Laporan Praktikum Fiswan Uji Golongan Darah Abo

24
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN UJI GOLONGAN DARAH DENGAN SISTEM “ABO” Oleh: Kelompok 2 1. Ikhwan Fauzi S. (12222045) 2. Inne Tiara A. (12222049) 3. Karta Dikarya (12222053) 4. Lastri (12222054) 5. Linda (12222059) 6. Lola Hardede (12222062) 7. Meli Yani (12222069) 8. Nora Pelita (12222074) 9. Nuraini (12222076) Dosen Pembimbing : Syarifah, M. Kes PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

description

Fisiologi Hewan

Transcript of Laporan Praktikum Fiswan Uji Golongan Darah Abo

LAPORAN PRAKTIKUMFISIOLOGI HEWANUJI GOLONGAN DARAH DENGAN SISTEM ABO

Oleh:Kelompok 21. Ikhwan Fauzi S. (12222045)1. Inne Tiara A.(12222049)1. Karta Dikarya(12222053)1. Lastri(12222054)1. Linda (12222059)1. Lola Hardede(12222062)1. Meli Yani(12222069)1. Nora Pelita(12222074)1. Nuraini(12222076)

Dosen Pembimbing:Syarifah, M. Kes

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGIFAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG2014

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Menurut Heru (2008), darah adalah cairan jaringan yangdialirkan melalui pembuluh darah. Darah terdiri atas sel-sel darah (sel darah putih dan seldarah merah), trombosit (keping darah), dan plasma darah. Ada beberapa sistem penggolongan darah pada manusia, misalnya sistem ABO dan rhesus (Rh). Dasar penggolongan darah adalah adanyaaglutinogen(antigen) di dalam sel darah merah danaglutinin(antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan dan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan.Dr. Landsteiner merupakan penemusistem ABO. Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah menentukan golongan darahseseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan,yaitu, A, B, AB, dan O.Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktikum ini adalahmengetahui teknik uji golongan darah dan membuktikan golongan darah O adalah golongan darah yang terbanyak di dunia dengan menggunakan sampel darah dari tiap-tiap kelompok

1.2 Tujuan PraktikumAdapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan golongan darah dengan sistem ABO.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Golongan Darah Sistem ABOMenurut Heru (2008), golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda. Pada tahun 1900 dan 1901 K. Landsteiner menemukan bahwa penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit (sel darah merah) seseorang dicampur dengan serum darah orang lain. Akan tetapi pada orang lain, campuran tadi tidak akan mengakibatkan penggumpalan darah.Dalam suatu populasi golongan darah terbanyak adalah golongan darah O, diikitu golongan darah B, selanjutnya glongan darah A dan paling sedikit adalah golongan darah AB. Frekuensi golongan darah ini berbeda-beda pada setiap bangsa. Penelitian yang pernah dilakukan di Jawa pada daerah Ampel gading dari 450 orang, 30,4 % bergolongan darah O, kemudian 24,7% bergolongan darah A, golongan darah B sebesar 37,4% dan hanya 7,6% bergolongan darah AB.kaian Sistem ABO yang sering digunakan yaitu ditemukan oleh K. Landsteiner ia menggolongkan darah manusia menjadi 4 macam diantaranya: 1. Golongan darah AMempunyai aglutinogen A dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin b dalam serumnya.2.Golongan darah BMempunyai aglutinogen B dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin a dalam serumnya.3.Golongan darah ABMempunyai aglutinogen AB dalam eritrositnya dan tidak mengandung aglutinin a dan b dalam serumnya.4.Golongan darah ODarah yang tidak mengandung aglutinogen dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin a dan b dalam serumnya.

Golongan darah ditentukan oleh ada atau tidak adanya antigen-antibodi dalam darah seseorang. Sifat ada dan atau tidak adanya antigen-antibodi ini dikontrol oleh pasangan-pasangan alel ganda. Hanya sepasang alel pada setiap individu yang bertanggung jawab akan golongan darahnya. Ada tiga macam alel yang salah satunya dimiliki oleh seseorang, yaitu gen A menghasilkan antigen A, gen B menghasilkan antigen B dan gen O tidak menghasilkan antigen. Gen-gen ini terletak pada kromosom autosom, bukan pada kromosom seks. Gen disimbolkan I (dari isohemaglutinogen) dan tiga alel itu disimbolkan sebagai berikut: IA, IB, IO.Alel A dan B sama-sama dominan dan O resesif terhadap keduanya. Keberadaan alel dominan tunggal berakibat diproduksinya zat yang disebut aglutinin yang bertindak sebagai antibodi. Sebagai contoh, genotif IAIO akan menyebabkan munculkan antigen aglutinogen A pada dmembran sel darah merah, sementara itu plasma darahnya mengandung aglutinin anti B (Suryo, 2003).Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat dilakukan dengan pengujian yang menggunakan serum yang mengandung aglutinin. Dimana bila darah seseorang diberi serum aglutinin a mengalami aglutinasi atau penggumpalan berarti darah orang tersebut mengandung aglutinogen A. Dimana kemungkinan orang tersebut bergolongan darah A atauAB. Bila tidak mengalami aglutinasi, berarti tidak menngandung antigen A, kemungkinan darahnya adalah bergolongan darah B atau O (Kimball, 1999).Menurut Suyo (2003), bila darah seseorang diberi serum aglutinin b mengalami aglutinasi, maka darah orang tersebut mengandung antigen B, berarti kemungkinan orang tersebut bergolongan darah B atauAB. Bila tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah A atau O. Bila diberi serum aglutinin a maupun b tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah O.

Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk :1. Proses transfusi darah2. Membantu penyelidikan tindak kriminalPembagian golongandarah menurut antigen yang dimiliki :1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Gambar 1. Sampel Uji Golongan DarahSumber: (Suryo, 2003)

2.2 Golongan Darah Sistem Rhesus (Rh)Menurut Heru (2008), pada tahun 1940, Dr. Karl menemukan penggolongan darah yang memanfaatkan faktor rhesus atau Rh. Nama ini diambil dari sampel monyet jenis Rhesus. Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Rh positif (Rh+) berarti darahnya memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau terjadi penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh ( antibodi-Rh), sedangkan Rh negatif (Rh-) berati darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes dengan anti-Rh.Rh+ bersifat dominan, oleh karena itu Rh+ tidak boleh mendonorkan darahnya ke tipe Rh- karena akan terjadi aglutinasi. Akan tetapi orang bergolongan darah Rh- boleh menyumbangkan darah ke orang bergolongan darah Rh+.Saat akan menikah sebaiknya kita perlu melakukan pemeriksaan antigen Rhesus dan memastikan Anda dan pasangan memiliki antigen Rhesus yang sejenis. Hal ini penting diperhatikan karena jika tidak, maka kemungkinan keselamatan bayi Anda yang ke-dua akan terancameritroblastolis fetalis (kematian janin di dalam kandungan ibunya) (Kimball, 1999).Menurut Suryo (2003), Eritroblastosis fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa pada janin atau bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang belum lahir ketika ibu dan bayi memiliki jenis darah yang berbeda (ibu rhesus positif, janin rhesus negatif). Sang ibu akan memproduksi zat antibodi yang akan menyerang sel darah merah bayi. Pada kehamilan pertama antibodi yang dibuat oleh ibu belum begitu banyak, sehingga anak pertama akan selamat. Akan tetapi jika dalam kurang dari satu tahun ibu hamil anak yang kedua maka di dalam darah ibu masih cukup terdapat antibodi yang dihasilkan ketika mengandung anak yang pertama. Akibatnya janin kedua, sel darahnya akan segera diserang oleh antibodi tersebut dan mengakibatkan kematian janin.Oleh karena itu jika terpaksanya menikah dengan pasangan yang berbeda rhesus sebaiknya diberikan jarak kehamilan pertama dan kedua sedikitnya 5 tahun agar darah ibu bersih dari antibodi yang dihasilkannya sendiri, sehingga janin akan selamat hingga dilahirkan.

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM3.1 Waktu dan TempatPraktikum tentang uji golongan darah dengan sistem ABO ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 1 Desember 2014 pada pukul 15.00-17.00 WIB, di laboratorium biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang.3.2 Alat dan Bahana. Alat1. Blood lancet steril2. Kapas3. Alkohol 4. Tusuk gigi beberapa batang b. Bahan1. Serum anti A2. Serum anti B3. Serum anti AB4. Serum anti D5. Darah dari pendonor3.3 Cara Kerja1. Cuci tangan sampai bersih, lalu ambil segumpal kapas dengan pinset, celupkan ke dalam alkohol dan gosokkan pada jari manis tangan anda (tangan kanan atau tangan kiri), biarkan alkohol mengering2. Kemudian tusuk dengan menggunakan lanset yang telah disterilkan3. tempatkan setetes kecil darah di bagian kartu golongan darah (hal ini dapat yang ditusuk). Tutuplah bekas tusukan dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam alkohol (tahan kapas dengan ibu jari tangan yang sama selama 5 menit).4. Berikan setetes serum anti A pada kotak darah anti A, serum anti B pada kotak darah anti B, serum anti AB pada kotak darah AB dan serum anti D pada kotak darah anti Rh di kartu golongan darah. 5. Kemudian aduk dengan menggunakan tusuk gigi, lalu amati perubahan pada darah tersebut apakah terjadi penggumpalan atau tidak dan tentukan golongan darah si pendonor.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil

Gambar 1. Hasil tes uji golongan darah kelompok 2

Berikut hasil pemeriksaan golongan darah kelas biologi 2NoNamaAnti AAnti BAnti ABAnti D(Rh)Ket:

1Haider Ali---+O+

2Halimatussyadiyah---+O+

3Hedo Verdiansyah+-++A+

4 Husni ---+O+

5Iin Royani+-++A+

6Indah Purnama Sari---+O+

7Ira Kendi---+O+

8Ikhwan Fauzi---+O+

9Istiroha ++++AB+

10Inne Tiara Anggita+-++A+

11Karta Dikarya---+O+

12Lilis Sonia---+O+

13Lindawati+-++A+

14Linda +-++A+

15Liskawina +-++A+

16Leniawati+-++A+

17Leni Apriyanita++++AB+

18Lastri---+O+

19Lekat Harmeni-+++B+

20Lucia Erviana+-++A+

21Mega Destriani---+O+

22Muchammad Sangkut+-++A+

23M. Mubin Ardiansyah +O+

24Malindawati +-++A+

25Meliyani ---+O+

26Meli Astuti-+++B+

27Nyimas Nabila Azizah+-++A+

28Nia Novita---+O+

29Nurfadilah ---+O+

30Nur Dita Anggraini+-++A+

31Nuraini---+O+

32Najma Istipada---+O+

34Nike Ardila+-++A+

35Nora Pelita---+O+

36Oktadiana ++++AB+

37Ovie Shella Ramadhani+-++A+

4.2 PembahasanPada praktikum kali ini membahas mengenai uji golongan darah dengan sistem ABO. Darah adalah cairan jaringan tubuh yang berfungsi mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Volume darah di dalam tubuh manusia kurang lebih 1/14 atau 8% dari berat badan.Ada beberapa komponen penyusun darah yaitu: terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah yaitu:1. Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Hemoglobin adalah molekul protein yang membawa oksigen dan memberi warna pada darah yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul- molekul oksigen. Hal ini sesuai dengan pendapat Evelyn (2009), bahwa hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru- paru ke jaringan-jaringan. Jumlah eritrosit pada seorang pria dewasa 5.400.000 sel per mm3 dan pada seorang wanita dewasa 4.800.000 sel per mm3. Diameter sel-sel ini sekitar 7 mikron dengan ketebalan 2 mikron, sedangkan kadar hemoglobin normal berkisar antara 14 sampai 16 gram per 100 milimeter darah.2. Trombosit adalah bagian terkecil dari unsur selular sumsum tulang dan sangat penting peranannya dalam hemostatis dan pembekuan.Kira-kira sepertiga dari trombosit berada dalam limpa sebagai sumber cadangan. Sisanya berada dalam sirkulasi.Kondisi normal trombosit berjumlah antara 150.000-400000/mm3. 3. Leukosit sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah putih.Lima jenis sel darah putih yang telah diidentifikasi dalam darah perifer adalah: a. Neutrofil (50 % 75 % SDP total)b. Eosinofil (1 % 2 %)c. Basofil (0,5 % 1 %)d. Monosit (6 %)e. Limfosit (25 % 33 %)Batas normal leukosit dalam darah berkisar antara 5.000 10.000/mm3. Fungsi dari leukosit adalah memakan kuman penyakit dan benda-benda asing lain, seperti bakteri yang ada di dalam tubuh. Oleh sebab itu, leukosit dikenal sebagai fagosit. Menurut K. Landsteiner (1990-1901), darah dibagi menjadi 4 golongan yaitu:1. Golongan darah A dengan kriteria mempunyai aglutinogen A dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin b dalam serumnya.2. Golangan darah B dengan kriteria mempunyai aglutinogen B dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin a dalam serumnya.3. Golangan darah AB dengan kriteria mempunyai aglutinogen AB dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin b dalam serumnya.4. Golangan darah O dengan kriteria mempunyai aglutinogen B dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin a dan b dalam serumnya.Dalam praktikum uji golongan darah dengan sistem ABO, darah yang dominan dimiliki oleh mahasiswa biologi 2 yaitu darah O.Berikut nama-nama yang mempunyai darah O: Haider Ali, M. Mubin Ardiansyah, Halimatussyadiyah, Meliyani, Husni, Nia Novita, Indah Purnama Sari, Nurfadilah, Ira Kendi, Nuraini, Ikhwan fauzi saputera, Najma istifada, Karta Dikarya, Nora Pelita, Lilis Sonia, Lastri, Mega destriani Hal ini berarti darah O memiliki aglutinogen B dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin a dan b dalam serumnya.Berikut nama mahasiswa yang bergolongan darah B: Meli astuti, Lekat harmeni Hal ini berarti darah B mempunyai aglutinogen B dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin a dalam serumnya.Berikut nama mahasiswa yang memiliki darah A: Ovie Shella Ramadhani, Muchammad Sangkut, Lindawati, Nike Ardila, Lucia erviana , Inne tiara , Nur Dita Anggraini, Lenia wati, hedo, Nyimas Nabila Azizah, Liska wina, Malindawati, Linda.Hal ini berarti memiliki aglutinogen A dalam eritrositnya dan mengandung aglutinin b dalam serumnya.Dalam satu kelas ini dapat diketahui bahwa golongan darah setiap orang berbeda-beda tergantung oleh sepasang gen, yang diwarisi dari kedua orang tuanya. Setiap golongan darah dapat dikenal dari zat kimia yang disebut antigen, yang terletak di permukaan sel darah merah.Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. penggolongan darah sistem ABO yang kita kenal ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen A dan B. Aglutinogen merupakan antigen, disebut juga aglutinogen karena dia mampu menyebabkan reaksi aglutinasi sel darah. Bila tidak terdapat aglutinogen tipe A dalam sel darah merah seseorang, maka dalam plasmanya akan terbentuk antibodi yang dikenal sebagai aglutinin anti-A. Demikian pula, bila tidak terdapat aglutinogen tipe-B di dalam sel darah merah, maka dalam plasmanya terbentuk antibodi yang dikenal sebagai aglutinin anti-B. Golongan darah O, meskipun tidak mengandung aglutinogen, tetapi mengandung agglutinin anti-A dan anti-B. Golongan darah A mengandung aglutinogen tipe-A dan aglutinin anti-B, sedangkan golongan darah B mengandung aglutinogen tipe-B dan aglutinin anti-A. Golongan darah AB mengandung kedua aglutinogen A dan B, tetapi tidak mengandung aglutinin sama sekali.Selain itu kita juga mengenal adanya rhesus. Rhesus darah manusia itu dibagi jadi 2, yaitu rhesus darah positif dan rhesus darah negatif. Perbedaan antara rhesus positif dan negatif adalah terletak pada kandungan antigen (karbohidrat dan protein). Rhesus darah positif memiliki kandungan antigen, sedangkan rhesus negatif tidak memiliki kandungan antigen.Orang yang darahnya ber-rhesus negatif tidak bisa mendapat donor dari orang yang darahnya be-reshus positif, begitupun sebaliknya. Jika seandainya, orang yang darahnya be-rhesus negatif dialiri darah orang be-rhesus positif, maka kemungkinan orang tersebut bisa meninggal. Ini terjadi karena di dalam darah orang yang be-rhesus positif terdapat kandungan antigen, ketika darah ini mengalir di dalam tubuh yang didalamnya mengalir rhesus negatif maka darah itu akan dianggap sebagai benda asing sehingga antibody (sistem pertahanan tubuh) akan menghancurkan benda asing tersebut dan akibatnya akan terjadi penggumpalan darah sehingga terjadi kematian.

BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanPada praktikum cek golongan darah ini dapat disimpulkan bahwa,, Ada beberapa sistem penggolongan darah pada manusia, misalnya sistem ABO dan rhesus (Rh). Dasar penggolongan darah adalah adanyaaglutinogen(antigen) di dalam sel darah merah danaglutinin(antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan dan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan. Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, diantaranya adalah untuk, proses transfusi darah, dan membantu penyelidikan tindak kriminal. Pada percobaan cek darah menggunakan sistem ABO dan Rhesus di kelas biologi 2, hasil yang didapatkan adalah yang mempunyai darah O paling banyak yaitu 14 orang mahasiswa, kedua golongan darah A ada 14 orang mahasiswa, Ketiga golongan darah AB ada 3 orang mahasiswa, dan paling sedikit golongan darah B ada 2 orang mahasiswa, dan dari seluruh mahasiswa mempunyai rhesus yang sama yaitu positive semua.

5.2 SaranDalam setiap praktikum mahasiswa harus melakukan persiapan terlebih dahulu, menyiapkan segala sesuatu seperti alat dan bahan, dan paham akan materi yang akan di praktekan, ketika praktikum harus berhati-hati dan teliti agar mendapatkan hasil yang baik dan tepat.

DAFTAR PUSTAKAHeru, Nurcahyo. 2008.Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Dasar. Yogyakarta: FMIPA UNYKimball, J. W. 1999.Biologi Umum. Jakarta: ErlanggaPrawirohartono, Slamet. 1995.Sains Biologi. Jakarta: Bumi AksaraSuryo. (1998).Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadah Mada University Press_____. (2003).Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Widianti. T dn Noor Aini. H. 2011.Petunjuk Praktikum Genetika.Semarang: Biologi UNNES