Tutor Lansiaj

33
MAKALAH TUTORIAL KELOMPOK 6 “Warisane Mbah Kakung” PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 1

description

jhb

Transcript of Tutor Lansiaj

Page 1: Tutor Lansiaj

MAKALAH TUTORIAL

KELOMPOK

6

“Warisane Mbah Kakung”

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013

1

Page 2: Tutor Lansiaj

Penyusun

FASILITATOR : Juwitasari, S.Kep,Ns

NAMA ANGGOTA :

1. 201110420311076 Benny Anggara

2. 201110420311077 Dea Ayu Anggita Larasari (Sekretaris)

3. 201110420311078 Imroatus Soleha

4. 201110420311079 Ria Risty Kusumaningayu Sofiana (Sekretaris)

5. 201110420311080 Fadriyanti Sholihah

6. 201110420511081 Endah Yunikasari

7. 201110420311082 Evi Oktaviana

8. 201110420311083 Dedi Tri Radianto

9. 201110420311084 Akhlis Mustafa (Ketua)

10. 201110420311085 Haitussa'dah

11. 201110420311086 Moch Zainal Arifin

12. 201110420311087 Willy Kusmana Junior

13. 201110420211088 Nurul Komaria

14. 201110420311089 Maya Ria Agustina

15. 201110420311090 Muhammad Hudan Syamsiar

2

Page 3: Tutor Lansiaj

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Skenario

Perawat melakukan home visite ke rumah klien. Klien adalah laki-laki berusia 72

th, saat pengkajian klien tersebut mengeluh merasa tidak berguna dan sering terbangun

pada malam hari. Saat berjalan jauh klien mengeluh nafasnya tersengak-sengal, mudah

lelah dan nyeri pada persendiaan. Anak klien mengatakan klien sering menyendiri dan

mudah tersinggung, klien pernah jatuh di kamar mandi dan sering terdapat kebiruan

saat terjadi trauma. Hasil pengkajian di dapatkan penurunan visus, dimensia, tuli

presepsi, inkontinensia urin, tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nafas 24x/ menit,

frekuensi nadi 98x /menit, kulit kering dan keriput, tremor, turgor kembali 3 detik,

kekuatan otot 5 5 5 5, bentuk tulang belakang kifosis. Anak klien sibuk bekerja dan

menginginkan untuk memasukkan klien ke panti jompo, dengan harapan klien

mendapatan perawatan yang lebih baik, sedangkan klien menolak. Anak klien bertanya

kepada perawat tidak ada program pemerintah untuk lansia.

1.2 Kata sulit

1. Dimensia

2. Kifosis

3. Penurunan visus

4. Panti jompo

5. Tuli presepsi

6. Home visit

7. Inkontinensia urin

8. Kekuatan otot

9. trauma

10. Kulit kering

11. Tremor

12. Lansia

3

5 5

5 5

Page 4: Tutor Lansiaj

1.3 Pertanyaan

1. Bagaimana cara merawat lansia yang baik?

2. Pada kasus termasuk tipe lansia yang mana?

3. Bagaimana peran dan fungsi perawat dalam merawat lasia dan peran keluarga ?

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengruhi penuaan?

5. Perubahan yang terjadi pada lansia dari aspek psikologis dan biologis?

6. Apakah kifosis dapat kembali seperti semula?

7. Komunikasi yang digunakan pada lansia?

8. Asuhan keperawatan pada lansia?

9. Sebab nyeri persendian pada kasus tersebut?

10. Sebab dari kebiruan, penurunan visus, dimensia, dan inkontinensia urin?

11. Apa yang menyebabkan jalan jauh sehingga nafasnya tersengal-sengal?

12. Terapi untuk memperlambat dimensia?

13. Terapi untuk nyeri persendian?

14. Tugas perkembangan pada lansia?

15. Klasifikasi umur pada lansia?

16. Bagaimana Proses terjadinya Degenerative sel ?

4

Page 5: Tutor Lansiaj

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jawaban kata sulit

Pertemuan 1 :

1. Dimensia : salah satu penyakit degenerative,pnurunanpada

otak,memori,kognitif dan bahasa.

2. Penurunan visus : penurunan pnglihatan karena faktor umur.

3. Tuli presepsi : saat telinga belakang mendengar bunyi dan alat

dipindahkan ke telinga depan tidak mendengar bunyi.

4. Inkontinensia urin : keluarnya urin secara sedikit dan tidak sempurna.

5. Kekuatan otot 5 5 : kelemahan pada otot,skala perhitungan tangan atas kanan

5 5 kiri dan kaki kanan kiri.

6. Kifosis : pembengkokan ke depan.

7. Panti jompo : tempat penampungan lansia.

8. Home visit : kunjungan rumah.

9. trauma : gangguan psikologis karena stresor dan ketakutan

berlebihan.

10. Kulit kering : sel yang membelah disebabkan oleh degenerasi sel.

11. Tremor : gemetar.

12. Lansia : tahap akhir perkembangan lansia prubahan psikologis dan

biologis.

5

Page 6: Tutor Lansiaj

Pertemuan 2 :

1. Dimensia : Dimensia: penurunan kemampuan mental yang biasanya

berkembang secaraperlahan, damana terjadi gangguan ingatan, pikiran penilaian

dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran

kepribadian (efendi dan makhfudli,2009).

Berdasarkan penyebabnya dimensia dibagi menjadi tiga jenis:

a.dimensia alzheimer yang disebabkan oleh kerusakan otak yang tidak diketahui.b.dimensia vaskular yang disebabkan oleh kerusakan otak karena stroke yang multiple.c.dimensia yang lain yaitu disebabkan oleh kekurangan vitamin b12 dan tumor otak.

2. Kifosis : gangguan tulang belakang progresif di mana punggung

atas menunjukkan sebuah kelengkungan ke depan abnormal, mengakibatkan

kelainan tulang yang kadang-kadang digambarkan sebagai bungkuk

(wahyudi,2006).

deformitas antroposterior vertebra torakalis dengan pembentukan punggung

yang bungkuk (kamus keperawatan,2001).

3. Penurunan visus : Penurunana visus: pada lansia terjadi penurunan

penglihatan dikarenakan berhubungan dengan perubahanstruktur jaringan bola

mata yang meliputi perubahan pada lensa mata, iris, pupil, badan kaca, dan juga

retina (fatmah, 2010).

4. Panti jompo : salah satu pelayan kesehatan yang dilakukan oleh intansi

pemerintah dann para profesional kesehatan bagi lansia,tempat merawat dan

menampung orang –orang jompo atau sudah tua (Kamus Besar Bahasa

Indonesia).

5. Tuli presepsi : suatu peningkatan sensitivitas terhadap suara bicara yang

keras. Tingkat suara bicara yang pada orang normal terdengar biasa dapat

sangat menggangu pada orang tersebut (fatmah, 2010)

6

Page 7: Tutor Lansiaj

6. Home visit : bentuk pelayan sosial bagi lansia yang dilakukan dirumah

sendiri atau di lingkungan keluarga lansia. (nogroho, 2012)

7. Inkontinensia urin : pengeluaran urine tanpa di sadari dalam jumlah frekuensi

yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan (Nugroho,

2006).

pengeluaran urin involunter (tanpa disadari/ mengompol) yang cukup menjadi

masalah

berkemih diluar kesadaran pada waktu dan tempat yang tidak tepat serta

menyebabkan masalah kebersihan atau sosial. (maryam 2008)

8. Kekuatan otot 5 5 : kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakan

5 5 kemampuan untuk membangkitkan tegangan suatu

tahanan (fatmah, 2010)

9. trauma : luka atau cedera fisik lainnya,cedera fisiologis akibat

gangguan mosional yang hebat (kamus keperawatan,2001).

10. Kulit kering : kekeringan kulit pada lansia dikaitkan dengan

menurunnya produksi hormon androgen, menurunnya fungsi subasea,

bewrkurangnya jumlah dan fungsi kelenjar keringat, berkurangnya kadar air

dalam epidermis, dan disebabkan oleh terlalu lama terpapar sinar matahari

(fatmah, 2010).

11. Tremor : merupakan suatu gerakan yang tidak di kehendaki dan

tidak bertujuan yang tersendiri atas satu seri gerakan bolak balik secara ritmi

sebagai manifestasi konraksi berselingan kelompok otot dan fungsinya

belawanan (arif murraqin,1995).

12. Lansia : proses alamiah yang berkesinambungan yang mengalami

perubuhan anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan atau organ yang pada

7

Page 8: Tutor Lansiaj

akhirnyya mempengaruhi keadaan fungsi, dan kemampuan badan secara

keseluruhan. (Gizi usia lanjut, 2009)

Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses

kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk

beradaptasi dengan stres lingkungan (Pudjiastuti, 2003)

2.2 Jawaban pertanyaan:

Pertemuan 1 :

1. Bagaimana cara merawat lansia yang baik?

Jawab : komunikasi verbal dan non verbal

2. Pada kasus termasuk tipe lansia yang mana?

Jawab :

a) Tipe bijaksana

b) Tipe Mandiri

c) Tipe Putus asa

d) Tipe Pasrah bingung

3. Bagaimana peran dan fungsi perawat dalam merawat lasia dan peran keluarga ?

Jawab :

Sebagai care giver (pemberi asuhan keperawatan) Sebagai motifator (memberikan motivasi) Sebagai edukator/pendidik Sebagai advokasi

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengruhi penuaan?

Jawab : radikal bebas,stres.status kesehatan,nutrisi,lingkungan,life style

1. Perubahan yang terjadi pada lansia dari aspek psikologis dan biologis?

Jawab :tahap adaptasi,daya ingat,memori,intelegensi.

5. Apakah kifosis dapat kembali seperti semula?

Jawab : pada lansia tidak dapat kembali

6. Komunikasi yang digunakan pada lansia?

Jawab :

8

Page 9: Tutor Lansiaj

7. Asuhan keperawatan pada lansia?

Jawab :

Diagnosa keperawatan :

ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan

nyeri berhubungan dengan agens cedera

risiko jatuh beresiko dengan riwayat jatuh

8. Sebab nyeri persendian pada kasus tersebut?

Jawab : terjadi penipisan pada tulang kartilago,kurangnya pengapuran pada

sendi.

9. Sebab dari kebiruan, penurunan visus, dimensia, dan inkontinensia urin?

Jawab : penurunan lemak

10. Apa yang menyebabkan jalan jauh sehingga nafasnya tersengal-sengal?

Jawab : terjadi penurunan pada sistem sarafnya

11. Terapi untuk memperlambat dimensia?

Jawab : memberikan keterampilan, membantu brcerita kejadian lampau,makan

yang bernutrisi.

12. Terapi untuk nyeri persendian?

Jawab :

a. Menurunkan berat badan. Penurunan berat badan dapat mengurangi

timbulnya keluhan danperadangan

b. Waspadai bila ada tanda-tanda peradangan

c. Pada saat fisioterapi, obat-obat gosok jangan dipakai sebelum pemanasan.

d. Bila sendi ada tanda radang (bengkak ataumerah), kompres dengan air

dingin. Sebaliknya jika hanya nyeri

13. Tugas perkembangan pada lansia?

Jawab :

14. Klasifikasi umur pada lansia?

Jawab :

15. Bagaimana Proses terjadinya Degenerative sel ?

Jawab :

9

Page 10: Tutor Lansiaj

Pertemuan 2 :

1. Bagaimana cara merawat lansia yang baik?

Jawab :

a. Pendekatan fisik : perawatan yang mmprhatikan kesehatan secara

obyktif,kjadian prubahan fisik pada organ tubuh,meningkatkan kesehatan

yang masih yang masih bisa dicapai dan dikembangkan.

b. Pendekatan psikis : perawat memberikan peranan pendekatan edukatif

pada klien lanjut usia dengan memberikan suporter,interpreter terhadap

segala sesuatu yang asing sebagai penampung rahasia pribadi dan

memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima

berbagai bentuk keluhan agar mereka merasa pas.

10

Page 11: Tutor Lansiaj

c. Pendekatan sosial : mengadakan diskusi dan tukar pikiran serta brcrita

mrupakan salah satu upaya perawat,memberi kesempatan untuk

berkumpul bersama sesama klien lanjut usia berarti menciptakan

sosialisasi mereka.

d. Pendekatan spiritual : perawat memberikan kepuasan batin dalam

hubungannya dengan tuhan atau agama yang dianutnya,terutama bila

klien lanjut usi dalam keadaan sakit atau mendekati kematian

(wahjudi,1995).

2. Pada kasus termasuk tipe lansia yang mana?

Jawab :

Arif bijaksana : kaya dengan hikmah pengalaman, meneyesuakan diri dengan

perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati,

sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan menjadi panutan.

Tipe mandiri : mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan-kgiatan yang

baru.

Tipe tidak puas : konflik lahir batin menentang proses ketuaan yang

menyebabkan kehilangan kecantikan, kekuasaan, jabatan, status, teman yang

disayangi.

Tipe pasrah : menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai konsep habis

gelap dating terang.

Tipe bingung : kaget kehilangan kpribadian, mengasingkan diri, merasa minder,

menyesal, pasif.

(perawatan lanjut usia. 1999)

3. Bagaimana peran dan fungsi perawat dalam merawat lasia dan peran keluarga ?

Jawab :

Peran perawat lansia:

Menurut Eliopoulous tahun 2005, fungsi dari perawat gerontikologi adalah :

1. Guide persons of all ages toward a healthy aging process.(membimbing orang pada segala usia untuk mencapai masa tua yang sehat)

2. Eliminate ageism.(menghilangkan perasaan takut tua)

11

Page 12: Tutor Lansiaj

3. Respect the rights of older adults and ensure others do the same.(menghormati hak orang dewasa yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama)

4. Oversee and promote the quality of service delivery( memantau dan mendorong kualitas pelayanan)

5. Notice and reduce risks to health and well-being.( memerhatikan serta mengurangi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan)

6. Teach and support caregives( mendidik dan mendorong pemberian pelayanaan kesehatan)

7. Open channels for continued growth.( membuka kesempatan untuk pertumbuhan selanjutnya)

8. Listen and support.( mendengarkan dan member dukungan).

9. Offer optimism, encouragement, and hope.( memberikan semangat, dukungan dan harapan)

10. Generate, support, use, and participate in research.( menghasilkan, mendukung, menggunakan dan berpartisipasi dalam penelitian.

11. Implement restorative and rehabilitative measure.( melakukan perawatan restoratif dan rehabilitative)

12. Coordinate and managed care.( mengoordinasi dan mengatur perawatan)

13. Asses, plan, implement, and evaluate care in an individualized, holistic maner.( mengkaji, ,merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan individu dan perawatan secara menyeluruh)

14. Link services with needs.( memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan).

15. Nurture future gerontological nurses for advancement of the specialty.( membangun masa depan perawat gerontik untuk menjadi ahli di bidangnya).

16. Understand the unique physical, emotional, social, and spiritual aspects of each other.( saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, social, dan spiritual).

17. Recognize and encourage the appropriate management of ethical concern.( mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempatnya bekerja).

18. Support and comfort through the dying process.( memberikan dukungan dan kenyamanan dalam menghadapi proses kematian).

19. Educate to promote self care and optimal independence.( mengajarkan untuk meningkatkan perawatan mandiri dan kebebsan yang optimal).

Peran keluarga :

12

Page 13: Tutor Lansiaj

Sebagai support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya.peran keluarga dalam merawat lansia antaralain menjaga atau merawat lansia,mempertahankan dan meningkatkan setatus mental, mengantisipasi perubahan sosial ekonomi, serta memberikan motifasi dan memotifasi spiritual bagi lansia (siti mariam ,2008).

Melakukan pembicaraan terarah Mempertahankan kehangatan keluarga Membantu melakukan persiapan makanan bagi lansia Membantu dalam hal transportasi Membantu memenuhi sumbe keuangan Memberikan kasih sayang Menghormati dan menghargai Membantu mencukupi kebutuhannya Memeriksakan kesehatannya secara teratur Memberi dorongan untuk hidup bersih dan sehat Mencegah terjadinya kecelakaan

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengruhi penuaan?

Jawab :

Faktor yang mempengaruhi penuaan diantaranya hereditas atau keturunan

genetik, nutrisi maakanan, status kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan dan

stress.

a. radikal bebas yang disebabkan lingkungan

asap kendaraan bermotor

asap rokok

zat pengawet makanan

sinar untraviolet yang mengakibatkan terjadiya pigmen kolagen

pada proses menua (wahyudi,2006)

b. hereditas atau keturunan genetik

c. nutrisi makanan

d. status kesehatan

e. pengalaman hidup

13

Page 14: Tutor Lansiaj

f. lingkungan dan stress.

5. Perubahan yang terjadi pada lansia dari aspek psikologis dan biologis?

Jawab :

Perubahan – perubahan yang di alami pada lansia di antaranya

Perubahan fisik / biologis :

a. Sel

- Lebih sedikit jumlahnya

- Lebih besar ukurannya

- Jumlah sel otak menurun

b. Sistem pendengaran

- Presbiakusi

- Membrana timpani menjadi atrofi menyebabkan

atosklerosis

c. Sistem persyarafan

- Berat otak menurun 10-20 %

- Cepatnya menurun hubungan persyarafan

- Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi,

khususnya dengan stres

d. Sistem penglihatan

- Kornea lebih berbentuk sferis (bola)

- Kekeruhan pada lensa

- Hilangnya daya akomodasi

e. Sistem Kardiovaskuler

- Elastisitas dinding aota menurun

- Katup jantung menebal dan menjadi kaku

- Kemampuan jantung memompa darah menurun 1%

setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini

menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumennya

f. Sistem pengaturan temperatur tubuh

- Temperatur tubuh menurun (hipotermi)

14

Page 15: Tutor Lansiaj

- Keterbatasan refleks mengigil dan tidak dapat

memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi

rendahnya aktivitas otot

g. Sistem respirasi

- Otot – otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi

kaku

- Menurunnya aktifitas dari silia

- Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlah

berkurang

- CO2 pada arteri tidak terganti

- Kemampuan untuk batuk berkurang

h. Sistem gastrointestinal

- Esofagus melebar

- Menciutnya ovari dan uterus

- Indera pengecap menurun

- Kehilangan gigi

- Peristaltik lemah dan biasanya timbul kosntipasi

i. Sistem endokrin

- Produksi dari hampir semua hormon menurun

- Fungsi paratiroid dan sekresi tidak berubah

- Menurunnya produksi aldosteron

j. Sistem Genitourinaria

- Pembesaran prostat 75% dialami pria usia di atas 65

tahun

- Atrofi vulva

k. Sistem Muskulosletal

- Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh

- Kifosis

- Persendian membesar dan menjadi kaku

l. Sistem Kulit

- Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan

lemak

- Menurunnya respon terhadap trauma

15

Page 16: Tutor Lansiaj

- Kuku jari menjadi keras dan rapuh permukaan kulit kasar

dan bersisik

- Mekanisme proteksi kulit menurun

Perubahan mental

a. Kenangan (memory)

- Kenangan jangka panjang : berjam jam sampai berhari

hari yang lalu mencakup beberapa perubahan

- Kenangan jangka pendek atau seketika 0 – 10 menit,

kenangan buruk

b. IQ (Intellegentia Quantion)

- Tidak berubah dengan informasi matematika dan

perkataan verbal

- Berkurangnya penampilan, persepsi dan keterampilan

psikomotor

Perubahab psikososial

a. Merasakan atau sadar akan kematian

b. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan

bergerak lebih sempit

c. Pensiun

d. Ekonomi berhenti akibat pemberhentian dari jabatan

e. Gangguan syaraf pancaindera, timbul kebutaan dan ketulian

f. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan

g. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik.

(Wahjudi Nugroho SKM, 2000)

6. Apakah kifosis dapat kembali seperti semula?

Jawab :

Tidak dapat kembali, karena pada lansia terjadi pengurangan zat kapur

dan mineral sehingga tulang mudah rapuh dan menipis (osteoporosis),

terjadinya osteoporosis ini menyebabkan tulang-tulang lanjut usia mudah patah

sehingga akan sulit sembuhnya (Azizah, 2011).

16

Page 17: Tutor Lansiaj

7. Komunikasi yang digunakan pada lansia?

Jawab :

8. Asuhan keperawatan pada lansia?

Jawab :

Pengkajian

1. data biografi :-

Nama : -

Tempat tanggal lahir : -

Umur : 72 tahun

Pendidikan terakhir : -

Agama : -

Status perkawinan : kawin beranak satu

Penampilan umum : menyendiri dan mudah tersinggung

Ciri-ciri tubuh : kulit kering dan kriput, tremor, jalan membungkuk.

Alamat : -

Orang terdekat yang dapat dihubungi : anak klien

Hubungan dengan anak klien : anak kandung

2. genogram : -

3. riwayat pekerjaan :

Pekerjaan saat ini : -

Pekerjaan sebelumnya : -

Sumber peghasilan sekarang : hanya didapatkan dari putranya untuk mencukupi

kebutuhan sehari-hari

17

Page 18: Tutor Lansiaj

4. riwayat lingkungan hidup : -

5. riwayat rekreasi : -

6. sistem pendukung : -

7. deskripsi kekhususan :

klien mengatakan merasa tidk berguna dan sering terbangun malam hari

8. status kesehatan :

klien mengatakan saat berjalan jauh sering mengeluh nafasnya tersengal-sengal,

mudah lelah, dan nyeri persendian.

P : nyeri dirasakan setelah klien berjalan jauh

Q : nyeri dirasakan disertai nafas tersengal-sengal dan mudah lelah

R : nyeri dirasakan di daerah persendian

S : bila nyeri timbul klien klien terbangun pada malam hari

T : saat berjalan jauh

anak klien mengatakan klien pernah jatuh di kamar mandi dan sering terdapat

kebiruan saat terjadi trauma.

Obat-obatan : -

Status imunisasi : -

Alergi : -

9. ADL (activity daily living)

Kebutuhan istirahat tidur kadang-kadang terganggu karena pasien mudah

terbangun pada malam hari.

Psikologis klien meliputi :

o Persepsi klien dengan keadaannya saat ini : merasa tidak berguna

o Konsep diri kurang karena klien tidak mampu memandang dirinya secara

positif dan tidak mau menerima kehadiran orang lain.

o Mekanisme pertahanan diri : klien menganggap kehidupan di panti tidak

lebih baik di rumah sendiri, klien menolak dimasukkan ke panti jompo.

10. tinjauan sistem

18

Page 19: Tutor Lansiaj

Keadaan umum : -

Tingkat kesadaran : -

GCS : -

Tanda-tanda vital : TD: 150/90 mmHg, RR: 24x/mnt, N: 98x/menit

Sistem kardiovaskular : -

Sistem pernapasan : -

Sistem integumen : tekstur kulit kering, keriput (+), turgor kembali 3 detik

Sistem perkemihan : inkontinensia urin

Sistem musculoskletal : kekuatan otot , bentuk tulang kifosis, tremor

5 5

5 5

Sistem endokrin : -

Sistem imun : -

Sistem gastrointestinal : -

Sistem reproduksi : klien mempunyai anak 1

Sistem persyarafan : keadaan mental klien buruk, klien mengalami demensia,

penglihatan klien mengalami penurunan, pendengaran mengalami tuli persepsi

11. Status kognitif/afektif/sosial : fungsi intelektual berkurang, fungsi mental buruk,

klien mudah lelah.

12. Data penunjang : -

13. Analis data

9. Sebab nyeri persendian pada kasus tersebut?

Jawab : Penurunan pada massa tulang dapat disebabkan karena ketidakaktifan

fisik,perubahan hormonal dan sensori tulang. Efek dari penurunan tulang adalah

tulang menjadi lemah,tulang vertebra lunak serta tulang berbatang panjang

kurang dapat menahan sehingga mengakibatkan fraktur. peradangan pada sendi

dapat diakibatkan karena gesekan antar tulang pada sendi karena menipisnya

tulang rawan dan cairan antar sendi yang bertindak sebagai bantalan pencegah

terjadinya gesekan langsung antara tulang dan sendi . dan inilah yang

menyebabkan menuruya aktifitas fisik lansia (siti maryam,2012).

19

Page 20: Tutor Lansiaj

10. Sebab dari kebiruan, penurunan visus, dimensia, dan inkontinensia urin?

Jawab :

1. Penurunan visus : pada lansia mengalami penurunan penglihatan yang

terletak pada iris, pupil, badan kaca, retina.

Iris : degenerasi pada iris menyebabkan warna mata menjadi kurang cemerlang.

Pupil: terjadi penurunan kontriksi pupil. Hal ini menyebabkan refleksi langsung

melemah dan respons lansia terhadap cahaya semakin melemah.

Badan kaca : terjadi perubahan badan kaca ( vitreous) mejadi cair atau encer,

yang menyebabkan terlihat seperti ada kilatan cahaya saat memindahkan posisi

bola mata.

Retina : jumlah sel reseptor pada retina mengalami degenerasi sehingga lansia

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk adaptasi cahaya dari geap ke

terang, dan terjadi penyempitan ruang pandang. (gizi usia lanjut, 2010)

2. Demensia :

dimensia dalam pengertiian psikologis yang menunjukan pada sifat-sifat perasaan,gangguan mental yang berlangsung progresif,lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan organik jaringan otak.berdasarkan penyebabnya dimensia dibagi menjadi tiga jenis:a.dimensia alzheimer yang disebabkan oleh kerusakan otak yang tidak diketahui.b.dimensia vaskular yang disebabkan oleh kerusakan otak karena stroke yang multiple.c.dimensia yang lain yaitu disebabkan oleh kekurangan vitamin b12 dan tumor otak.

A. reversible

obat

gangguan emosi

metabolik dan endokrin

disfungsi mata dan telinga

kekurangan nutrisi

tumor dan trauma

infeksi virus

komplikasi penyakit arterosklerosis

20

Page 21: Tutor Lansiaj

B. non reversible

penyakit degenerativ ex : alzeimer, parkinson, dll

penyakit vaskuler ex : arteritis, embolisme serebral, dll

demensia traumatik ex : perlakuan kranio serebral, demensia pugilistika

infeksi ex : AIDS, demensia pasca ensefalitis, dll (Azizah, 2011)

Inkontensia urien : tidak mampu mengendalikan fungsi ekskretorik.disebabkan tekanan dari

urine yang tertahan dalam kandung kemih setelah kandung kemih berkontraksi sampai

batasnya,disertai penetesan urine

11. Apa yang menyebabkan jalan jauh sehingga nafasnya tersengal-sengal?

Jawab : Sistem pernafasan yang berhubungan dengan usia mempengaruhi

kapasitas dan fungsi paru dengan peningkatan diameter anterioposterior dada

mengakibatkan kifosis,penurunan mobilitas kosta,peningkatan

volume,pnurunan kapasitas vital paru,penurunan luas permukaan alveoli

Penyebab nafas tersenggal-senggal: jumlah alveoli pada usia lanjut akan

berkurang dibandingkan pada saat usia dewasa. Selain itu, osteoporosis yang

progresif dan kifosis akan menyebabkan gangguan kelenturan (fleksibilitas)

paru yang selanjutnya menurunkan kapasitas vital dan dengan berkurangnya

fleksibilitas paru akan menyebabkan sulit bernafas (fatimah,2010).

a) Melemahnya otot panggul yang menyangga kandung kemig dan memperkuat

spingter uretra.

b) Kontraksi abnormal pada kandung kemih

c) Obat diuretrik yang mengakibatkan sering berkemih dan obat penenang terlalu

banyak

d) Radang kandung kemih

e) Radang saluran kemih

f) Kelaina persyarafan pada kandung kemih

g) Akibat adanya hipertrofi prostad

h) Factor psikologis (Wahyudi,2006)

12. Terapi untuk memperlambat dimensia?

21

Page 22: Tutor Lansiaj

Jawab :

Cara mencegah terjadinya demensia bertambah berat dirumah:

a. Memilih pola makan yang tepat seperti buah-buahan, sayuran, asupan

rendah lemak dan menganduk vitamin b (telur, ikan, susu)

b. Stimulasi intelektual (merangsang daya ingat) senam otak secara teratur.

c. Berolahraga secara teratur

d. Melakukan interaksi sosial

e. Mengonsumsi penurunan kolesterol

f. memberikan keterampilan

g. membantu bercerita kejadian lampau,makan yang bernutrisi

13. Terapi untuk nyeri persendian?

Jawab :

Perawatan nyeri persendian

e. Hidari aktifitas yang berlebihan pada sendi yang sakit

f. Tongkat dapat digunakan untuk meringankan kerja sendi

g. Mengurangi konsumsi daging, jeroan, ragi-ragian, bayam , kembang kol,

minuman keras.

h. Menurunkan berat badan. Penurunan berat badan dapat mengurangi

timbulnya keluhan danperadangan

i. Waspadai bila ada tanda-tanda peradangan

j. Pada saat fisioterapi, obat-obat gosok jangan dipakai sebelum pemanasan.

k. Bila sendi ada tanda radang (bengkak ataumerah), kompres dengan air

dingin. Sebaliknya jika hanya nyeri

14. Tugas perkembangan pada lansia?

Jawab :

Tugas perkembangan lansia: Mempersiapkan diri untuk hal yang menurun Mempersiapkan diri iuntuk pensiun Membentuk hubungan baik dengan seusianya Mempersiapkan kehidupan baru

22

Page 23: Tutor Lansiaj

Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/ masyarakat

Mempersiapkan diri untuk kematian

15. Klasifikasi umur pada lansia?

Jawab :

Klasifikasi menurut WHO :

a. Usia pertengahan (midle age) 15 – 59 tahun

b. Usia lanjut (elderly) 60 – 70 tahun

c. Usia lanjut tua (old) 75 – 90 tahun

d. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun

e.

Klasifikasi menurut Dep. Kes RI

a. Kelompok usia dini (55 – 64 tahun)

b. Kelompok lansia pertengahan (65 tahun keatas)

c. Kelompok lansia dengan resiko tinggi (70 tahun keatas)

(Khalid mujahidullah, 2012)

16. Bagaimana Proses terjadinya Degenerative sel ?

Jawab :

Proses penuaan :

1. Teori biologi :

Teori genetik dan mutasi : menua terjadi sebagai akibat perubahan

biokimia diprogram oleh molekul-molekul DNA dan setiap sel pada

saatnya akan mengalami mutasi,contoh : mutasi dari sel-sel kelamin

(terjadi penurunan kemampuan fungsi sel).

Teori radikal bebas : dapat berbentuk di alam bebas,tidak stabilnya

radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidan oksigen

bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein.

Teori rantai silang : reaksi kimia sel-sel yang tua atau usang

menyebabkan ikatan yang kuat,khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini

menyebabkan kurangnya elastis,kekacauan dan hilangnya fungsi sel.

2. Teori psikologi :

23

Page 24: Tutor Lansiaj

Perubahan psikologis terjadi karena keakuratan mental dan keadaan

fungsional yang efektif. Penurunan dari intelektualitas yang meliputi

persepsi,kemampuan kognitif,memori,dan belajar pada usis lanjut

menyebabkan mereka sulit untuk di pahami dan berinteraksi.

3. Teori sosial :

Teori interaksi sosial : teori ini menjelaskan mengapa lansia bertindak

pada situasi tertentu,yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai

masyarakat. Interkasi antara pribadi dan kelompok merupakan upaya

untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dan menekan krugian

hingga sedikit mungkin.

Teori penarikan diri : menurunnya derajat keshatan mengakibatkan

seorang lansia secara perlahan-lahan menarik diri dari pergaulan di

sekitarnya.

Daftar Pustaka

Maryam,R.siti, ekasari,mia fatma. 2008. Mengenal usia lanjujt dan perawatannya.

Jakarta : Salemba Medika

24

Page 25: Tutor Lansiaj

Fatma. Gizi usia lanjut. Erlangga. Jakarta. 2010

Kushriyadi. Asuhan keperawatan pada klien lanjut usia. Salemba medika. Jakarta.2010.

Mubarak, W.I, Chayatin, N., Santoso, B.A. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas, buku 2.

Jakarta : Salemba Medika

Azizah, L.M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu

Nugroho, Wahjudi. 2012. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik, edisi 3. Jakarta : EGC

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta :

Salemba Medika

25