Laporan Kasus Hepatoma

download Laporan Kasus Hepatoma

of 36

description

yu

Transcript of Laporan Kasus Hepatoma

STATUS PASIENI. KETERANGAN UMUMNama: Tn.GKelamin: Laki-lakiUmur: 48 tahunAlamat: Desa Krung Pirak, Pirak Timu Tempat Asal: -Pekerjaan: Tukang BangunanStatus Perkawinan: MenikahAgama: IslamBangsa: IndonesiaTanggal Masuk RS: 2 Januari 2013 Jam 10.00 WIB Tanggal Pemeriksaan: 2 Januari 2013II. KELUHAN UTAMANyeri dan perut yang membengkak.III. ANAMNESIS KHUSUSRiwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan nyeri dan perut yang membengkak pada regio kanan atas abdomen. Keluhan tersebut dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan memberat 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan perasaan tidak nyaman, perasaan penuh pada perutnya serta lemas. Pasien tidak selera makan dan badannya semakin kurus, buang air besar agak encer dan berwarna hitam serta buang air kecil berwarna seperti teh. Sebelumnya pasien rutin berobat jalan ke poliklinik penyakit dalam pria dan kemarin pasien sudah tidak sanggup berjalan lagi.Riwayat Penyakit DahuluPasien memiliki riwayat nyeri otot. Riwayat diabetes mellitus disangkal.Riwayat Penggunaan ObatPasien sebelumnya sering mengkonsumsi obat-obat untuk nyeri ototnya.Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan yang sama.IV. ANAMNESIS KELUHAN TAMBAHANA. Keadaan UmumPanas badan: (-)Kapan mulai timbul: (-)Tipe: (-)Nafsu makan: (-) menurunUdema: (+) pada dorsum pedisIkterus: (+) pada sklera mataHaus: (-)Berat Badan: 39 kgB. Keluhan Organ di KepalaMata: (-)Hidung: (-)Lidah: (-)Gangguan menelan: (+)Sakit kepala: (-)Telinga: (-)Mulut: (-)Gigi: (-)Suara: (-)C. Keluhan Organ di LeherKaku kuduk: (-)Pembesaran kelenjar: (-)D. Keluhan Organ di ThoraksSesak napas: (-)Sakit dada: (-)Batuk: (-) Kapan: (-) Dahak: (-) Darah: (-)Jantung berdebar: (-)Napas berbunyi: (-)E. Keluhan Organ di PerutNyeri- Lokalisasi: kuadran kanan atas abdomen.-Sifat Nyeri: menetap-Penjalaran: menjalar ke punggungNyeri tekan: (+)Nyeri berhubungan dengan makanan: (+)Nyeri berhubungan dengan BAB: (-)Nyeri berhubungan dengan miksi: (-)Nyeri berhubungan dengan haid: (-)Perasaan tumor di perut: (+)Muntah-muntah: (-)Diare: (+)Perubahan dalam haid: (-)Obstipasi: (-)Perubahan bentuk tinja: (+) tinja hitam dan cairPerubahan air seni: (+) BAK kuning tehF. Keluhan Organ di Tangan dan KakiKeluhan rasa kaku: (-)Artrosis: (+)Fraktur: (-)Nyeri tekan: (-)Luka/bekas luka: (-)Udema pretibial: (-)Rasa lemas: (-)Parese/paraparese: (-)Jalan: (-)Perasaan kesemutan: (-)Udema dorsum pedis : (+) dextra dan sinistra

G. Keluhan LainnyaKeluhan alat motoris: (+) keterbatasan dalam berjalanKeluhan kelenjar endokrin:-Haid: (-)-Diabetes mellitus: (-)-Tiroid: (-)Keluhan kelenjar limfe: (-)

STATUS PRESENT1. KESAN UMUMA. Keadaan UmumKesan sakit: (+)Kesadaran: Compos MentisTinggi badan: 169 cmBerat Badan: 30kgGizi: IMT : 10,50 kg/m2, Berat badan kurang (M2, A2>A1, P2>P1, A2>P2 Murmur: (-)2. Thoraks BelakangInspeksi: Bentuk: simetris, skapula sangat menonjol.: Pergerakan: dbnPalpasi: Vocal Fremitus: simetris kiri dan kanan.Perkusi: Batas bawah paru kanan: 2 jari di atas vertebra thorakalis 10.Batas bawah paru kiri: setinggi vertebra thorakalis10.E. ABDOMENInspeksiBentuk: asimetris, pembesaran pada regio kanan atasKulit: terdapat vena collateralPergerakan saat bernapas : (-)Lain-lain

PalpasiDinding perut: teraba massa, kerasNyeri tekan: (+)Nyeri lokal: (+) pada abdomen kuadran kanan atasHeparPembesaran : (+) 7 cm di bawah arcus costae sampai 15 cm di bawah processus xyphoideus.Tepi: tumpulPermukaan: nodul (+)/berbenjolKonsistensi: kerasNyeri tekan: (+)Lain-lain: LienPembesaran: (-)Incisura: tidak terabaPermukaan: tidak terabaRuang Traube : tidak terabaNyeri Tekan: (-)Lain-lain: (-)GinjalPembesaran : (-)Nyeri tekan: (-)Lain-lain: (-)PerkusiAsites: Batas kiri : timpani-redup regio lumbal sinistra Batas kanan: timpani- redup regio lumbal dextraPekak Pindah: shifting dullness (+), undulasi (+)Nyeri ketok CVA : Kiri : (+)Kanan : (+)AuskultasiBising usus: (-)Bruit: (+) bruit hepaticF. LIPAT PAHA Pembesaran kelenjar: (-) Tumor: (-) Pulsasi a.femoralis: tidak dilakukan pemeriksaanG. KAKI DAN TANGANInspeksi Bentuk: dbn Kulit: dbn Pergerakan: terbatas Palmar eritem: (-) Clubbing finger : (-) Edema: (+) et regio dorsum pedis dextra sinistraPalpasi Kulit: dbn Lain-lain: (-)H. SENDIInspeksi- Kelainan bentuk : (-)- Tanda radang: (-)- Pergerakan: terbatasI. NEUROLOGISRefleks fisiologis: ABR: Kiri : TDPKanan : TDP KPR : Kiri : (-)Kanan : (+)Refleks Patologis: TDPRangsangan meningeal : TDPLain-lain: (-)3. PEMERIKSAAN LABORATORIUMDARAHHb: 6,3 gr%Leukosit:11,4x103/mm3Eritrosit: 2,4x106/mm3Hematokrit: 20,5%MCV: 87 flMCH: 28,8 pgMCHC: 33,2 g%RDW: 20,3%Trombosit: 338x103/mm3Golongan darah: OGlukosa sewaktu: 152 mg/dlFUNGSI HATIBilirubin total: 8,88 mg/dlBilirubin direct: 6,62 mg/dlAST/SGOT: 420 IU/LALT/SGPT: 123 IU/LProtein total: 5,0Albumin: 2,8 mg%Globulin: 2,2 mg%KESIMPULANKETERANGAN UMUMNama: Tn.GJenis kelamin: Laki-lakiUmur: 48 tahunAlamat: Ds. Krung Pirak, Pirak TimuPekerjaan: Tukang BangunanMasuk Tanggal: 2 Januari 2013KELUHAN UTAMANyeri dan perut yang membengkak.ANAMNESIS KHUSUSPasien datang dengan keluhan nyeri dan perut yang membengkak pada regio kanan atas abdomen. Keluhan tersebut dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan memberat 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan perasaan tidak nyaman, perasaan penuh pada perutnya serta lemas. Pasien tidak selera makan dan badannya semakin kurus, buang air besar agak encer dan berwarna hitam serta buang air kecil berwarna seperti teh. Pasien memiliki riwayat penyakit nyeri otot dan sering mengkonsumsi obat-obat untuk menghilangkan nyeri pada ototnya.PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Kesan sakit (+) Kesadaran: Compos Mentis Berat badan kurang (IMT < 18,5)Kepala: Mata : sklera ikterik (+/+), konjungtiva anemis (-/-)Leher: tidak terdapat pembengkakan KGB leherThoraks: Inspeksi: terdapat spider nevi Palpasi : stem fremitus simetris kiri kanan Perkusi : paru : suara sonor, batas paru hati normal. Auskultasi : suara napas vesikular (+/+), suara tambahan (-), bunyi jantung M1>M2, A2>A1, P2>P1, A2>P2Abdomen: Bentuk asimetris, terdapat pembengkakan pada kuadran kanan atas, terlihat adanya vena collateral, teraba massa yang keras, nyeri tekan (+), pembesaran hepar 7 cm di bawah arcus costae sampai 15 cm di bawah processus xyphoideus. Terdapat asites (shifting dullness (+) dan undulasi (+)) serta terdengar bruit hepatic pada massa hepar.Ekstremitas/Genu: edema et regio dorsum pedis sinistra dextra.LABORATORIUM1. Pemeriksaan urin darah rutin2. Pemeriksaan fungsi hati : Bilirubin total, bilirubin direct, SGOT dan SGPT, albumin, globulin.3. Glukosa sewaktu4. Foto thoraks5. USG AbdomenDIAGNOSIS BANDING1. Karsinoma hepatoseluler2. Sirosis hati3. Kolangiosarkoma4. Sistoadenokarsinoma5. Hepatoblastoma6. Angiosarkoma7. LeiomiosarkomaDIAGNOSIS KERJAKarsinoma hepatoselulerPENGOBATANDiet hatiIVFD NaCl 10 gtt/iCefotaxim 1gr/12 jamRanitidin 1 amp/8 jamOndansetron 1 amp/8 jamKalnex 1 amp/8 jamVitamin K 1 amp/ hariSpironolakton 2x1PROGNOSISPrognosis penyakit ini buruk, hanya 10-20 % yang sembuh sempurna. Biasanya ketahanan hidup pasien dengan karsinoma hepatoseluler hanya 1 hari sampai 1 tahun.

LEMBAR FOLLOW UP PASIENKamis, 3 Januari 2013Keluhan Tambahan : - Pasien mengeluh nyeri pada abdomen regio kanan atas, - Nyeri yang berat pada tulang belakang (vertebra thorakal), - Selera makan (-)- Edema dorsum pedis (+),- Buang air besar hitam dengan konsistensi cair, - Buang air kecil berwarna seperti teh.Vital Sign:TD: 100/60 mmHgNadi: 108x/menitRR: 18x/menitT: 37,20CKadar Hemoglobin : 6,3 g%Terapi: Diet hatiIVFD NaCl 0,9% 10 gtt/iIVFD Dextrose 5% 10 gtt/iCairan Nutrisi/HariInj Cefotaxim 1 gr/12 jamInj Ranitidin 1 amp/8 jam

Jumat, 4 Januari 2013Keluhan Tambahan :- Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan atas,- Nyeri yang berat pada tulang belakang (vertebra thorakal),- Edema dorsum pedis dextra dan sinistra- Buang air besar masih berwarna hitam dengan konsistensi cair,- Buang air kecil berwarna kuning teh.Vital Sign:TD: 100/70 mmHgNadi: 95x/menitRR: 17x/menitT: 36,90C Terapi: Transfusi PRC 3 bagDiet hatiIVFD Dextrose 5% 10gtt/iInj Cefotaxim 1 gr/12 jamInj Ranitidin 1 amp/8 jamInj Kalnex 1 amp/8 jamInj Vitamin K 1 amp/HariInj Ondansetron 1 amp/8 jamSabtu, 5 Januari 2013Keluhan Tambahan :- Nyeri pada perut kanan atas,- Nyeri yang hebat pada tulang belakang (vertebra thorakal),- Edema dorsum pedis dextra dan sinistra,- Buang air besar masih berwarna hitam dengan konsistensi lembek,- Buang air kecil berwarna merah seperti teh.Vital Sign :TD: 90/60 mmHgNadi: 82x/menitRR: 15x/menitT: 37,30CTerapi: Transfusi PRCDiet hatiIVFD Dextrose 5% 10 gtt/iInj Cefotaxim 1 gr/12 jamInj Ranitidin 1 amp/8 jamInj Kalnex 1 amp/8 jamInj Vitamin K/ HariInj Ondansetron 1 amp/8 jamMinggu, 6 Januari 2013Keluhan Tambahan: - Nyeri pada perut kanan atas,- Nyeri pada tulang belakang (vertebra thorakal),- Tubuh semakin terlihat kuning,- Sklera mata ikterik (+),- Buang air besar berwarna hitam dengan konsistensi lembek,- Buang air kecil berwarna seperti teh.Vital Sign:TD: 90/60 mmHgNadi: 87x/menitRR: 15x/menitT: 370CTerapi: Transfusi PRCDiet hatiIVFD Dextrose 5% 10 gtt/iInj Cefotaxim 1 gr/12 jamInj Ranitidin 1 amp/8 jamInj Kalnex 1 amp/8 jamInj Vitamin K/ HariInj Ondansetron 1 amp/8 jamSenin, 7 Januari 2013Keluhan Tambahan :- Nyeri pada perut kanan atas,- Nyeri pada tulang belakang (vertebra thorakal),- Tubuh semakin terlihat kuning,- Sklera mata ikterik (+),- Buang air besar berwarna hitam dengan konsistensi keras, sulit dikeluarkan dan sedikit.- Buang air kecil berwarna seperti teh.Vital Sign:TD: 100/70 mmHgNadi: 85x/menitRR: 16x/menitT: 37,30CTerapi: Transfusi 2 bag PRC (+)IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/iIVFD Dextrose 5% 10 gtt/iInj Cefotaxim 1 gr/12 jamInj Ranitidin 1 amp/8 jamInj Ondansetron 1 amp/8 jamInj Kalnex 1 amp/8 jamInj Vitamin K 1 amp/hariSelasa, 8 Januari 2013Keluhan Tambahan :-Nyeri pada perut kanan atas,-Nyeri pada tulang belakang (vertebra thorakal),-Jaundice (+),-Sklera mata ikterik (+),-Tidak ada buang air besar,-Buang air kecil berwarna kuning teh.Vital Sign:TD: 100/70 mmHgNadi: 100x/menitRR: 21x/menitT: 37,20CTerapi:Transfusi 3 bag PRC (+), cek Hb ulangIVFD Dextrose 5 % 10 gtt/iInfus Aminoleban/HariInj Ranitidin 1 amp/8 jamInj Ondansetron 1 amp/ 8 jamInj Kalnex 1 amp/8 jamInj Vitamin K/hariSpironolakton 2x1Rabu, 9 Januari 2013Keluhan Tambahan :-Nyeri pada perut kanan atas,-Nyeri pada tulang belakang (vertebra thorakal),-Jaundice (+),-Sklera mata ikterik (+),-Tidak ada buang air besar,-Buang air kecil berwarna kuning teh.

Vital Sign :TD: 100/70 mmHgNadi: 87x/menitRR: 23x/menitT: 37,30CTerapiIVFD Dextrose 5%Inj Ranitidin 1 amp/8 jamInj Ondansetron 1 amp/8 jamInj Kalnex 1 amp/8 jamInj Vit K/hariSpironolakton 2x1Kamis, 10 Januari 2013Keluhan Tambahan :-Nyeri pada perut kanan atas,-Nyeri pada tulang belakang (vertebra thorakal),-Jaundice (+),-Sklera mata ikterik (+),-Tidak ada buang air besar,-Buang air kecil berwarna kuning teh.Vital Sign :TD: 100/60 mmHgNadi: 89x/menitRR: 20x/menitT: 370CTerapiIVFD Dextrose 5%Inj Ranitidin 1 amp/8 jamInj Ondansetron 1 amp/8 jamInj Kalnex 1 amp/8 jamInj Vit K/hariSpironolakton 2x1Jumat, 11 Januari 2013Keluhan Tambahan :-Nyeri pada perut kanan atas,-Nyeri pada tulang belakang (vertebra thorakal),-Jaundice (+),-Sklera mata ikterik (+),-Tidak ada buang air besar,-Buang air kecil berwarna kuning teh.Vital Sign :TD: 100/60 mmHgNadi: 92x/menitRR: 24x/menitT: 37,30C

TerapiHb terakhir 8,3 g%IVFD Dextrose 5%Inj Ranitidin 1 amp/8 jamInj Ondansetron 1 amp/8 jamInj Kalnex 1 amp/8 jamInj Vit K/hariSpironolakton 2x1

KARSINOMA HEPATOSELULER1. PENDAHULUANKarsinoma hepatoseluler (hepatocellular carcinoma = HCC) merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit, demikian pula dengan karsinoma fibrolamelar dan hepatoblastoma. Tumor ganas hati lainnya, kolangiokarsinoma (Cholangiocarcinoma = CC) dan sistoadenokarsinoma berasal dari sel epitel bilier, sedangkan angiosarkoma dan leiomiosarkoma berasal dari sel mesenkim. Dari seluruh tunor ganas hati yang pernah didiagnosis, 85% merupakan HCC, 10% CC, 5% jenis lainnya.2. EPIDEMIOLOGI DAN FAKTOR RESIKOHCC meliputi 5,6% dari seluruh kasus kanker pada manusia serta menempati peringkat kelima pada laki-laki dan kesembilan pada perempuan sebagai kanker tersering di dunia, dan urutan ketiga dari kanker sistem saluran cernasetelah kanker kolorektal dan kanker lambung. Tingkat kematiannya sangat tinggi, berada di urutan kedua setelah kanker pankreas. Secara geografis, di dunia terdapat tiga kelompok wilayah tingkat kekerapan HCC, yaitu tingkat kekerapan rendah (kurang dari tiga kasus), menengah (tiga hingga sepuluh kasus) dan tinggi (lebih dari sepuluh kasus per 100.000 penduduk. Tingkat kekerapan tertinggi tercatat di Asia Timur dan Tenggara serta Afrika Tengah. Sedangkan tingkat kekerapan rendah di Eropa Utara, Amerika Tengah, Australia, dan Selandia Baru.HCC jarang ditemukan pada usia muda, kecuali di wilayah endemik infeksi HBV serta banyak terjadi transmisi HBV perinatal. Pada semua populasi, kasus HCC laki-laki jauh lebih banyak (2-4 kali lipat) daripada kasus HCC perempuan, dapat sampai 8:1. Di Indonesia HCC ditemukan tersering pada median umur antara 50-60 tahun dengan predominasi pada laki-laki. Rasio antara kasus laki-laki dan perempuan berkisar antara 2-6:1. Faktor resiko timbulnya HCC ini antara lain infeksi virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), sirosis hati, aflatoksin, obesitas, diabetes mellitus dan alkohol.3. PATOLOGISecara mikroskopis biasanya tumor berwarna putih, padat, kadang nekrotik kehijauan atau hemoragik. Seringkali ditemukan trombus tumor di dalam vena hepatika atau portaintrahepatik. Pembagian atas tipe morfologinya adalah tipe ekspansif dengan batas jelas, tipe infiltrat, menyebar, menjalar, dan tipe multifokal. Menurut WHO secara histologik HCC dapat diklasifikasikan berdasarkan organisasi struktur sel tumor yaitu trabekular (sinusoidal), pseudoglandular (asiner), kompak (padat), dan sirous.

4. PATOGENESIS MOLEKULERMekanisme karsinogenesis HCC belum sepenuhnya diketahui. Apapun agen penyebabnya, transformasi maligna hepatosit, dapat terjadi melalui peningkatan perputaran (turnover) sel hati yang diinduksi oleh cedera dan regenerasi kronik dalam bentuk inflamasi dan kerusakan oksidatif DNA. Hal ini dapat menimbulkan perubahan genetikseperti perubahan kromosom , aktivasi onkogen seluler atau inaktivasi gen supresor tumor, yang mungkin bersama dengan kurang baiknya penanganan DNA mismatch, aktivasi telomerase, serta induksi faktor-faktor pertumbuhan dan angiogenik.

5. PENYEBARANMetastasis intrahepatik dapat melaui pembuluh darah, saluran limfe, atau infiltrasi langsung. Metastasis ekstrahepatik dapat melibatkan vena hepatika, vena porta, atau vena kava. Dapat terjadi metastasis pada varises esofagus dan di paru. Metastasis sistemik seperti ke kelenjar getah bening di porta hepatis tidak jarang terjadi dan dapat juga sampai ke mediastinum. Bila sampai di peritoneum, dapat menimbulkan asites hemoragik, yang berarti sudah memasuki stadium terminal.6. MANIFESTASI KLINISManifestasi klinis HCC sangat bervariasi, dari yang asimtomatik sampai yang jelas tanda dan gejalanya dan disertai gagal hati. Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri atai perasaan tidak nyaman pada kuadran kanan atas abdomen. Pasien sirosis hati yang makin memburuk kondisinya, disertai keluhan nyeri di kuadran kanan atas atau teraba pembengkakan lokal di hepar perlu dicurigai HCC. Demikian pula bila tiodak terjadi perbaikan pada asites, perdarahan varises atau pre koma setelah diberikan terapi adekuat atau pasien penyakit hati kronik dengan HbsAg atau anti HCV yang mengalami perburukan kondisi secara mendadak. Juga harus diwaspadai bila ada keluhan rasa penuh di abdomen disertai perasaan lesu, penurunan berat badan dengan atau tanpa demam.Keluhan gastrointestinal lain adalah anoreksia, kembung, konstipasi atau diare. Sesak napas dapat terjadi akibat besarnya tumor yang menekan diafragma, atau karena sudah ada metastasis ke paru-paru. Sebagian besar penderita HCCsudah menderita sirosis hati, baik yang masih dalam stadium kompensasi maupun yang sudah menunjukkan tanda-tanda gagal hati seperti malaise, anoreksia, penurunan berat badan dan ikterus.Temuan fisik yang sering adalah hepatomegali dengan atau tanpa bruit hepatik, splenomegali, asites, ikterus, demam dan atrofi otot. Sebagian dari pasien yang dirujuk ke rumah sakit karena perdarahan varises varises esofagus atau peritonitis bakterial spontan (SBP) ternyata sudah menderita HCC. 7. PEMERIKSAAN PENYARING Pemeriksaan laboratorium urin darah rutin, pemeriksaan fungsi hati kadar bilirubin (total dan direct), SGOT dan SGPT, albumin dan globulin. Kenaikan alkali fosfatase dan GT pada tes faal hati USG abdomen. CT Scan abdomen. Penanda tumor (tumor marker) seperti Alfa-fetoprotein (AFP), des gamma carboxy prothrombin (DCP), atau PIVKA-2. Petanda virus hepatitis B dan C. Aspirasi jarum halus atau biopsi hati jarum besar (Menghini). Angiografi dengan lipiodal bila gambaran USG meragukan dan nilai AFP tidak meningkat.8. DIAGNOSISUntuk tumor dengan diameter lebih dari 2 cm, adanya penyakit hati kronik, hipervaskularisasi arterial dari nodul (dengan CT atau MRI) serta kadar AFP serum 400 ng/mL.Kriteria diagnostik HCC menurut Barcelona EASL Conference: Kriteria sito histologis Kriteria non invasif (khusus untuk pasien sirosis hati): Kriteria radiologis : koinsidensi 2 cara imaging (USG/CT spiral/MRI/angiografi) Lesi fokal > 2 cm dengan hipervaskularisasi arterial Kriteria kombinasi : satu cara imaging dengan kadar AFP serum: Lesi fokal >2 cm dengan hipervaskularisasi arterial Kadar AFP serum 400 ng/ml.9. TERAPIPilihan terapi ditetapkan berdasarkan atas ada tidaknya sirosis, jumlah dan ukuran tumor, serta derajat perburukan hepatik. Untuk menilai status klinis, sistem skor Child Pugh menunjukkan estimasi yang akurat mengenai kesintasan pasien.Reseksi HepatikPada pasien kelompok non sirosis yang biasanya mempunyai fungsi normal pilihan utama terapi adalah reseksi hepatik. Namun untuk pasien sirosis diperlukan kriteria seleksi karena operasi dapat memicu timbulnya gagal hati yang menurunkan angka harapan hidup. Parameter yang digunakan untuk seleksi adalah skor Child-Pugh dan derajat hipertensi portal atau kadar bilirubin serum dan derajat hipertensi portal saja subjek dengan bilirubin normal tanpa hipertensi portal yang bermakna, harapan hidup 5 tahunnya dapat mencapai 70%. Kontraindikasi tindakan ini adalah adanya metastasis ekstrahepatik , HCC difus atau multifokal, sirosis stadium lanjut dan penyakit penyerta yang dapat mempengaruhi ketahanan pasien menjalani operasi.Transplantasi HatiBagi pasien HCC dan sirosis hati, transplantasi hati memberikan kemungkinan untuk menyingkirkan tumor dan menggantikan parenkim hati yang mengalami disfungsi. Dilaporkan kesintasan 3 tahun mencapai 80%, bahkan dengan obat antiviral seperti lamivudin, ribavirin, dan interferon dapat dicapai kesintasan 5 tahun sebesar 92%. Kematian pasca transplantasi tersering disebabkan oleh rekurensi tumor di dalam maupun di luar transplan. Rekurensi tumor bahkan mungkin diperkuat oleh obatantirejeksi yang harus diberikan. Tumor yang berdiameter kurang dari 3 cm lebih jarang kambuh dibandingkan dengan tumor yang diameternya lebih dari 5 cm.Ablasi Tumor PerkutanDestruksi sel neoplastik dapat dicapai dengan bahan kimia (alkohol,asam asetat) atau dengan memodifikasi suhunya (radiofrequency, microwave, laser dan cryoablation). Injeksi etanol perkutan (PEI) merupakan teknik terpilih untuk tumor kecil karena efikasinya tinggi, efek sampingnya rendah serta relatif murah. Untuk tumor kecil (diameter < 5cm) pada pasien sirosis Child Pugh A, kesintasan 5 tahun dapat mencapai 50%. PEI bermanfaat untuk pasien dengan tumor kecil namun resektabilitasnya terbatas karena adanya sirosis hati non-Child A.Radiofrequency ablation (RFA) menunjukkan angka keberhasilan yang lebih tinggi dari pada PEI dan efikasinya tertinggi untuk tumor yang lebih besar dari 3 cm, namun tetap tidak berpengaruh terhadap harapan hidup pasien. Selain itu, RFA lebih mahal dan efek sampingnya lebih banyak dibandingkan dengan PEI.Terapi PaliatifSebagian besar pasien HCC didiagnosis pada stadium menengah lanjut (intermedoate-advance stage) yang tidak ada terapi standarnya. Berdasarkan meta analisis, pada stadium ini hanya TAE/TACE (transarterial embolization/chemo embolization) saja yang menunjukkan penurunan pertumbuhan tumor serta dapat meningkatkan harapan hidup pasien dengan HCC yang tidak resectable. TACE dengan frekuensi 3-4 kali setahun dianjurkan pada pasien yang fungsi hatinya cukup baik (Child Pugh A) serta tumor multinodular asimtomatik tanpa invasi vaskular atau penyebaran ekstrahepatik yang tidak dapat diterapi secara radikal. Sebaliknya bagi pasien dalam keadaan gagal hari (Child Pugh B-C), serangan iskemik akibat terapi ini dapat mengakibatkan efek samping yang berat.Adapun beberapa jenis terapi lain untuk HCC yang resectable seperti imunoterapi dengan interferon, antiestrogen, antiandrogen, octreotide, radiasi internal, kemoterapi arterial atau sistemik masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan penilaian yang meyakinkan.Tabel Klasifikasi Child Pasien Sirosis Hati dalam Terminologi Cadangan Fungsi HatiDerajat kerusakanMinimalSedangBerat

Bil.serum (mu.mol/dl50

Alb.serum (gr/dl)>3530-3560%

10. PROGNOSISSebagian besar kasus HCC berprognosis buruk karena tumor yang besar atau ganda dan penyakit hati yang lanjut serta ketiadaan atau ketidakmampuan penerapan terapi yang berpotensi kuratif (reseksi, transplantasi dan PEI). Stadium tumor, kondisi umum, fungsi hati dan intervensi spesifik mempengaruhi prognosis pasien HCC. Pada kelompok kasus aterseleksi cangkok hai menghasilkan kesintasan lebih baik daripada reseksi hepatik maupun PEI.36