laporan fisiologi 3

17
PRAKTIKUM FISIOLOGI HARVARD STEP TEST Pendahuluan 1. Latar Belakang Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani dam beraktivitas. Olehnya itu, kita dianjurkan untuk berolah raga pasling kurang dua kali dalam seminggu. Olah raga sangat bermanfaat untuk kesehatan sistem kardiovaskuler. Seseorang yang sehat dan fit akan dapat melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa kelelahan yang berarti. Ia masih mempunyai cadangan tenaga yang cukup untuk suatu kegiatan ekstra seperti berolahraga dan rekreasi. Sehat dalam arti umum adalah dengan cara menjaga makanan agar cukup gizi dan menjaga kebersihan sehari-hari. Kebersihan ini meliputi kebersihan diri sendiri, misalnya mandi, berpakaian, dan lain-lain. Kadang-kadang dalam kehidupan sehari-hari kita membandingkan bagaimana kesanggupan kita melakukan aktivitas dengan orang lain. Misalnya ketika menaiki gedung dengan tangga bersama teman, ada yang merasa sangat lelah dan adapula yang terlihat biasa saja. Hal ini dipengaruhi oleh kebugaran jasmani setiap orang. Orang yang sering berolahraga, tubuhnya akan terbiasa atau beradaptasi sehingga ketika melakukan aktivitas yang berat cadangan kekuatannya lebih banyak dibandingkan dengan yang jarang berolah raga. Selain itu, orang yang rajin berolah raga

Transcript of laporan fisiologi 3

Page 1: laporan fisiologi 3

PRAKTIKUM FISIOLOGIHARVARD STEP TEST

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani dam beraktivitas. Olehnya itu, kita

dianjurkan untuk berolah raga pasling kurang dua kali dalam seminggu. Olah raga sangat

bermanfaat untuk kesehatan sistem kardiovaskuler.

Seseorang yang sehat dan fit akan dapat melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa

kelelahan yang berarti. Ia masih mempunyai cadangan tenaga yang cukup untuk suatu

kegiatan ekstra seperti berolahraga dan rekreasi. Sehat dalam arti umum adalah dengan

cara menjaga makanan agar cukup gizi dan menjaga kebersihan sehari-hari. Kebersihan

ini meliputi kebersihan diri sendiri, misalnya mandi, berpakaian, dan lain-lain.

Kadang-kadang dalam kehidupan sehari-hari kita membandingkan bagaimana

kesanggupan kita melakukan aktivitas dengan orang lain. Misalnya ketika menaiki

gedung dengan tangga bersama teman, ada yang merasa sangat lelah dan adapula yang

terlihat biasa saja. Hal ini dipengaruhi oleh kebugaran jasmani setiap orang. Orang yang

sering berolahraga, tubuhnya akan terbiasa atau beradaptasi sehingga ketika melakukan

aktivitas yang berat cadangan kekuatannya lebih banyak dibandingkan dengan yang

jarang berolah raga. Selain itu, orang yang rajin berolah raga juga memiliki kerja jantung

yang baik dan berujung pada lebih rendahnya tekanan darah dibanding yang jarang

berolah raga.

Kebugaran tubuh dapat diukur dengan jumlah oksigen yang Anda konsumsi selama

berolahraga pada kapasitas maksimum. Jumlah oksigen maksimal dalam tubuh ini juga

dijadikan sebagai ukuran kebugaran tubuh. VO2max adalah jumlah maksimum oksigen

dalam mililiter, yang dapat digunakan dalam satu menit per kilogram berat badan.

Pemanfaatan teori VO2max ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk menggunakan

oksigen yang tersedia dan kemampuan sistem kardiovaskular tubuh untuk mengantarkan

oksigen ke jaringan aktif. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang dapat

meningkatkan VO2max dengan bekerja atau berolahraga yang meningkatkan denyut

jantung, menjadi antara 65 dan 85 persen dari maksimum.

Page 2: laporan fisiologi 3

Jumlah oksigen maksimal dalam tubuh tentunya semakin turun seriring dengan usia. Sebuah studi oleh Jackson dari Amerika Serikat menemukan bahwa terjadi penurunan rata-rata 0,46 ml/kg/menit per tahun untuk laki-laki (1,2 persen) dan 0,54 ml/kg/menit untuk perempuan (1,7 persen).

Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2max

Fisik keterbatasan yang membatasi tingkat di mana energi yang dapat dilepaskan aerobik tergantung pada:

kemampuan kimia dari sistem jaringan otot selular untuk menggunakan oksigen dalam mengurai bahan bakar

kemampuan gabungan sistem jantung dan paru untuk mengangkut oksigen ke sistem jaringan otot

Ada berbagai faktor fisiologis yang menggabungkan untuk menentukan VO2max yang ada dua teori: Pemanfaatan Teori dan Presentasi Teori.

Pemanfaatan Teori berpendapat bahwa VO2max ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen yang tersedia sedangkan Presentasi Teori mempertahankan itu adalah kemampuan sistem kardiovaskular tubuh untuk mengantarkan oksigen ke jaringan aktif.

A study by Gollnick PD et al. Sebuah studi oleh Gollnick et al PD menyimpulkan bahwa itu adalah mengantarkan oksigen ke jaringan aktif yang merupakan faktor pembatas utama untuk VO2max dan menunjukkan hubungan yang lemah antara kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen yang tersedia dan VO2max.

VO2max untuk berbagai kelompok

Tabel di bawah ini data detail normatif untuk VO2max (ml / kg / menit) dalam berbagai kelompok populasi.

Non Atlet

Umur Laki-laki Perempuan

10-19 47-56 38-46

20-29 43-52 33-42

30-39 39-48 30-38

40-49 36-44 26-35

50-59 34-41 24-33

60-69 31-38 22-30

70-79 28-35 20-27

Page 3: laporan fisiologi 3

Atlet

Olahraga Umur Laki-laki Perempuan

Baseball 18-32 48-56 52-57

Bola basket 18-30 40-60 43-60

Bersepeda 18-26 62-74 47-57

Kano 22-28 55-67 48-52

Football (USA) 20-36 42-60

senam 18-22 52-58 35-50

Hoki es 10-30 50-63

Orienteering 20-60 47-53 46-60

Rowing Teguran 20-35 60-72 58-65

Ski alpine 18-30 57-68 50-55

Ski nordic 20-28 65-94 60-75

Sepak bola 22-28 54-64 50-60

Speed skating 18-24 56-73 44-55

Renang 10-25 50-70 40-60

Track & Field - Discus 22-30 42-55

Track & Field -lari 18-39 60-85 50-75

Track & Field - Shot 40-46

Volleyball Bola voli 18-22 40-56

Weight Lifting Angkat besi 20-30 38-52

Gulat 20-30 52-65

Tabel diadaptasi dari: Wilmore JH dan Costill DL. (2005) Physiology of Sport and Exercise: 3rd Edition. Champaign, IL: Human Kinetics

Saat berolahraga, terjadi peningkatan metabolisme dalam tubuh. Hal ini mempengaruhi tekanan darah, dan termasuk sebagai pengaruh lokal kimiawi. Sebab olahraga menyebabkan:a. Penurunan O2 oleh karena sel-sel yang aktif melakukan metabolism menggunakan

lebih banyak O2 untuk fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. b. Peningkatan CO2 sebagai produk sampingan fosforilasi oksidatifc. Peningkatan asam – lebih banyak asam karbonat yang dihasilkan dari peningkatan

produksi CO2 akibat peningkatan aktivitas metabolic. Juga terjadi penimbunan asam laktat apabila yang digunakan untuk menghasilkan ATP adalah jalur glikolitik.

d. Peningkatan K+ -- potensial aksi yang terjadi berulang-ulang dan mengalahkan kemampuan pompa Na+ untuk mengembalikan gradient konsentrasi istirahat, menyebabkan peningkatan K+ di cairan jaringan.

Page 4: laporan fisiologi 3

e. Peningkatan osmolaritas ketika metabolism sel meningkat karena meningkatnya pembentukan partikel-partikel yang secara osmotis aktif.

f. Pengeluaran adenosin sebagai respon terhadap peningkatan aktivitas metabolism atau kekurangan O2, terutama di otot jantung.

g. Pengeluaran prostaglandin

Tekanan sistolik dan diastolik dalam keadaan istirahat dan dalam keadaan setelah beraktivitas (misalnya : olahraga) akan berbeda karena saat olahraga terjadi peningkatan aliran balik vena.

Efek aktivitas otot rangka selama berolahraga adalah salah satu cara untuk mengalirkan simpanan darah di vena ke jantung. Penekanan vena eksternal ini menurunkan kapasitas vena dan meningkatkan tekanan vena. Peningkatan aktivitas otot mendorong lebih banyak darah keluar dari vena dan masuk ke jantung.

Oleh karena itu dalam percobaan ini, kita akan mempelajari bagaimana pengaruh

aktivitas terhadap kerja jantung dan perubahan fisiologis para atlit sehingga berbeda

dengan yang bukan atlit.

Pada Harvard Step Test menggunakan parameter waktu lama kerja dan frekuensi denyut nadi, Denyut nadi dapat diketahui dengan menghitung denyut arteri radialis, suara detak jantung, atau dengan bantuan eleftrokardiogram. Dengan memakai kedua factor tersebut dapat dihitung indeks kesanggupan badan, yang dibedakan antara kesanggupan kurang sampai kesanggupan amat baik.

Tinjauan pustaka

Harvard step test adalah jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosis penyakit jantung dan pulmonal. Ini juga digunakan untuk pengukuran yang baik kebugaran, dan kemampuan Anda untuk pulih setelah olahraga berat. Semakin cepat jantung Anda kembali berelaksasi, semakin baik pula kerja nya. Tes ini awalnya diciptakan untuk Dinas Kehutanan di tahun 1900-an di University of Montana di Missoula. Namun ada juga referensi yang mengatakan tes kebugaran jasmani ini dibuat di Harvard University selama Perang Dunia II.

Ini adalah semacam uji ketahanan kardiovaskular. Pengujian menghitung kemampuan untuk latihan terus-menerus selama interval waktu yang panjang tanpa lelah. Para (orang yang mengambil tes) subjek tangga atas dan bawah pada platform di ketinggian sekitar 45 cm. pada tingkat 30 langkah per menit selama 5 menit atau sampai kelelahan. Kelelahan adalah titik di mana subjek tidak dapat mempertahankan tingkat loncatan selama 15 detik. Subjek segera duduk di penyelesaian pengujian, dan detak jantung dihitung untuk 1 sampai 1,5, 2 sampai 2,5, dan 3-3,5 menit.

keuntungan: Tes ini membutuhkan peralatan minimal dan biaya, dan dapat dikelola sendiri. kelemahan: Karakteristik biomekanis bervariasi antara individu. Sebagai contoh, mengingat bahwa tinggi langkah standar, orang lebih tinggi berada

Page 5: laporan fisiologi 3

pada keuntungan karena akan mengambil energi lebih sedikit untuk meningkatkan ke langkah. Berat badan juga telah terbukti menjadi faktor.

Pengujian kelompok besar dengan tes ini akan memakan waktu, Tidak pantas untuk anak-anak , Dipengaruhi oleh variasi denyut jantung maksimum (SDM), dan Hanya 60 sampai 80% korelasi dengan uji 2 max VO

2. TujuanMengnalisis tingkat kebugaran jantung paru

3. Alat dan Bahan 1. Bangku harvard modivikasi 17 inch2. Pengukur waktu ( stopwatch/arloji)3. Metronom ketukan 120x/ menit4. Sfigmomanometer dan stetoskop

4. Pertanyaan 1. Jelaskan perjalan oksigen mulai dari saluran nafas sampai ke tingkat seluler!2. Sebutkan dan jelaskan 3 mekanisme pembentukan ATP pada manusia!3. Terangkan pengaruh sistem saraf otonom terhadap fungsi jantung dan pembuluh

darah!

5.Jawaban

1. Perjalanan Oksigen mulai dari saluran pernafasan sampai ke tingkat

seluler :

Pada pernafasan eksterna,oksigen dipungut melalui hidung dan mulut pada

waktu bernafas,oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli dan

dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.Hanya satu

lapisan membran,yaitu mebran alveoli-kapiler,yang memisahkan oksigen dari

darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah

merah dan dibawa ke jantung.Dari sini dipompa didalam arteri ke semua bagian

tubuh,Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada

tingkat ini hemoglobinnya 95% jenuh oksigen

Pada pernafasan jaringan atau pernafasan interna.Darah yang telah

menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen(oksihemoglobin) mengitari selutuh

tubuh dan akhirnya mencapai kapiler,dimana darah bergerak sangat lambat.Sel

jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen

berlangsung

Page 6: laporan fisiologi 3

3 Mekanisme pembentukan ATP adalah:

1. Glikolisis

Adalah peristiwa pemecahan satu molekul glukosaa(6 atom C) menjadi

asam piruvat (3 atom C), yang berlangsung di sitosol sitoplasma dalam kondisi

anaerob (tanpa oksigen). Pada peristiwa ini hasil berupa 2 molekul Asam

Piruvat,2 NADH2 dan 2 molekul ATP

Tahapan glikolisis secara ringkas :

2 ATP 2 ADP 2ADP 4 ATP

Glukosa 2PGAL 2 asam piruvat

(C6) (2C3) 2ATP 2 NADH2 (2C2)

Untuk memecah molekul glukosa menjadi asam piruvat ternyata dimelalui

tahapan terbentukny senyawa antara yang berupa PGAL.

Tahapan ke dua yaitu perubahan PGAL menjadi asam piruvat akan terjadi

pelepasan energi sebanyak 4 ATP dan pelepasan hydrogen yang masih

mengandung potensi energi tinggi yang akan ditangkap oleh kofaktor yang

berupa NAD+ dan akhinya 2 NADH2.hasil bersih dari pemecahan 1 molekul

glukosa dalam glikolisi adalah 2 molekul Asam Piruvat,2 NADH2 dan 2

molekul ATP.

2. Siklus crab

Asetil CoA sebagai bahan dalam siklus ini masuk dan bereaksi dengan

asam oksaloasetat (C4) menjadi asam sitrat (C6). Selanjutnya asam sitrat

secara bertahap akan melepaskan 2 atom C-nya sehingga menjadi asam

oksaloasetat lagi. Peristiwa pelepasan atom C diikuti pelepasan energi yang

berupa ATP. Pada tiap tahap pelepasan ATP dapat langsung digunakan oleh

sel.

3. Transfer elektron

Dari tahap glikolisis 2 NADH2, siklus skreb 6 NADH2 dan 2 FADH2 dan tahap

dekarboksilasi oksidatif 2 NADH2. total NADH2 dan FADH2 yang terbentuk

adalah 10 NADH2 akan masuk dalam system transfor electron dan dapat

melepaskan 30 ATP

2. Pengaruh sistem saraf otonom terhadap fungsi jantung dan pembuluh darah :

Page 7: laporan fisiologi 3

Sistem saraf autonom menguasai transmisi impuls sistem saraf eferen dari sistem saraf pusat ke sistem organ perifer. Pengaruhnya termasuk kontrol terhadap detak jantung dan forced contraction, konstriksi dan dilatasi pembuluh darah. Saraf autonom merupakan seluruh serabut eferen yang meninggalkan SSP. Ada beberapa serabut aferen autonom (misalnya yang mentransmisi informasi dari perifer ke SSP) yang memberikan sensasi visceral dan regulasi vasomotor dan refleks bernafas, sebagai contoh baroreseptor dan kemoreseptor pada sinus karotis dan arkus aorta yang sangat penting mengatur detak jantung, tekanan darah, dan aktifitas bernafas, serabut aferen ini menuju SSP melalui saraf autonom utama seperti vagus, nervus splanknikus atau nervus pelvikus. Sistem saraf autonom dibagi menjadi 2 divisi berdasarkan perbedaan anatomi dan fungsinya yaitu sistem parasimpatik dan simpatik. Kedua sistem ini terdiri dari serabut preganglion bermielin yang membentuk hubungan sinaptik dengan serabut postganglionik tak bermielin, dimana serabut ini akan mempersarafi organ efektor. Sinap ini biasanya terjadi pada tempat yang disebut ganglion. Sebagian besar organ dipersarafi oleh serabut dari kedua divisi sistem saraf autonom ini, dan mempunyai pengaruh yang saling berlawanan.Contoh, vagus/saraf para simpatik memperlambat detak jantung, sementara saraf simpatik meningkatkan detak dan kontraktilitasnya.

Cara kerja1. Lakukan pemanasan ringan selama 5 menit sebelum mulai2. Naracoba berdiri menghadap bangku sambil mendengarkan detekan metronom

berfrekuensi 120x/menit3. Pada detakan 1, naracoba menempatkan salah satu kaki dominan diatas kursi4. Pada detakan 2, kaki yang lain naik keatas bangku sehingga naracoba telah berdiri

tegak diatas bangku.5. Pada detakan 3, kaki yang pertama naik diturunkan6. Pada detakan 4, kaki kedua diturunkan sehingga naracoba telah kembali berdiri

diatas lantai7. Tepat detakan 5, kaki pertama kembali naik. Begitu seterusnya8. Siklus tersebut diulang terus menerus sampai naracoba tidak kuat lagi. Namun tidak

lebih dari 5 menit. Catat waktu berapa lama naracoba bertahan.9. Segera setelah itu naracoba duduk. Hitung frekuensi denyut nadi 3x: 1-1’30”(N1), 2-

2’30”(N2), dan 3-3’30”(N3) setelah duduk.

Hasil Percobaan:

NAMA WAKTU

PERCOBAAN

(detik)

FREKUENSI DENYUT NADI

SELAMA 30 DETIK PADA

MENIT KE-

INDEKS

KESANGGUPAN

BADAN (IKB)

KETERANGAN

IKB

Page 8: laporan fisiologi 3

1’-1’30” 2’2’30” 3’-3’30”CARA

LAMBAT

CARA

CEPAT

CARA

LAMBAT

CARA

CEPAT

Dede

Jaya

Opi

Cara menghitung Indeks Kesanggupan Badan (IKB) :

1. Cara lambat :Indeks Kesanggupan Badan = lama naik turun dalam detik x 100 k

2 x jumlah ketiga denyut nadi per 30’’Penilaiannya :< 55 = keanggupan kurang55-64 = kesanggupan sedang65-79 = kesanggupan cukup80-89 = kesanggupan baik> 90 = kesanggupan amat baik

2. Cara cepat :Indeks Kesanggupan Badan = lama naik turun dalam detik x 100 f

5.5 x harga denyut nadi per 30’’pertamaPenilaiannya :

< 50 = kurang50-80 = sedang>80 = baik

Pembahasan:

Dari percobaan Harvard Step Test, kita dapat menentukan indeks kesanggupan badan seseorang dalam melakukan aktivitas otot. Melalui cara perhitungan yang telah dijelaskan diatas, terlihat dengan jelas bahwa indeks kesanggupan badan sangat bergantung dari lama orang tersebut mampu terus menerus naik-turun bangku dan frekuensi denyut nadinya segera setelah ia melakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun bangku dan semakin cepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik pula kesanggupannya.

Pada prinsipnya olahraga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional individu dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantungyang diperlukan pada tingkatan latihan fisik, baik pada orang sehat maupun orang sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi aliran darah dari

Page 9: laporan fisiologi 3

organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung dilakukan dengan meningkatan isi sekuncup dan denyut jantung.

Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari IKB seseorang maka kesanggupan badannya semakin baik.

Kesimpulan:Kesanggupan badan seseorang dapat dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB). Semakin besar nilai IKB, semakin baik kesanggupan badan seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

Andrajati, Retnosari dkk. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. Depok: Departemen Farmasi FMIPA UI, 2008.

Postest :1. Menurut analisis anda, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil harvard test? Jelaskan (alat?,

naracoba?)

Faktor-faktor berikut mungkin memiliki dampak pada hasil tes (uji reliabilitas):

a. Naracoba :

Jumlah tidur atlet itu sebelum pengujian

Ini berpengaruh terhadap konsumsi oksigen naracoba, orang yang kurang tidur berpotensi kekurangan asupan oksigen dalam tubuhnya.

Tingkat emosional Obat yang mungkin dipakai untuk meningkatkan kerja jantung (biasanya atlet)

Obat yang digunakan untuk meningkatkan kinerja otot, seperti misal nya dopamin, atau kafein, sangat mempengaruhi, karena jika naracoba mengkonsumsinya, maka kelelahan yang ia dapat bisa datang lebih lama, sehingga hasil tes dapat berbeda dengan keadaan normal. Ini disebabkan karena, obat tersebut membuat staminanya lebih baik dan memaksa otot dan otak serta kerja jantung lebih berat.

Waktu sejak makan terakhir naracoba Pemanasan Berat badan dan tinggi badan (fisik)

b. Alat Ketinggian alat (kursi)

Page 10: laporan fisiologi 3

Semakin tinggi kursi yang di pakai, maka dibutuhkan energi yang lebih besar untuk melakukan uji coba.

c. Cara kerja :Ritme atau intensitas naik turun yang dilakukan naracoba, semakin cepat ritme nya dan tidak beraturan, maka kerja otot pun akan lebi tinggi, sehingga kebutuhan akan oksigen meningkat, sehingga cepat lelah

2. Mengapa Harvard step test dianggap menggambarkan kemampuan kardiopulmonal/aerobik?Karena saat bekerja otot membutuhkan energi, energi didapat dari ATP yang d

hasilkan dari pemecahan glukosa dengan bantuan oksigen sebagai alat yang berkerjasama dengan darah dalam transportasi energi. Dan harvard step test adalah Sebuah cara yang akurat untuk menilai kebugaran, tes aerobik maksimal yang mencatat dan mengukur denyut jantung dan konsumsi oksigen dan pengeluaran karbondioksida.

Oleh karena itu, harvard step test dapat dipakai untuk mengukur kemampuan aerobik seseorang yang dapat menggambarkan apakah kerjanya baik atau tidak dilihat dari perhitungan nadinya yang merupakan pembuluh darah sebagai transportasi pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam sistem kardiovaskular tubuh.

Karena oksigen yan g sangat dibutuhkan saat melakukan tes ini, dipungut melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas,oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.Hanya satu lapisan membran,yaitu mebran alveoli-kapiler,yang memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung.Dari sini dipompa didalam arteri ke semua bagian tubuh. Sehingga prosenya ini lah yang dapt menjadi tolak ukur untuk mengetahui tes kebugaran.

Aerobic itu sendiri akan meningkatkan jumlah nutrisi dan oksigen yang sampai ke otot - memfasilitasi pemulihan. Pikirkan tentang hal ini selama satu menit. Jika detak jantung istirahat normal adalah 72 denyut per menit (BPM), dan jika melakukan 30 menit aerobik di 140 BPM, Anda akan mendapatkan dua kali aliran darah ke otot-otot dibandingkan saat istirahat.

3. Mengapa frekuensi nadi yang menjadi nilai ukur?

Kerja tubuh (oktivitas otot) dapat mempengaruhi metabolisme seluruh tubuh, karena oksigen sangat penting untuk oksidasi karbohidrat dan lemak yang diperlukan untuk sintesis ATP normal. Pengurangan kadar oksigen arteri dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung untuk mengkompensasi defisit pasokan oksigen untuk seluruh tubuh (Lee et al. 1990) metabolisme.

Darah sebagai transportasi yang memasok oksigen dan asam amino bagi kerja otot. Menggandakan aliran darah berarti Anda mendapatkan dua kali jumlah nutrisi ke otot Anda.

Ketika Anda telah menyelesaikan sesi aerobik, proses pemulihan berlanjut lama setelah Anda selesai. "Tingkat metabolisme" Anda tetap di atas tingkat normal untuk

Page 11: laporan fisiologi 3

beberapa waktu (waktu yang tepat didasarkan pada tingkat intensitas latihan). Bahkan kerja aerobik tingkat rendah (detak jantung 50 sampai 65% dari max) itu akan tetap tinggi selama 30 menit sampai satu jam, membutuhkan pemulihan tambahan.

Ketika Anda konsisten melakukan latihan aerobik dalam jangka panjang, tubuh Anda akan menambahkan lebih banyak kapiler yang membawa nutrisi ke otot-otot sehingga membantu pemulihan bahkan pada saat istirahat.

kerja Aerobik meningkatkan massa volumetrik (ukuran ruang) dalam ventrikel kiri, yang pada gilirannya akan meningkatkan output jantung. Setiap kali pompa jantung anda Anda mendapatkan lebih banyak "darah per pompa" dan pemulihan yang lebih cepat.

Kembali ke pentingnya peninktan aliran darah. Aliran darah meningkat dari pelatihan aerobik membantu ligamen dan tendon lebih cepat pulih. Ligamen dan tendon "non-porous" relatif terhadap jaringan otot. Ini berarti bahwa ligamen dan tendon Anda tidak memiliki hampir jumlah kapiler (jalur darah terkecil yang membawa darah kaya nutrisi) yang memiliki jaringan otot. Ini lah mengapa denyut nadi yang diukur, karena pada nadi sebagai jalan beredar nya oksigen dalam tubuh yang diikat oleh darah.

4. Apakah ada perbedaan hasil step test diantara jenis kelamin? Mengapa demikian?Ada, karena, laki-laki cenderung memiliki ketahanan fisik lebih tinggi dibandingkan perempuan, sehingga laki-laki dapat bertahan lebih lama saat melakukan harvard step test.

5. Menurut anda, mengapa sampai timbul 3 metode perhitungan harvard step test?Adanya perbedaan perhitungan ini disebabkan oleh, penggunaan waktu, dengan metode lambat jelas kita perhitungan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan metode cepat, apalagi dengan melihat tabel. Pada perhitungan lambat pun kita harus mengukur N2 (jumlah denyut nadi dari menit ke 2-2.30) dan N3 (jumlah denyut nadi dari menit ke 3-3.30), pemakaian N2, dan N3 ini pada perhitungan indeks kesanggupan akan mempengaruhi hasil karena, pada menit ke 2 bahkan lebih lama, kondisi semakin kembali memulih, sehingga aktivitas kerja otot, jantung dan pari-paru pun semakin menuju normal. Ini lah yang menjadi pertimbangan adanya perhitungan lain yang hanya mengukur jumlah denyut nadi selama 1.30 detik sesaat setelah naracoba berhenti melakukan tes.

6. Apa perbedaan metode perhitungan cepat dan lambat pada harvard step test?Perbedaan ini terdapat pada penyebut dalam pembagian indeks kesanggupan, pada metode lambat digunakan perhitungan dari jumlah N1, N2, dan N3. Sedangkan pada metode cepat, hanya digunakan perhitungan nadi pada N1 saja. Pada metode lambat perhitungan memakan waktu lebih lama, dann penggunaan perhitungan dengan N1, N2, dan N3 dapat memberikan hasil yang berbeda, karena semakin lama istirahat naracoba, maka lebih cepat pulih aktivitas kerja otot, jantung dan pau-parunya, sehingga hasi perhitungan denyut nadi pun berbeda, perbedaan ini, harus diperhitungkan juga.