Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

24
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP KASUS TB PARU DOSEN PEMBIMBING: AFIDAH SETYOWATI, S.kep.Ners DISUSUN OLEH KELOMPOK 11: 1. M. BUDI WALUYO (1014032) 2. ZULFA ISTIQOMAH (1014064) 3. SEPTIAN FATIHUL ( - ) 4. IMAM TAUFIQ (1014027) PRODI S-1 ILMU KEPERAWATAN

description

askep

Transcript of Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

Page 1: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP KASUS TB PARU

DOSEN PEMBIMBING:AFIDAH SETYOWATI, S.kep.Ners

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11:1. M. BUDI WALUYO (1014032)2. ZULFA ISTIQOMAH (1014064)3. SEPTIAN FATIHUL ( - )4. IMAM TAUFIQ (1014027)

PRODI S-1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES INSAN CENDEKIA HUSADABOJONEGORO

2011

Page 2: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

LAPORAN PENDAHULUAN TB PARU

1.   DEFINISITB Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil

mikobakterium tuberkulosa tipe humanus ( jarang oleh tipe M. Bovinus). TB paru merupakan penyakit infeksi penting saluran napas bagian bawah. Basil mikobakterium tuberculosa tersebut masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas (droplet infeksion) sampai alveoli, terjadilah infeksi primer (ghon). Selanjutnya menyebar ke kelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer kompleks (ranke). (ilmu penyakit paru, muhammad Amin).

Tb paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.

2.   ETIOLOGIPenyebabnya adalah kuman mycobacterium tuberculosa. Sejenis

kuman yang berbentuk batang denagn ukuran panjang 1-4 /mm dan tebal 0,3-0,6 /mm. sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid ini adalah yang membuat kuman lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik

Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat bertahan-tahan dalam lemari es)

3. Tanda dan Gejala:1. Gejala respiratorik, meliputi:a. BatukGejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan.Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudahada kerusakan jaringan.b. Batuk darah.Darah yang dikeluarkan tampak bervariasi, mungkin tampak berupa garis ataubercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak.Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darahtergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.c. Sesak napasGejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-halyang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain.d. Nyeri dadaNyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabilasistem persarafan di pleura terkena.2. Gejala sistemik, meliputi:a. DemamMerupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip

Page 3: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

demam influenza, hilang timbul dan makin lama makin panjang serangannya sedangmasa bebas serangan makin pendek.b. Gejala sistemik lainGejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan sertamalaise.Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan tetapipenampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang dapat juga timbul

menyerupai gejala pneumonia..Gejala klinis Haemoptoe:Kita harus memastikan bahwa perdarahan dari nasofaring dengan cara membedakan ciricirisebagai berikut :1. Batuk daraha. Darah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokanb. Darah berbuih bercampur udarac. Darah segar berwarna merah mudad. Darah bersifat alkalise. Anemia kadang-kadang terjadif. Benzidin test negatif2. Muntah daraha. Darah dimuntahkan dengan rasa mualb. Darah bercampur sisa makananc. Darah berwarna hitam karena bercampur asam lambungd. Darah bersifat asame. Anemia seriang terjadif. Benzidin test positif3. Epistaksisa. Darah menetes dari hidungb. Batuk pelan kadang keluarc. Darah berwarna merah segard. Darah bersifat alkalise. Anemia jarang terjadi

4.   KLASIFIKASI PENYAKIT TBCPenyakit tuberkulosis ( TBC ) terdiri atas 2 golongan besar,yaitu :

1.    TB paru ( TB pada organ patu-paru )2.    TB ekstra paru (TB pada organ tubuh selain paru )a.    Tuberkulosis milier b.    Tuberkulosis sistem saraf pusat ( TB neningitis )c.    Tuberkulosis empyem dan Bronchopleural fistulad.    Tuberkulosis Pericarditise.    Tuberkulosis Skelet / Tulang f.     Tuberkulosis Benitourinary / Saluran Kemihg.    Tuberkulosis Peritonitish.    Tuberkulosis Gastriontestinal (Organ Cerna)

Page 4: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

i.     Tuberkulosis Iymphadenitisj.     Tuberkulosis Catan / Kulitk.    Tuberkulosis Laringitisl.     Tuberkulosis Otitis5. PATOFISIOLOGI

Port de’entri kuman microbakterium tuberculosis adalah saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberculosis terjadi melalui udara (air borne), yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi.

Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya di inhalasi terdiri dari satu sampai tiga gumpalan basil yang lebih besar cenderung tertahan disaluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit. Setelah berada dalam ruang alveolus biasanya dibagian bawah lobus  atau paru-paru atau dibagian atas lobus bawah atau paru-paru tau dibagian bawah atas lobus bawah. Basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan memfagosit bacteria namun tidak membunuh organisme tersebut. Sesudah hari-hari pertama maka leukosit diganti oleh makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut. Pneumonia seluler ini dapat sembuh denagn sendirinya sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau proses dapat juga berjalan terus dan bakteri terus difagosit atau berkembang biak di dalam sel. Basil juga menyebar melalui getah bening regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu membentuk sel tuberkel epitolit yang dikelilingi leh fosit. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 1 sampai 10 hari.

6. Pathway

7. MANIFESTASI KLINISa. Batuk disertai dahak lebih dari 3 minggub.   Sesak napas dan nyeri dadac.   Badan lemah, kurang enak badand.     Berkeringat pada malam hari walau tanpa kegiatan berat badan menurun

(Penyakit infeksi TB paru dan ekstra paru, Misnadiarly) 8. KOMPLIKASI1.    Pembesaran kelenjar sevikalis yang superfisial2.    Pleuritis tuberkulosa 3.    Efusi pleura 4.    Tuberkulosa milier5.    Meningitis tuberkulosa9. PEMERIKSAAN PENUNJANG1.    Kultur Sputum adalah Mikobakterium Tuberkulosis Positif pada tahap

akhir penyakit 2.    Tes Tuberkalin adalah Mantolix test reaksi positif (area indurasi 10-15 mm

terjadi 48-72 jam)3.    Poto Thorak adalah Infiltrasi lesi awal pada area paru atas : pada tahap

dini tampak gambaran bercak-bercak seperti awan dengan batas tidak

Page 5: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

jelas : pada kavitas bayangan, berupa cincin : pada klasifikasi tampak bayangan bercak-bercak padat dengan densitas tinggi.

4.    Bronchografi adalah untuk melihat kerusakan bronkus atau kerusakan paru karena Tb paru

5.    Darah adalah peningkatan leukosit dan laju Endap darah (LED)6.    Spirometri adalah Penurunan fungsi paru dengan kapasitas vital menurun

10. PENATALAKSANAANPengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu : Fase Intensif (2-

3 bulan) dan Fase Lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan adalah Kanamisin, Kulnolon, Makvolide, dan Amoksilin ditambah dengan asam klavulanat, derivat rifampisin / INH.

11. DAFTAR PUSTAKA1.      Dexter JR, Wilkins RL. Tuberculosis, In : Wilkins RL, Dexter JR, Gold PM,

editors. Respiratory Disease A Case Study Approach to Patient Care , 3rd

edition. Philadelphia : F. A. Davis Company, 2007 : 442-4402.      LoBue PA, Iademarco MF, Castro KG. The Epidemiology, Prevention, and

Control of Tuberculosis in the United States, In : Fishman AP, editor. Fishman’s Pulmonary Diseases and Disorders, 4th edition. New York : The McGraw-Hill Companies, 2008 : 2447-2457.

3. Hachem RR. Tuberculosis, In : Shifren A, Lin TL, Goodenberger DM, editors. Washington Manual Pulmonary Medicine Subspecialty Consult, 1st

edition. Washington : Lippincott Williams & Wilkins, 2006 : 91-97

4. Leitch AG. Tuberculosis : Pathogenesis, Epidemiology and Prevention, In : Seaton A, Seaton D, Leitch AG, editors. Crofton and Douglas’s Respiratory Diseases, 5th edition, volume 1. London : Blackwell Science Ltd, 2000 : 485-500

5. World Health Organization : Global tuberculosis control - surveilance, planning, financing. WHO report 2006. Available from http://www.who.int/globalatlas/dataQuery/default.asp

6. World Health Organisation. Global Tuberculosis Control – Epidemiology, Strategy, Financing. Geneva : WHO 2007.

Page 6: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

ASUHAN KEPERAWATANKLIEN DENGAN MASALAH

“TB PARU”Di Ruang : SAKURA

Tgl Masuk : 27 April 2010Jam : 09.00 WIBNo RM : 533267

IDENTITAS

Pasien Penanggung Jawab Pasien

Nama : Ny.S Tn. AUmur : 34 th 42 thJenis Kelamin : Perempuan Laki-laki Agama : Islam IslamPendidikan : SD SMPAlamat : Desa Mentoso,Jenu,Tuban Ds. Mentoso,Jenu,TubanStatus Pernikahan : Kawin KawinDiagnosis Medis : TB Paru

PENGKAJIANTgl : 28 April 2010Jam : 08.00 WIB

A.RIWAYAT KESEHATAN 1. Alasan Utama Datang Ke RS. Px mengatakan batuk berdahak selama 3 bulan, sesak nafas.

2.    Keluhan Utama .Px mengatakan sesak.

3.    Riwayat Kesehatan Sekarang.Px mengatakan sesak nafas, batuk disertai sputum, keluar keringat dingin pada malam hari, nafsu makan menurun dan panas, kemudian pasien masuk ke rs di IRD pada tanggal 27-04-2010 dan di tempatkan di ruangan dahlia dengan tangan sebelah kiri di pasang infus d 5 drip amiono 2 tetes.

4.    Riwayat Kesehatan Dahulu .Px mengatakan 3 bulan batuk disertai sesak dan pernah menjalani pengobatan di puskesmas jenu kemudian di bawah ke rsud dr. Koesma dan sebelumnya sudah pernah menderita penyakit seperti yang di deritanya saat ini.

5.    Riwayat Kesehatan Keluarga

Page 7: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

Px mengatakan tidak ada keluaraga px yang menderita penyakit seperti yang di deritanya seperti sekarang.

Genogram :

 

Keterangan :

= Pasien

= Laki-laki

= Perempuan

= Garis Perkawinan

= Garis keturunan

= Tinggal serumah

B. POLA FUNGSI KESEHATAN1. Riwayat psikologi dan spiritual

         Psikologi.-      Rumah : Hubungan px dengan keluarga, tetangga dan masyarakat

sekitarnya baik.-      RS : Px berhubungan baik dengan keluarga yang

mendampinginya Tetapi kurang tanggap terhadap informasi yang di berikan.

         Spiritual-      Rumah : Px beragama islam, rutin menjalankan sholat 5 waktu.-      RS : Px tidak melaksanakn sholat 5 waktu karena badannya

masih lemah dan hanya dapat berdo’a agar cepat sembuh dari penyakit yang diderita sekarang.

Page 8: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

2.      Pola aktivitas sehari-hari.         Pola Nutrisi-      Rumah : Px makan 3x sehari dan habis 1 porsi dengan menu sayur,

nasi, dan lauk-pauk serta tidak ada pantangan, pasien minum 5-6 gelas air dalam 24 jam/hari 1200 liter.

-      RS : Px hnx menghabiskan ½ porsi makan dari jatah rumah sakit karena nafsu makan menurun dan px merasa sesak, px minim habis 4 gelas/hari ± 800 liter dan mendapat terapi infus D5 drip amino 21 tetes.

         Aktifitas kerja dan Latihan-      Rumah : Px mengatakan pernah menjadi TKW dan pulang kerumah

sebagai IRT, biasanya px di rumah melakukan aktivitas seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah sebelum akhirnya masuk rumah sakit.

-      RS :ADL 0 1 2 3 4 KeteranganMakan/Minum √ 0 : mandiriToileting √ 1 : dengan alat BantuBerpakaian √ 2 : dibantu orang lainMobilisasi Dari Tempat Tidur

√ 3 : dibantu orang lain dengan alat

Berpindah √ 4 : tergantung totalAmbulasi √

         Pola Istirahat-      Rumah : Px tidur ± 7-8 jam/hari dari jam 21.00-05.00 WIB dan

sebelum tidur px mempunyai kebiasaan menonton TV dan minum susu.-      RS : Px tidur ± 5-6 jam/hari dari jam 23.00-05.00 WIB, terbangun

jika px merasa haus dan mendengar suara keluarga px lain.

         Pola Eliminasi-      Rumah : - Px mengatakan BAB 2x sehari, dan BAK 3-4x sehari.-      RS : - Px mengatakan BAB 1x sehari, BAK 3x sehari.         Pola kebersihan diri-      Rumah : Px mandi gosok gigi 2x/hari dan kramas 3 hari sekali.-      RS : Px hanya disibin 1x/hari pagi mengganti pakaian 2 hari

sekali, belum kramas dan gosok gigi.         Pola Seksualitas-      Rumah : Px biasanya melakukan hubungan seksual 2x dalam

seminggu dan tidak pernah mengalami gangguan seksual.-      RS : Px tidak pernah melakukan hubungan seksual, karena

keadaan yang tidak memungkinkan.9.      Pola Nilai Keyakinan

Px dan keluarga mengatakan menganut agama islam dan mempunyai keyakinan bahwa penyakitnya adalah cobaan dari tuhan.

10.  Manajemen Koping-      Rumah : Px biasanya menyelesaikan masalah dengan anak & istrinya

dengan musyawarah-      RS : masalah diselesaikan oleh keluarga.11.  Kognitif Perceptual

Page 9: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

-      Rumah : Px menganggap sembuh atau tidak nya penyakit sudah ada yang mengatur

-      RS : Px cemas terhadap penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh.

Page 10: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. UmumKU : Px tampak lemah, gelisah, tegang.Kesadaran : Compos metis. GCS : 4-5-6BB : 42 kg TB : 165 cmTD : 110/60 mmhg. N : 110 x/mnt RR : 32 x/mnt t : 38,4o

C2. Kepala Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, bentuk kepala simetris,

rambut tidak beruban, kulit kepala kotor.Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala.

3. Mata Inspeksi : kedua mata tampak simetris, konjungtiva merah muda,

anemis(-), pupil dapat merangsang cahaya, sklera putih jernih, kulit di sekitar mata kehitaman.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah mata, bulu mata bersih dan tidak mudah rontok.

4. HidungInspeksi : kebersihan (+), tidak ada selaput lendir, terpasang O2 kanul sebanyak 2 liter/menit, tampak simetris, mukosa hidung kemerahan, tidak ada tanda peradangan.Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

5. TelingaInspeksi : tidak terdapat serumen, kedua telinga tampak simetris. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.6. MulutInspeksi : Mukosa bibir kering, lidah tidak kotor, ada gigi yang berlubang, tidak ada pembesaran tonsil.

7. LeherInspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tulang leher tampak simetris.Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ada keluhan nyeri telan.

8. ThoraxParu – ParuInspeksi : bentuk dada simetris, terdapat penariakan interkosta saat inspirasi, jumlah 32x/menit.Palpasi : saat vocal fremitus teraba sama pada semua lapang paru, Tidak ada nyeri tekan, + + Tidak ada nyeri tekan + +

Perkusi : terdapat suara sonor + + + +

Auskultasi : Terdengar suara tambahan seperti ronchi dan wheezing pada setiap lobus paru + +

Page 11: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

+ + + JantungInspeksi : teraba pulsas(denyutan) pada daerah iktus cordis pada ICS 4 dan 5.Palpasi : terasa getaran apke jantung dengan menggunakan 4 telapak jari.Perkusi : batas jantung : kanan ICS II LS (dextra), jantung kiri atas intra klavikula sternum II LS (sinistra), jantung kanan bawah ICS IV (sinistra), jantung kiri bawah ICS V midklavikula sinistra.Auskultasi : terdengar suara lup dup

9. AbdomenInspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, dinding perut lebih datar.Auskultasi : terdengar peristaltik usus 15x/menit.Perkusi : terdengar suara timpany.Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor baik.

10. IntegumenInspeksi : kulit tampak kotor, tidak ada lesi, tidak sianosis, ikteres.

Palpasi : turgor kulit baik, teraba panas.11. Muskuloskeletal : tidak terdapat fraktur di bagian tubuh manapun 5

5

5 5

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG1.      Pemeriksaan Laboratorium

- Pada pemeriksaan mikroskopis dahak ditemukan BTA +.

2.      Pemeriksaan Radiologi - Ditemukan tanda-tanda lendir di bagian atas paru ( infiltrat ).- Corakan vaskuler meningkat disekitar bronchus.- Kadang-kadang ditemukan rongga pada alveolus paru ( cavitas ).3.      Terapi MedikDosis obat antituberkulosis

Obat Dosis harian (mg/kgbb/hari)

Dosis 2x/minggu

(mg/kgbb/hari)

Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari)

INH5-15 (maks 300 mg)

15-40 (maks. 900 mg)

15-40 (maks. 900 mg)

Rifampisin10-20 (maks. 600 mg)

10-20 (maks. 600 mg)

15-20 (maks. 600 mg)

Pirazinamid15-40 (maks. 2 g)

50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)

Etambutol15-25 (maks. 2,5 g)

50 (maks. 2,5 g)15-25 (maks. 2,5 g)

Streptomisin 15-40 (maks. 1 25-40 (maks. 1,5 25-40 (maks. 1,5

Page 12: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

g) g) g)

Page 13: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. SUmur : 34 thNo RM : 533267

No Data Subjektif/Data Objektif Penyebab Masalah1 Ds : Pasien mengatakan sesak

Do : Terdengar suara tambahan whezing px tampak lemas terdapat penarikan intercosta.TTV:TD : 110/60 mmHgRR : 32x/menitS : 38,4oCN : 120x/menit

Mycobacterium TB

Infeksi saluran nafas

Filtrasi sel radang

Penumpukan sputum pada saluran nafas

Penyempitan lumen indo

bronkus

wheezing

Bersihan jalan nafas tidak efektif

2 Ds : Pasien mengatakan badan terasa panas Do : pasien tampak lemah, kulit teraba panas, mukosa kering.TTV:TD : 110/60 mmHgRR : 32x/menitS : 38,4oCN : 120x/menit

Infeksi saluran nafas

Filtrasi sel radang

Gangguan termoregulasi

Panas

Peningkatan suhu tubuh

3 Ds : Pasien mengatakan nafsu makan menurun.Do : pasien tampak lemah, bibir tampak kering.

Sesak

Perubahan status kesehatan

Ancaman kematian

Ansietas

Cemas

Peningkatan asam lambung

Mual/muntah

Gangguan pemenuhan nutrisi

Page 14: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

Anoreksia

Intake in adekuat

Page 15: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.SUmur : 34 thNo RM : 533267

No Dx. Kep Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan1 I .Rabu

28/04/2010Gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan sputum yang ditandai dengan:

    Pasien mengatakan sesak.    Terdengar suara tambahan wheezing.    Pasien tampak lemas.    Terdapat penarikan intercosta.    Pasien terpasang kanul O2

    TTV : - TD = 110/60 mmHg    RR = 32x/menit    S = 38o C    N = 120x/menit

2 II Rabu28/04/2010

Gangguan Peningkatan suhu tubuh b/d eksotoksin kuman pada saluran nafas dan paru yang ditandai dengan:

    pasien mengatakan badan terasa panas    pasien tampak lemas,    kulit teraba panas    mukosa kering    TTV : - TD = 110/60 mmHg    RR = 32x/menit    S = 38,4o C    N = 120x/menit

3 III Rabu28/04/2010

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake in adekuat yang ditandai dengan:

    pasien mengatakan nafsu makan menurun    Pasien tampak lemah     Bibir tampak kering    Pasien habis ½ porsi makan    TTV : - TD = 110/60 mmHg    RR = 32x/menit    S = 38,4o C    N = 120x/menit

Page 16: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. SUmur : 34 thNo RM : 533267

No No Dx Tujuan Intervensi Rasional1 I Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama ± 1-2 jam bersihan nafas pasien menjadi efektif.KH :

     Tidak terpasang kanul O2

     Tidak terdapat otot intercosta

1.       Observasi fungsi pernafasan pasien.

2.       Atur posisi pasien dengan semi fowler.

3.       Kaji suara nafas.4.       Kolaborasi dengan tim medis

dalam pemberian obat :     Bronkodilator     Antitusif     kostikosterid

5.       Ajarkan pasien untuk batuk efektif dengan teknik clumbing.

1.       Penurunan bunyi nafas dapat menunjukan atelektasis.

2.       Mengurangi penekanan pada difragma.

3.       Wheezing menunjukan adanya penyempitan jalan nafas.

4.       Untuk menentukan obat-obat sesuai dengan kondisi pasien.

5.       Membantu untuk mengeluarkan sputum/sekret.

2II Selama dilakukan tindakan keperawatan

± 2 jam suhu tubuh dapat kembali normal.KH :

     Pasien tampak segar.     Kulit teraba hangat.     Mukosa lembab.     S : 36,5 – 37,5

1.       Observasi TTV.2.       Anjurkan pasien banyak

minum air putih.3.       Kurangi aktivitas fisik.4.       Kompres dingin pada daerah

lipatan paha/ketiak.5.       Kolaborasi dengan tim medik

pemberian antipiretik.

1.       Mengetahui perkeembangan pasien.

2.       Agar dapat berkeringat dan penguapan lebih cepat.

3.       Aktivitas berlebih dapat meningkatkan suhu tubuh.

4.       Pada daerah tersebut akan mempercepat penurunan suhu.

5.       Membantu terapi yang tepat.

3 III Setelah dilakukan tindakan keperawatan ± 2x24 jam gangguan pemenuhan nutrisi tubuh dapat terpenuhi.KH :

     Pasien habis 1 porsi makan makanan yang disediakan RS.

     Pasien tampak segar.     BB bertambah.     Nafsu makan meningkat.     TTV : - TD = 120/80 mmHg     S = 36,5o C-37,5oC     N = 80x/menit

1.       Beri penjelasan pasien tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh.

2.       Hidangkan makanan selagi hangat.

3.       Dorong makan sedikit tapi sering.

4.       Selidiki anoreksia/mual-muntah.

1.       Agar pasien mengerti kebutuhan nutrisi bagi tubuh.

2.       Merangsang nafsu makan.3.       Memaksimalkan masukan

nutrisi bagi tubuh.4.       Dapat mempengaruhi pilihan

diet.

Page 17: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. SUmur : 34 thNo RM : 533267

No Hari/tanggal Jam Implementasi Respon pasien1 Rabu

28-04-201008.001.       Mengobservasi fungsi pernafasan

pasien2.       Mengatur posisi pasien dengan semi

fowler3.       Mengkaji suara nafas4.       Memberikan hasil kolaborasi dengan

tim medis dalam pemberian obat :    Bronkodilator     Antitusif    kortikosteroid

5.       Menciptakan lingkungan aman dan nyaman

Pasien kooperatifPasien kooperatif

Pasien kooperatifPasien mengerti jenis dan dosis

obat

Pasien menerima dengan baik

2 Rabu28-04-2010

08.001.       Mengobservasi TTV2.       Menganjurkan pasien banyak minum

air putih3.       Mengurangi aktivitas fisik4.       Mengkompres dingin pada lipatan paha

dan ketiak5.       Memberikan hasil kolaborasi dengan

tim medis untuk pemberian antipiretik

Pasien kooperatifPasien menerima dengan baik

Pasien menerima dengan baikPasien kooperatif

Pasien mengerti jenis dan dosis obat

3 Rabu28-04-2010

08.001.       Menjelaskan pada pasien tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh

2.       Menghidangkan makanan selagi hangat3.       Mendorong makan sedikit tapi sering4.       Menyelidiki anoreksia atau mual-

muntah

Pasien mengerti penjelasan perawat

Pasien menerima dengan baikPasien menerima dengan baik

Pasienkooperatif

Page 18: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

CATATAN PERKEMBANGANNama Pasien : Ny. SUmur : 34 thNo RM : 533267

No Dx. Kep Hari/Tanggal EVALUASI1 I Rabu

28-04-2010S : pasien mengatakan sesak berkurangO : batuk jarang dengan sputum encerA : masalah belum teratasiP : rencana dilakukan no. 1,3,4

2 II Rabu28-04-2010

S : pasien mengatakan suhu tubuh menurun.O : suhu tubuh pasien 36,5O CA : masalah teratasi sebagianP : rencana dihentikan

3 III Rabu28-04-2010

S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah, pasien masih tampak lemah, BB : 42 KGO : pasien menghabiskan ¾ porsi makan A : masalah teratasi sebagianP : rencana dilanjutkan no. 2,3,4,6, dan 7

4 I Kamis29-04-2010

S : Pasien mengatakan sesak (-) O : batuk jarang, tidak ada sputumA : masalah teratasi sebagianP : rencana dilanjutkan no, 1 dan 4

5 III Kamis29-04-2010

S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah, pasien tampak lemas dan BB : 42 KGO : pasien habis 1 porsi makanA : masalah belum teratasi.P : renncana dilanjutkan no 2,3,5,dan 7.

6 I Kamis29-04-2010

S : pasien mengatakan sudah tidak sesak O : pasien sudah tidak batuk, tidak ada sputumA : masalah teratasiP : rencana dihentikan

7 III Kamis29-04-2010

S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah, pasien tampak lemas dan BB : 42 KgO : pasien habis 1 porsi makan A : masalah teratasi sebagianP : rencana dilanjutkan

Page 19: Laporan Pendahuluan Dan Askep Kasus Tb Paru

EVALUASI HASILNama Pasien : Ny. SUmur : 34 thNo RM : 533267

No Dx. Kep Hari/Tanggal EVALUASI1 I Kamis

29-04-2010Bersihan jalan nafas pasien menjadi efektif yang ditandai dengan tidak batuk, wheezing (-), sputum (-),masalah teratasi, rencana dihentikan.

2 II Kamis29-04-2010

Peningkatan suhu tubuh sudah kembali normal yang ditandai dengan suhu tubuh pasien 36,5oC. Masalah teratasi , rencana dihentikan.

3 II Kamis29-04-2010

Kebutuhan nutrisi pasien belum tercukupi ditandai dengan pasien tampak lemas, BB: 42 Kg. Masalah teratasi sebagian, rencana di lanjutkan.

Tags: Askep