Laporan Kasus Epistaksis
Transcript of Laporan Kasus Epistaksis
LAPORAN KASUS
EPISTAKSIS
Oleh :
Yennie Ayu Setianingsih, S.Ked.
NIM: 0910714056
Pembimbing :
dr. Iriana Maharani, Sp.THT-KL
LAB/SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK – KEPALA DAN LEHER
RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
1
Laporan Kasus
I. Identitas• Nama : An. Erwin Dwinata
• Umur : 13 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Jl. Domasan RT/RW: ½ Kec. Kalidawir Kab. Tulungagung
• Agama : Islam
• Status kawin : Belum menikah
• Register : 11128601
• Tgl pemeriksaan: 7 Agustus 2013
II. AnamnesaKeluhan Utama : Mimisan dari hidung kanan dan kiri
Anamnesa khusus :
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mimisan dari hidung kanan dan kiri sejak 5 jam yang lalu. Darah
yang keluar sebanyak ½ gelas aqua, berwarna merah segar. Pasien sudah
mencoba menghentikan mimisan dengan menekan hidung dan yang sebelah
kanan dapat berhenti namun yang sebelah kiri masih tetap merembes.
Riwayat penyakit dahulu:
Saat kecil, pasien sering mimisan dan dapat berhenti sendiri. Terakhir kali
pasien mimisan sekitar 2 tahun yang lalu dengan jumlah tidak sebanyak ini.
Pasien didiagnosa AML sejak 1 bulan yang lalu di rumah sakit Tulungagung
dan keluarga menolak dilakukan kemoterapi.
Riwayat MRS (+) selama 9 hari karena AML, trauma (-), batuk (-), demam
(+) sumer-sumer sejak 3 hari yang lalu, riwayat alergi (-). Keluhan telinga (-),
keluhan tenggorok (-). Kaki kanan dan kiri lemas sejak 2 minggu yang lalu.
Mata kanan dan kiri bengkak sejak 3 bulan yang lalu. Mata kanan lebih besar
dari mata kiri
Riwayat penyakit di keluarga:
keluarga tidak ada yang sakit seperti pasien
2
Anamnesa Umum THT :
Telinga Korek telinga : -/-
Nyeri telinga : -/-
Bengkak : -/-
Otore
Lama : -/-
Terus-menerus : -/-
Kumat-kumatan : -/-
Cair/lender/nanah : -/-
Tuli : -/-
Tinnitus : -/-
Vertigo : -/-
Mual : -/-
Muntah : -/-
Muka menceng : -/-
Hidung Rinore
Lamanya : -/-
Terus-menerus : -/-
Kumat-kumatan : -/-
Cair/lendir/nanah : -/-
Campur darah/bau : -/-
Hidung buntu
Lamanya : -/-
Terus-menerus : -/-
Kumat-kumatan : -/-
Bersin
Dingin/lembab : -/-
Debu rumah : -/-
Berbau : -/-
Mimisen : +/+
Nyeri hidung : -/-
Suara sengau : -
3
Tenggorok Sukar menelan : -
Sakit menelan
Lamanya : -
Frekuensi : -
Yang terakhir : -
Badan panas
Lamanya : -
Frekuensi : -
Yang terakhir : -
Trismus : -
Ptyalismus : -
Rasa mengganjal : -
Rasa berlendir : -
Rasa kering : -
Batuk : -
Laring Suara parau : -
Lamanya :
Terus-menerus :
Kumat-kumatan : -
Afonia : -
Sesak nafas : -
Rasa sakit : -
Rasa mengganjal : -
III. Status Praesens (7 Agustus 2013)
Status Generalis
Kesadaran : compos mentis
Gizi : cukup
Tekanan darah : tidak dievaluasi
Nadi : tidak dievaluasi
Suhu aksila : tidak dievaluasi
Muntah : +
Kejang : -
Nistagmus : tidak dievaluasi
4
Parese N.VII : Tidak dievaluasi
Frekuensi nafas : tidak dievaluasi
Sianosis : -
Stridor inspiratoir : -
Retraksi suprasternal : -
Interkostal : -
Epigastrial : -
Thorax - Jantung : tidak dievaluasi
-Paru : tidak dievaluasi
Abdomen : Tidak dievaluasi
Status LokalisTelinga Pembengkakan : -/-
Fistel auris congenital : -/-
Nyeri tekan : -/-
MAE
Hiperemi : -/-
Edema : -/-
Penyempitan : -/-
Furunkel : -/-
Fistel : -/-
Sekret, sifat : -/-
Granulasi : -/-
Polip : -/-
Kolesteatoma : -/-
Foetor : -/-
Membrane timpani
N/retraksi/bombans : normal
Warna : putih/putih
Perforasi : -/-
Pulsasi : -/-
Reflek cahaya : + normal/+ normal
5
Gambar
Hidung Deformitas : -/-
Hematoma : -/-
Krepitasi : -/-
Nyeri, di : -/-
Rinoskopi anterior
Deviasi septum : -
Concha edem : -/-
Mukosa : merah muda
Massa : -/-
Secret : -/-
Fenoma palatum mole : +/+
Gambar
Rinoskopi posterior : Tidak dilakukan
Transiluminasi : Tidak dilakukan
Tenggorok Palatum mole : N
Uvula : di tengah
Tonsil : T1/T1
Hiperemi : -/-
Detritus : -/-
Kripte melebar : -/-
Arkus anterior : -/-
6
Bleeding (+) kesan dari posterior
T1 T1
Arkus posterior : -/-
Faring
Edema : -
Hiperemi : -
Granula : -
Lendir : -
Laringoskopi indirek : Tidak berhasil dilakukan
Regio colli : massa di regio 2 dextra diameter 2 cm, padat ,mobile
N. Cranialis : Tidak dilakukan
Tes Pendengaran : Tidak dilakukan
IV.Resume• Identitas : An. Erwin D/Laki-laki/13 th
• Anamnesa
Keluhan utama: Mimisan dari lubang hidung kanan dan kiri
- Mimisan dari lubang hidung kanan dan kiri sejak 5 jam yang lalu
- Jumlah darah ½ gelas aqua, warna merah segar
- Riwayat mimisan sering saat kecil, terakhir kali mimisan sekitar 2 tahun
yang lalu
- Pasien didiagnosa AML sekitar 1 bulan yang lalu
Status praesens
Status generalis
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
Status lokalis
Telinga : -
Hidung : mimisan dari lubang hidung kiri
Tenggorok : -
Regio Colli : massa regio 2 dextra 2 cm, padat ,mobile
7
V. Working Diagnosa1. Epistaksis cavum nasi sinistra et causa AML
VI. Planning- Planning diagnosis
Darah lengkap
- Planning terapi
Pasang tampon anterior boorzalf concha nasalis sinistra, evaluasi
tampon setelah 3 hari (10 agustus 2013)
CoAmoxiclav 3 625 mg
Na Diclofenac 2 50 mg tab
- Rencana Edukasi
Penjelasan mengenai kondisi pasien dan penyebab mimisan
Penjelasan mengenai manajemen terapi yang akan dilakukan,
termasuk pemasangan tampon anterior boorzalf
Penjelasan mengenai komplikasi yang mungkin terjadi
- Rencana monitoring
Perdarahan hidung
Keluhan subjektif
8