Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

61
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Didalam sistem organisasi kesehatan diberbagai negara, puskesmas merupakan local health unit yang perannya sebagai pelaksana dalam pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai unit pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan di suatu negara kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berlaku sebagai pusat pelayanan bagi kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga dapat merupakan sebagai pusat komunikasi masyarakat atau komuniti senter. Tugas kedua ini justru lebih dirasakan dinegara-negara yang sedang berkembang. Karena pada negara-negara yang sedang berkembang yang latar belakang masyarakat pada umumnya masih tergolong rendah, maka kehadiran puskesmas disuatu daerah digunakan pula bagi usaha-usaha pembaharuan. Tidak saja dibidang kesehatan melainkan juga kenyataan bagi usaha modernisasi kehidupan masyarakat desa sekitarnya. Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih

description

makalah puskesmas

Transcript of Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Page 1: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Didalam sistem organisasi kesehatan diberbagai negara, puskesmas

merupakan local health unit yang perannya sebagai pelaksana dalam

pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai unit

pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan di suatu negara kehadirannya

ditengah masyarakat tidak hanya berlaku sebagai pusat pelayanan bagi

kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga dapat merupakan sebagai

pusat komunikasi masyarakat atau komuniti senter. Tugas kedua ini justru

lebih dirasakan dinegara-negara yang sedang berkembang. Karena pada

negara-negara yang sedang berkembang yang latar belakang masyarakat pada

umumnya masih tergolong rendah, maka kehadiran puskesmas disuatu daerah

digunakan pula bagi usaha-usaha pembaharuan. Tidak saja dibidang kesehatan

melainkan juga kenyataan bagi usaha modernisasi kehidupan masyarakat desa

sekitarnya.

Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat

menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih

merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya sudah diterima lama di

tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan

kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh

masyarakat traditional sebagaimana yang pernah kita rasakan terhadap

peranan ibu bidan atau pak mantri. Oleh karena itu kami membuat makalah

tentang puskesmas untuk lebih memahami tentang konsep tentang puskesmas.

1.2 TUJUAN

Mahasiswa diharapkan mengerti dan mampu menjelaskan:

1.2.1 Definisi Puskesmas

Page 2: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

1.2.2 Fungsi Puskesmas

1.2.3 Sejarah perkembangan Puskesmas

1.2.4 Kegiatan Pokok Puskesmas

1.2.5 Wilayah kerja Puskesmas

1.2.6 Struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas

1.2.7 Sistem rujukan Puskesmas

1.2.8 Stratifikasi Puskesmas

1.2.9 Perencanaan mikro Puskesmas

1.2.10 Lokakarya mini puskesmas

1.2.11 Supervisi puskesmas

1.2.12 Sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas terpadu

1.3 RUMUSAN MASALAH

1.3.1 Apa Definisi Puskesmas ?

1.3.2 Apa Fungsi Puskesmas ?

1.3.3 Bagaimana Sejarah perkembangan Puskesmas ?

1.3.4 Bagaimana Wilayah kerja Puskesmas ?

1.3.5 Bagaimana kegiatan pokok puskesmas ?

1.3.6 Bagaimana Struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas ?

1.3.7 Sistem rujukan Puskesmas ?

1.3.8 Bagaimana Stratifikasi puskesmas Puskesmas ?

1.3.9 Bagaimana Perencanaan mikro Puskesmas ?

1.3.10 Apa Lokakarya mini puskesmas ?

1.3.11 Apa Supervisi Puskesmas ?

1.3.12 Bagaimana Sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas terpadu ?

BAB II

TINJAUAN TEORI

Page 3: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

2.1 DEFINISI PUSKESMAS

Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukkan

adanya perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan

pelayanan kesehatan dewasa ini, diantaranya

Dr. Azrul Azwar, MPH (1980)

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan

organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara

menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu

dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.

Departemen Kesehatan RI (1981)

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan

organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan

secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja

tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok

Departemen Kesehatan RI (1987)

1. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang

berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat

serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat

dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh

dan terpadu diwilayah kerjanya

2. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional

melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan

peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan

pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di

wilayah kerjanya.

Departemen Kesehatan RI (1991)

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga

membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya

dalam bentuk kegiatan pokok.

Page 4: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

2.2 FUNGSI PUSKESMAS

Ada tiga fungsi puskesmas yaitu :

a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya

b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat

c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan

dalam rangka menolong dirinya sendiri

2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali

dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan

medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan

bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan

4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat

5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam

melaksanankan program puskesmas

2.3 SEJARAH PERKEMBANGAN

Di indonesia puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan

kesehatan tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika

dilangsungkan rapat kerja kesehatan nasional ( RAKERKESNAS) I di Jakarta.

Waktu itu dibicarakan upaya mengorganisasi system pelayanan kesehatan di

tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu

dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan –kegiatan seperti BKIA,

BP, P4M dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling

berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan

semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang dipercaya

Page 5: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

dan diberi nama pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Dan puskesmas

pada waktu itu dibedakan dalam empat macam yaitu :

1. Puskesmas tingkat desa

2. Puskesmas tingkat kecamatan

3. Puskesmas tingkat kewedanan

4. Puskesmas tingkat kabupaten

Pada Rakerkesnas ke-2 tahun 1969 pembagian puskesmas dibagi menjadi tiga

kategori yaitu :

1. Puskesmas tipe A, dipimpin oleh dokter penuh

2. Puskesmas tipe B, dipimpin oleh dokter tidak penuh

3. Puskesmas tipe C, dipimpin oleh tenaga para medic

Pada tahun 1970 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan

Nasional dirasakan pembagian puskesmas berdasarkan kategori tenaga ini

kurang sesuai, oleh karena itu puskesmas tipe B dan tipe C tidak dipimpin

oleh dokter penuh atau sama sekali tidak ada tenaga dokternya, sehingga

dirasakan sulit untuk mengembangkannya. Sehingga mulai tahun 1970

ditetapkan hanya satu macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat

kecamatan atau pada suatu daerah dengan jumlah penduduk antara 30.000

sampai 50.000 jiwa. Konsep berdasarkan wilayah kerja ini tetap dipertahankan

sampai dengan akhir Pelita II pada tahun 1979 yang lalu, dan ini lebih dikenal

dengan Konsep Wilayah.

Sesuai dengan perkembangan dan pengetahuan pemerintah dan

dikeluarkannya Inpres Kesehatan Nomor 5 Tahun 1974, nomor 7 tahun 1975,

dan nomor 4 tahun 1976, dan berhasil mendirikan serta menempatkan tenaga

dokter disemua wilayah tingkat kecamatan diseluruh pelosok tanah air, maka

sejak Repelita III konsep wilayah diperkecil yang mencakup suatu wilayah

dengan penduduk sekitar 30.000 jiwa.

Dan sejak tahun 1979 mulai dirintis pembangunan puskesmas

didaerah-daerah tingkat kelurahan atau desa yang memiliki jumlah penduduk

Page 6: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

sekitar 30.000 jiwa. Dan untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang berada

disuatu kecamatan, maka salah satu puskesmas tersebut ditunjuk sebagai

penaggung jawab dan disebut dengan nama puskesmas tingkat kecamatan atau

yang disebut juga dengan puskesmas Pembina. Dan puskesmas-puskesmas

yang berada di wilayah kelurahan atau didesa disebut puskesmas kelurahan

atau yang lebih dikenal dengan puskesmas pembantu. Dan sejak itu

puskesmas dibagi dalam 2 kategori seperti apa yang kita kenal sekarang,

yaitu :

1. Puskesmas kecamatan (puskesmas Pembina)

2. Puskesmas kelurahan atau desa (puskesmas pembantu)

2.4 KEGIATAN POKOK PUSKESMAS

Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh

puskesmas sejak berdirinya semakin berkembang , mulai dari 7 usaha pokok

kesehatan , 12 usaha pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan

sekarang meningkat menjadi 20 usaha pokok kesehatan yang dapat

dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-

tiap puskesmas baik dari segi tenaga , fasilitas, dan biaya atau anggaran yang

tersedia

Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20

usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat

tergantung kepada faktor tenaga, sarana, dan prasarana serta biaya yang

tersedia berikut kemampuan manajemen dari tiap-tiap puskesmas.

Dua puluh kegiatan pokok puskesmas adalah :

1. Upaya kesehatan ibu dan anak

a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta

bayi anak balita dan anak prasekolah

b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk

c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara

stimulasinya.

d. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3

kali, polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi

Page 7: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

e. Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA

f. Pelayanan keluarga berencana

g. Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk

macam-macam penyakit ringan

h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan

pemeliharaan , memberikan penerangan dan pendidikan tentang

kesehatan

i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para

dukun bayi

2. Upaya keluarga berencana

a. Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon

ibu yang mengunjungi KIA

b. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang

kemudian akan bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga

berencana

c. Mengadakan pembicaraan –pembicaraan tentang keluarga

berencana kapan saja ada kesempatan

d. Memasang IUD, cara – cara penggunaan pil , kondom, dan cara-

cara lain denngan memberi sarananya.

e. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana

pencegahan kehamilan

3. Upaya peningkatan gizi

a. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati

mereka

b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan

program perbaikan gizi

c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam

rangka program KIA

d. Melaksanakan program-program :

Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu

Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein

dan kalori kepada balita dan ibu menyusui

Page 8: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun

4. Upaya kesehatan lingkungan

Kegiatan – kegiatan utamam kesehatan lingkungan yang dilakukan staf

puskesmas adalah :

a. Penyehatan air bersih

b. Penyehatan pembuangan kotoran

c. Penyehatan lingkungan perumahan

d. Penyehatan limbah

e. Pengawasan sanitasi tempat umum

f. Penyehatan makanan dan minuman

g. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit

b. Melaporkan kasus penyakit menular

c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan

yang masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk

mengetahui sumber penularan.

d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit

e. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber

infeksi

f. Pemberian imunisasi

g. Pemberantasan vektor

h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

6. Upaya pengobatan

a. Melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui:

Mendapatkan riwayat penyakit

Mengadaan pemeriksaan fisik

Mengadaan pemeriksaan labolatorium

Membuat diagnosa

b. Melaksanakan tindakan pengobatan

c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut

dapat berupa:

Page 9: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Rujukan diagnostic

Rujukan pengobatan/rehabilitasi

Rujukan lain

7. Upaya penyuluhan

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan

penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh

petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok

masyarakat.

b. Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi

ditingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga coordinator

penyuluhan kesehatan. Coordinator membantu para petugas

puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan

di Puaskesmas.

8. Upaya kesehatan sekolah

a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan

gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.

b. Membina kebersihan perseorangan peserta didik

c. Mengembangkan kemampuasn peserta didik untuk berperan secara

aktif dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil

d. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I

e. Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II

sampai IV dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhanan

f. Immunisasi peserta didik kelas I sampai VI

g. Pengawasan terhadap keadaan air

h. Pengobatan ringan pertolongan pertama

i. Rujukan medik

j. Penanganan kasus anemia gizi

k. Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah

l. Pencatatan dan pelaporan

9. Upaya kesehatan olah raga

a. Pemeriksaan kesehatan berkala

Page 10: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

b. Penentuan takaran latihan

c. Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitasi

d. Pengobatan akibat cidera latihan

e. Pengawasan selama pemusatan latihan

10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

a. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah

dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh

kembang dan jenis kelamin

b. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit

terkecil dari masyarakat (keluarga binaan)

c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu

hamil, anak balita, usia lanjut dan sebagainya

d. Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat

11. Upaya peningkatan kesehatan kerja

a. Identifikasi masalah, meliputi:

Pemeriksaan kesehatan dari awal dan berkala untuk para

pekerja

Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke

puskesmas

Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja

b. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan

gizi pekerja, lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan

kesejahteraan

c. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:

Penyuluhan kesehatan

Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian

antara alat kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja

Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja

Pemakaian alat pelindung

d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja

e. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit

f. Kegiatan rujukan medic dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit

Page 11: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

12. Upaya kesehatan gigi dan mulut

a. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat

dalam upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM

b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi:

Anak sekolah

Kelompok ibu hamil, menyususi dan anak pra sekolah

c. Pelayanan medik dokter gigi dasar, meliputi:

Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang

dirujuk

Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran

yang lebih mampu

Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok

Memelihara kebersihan (hygiene klinik)

Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan

d. Pencatatan dan pelaporan

13. Upaya kesehatan jiwa

a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok

puskesmas

b. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa

c. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta

masyarakat

d. Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui

pengembangan peran serta masyarakat dan pelayanan melalui

kesehatan masyarakat

e. Pencatatan dan pelaporan

14. Upaya kesehatan mata

a. Upaya kesehatan mata, pencegaahan kesehatan dasar yang terpadu

dengan kegiatan pokok lainnya

b. Upaya kesehatan mata:

Anamnesa

Page 12: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola

mata, tes saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi

dan pemeriksaan labolatorium

Pengobatan dan pemberiaan kacamata

Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim

rujukan rumah sakit

Perawatan pos operasi katarak dan glukoma akut

Merujuk kasus yang tak dapat diatasi

Pemberian protesa mata

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan

kesehatan, serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam

pemeliharaan kesehatan mata mereka

d. Pengembangan kesehatan mata masyarakat

e. Pencatatan dan pelaporan

15. Labolatorium kesehatan

a. Di ruangan labolatorium

Penerimaan pasien

Pengambilan spesimen

Penanganan spesimen

Pelaksanaan spesimen

Penanganan sisa spesimen

Pencatatan hasil pemeriksaan

Pengecekan hasil pemeriksaan

Penyampaian hasil pemeriksaan

b. Terhadap spesimen yang akan dirujuk

Pengambilan spesimen

Penanganan spesimen

Pengemasan spesimen

Pengiriman spesimen

Pengambilan hasil pemeriksaan

Pencatatan hasil pemeriksaan

Penyampaian hasil pemeriksaan

Page 13: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

c. Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi:

Persiapan pasien

Pengambilan spesimen

Menyerahkan spesimen untuk diperiksa

d. Di luar gedung, meliputi:

Melakukan tes skrining Hb

Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke

labolatorium puskesmas

Memberikan penyuluhan

Pencatatan dan pelaporan

16. Upaya pencatatan dan pelaporan

a. Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan

keliling)

b. Pencatatan dan pelaporan mencakup:

Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas

Data ketenagaan di puskesmas

Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam

maupun di luar gedung puskesmas

c. Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan

dan tahunan)

17. Upaya pembinaan peran serta masyarakat

Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:

a. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah,

lintas sektoral dan berbagai organisasi kesehatan, yang dilakukan

melalui dialog, seminar dan lokakarya, dalam rangka komunikasi,

informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media masa dan

system informasi kesehatan

b. Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi dan

sarasehan kepemimpinan dibidang kesehatan

c. Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan

Page 14: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

memecahkan masalah kesehatan, dengan mengenali dan

menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui rangkaian

kegiatan:

Pendekatan kepada tokoh masyarakat

Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah

kesehatannya

Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama

rencana pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi

d. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui

kader yang terlatih

e. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat

18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat diginakan untuk

pengobatan tradisional

b. Pengembangan dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan

tradisional

19. Upaya kesehatan remaja

20. Dana sehat

2.5 WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah yang terjadi

di wilayah kerjanya, meskipun masalah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter

dari puskesmas. Dengan asas inilah puskesmas dituntut untuk lebih

mengutamakan tindakan pencegahan penyakit, dan bukan tindakan untuk

pengobatan penyakit. Dengan demikian puskesmas harus secara aktif terjun ke

masyarakat dan bukan menantikan masyarakat datang ke puskesmas.

Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk,

luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan

bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

Page 15: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II,

sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati KDH,

mendengar saran teknis di Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi.

Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan,

sedangkan puskesmas di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan,

yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga

mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran penduduk yang dilaksanakan oleh

sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk.

Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah

pedesaan adalah suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah

kerja yang dipandang optimal adalah area dengan jari-jari 3 km.

2.5.1 Kedudukan Puskesmas

Kedudukan dalam bidang administrasi

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II dan

bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administrative kepada

Kepala Dinas Kesehatan Dati II.

Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan

Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem

Kesehatan Nasional (SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat

fasilitas kesehatan pertama.

2.5.2 Satuan Penunjang

Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan

serta kepadatan penduduk dalam wilayah kerja puskesmas, tidak semua

penduduk dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan puskesmas. Agar

jangkauan pelayanan puskesmas lebih merata dan meluas, perlu ditunjang

dengan puskesmas pembantu, penempatan bidan di desa-desa yang belum

terjangkau oleh pelayanan yang ada di puskesmas keliling. Disamping itu

Page 16: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

penggerakan peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu dan membina

desa wisma akan dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan.

Demi pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka

puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih

sederhana yang disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.

2.5.3 Puskesmas Pembantu

Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana

dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

Dalam Repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2

sampai 3 desa, dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan

Bali) sampai 10.000 orang (di perkotaan Jaawa dan Bali).

Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas,

dengan lain perkataan satu puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas

pembantu yang ada di wilayah kerjanya.

2.5.4 Puskesmas Keliling

Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang

dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan

peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal

dari puskesmas. Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu

melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang

belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan-kegiatan puskesmas

keliling adalah:

1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah

terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau

puskesmas pembantu, 4 hari dalam 1 minggu

Page 17: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

2. Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa

3. Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka

rujukan bagi kasusu gawat darurat

4. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio

visual

2.5.5 Bidan yang bertugas di desa

Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan, akan

ditempatkan seorang bidan yang bertempat tiggal di desa tersebut dan

bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas. Wilayah kerja bidan

tersebut adalah satu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 orang,

dengan tugas utamanya adalah membina peran serta masyarakat melalui

pembinaan posyandu yang membina pimpinan kelompok persepuluhan, selain

memberikan pelayanan aangsung di posyandu dan pertolongan persalinan di

rumah-rumah. Disamping itu juga menerima rujukan anggota keluarga

persepuluhan untuk diberi pelayanan seperlunya atau ditunjuk lebih lanjut ke

puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara

tradisional.

2.6 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSKESMAS

2.6.1 Susunan organisasi puskesmas

1. Unsur pimpinan : Kepala puskesmas

2. Unsur pembantu pimpian : Urusan tata usaha

3. Unsur pelaksana : Unit I unit I

Unit III

Unit IV

Unit V

Unit VI

Unit VII

Tugas pokok

1. Kepala puskesmas

Page 18: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan

kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan structural dan

jabatan fungsional

2. Kepala urusan tata usaha

Mempunyai tugas dibidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan

surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan

3. Unit I

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak,

keluarga berencana dan perbaikan gizi

4. Unit II

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan

pemberantasan penyakit, khususnya immunisasi, kesehatan lingkungan

dan labolatorium sederhana

5. Unit III

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut,

kesehatan tenaga kerja dan manula

6. Unit IV

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan

masyarakat, kesehatan sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa,

kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya

7. Unit V

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan

pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan

masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat

8. Unit VI

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan

rawat inap

9. Unit VII

Melaksanakan tugas kefarmasian

2.6.2 Tata kerja

Page 19: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib menetapkan prinsip

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan puskesmasnya

maupun dalam satuan organisasi di luar puskesmas sesuai dengan tugasnya

masing-masing.

Dalam melaksanakan tugas, kepada puskesmas wajib mengikuti dan

mematuhi petunjuk atasan serta mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang

ditetapkan oleh kepala kantor departemen kesehatan/kotamadya, sesuai

KEPALA PUSKESMAS

TATA USAHA

PUSKESMAS PEMBANTU

UNIT I UNIT II UNIT III

UNIT IV

UNIT V UNIT VI

UNIT VII

Page 20: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepala puskesmas bertanggung

jawab memimpin, mengkoordinasi semua unsur dalam lingkungan puskesmas,

memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas masing-masing.

Hal-hal yang menyangkut tata hubungan dan koordinasi dengan

instansi vertical Departemen Kesehatan RI akan diatur dengan surat keputusan

bersama menteri dalam negeri dan menteri kesehatan RI.

2.7 SISTEM RUJUKAN

2.7.1 Definisi

Adalah suatu jaringan system pelayanan kesehatan yang mungkin

terjadinya penyerahan tanggung jawab timbal balik atas timbulnya suatu

masalah dari suatu kasus atau masalah, baik secara vertikal maupun

horizontal, kepada orang lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara

rasional.

2.7.2 Tujuan

Tujuan Umum

Dihasilkan pemerataan upaya kesehatan yang didukung mutu pelayanan yang

optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara berdaya guna

dan berhasil guna.

Tujuan khusus

a. Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif

dan rehabilitative secara berhasil guna dan berdaya guna

b. Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan

promotif secara berhasil guna dan berdaya guna

2.7.3 Jenis Rujukan

1. Rujukan medic, meliputi :

a. Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostic, pengobatan,

tindakan operatif dan lain-lain, disebut transfer of patient

Page 21: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

b. Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan labolatorium

yang lebih lengkap, disebut transfer of spesimen

c. Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau

ahli untuk meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat,

disebut juga transfer of knowledge/ personel

2. Rujukan kesehatan adalah rujukan yang menyangkut masalah

kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif yang antara

lain meliputi bantuan :

a. Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian

luar biasa atau berjangkitnya penyakit menular

b. Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan ai suatu wilayah

c. Penyelidikan sebab keracunan, bantuan teknologi penanggualanagn

keracunan missal

d. Pemberian makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan untuk

pengungsi atas terjadinya bencana alam

e. Sarana teknologi penyediaan air bersih untuk mengurangi

kekurangan air bersih untuk masyrakat umum

f. Pemeriksaan specimen air di labolatorium

2.7.4 Jalur rujukan

1. Intern antara petugas puskesmas

2. Antara puskesmas pembantu dengan puskesmas Pembina

3. Antara masyrakat dengan puskesmas

4. Antara satu puskesmas dengan puskesmas lain

5. Antara puskesmas dengan rumah sakit

6. Antara puskesmas dengan rumah skit lain , labolatorium atau fasilitas

kesehatan lain

2.7.5 Langkah-langkah dalam meningkatkan rujukan

1. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dalam menampung rujukan

dari puskesmas pembantu atau pos kesehatan, posyandu dari

masyrakat

Page 22: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

2. Mengadakan pusat rujukan dengan mengadakan ruang tambahan untuk

ruang tidur penderita gawat darurat pada lokasi yang strategis

3. Meningkatkan sarana komunikasi diantara unit-unit pelayanan

kesehatan dengan media telelpon atau radio komunikasi pada setiap

unit pelayanan kesehatan

4. Menyediakan saranan pencatatan dan eplaporan yang memadai bagi

system rujukan, baik rujukan medic maupun rujukan kesehatan

5. Meningktakan upaya dana sehat masyarakat unutk menunjang

pelayanan rujukan

2.8 STRATIFIKASI PUSKESMAS

2.8.1 Pengertian

Adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas

dalam rangka perkembangan fungsi puskesmas sehingga pembinaan dalam

rangka fungsi puskesmas dapat dilaksanakan lebih terarah. Hal ini diharapkan

lebih menimbulkan gairah kerja , rasa tanggung jawab , dan kretifitas kerja

yang dinamis melalui pengembangan falsafah mawas diri.

2.8.2 Tujuan

Tujuan umum

Mendapatkan gambaran tentang tingkat pengembangan fungsi

puskesmas secara berkala dalam rangka pembinaan dan pengembangannya

Tujuan khusus

a. Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan puskesmas

dalam rangka mawas diri

b. Mendapatkan masukan untuk perencanaan puskesmas dimasa yang

akan datang

c. Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan dalam

pelaksanaan puskesmas sebagai masukan untuk pembinanya

Page 23: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

2.8.3 Pengelompokan

Dibagi dalam 3 srata, yaitu :

1. Srata I, puskesmas dengan prestasi kerja yang baik

2. Strata II, puskesmas dengan prestasi kerja cukup

3. Strata III, puskesmas dengan prestasi kerja kurang

Sasaran dari stratifikasi puskesmas adalah :

1. Puskesmas tingkat kecamatan

2. Puskesmas tingkat kelurahan / pembantu

3. Unit-unit kesehatan lain

4. Pembinaan peran serta masyarakat

2.8.5 Ruang lingkup

Ruang lingkup stratifikasi puskesmas dibagi dalam 4 aspek, meliputi :

1. Hasil kegiatan puskesmas dalam bentuk cakupan dari masing-

masing kegiatan

2. Hasil dan cara pelaksanaan manajemen puskesmas

3. Sumber daya yang tersedia di puskesmas

4. Keadaan lingkungan yang mempengaruhi pencapaian hasil

kegiatan puskesmas

Dalam jangka panjang pola pembinaan melalui sratifikasi

puskesmas akan terus ditingkatkan ruang lingkupnya meliputi seluruh

kegiatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas dalam wilayah

kerjanya, termasuk kegiatan adalah rangka membina usaha kesehatan

swasta

2.8.6 Area pembinaan

Page 24: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Berdasarkan hasil pelaksanaan stratifikasi puskesmas ada 3 area yang

perlu dibina :

1. Sebagai wadah pemberian pelayanan, pembinaan diarahkan pada

fasilitas fisik , pelaksanaan manajemen dan kemampuan tenaga

kerja

2. Pelaksanaa program-program sector kesehatan maupun program

lintas sektoral yang secara langsung maupun tidak langsung

menjadi tanggung jawab puskesmas dalam pelaksanaan sarana

penunjang

3. Peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan kemampuan

untuk hidup sehat dan produktif. Pembinaan kemampuan

puskesmas dalam membina peran serta masyrakat di bidang

kesehatan perlu ditingkatkan.

2.8.7 Pelaksanaan stratifikasi

1. Pelaksanaan stratifikasi puskesmas mencakup seluruh aspek

puskesmas termasuk puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan

hasil pembinaan peran serta masyrakat antara lain dalam bentuk

posyandu

2. Kegiatan stratifikasi mencakup :

a. Pengumpulan data

b. Pengolahan data

c. Analisis masalah dan penentuan langkah penanggulangan

Kegiatan tersebut dilakukan mulai dari tingkat puskesmas ,

kabupaten, provinsi sampai ke tingkat puskesmas

3. Sratifikasi puskesmas dilaksanakan 1 tahun sekali secara

menyeluruh dan serentak di semua puskesmas dan bertahap sesuai

jenjang administrasi sampai ke pusat.

a. Di tingkat puskesmas

Dilaksanakan sendiri oleh masing-masing puskesmas dan

merupakan kegiatan mengukur kemampuan penampilan

puskesmas dalam rangka mawas diri . dengan tujuan agara

Page 25: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

kepala puskesmas dan staff mengetahui kelemahan dan

masalah yang dihadapi untuk berusaha memperbaiki

b. Di tingkat dinas kesehatan dati II / kandep

Menghimpun laporan hasil sratifikasi puskesmas untuk diolah

dan dianalisa sehingga mendapatkan gambaran keadaan dan

fungsi masing-masing puskesmas dalam wilayahnya dalam

rangka pembinaan dan pengembangannya

c. Di tingkat dinas kesehatan dati I / kanwil / pusat

Menghimpun laporan hasil stratifikasi dari masing-masing

dinas kesehatan dati II untuk masing-masing dinas kesehatan

dati II unutk diolah dan dianalisa sehingga mendapatkan

gambaran tingkat perkembangan fungsi pusekesmas di wilayah

masing-masing kabupaten kodya (provinsi) dalam rangka

pembinaan dan pengembangannya tahun yang akan datang

4. Dalam rangka menentukan strata puskesmas dipakai pendekatan

kwantitatif untuk mengukur variable. Untuk menentukan nilai

dipakai suatu patokan (standart) target yang seharusnya dipakai

5. Penetapan waktu kegiatan

a. Tingkat puskesmas

Pengumpulan data

desember – januari

Pengolahan data awal

februari

Peninjauan dinkes dati II Januari

– februari

Konsultasi kabupaten akhir

februari

Analisa maslah, rencana awal

maret

penanggulangan, penyusunan laporan

Laporan ke dati II

pertengahan maret

Page 26: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

b. Dati II

Pengumupulan data rekap maret-

april

Checking on spot

pertengahan april

Analisa masalah, perencanaan

penanggulangan akhir

april

Kirim ke provinsi dan kirim umpan

balik ke puskesmas

permulaan mei

c. Dati I

Pengumpulan laporan / rekapitulasi mei

Analisa masalah dan penyusunan masalah mei –

juni

Kirim ke pusat akhir

juni

Kirim umpan balik ke dati II

permulaan juli

d. Pusat

Penenrimaan laporan / rekapitulasi dan

rencana penanggulangan masalah juli

Pertemuan evaluasi pelaksanaan

stratifikasi 27 provinsi pusat agustus

Pengolahan data dan analisa masalah agustus

Distribusi laporan yang bersangkutan akhir

agustus

Menyusun rencana penanggulangan

September

Kirim umpan balik ke hasil stratikasi

nasional oktober

2.8.8 Tahap- Tahap Stratifikasi

Page 27: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

dilakukan dalam 3 tahap , sebagai berikut :

tahap I : pendataan dan pemetaan dalam tiga kelompok strata I,II, dan III

tahap II : analisa hasil pendataan dan pemetaan serta sector-sektor yang

menunjang dan menghambat

tahap III : rencana pemecahan masalah pada semua tingkat yaitu rencana

kerja atau rencana pembinaan untuk meningkatkan kemmapuan-

kemampuan puskesmas berdasarkan hasil analisa dan maslah yang

dijumpai di semua tingkat.

2.8.9 Manfaat stratifikasi

1. Bagi puskesmas

Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan secara menyeluruh

sehingga dapat diambil berbagi upaya untuk memperbaiki dalam

rangka mawas diri

2. Bagi dinas kesehatan dati II

a. Mendapatkan gambaran prestasi kerja puskesmas dalam wilayah

dati II yang bersangkutan tiap tahun

b. Mengetahui maslah dan hambatan dalam menyelenggarakan

puskesmas baik yang disebabkan oleh sumber daya maupun

pengaruh lingkungan

c. Menentukan langkah serta bantuan yang diperlukan dala mengatsi

maslah yang dihadapi puskesmas melalui penyusunan rencana

tahunan

d. Mendapatkan gambaran mengenai kemampun manajemen setiap

uskesmas wilayah dati II

3. Dinas kesehatan dati I / kanwil provinsi

Mendapatkan gambaran mengenai masalah serta hambatan yang

dihadapai oleh dati I kandep selama setahun dalam pembinaan dan

pengembangan puskesmas di wilayah kerjanya yang perlu

mendapatkan bantuan penyelesaian oleh dinas dati I / kanwil provinsi

melaului penyusunan rencana bantuan.

Page 28: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

4. Depkes pusat

Mendapatkan gambaran mengenai masalah serta hambatan yang

dihadapi oleh dinas kesehatan DT I / kanwil selama setahun

pembinaan dan pengembangan puskesmas di wilayah kerjanya , yang

perlu mendapatkan bantuan penyelesaian oleh pusat antar lain melalui

penyusunan rencana tahunan.

2.9 PERENCANAAN MIKRO (MICROPLANNING)

2.9.1 Pengertian

Perencanaan mikro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana tingkat

puskesmas untuk 5 tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.

2.9.2 Tujuan

Tujuan umum

Meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan

masalah yang dihadapi oleh puskesmas, sehingga dapat meningkatkan

fungsi puskesmas.

Tujuan khusus

1. Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk jangka waktu 5 tahun

secara tertulis

2. Tersusunnya rencana kerja tahunan puskesmas, sebagai penjabaran

rencana kerja 5 tahunan.

2.9.3 Ruang lingkup

1. Rencana yang mencakup seluruh kegiatan pokok puskesmas

2. Dibatasi sesuai dengan masalah yang dihadapi, dengan memperhatikan

prioritas, kebijaksanaan, dan strategi yang telah ditetapkan oleh pusat,

Dati I dan Dati II

2.9.4 Langkah-langkah penyusunan

1. Identifikasi keadaan dan masalah

Page 29: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Untuk menghasilkan suatu rumusan tentang keadaan dan prioritas

masalah yang dihadapi oleh puskesmas dan alternative pemecahannya.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini:

a. Mengetahui kebijakan yang telah ditetapkan baik oleh pusat

maupun daerah

b. Pengumpilan data yang mencakup:

Data umum

Data wilayah

Data penduduk

Sumber daya puskesmas: sarana dan prasarana fisik,, tenaga,

dana dan sumber daya masyarakat

Data status kesehatan

Data cakupan program sesuai dengan indicator dan variabel

c. Analisa data

Meliputi analisa keadaan dan masalah dalam perencanaan, ynag

meliputi:

Analisa derajat kesehatan

Menjelaskan masalah kesehatan yang dihadapi, yang

menggambarkan derajat-derajat kesehatan secara kuantitatif

dan penyebaran masalah tersebut menurut kelompok manusia,

tempat dan waktu. Dengan kata lain menggunakan pendekatan

epidemiologis.

Analisa kependudukan

Adalah analisa menggunakan ukuran-ukuran demografis dalam

wilayah kerja puskesmas, diantaranya jumlah penduduk,

penyenarannya berdasarkan kelompok umur, waktu dan

pertumbuhan penduduk, kematian, kesakitan, mobilitas

penduduk dan sebagainya.

Analisa upaya pelayanan kesehatan

Masukkan input, baik sarana, dana dan tenaga. Proses

merupakan upaya kesehatan yang dijalankan secara

terkoordinasi, supervise, stratifikasi. Keluaran atau output

Page 30: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

merupakan hasil upaya kesehatan yang merupakan cakupan-

cakupan pelayanan yang telah dilaksanakan.

Analisa perilaku

Analisa yang dapat menggambarkan tentang sikap dan perilaku

masyarakat terhadap kesehatan dan upaya kesehatan.

Analisa lingkungan

Merupakan analisa lingkungan fisik, biologis, social budaya

dan ekonomi masyarakat diwilayah kerja puskesmas.

d. Perumusan masalah

Adalah upaya mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi

oleh puskesmas berdasarkan analisa diatas dan digambarkan secara

kualitatif dengan pendekatan epidemiologis sehingga dapat

menggambarkan masalah yang sebenarnya baik dari segi tempat,

waktu dan besarnya masalah.

e. Penentuan prioritas masalah

Untuk menentukan tingkat masalah dipergunakan cara:

Delbecq, dengan cara mendiskusikan masalah oleh anggota

kelompok dengan saran dari narasumber

Hanlon, adalah cara yang lebih sederhana yang sering

dipergunakan dan setiap anggota rapat puskesmas dapat ikut

berpesan serta. Semua anggota rapat diminta memberikan nilai

terhadap masalah melalui system scoring

Criteria yang dipakai adalah:

Besarnya masalah meliputi:

Presentasi penduduk yang terkena

Biaya yang dikeluarkan perorang perbulan karena

masalah tersebut

Kerugian yang dialami penduduk

Skor 0-10

Tingkat kegawatan atau bahaya meliputi:

Tingkat keganasan

Tingkat urgensinya

Page 31: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Kecenderungannya

Skor 1-10

Kemudahan penanggulangan masalah

Penentuan kemudahan penanggulangan masalah dilaksanakan

dengan memberi nilai 0,5-1,5

Factor PEARL

Adalah menentukan dapat tidaknya program tersebut

dilaksanakan, meliputi

P = Appropriatness (tepat guna)

E = Economic feasibility (secara ekonomis murah)

A = A cceptability ( dapat diterima)

R = Resource availability (tersedianya sumber)

L = Legality (legalitas terjamin)

Penentuan skor melalui voting( 1 = ya, 0 = tidak)

Hasil votting untuk masing-masing factor dikalikan sehingga

didapatkan hasil akhir dari faktor PEARL tersebut. Skor dari

masing-masing kriteria ditabulasi dan dihitung hasil akhirnya

dengan pembobotan, sehingga didapatkan perioritas masalah.

2. Penyusunan rencana

Perencanaan yang disusun berdasarkan periotas masalah yang disusun

secara sistematis, dengan urutan sebagai berikut :

a. Perumusan tujuan dan sasaran

b. Perumusan kebijakan dan langkah-langkah

c. Perumusan kegiatan

d. Perumusan sumber daya

3. Penyusunan rencana pelaksana (plan of action)

Penyusunan POA yang perlu diperhatikan adalah

a. Penjadwalan, meliputi :

Penentuan waktu

Penentuan lokasi dan sasaran

Pengorganisasian

b. Pengalokasian sumber daya, meliputi :

Page 32: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Dana : sumberdana, besarnya, dan pemanfaatannya

Jenis dan jumlah sarana yang diperlukan

Jumlah dan tenaga yang diperlukan

c. Pelaksanaan kegiatan meliputi :

Persiapan

Penggerakan dan pelaksanaan

Pengawasan, pengendalian dan penilaian

4. Penulisan dokumen perencanaan

a. Pendahuluan

b. Keadaan dan masalah

c. Tujuan dan sasaran

d. Pokok kegiatn dan pentahapan tahunan

e. Kebutuhan sumberdaya

f. Pemantauan dan penilaian

g. Penutup

h. Lampiran-lampiran dokumen

2.10 LOKAKARYA MINI PUSKESMAS

2.10.1 Definisi

Adalah upaya untuk menggalang kerja sama tim untuk penggerakan

dan pelaksanaan upaya kesehtan puskesmas sesuai dengan perencanaan yang

telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatn pokok puskesmas, sehingga dapat

dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksaannya kegiatannya.

2.10.2 Tujuan

Tujuan Umum

Untuk meningkatakan kemampuan tenaga puskesmas bekerjasama dalam

tim dan membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

Tujuan Khusus

Page 33: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

1. Terlaksananya penggalangan kerjasama tim lintas program dalam

rangka pengembangan menejemen sederhana, terutama dalam

pembagian tugas dan pembuatan rencana keseharian

2. Terlaksananya penggalangan kerjasama lintas sektoral dalam

pembinaan peran serta masyarakat

3. Terlaksananya rapat kerja bulanan puskesmas sebgai tindak lanjut

penggalangan kerjasama tim puskesmas

4. Terlaksananya rapat kerja tribulanan lintas sektoral sebgai tindak

lanjut penggalangan kerjasama lintas sektoral

2.10.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan loka karya mini puskesmas adalah

1. Menggalang kerjasama tim dari masing-masing anggota

2. Meningkatkan kebanggaan dan semangat membela keberhasilan tim

Komponen

1. Penggalangan kerjasama dalam tim puskesmas

2. Penggalangan kerjasama lintas sektoral

3. Rapat kerja bualanan puskesmas

4. Rapat kerja triwulan lintas sektoral

2.11 SUPERVISI

2.11.1 Definisi

Adalah upaya pengarahan dengan cara mendengarkan alasan dan keluhan

tentang masalah dalam pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta saran-

saran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pelaksana, sehingga

meningkatkan daya guna dan hasil guna serta kemampuan pelaksana dalam

melaksanakan upaya kesehatan puskesmas.

2.11.2 Tujuan

Tujuan Umum

Page 34: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Terselenggaranya upaya kesehatan puskesmas secara berhasil guna dan

berdaya guna.

Tujuan khusus

1. Terselenggaranya program upaya kesehatan puskesmas sesuai dengan

pedoman pelaksanaan.

2. Kekeliruan dan penyimpangan dalam pelaksanaan dapat diluruskan

kembali.

3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

4. Meningkatnya hasil pencapaian pelayanan kesehatan.

2.11.3 Ruang lingkup

1. Mencakup bimbingan di tingkat puskesmas oleh Kepala Puskesmas

kepada para pelaksana kegiatan di wilayah kerjanya. Bimbingan

mencakup :

a. Masukan (input)

Sarana dan prasarana

Anggaran

Ketenagaan

Perlengkapan administrasi

b. Proses

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman kerja

c. Keluaran (output)

Hasil kegiatan yang berupa cakupan pelayanan.

2. Supervisi dilaksanakan terhadap tenaga teknis dan tenaga masyarakat,

dalam bentuk :

a. Pertemuan didalam puskesmas.

Pembimbingan yang dilakukan menyangkut kegiatan teknis

maupun administrasi dan penambahan pengetahuan.

b. Kunjungan lapangan yang dilakukan terhadap :

Petugas kesehatan termasuk bidan desa

Kader kesehatan

Sarana pelayanan (puskesmas pembantu, posyandu).

Page 35: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

c. Pelaksanaan pembimbingan

Dokter puskesmas

Staf puskesmas

d. Sasaran pembinaan

Staf puskesmas sebagai pelaksana kegiatan

lapangan

Tenaga sukarela (kader, dasa wisma)

e. Waktu pelaksanaan

Terhadap staf pelaksana puskesmas dilaksanakan

minimal satu bulan sekali, atau sewaktu-waktu jika

ada masalah.

Tenaga desa (kader kesehatan, dasa wisma) minimal

sebulan sekali, atau sesuai dengan kesepakatan

bersama.

Bimbingan terhadap posyandu minimal 3 bulan

sekali.

Melalui laporan tertulis mengenai pelaksanaan

kegiatan dari pelaksana. Paling lambat 1 minggu

setelah kegiatan.

Format bimbingan yang digunakan sesuai dengan

pedoman yang ada yang telah diterbitkan oleh

Departemen Kesehatan.

2.12 SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU

PUSKESMAS (SP2TP)

2.12.1 Definisi

Adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan

puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang

dilakukan serta hsil yang telah dicapai oleh puskesmas.

2.12.2 Tujuan

Page 36: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Tujuan umum

Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir

secara periodik dan teratur untuk pengelolaan program kesehatan

masyarakat melalui puskesmas di berbagai tingkat administrasi.

Tujuan khusus

1. Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, dan

kegiatan pokok puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir

secara teratur.

2. Terlaksananya pelaporan data secara teratur di berbagai jenjang

administrasi, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Digunakannya data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam

rangka pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas

di berbagai tingkat administrasi.

2.12.3 Ruang Lingkup

1. SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas

pembantu dan puskesmas keliling

2. Pencatatan dan pelaporan mencakup:

a. Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas

b. Data ketenagaan di puskesmas

c. Data sarana yang dimiliki puskesmas

d. Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya pokok) baik di dalam

gedung maupun di luar gedung

3. Pelaporan dilakukan secara periodik (bulanan, tribulanan, semester dan

tahunan)

2.12.4 Pelaksanaan

1. Pencatatan dengan menggunakan format

a. Falmily folder

b. Buku register

Rawat jalan dan rawat inap

Penimbangan

Kohort ibu

Kohort anak

Page 37: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Persalinan

Labolatorium

Pengamatan penyakit menularImunisasi

PKM

c. Kartu indeks penyakit (kelompok penyakit)

d. Kartu perusahaan

e. Kartu mired

f. Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas) untuk

mempermudah pembuatan laporan

2. Pelaporan

Jenis dan periode laporan:

a. Bulanan

Data kesakitan

Data kematian

Data operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dsb)

Data manajemen obat

b. Triwulan

Data kegiatan puskesmas

c. Tahunan

Umum dan fasilitas

Saranan

Tenaga

2.12.5 Alur Pengiriman

1. Aluran pengiriman sampai saat ini:

a. Dikirim ke dinas kesehatan tingkat II, diteruskan ke dinas

kesehatan tingkat I, kemudian diteruskan ke departemen kesehatan

(c.q. Bagian Informasi Digjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat)

b. Umpan balik dikirim ke kanwil Depkes Provinsi

2. Alur pengiriman jangka panjang

Mengikuti alur jenjang administrasi organisasi. Departrmrn Kesehatan

menerima laporan dari kanwil Depkes Provinsi

Page 38: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

2.12.6 Pengolahan, analisa dan pemanfaatan

1. Dilaksanakan pada setiap jenjang administrasi

2. Pemanfaatan disesuaikan tugas dan fungsi dalam pengambilan

keputusan

3. Di puskesmas digunakan untuk pemantauan pelaksanakan program

operasionalisasi dan early warning system

4. Pada Dati TK II digunakan untuk pemantauan pengendalian dan

pengambilan tindak koreksi yang diperlukan

5. Dati TK I digunakan untuk perencanaan program dan pemberian

bantuan yang diperlukan

6. Pada tingkat pusat digunakan untuk pengambilan kebijaksanaan pada

tingkat nasional

2.12.7 Kegiatan –kegiatan yang Dilakukan

1. Mengkompilasi data dari puskesmas

2. Mentabulasi data upaya kesehatan yang dilakukan

3. Menyusun kartu indeks penyakit

4. Menyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan

5. Menyajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik sesuai kebutuhan

6. Melakukan berbagai perhitungan-perhitungan dengan menggunakan

data denominator

7. Melakukan analisa untuk kebutuhan pemantauan, intervensi, serta

perencanaan di masa mendatang

8. Membuat peta wilayah puskesmas termasuk sarana kesehatan

Pemanfaatan Data SP2TP

1. Untuk memenuhi kebutuhan administrasi pada jenjang yang lebih

tinggi dalam rangka pembinaan, perencanaan dan penetapan

kebijaksanaan

2. Dimanfaatkan puskesmas untuk meningkatkan upaya kesehatan

puskesmas, melalui:

a. Perencanaan (perencanaan mikro)

Page 39: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

b. Pergerakan dan pelaksanaan (lokakarya mini puskesmas)

c. Pengawasan, pengendalian dan penilaian (stratifikasi)

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Definisi Puskesmas

Menurut Departemen Kesehatan RI (1991)

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional

yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga

membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara

menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam

bentuk kegiatan pokok.

Page 40: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

2. Fungsi Puskesmas

Ada tiga fungsi puskesmas yaitu :

a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya

b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat

c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

3. Sejarah perkembangan Puskesmas

Di indonesia puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan

tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika

dilangsungkan rapat kerja kesehatan nasional ( RAKERKESNAS) I di

Jakarta

4. Kegiatan Pokok Puskesmas

Ada 20 pokok kegiatan puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas

sejak pertama kali berdiri.

5. Wilayah kerja Puskesmas

Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk,

luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya

merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja

puskesmas.

6. Struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas

Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib menetapkan prinsip

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan

puskesmasnya maupun dalam satuan organisasi di luar puskesmas sesuai

dengan tugasnya masing-masing.

7. Sistem rujukan Puskesmas

System rujukan adalah suatu jaringan system pelayanan kesehatan yang

mungkin terjadinya penyerahan tanggung jawab timbal balik atas

timbulnya suatu masalah dari suatu kasus atau masalah, baik secara

Page 41: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

vertikal maupun horizontal, kepada orang lebih kompeten, terjangkau dan

dilakukan secara rasional.

8. Stratifikasi Puskesmas

Straifikasi Adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja

puskesmas dalam rangka perkembangan fungsi puskesmas sehingga

pembinaan dalam rangka fungsi puskesmas dapat dilaksanakan lebih

terarah. Hal ini diharapkan lebih menimbulkan gairah kerja , rasa tanggung

jawab , dan kretifitas kerja yang dinamis melalui pengembangan falsafah

mawas diri.

9. Perencanaan mikro Puskesmas

Perencanaan mikro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana tingkat

puskesmas untuk 5 tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.

10. Lokakarya mini puskesmas

Lokakarya Adalah upaya untuk menggalang kerja sama tim untuk

penggerakan dan pelaksanaan upaya kesehtan puskesmas sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatn pokok

puskesmas, sehingga dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam

pelaksaannya kegiatannya.

11. Supervisi Pukesmas

Supervise Adalah upaya pengarahan dengan cara mendengarkan alasan

dan keluhan tentang masalah dalam pelaksanaan dan memberikan

petunjuk serta saran-saran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi

pelaksana, sehingga meningkatkan daya guna dan hasil guna serta

kemampuan pelaksana dalam melaksanakan upaya kesehatan puskesmas.

12. Sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas terpadu

yakni tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan

puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang

dilakukan serta hsil yang telah dicapai oleh puskesmas.

3.1 SARAN

Page 42: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati fungsi

puskesmas , karena puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dekat

dengan masyarakat. Selayaknya kita sebagai tenaga kesehatan turut

mengembangkan program-program yang ada di Puskesmas. Sehingga kita dapat

memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.

Page 43: Laporan Praktikum 3 Tutor 8 CNP I

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, dr. Azrul., 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina

Rupa Aksara

Effendi,Nasrul.1998.Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Edisi 2.Jakarta:EGC

Putu Sudayasa .2010.berbagi info tentang puskesmas,

http//www.puskel.com

Ryadi, dr. A.L Slamet, 1992. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Surabaya:

Usaha Nasional