen. Dalam undang-undang tersebut

disebutkan unsur dan sub unsur kegiatan jabatan Akademik Dosen yang dinilai angka

kreditnya, terdiri dari:

1. Pendidikan, meliputi:

1) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;

2) Pendidikan dan pelatihan prajabatan.

2. Pelaksanaan pendidikan, meliputi:

1) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta

menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan bengkel/

studio/kebun percobaan/teknologi pengajaran dan praktik lapangan;

2) Membimbing seminar;

3) Membimbing kuliah kerja nyata, praktek kerja nyata, praktek kerja lapangan

4) Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, tesis, skripsi, dan

laporan akhir studi;

5) Melaksanakan tugas sebagai penguji pada ujian akhir:

6) Membina kegiatan mahasiswa;

7) Mengembangkan program kuliah;

8) Mengembangkan bahan kuliah;

Page 16: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

9

9) Menyampaikan orasi ilmiah;

10) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi;

11) Membimbing akademik dosen di bawah jenjang jabatannya;

12) Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan jabatan akademik dosen;

13) Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi.

3. Pelaksanaan penelitian, meliputi;

1) Menghasilkan karya ilmiah;

2) Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;

3) Mengedit/menyunting karya ilmiah;

4) Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan;

5) Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental/seni

pertunjukan/karya sastra.

4. Pelaksanan pengabdian kepada masyarakat, meliputi:

1) Menduduki jabatan pimpinan;

2) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian;

3) Memberi latihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat;

4) Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan

tugas umum pemerintah dan pembangunan;

5) Membuat/menulis karya pengabdian.

5. Penunjang tugas dosen, meliputi:

1) Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;

2) Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;

3) Menjadi anggota organisasi profesi dosen;

4) Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah;

5) Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;

6) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;

7) Mendapat penghargaan/tanda jasa;

8) Menulis buku pelajaran slta ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional;

9) Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora;

10) Keanggotaan dalam tim penilai jabatan Akademik Dosen.

Page 17: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

10

II.11 Sasaran Kinerja Pegawai

Tabel 2.2 Sasaran Kinerja Pegawai

Page 18: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

11

BAB III

LANDASAN TEORI

III.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar Aneka

A. Akuntabilitas

Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat

penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata

akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada

dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban

untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang

harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik

tersebut antara lain adalah:

1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara

kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS

dalam politik praktis;

3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan

dan pelayanan publik;

4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara

pemerintahan.

Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas

individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.

1) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)

Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti

kejujuran, integritas, moral dan etika. Pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi

apakah seseorang memiliki akuntabilitas personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan

untuk memperbaiki situasi dan membuat perbedaan?”. Pribadi yang akuntabel adalah yang

menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi dan bukan masalah.

2) Akuntabilitas Individu

Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya,

yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan. Pemberi kewenangan

bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan sumber daya

serta menghilangkan hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara bertanggung

jawab untuk memenuhi tanggung jawabnya. Pertanyaan penting yang digunakan untuk melihat

tingkat akuntabilitas individu seorang PNS adalah apakah individu mampu untuk mengatakan

Page 19: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

12

“Ini adalah tindakan yang telah saya lakukan,dan ini adalah apa yang akan saya lakukan untuk

membuatnya menjadi lebih baik”.

3) Akuntabilitas Kelompok

Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal ini tidak

ada istilah “Saya”, tetapi yang ada adalah “Kami”. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas

kelompok, maka pembagian kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai

kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang penting dalam tercapainya

kinerja organisasi yang diharapkan.

4) Akuntabilitas Organisasi

Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik

pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja organisasi

kepada stakeholders lainnya.

5) Akuntabilitas Stakeholder

Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar

pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya. Jadi akuntabilitas

stakeholder adalah tanggungjawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan

kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.

Menciptakan lingkungan yang akuntabel memerlukan Sembilan nilai dasar, yakni:

1) Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan

peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan

lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain (lead

by example), adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan

efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat

menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber daya,

sehinggadengan adanya saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai

solusi.

2) Transparansi

Tujuan dari adanya transparansi adalah a. Mendorong komunikasi yang lebih besar dan

kerjasama antara kelompok internal dan eksternal; b. Memberikan perlindungan terhadap

pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan; c. Meningkatkan

akuntabilitas dalam keputusan-keputusan; d. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada

pimpinan secara keseluruhan.

3) Integritas

Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan

mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang

Page 20: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

13

berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan

kepada publik dan/atau stakeholders.

4) Tanggungjawab (Responsibilitas)

Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi

setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah

dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat.

Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi.

5) Keadilan

Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan

dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan

harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang

mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.

6) Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan

melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-

hal yang tidak dapat dipercaya.

7) Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya

keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap

individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk

meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan

kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan

kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian

(skill) yang dimiliki.

8) Kejelasan

Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan mempertahankan

akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung

jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan

hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui

kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi,

dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

9) Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan,

prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang

tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

Page 21: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

14

B. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,

sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai

beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut

chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang

wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia

terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme

bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:

menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi

kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta

tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara

sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;

mengembangkan sikap tenggang rasa.

Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir secara alamiah karena

adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa

lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini. Dinamisasi rasa

kebangsaan ini dalam mencapai cita-cita bangsa berkembang menjadi wawasan kebangsaan, yakni

pikiran-pikiran yang bersifat nasional dimana suatu bangsa memiliki cita-cita kehidupan dan

tujuan nasional yang jelas. Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan itu, timbul semangat

kebangsaan atau semangat patriotisme. Wawasan kebangsaan mengandung pula tuntutan suatu

bangsa untuk mewujudkan jati diri, serta mengembangkan perilaku sebagai bangsa yang meyakini

nilai-nilai budayanya, yang lahir dan tumbuh sebagai penjelmaan kepribadiannya. Rasa

kebangsaan bukan monopoli suatu bangsa, tetapi ia merupakan perekat yang mempersatukan dan

memberi dasar keberadaan (raison d’entre) bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian rasa

kebangsaan bukanlah sesuatu yang unik yang hanya ada dalam diri bangsa kita karena hal yang

sama juga dialami bangsa-bangsa lain.

Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri sebagai

bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan

kebangsaan itu ialah: wadah (organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wawasan itu,

tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-

bidang: Satu kesatuan bangsa, satu kesatuan budaya, satu kesatuan wilayah, satu kesatuan

ekonomi, dan satu kesatuan hankam. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.

Implementasi nilai-nilai pada Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yakni:

1) Implementasi Nilai-nilai Ketuhanan dalam kehidupan Sehari-hari

Page 22: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

15

Dalam mengimplementasikan nilai-nilai ketuhanan, kita perlu mendudukkan Pancasila

secara proporsional. Dalam hal ini, Pancasila bukan agama yang bermaksud mengatur sistem

keyakinan, sistem peribadatan, sistem norma, dan identitas keagamaan masyarakat. Ketuhanan

dalam kerangka Pancasila bisa melibatkan nilai-nilai moral universal agama-agama yang ada.

Pancasila bermaksud menjadikan nilai-nilai moral ketuhanan sebagai landasan pengelolaan

kehidupan dalam konteks masyarakat yang majemuk, tanpa menjadikan salah satu agama

tertentu mendikte negara. Sila ketuhanan dalam Pancasila menjadikan Indonesia bukan sebagai

negara sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-

nilai ketuhanan mendasari kehidupan bermasyarakat dan berpolitik. Namun, Pancasila juga

tidak menghendaki negara agama, yang mengakomodir kepentingan salah satu agama. Karena

hal ini akan membawa pada tirani yang memberangus pluralitas bangsa. Dalam hal ini,

Indonesia bukan negara sekuler sekaligus bukan negara agama.

Adanya nilai-nilai ketuhanan dalam Pancasila berarti negara menjamin kemerdekaan

masyarakat dalam memeluk agama dan kepercayaan masing-masing. Tidak hanya kebebasan

dalam memeluk agama, negara juga menjamin masyarakat memeluk kepercayaan. Namun

dalam kehidupan di masyarakat, antar pemeluk agama dan kepercayaan harus saling

menghormati satu sama lain. Nilai-nilai ketuhanan yang dianut masyarakat berkaitan erat

dengan kemajuan suatu bangsa. Ini karena nilai-nilai yang dianut masyarakat membentuk

pemikiran mereka dalam memandang persoalan yang terjadi. Maka, selain karena sejarah

ketuhanan masyarakat Indonesia yang mengakar, nilai-nilai ketuhanan menjadi faktor penting

yang mengiringi perjalanan bangsa menuju kemajuan.

2) Implementasi Nilai-nilai Kemanusiaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Embrio bangsa Indonesia berasal dari pandangan kemanusiaan universal yang

disumbangkan dari berbagai interaksi peradaban dunia. Penjajahan yang berlangsung di

berbagai belahan dunia merupakan upaya masif internasional dalam merendahkan martabat

kemanusiaan. Sehingga perwujudan Indonesia merdeka merupakan cara dalam memuliakan

nilainilai kemanusiaan universal.

Kemerdekaan Indonesia merupakan ungkapan kepada dunia bahwa dunia harus dibangun

berdasarkan kesederajatan antarbangsa dan egalitarianisme antar umat manusia. Dalam hal ini

semangat nasionalisme tidak bisa lepas dari semangat kemanusiaan. Belum disebut sebagai

seorang yang nasionalis jika ia belum menunjukkan jiwa kemanusiaan.

Bung Hatta memandang sila kedua Pancasila memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar.

Ke dalam berarti menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak

asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan

kehidupan bangsa”. Konsekuensi ke luar berarti menjadi pedoman politik luar negeri bebas

aktif dalam rangka, “ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.

Page 23: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

16

Dalam gempuran globalisasi, pemerintahan yang di-bangun harus memperhatikan prinsip

kemanusiaan dan keadilan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dan

pemerintahan global atau dunia. Jangan sampai lebih memperhatikan kemanusiaan dalam

negeri tapi mengabaikan pergulatan dunia, atau sebaliknya, terlibat dalam interaksi global

namun mengabaikan kemanusiaan masyarakat bangsanya sendiri. Perpaduan prinsip sila

pertama dan kedua Pancasila menuntut pemerintah dan peyelenggara negara untuk memelihara

budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang mulia.

3) Implementasi Nilai Persatuan Indonesia Dalam Membangun Semangat Nasionalisme

Upaya melaksanakan sila ketiga Pancasila dalam masyarakat plural seperti Indonesia

bukanlah sesuatu hal yang mudah. Sejak awal berdirinya Indonesia, agenda membangun bangsa

(nation building) merupakan sesuatu yang harus terus menerus dibina, dilakukan dan ditumbuh

kembangkan. Bung Karno misalnya, membangun rasa kebangsaan dengan membangkitkan

sentimen nasionalisme yang menggerakkan suatu i’tikad, suatu keinsyafan rakyat, bahwa rakyat

ini adalah satu golongan, satu bangsa. Soekarno menyatakan bahwa yang menjadi pengikat

manusia menjadi satu jiwa adalah kehendak untuk hidup bersama, dengan ungkapan khasnya:”

Jadi gerombolan manusia, meskipun agamanya berwarna macam macam, meskipun bahasanya

bermacam macam, meskipun asal turunannya bermacam macam, asal gerombolan manusia itu

mempunyai kehendak untuk hidup bersama, itu adalah bangsa”. Soekarno menyatakan bahwa

Semangat kebangsaan mengakui manusia dalam keragaman, dan terbagi dalam golongan-

golongan. Gagasan ini seolah menolak keberatan dari kelompok Islam dan kaum Internasional

Marxis. Kelompok Islam menolak kebangsaan karena hanya mengenal umat manusia atas dasar

kesamaan hamba Tuhan, dan pendapat kaum Internasional Marxis yang hanya mengenal ide

persaudaraan manusia atas dasar cita cita sosialis dunia.

Dengan demikian, keberadaan Bangsa Indonesia terjadi karena dia memiliki satu nyawa,

satu asal akal, yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya yang menjalani satu kesatuan

riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam

suatu wilayah geopolitik nyata. Sebagai persenyawaan dari ragam perbedaan suatu bangsa

mestinya memiliki karakter tersendiri yang bisa dibedakan dari karakter unsur unsurnya. Selain

kehendak hidup bersama, keberadaan bangsa Indonesia juga didukung oleh semangat Gotong

Royong. Dengan kegotong Royongan itulah, Negara Indonesia harus mampu melindungi

segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, bukan membela atau mendiamkan suatu unsur

masyarakat

Ada dua tujuan nasionalsime yang mau disasar dari semangat gotong royong, yaitu

kedalam dan keluar. Kedalam, kemajemukan dan keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama

yang mewarnai kebangsaan Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan menjadi

ancaman yang bisa saling menegaskan. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara positif sebagai

limpahan karunia yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan melalui

proses penyerbukan budaya. Keluar, nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang

Page 24: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

17

memuliakan kemanusiaan universal dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan

keadilan antar umat manusia.

4) Implementasi Nilai-nilai Permusyawaratan dalam Kehidupan Sehari-hari

Kesepahaman para pendiri bangsa untuk membangun demokrasi yang sesuai dengan

karakter bangsa, yakni demokrasi permusyawaratan, menunjukkan bahwa demokrasi bukan

sekedar alat. Demokrasi permusyawaratan merupakan cerminan dari jiwa, kepribadian, dan

cita-cita bangsa Indonesia. Dalam pandangan Soekarno, demokrasi bukan sekedar alat teknis

saja, tetapi suatu kepercayaan atau keyakinan untuk mencapai suatu bentuk masyarakat yang

dicita-citakan. Karena itu, demokrasi yang diterapkan di Indonesia mempunyai corak nasional

yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Sehingga, demokrasi di Indonesia tidak perlu sama

atau identik dengan demokrasi yang dijalankan oleh negaranegara lain di dunia. Sila ke-4

Pancasila mengandung ciri-ciri demokrasi yang dijalankan di Indonesia, yakni kerakyatan

(kedaulatan rakyat), 2) permusyawaratan (kekeluargaan), dan 3) hikmat kebijaksanaan.

Demokrasi yang berciri kerakyatan berarti adanya penghormatan terhadap suara rakyat.

Rakyat berperan dan berpengaruh besar dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh pemerintah. Sementara ciri permusyawaratan bermakna bahwa negara menghendaki

persatuan di atas kepentingan perseorangan dan golongan. Penyelenggaraan pemerintahan

didasarkan atas semangat kekeluargaan di antara keragaman bangsa Indonesia dengan

mengakui adanya kesamaan derajat. Hikmat kebijaksanaan menghendaki adanya landasan etis

dalam berdemokrasi. Permusyawaratan dijalankan dengan landasan sila-sila Pancasila lainnya,

yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan keadilan. Landasan Pancasila inilah yang

membedakan model demokrasi di Indonesia dengan demokrasi di negara-negara lain, termasuk

dengan demokrasi liberal dan demokrasi totaliter. Hikmat kebijaksanaan juga mensyaratkan

adanya wawasan dan pengetahuan yang mendalam tentang pokok bahasan dalam musyawarah

atau pengambilan keputusan. Pemerintah dan wakil rakyat diharapkan bisa mengetahui,

memahami, dan merasakan, apa yang diinginkan rakyat dan idealitas apa yang seharusnya ada

pada rakyat, sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang bijaksana.

5) Membumikan Keadilan Sosial dalam Kerangka Pancasila

Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa Negara

merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan. Untuk itulah

diperlukan dua syarat yaitu adanya emansipasi dan partisipasi bidang politik, yang sejalan

dengan emansipasi dan partisipasi bidang ekonomi. Kedua partisipasi inilah yang oleh

Soekarno seringkali disebut dengan istilah Sosio Demokrasi. Dengan kedua pendekatan

tersebut, akan menghindarkan Indonesia dari Negara liberal, tapi lebih menekankan Negara

kesejahteraan. Hal ini sejalan dengan pemikiran para pendiri bangsa yang lebih menghendaki

Negara ini menjadi Negara kesejahteraan, yaitu suatu bentuk pemerintahan demokratis yang

menegaskan bahwa Negara bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat (setidaknya

secara minimal). Negara juga berhak mengatur pembagian kekayaan negara agar rakyat tidak

ada yang kelaparan, rakyat bisa memperoleh jaminan sosialnya.

Page 25: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

18

C. Etika Publik

Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the dicipline dealing with

what is good and bad and with moral duty and obligation”. Secara lebih spesifik Collins Cobuild

(1990:480) mendefinisikan etika sebagai “an idea or moral belief that influences the behaviour,

attitudes and philosophy of life of a group of people”. Oleh karena itu, konsep etika sering

digunakan sinonim dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang

baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dengan demikian etika lebih

dipahami sebagai refleksi atas baik/ buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana

melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan

yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang

standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral

dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi

pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan public.

Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus,

sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuanketentuan tertulis.

Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok

khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang

teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai

berikut:

a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.

b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh

tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika

pemerintahan.

f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan

efisien.

h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya

untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang

lain.

Page 26: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

19

k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.

l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni

sebagai berikut:

a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

1945.

c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,

berhasil guna, dan santun.

j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem

karir.

D. Komitmen Mutu

Pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan

lingkungan dan masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan inklusif (dapat dijangkau semua orang)

(Rohmat, 2017). Mutu merupakan persepsi pengguna layanan terhadap kemampuan suatu

organisasi dalam menjawab kebutuhan dan harapan pelanggan. Tugas fungsi ASN sebagai pelayan

publik dituntut untuk selalu memberikan pelayanan prima.

Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik, antara lain: diarahkan untuk meningkatkan kepuasan

masyarakat sebagai pelanggan, baik menyangkut layanan yang merujuk pada producer view

maupun customer view. Proses implementasi manajemen mutu diawali dengan menganalisis

masalah yang telah diidentifikasi, kemudian menyusun rencana mutu, melaksanakan pekerjaan

berbasis rencana mutu, mengawal pelaksanaan, dan mengawasi ketercapaiannya, dan merangcang

upaya peningkatannya agar dapat membangun kredibilitas lembaga pemerintahan. Banyak cara

yang dapat dilakukan untuk senantiasa memperbaiki mutu layanan dari pegawai ASN kepada

publik. Misalnya: memahami fungsi, tugas pokok, dan peran masing-masing, kompoten pada

bidang pekerjaannya, memiliki target mutu layanan, menguasai teknik pelayan prima dengan

memberikan layanan prima dan bersedia menerima kritik untuk perbaikan ke depan.

Page 27: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

20

Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi

ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Apabila setiap lembaga

pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat maka akan menimbulkan

kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani.

Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik

menjadi tanggung jawab pemerintah. Masyarakat semakin menyadari haknya untuk mendapatkan

layanan terbaik dari aparatur pemerintah. Sehingga, komitmen akan sebuah pelayanan yang

bermutu menjadi suatu keharusan. Indikator nilai komitmen mutu yaitu:

a) Tangible (nyata/berwujud)

b) Reliability (kehandalan)

c) Responsiveness (Cepat tanggap)

d) Competence (kompetensi)

e) Access (kemudahan)

f) Courtesy (keramahan)

g) Communication (komunikasi)

h) Credibility (kepercayaan)

i) Security (keamanan)

j) Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan)

k) Efektif dan Efisien

l) Inovasi

E. Anti Korupsi

Korupsi bisa diartikan sebagai kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering

dikatakan sebagai kejahatan luar biasa hal tersebut dikarenakan dampaknya bisa menyebabkan

kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku

atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,

merugikan Negara maupun masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun

nilai-nilai dasar anti korupsi antara lain:

a) Jujur;

b) Peduli;

c) Mandiri;

d) Disiplin;

e) Tanggung jawab;

f) Kerja keras;

g) Sederhana; dan

h) Berani.

Page 28: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

21

III.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

A. Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam rangka

menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur,

adil, dan bermoral tinggi. ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan

yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta bebas dari pengaruh dan intervensi semua

golongan dan partai politik. ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.

Kedudukan ASN beradan di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN

merupakan satu kesatuan. Untuk menjalankan kedudukannya, ASN berfungsi sebagai berikut:

a) Pelaksana kebijakan publik

b) Pelayan publik

c) Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya ASN bertugas:

a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundangundangan

b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Selain kedudukan, tugas dan fungsi, ASN juga mempunya hak dan kewajiban yang di atur

dan UU ASN sebagai berikut: PNS berhak memperoleh:

a) Gaji, tunjangan, dan fasilitas

b) Cuti

c) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua

d) Perlindungan

e) Pengembangan kompetensi

PPPK berhak memperoleh:

a) Gaji dan tunjangan

b) Cuti

c) Perlindungan

Adapun kewajiban yang harus atau sepatutnya dilaksanakan oleh ASN berdasarkan UU

ASN adalah sebagai berikut:

a) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

NKRI dan Pemerintah yang sah

b) Menjaga Persatuan dan kesatuan bangsa

c) Melaksanakan kebijan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang

d) Manaati ketentuan peraturan perundang-undangan

e) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian kejujuran, kesadaran, dan

tanggungjawab

f) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada

setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan.

Page 29: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

22

g) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan

h) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Whole of Government

Pendekatan Whole of Government (WoG) sudah dikenal lama dan berkembang terutama

di negara-negara Anglo-Saxon seperti Inggris, Australia dan Selandia Baru. Pada dasarnya

pendekatan WoG mencoba menjawab pertanyaan klasik mengenai adanya koordinasi yang sulit

terjadi di antara sektor atau kelembagaan sehingga WoG dipandang sebagai persepktif baru dalam

menerapkan dan memahami koordinasi antar sektor.

WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik

bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu

pemerintah terhadap isu-isu tertentu (APSC). Definisi lain dari United States Institute of Peace

(USIP), WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau Lembaga

pemerintah dalam mencapai tujuan bersama. Jadi, WoG sebagai bentuk kerjasama antar seluruh

aktor, pemerintah dan sebaliknya. WoG tidak hanya pendekatan untuk mengurangi sekat-sekat

sektor tetapi juga untuk meningkatkan kerjasama, kolaborasi untuk mencapai tujuan-tujuan

bersama. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi,

kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup seluruh aktor dari seluruh sektor dalam

pemerintah. Lebih singkatnya, karakteristik WoG dapat dirumuskan dalam prinsip KISS yaitu

koordinasi, integrasi (kolaborasi atau kerjasama), sinkronisasi dan simplikasi. Berdasarkan

karakteristik WoG, maka dapat dipraktekkan dalam kontinum koordinasi merger, dimana

pelaksanaan WoG mulai dari koordinasi, maka kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan WoG

tidak mengalami perubahan struktur organisasi. Pada kategori integrasi, kelembagaan mulai cair

untuk terlibat dan terdapat penyamaan perencanaan jangka panjang serta kerjasama. Adapun

dalam kategori sinkronisasi dan simplikasi, kelembagaan menyatukan diri dalam wadah yang

relatif lebih permanen.

C. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang

dilaksanakan oleh instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD

dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat Lembaga

Administrasi Negara: 1998). Sementara Departemen Dalam Negeri menyebutkan bahwa,

pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang

memerlukan kepekaan dari hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap

pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang dan jasa (Pengembangan. Kelembagaan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2004).

Sedangkan defenisi yang saat ini menjadi rujukan utama dalam penyelenggaraan pelayanan

publik sebagaimana termuat dalam UndangUndang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

Page 30: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

23

Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publim adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundagan bagi setiap warga

negara dan penduduk atas barang, jasa, atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah organisasi

penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang

atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang

diberikan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

Selain hal-hal yang mendasar yang perlu dijadikan pegangan dalam memberikan pelayanan

publik perlu mengetahui bahwa pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip

yang digunakan untuk merespon berbagai kelemahan yang melekat pada tubuh birokrasi. Berbagai

literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik untuk

mewujudkan pelayanan prima adalah sbb:

1) Partisipasif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu

melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

2) Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara publik

harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan

pelayanan publik yang diselenggarakan.

3) Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi

tuntutan kebutuhan warga negaranya.

4) Tidak diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu

warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan, identitas warga negara.

5) Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai

persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan yang harus

diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut harus masuk

akal dan mudah untuk dipenuhi.

6) Efektif dan efisien

Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak

dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,

tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

7) Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga

negara yang membutuhkan dalam arti fisik ( dekat, terjangkau dengan kenderaan publik,

mudah dilihat, gampang ditemukan, dll) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait

Page 31: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

24

dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan

layanan tersebut.

8) Akuntabel

Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber

daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melaui pajak yang mereka bayar. Oleh karena

itu semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabkan

secara terbuka kepada masyarakat.

9) Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki berbagai

tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang

dilakukan oleh warga negara yang lain. Oleh karena itu penyelenggraan pelayanan publik harus

dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa

keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

Page 32: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

25

BAB IV

Rancangan Aktualisasi

IV.1 Identifikasi Isu

Dalam perancangan aktualisasi, Langkah awal yang harus dilakukan adalah

mengidentifikasi isu. Isu yang di identifikasi merupakan isu kontemporer, dimana isu tersebut

merupakan isu-isu yang baru dan sedang hangat-hangatnya dibahas. Terkait isu yang sedang

dihadapi peserta, selaku dosen Prodi Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan, yakni

sebagain berikut:

• Kurangnya fasilitas alat praktikum di Laboratorium Prodi Teknik Mesin

Prodi Teknik Mesin memiliki pembelajaran yang erat terkait praktikum.

Ketersediaan peralatan praktikum mahasiswa masih sangat minim. Pengajuan

pengadaan alat telah dilakukan oleh pihak prodi tetapi proses pengadaanya

memerlukan waktu yang lama sebab proses birokrasi menjadi faktor utama. Dalam

menjalankan praktikum, peserta selaku dosen sudah melakukan beberapa upaya

awal dalam meminimalisir permasalah ini, yakni menggunakan metode praktikum

yang sederhana. Permasalahan ini akan benar-benar selesai jika peralatan

parktikum mahasiswa telah ada. Jika semakin lama pengadaan alat berlangsung,

ditakutkan kekecewaan mahasiswa sebagai stakeholder akan semakin besar sebab

mereka tidak mendapatkan mutu pendidikan yang seharusnya.

Gambar IV.1 Proses Praktikum Sederhana di Prodi Teknik Mesin Universitas

Borneo Tarakan

Page 33: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

26

• Terhambatnya pembelajaran Mata Kuliah Proses Manufaktur pada

mahasiswa Prodi Teknik Mesin akibat wabah pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah menjadi masalah global diawal tahun 2020. Kampus

universitas Borneo Tarakan mengeluarkan pengumuman untuk mengganti aktifitas

perkuliahan on campus menjadi daring pada tanggal 16 Maret 2020. Banyak proses

pembelajaran terhambat akibat permasalahan ini. Pertemuan perkuliahan yang

seharusnya on-campus menjadi distance learning (pembelajaran jarak jauh). Salah

satu Perkuliahan Teknik mesin yang identik dengan praktikum, mengharuskan

mahasiswa untuk dapat praktikum langsung di kampus.

Gambar IV.2 Surat Edaran dari Universitas Borneo Tarakan terkait Kuliah

Daring

Keputusan pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah membuat

mahasiswa tidak melaksanakan praktikum di beberapa mata perkuliahan saat

belajar dari rumah berjalan. Selain itu, Kurangnya Minat mahasiswa untuk

melakukan bimbingan belajar secara mandiri selama masa pandemi covid

menjadikan tujuan pembelajaran semakin sulit tercapai. Mahasiwa hanya bisa

melakukan interaksi dengan dosen melalui WhatsApp dikarenakan diawal masa

kuliah daring mahasiswa tidak memiliki biaya yang cukup dalam pembelian pulsa.

Page 34: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

27

Baru pada bulan Mei 2020 pihak kampus melakukan subsidi pulsa kepada

mahasiwa guna pemakaian data internet selama 3 bulan perkuliahan.

Gambar IV.3 Dokumentasi mahasiswa Prodi Teknik Mesin atas aktivitas

perkuliahan melalui WA dan keluhan mereka dengan perkuliahan online

Pada dokumentasi group WA mata kuliah di atas, dapat diketahui bahwa sejumlah

mahasiswa Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan mengalami beberapa

kendala dalam aktivitas perkuliahan online. Permasalahan yang paling sering

adalah jaringan dan ketersediaan paket data. Secara langsung hal tersebut menjadi

kendala penulis dalam melaksanakan perkuliahan online, sebab kuliah online via

WA sangat tidak kondusif dibandingkan via Zoom atau aplikasi perkuliahan online

lainnya yang memiliki fasilitas memadai dalam kuliah online. Memasuki Era New

Normal , yakni masa dimana manusia berusaha beradaptasi hidup berdampingan

dengan wabah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengutamakan prosedur

Page 35: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

28

pencegahan covid-19 . Pemikiran itu yang menjadikan penulis mengangkat isu ini

dan perlu penanganan untuk dicarikan solusinya.

• Rendahnya Peminatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

Program Kreativitas Mahasiswa merupakan suatu upayah yang dibentuk oleh

Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu mahasiswa di perguruan tinggi. Melalui

program ini diharapkan mahasiswa kelak mampu menjadi anggota masyarakat

yang akademik dan professional serta menyebarluaskannya untuk memperkaya

seni, budaya, teknologi, ilmu pengetahuan di Indonesia. Mahasiswa yang

mengikuti PKM memiliki potensi untuk mengikuti PIMNAS yakni Pekan Ilmiah

Mahasiswa Nasional. Dengan semakin banyaknya mahasiswa Universitas Borneo

Tarakan mengikuti PKM, terutama mahasiswa Prodi Teknik Mesin, maka semakin

besar peluang untuk bisa mengikuti PIMNAS. PIMNAS merupakan jalan pintas

untuk mengahrumkan nama Universitas di tingkat nasional. Namun, kenyataan

berbanding terbalik, peminat PKM masih sangat minim terutama di prodi Teknik

Mesin, yakni 1 proposal PKM pada tahun 2018 dan 4 proposal PKM pada tahun

2019.

IV.2 Teknik Analisis Isu

Isu-isu yang telah diidentifikasi, kemudian dilakukan analisa isu dengan metode APKL

(Aktual, Problematik, Kekhalyakan, dan Layak). Aktual, artinya Masalah atau pokok persoalan

yang benar terjadi atau akan terjadi tanggung jawabkan (yang bisa dipertanggung jawabkan) dan

sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Nilai problematik, artinya Isu yang menyimpang dari

harapan, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan

pemecahannya. Nilai kekhalayakan, artinya Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup

orang banyak. Nilai kelayakan, artinya Isu yang masuk akal (Logis), pantas realistis dan dapat

dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

Tabel IV.1 Matriks APKL

No. Isu A P K L Total Rangking

1. Kurangnya fasilitas alat praktikum di

Laboratorium Prodi Teknik Mesin

4 4 5 5 18 2

2. Terhambatnya pembelajaran Mata Kuliah

Proses Manufaktur pada mahasiswa Prodi

Teknik Mesin akibat wabah pandemi Covid-

19

5 5 5 5 20 1

3. Rendahnya Peminatan Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM)

3 3 3 4 13 3

Page 36: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

29

IV.3 Isu Terpilih

Dari teknik analisis isu diatas, didapatkan rangking pertama isu prioritas adalah

“Terhambatnya pembelajaran Mata Kuliah Proses Manufaktur pada mahasiswa Prodi Teknik

Mesin akibat wabah pandemi Covid-19”.

Aktual : Terhambatnya pembelajaran Mata kuliah Proses Manufaktur perlu diberikan

pertanggungjawaban dengan memperbaiki metode pembelajaran. Hak

mahasiswa dalam menerima pembelajaran secara optimal menjadi pikiran utama

perlunya solusi pada isu ini.

Problematik : Permasalah ini perlu diberi perhatian lebih, saat pemerintah masuk di era New

Normal, isu ini menajadi prioritas utama untuk diberi penyelesaian masalah

dengan melakukan inovasi pada metode pembelajaran. Protokol pencegahan

Covid-19 dan industry 4.0 menjadi solusi dari masalah ini.

Kekhalayakan: Dampak dari masalah ini jika dibiarkan terus menerus terjadi tanpa solusi,

menyebabkan kepentingan orang banyak terbengkalai. Mahasiswa sebagai stake

holder menjadi pihak yang sangat dirugikan.

Layak : Tugas dan fungsi peserta sebagai dosen yakni menjalankan Tri Dharma

Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada

masyarakat. Dalam isu terhambatnya pembelajaran Proses Manufaktur, peserta

memiliki tanggung jawab memeberikan perbaikan untuk masalah ini.

Gagasan pemecahan isu adalah “Rancangan Pembelajaran Blended Learning Proses Manufaktur

di Program Studi Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan. Hal ini dimaksudkan memperbaiki

layanan Pendidikan pada mahasiswa saat masa New Normal ditetapkan nanti. Inovasi ini berkaitan

dengan perancangan pembelajaran secara daring dan klasikal.

IV.4 Uraian Kegiatan

Nama Peserta : Andi Ard Maidhah

NIP : 199312242019032029

Unit Kerja : Universitas Borneo Tarakan

Isu Yang Diangkat : Terhambatnya pembelajaran mahasiswa akibat wabah pandemi Covid-19

Gagasan : Rancangan Pembelajaran Blended Learning Proses Manufaktur di

Program Studi Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan

Kegiatan : 1. Membuat Rancangan Pembelajaran Semester Mata Kuliah Proses

Manufaktur dengan Metode Blended Learning

2. Merancang Prosedur Operational Baku (POB) Praktikum sesuai

dengan protokol pencegahan Covid-19

Page 37: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

30

3. Membuat Buku Ajar Elektronik Proses Manufaktur

4. Membuat Modul Praktikum Elektronik Proses Pembubutan

Deskripsi Kegiatan

1.Membuat Rancangan Pembelajaran Semester Mata Kuliah Proses Manufaktur dengan

Metode Blended Learning

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Proses Manufaktur 1 merupakan dokumen perencanaan

pembelajaran yang disusun sebagai panduan bagi mahasiswa prodi teknik mesin dalam

melaksanakan kegiatan perkuliahan selama satu semester untuk mencapai pembelajaran yang telah

ditetapkan pada Mata Kuliah Proses Manufaktur 1. RPS Proses Manufaktur 1 yang dibuat pada

kegiatan ini merupakan adaptasi dari RPS Proses Manufaktur 1 yang telah dibuat sebelumnya

untuk siap menghadapi Era New Normal. RPS yang dibuat menggabungkan metode pembelajaran

daring dan klasikal.

2. Merancang Prosedur Operational Baku (POB) Praktikum sesuai dengan protokol

pencegahan Covid-19

Prosedur Operational Baku (POB) Praktikum sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19

merupakan suatu system yang disusun untuk memudahkan, merapikan, dan menertibkan

praktikum di Teknik Mesin pada masa Era New Normal. Sistem ini disusun dalam bentuk

dokumen di mana berhubungan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk

membantu menyelesaiakan praktikum sehingga diperolah praktikum yang efektif. Diharapkan

melalui POB ini, praktikum dapat berlangsung dengan baik dan keselamatan berbagai pihak dari

Wabah Virus Covid-19 dapat tetap terjaga.

3.Membuat Buku Ajar Elektronik Proses Manufaktur

Buku ajar elektronik Proses Manufaktur adalah buku yang digunakan sebagai buku pelajaran

dalam bidang proses manufaktur , merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam proses

manufaktur untuk dijadikan sebagai bahan bacaan atau pegangan mahasiswa dan dosen Teknik

Mesin.

4. Membuat Modul Praktikum Elektronik Proses Pembubutan

Modul Praktikum Proses Pembubutan adalah modul yang disusun secara sistematis oleh pakar di

bidangnya yakni Proses manufaktur secara umum dan secara khusus pada proses pembubutan

dengan berpedoman pada prinsip dan kaidah ilmiah buku teks dan disebarluaskan untuk

kepentingan praktikum tersebut pada mata kuliah Proses Manufaktur 1.

Page 38: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

31

IV.5 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Universitas Borneo Tarakan

Isu yang Diangkat : Terhambatnya pembelajaran mahasiswa akibat wabah pandemi Covid-19

Gagasan Pemecahan Isu

: Rancangan Pembelajaran Blended Learning Proses Manufaktur di Program Studi Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan

No.

Kegiatan

Tahap Kegiatan Hasil (Output) Keterkaitan substansi mata

pelatihan

Kotribusi Terhadap Visi

Misi

Penguatan Nilai

Organisasi

1. Membuat

Rancangan

Pembelajaran

Semester

Mata Kuliah

Proses

Manufaktur

dengan

Metode

Blended

Learning

1.Membuat Capaian

Pembelajaran Mata

Kuliah (CP-MK)

sesuai dengan

taksionomi yang

benar

2. Menyusun peta

kompetensi mata

kuliah sesuai dengan

capaian pembelajaran

prodi.

3.Menentukan

indikator, instrumen

penilaian dan

evaluasi

pembelajaran sesuai

dengan tuntutan

Rencana

Pembelajaran

Semester

(RPS) proses

Manufaktur

1.Akuntabel: Membuat capaian

pembalajaran dengan

menggunakan buku panduan

yang telah ada sehingga sesuai

dengan aturan yang sebagaimana

mestinya. Menyusun peta

kompetensi sesuai dengan

capaian pembelajaran prodi yang

telah ditentukan pihak program

studi teknik mesin.

2.Nasionalisme:Penyusunan

metode pembelajaran dengan

menggabungkan metode

pembelajaran klasikal dan daring

sehingga semua mahasiswa

dapat melakukan pembelajaran

Rangkaian kegiatan

ini mulai dari

pembuatan RPS

Proses Manufaktur,

Buku Ajar Proses

Manufaktur, Modul

Praktikum Proses

Pembubutan, dan

Modul POB

Praktikum dengan

protokol pencegahan

Covid-19 memberi

kontribusi untuk

meningkatkan mutu

Pelaksanaan

rangkaian

kegiatan mulai

dari pembuatan

RPS Proses

Manufaktur,

Buku Ajar

Proses

Manufaktur,

Modul

Praktikum

Proses

Pembubutan,

dan Modul POB

Praktikum

dengan protokol

pencegahan

Covid-19

memberikan

Page 39: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

32

indikator yang akan

dicapai

4.Menentukan

metode pembelajaran

yang tepat untuk

indikator yang akan

dicapai.

5.Melakukan

pengecekan ulang

kesesuaian setiap

tahap pembelajaran

antara indikator,

instrumen penilaian,

dan metode yang

akan diterapkan.

dengan optimum nantinya di Era

New Normal.

3.Etika Publik: mengecek hasil

RPS dengan seksama dan

memberikan perbaikan jika

terdapat kekurangan didalamnya

guna penyempurnaan isi RPS.

4.Komitmen Mutu: Melakukan

penentuan evaluasi pembelajaran

dengan perpegang pada buku

panduan pembuatan RPS yang

telah dikeluarkan oleh pihak

LP3M universitas Borneo

Tarakan

5.Anti Korupsi: penetuan

indikator penilaian yang

diterapkan secara objektif tanpa

berpihak atas kepetingan pribadi.

layanan Pendidikan

sesuai standar yang

ditentukan guna

mendukung visi dan

misi Prodi Teknik

Mesin Fakultas

Teknik UBT, yakni

“Menyelenggarakan

pendidikan dan

pengajaran dengan

standar mutu lulusan

yang dapat bersaing

secara global”.

penguatan nilai

organisasi ,

yakni pada nilai

profesionalisme,

akuntabilitas,

inovatif,

kesetaraan,

peduli, efisien,

dan terjangkau.

2. Merancang

Prosedur

Operational

Baku (POB)

praktikum

sesuai dengan

1. Mengambil data

awal dokumentasi

ruang).

2. Mengumpulkan

referensi-referensi

e-Modul POB

praktikum

sesuai dengan

protokol

pencegahan

Covid-19

1.Akuntabel: Melakukan

sosialisasi kepada mahasiswa

maupun teman sejawat e-

modul POB Praktikum

sehingga mereka paham terkait

adanya dan menerapkan e-

Page 40: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

33

protokol

pencegahan

Covid-19

terkait protokol

pencegahan Covid-

19

3. Melakukan

diskusi konsep

dengan teman

sejawat terkait

POB praktikum

sesuai dengan

protokol

pencegahan Covid-

19

4. Menyusun POB

praktikum dengan

mengutamakan

protokol

pencegahan Covid-

19

5. Meminta review

dari ketua prodi

Teknik Mesin

mengenai draft

prosedur

praktikum

modul POB praktikum,

penyusunan prosedur

dilakukan berdasarkan protokol

pencegahan Covid-19.

2.Nasionalisme: referensi

yang digunakan adalah terkait

protokol pencegahan covid-19

sehingga praktikum nantinya

bisa dijalankan dengan

mengutamakan keselamatan

orang banyak terutama

mahasiswa dan perangkat

laboratorium, diskusi bersama

teman sejawat dengan saling

mementingkan kebebasan

berpendapat.

3.Etika Publik: penyusunan

POB praktikum dengan

mementingkan protokol

pencegahan Covid-19 sebagai

bentuk ketaatan pada perintah

atasan terutama pada

pemerintah sebagai pemberi

kebijakan, berkomunikasi

dengan ketua jurusan saat

melakukan review POB dengan

Page 41: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

34

6.Mensosialisasikan

e-modul prosedur

praktikum dengan

protokol pencegahan

Covid-19 pada

mahasiswa dan

perangkat program

studi.

menggunakan Bahasa yang

komunikatif dan ramah.

4.Komitmen Mutu: diskusi

konsep teknik praktikum

dilakukan oleh pihak yang ahli

dibidangnya.

5.Anti Korupsi: Penyusunan

POB hingga sosialiasi POB

dilakukan dengan mandiri,

tanpa memberatkan pihak lain

terutama dalam pembiayaan

kegiatan ini.

3. Membuat

Buku Ajar

Elektronik

Proses

Manufaktur

1.Mengumpulkan

sumber-sumber

referensi.

2.Menyusun buku

ajar proses

manufaktur

3.Melakukan

diskusi dengan

teman sejawat terkait

mendapatkan umpan

Buku ajar

proses

manufaktur

elektronik

1. Akuntabel: menggunakan

sumber referensi yang

terpercaya, bukan dari blog

dan sejenisnya.

2. Nasionalisme:

mengutamakan kebebasan

berpendapat saat melakukan

diskusi isi buku ajar dengan

teman sejawat.

Page 42: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

35

balik isi buku ajar

proses manufaktur

4.Melakukan revisi

buku untuk finalisasi

buku ajar proses

manufaktur

5.Mengupload e-

book proses

manufaktur pada

website jurusan

3. Etika Publik: menggunakan

Bahasa yang baik dan benar

saat Menyusun buku ajar,

melakukan revisi sebagai

finalisasi buku ajar dengan

teliti , memastikan tidak ada

kesalahan penulisan.

4. Komitmen Mutu: proses

penguploadan diwebsite

memberi impak pada

kemudahan pada siapa saja

yang ingin memiliki buku

ajar .

5. Anti Korupsi: Tidak

melakukan plagiarism saat

menyusun buku ajar,

sehingga karya yang

dihasilkan adalah karya hasil

karya sendiri

4. Membuat

Modul

Praktikum

Elektronik

Proses

Pembubutan

1.Mengambil data

awal (dokumentasi

mesin bubut)

E-Modul

Praktikum

Proses

Manufaktur

beserta Video

tutorial

1. Akuntabel: menggunakan

sumber-sumber yang

terpercaya dalam

mengumpulkan bahan

referensi.

Page 43: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

36

2.Mengumpulkan

referensi-referensi

modul terkait.

3.Menentukan

sistematika modul

praktikum.

4.Menyusun modul

praktikum dan

menyadur video

tutorial proses

pembubutan

5.Mengupload

modul praktikum

proses pembubutan

pada website jurusan

2. Nasionalisme: saling

menghargai pendapat dan

mengeluarkan argument tanpa

merasa terpaksa sehingga

diskus berjalan dengan lancar

dan mendapatkan masukan

yang baik dalam penentuan

sistematika penulisan.

3. Etika Publik: melakukan

pengambilan data awal terkait

spesifikasi mesin bubut,

sehingga penentuan proses

pengoperasian mesin sesuai

dan bisa diterapkan saat

praktikum. Penggunaan bahasa

dan pengaturan format

penulisan yang baik saat

menyusun modul praktikum

proses pembubutan.

4. Komitmen Mutu:

Mengupload modul praktikum

proses pembubutan yang telah

selsai direvisi sehingga

mahasiswa mudah dalam

mengakses modul praktikum saat

melakukan praktikum nanti.

menggunakan sumber yang

Page 44: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

37

terpercaya sebagai referensi

sehingga modul yang dihasilkan

berkualitas.

5. Anti Korupsi: menyusun

modul dengan kemampuan diri

sendiri tanpa melakukan

plagiarism.

Page 45: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

38

IV.4 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Juli 2020 Agustus 2020

I II III IV I II III

1 Membuat Rancangan Pembelajaran Semester

Mata Kuliah Proses Manufaktur dengan

Metode Blended Learning

2 Merancang Prosedur Operational Baku (POB)

praktikum sesuai dengan protokol pencegahan

Covid-19

3 Membuat Buku Ajar Elektronik Proses

Manufaktur

4 Membuat Modul Praktikum Elektronik Proses

Pembubutan

Page 46: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

39

BAB V

DESKRIPSI HASIL AKTUALISASI

V.1 Role Model

Kepala Jurusan sekaligus Ketua

Prodi Teknik mesin adalah sosok panutan

penulis di Universitas Borneo Tarakan.

Tegas dan bijaksana adalah gambaran

penulis terhadap beliau. Ruslim,S.T.,M.T

adalah nama beliau yang juga kelahiran

Palopo pada tahun 1974.Beliau memiliki

latar Pendidikan S1 Teknik Mesin di

Universitas Merdeka Malang lulus pada

tahun 1999 dan S2 Sistem Pengaturan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember lulus

pada tahun 2010.

Beliau memulai karir pekerjaan pada

tahun 2001 sebaga Dosen Jurusan Elektro di Universitas Borneo Tarakan sebagai homebase.

Beliau bekerja di UBT sejak kampus ini masih berstatus Kampus Swasta. Sebelum menjadi

Kaprodi Teknik Mesin UBT, beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik UBT dari tahun

2012-2017.

Masa saat beliau menjabat sebagai Dekan FT-UBT, sejumlah presetasi tak tertulis

namun memiliki impak yang besar bagi kampus. Prestasi tersebut adalah beliau bersama

petinggi pada masa itu mengusahakan untuk adanya penerimaan PNS untuk dosen-dosen UBT

yang telah berusia diatas 35 tahun. Awalnya terdapat hambatan mulai dari mencari aturan

pendukung untuk kebijakan tersebut hingga ketidakpercayaan teman sejawat para dosen di

UBT. Namun dengan kerja keras pantang menyerah, usaha tersebut tidak sia-sia dengan

terangktanya sejumlah dosen UBT diatas 35 tahun sebagai PNS pada tahun beliau menjabat

sebagai dekan. Selain itu, prestasi beliau adalah menjadi pelopor berdirinya Prodi Teknik

Mesin sekaligus menjadi Kajur serta Kaprodi pertama. Peluang yang mampu beliau baca

bahwa peminat Teknik Mesin akan cenderung tinggi menjadi poin berdirinya Prodi Teknik

Mesin dibawah pimpinan beliau.

Pak Ruslim adalah sosok yang ramah dalam bergaul dan tegas dalam memimpin.

Prinsip beliau yang mengutamakan Norma dan Aturan yang berlaku namun tetap harus

bijaksana dalam beberapa hal yang harus dibijaksanai menjadi poin penting penulis menjadikan

sosok pada role model di laporan aktualisasi. Pesan Beliau bagi kami yang baru memulai karir

sebagai seorang dosen adalah fokus melaksanakan tugas dan fungsi dosen, yaitu tri dharma

pendidikan tinggi. Melakukan pendidikan dan pengajaran, melakukan penelitian, serta

melakukan pengabdian kepada masyarakat. Terkait pangkat dan golongan, kita sebagai Dosen

ASN harus fokus pada jabatan fungsional, yaitu memperhatikan jabatan fungsional dosen

hingga ke jenjang tertinggi.

Page 47: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

40

V.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Pada aktualisasi selama sebulan pasca Latsar CPNS daring 18 hari , gagasan yang

penulis ambil untuk diterapkan dalam berbagai kegiatan adalah “Rancangan Pembelajaran

Blended Learning Proses Manufaktur di Program Studi Teknik Mesin Universitas Borneo

Tarakan”. Gagasan ini merupakan strategi penyelesaian masalah dari isu utama terhambatnya

pembelajaran mahasiswa akibat wabah pandemi Covid-19. Berikut realisasi pelaksanaan

kegiatan selama aktualisasi.

1. Kegiatan 1 Membuat Rancangan Pembelajaran Semester Mata Kuliah Proses

Manufaktur 1 dengan Metode Blended Learning

Deskripsi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Proses Manufaktur 1 merupakan

dokumen perencanaan pembelajaran yang disusun sebagai panduan bagi

mahasiswa prodi teknik mesin dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan

selama satu semester untuk mencapai pembelajaran yang telah ditetapkan

pada Mata Kuliah Proses Manufaktur 1. RPS Proses Manufaktur 1 yang

dibuat pada kegiatan ini merupakan adaptasi dari RPS Proses Manufaktur

1 yang telah dibuat sebelumnya untuk siap menghadapi Era New Normal.

RPS yang dibuat menggabungkan metode pembelajaran daring dan

klasikal.

Tanggal

Kegiatan

8 -14 Juli 2020

Tahapan

Kegiatan

1.Membuat Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK) sesuai

dengan taksonomi yang benar

Page 48: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

41

Gambar 5.1 Bahan yang dipergunakan dalam penyusunan RPS Proses

Manufaktur

Pada hari Rabu tanggal 8 Juli 2020 penulis mulai membuat Capaian

Pembelajaran dengan berdasarkan Capaian Pembelajaran Lulusan yang

terdapat pada kurikulum Prodi Teknik Mesin. Dalam membuat CPMK,

penulis melakukan koordinasi dengan Sekretaris Prodi Teknik Mesin

(Sudirman,S.T.,M.T) terkait panduan yang tepat dalam penyusunan

CPMK (akuntabilitas). CPMK Proses Manufaktur 1 yang disusun

terdapat perbedaan dengan CPMK sebelumnya, yakni fokusan yang ingin

dicapai. Jika pada proses sebelumnya adalah fokus pada pemilihan bahan

dan proses permesinan, maka pada RPS baru fokus pada proses

pengecoran logam dan proses peremsinan. Hal ini diharapkan agar

mahasiswa memiliki pendalaman yang lebih baik terhadap materi

Page 49: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

42

pengecoran logam dan permesinan pada mata kuliah Proses Manufaktur

1 (komitmen mutu)

2. Menyusun peta kompetensi mata kuliah sesuai dengan capaian

pembelajaran prodi

Gambar 5.2 Peta kompetensi sebagai sub-CPMK di tiap tahapan

Pada hari kamis tanggal 9 Juli 2020 penulis melakukan penyusunan peta

kompetensi menyesuaikan dengan capaian pembelajaran prodi yang

diinginkan dalam perkuliahan Proses Manufaktur. Penulis melakukan

identifikasi kompetensi melalui diskusi dengan team teaching. Proses

diskusi dilakukan dengan saling menghargai pendapat dan memberikan

masukan dengan sopan sesuai dengan evaluasi pembelajaran daring

selama satu semester dimasa pandemik Covid-19 (nasionalisme dan

Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar dan klasifikasi dari proses

manufaktur secara tepat.

(C2, P1, A1)

Minggu ke-1

Mahasiswa mampu menjelaskan pengelompok bahan dan sifat bahan

dengan tepat.

(C2, P1, A2)

Minggu ke-2

Mahasiswa mampu mengklasifikasikan dimensi dan pengukuran dengan tepat.

(C3,P2,A2)

Minggu ke-3

Mahasiswa mampu menentukan proses pembentukan logam dengan permesinan

yang dibutuhkan dengan tepat.

(C3,P3,A3)

Minggu ke-4

Mahasiswa mampu menganalisis teknik pengecoran logam dengan tepat.

(C4,P4,A3)

Minggu ke- 5,6, dan 7

Penilaian Tengah Semester

Minggu ke-8

Mahasiswa mampu memutuskan jenis permesinan dalam memproduksi suatu

barang dengan tepat. (C5,P4,A4)

Minggu ke- 9,10,11, dan 12

Mahasiswa mampu memutuskan variable terbaik pada proses pengecoran dan

permesinan untuk menghasilkan suatu produk melalui praktikum dengan

tepat.(C5,P4,A4)

Minggu ke-13,14, dan 15

Penilaian Akhir Semester

Minggu ke-16

CP-MK:

Mahasiswa mampu memutuskan pemilihan bahan dan proses pembentukan (pengecoran logam dan atau permesinan) untuk menghasilkan suatu barang layak produksi melalui kegiatan praktik dan studi

kasus dengan tepat.

Page 50: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

43

etika publik). Perbaikan juga penulis lakukan dengan memasukan

keberhasilan melakukan praktikum sebagai tujuan akhir dalam tahapan

rencana pembelajaran (Komitmen mutu).

3.Menentukan indikator, instrumen penilaian dan evaluasi pembelajaran

sesuai dengan tuntutan indikator yang akan dicapai

Gambar 5.3 Table format RPS UBT

Pada hari jumat tanggal 10 juli 2020 penulis menentukan indikator,

instrumen penilaian dan evaluasi. Penulis menentukan indikator Sub-

CPMK menyesuaikan dengan tingkat kata kerja operasional pada Sub-

CPMK yang telah ditetapkan sebelumnya (akuntabilitas). Dengan

melakukan hal tersebut sehingga diharapkan mahasiswa memahami

dengan baik indikator penilaiannya . Selain itu, terdapat perubahan dari

indikator RPS Proses Manufaktur 1 yang dibuat dengan sebelumnya

terutama pada minggu-minggu akhir perkuliahan dengan bertambahnya

praktikum dalam RPS. Penulis melakukan penentuan evaluasi

pembelajaran dengan perpegang pada buku panduan pembuatan RPS

yang telah dikeluarkan oleh pihak LP3M universitas Borneo Tarakan

(Komitmen Mutu).

4.Menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk indikator yang

akan dicapai.

Page 51: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

44

Gambar 5.4 Diskusi penentuan metode yang tepat

Menentukan metode pembelajaran yang tepat, penulis lakukan pada hari

sabtu hingga senin (11-13 Juli 2020). Penulis cukup lama melakukan

penetuan metode pembelajaran yang tepat dikarenankan penetuan ini

penulis lakukan secara mandiri diakhir tanpa melibatkan kumpulan masa

secara banyak untuk meminimalisir pengeluaran (anti korupsi). Penulis

tetap melakukan konsultasi metode dengan team teaching yang juga

paham dengan proses manufakur untuk menyatukan persepsi metode yang

baik sehingga mampu diterapkan dalam perkuliahan di Era New Normal

kelak (akuntabilitas).

5.Melakukan pengecekan ulang kesesuaian setiap tahap pembelajaran

antara indikator, instrumen penilaian, dan metode yang akan diterapkan.

Gambar 5.5 Diskusi dengan tim teaching terkait keseuaian tahap

pembelajaran

Tahapan kegiatan ini dilakukan pada Senin 13 Juli 2020, penulis

melakukan pengecekan secara seksama dari CPMK hingga lampiran,

menyesuaiakan dengan kebutuhan dan tata cara penulisan yang benar

(Komitmen Mutu). Selain pengecekan secara mandiri, penulis juga

melakukan diskusi dengan teman sejawat terkait sesuai tidaknya RPS

yang dibuat terhadap keadaan perkuliahan saat ini dan format penulisan

RPS yang diberikan Instansi tempat kerja. Diskusi dilakukan dengan

saling tukar pendapat dan memberikan kiritikan sesuai dengan para dosen

Page 52: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

45

Teknik Mesin alami selama satu semester sebelumnya secara sopan dan

berattitude yang baik (Etika Publik)

6. Melakukan koordinasi dengan atasan dan pihak penjamin mutu

jurusan terhadap RPS yang disusun.

Gambar 5.6 Sebelah kannak diskusi antar teman sejawat dan teman

pengampuh mata kuliah

Pada hari selasan tanggal 14 Juli 2020, penulis melakukan koordinasi

dengan pemimpin dan penjamin mutu terkait draft RPS Proses

Manufaktur 1. Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dalam kegiatan

pembuatan rancangan pembelajaran semester Mata Kuliah Proses

Manufaktur 1. Koordinasi dilakukan dengan membuat janji secara lisan

dengan ketua Prodi Teknik Mesin dan tim penjamin mutu jurusan. Saat

mengundang pak Kajur dan penjamin mutu jurusan, penulis

melakukannya dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan

sopan (Etika Publik). Koordinasi yang dilakukan penulis dengan ketua

jurusan berlangsung pada pagi hari sedangkan pada penjamin mutu saat

siang harinya (Akuntabilitas). Dari hasil koordinasi diketahui bahwa

draft RPS siap untuk diajukan ketahap selanjutnya yakni pengesahan.

Output Draft Rancangan Pembelajaran Semester Mata Kuliah Proses

Manufaktur 1 yang diadaptasikan dari RPS sebelumya di Era New

Normal.

Page 53: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

46

Gambar 5.7 CPMK pada RPS lama (atas) dan Baru (Bawah) untuk

Mata Kuliah Proses Manufaktur

Perbedaan RPS Proses Manufaktur 1 yang telah dibuat sebelumnya dan

yang dibuat penulis dalam aktualisasi adalah sebagai berikut.

1. RPS lama belum tidak terdapat praktikum dalam Sub-CPMK,

sedangkan pada RPS baru terdapat praktikum di 3 minggu sebelum

PAS berlangsung.

2. RPS lama memiliki metode pembelajaran 100% di dalam kelas,

sedangkan pada RPS baru teori dilaksanakan distance learning dan

Page 54: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

47

pada saat praktikum pelaksanaannya di kampus tepatnya ruang

laboratorium manufaktur Prodi Teknik Mesin.

3. Variasi media pembelajaran lebih banyak pada RPS baru

dikarenakan ada tambahan media daring seperti classroom.

Link google drive:

https://drive.google.com/file/d/1fwEqBmt8F5wHClRCWX9QtTtXm9af

uVnz/view?usp=sharing

Testimoni

Page 55: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

48

Gambar 5.8 Testimoni dari Sekretaris Jurusan dan penjamin mutu

terkait kegiatan pembuatan RPS yang dilakukan penulis

Analisis

Dampak

Berikut hal-hal yang dapat terjadi jika nilai ANEKA tidak diterapkan

pada membuat Rancangan Pembelajaran Semester Mata Kuliah Proses

Manufaktur 1 dengan Metode Blended Learning:

• Kesalahpahaman antara bawahan dan pimpinan serta teman

sejawat akan sering terjadi pada saat kegiatan dilaksanakan

• Pendapat pribadi akan menjadi pegangan utama dalam menyusun

RPS yang merupakan kegiatan demi kepentingan bersama

sehingga rawan keberpihakan atau keutungan pribadi semata.

• Mahasiwa sebagai stakeholder menjadi pihak yang paling

dirugikan karena mutu pendidikan belum mampu direncanakan

dengan baik.

• Ketidakpercayaan orang lain akan muncul seiring sering

munculnya kesalahan akibat tidak diterapkannya nilai ANEKA.

Page 56: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

49

2. Kegiatan 2 Merancang Prosedur Operational Baku (POB) Praktikum sesuai dengan

protokol pencegahan Covid-19

Deskripsi Prosedur Operational Baku (POB) Praktikum sesuai dengan protokol pencegahan

Covid-19 merupakan suatu system yang disusun untuk memudahkan, merapikan,

dan menertibkan praktikum di Teknik Mesin pada masa Era New Normal. Sistem

ini disusun dalam bentuk dokumen di mana berhubungan dengan prosedur yang

dilakukan secara kronologis untuk membantu menyelesaiakan praktikum

sehingga diperolah praktikum yang efektif. Diharapkan melalui POB ini,

praktikum dapat berlangsung dengan baik dan keselamatan berbagai pihak dari

Wabah Virus Covid-19 dapat tetap terjaga.

Tanggal

Kegiatan

15-21 Juli 2020

Tahapan

Kegiatan

1. Mengambil data awal (dokumentasi ruang)

Gambar 5.9 Dokumentasi Ruang Laboratorium

Tahapan awal untuk kegiatan merancang POB dilakukan pada hari rabu 15 Juli

2020. Penulis berani berinisiatif melakukan tahapan kegiatan ini demi

berlangsungnya praktikum secara klasikal tetapi tetap memperhatikan

keselamatan orang banyak terutama mereka yang masuk dalam perangkat

praktikum (Nasionalisme). Gambar ruangan dijadikan sebagai data awal untuk

dapat merumuskan maupun merancang tahapan selanjutnya sehingga pembuatan

POB yang dibuat dapat beradaptasi langsung juga dengan ruangan laboratorium

yang dipakai (Akuntabilitas)..

Page 57: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

50

2. Mengumpulkan referensi-referensi terkait protokol pencegahan Covid-19

Gambar 5.10 Referensi yang berkaitan dengan POB Praktikum dan proses

mencari referensi

Pada hari kamis 16 Juli 2020, penulis melakukan pengumpulan referensi yang

kemudian penulis pergunakan sebagai acuan dalam penyusunan POB. Protokol

pencegahan Covid-19 dalam praktikum yang dikeluarkan oleh Kemetrian

Pendidikan dan Kebudayaan serta POB praktikum yang dikeluarkan oleh pihak

Fakultas Teknik UBT dijadikan penulis sebagai acuan utama dalam penyusunan

POB praktikum di Teknik Mesin, sehingga mutu praktikum tetap terjaga walau di

Era New Normal (Komitmen Mutu). Penulis taat aturan pemerintah melalui

Kemendikbud sehingga menjadikan pedoman pencegahan Covid-19 saat

praktikum sebagai acuan (Etika Publik).

3. Melakukan diskusi konsep dengan teman sejawat terkait POB praktikum

sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19

Gambar 5.11 Diskusi POB dan rencana pembuatan video tutorial praktikum

sesuai dengan protokol pencegahan covid-19

Page 58: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

51

Diskusi konsep dengan teman sejawat dilakukan penulis pada hari Jumat tanggal

17 Juli 2020. Penulis berdiskusi dengan teman sejawat yang berkompeten di

bidangnya sehingga sangat membantu penulis dalam proses penyusunan POB

praktikum sesuai dengan pencegahan Covid-19 (Komitmen Mutu) . Selai itu

sepanjang berdiskusi, penulis dan teman sejawat saling menghargai dalam

berpendapat (Nasionalisme).

4. Menyusun POB praktikum dengan mengutamakan protokol pencegahan

Covid-19

Gambar 5.12 Dokumentasi penulis saat sedang menyusun POB

Penyusunan POB praktikum dilakukan pada hari Jumat hingga Minggu pada

tanggal 17-19 Juli 2020. Penulis menyusun draft POB dengan baik serta cermat

sesuai dengan aturan POB pada umunya dan memperhatikan tata cara penulisan

(Etika Publik). Dalam penyusunan draft POB praktikum ini, penulis memastikan

semua protokol pencegahan masuk dalam draft POB, mulai dari ceklist syarat

ruangan hingga aturan yang harus dilakukan praktikan sesuai dengan protokol

pencegahan Covid-19. Penulis melakukan penyusunan secara mandiri

berdasarkan pegangan referensi-referensi yang dipergunakan dalam penyusunan

laporan.

5. Meminta review dari Ketua Prodi Teknik Mesin mengenai draft prosedur

praktikum

Gambar 5.13 Peserta sedang koordinasi dengan Pak Ruslim terkait review draft

POB yang dikerjakan

Page 59: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

52

Draft awal POB yang telah disusun oleh penulis direview oleh Ketua Prodi Teknik

Mesin sebagai atasan langsung penulis pada hari Senin 20 Juli 2020.Sebelum

proses review , penulis melakukan permintaan izin kepada atasan secara lisan

dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik serta sopan (Etika Publik).

Beliau (Ruslim,S.T.,M.T) selaku Kaprodi Teknik Mesin FT-UBT memberikan

masukan terkait proses pengesahan POB Praktikum dengan Protokol Pencegahan

Covid-19. Proses pengesahan POB perlu dilakukan tahapan lanjutan setelah pasca

Aktualisasi dengan menjalin koordinasi dengan Penjamin mutu jurusan dan

penjamin mutu Fakultas.

6. Mensosialisasikan e-modul prosedur praktikum dengan protokol pencegahan

Covid-19 pada mahasiswa dan perangkat program studi

Gambar 5.14 Sosialisasi POB praktikum melalui Google drive dan Youtube

Proses sosilasasi POB belum bisa dilakukan karena pengesahan POB praktikum

belum terealisasi. Proses pengesahan POB Praktimum memakan banyak waktu

terutama pada saat revisi dari pihak Penjamin Mutu Fakultas dan Prodi. Untuk itu,

penulis berinisitif pada kegiatan pembuatan POB praktikum ini menambahkan

pembuatan Video terkait Simulasi proses praktikum sesuai dengan pencegahan

Covid-19 (Akuntabilitas).

Page 60: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

53

Output Draft POB Praktikum sesuai dengan Protokol Pencegahan Covid-19 dan Video

Tutorial praktikum sesuai dengan protkol tersebut.

Link google drive:

https://drive.google.com/file/d/1HQ4S93k_XZH_7JC7Fh7jxNYRgc7hW2EA/vi

ew?usp=sharing

Link Youtube:

https://www.youtube.com/watch?v=ZBZvY-oRPr8

Testimoni

Gambar 5.15 Testimoni oleh dosen sekaligus penjamin mutu prodi terkait POB

praktikum

Analisis

Dampak

Berikut hal-hal yang dapat terjadi jika nilai ANEKA tidak diterapkan pada

Merancang Prosedur Operational Baku (POB) Praktikum sesuai dengan protokol

pencegahan Covid-19:

• Membahayakan keselamatan bersama dalam pelaksanaan praktikum.

• Konsep pembuatan POB tersusun atas format yang tidak tentu sehingga

tidak dapat diterapkan secara umum.

Page 61: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

54

• Mutu POB praktikum buruk dikarenakan ketidakjelasan sumber referensi

maupun tenaga ahli dibidangnya minim atau bahkan tidak ada.

• Pemborosan pengeluaran saat proses pembuatan POB dan rawan terjadi

penyelundupan dana.

• Hilangnya kepercayaan pimpinan dan teman sejawat.

3. Kegiatan 3 Membuat Buku Ajar Elektronik Proses Manufaktur

Deskripsi Buku ajar elektronik Proses Manufaktur adalah buku yang digunakan sebagai

buku pelajaran dalam bidang proses manufaktur , merupakan buku standar yang

disusun oleh pakar dalam proses manufaktur untuk dijadikan sebagai bahan

bacaan atau pegangan mahasiswa dan dosen Teknik Mesin.

Tanggal

Kegiatan

1-14 Juli 2020

Tahapan

Kegiatan

1.Mengumpulkan sumber-sumber referensi

Gambar 5.16 Proses pencarian referensi dan referensi yang dipergunakan

untuk Buku Ajar Proses Manufaktur

Pada hari rabu dan kamis 1-2 Juli 2020, penulis melakukan tahapan pertama

dari kegiatan membuat buku ajar elekronik Proses Manufaktur. Penulis

menggunakan sumber-sumber terpercaya yakni buku-buku yang sesuai dengan

bidangnya (Komitmen Mutu). Kegiatan ini dilakukan sendiri oleh penulis

tanpa harus membebani pihak lain (anti korupsi). Penulis memanfaatkan buku-

buku bacaan yang ada di ruang baca Teknik Mesin dan perpustakaan kampus

serta sumber bacaan elektronik yang terpercaya (Etika Publik).

Page 62: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

55

2.Menyusun buku ajar proses manufaktur

e

Gambar 5.17 Cover dan sample isi buku ajar yang dibuat penulis

Page 63: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

56

Penyusunan buku ajar dilakukan dari tanggal 3-12 Juli 2020. Berbagai referensi

dari sumber terpercaya dijadikan penulis sebagai acuan dalam pelaksanaan

pembuatan Buku Ajar sehingga kualitas buku yang dihasilkan juga baik dan

sesuai standar (Komitmen Mutu). Buku ajar disusun dengan penggunaan etika

kepenulisan sesuai dangan penulisan Bahasa Indonesia yang baik guna dapat

dipahami oleh seluruh pembacanya dari mahasiswa maupun pengajar (Etika

Publik). Buku ajar ini merupakan buku ajar pertama untuk bidang Manufaktur

yang yang ada di Teknik Mesin FT-UBT sehingga membantu dalam

kelengkapan buku ajar untuk prodi guna peningkatan mutu prodi Teknik Mesin.

Pembuatan buku ini disusun secara sederhana yakni dengan meminilisir

pengeluaran yang tidak perlu saat proses penyusunannya (Anti Korupsi).

3.Melakukan diskusi dengan teman sejawat terkait mendapatkan umpan balik

isi buku ajar proses manufaktur

Gambar 5.18 Diskusi teman sejawat

Setelah melakukan penyusunan buku ajar, draft buku ajar Proses Manufaktur

direview untuk mendapatkan umpan balik melalui diksusi dengan teman

sejawat. Umpan balik diberikan mulai dari sistematika penulisan dan

penggunaan bahasa. Sebelum diskusi penulis memberikan draft buku ajar pada

teman sejawat untuk di cek terlebih dahulu lalu kemudian di sharing pada

diskusi sehingga teman sejawat bisa menilai dengan maksikmal untuk buku ajar

(Akuntabilitas). Diskusi dilakukan oleh mereka yang ahli dibindangnya, baik

yang berpengalaman dengan penulisan buku ajar maupun sebidang dengan

penulis untuk perkuliahan Proses Manufaktur sehingga kualitas draft buku ajar

semakin baik pasca diskusi (Komitmen Mutu). Tahapan diskusi ini dilakukan

dengan saling berbagi pendapat dan menghargai argumen rekan sejawat

sehingga penulis mendapatkan masukan yang bermanfaat guna perbaikan darft

buku ajar (Nasionalisme).

Page 64: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

57

4.Melakukan revisi buku untuk finalisasi buku ajar proses manufaktur

Gambar 5.19 Revisi buku ajar

Kegiatan merevisi buku ajar dilakukan Penulis pada tanggal 13 Juli 2020. Hasil

koreksi yang didapatkan pada proses diskusi dijadikan penulis sebagai bahan

revisi buku untuk finalisasi buku ajar Proses Manufaktur. Revisi dilakukan

secara mendetail melihat kembali kekeliruan penulisan yang ada di buku ajar

(Etika Publik). Setelah proses revisi, buku ajar dicetak untuk dikumpulkan

pada pihak Fakultas sebagai bentuk koordinasi hasil kerja penyusunan buku ajar

Proses Manufaktur (Akuntabilitas).

5.Mengupload e-book proses manufaktur pada google drive

Gambar 5.20 E-book Ajar Proses Manufaktur yang telah diupload melalui

google drive

Proses penguploadan ebook Ajar Proses Manufaktur dilakukan pada tanggal 14

Juli 2020 melalui google drive. Seharusnya penguploadan dilakukan di website

Prodi Teknik Mesin namun karena permalasahan maintenance, sehingga

penulis berinisiatif mengganti tempat penguploadan yang seharusnya di website

menjadi google drive (Akuntabilitas). Tujuan tahapan ini diharapkan

Page 65: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

58

memudahkan mahasiswa Teknik Mesin dalam mengakses buku ajar proses

manufaktur (Komitmen Mutu)

Output Buku ajar elektronik yang berjudul Proses Manufaktur

Link Google Drive:

https://drive.google.com/file/d/1Gm1zGrYuaDjgq3dzYH9yviGXTkXbLXcY/

view?usp=sharing

Testimoni

Gambar 5.21 Testimoni oleh Dosen di Prodi Teknik Mesin terkait

penyusunan Buku Ajar yang lakukan penuli

Analisis

Dampak

Berikut hal-hal yang dapat terjadi jika nilai ANEKA tidak diterapkan pada

membuat Buku Ajar Elektronik Proses Manufaktur:

• Buku yang disusun rawan plagiatrism.

• Mutu buku ajar rendah karena dari sumber-sumber yang tidak dapat

dipercaya.

Page 66: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

59

• Mahasiswa sulit mendapatkan buku ajar jika buku yang dibuat tidak

dishare secara online

• Teman sejawat akan merasa tidak dihargai dan muncul kecemburuan

sosial.

4. Kegiatan 4 Membuat Modul Praktikum Elektronik Proses Pembubutan

Deskripsi Modul Praktikum Proses Pembubutan adalah modul yang disusun

secara sistematis oleh pakar di bidangnya yakni Proses manufaktur

secara umum dan secara khusus pada proses pembubutan dengan

berpedoman pada prinsip dan kaidah ilmiah buku teks dan

disebarluaskan untuk kepentingan praktikum tersebut pada mata kuliah

Proses Manufaktur 1.

Tanggal Kegiatan 22-28 Juli 2020

Tahapan Kegiatan 1. Mengambil data awal (dokumentasi mesin bubut)

Gambar 5.22 Mesin Bubut Teknik Mesin

Pada hari Rabu 22 Juli 2020, Penulis melakukan dokumentasi terkait

mesin bubut (Lathe machine) yang dipergunakan di Teknik Mesin FT-

UBT. Mesin bubut sedang dalam proses perakitan, sehingga saat

kegiatan dokumentasi dilakukan, mesin bubut tampak seperti gambar di

atas. Penulis merupakan Kepala Laboratorium sehingga tidak

memerlukan koordinasi dalam melakukan dokumentasi. Tetapi jika

dalam yang melakukan dokumentasi adalah dosen, mahasiswa, atau

pihak lain maka melakukan perizinan pada kepala Lab perlu dilakukan.

Selain dari dokumentasi, penulis juga melakukan pendataan terkait

spesifikasi mesin sehingga diketahui bahwa mesin yang dipakai adalah

mesin bubut konvensional (Akuntabilitas).

2.Mengumpulkan referensi-referensi modul terkait

Page 67: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

60

Gambar 5.23 Proses pengumpulan referensi untuk Modul Praktikum

Proses Pembubutan

Pada hari kamis 23 Juli 2020, penulis berkunjung ke perpustakaan

Universitas Borneo Tarakan yang terletak di lantai 5 gedung Rektorat

Lama UBT. Penulis mencari referensi sesuai dengan jenis praktikum

yang akan dilakukan , yakni proses Pembubutan. Referensi yang dipakai

oleh penulis adalah dari sumber-sumber terpercaya mulai dari buku

cetak, ebook, hingga contoh modul praktikum bubut yang dipergunakan

kampus-kampus perguruan tinggi di Indonesia sehingga diharapkan

hasil penyusunan modul praktikum proses pembubutan sesuai dengan

sub CPMK yang ingin dicapai pada mata kuliah Proses Manufaktur 1

(Komitmen Mutu).

3. Melakukan diskusi dengan teman sejawat

Gambar 5.24 Diskusi teman sejawat

Sebelum masuk pada tahapan penyusunan, pada hari jumat tanggal 24

Juli 2020 penulis melakukan diskusi dengan teman sejawat lebih

tepatnya dengan tim pengampu mata kuliah Proses Manufaktur 1.

Diskusi yang dilakukan dengan teman sejawat berlangsung dengan

saling terbuka terhadap ide orang lain dan menghargai pendapat teman

sejawat (Nasionalisme). Tujuan diskusi ini adalah untuk menjaring

masukan dari dosen sehingga pandangan terkait proses pembuatan

menjadi lebih fokus. Selama diskusi dengan teman sejawat, penulis

berperilaku sopan dan berusaha untuk tidak memotong pembicaraan

teman diskusi (Etika Publik).

Page 68: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

61

4.Menyusun modul praktikum

Gambar 5.25 Proses penyusunan modul praktikum dan cover modul

praktikum proses pembubutan

Pada hari Jumat hingga Senin tanggal 24-27 Juli 2020, penulis

melakukan penyusunan modul praktikum Proses Pembubutan. Modul

proses pembubutan sebelumnya pernah disusun oleh penulis di tahun

2019, namun dikarenakan mesin bubut yang dipergunakan belum

diketahui spesifikasinya, sehingga pada modul penulis memasukkan

penggunaan mesin bubut secara umum. Selain itu ada tambahan proses

Page 69: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

62

pembubutan yang ditambahkan pada praktikum bukan hanya cara

pengoperasian mesin saja melainkan untuk meningkatkan pemaham

proses pembubutan juga (Komitmen Mutu). Penulis melakukan

penyusunan modul praktikum tanpa mengeluarkan biaya dari kampus,

dan sangat meminimalisir pengeluaran sacara mandiri (Anti Korupsi)

5.Mengupload modul praktikum proses pembubutan pada google drive

Gambar 5.26 E-modul yang telah diupload pada google drive

Penulis melakukan penguploadan modul praktikum Proses Pembubutan

pada Rabu 28 Juli dengan menggunakan google drive. Sebelumnya pada

rencana aktualisasi, penguploadan panulis ingin adalah di website

Teknik Mesin, tetap karena website sedang error dan dalam masa

pengerjaan sehingga penulis berinisiatif untuk mengupload file modul

Praktikum Proses Pembubutan melalui google drive (Akuntabilitas)

Output E-Modul Praktikum Proses Manufaktur

Link Google Drive:

https://drive.google.com/file/d/1B-OprBG169rx3OY0D1EVbxIgJ4J-

bx8o/view?usp=sharing

Page 70: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

63

Testimoni

Gambar 5.27 Testimoni Dosen Prodi Teknik Mesin

Analisis Dampak Berikut hal-hal yang dapat terjadi jika nilai ANEKA tidak diterapkan

pada membuat Modul Praktikum Elektronik Proses Pembubutan:

5. Praktikum proses pembubutan yang terlaksana tidak sesuia

dengan spesifikasi mesin.

6. Mahasiswa sulit memahami materi karena ketidakjelasan

penulisan.

7. Kualitas Modul Praktikum yang buruk dikarenakan dari sumber

yang tidak dapat dipercaya.

8. Terjadi kesalahpahaman antar pihak-pihak yang terkait dalam

pelaksanaan praktikum.

9. Ketidakpercayaan pemimpin, teman sejawat, dan mahasiwa.

Page 71: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

64

BAB VI

KENDALA DAN SOLUSI

Kendala yang dihadapi penulis selama pelaksanaan aktualisasi adalah sebagai berikut:

1. Dimasa pandemik Covid-19 ini , penulis sulit untuk bertemu dan berkonsultasi dengan

pimpinan, teman sejawat, dan mahasiswa.

2. Terdapat kegiatan yang merupakan tanggung jawab penulis yang juga harus

diselesaikan pada waktu bersamaan penyelesaian kegiatan aktualisasi, misalnya

penilaian akhir mahasiswa, pengadaan bahan praktikum, dan akreditasi Prodi Teknik

Mesin.

3. Pengambilan dokumentasi kegiatan yang seringkali terdapat kendala, yakni volume

suara pembicara rendah sehingga kurang terdengar saat diputar kembali dan pihak lain

yang tiba-tiba mengganggu saat rekaman berlangsung.

4. Mesin bubut yang belum terangkai menjadi kendala penulis untuk melakukan tutorial

proses pembubutan.

5. Website Prodi Teknik Mesin yang sedang dalam perbaikan sehingga ada beberapa

output tidak dapat diupload pada website Prodi.

Solusi yang dilakukan penulis untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni:

1. Komunikasi tetap berusaha dilakukan dengan media alternatif lainnya dan pada

pertengahan Juli dikarenakan dosen-dosen teknik mesin disibukkan dengan penilaian

lalu minggu selanjutnya dengan proses akreditasi, sehingga konsultasi tetap dapat

berlangsung walau waktu pelaksanaan terlambat.

2. Penulis menyusun jadwal kembali yang menyesuaiakan dengan kegiatan penulis

dikondisi sebenarnya, sehingga disela-sela kegiatan kampus, penulis berusaha

melaksanakan kegiatan maupun penyusunan laporan.

3. Dokumentasi yang kurang jelas, penulis hilangkan suara tetapi tetap diberi penjelasana

berupa teks ataupun suara tambahan sehingga informasi saat rekaman tersebut tetap

tersampaikan.

4. Mencari referensi video-video yang terdapat di youtube terkait proses pembubutan dari

sumber terpercaya.

5. Proses penguloadan dilakukan melalui google drive penulis dimana alamat link siap

untuk dishare pada mahasiswa dan atau teman sejawat di Prodi Teknik Mesin.

Page 72: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

65

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

VII.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi sebagai berikut:

1. Telah terinternalisasinya nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) untuk menyiapkan peserta menjadi ASN

Unggul,

2. Terbuatnya Rancangan Pembelajaran Semester Proses Manufaktur 1 dengan metode

Blended Learning. RPS ini kemudian dapat direkomendasikan untuk pengesahan

sehingga dapat diterapkan pada semester selanjutkan di mata kuliah Proses Manufaktur

1 prodi Teknik Mesin Unversitas Borneo Tarakan.

3. Terbuatnya POB Praktikum dengan Protokol Pencegahan Covid-19 sebagai panduan

mahasiswa dalam melakukan praktikum di Era New Normal. POB Praktikum ini siap

untuk di direview dan disahkan oleh Unit Prodi maupun Fakultas. Selain itu video

tutorial terkait POB Praktikum telah dipublikasikan di Youtube.

4. Tersusun dan teruploadnya E-Book Proses Manufaktur sehingga siap untuk

dimanfaatkan mahasiswa dan pihak lain yang berkepentingan dalam bidang

Manufaktur secara khusus dan Teknik Mesin secara umum.

5. Tersusun dan teruploadnya E-Modul praktikum Proses Pembubutan sehingga siap

untuk dipergunakan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan.

6. Gagasan Pemecahan Isu yakni “Rancangan Pembelajaran Blended Learning Proses

Manufaktur di Program Studi Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan” telah

terlaksana dengan baik melalui 4 kegiatan dan dapat menjadi solusi dalam dalam isu

yang diangkat pada proses habituasi.

VII.2 Saran

Saran untuk pelaksanaan aktualisasi adalah:

1. Sebaiknya jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakan lebih beragam tetapi harus sesuai

dengan tugas pokok peserta sebagai ASN maupun Dosen.

2. Dokumentasi harus tetap dilaksanakan dari awal mulainya aktualisasi hingga berakhir,

sehingga bukti dokumentasi mudah didapatkan dan dipergunakan dalam penyusunan

laporan dan atau video.

3. Pembiasaan nilai ANEKA dapat dilakukan pada berbagai tahapa tanpa terlewat

sehingga pasca Aktualisasi, ANEKA menjadi habit dari masing-masing peserta.

Page 73: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

66

VII.3 Rencana Tindak Lanjut

1. RPS Proses Manufaktur 1 siap dilaksanakan pada saat memasuki Tahun Ajaran Baru.

2. POB Praktikum dengan Protokol Pencegahan Covid-19 kedepannya siap untuk

diajukan pada Unit Penjamin Mutu Fakultas untuk di sahkan dan dilaksanakan.

3. Buku Ajar Proses Manufaktur 1 siap untuk dimanfaatkan mahasiswa dan dosen sebagai

bahan belajar mengajar perkuliahan Proses Manufaktur. Selanjutnya penulis berencana

untuk membuat buku ajar dengan topik yang berbeda.

4. Modul Praktikum Proses Pembubutan selanjutnya siap dijadikan mahasiswa Teknik

Mesin sebagai pegangan dalam pelaksanaan praktikum Proses Pembubutan.

Page 74: AKTUALISASI - pustakamaya.lan.go.id

67

DAFTAR PUSTAKA

Tim. 2014. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Kesiapan Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia

Tim. 2014. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Tim. 2014. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Tim. 2014. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Tim. 2014. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Tim. 2014. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Tim. 2017. Kurikulum Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan. Tarakan :

Program Studi Teknik Mesin FT-UBT

Tim. 2017. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Whole of Gocerment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Tim. 2017. Pedoman Pendidikan Sarjana Universitas Borneo Tarakan. Tarakan: Universitas

Borneo Tarakan

Tim. 2017. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Tim. 2017. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Tim. 2018. Rencana Strategis Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan Tahun 2015-2019.

Tarakan: Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan.

Tim. 2019. Buku IIIB Borang Akreditasi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Borneo Tarakan. Tarakan : Program Studi Teknik Mesin FT-UBT

Tim. 2019. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Wawasan Kebangsaan Dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta : Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia

Tim. 2019. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan

III. Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia