Tutor Lansiaj
-
Author
willy-kusmana-junior-part-ii -
Category
Documents
-
view
245 -
download
0
Embed Size (px)
description
Transcript of Tutor Lansiaj

MAKALAH TUTORIAL
KELOMPOK
6
“Warisane Mbah Kakung”
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
1

Penyusun
FASILITATOR : Juwitasari, S.Kep,Ns
NAMA ANGGOTA :
1. 201110420311076 Benny Anggara
2. 201110420311077 Dea Ayu Anggita Larasari (Sekretaris)
3. 201110420311078 Imroatus Soleha
4. 201110420311079 Ria Risty Kusumaningayu Sofiana (Sekretaris)
5. 201110420311080 Fadriyanti Sholihah
6. 201110420511081 Endah Yunikasari
7. 201110420311082 Evi Oktaviana
8. 201110420311083 Dedi Tri Radianto
9. 201110420311084 Akhlis Mustafa (Ketua)
10. 201110420311085 Haitussa'dah
11. 201110420311086 Moch Zainal Arifin
12. 201110420311087 Willy Kusmana Junior
13. 201110420211088 Nurul Komaria
14. 201110420311089 Maya Ria Agustina
15. 201110420311090 Muhammad Hudan Syamsiar
2

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Skenario
Perawat melakukan home visite ke rumah klien. Klien adalah laki-laki berusia 72
th, saat pengkajian klien tersebut mengeluh merasa tidak berguna dan sering terbangun
pada malam hari. Saat berjalan jauh klien mengeluh nafasnya tersengak-sengal, mudah
lelah dan nyeri pada persendiaan. Anak klien mengatakan klien sering menyendiri dan
mudah tersinggung, klien pernah jatuh di kamar mandi dan sering terdapat kebiruan
saat terjadi trauma. Hasil pengkajian di dapatkan penurunan visus, dimensia, tuli
presepsi, inkontinensia urin, tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nafas 24x/ menit,
frekuensi nadi 98x /menit, kulit kering dan keriput, tremor, turgor kembali 3 detik,
kekuatan otot 5 5 5 5, bentuk tulang belakang kifosis. Anak klien sibuk bekerja dan
menginginkan untuk memasukkan klien ke panti jompo, dengan harapan klien
mendapatan perawatan yang lebih baik, sedangkan klien menolak. Anak klien bertanya
kepada perawat tidak ada program pemerintah untuk lansia.
1.2 Kata sulit
1. Dimensia
2. Kifosis
3. Penurunan visus
4. Panti jompo
5. Tuli presepsi
6. Home visit
7. Inkontinensia urin
8. Kekuatan otot
9. trauma
10. Kulit kering
11. Tremor
12. Lansia
3
5 5
5 5

1.3 Pertanyaan
1. Bagaimana cara merawat lansia yang baik?
2. Pada kasus termasuk tipe lansia yang mana?
3. Bagaimana peran dan fungsi perawat dalam merawat lasia dan peran keluarga ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengruhi penuaan?
5. Perubahan yang terjadi pada lansia dari aspek psikologis dan biologis?
6. Apakah kifosis dapat kembali seperti semula?
7. Komunikasi yang digunakan pada lansia?
8. Asuhan keperawatan pada lansia?
9. Sebab nyeri persendian pada kasus tersebut?
10. Sebab dari kebiruan, penurunan visus, dimensia, dan inkontinensia urin?
11. Apa yang menyebabkan jalan jauh sehingga nafasnya tersengal-sengal?
12. Terapi untuk memperlambat dimensia?
13. Terapi untuk nyeri persendian?
14. Tugas perkembangan pada lansia?
15. Klasifikasi umur pada lansia?
16. Bagaimana Proses terjadinya Degenerative sel ?
4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jawaban kata sulit
Pertemuan 1 :
1. Dimensia : salah satu penyakit degenerative,pnurunanpada
otak,memori,kognitif dan bahasa.
2. Penurunan visus : penurunan pnglihatan karena faktor umur.
3. Tuli presepsi : saat telinga belakang mendengar bunyi dan alat
dipindahkan ke telinga depan tidak mendengar bunyi.
4. Inkontinensia urin : keluarnya urin secara sedikit dan tidak sempurna.
5. Kekuatan otot 5 5 : kelemahan pada otot,skala perhitungan tangan atas kanan
5 5 kiri dan kaki kanan kiri.
6. Kifosis : pembengkokan ke depan.
7. Panti jompo : tempat penampungan lansia.
8. Home visit : kunjungan rumah.
9. trauma : gangguan psikologis karena stresor dan ketakutan
berlebihan.
10. Kulit kering : sel yang membelah disebabkan oleh degenerasi sel.
11. Tremor : gemetar.
12. Lansia : tahap akhir perkembangan lansia prubahan psikologis dan
biologis.
5

Pertemuan 2 :
1. Dimensia : Dimensia: penurunan kemampuan mental yang biasanya
berkembang secaraperlahan, damana terjadi gangguan ingatan, pikiran penilaian
dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran
kepribadian (efendi dan makhfudli,2009).
Berdasarkan penyebabnya dimensia dibagi menjadi tiga jenis:
a.dimensia alzheimer yang disebabkan oleh kerusakan otak yang tidak diketahui.b.dimensia vaskular yang disebabkan oleh kerusakan otak karena stroke yang multiple.c.dimensia yang lain yaitu disebabkan oleh kekurangan vitamin b12 dan tumor otak.
2. Kifosis : gangguan tulang belakang progresif di mana punggung
atas menunjukkan sebuah kelengkungan ke depan abnormal, mengakibatkan
kelainan tulang yang kadang-kadang digambarkan sebagai bungkuk
(wahyudi,2006).
deformitas antroposterior vertebra torakalis dengan pembentukan punggung
yang bungkuk (kamus keperawatan,2001).
3. Penurunan visus : Penurunana visus: pada lansia terjadi penurunan
penglihatan dikarenakan berhubungan dengan perubahanstruktur jaringan bola
mata yang meliputi perubahan pada lensa mata, iris, pupil, badan kaca, dan juga
retina (fatmah, 2010).
4. Panti jompo : salah satu pelayan kesehatan yang dilakukan oleh intansi
pemerintah dann para profesional kesehatan bagi lansia,tempat merawat dan
menampung orang –orang jompo atau sudah tua (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
5. Tuli presepsi : suatu peningkatan sensitivitas terhadap suara bicara yang
keras. Tingkat suara bicara yang pada orang normal terdengar biasa dapat
sangat menggangu pada orang tersebut (fatmah, 2010)
6

6. Home visit : bentuk pelayan sosial bagi lansia yang dilakukan dirumah
sendiri atau di lingkungan keluarga lansia. (nogroho, 2012)
7. Inkontinensia urin : pengeluaran urine tanpa di sadari dalam jumlah frekuensi
yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan (Nugroho,
2006).
pengeluaran urin involunter (tanpa disadari/ mengompol) yang cukup menjadi
masalah
berkemih diluar kesadaran pada waktu dan tempat yang tidak tepat serta
menyebabkan masalah kebersihan atau sosial. (maryam 2008)
8. Kekuatan otot 5 5 : kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakan
5 5 kemampuan untuk membangkitkan tegangan suatu
tahanan (fatmah, 2010)
9. trauma : luka atau cedera fisik lainnya,cedera fisiologis akibat
gangguan mosional yang hebat (kamus keperawatan,2001).
10. Kulit kering : kekeringan kulit pada lansia dikaitkan dengan
menurunnya produksi hormon androgen, menurunnya fungsi subasea,
bewrkurangnya jumlah dan fungsi kelenjar keringat, berkurangnya kadar air
dalam epidermis, dan disebabkan oleh terlalu lama terpapar sinar matahari
(fatmah, 2010).
11. Tremor : merupakan suatu gerakan yang tidak di kehendaki dan
tidak bertujuan yang tersendiri atas satu seri gerakan bolak balik secara ritmi
sebagai manifestasi konraksi berselingan kelompok otot dan fungsinya
belawanan (arif murraqin,1995).
12. Lansia : proses alamiah yang berkesinambungan yang mengalami
perubuhan anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan atau organ yang pada
7

akhirnyya mempengaruhi keadaan fungsi, dan kemampuan badan secara
keseluruhan. (Gizi usia lanjut, 2009)
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan stres lingkungan (Pudjiastuti, 2003)
2.2 Jawaban pertanyaan:
Pertemuan 1 :
1. Bagaimana cara merawat lansia yang baik?
Jawab : komunikasi verbal dan non verbal
2. Pada kasus termasuk tipe lansia yang mana?
Jawab :
a) Tipe bijaksana
b) Tipe Mandiri
c) Tipe Putus asa
d) Tipe Pasrah bingung
3. Bagaimana peran dan fungsi perawat dalam merawat lasia dan peran keluarga ?
Jawab :
Sebagai care giver (pemberi asuhan keperawatan) Sebagai motifator (memberikan motivasi) Sebagai edukator/pendidik Sebagai advokasi
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengruhi penuaan?
Jawab : radikal bebas,stres.status kesehatan,nutrisi,lingkungan,life style
1. Perubahan yang terjadi pada lansia dari aspek psikologis dan biologis?
Jawab :tahap adaptasi,daya ingat,memori,intelegensi.
5. Apakah kifosis dapat kembali seperti semula?
Jawab : pada lansia tidak dapat kembali
6. Komunikasi yang digunakan pada lansia?
Jawab :
8

7. Asuhan keperawatan pada lansia?
Jawab :
Diagnosa keperawatan :
ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan
nyeri berhubungan dengan agens cedera
risiko jatuh beresiko dengan riwayat jatuh
8. Sebab nyeri persendian pada kasus tersebut?
Jawab : terjadi penipisan pada tulang kartilago,kurangnya pengapuran pada
sendi.
9. Sebab dari kebiruan, penurunan visus, dimensia, dan inkontinensia urin?
Jawab : penurunan lemak
10. Apa yang menyebabkan jalan jauh sehingga nafasnya tersengal-sengal?
Jawab : terjadi penurunan pada sistem sarafnya
11. Terapi untuk memperlambat dimensia?
Jawab : memberikan keterampilan, membantu brcerita kejadian lampau,makan
yang bernutrisi.
12. Terapi untuk nyeri persendian?
Jawab :
a. Menurunkan berat badan. Penurunan berat badan dapat mengurangi
timbulnya keluhan danperadangan
b. Waspadai bila ada tanda-tanda peradangan
c. Pada saat fisioterapi, obat-obat gosok jangan dipakai sebelum pemanasan.
d. Bila sendi ada tanda radang (bengkak ataumerah), kompres dengan air
dingin. Sebaliknya jika hanya nyeri
13. Tugas perkembangan pada lansia?
Jawab :
14. Klasifikasi umur pada lansia?
Jawab :
15. Bagaimana Proses terjadinya Degenerative sel ?
Jawab :
9

Pertemuan 2 :
1. Bagaimana cara merawat lansia yang baik?
Jawab :
a. Pendekatan fisik : perawatan yang mmprhatikan kesehatan secara
obyktif,kjadian prubahan fisik pada organ tubuh,meningkatkan kesehatan
yang masih yang masih bisa dicapai dan dikembangkan.
b. Pendekatan psikis : perawat memberikan peranan pendekatan edukatif
pada klien lanjut usia dengan memberikan suporter,interpreter terhadap
segala sesuatu yang asing sebagai penampung rahasia pribadi dan
memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima
berbagai bentuk keluhan agar mereka merasa pas.
10

c. Pendekatan sosial : mengadakan diskusi dan tukar pikiran serta brcrita
mrupakan salah satu upaya perawat,memberi kesempatan untuk
berkumpul bersama sesama klien lanjut usia berarti menciptakan
sosialisasi mereka.
d. Pendekatan spiritual : perawat memberikan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan tuhan atau agama yang dianutnya,terutama bila
klien lanjut usi dalam keadaan sakit atau mendekati kematian
(wahjudi,1995).
2. Pada kasus termasuk tipe lansia yang mana?
Jawab :
Arif bijaksana : kaya dengan hikmah pengalaman, meneyesuakan diri dengan
perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati,
sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan menjadi panutan.
Tipe mandiri : mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan-kgiatan yang
baru.
Tipe tidak puas : konflik lahir batin menentang proses ketuaan yang
menyebabkan kehilangan kecantikan, kekuasaan, jabatan, status, teman yang
disayangi.
Tipe pasrah : menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai konsep habis
gelap dating terang.
Tipe bingung : kaget kehilangan kpribadian, mengasingkan diri, merasa minder,
menyesal, pasif.
(perawatan lanjut usia. 1999)
3. Bagaimana peran dan fungsi perawat dalam merawat lasia dan peran keluarga ?
Jawab :
Peran perawat lansia:
Menurut Eliopoulous tahun 2005, fungsi dari perawat gerontikologi adalah :
1. Guide persons of all ages toward a healthy aging process.(membimbing orang pada segala usia untuk mencapai masa tua yang sehat)
2. Eliminate ageism.(menghilangkan perasaan takut tua)
11

3. Respect the rights of older adults and ensure others do the same.(menghormati hak orang dewasa yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama)
4. Oversee and promote the quality of service delivery( memantau dan mendorong kualitas pelayanan)
5. Notice and reduce risks to health and well-being.( memerhatikan serta mengurangi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan)
6. Teach and support caregives( mendidik dan mendorong pemberian pelayanaan kesehatan)
7. Open channels for continued growth.( membuka kesempatan untuk pertumbuhan selanjutnya)
8. Listen and support.( mendengarkan dan member dukungan).
9. Offer optimism, encouragement, and hope.( memberikan semangat, dukungan dan harapan)
10. Generate, support, use, and participate in research.( menghasilkan, mendukung, menggunakan dan berpartisipasi dalam penelitian.
11. Implement restorative and rehabilitative measure.( melakukan perawatan restoratif dan rehabilitative)
12. Coordinate and managed care.( mengoordinasi dan mengatur perawatan)
13. Asses, plan, implement, and evaluate care in an individualized, holistic maner.( mengkaji, ,merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan individu dan perawatan secara menyeluruh)
14. Link services with needs.( memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan).
15. Nurture future gerontological nurses for advancement of the specialty.( membangun masa depan perawat gerontik untuk menjadi ahli di bidangnya).
16. Understand the unique physical, emotional, social, and spiritual aspects of each other.( saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, social, dan spiritual).
17. Recognize and encourage the appropriate management of ethical concern.( mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempatnya bekerja).
18. Support and comfort through the dying process.( memberikan dukungan dan kenyamanan dalam menghadapi proses kematian).
19. Educate to promote self care and optimal independence.( mengajarkan untuk meningkatkan perawatan mandiri dan kebebsan yang optimal).
Peran keluarga :
12

Sebagai support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya.peran keluarga dalam merawat lansia antaralain menjaga atau merawat lansia,mempertahankan dan meningkatkan setatus mental, mengantisipasi perubahan sosial ekonomi, serta memberikan motifasi dan memotifasi spiritual bagi lansia (siti mariam ,2008).
Melakukan pembicaraan terarah Mempertahankan kehangatan keluarga Membantu melakukan persiapan makanan bagi lansia Membantu dalam hal transportasi Membantu memenuhi sumbe keuangan Memberikan kasih sayang Menghormati dan menghargai Membantu mencukupi kebutuhannya Memeriksakan kesehatannya secara teratur Memberi dorongan untuk hidup bersih dan sehat Mencegah terjadinya kecelakaan
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengruhi penuaan?
Jawab :
Faktor yang mempengaruhi penuaan diantaranya hereditas atau keturunan
genetik, nutrisi maakanan, status kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan dan
stress.
a. radikal bebas yang disebabkan lingkungan
asap kendaraan bermotor
asap rokok
zat pengawet makanan
sinar untraviolet yang mengakibatkan terjadiya pigmen kolagen
pada proses menua (wahyudi,2006)
b. hereditas atau keturunan genetik
c. nutrisi makanan
d. status kesehatan
e. pengalaman hidup
13

f. lingkungan dan stress.
5. Perubahan yang terjadi pada lansia dari aspek psikologis dan biologis?
Jawab :
Perubahan – perubahan yang di alami pada lansia di antaranya
Perubahan fisik / biologis :
a. Sel
- Lebih sedikit jumlahnya
- Lebih besar ukurannya
- Jumlah sel otak menurun
b. Sistem pendengaran
- Presbiakusi
- Membrana timpani menjadi atrofi menyebabkan
atosklerosis
c. Sistem persyarafan
- Berat otak menurun 10-20 %
- Cepatnya menurun hubungan persyarafan
- Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi,
khususnya dengan stres
d. Sistem penglihatan
- Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
- Kekeruhan pada lensa
- Hilangnya daya akomodasi
e. Sistem Kardiovaskuler
- Elastisitas dinding aota menurun
- Katup jantung menebal dan menjadi kaku
- Kemampuan jantung memompa darah menurun 1%
setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumennya
f. Sistem pengaturan temperatur tubuh
- Temperatur tubuh menurun (hipotermi)
14

- Keterbatasan refleks mengigil dan tidak dapat
memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi
rendahnya aktivitas otot
g. Sistem respirasi
- Otot – otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi
kaku
- Menurunnya aktifitas dari silia
- Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlah
berkurang
- CO2 pada arteri tidak terganti
- Kemampuan untuk batuk berkurang
h. Sistem gastrointestinal
- Esofagus melebar
- Menciutnya ovari dan uterus
- Indera pengecap menurun
- Kehilangan gigi
- Peristaltik lemah dan biasanya timbul kosntipasi
i. Sistem endokrin
- Produksi dari hampir semua hormon menurun
- Fungsi paratiroid dan sekresi tidak berubah
- Menurunnya produksi aldosteron
j. Sistem Genitourinaria
- Pembesaran prostat 75% dialami pria usia di atas 65
tahun
- Atrofi vulva
k. Sistem Muskulosletal
- Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh
- Kifosis
- Persendian membesar dan menjadi kaku
l. Sistem Kulit
- Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan
lemak
- Menurunnya respon terhadap trauma
15

- Kuku jari menjadi keras dan rapuh permukaan kulit kasar
dan bersisik
- Mekanisme proteksi kulit menurun
Perubahan mental
a. Kenangan (memory)
- Kenangan jangka panjang : berjam jam sampai berhari
hari yang lalu mencakup beberapa perubahan
- Kenangan jangka pendek atau seketika 0 – 10 menit,
kenangan buruk
b. IQ (Intellegentia Quantion)
- Tidak berubah dengan informasi matematika dan
perkataan verbal
- Berkurangnya penampilan, persepsi dan keterampilan
psikomotor
Perubahab psikososial
a. Merasakan atau sadar akan kematian
b. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan
bergerak lebih sempit
c. Pensiun
d. Ekonomi berhenti akibat pemberhentian dari jabatan
e. Gangguan syaraf pancaindera, timbul kebutaan dan ketulian
f. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan
g. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik.
(Wahjudi Nugroho SKM, 2000)
6. Apakah kifosis dapat kembali seperti semula?
Jawab :
Tidak dapat kembali, karena pada lansia terjadi pengurangan zat kapur
dan mineral sehingga tulang mudah rapuh dan menipis (osteoporosis),
terjadinya osteoporosis ini menyebabkan tulang-tulang lanjut usia mudah patah
sehingga akan sulit sembuhnya (Azizah, 2011).
16

7. Komunikasi yang digunakan pada lansia?
Jawab :
8. Asuhan keperawatan pada lansia?
Jawab :
Pengkajian
1. data biografi :-
Nama : -
Tempat tanggal lahir : -
Umur : 72 tahun
Pendidikan terakhir : -
Agama : -
Status perkawinan : kawin beranak satu
Penampilan umum : menyendiri dan mudah tersinggung
Ciri-ciri tubuh : kulit kering dan kriput, tremor, jalan membungkuk.
Alamat : -
Orang terdekat yang dapat dihubungi : anak klien
Hubungan dengan anak klien : anak kandung
2. genogram : -
3. riwayat pekerjaan :
Pekerjaan saat ini : -
Pekerjaan sebelumnya : -
Sumber peghasilan sekarang : hanya didapatkan dari putranya untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari
17

4. riwayat lingkungan hidup : -
5. riwayat rekreasi : -
6. sistem pendukung : -
7. deskripsi kekhususan :
klien mengatakan merasa tidk berguna dan sering terbangun malam hari
8. status kesehatan :
klien mengatakan saat berjalan jauh sering mengeluh nafasnya tersengal-sengal,
mudah lelah, dan nyeri persendian.
P : nyeri dirasakan setelah klien berjalan jauh
Q : nyeri dirasakan disertai nafas tersengal-sengal dan mudah lelah
R : nyeri dirasakan di daerah persendian
S : bila nyeri timbul klien klien terbangun pada malam hari
T : saat berjalan jauh
anak klien mengatakan klien pernah jatuh di kamar mandi dan sering terdapat
kebiruan saat terjadi trauma.
Obat-obatan : -
Status imunisasi : -
Alergi : -
9. ADL (activity daily living)
Kebutuhan istirahat tidur kadang-kadang terganggu karena pasien mudah
terbangun pada malam hari.
Psikologis klien meliputi :
o Persepsi klien dengan keadaannya saat ini : merasa tidak berguna
o Konsep diri kurang karena klien tidak mampu memandang dirinya secara
positif dan tidak mau menerima kehadiran orang lain.
o Mekanisme pertahanan diri : klien menganggap kehidupan di panti tidak
lebih baik di rumah sendiri, klien menolak dimasukkan ke panti jompo.
10. tinjauan sistem
18

Keadaan umum : -
Tingkat kesadaran : -
GCS : -
Tanda-tanda vital : TD: 150/90 mmHg, RR: 24x/mnt, N: 98x/menit
Sistem kardiovaskular : -
Sistem pernapasan : -
Sistem integumen : tekstur kulit kering, keriput (+), turgor kembali 3 detik
Sistem perkemihan : inkontinensia urin
Sistem musculoskletal : kekuatan otot , bentuk tulang kifosis, tremor
5 5
5 5
Sistem endokrin : -
Sistem imun : -
Sistem gastrointestinal : -
Sistem reproduksi : klien mempunyai anak 1
Sistem persyarafan : keadaan mental klien buruk, klien mengalami demensia,
penglihatan klien mengalami penurunan, pendengaran mengalami tuli persepsi
11. Status kognitif/afektif/sosial : fungsi intelektual berkurang, fungsi mental buruk,
klien mudah lelah.
12. Data penunjang : -
13. Analis data
9. Sebab nyeri persendian pada kasus tersebut?
Jawab : Penurunan pada massa tulang dapat disebabkan karena ketidakaktifan
fisik,perubahan hormonal dan sensori tulang. Efek dari penurunan tulang adalah
tulang menjadi lemah,tulang vertebra lunak serta tulang berbatang panjang
kurang dapat menahan sehingga mengakibatkan fraktur. peradangan pada sendi
dapat diakibatkan karena gesekan antar tulang pada sendi karena menipisnya
tulang rawan dan cairan antar sendi yang bertindak sebagai bantalan pencegah
terjadinya gesekan langsung antara tulang dan sendi . dan inilah yang
menyebabkan menuruya aktifitas fisik lansia (siti maryam,2012).
19

10. Sebab dari kebiruan, penurunan visus, dimensia, dan inkontinensia urin?
Jawab :
1. Penurunan visus : pada lansia mengalami penurunan penglihatan yang
terletak pada iris, pupil, badan kaca, retina.
Iris : degenerasi pada iris menyebabkan warna mata menjadi kurang cemerlang.
Pupil: terjadi penurunan kontriksi pupil. Hal ini menyebabkan refleksi langsung
melemah dan respons lansia terhadap cahaya semakin melemah.
Badan kaca : terjadi perubahan badan kaca ( vitreous) mejadi cair atau encer,
yang menyebabkan terlihat seperti ada kilatan cahaya saat memindahkan posisi
bola mata.
Retina : jumlah sel reseptor pada retina mengalami degenerasi sehingga lansia
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk adaptasi cahaya dari geap ke
terang, dan terjadi penyempitan ruang pandang. (gizi usia lanjut, 2010)
2. Demensia :
dimensia dalam pengertiian psikologis yang menunjukan pada sifat-sifat perasaan,gangguan mental yang berlangsung progresif,lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan organik jaringan otak.berdasarkan penyebabnya dimensia dibagi menjadi tiga jenis:a.dimensia alzheimer yang disebabkan oleh kerusakan otak yang tidak diketahui.b.dimensia vaskular yang disebabkan oleh kerusakan otak karena stroke yang multiple.c.dimensia yang lain yaitu disebabkan oleh kekurangan vitamin b12 dan tumor otak.
A. reversible
obat
gangguan emosi
metabolik dan endokrin
disfungsi mata dan telinga
kekurangan nutrisi
tumor dan trauma
infeksi virus
komplikasi penyakit arterosklerosis
20

B. non reversible
penyakit degenerativ ex : alzeimer, parkinson, dll
penyakit vaskuler ex : arteritis, embolisme serebral, dll
demensia traumatik ex : perlakuan kranio serebral, demensia pugilistika
infeksi ex : AIDS, demensia pasca ensefalitis, dll (Azizah, 2011)
Inkontensia urien : tidak mampu mengendalikan fungsi ekskretorik.disebabkan tekanan dari
urine yang tertahan dalam kandung kemih setelah kandung kemih berkontraksi sampai
batasnya,disertai penetesan urine
11. Apa yang menyebabkan jalan jauh sehingga nafasnya tersengal-sengal?
Jawab : Sistem pernafasan yang berhubungan dengan usia mempengaruhi
kapasitas dan fungsi paru dengan peningkatan diameter anterioposterior dada
mengakibatkan kifosis,penurunan mobilitas kosta,peningkatan
volume,pnurunan kapasitas vital paru,penurunan luas permukaan alveoli
Penyebab nafas tersenggal-senggal: jumlah alveoli pada usia lanjut akan
berkurang dibandingkan pada saat usia dewasa. Selain itu, osteoporosis yang
progresif dan kifosis akan menyebabkan gangguan kelenturan (fleksibilitas)
paru yang selanjutnya menurunkan kapasitas vital dan dengan berkurangnya
fleksibilitas paru akan menyebabkan sulit bernafas (fatimah,2010).
a) Melemahnya otot panggul yang menyangga kandung kemig dan memperkuat
spingter uretra.
b) Kontraksi abnormal pada kandung kemih
c) Obat diuretrik yang mengakibatkan sering berkemih dan obat penenang terlalu
banyak
d) Radang kandung kemih
e) Radang saluran kemih
f) Kelaina persyarafan pada kandung kemih
g) Akibat adanya hipertrofi prostad
h) Factor psikologis (Wahyudi,2006)
12. Terapi untuk memperlambat dimensia?
21

Jawab :
Cara mencegah terjadinya demensia bertambah berat dirumah:
a. Memilih pola makan yang tepat seperti buah-buahan, sayuran, asupan
rendah lemak dan menganduk vitamin b (telur, ikan, susu)
b. Stimulasi intelektual (merangsang daya ingat) senam otak secara teratur.
c. Berolahraga secara teratur
d. Melakukan interaksi sosial
e. Mengonsumsi penurunan kolesterol
f. memberikan keterampilan
g. membantu bercerita kejadian lampau,makan yang bernutrisi
13. Terapi untuk nyeri persendian?
Jawab :
Perawatan nyeri persendian
e. Hidari aktifitas yang berlebihan pada sendi yang sakit
f. Tongkat dapat digunakan untuk meringankan kerja sendi
g. Mengurangi konsumsi daging, jeroan, ragi-ragian, bayam , kembang kol,
minuman keras.
h. Menurunkan berat badan. Penurunan berat badan dapat mengurangi
timbulnya keluhan danperadangan
i. Waspadai bila ada tanda-tanda peradangan
j. Pada saat fisioterapi, obat-obat gosok jangan dipakai sebelum pemanasan.
k. Bila sendi ada tanda radang (bengkak ataumerah), kompres dengan air
dingin. Sebaliknya jika hanya nyeri
14. Tugas perkembangan pada lansia?
Jawab :
Tugas perkembangan lansia: Mempersiapkan diri untuk hal yang menurun Mempersiapkan diri iuntuk pensiun Membentuk hubungan baik dengan seusianya Mempersiapkan kehidupan baru
22

Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/ masyarakat
Mempersiapkan diri untuk kematian
15. Klasifikasi umur pada lansia?
Jawab :
Klasifikasi menurut WHO :
a. Usia pertengahan (midle age) 15 – 59 tahun
b. Usia lanjut (elderly) 60 – 70 tahun
c. Usia lanjut tua (old) 75 – 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun
e.
Klasifikasi menurut Dep. Kes RI
a. Kelompok usia dini (55 – 64 tahun)
b. Kelompok lansia pertengahan (65 tahun keatas)
c. Kelompok lansia dengan resiko tinggi (70 tahun keatas)
(Khalid mujahidullah, 2012)
16. Bagaimana Proses terjadinya Degenerative sel ?
Jawab :
Proses penuaan :
1. Teori biologi :
Teori genetik dan mutasi : menua terjadi sebagai akibat perubahan
biokimia diprogram oleh molekul-molekul DNA dan setiap sel pada
saatnya akan mengalami mutasi,contoh : mutasi dari sel-sel kelamin
(terjadi penurunan kemampuan fungsi sel).
Teori radikal bebas : dapat berbentuk di alam bebas,tidak stabilnya
radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidan oksigen
bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein.
Teori rantai silang : reaksi kimia sel-sel yang tua atau usang
menyebabkan ikatan yang kuat,khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini
menyebabkan kurangnya elastis,kekacauan dan hilangnya fungsi sel.
2. Teori psikologi :
23

Perubahan psikologis terjadi karena keakuratan mental dan keadaan
fungsional yang efektif. Penurunan dari intelektualitas yang meliputi
persepsi,kemampuan kognitif,memori,dan belajar pada usis lanjut
menyebabkan mereka sulit untuk di pahami dan berinteraksi.
3. Teori sosial :
Teori interaksi sosial : teori ini menjelaskan mengapa lansia bertindak
pada situasi tertentu,yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai
masyarakat. Interkasi antara pribadi dan kelompok merupakan upaya
untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dan menekan krugian
hingga sedikit mungkin.
Teori penarikan diri : menurunnya derajat keshatan mengakibatkan
seorang lansia secara perlahan-lahan menarik diri dari pergaulan di
sekitarnya.
Daftar Pustaka
Maryam,R.siti, ekasari,mia fatma. 2008. Mengenal usia lanjujt dan perawatannya.
Jakarta : Salemba Medika
24

Fatma. Gizi usia lanjut. Erlangga. Jakarta. 2010
Kushriyadi. Asuhan keperawatan pada klien lanjut usia. Salemba medika. Jakarta.2010.
Mubarak, W.I, Chayatin, N., Santoso, B.A. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas, buku 2.
Jakarta : Salemba Medika
Azizah, L.M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Nugroho, Wahjudi. 2012. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik, edisi 3. Jakarta : EGC
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta :
Salemba Medika
25