Laporan Kasus Ujian Linda

download Laporan Kasus Ujian Linda

of 15

Transcript of Laporan Kasus Ujian Linda

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    1/15

    0

    LAPORAN KASUS UJIAN

    PASIEN RAWAT INAP RS. JIWA DAERAH

    PROVINSI LAMPUNG

    Oleh :

    Linda Febrika Nasution

    (0818011026)

    Pembimbing:

    dr. Tendry Septa, Sp. KJ(K)

    UNIVERSITAS LAMPUNGKEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN JIWA

    RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    JUNI 2013

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    2/15

    1

    LAPORAN KASUS UJIAN

    BANGSAL MELATI

    I. IDENTITAS PASIEN

    Nama : Ny. N

    Umur : 61 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Warganegara : Indonesia

    Alamat : Jln. Padjajaran No.118, Jagabaya II

    Kec. Sukabumi, Bandar Lampung

    Pendidikan akhir : SMK

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Status perkawinan : Menikah

    Masuk RSJP Lampung : 13 Juni 2013

    Diperiksa oleh : Linda Febrika NasutionTanggal pemeriksaan : 25 Juni 2013

    II. PEMERIKSAAN FISIKA.Status Internus

    Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : Compos Mentis

    Tekanan darah : 130/80 mmHg

    Nadi : 80 x/menit

    Suhu : 36,90 C

    Pernafasan : 20 x/menit

    Sistem Respiratorik : dalam batas normal

    Sistem Kardiovaskuler : dalam batas normal

    Sistem Gastrointestinal : dalam batas normal

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    3/15

    2

    Sistem Urogenital : dalam batas normal

    Kelainan Khusus : tidak ditemukan

    Berat Badan : tidak diukur

    B.Status NeurologikusRangsang meningeal : Refleks patologis tidak ada

    Sistem motorik : Dalam batas normal

    Saraf vegetatif : Dalam batas normal

    Fungsi luhur : Dalam batas normal

    III. Riwayat psikiatrikDiperoleh dari autoanamnesa terhadap pasien pada tanggal 25 Juni 2013,

    pukul 10.00 WIB dan alloanamnesa diperoleh dari anak kandung pasien

    (Ny. Chairunnisa) yang mengantar pasien ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi

    Lampung serta dari rekam medis.

    A. Keluhan utamaMembakar rumah tetangga

    B. Keluhan tambahan-

    C. Riwayat penyakit sekarang Tahun 2005 anak sulung dari pasien masuk penjara karena kasus

    narkoba. Anaknya dijatuhi hukuman selama 6 tahun. Pasien pernah

    menjenguk anaknnya di tahanan dan melihat keadaan anaknya babak-

    belur dipukuli oleh polisi. Anak pasien juga menikah dengan seorangjanda yang tidak disukai oleh pasien.

    Tahun 2006 pasien mulai menunjukkan gelaja yang menurut anakpasien bahwa pasien mulai berbicara sendiri dan menganggap dirinya

    adalah utusan Nabi Muhammad saw dimuka bumi ini. Pasien suka

    melempari orang yang lewat dari hadapannya dengan barang yang ada

    didekatnya. Dan terkadang pasien terlihat seperti orang normal

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    4/15

    3

    melakukan kegiatan dirumah layaknya sebagai Ibu Rumah Tangga,

    sehingga keluarga belum memutuskan untuk membawa pasien berobat.

    Tahun 2012 menurut pengakuan pasien bahwa adik dari pasien tidakadil dalam membagi harta warisan almarhum bapak pasien. Yang

    biasanya hasil panen kebun diantar kerumah pasien, tapi dalam setahun

    ini adiknya hanya memberikan uang sejumlah Rp 50.000,-. Pasien

    merasa kecewa dengan tindakan adiknya karena dengan uang tersebut

    pasien merasa belum cukup untuk membeli keperluan masak. Pasien

    pun mulai berinisiatif dan bersemangat berkebun sendirian di belakang

    rumah dengan menanam kopi, cabai dll. Pasien juga mulaimenyenangkan hatinya sendiri dengan membanggakan rumahnya yang

    lebih besar daripada adiknya. Pasien lebih sering berpakaian berwarna

    putih, karena pasien sering dipanggil dengan sebutan Bu Hajjah

    sementara pasien belum naik haji. Pasien pada pagi hari sudah bangun

    dan berkebun yang sebelumnya tidak dia lakukan. Pasien menyangkal

    bahwa ada bisikan ataupun suara hati yang memerintah pasien untuk

    melakukan kegiatan tersebut.

    Tahun 2013 pasien mulai menunjukkan gejala menurut pengakuananaknya pasien tanpa ada penyebab yang jelas tiba-tiba pasien

    membakar ijazah anaknya dan pada saat pasien ditanya pasien hanya

    menjawab Muhammad sudah mengatur pekerjaan buat anaknya,

    sehingga tidak perlu ijazah. Pasien suka pergi sendiri ke warung

    tetangga dan mengambil dagangan di warung lalu pergi, sehingga

    tetangga harus menagih bayaran yang diambil pasien kepada anak

    pasien. Pasien mengaku energi mulai bertambah sehingga pasien

    berinisiatif menebangi pohon kopi yang dia tanam.

    Juni 2013 terhitung 10 hari sebelum masuk Rumah Sakit menurutpengakuan anak pasien bahwa pasien sering keluar rumah pada dini

    hari lebih sering mengenakan baju berwarna putih. Pasien pergi tanpa

    tujuan, hanya mondar-mandir di wilayah lingkungan rumahnya. Pasien

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    5/15

    4

    juga mulai menunjukkan gejala pada tahun 2006 dimana pasien

    melempari orang-orang disekitarnya, berbicara sendiri dan suka

    marah-marah. Tiga hari sebelum masuk Rumah Sakit pasien

    membakar rumah tetangga pasien tanpa ada penyebab yang jelas.

    Tetangga sekitar rumah pasien merasa khawatir dengan perilaku pasien

    sehingga memaksa keluarga pasien untuk membawa pasien berobat ke

    Rumah sakit Jiwa. Karena anak pasien juga merasa takut dengan

    perilaku pasien yang bisa melukai suami dan anak pasien yang tinggal

    serumah dengan pasien sehingga memutuskan untuk membawa pasien

    ke RSJ provinsi Lampung.

    D. Riwayat penyakit dahulu- Tidak pernah mengalami kecelakaan yang mungkin menyebabkan

    trauma pada kepala pasien.

    - Tidak pernah ada riwayat demam dengan penurunan kesadaran,- Tidak ada riwayat kejang atau sakit berat lainnya.- Tidak menggunakan napza dan alkohol.- Sebelumnya pasien belum pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa.

    E. Riwayat pramorbid1. Riwayat prenatal

    Selama hamil, Ibu pasien dalam keadaan sehat tidak menderita

    penyakit selama hamil, kehamilan cukup bulan dan pasien lahir

    spontan tanpa penyulit persalinan dan ditolong oleh dukun.

    2. Riwayat bayi dan balitaPertumbuhan dan perkembangan seperti bayi pada umumnya. Makan

    dan minum cukup, perkembangan motorik seperti bergerak, mulai

    berbicara, merangkak dan berjalan dapat dilakukan sesuai waktunya.

    3. Riwayat anak dan remajaPertumbuhan dan perkembangan sesuai usia, pergaulan cukup.

    4. Riwayat pendidikanPendidikan terakhir pasien sampai SMK kelas 1. Semua jenjang

    pendidikan diselesaikan pasien sesuai dengan waktunya.

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    6/15

    5

    5. Riwayat pekerjaanPasien sebelum sakit bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.

    6. Riwayat perkawinanPasien sudah menikah dan dikarunia 5 orang anak.

    F. RIWAYAT KELUARGAGenogram:

    Ket: : Laki-laki

    : Perempuan

    : Pasien

    : Tinggal dalam satu rumah

    G. RIWAYAT SITUASI SEKARANGPasien tinggal dengan suami dan anak paling bungsu dari pasien.

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    7/15

    6

    IV. Status psikiatrikusA. Deskripsi umum

    1. Penampilan

    Kesan pertama : seorang perempuan, penampilan kurang rapi dan

    bersih, kesan status gizi baik.

    2. KesadaranKesadaran : kompos mentis

    Sikap : kooperatif

    Roman Muka : appropiate, kontak mata cukup

    Tingkah laku : hiperaktif ( dalam pengamatan sesaat

    pasien banyak melakukan aktifitas seperti

    melap meja dengan tangannya, berbicara

    dengan teman seruangan)

    3. PembicaraanBanyak berbicara, bicara cepat, artikulasi jelas, volume sedang,

    amplitudo baik, jelas, dan cenderung banyak berbicara

    H. Keadaan afektif, perasaan ekspresi afektif keserasian serta empati1. Mood : meningkat

    2. Ekspresi afektif : appropiate

    3. Keserasian : appropiate

    4. Empati : tidak dapat dirabarasakan

    I. Fungsi kognitif1. Kesadaran : baik2. Orientasi

    - Waktu : baik

    - Tempat : baik

    - Orang : baik

    - Situasi : baik

    3. Konsentrasi : baik

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    8/15

    7

    4. Daya Ingat :

    Jangka pendek : baik

    Jangka panjang : baik

    Segera : baik

    5. Intelegensi dan Pengetahuan Umum :

    Sesuai usia dan tingkat pendidikan

    J. Gangguan Persepsi1. Halusinasi : Tidak ada2. Ilusi : Tidak ada

    K. Proses Pikir1. Arus pikir

    a. Produktivitas : terus berbicara, cepatb. Kontinuitas : koheren

    c. Hendaya berbahasa : tidak ada

    2. Isi Pikira. Preocupasi : ideide kebesaran

    b. Gangguan pikiran : waham kebesaran (merasadirinya utusan Nabi Muhammad

    saw)

    L. Daya nilai1. Daya nilai sosial : Terganggu2. Uji Daya nilai : Terganggu3. Penilaian Realita : Terganggu

    M.TilikanTilikan derajat 2 = ambivalensi terhadap penyakitnya

    N. Taraf dapat dipercayaKurang dapat dipercaya

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    9/15

    8

    V. Ikhtisar penemuan bermaknaAlloanamnesa:

    Tahun 2005 anak sulung dari pasien masuk penjara karena kasus narkoba.

    Anak pasien juga menikah dengan seorang janda yang tidak disukai oleh

    pasien.

    Tahun 2006 pasien mulai menunjukkan gelaja yang menurut anak pasien

    bahwa pasien mulai berbicara sendiri dan menganggap dirinya adalah utusan

    Nabi Muhammad saw dimuka bumi ini. Pasien suka melempari orang yang

    lewat dari hadapannya dengan barang yang ada didekatnya. Dan terkadang

    pasien terlihat seperti orang normal.

    Tahun 2012 menurut pengakuan pasien bahwa adik dari pasien tidak adil

    dalam membagi harta warisan almarhum bapak pasien. Pasien merasa kecewa

    dengan tindakan adiknya. Pasien pun mulai berinisiatif dan bersemangat

    berkebun sendirian di belakang rumah dengan menanam kopi, cabai dll.

    Pasien juga mulai menyenangkan hatinya sendiri dengan membanggakan

    rumahnya yang lebih besar daripada adiknya. Pasien lebih sering berpakaian

    berwarna putih, karena pasien sering dipanggil dengan sebutan Bu Hajjah

    sementara pasien belum naik haji. Pasien pada pagi hari sudah bangun dan

    berkebun yang sebelumnya tidak dia lakukan. Pasien menyangkal bahwa ada

    bisikan ataupun suara hati yang memerintah pasien untuk melakukan kegiatan

    tersebut.

    Tahun 2013 pasien mulai menunjukkan gejala menurut pengakuan anaknyapasien tanpa ada penyebab yang jelas tiba-tiba pasien membakar ijazah

    anaknya dan pada saat pasien ditanya pasien hanya menjawab Muhammad

    sudah mengatur pekerjaan buat anaknya, sehingga tidak perlu ijazah. Pasien

    suka pergi sendiri ke warung tetangga dan mengambil dagangan di warung

    lalu pergi, sehingga tetangga harus menagih bayaran yang diambil pasien

    kepada anak pasien. Pasien mengaku energi mulai bertambah sehingga pasien

    berinisiatif menebangi pohon kopi yang dia tanam.

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    10/15

    9

    Juni 2013 terhitung 10 hari sebelum masuk Rumah Sakit menurut pengakuan

    anak pasien bahwa pasien sering keluar rumah pada dini hari lebih sering

    mengenakan baju berwarna putih. Pasien juga mulai menunjukkan gejala pada

    tahun 2006 dimana pasien melempari orang-orang disekitarnya, berbicara

    sendiri dan suka marah-marah. Tiga hari sebelum masuk Rumah Sakit pasien

    membakar rumah tetangga pasien tanpa ada penyebab yang jelas. Tetangga

    sekitar rumah pasien merasa khawatir dengan perilaku pasien sehingga

    memaksa keluarga pasien untuk membawa pasien berobat ke Rumah sakit

    Jiwa. Karena anak pasien juga merasa takut dengan perilaku pasien yang bisa

    melukai suami dan anak yang tinggal serumah dengan pasien pasien sehingga

    memutuskan untuk membawa pasien ke RSJ provinsi Lampung.

    Autoanamnesis:

    Perilaku dan aktifitas psikomotor : hiperaktif

    Mood : meningkat

    Ekspresi afektif : appropiate

    Empati : tidak dapat dirabarasakan

    Halusinasi : (-)

    Preocupasi : ide-ide kebesaran

    Isi pikir : waham kebesaran

    Penilaian realita : tidak terganggu

    Tilikan : Derajat 2

    Taraf dapat dipercaya : Kurang dapat dipercaya

    VI. Evaluasi multiaksial1. Aksis I : Mania dengan gejala psikotik (F. 30.2)2. Aksis II : Tidak ada (none)3. Aksis III : Tidak ada (none)4. Aksis IV : Masalah keluarga

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    11/15

    10

    5. Aksis V : GAF scale satu tahun terakhir 50-41 (gejala berat /moderate, disabilitas berat)

    GAF scale current 70-61 beberapa gejala ringan dan

    menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum

    masih baik

    VII. Daftar masalah1. Psikologik

    Perilaku dan aktivitas psikomotor hiperaktif, emosi melaup-luap, afek

    appropiate, mood meningkat, preocupasi adanya ideide kebesaran,

    waham kebesaran ( merasa dirinya utusan Nabi Muhammad saw), dan

    penilaian realitas terganggu.

    2. Sosial/keluargaStressor dalam masalah keluarga dimana anaknya paling sulung

    dipenjara karena kasus narkoba dan adik perempuan pasien dianggap

    tidak adil dalam membagi harta warisan.

    IX. PrognosisQuo ad vitam : ad bonam

    Quo ad functionam : dubia ad malam

    Qou ad sanationam : dubia ad bonam

    IX. Rencana terapiMedikamentosa :

    - Litium Carbonate 250 mg 2x1- Haloperidol 1,5 mg 3x1- Trihexyphenidyl 2 mg 2x1 jika perlu

    Psikoterapi : psikoterapi edukasi dan psikoterapi suportif terhadap pasien

    dan keluarga

    Rehabilitasi : Sesuai bakat dan minat pasien

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    12/15

    11

    DISKUSI

    Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan psikiatri, menunjukkan bahwa

    gejala yang dialami pasien adalah Mania dengan gejala psikotik (F. 30.2).

    Menurut PPDGJ III, episode manik adalah kesamaan karakteristik dalam afek

    yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik

    dan mental, dalam berbagai derajat keparahan. Kategori ini hanya untuk satu

    episode manik tunggal (yang pertama), termasuk gangguan efektif bipolar,

    episode manik tunggal. Jika ada episode afektif (depresif, manik, atau hipomanik)

    sebelumnya atau sesudahnya, termasuk gangguan afektif bipolar.

    DSM-IV-TR:kriteria diagnostik Episode Mania

    A. Adanya periode nyata dari mood elevasi,expansif atau irritable yg abnormaldan menetap sedikitnya 1 minggu (atau lebih singkat dimana harus rawat

    inap).

    B. Selama periode kekacauan mood diatas terdapat 3 gejala menetap ( ataulebihatau 4 jika moodnya hanya irritable) dan pada derajat yg bermakna dari:

    1. Rasa harga diri meningkat atau kebesaran.2. Kebutuhan tidur berkurang (mis. merasa telah berisitirahat walaupun

    hanya tidur 3 jam).

    3. Lebih aktif bicara dari biasanya atau dorongan kuat bicara terus-menerus.4. Lompat gagasan atau pikiran dirasakan seperti berpacu.5. Disatraktibilitas ( perhatian terlalu mudah berpindah ke stimuli external yg

    tidak penting atau berkaitan).

    6.

    Peningkatan intensitas aktifitas yg bertujuan (apakah disekolah, tempatkerja, lingkungan sosial, atau aktifitas sexual) atau agitasi psikomotor.

    7. Keterlibatan berlebihan dalam aktifitas-aktifitas yg menyenangkan dimanaberpotensi menimbulkan konsekuensi yg menyakitkan (mis. kesenangan

    tak tertahankan utk berbelanja, perilaku sexual yg takabur, atau

    penanaman modal tanpa perhitungan)

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    13/15

    12

    C. Gejala2 diatas tidak memenuhi kriteri episode campuran.D. Kekacauan mood ini mampu merusak fungsi pekerjaan atau aktifitas sosial

    dgn sesama, atau dibutuhkan awat inap utk mencegah tindakan

    membahayakan diri sendir atau orang lain, atau adanya gambaran psikotik.

    E. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat(medikasi,penyalahgunaan obat, atau terapi lainnya) atau kondisi medis umum

    (mis, hipertiroid).

    Menurut PPDGJ III, diagnosis mania dengan gejala psikotik adalah :

    Gambaran klinis meruapakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1(mania tanpa gejala psikotik).

    Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembangmenjadi waham kebesaran (delusion of grandeur), iritabilitas dan

    kecurigaan menjadi waham kejar (delusion of persecution). Waham dan

    halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut.

    Berdasarkan hasil anamnesis baik yang didapat melalui autoanamnesis

    maupun alloanamnesis serta dari rekam medik selama pasien dirawat di

    Rumah Sakit Jiwa dapat didiagnosis bahwa pasien mederita mania dengan

    gejala psikotik. Keadaan pasien saat ini memenuhi kriteria diagnosis untuk

    episode manik yaitu dengan adanya :

    A. Adanya periode nyata dari mood elevasi,expansif atau irritable ygabnormal dan menetap sedikitnya 1 minggu (atau lebih singkat dimana

    harus rawat inap).

    B.

    Selama periode kekacauan mood diatas terdapat 3 gejala menetap (ataulebih atau 4 jika moodnya hanya irritable) dan pada derajat yg

    bermakna dari:

    C. Kekacauan mood ini mampu merusak fungsi pekerjaan atau aktifitas sosialdgn sesama, atau dibutuhkan awat inap utk mencegah tindakan

    membahayakan diri sendir atau orang lain, atau adanya gambaran psikotik.

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    14/15

    13

    D. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat(medikasi,penyalahgunaan obat, atau terapi lainnya) atau kondisi medis

    umum (mis, hipertiroid).

    Selain itu pasien juga mengalami adanya harga diri yang membumbung dan

    gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran (delusion of

    grandeur), iritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar (delusion of

    persecution). Waham dan halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut.

    Hal ini sesuai dengan pedoman diagnostik Mania dengan Gejala Psikotik

    menurut PPDGJ III.

    Adapun untuk perjalanan penyakit pada pasien ini dapat dilihat pada grafik

    berikut :

    Tahun 2006

    timbul gejala

    berbicara

    sendiri,melempari

    orang

    disekitarnya,

    adanya

    waham

    kebesaran.

    Tahun 2012

    timbul gejala

    mania berupa

    bersemangatberkebun

    sendirian,

    sering

    menggunakan

    baju

    berwarna

    putih dan

    rapi.

    Tahun 2013

    timbul gejala

    berupa

    membakarijazah

    anaknya,

    mengambil

    dagangan

    orang lalu

    pergi,

    bersemangat

    menebangi

    pohon kopi

    adanya

    wahamkebesaran

    Juni tahun

    2013 timbul

    gejala berupa

    sering keluarrumah dini hari

    tanpa tujuab yg

    jelas dan

    berpakain

    putih,

    melempari

    orang

    sekitarnya,

    suka marah,

    membakar

    rumah tetangga

    Terkadang

    terlihat

    seperti

    orangnormal

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Ujian Linda

    15/15

    14

    Stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan

    perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang itu terpaksa

    mengadakan penyesuaian diri (adaptasi) untuk menanggulangi stresor

    (tekanan mental) yang timbul. Namun, tidak semua orang mampu melakukan

    adaptasi dan mampu menanggulanginya sehingga timbullah keluhan-keluhan

    kejiwaan antara lain gangguan afektif bipolar pada pasien ini. Pada umumnya

    jenis stresor psikososial dapat digolongkan menjadi : problem orang tua,

    hubungan interpersonal, pekerjaan, lingkungan hidup, keuangan, hukum,

    perkembangan, penyakit fisik atau cedera, faktor keluarga dan lainnya. Stresor

    psikososial pada pasien ini adalah masalah yang menimpa anak pasien

    sehingga anak pasien masuk penjara dan adik pasien yang tidak adil dalam

    membagi harta warisan. Selain itu faktor genetik mempunyai kemungkinan

    mempunyai peran pada pasien ini. berdasarkan alloanamnesis diketahui bahwa

    adik dari pasien mengalami gangguan jiwa.

    Pasien ini dianjurkan untuk mendapat terapi psikofarmaka dengan haloperidol

    3 x 1,5 mg yang merupakan obat anti mania yang berguna untuk mengatasi

    hiperaktivitas, impulsivitas, dan iritabilitas. Trihexyphenidyl 2 x 2 mg

    diberikan pada pasien ini untuk profilaksis mengatasi gejala ekstrapiramidal

    dan sindrom parkinsonisme seperti gemetar, badan kaku seperti robot dan

    hipersalivasi yang dapat ditimbulkan sebagai efek sekunder oleh obat-obat

    chlorpromazin atau haloperidol yang diberikan untuk terapi anti mania. Pasien

    juga diberikan lithium yang digunakan untuk mencegah kekambuhan, sebagai

    mood stabilizer.

    Psikoterapi dianjurkan setelah pasien tenang dengan pemberian support pada

    pasien dan keluarga agar mempercepat penyembuhan pasien dan diperlukan

    rehabilitasi yang disesuaikan dengan psikiatrik serta minat dan bakat penderita

    sehingga bisa dipilih metode yang sesuai untuk pasien tersebut.