laporan fiswan 1

14
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN KESANGGUPAN / DAYA TAHAN / ENDURANCE (PHYSICAL FITNESS) Disusun oleh : Nama : Dewinta Febriyanti NIM : 103112620150033 FAKULTAS BIOLOGI

Transcript of laporan fiswan 1

Page 1: laporan fiswan 1

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

KESANGGUPAN / DAYA TAHAN / ENDURANCE

(PHYSICAL FITNESS)

Disusun oleh :

Nama : Dewinta Febriyanti

NIM : 103112620150033

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA

2012

Page 2: laporan fiswan 1

KESANGGUPAN / DAYA TAHAN / ENDURANCE

(PHYSICAL FITNESS)

I. TUJUAN PERCOBAAN

Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan indeks kesanggupan tubuh

baik kesanggupan otot maupun kesanggupan kardiovaskuler dengan berbagai cara

dan menggolongkan orang percobaan dalam golongan hiperreaktor atau hiporeaktor 

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sistem peredaran darah tubuh merupakan sarana transport yang

mengantarkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari traktus gastrointestinal

menuju ke jaringan, mengembalikan CO2 ke paru-paru dan hasil metabolisme lain

menuju ginjal. Sistem peredaran darah juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh

dan mendistribusikan hormon serta berbagai zat lain yang mengatur fungsi sel.

Darah yang merupakan pembawa berbagai zat tersebut dipompakan oleh jantung

melalui system pembuluh darah yang tertutup. Sistem peredaran darah dikendalikan

oleh berbagai sistem pengaturan yang secara umum berfungsi mempertahankan

aliran darah kapiler dan mendistribusikannya ke seluruh organ tubuh khususnya ke

jantung dan otak.

Dalam hal ini ada dua komponen yaitu komponen jantung dan komponen

pembuluh darah. Mengalirnya darah terutama dimungkinkan oleh daya pompa

jantung. Selain itu terdapat juga pengaruh susunan pembuluh darah seperti

kapasitas, elastisitas, diameter pembuluh dan volume darah di dalamnya. Dua faktor

yang mengatur komponen diatas ialah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor

intrinsik berhubungan dengan kemampuan miokardium sendiri untuk berkontraksi

dan kemampuan pembuluh darah sendiri untuk mengatur diameternya

(autoregulasi).

Tubuh seseorang setelah melakukan berbagai kegiatan akan berusaha

mengembalikan fungsi-fungsi tubuhnya ke keadaan basal dalam batas-batas

normal. Hal ini tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing orang dapat dicapai

dalam waktu dan fungsi fisiologis yang efisien. Daya Tahan (Endurance) dibagi

Page 3: laporan fiswan 1

menjadi 2 yaitu daya tahan kardiovaskuler dan daya tahan otot.  Daya Tahan

Kardiovaskuler adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan system

jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara efektif dan efisienuntuk

menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi otot dengan

intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. Daya Tahan Otot

adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan ototnya untuk berkontraksi

secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.

III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA

ALAT

1. Sphygmo manometer

2. Stetoskop

3. Stopwatch

4. Termometer

5. Bangku Harvard

6. Beaker glass

BAHAN

1. Air

2. Es

CARA KERJA

I. Harvard Step Test

1. Orang Percobaan (OP) berdiri menghadap bangku setinggi 19 inci sambil

mendengarkan detakan metronom dengan frekuensi 120/menit.

2. OP menempatkan salah satu kakinya di bangku tepat pada suatu detakan

metronom.

3. Pada detakan berikutnya kaki lainnya dinaikkan ke bangku sehingga orang

percobaan berdiri tegak diatas bangku.

4. Pada detakan ketiga keki yang pertama kali naik diturunkan.

Page 4: laporan fiswan 1

5. Pada detakan keempat kaki yang masih diatas bangku diturunkan pula

sehingga OP berdiri tegak lagi di depan bangku.

6. Siklus tersebut diulang terus menerus sampai OP tidak kuat lagi tetapi tidak

lebih dari lima menit. Catatlah berapa lama percobaan tersebut dilakukan

dengan menggunakan stopwatch.

7. Segera setelah itu OP disuruh duduk. Hitung dan catatlah frekuensi denyut

nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali masing-masing dari 1’ – 1’30”, dari

2’ – 2”30” dan dari 3’ – 3’30”.

8. Hitung indeks kesanggupan OP serta berikan penilaiannya menurut cara

berikut:

a. Cara lambat:

Indeks kesanggupan badan = lamanaik turun dalamdetik x 100

2x jumla hketigadenyut naditiap30detik

Penilaian :

Kurang dari 55 = kesanggupan kurang

55 – 64 = kesanggupan sedang

65 – 79 = kesanggupan cukup

80 – 89 = kesanggupan baik

Lebih dari 90 = kesanggupan sangat baik

b. Cara cepat

Indeks kesanggupan badan =

lama naik turun dalamdetik x 1005.5x harga denyut nadi selama 30detik pertama

c. Dengan daftar

Page 5: laporan fiswan 1

II.

Percobaan menahan nafas

1. OP inspirasi dan ekspirasi sedalam-dalamnya sebanyak dua kali.

2. Kemudian OP melakukan inspirasi biasa dan dilanjutkan dengan menahan

nafas selama mungkin.

3. Tentukan lamanya OP itu dapat menahan nafas.

4. Ulangi percobaan sebanyak 3 kali, hitung rata-ratanya.

Penilaian :

Kurang dari 50” = Kesanggupan kurang

Lebih dari 50” = Kesanggupan baik

III. Percobaan Lorenz

1. Tentukan denyut nadi setelah duduk selama lima menit.

Lamanya

Percobaan

Pemulihan denyut nadi dari 1 menit hingga 1,5 menit

40-

44

45-

49

50-

54

55-

59

60-

64

65-

69

70-

74

75-

79

80

-

84

85-

89

90-

0 - 29

030 -

059

5

20

5

15

5

15

5

15

5

15

5

10

5

10

5

10

5

10

5

10

5

10

10 - 129

130 -

159

30

45

30

40

25

40

25

35

20

30

20

30

20

25

20

25

15

20

15

20

15

20

20 - 229

230 -

259

60

70

50

65

45

60

45

55

40

50

35

45

35

40

30

40

30

35

30

35

25

35

30 - 329

330 -

359

85

100

75

85

70

80

60

70

55

65

55

60

50

55

45

55

45

50

40

45

40

45

40 - 429

430 -

459

110

125

100

110

90

100

80

90

75

85

70

75

65

70

60

65

55

60

55

60

55

5

50 130 115 105 95 90 85 80 75 70 65 60

Page 6: laporan fiswan 1

2. OP melakukan kegiatan jongkok-berdiri 20 kali dengan lutut membuka keluar

selama 20 detik.

3. Setelah duduk kembali tentukan frekuensi nadi setelah menit pertama,

kedua, ketiga dst (cukup dihitung tiap 30”) sampai kembali pada frekuensi

denyut nadi semula.

Penilaian :

Pemulihan setelah 2 menit = kesanggupan baik.

2 – 3 menit = kesanggupan sedang.

Lebih dari 3 menit = kesanggupan kurang.

IV. Test lari 1,5 mile Cooper

1. OP lari secepat-cepatnya dalam jarak 1,5 mile.

2. Catat waktu yang ditempuh dalam menit.

3. Penilaian kesanggupan badan dilakukan dengan menggunakan daftar.

Page 7: laporan fiswan 1

V. Test Peninggian Tekanan Darah dengan Pendinginan (Cold Pressor Test).

1. OP berbaring telentang dengan tenang selama 20 menit.

2. Selama menungu pasanglah manset sphygmomanometer pada lengan atas OP.

3. Setelah OP terbaring selama 20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5

menit sampai terdapat hasil yang sama setelah 3 kali berturut – turut (=tekanan

basal).

4. Tanpa membuka manset OP memasukkan tangan kirinya ke dalam air es (kurang

lebih 4 derajat Celsius) sampai pergelangan tangan.

5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan sistolik dan

diastoliknya.

6. Catat hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan. Bila pada

pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mm Hg dan tekanan diastolik

lebih dari 15 mm Hg dari tekanan basal, maka OP termasuk golongan hiperreaktor.

Bila kenaikkan tekanan darah OP masih dibawah angka – angka tersebut diatas,

maka OP termasuk golongan Hiporeaktor.

VI. Hitung Luas Permukaan Tubuh Untuk Mengetahui Indeks Jantung

1. Ukur tinggi badan dan berat badan OP.

2. Tentukan luas permukaan tubuhnya dengan monogram, rumus.

3. Hitung indeks jantung bila diketahui rata – rata curah jantung orang dewasa

4,5 liter.

Rumus LP = BB0,425 x TB0,725 x 71,84 cm2

BB dalam Kg

TB dalam Cm

IV. HASIL PERCOBAAN

Harvard Step Test

Nama OP : Siska Amelia Kuscintari (Pr)

Page 8: laporan fiswan 1

Lama naik turun bangku : 1’37”

Frekuensi nadi pada : 1’ – 1’30” = 66

2’ – 2’30” = 33

3’ – 3’30” = 30

Indeks kesanggupan badan :

Cara lambat = 1.37 x1002x 129

=137258

=0.5310078→53

Cara cepat dengan rumus = 1.37 x1005.5 x 66

=137363

=0.3774105

Cara cepat dengan daftar = kurang dari 50 (kesanggupan kurang)

Percobaan menahan napas

Nama OP :Azim Muhammad Amilah (Lk)

Lamanya menahan napas = 133 detik

Penlaian = baik sekali

Percobaan Lorenz

Nama OP :Nastiti Rilo Utami (Pr)

Denyut nadi setelah duduk 5’ = 98

Denyut nadi setelah percobaan = 70 ; 52 ; 51

Pemulihan = 3 (menit)

Penilaian = Kesanggupan sedang

Test Lari 1.5 mile Cooper

Nama OP : Molly Mollyna Injani (Pr)

Waktu yang ditempuh 1.5 mile = 1440 (detik)

Penilaian = Kesanggupan jelek sekali

Cold Presor Test

Nama OP : Dewinta Febriyanti (Pr)

Tekanan darah Basal = 100/70 ;100/70 ; 100/70

Page 9: laporan fiswan 1

Tekanan darah pada waktu pendinginan = 110/90 ;110/80

Kenaikan tekanan darahnya = 10/20 ;10/10

OP termasuk golongan = Hiporeaktor

Indeks Jantung

Nama OP : Siska Amelia Kuscintari (Pr)

TB/BB = 152 / 53

LP = 530,425 X 1520,725 X 71.84 = 14825,869 = 1.4825 m2

Indeks Jantung = 4.5 : 1.4825 = 3.035 liter

V. PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diatas dapat dilihat bahwa

kesanggupan daya tahan tubuh setiap individu berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi

oleh factor instrinsik dan ekstrinsik yaitu pengaturan system peredaran darah,

fisiologi sistem hormon, atau kecepatan metabolisme seseorang. Kecepatan

metabolisme tergantung pada kegiatan seseorang atau faktor-faktor seperti

ukuran tubuh, umur, jenis kelamin, iklim, jenis pekerjaan.

Pada percobaan Harvard step test, percobaan lorentz, dan test lari 1,5 mile

Cooper kesanggupan OP dapat dikelompokkan kedalam kesanggupan kurang.

Hal ini disebabkan pada saat melakukan percobaan dan setelahnya denyut

jantung menjadi lebih cepat karena melakukan aktivitas yang berat dan kecepatan

metabolisme nya akan berubah. Kecepatan metabolisme diukur pada orang yang

istirahat, tidur, sebelum makan dan minum, pada malam hari, juga keadaan

dimana pemasukan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida belum terganggu.

Kecepatan metabolisme tergantung pada kegiatan seseorang, apabila melakukan

aktivitas yang berat kecepatan metabolisme meningkat. Ketegangan saraf juga

merupakan faktor penting yang mempengaruhi pernapasan dan pekerjaan

jantung. Fase istirahat diperlukan untuk mengembalikan denyut jantung pada

keadaan normal beberapa waktu setelah melakukan percobaan.

Page 10: laporan fiswan 1

Pada percobaan menahan napas OP memiliki kesanggupan yang baik

sekali, hal itu disebabkan OP memiliki kapasitas paru-paru yang besar dan

frekuensi nafas yang cukup besar. Menahan napas memicu kerja otot jantung

dalam berkontraksi dan denyut jantung juga akan semakin cepat bekerjanya.

Pada percobaan cold pressor test tekanan darah dipengaruhi oleh

temperatur. Pada percobaan ini OP termasuk dalam kategori hiporeaktor. Kapiler

darah mempunyai tingkat elastisitas yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi

sirkulasi darah dalam tubuh. Pergerakan cairan antara kapiler dan cairan intestinal

terjadi dalam proses sirkulasi darah yang menyebabkan adanya tekanan darah yang

saling berlawanan yaitu tekanan hidrostatik dan osmotik. Tetapi data yang ada

kurang baik karena pada saat praktikum es yang digunakan sudah mencair.

Pada percobaan indeks jantung OP mempunyai indeks jantung sebesar 4,1

L. Nilai indeks jantung dipengaruhi oleh curah jantung dan luas permukaan tubuh.

Pada keadaan normal jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel kiri dan kanan

sama besarnya. Bila tidak, akan terjadi penimbunan darah ditempat tertentu

misalnya penimbunan darah di paru-paru. Curah jantung setiap orang tidak sama,

tergantung keaktifan tubuh. Curah jantung akan meningkat saat bekerja berat, stres,

dan akan menurun saat tidur.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setiap individu memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda, hal itu

disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu ukuran tubuh,

umur, jenis kelamin, iklim, jenis pekerjaan. Kecepatan metabolisme juga

mempengaruhi kerja denyut jantung dalam mengatur pemasukan oksigen dan

pengeluaran karbon dioksida.

Saran

Dengan melakukan latihan-latihan seperti harvard steptest, percobaan

Lorentz, Percobaan menahan nafas, Berlari 1,5 mile Cooper, Cold Pressure Test,

Indeks jantung, dan latihan lainnya secara rutin maka kesanggupan otot dan

Page 11: laporan fiswan 1

jantung akan terlatih dan tubuh akan sehat dengan diiringi dengan pola makan

teratur dan menu yang sehat.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Noortiningsih, N. Ayu Ratmini, Ida Wiryanti. Petunjuk Praktikum Fisiologi

Hewan. Laboratorium Zoologi Fakultas Biologi Universitas Nasional.

Jakarta. 2009.

Syaifuddin. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Ed 2.

Salemba Medika. Jakarta: 2009.