Inkompatibilitas ABO

15
INKOMPIBILTAS ABO • JUNAEDI JAZILATUN NI’MAH

description

Inkompatibilitas ABO definisi etiologi patofisiologi manifestasi klinis diagnosa pemeriksaan penunjang komplikasi diagnosa banding dd prognosis perbedaan dengan inkompatibilitas Rh gejala test

Transcript of Inkompatibilitas ABO

Page 1: Inkompatibilitas ABO

INKOMPIBILTAS ABO

• JUNAEDI

• JAZILATUN NI’MAH

Page 2: Inkompatibilitas ABO

DEFINISI

• Inkompatibilitas ABO merupakan faktor yang paling sering menyebabkan HDN seiring dengan menurunnya insiden penyakit hemolitik yang diakibatkan oleh Rh0(D). Dari lima kelahiran, satu diantaranya mengalami inkompatibilitas ABO antara ibu dan bayinya (Kennedy et al, 1999). Inkompatibilitas ABO antara ibu dan janin biasanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada inkompatibilitas Rh (Nelson, 2007).

• Inkompatibilitas ABO adalah ketidak sesuaian golongan darah antara ibu dan bayi. Inkompatibilitas ABO dapat meyebabkan reaksi isoimun berupa hemolisis yang terjadi apabila antibodi anti-A dan anti-B pada ibu dengan golongan darah O, A, atau B dapat melewati plasenta dan mensensitisasi sel darah merah dengan antigen A, B, atau AB pada janin (Al-Swaf, 2009).

• Inkompabilitas ABOHemolisis akibat inkompabilitas ABO disebakan oleh adanya antibody anti A dan anti B yang masuk ke dalam sirkulasi fetus dan bereaksi dengan antigen A atau B pada permukaan sel darah merah.

(Dasar dasar pediatri ed 3 ,By David Hull & Derek I. Johnston)

Page 3: Inkompatibilitas ABO

PERBEDAAN DENGAN INKOMPATIBILITAS RH

ABO sering dijumpai pada bayi lahir pertama

Penyakitnya hampir selalu ringan dari pada isoimunasi Rh

Sebagian besar isoantibodi A dan B adalah imunoglobulin M.

ABO bisa mempengaruhi kehamilan mendatang tapi tidak seperti Rh CDE,jarang menjadi parah

( Obstetri Williams panduan ringkas,Knneth J leveno DKK. Edisi 21 EGC.2009)

Page 4: Inkompatibilitas ABO

ABRAHAM M. RUDOLPH. BUKU AJAR PEDIATRI RUDOLPH. ED. 20. JAKARTA:EGC; 2007

Page 5: Inkompatibilitas ABO

EPIDEMIOLOGI

• Inkompatibilitas ABO menurut stastitik kira-kira 2-% seluruh kehamilan terlihat dalam ketidakselarasan golongan darah ABO dari 75% dari jumlah ini terdiri dari ibu golongan darah O dan janin golongan darah A atau B. Mayoritas inkompatibilitas ABO 40% diderita oleh anak pertama, dan anak-anak berikutnya makin lama makin baik keadaannya. Lebih sering terjadi pada bayi golongan B daripada A dan lebih sering pada bayi kulit hitam daripada bayi kulit putih dengan golongan A atau B

• Mayoritas inkompatibilitas ABO diderita oleh anak pertama (40% menurut Mollison), dan anak-anak berikutnya makin lama makin baik keadaannya. Gambaran klinis penyakit hemolitik pada bayi baru lahir berasal dari inkompabilitas ABO sering ditemukan pada keadaan dimana ibu mempunyai tipe darah O, karena tipe darah grup masing-masing menghasilkan anti A dan anti B yang termasuk kelas IgG yang dapat melewati plasenta untuk berikatan dengan eritrosit janin.

Page 6: Inkompatibilitas ABO

ETIOLOGI

• Inkompabilitas ABO disebabkan golongan darah ibu O yang secara alami mempunyai antibodi anti-A dan anti-B pada sirkulasinya. Jika janin memiliki golongan darah A atau B, eritroblastosis dapat terjadi karena IgG melewati plasenta.

Page 7: Inkompatibilitas ABO

PATOFISIOLOGI

• Penyakit ini diakibatkan antibodi anti-A dan anti-B serta komponen lainnya dari ibu masuk ke peredaran darah janin melewati plasenta. Biasanya, kasus ini terjadi pada janin dengan golongan darah A atau B dari ibu yang bergolongan darah 22 O, karena pada ibu yang bergolongan darah O mempunyai antibodi dari kelas IgG, sedangkan ibu dengan golongan darah A atau B juga mempunyai anti-B (pada golongan darah A) dan anti-A (pada golongan darah B) yang sebagian besar didominasi dari kelas IgM (Christensen, 2000). Karena mampu menembus plasenta, antibodi IgG dapat melekat secara imunologis ke eritrosit janin. Sel – sel ini sekarang dilapisi oleh antibodi (mengalami opsonisasi) sehingga dapat disingkirkan oleh sistem retikuloendotel janin, tempat sel – sel tersebut dihancurkan. Karenanya terjadi hemolisis ekstravaskuler (Sacher, 2004).

Page 8: Inkompatibilitas ABO

GEJALA

• Ikterus biasanya muncul pada 24 jam pertama

• Anemia ringan /tdk ada

• Tidak pucat

• Hb terkadang normal /bisa juga rendah sebesar 8 mg/Dl

• Retikulosit naik sampai 30 %

• Peningkatan jumlah eritrosit yang berinti

• Sferositosis (naik sampai 40%)

Page 9: Inkompatibilitas ABO

TEST

• The health care provider will perform a physical exam. Blood tests will usually show:

• Bilirubin level is high

• Complete blood count (CBC) shows damage to red blood cells or anemia

• The patient's and donor's blood are not compatible

• Urine tests show the presence of hemoglobin due to breakdown of red blood cells.

• (Goodnough L. Transfusion medicine. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman's Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 180.)

Page 10: Inkompatibilitas ABO

TREATMEN

Page 11: Inkompatibilitas ABO

WHEN TO CONTACT A MEDICAL PROFESSIONAL

• Call your health care provider if you have recently had a blood transfusion or transplant and you have symptoms of ABO incompatibility.

• (Goodnough L. Transfusion medicine. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman's Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 180.)

Page 12: Inkompatibilitas ABO

PREVENTIVE

• Careful testing of donor and patient blood types before transfusion or transplant can prevent this problem.

• (Goodnough L. Transfusion medicine. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman's Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 180.)

Page 13: Inkompatibilitas ABO

KOMPLIKASI

anemiaIkterusKerusakan otak

Page 14: Inkompatibilitas ABO

DD

Breast milk jaundiceBreast feeding jaundiceKelainan eritrosit kongenital

Pedoman klinis pediatri M.William Schwart

Page 15: Inkompatibilitas ABO

PROGNOSIS

Hiperbilirubinemia baru akan berpengaruh buruk apabila bilirubin indirek telah melalui sawar darah otak maka sebaiknya pada semua penderita hiperbilirubinemia dilakukan pemeriksaan berkala, baik dalam hal pertumbuhan fisis dan motorik, ataupun perkembangan mental serta ketajaman pendengarannya