Laporan Praktikum Fisiologi Musculoskeletal
-
Upload
nabilla-rahmawati -
Category
Documents
-
view
290 -
download
13
description
Transcript of Laporan Praktikum Fisiologi Musculoskeletal
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MUSCULOSKELETAL
Dosen: DR. dr. Busjra M. Nur, M. Sc
Kelompok 1
Dias Rahmawati Wijaya2013730134
Fahmi Fil Ardli
2013730141
Fitria Dwi Ambarini
2013730145
Mustika Dinna Wikantari2013730156
Nadira Juanti Pratiwi
2013730160
Rani Rahmadiyanti
2013730168
Rifky Fadila Naratama2013730171
RR. Hestin Diah Prasanty2013730172
Shella Arditha
2013730178
Syifa Febriana
2013730181
Topan Muhammad Nur2013730184
Annisa Priscilia
2010730123TEST KETAHANAN OTOTTujuan
: Untuk menilai dan menganalisa performa otot individu/grup
Persiapan
1. Test dilakukan secara individu
2. Setiap individu harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
Berbadan sehat
Tidak ada kelainan kardiovaskular/musculoskeletal
Cukup tidur pada hari sebelum percobaan (6-8 jam tidur)
Makan 2 jam sebelum percobaan
Menggunakan pakaian yang nyaman
Protokol Percobaan
1. Sit Up Test
Subjek melakukan sit up sebanyak mungkin dengan posisi seperti pada gambar dalam waktu 60 detik secara kontinu. Sebelum percobaan dimulai, subjek melakukan sit up 2-3 kali sebagai pemanasan. Hitung berapa kali seorang subjek dapat melakukan sit up dalam waktu 60 detik.
Yang harus diperhatikan:
Kaki subjek dipegang/ditahan oleh partner percobaan
Lutut membentuk sudut 90
Tangan menyilang di belakang kepala
Saat sit up, siku menyentuh lutut
Bahu harus menyentuh lantai
Interpretasi Hasil
NamaUmurJenis KelaminJumlah PengulanganRata-Rata PopulasiScoreRating
Ambar18P31425Poor
Annisa22P18380Poor
Fahmi20L374414Poor
2. Push Up Test
Lakukan Push Up dengan posisi sesuai gambar
Dilakukan terus menerus selama 60 detik
Hitung berapa kali seorang subjek dapat melakukan sit up dalam jangka waktu 60 detik
Interpretasi Hasil
NamaUmurJenis KelaminJumlah PengulanganRata-Rata PopulasiScoreRating
Topan18L214614Poor
Rifky18L10467Poor
Ambar18P164610Poor
Analisis dan KesimpulanDari hasil percobaan yang telah dilakukan frekuensi sit up dan push up yang dilakukan oleh subjek laki-laki cenderung lebih banyak dibandingkan subjek wanita. Tetapi ada pula subjek laki-laki yang frekuensi push up nya lebih sedikit daripada subjek wanita yang kemungkinan dipengaruhi oleh factor ukuran tubuh dan atau kesehatan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketahanan tubuh dalam melakukan gerakan push up dan sit up dipengaruhi oleh factor-faktor berikut, yaitu:1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Ukuran tubuh
4. Kesehatan
PERCOBAAN KELELAHAN OTOT RANGKA
Tujuan
: Mengetahui Proses Terjadinya Kelelahan Otot Rangka
Alat yang Diperlukan
1. Handgrip
2. Metronom
3. Stopwatch atau arloji yang ada penunjuk detik
Cara Kerja:
a. Atur metronome pada frekuensi tiap detik
b. Tekan handgrip dengan kekuatan maksimum dengan frekuensi tiap detik sampai terjadi kelelahan
c. Catat berapa kali OP dapat menekan handgrip dan catat pula kekuatan masing-masing tekanan
d. Istirahat selama 10 menit
e. Tekan kembali handgrip dengan kekuatan maksimum dengan frekuensi tiap 4 detik, sampai terjadi kelelahan atau dalam jumlah tarikan 2 kali lebih banyak daripada b.
f. Catat pula berapa kali OP dapat menekan handgrip dan kekuatan masing-masing tekananInterpretasi Hasil
NamaUmurJenis KelaminFrekuensi tiap detik (b)Frekuensi tiap 4 detik (e)
Fahmi20L8030
Rifki18L13454
Tiwi18P4019
Syifa 19P 5026
Analisis dan KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, subjek pria dapat melakukan handgrip lebih banyak daripada subjek wanita, baik dalam percobaan tiap detik maupun tiap empat detik. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh jenis kelamin atau sex dan ketahanan otot rangka masing-masing individu. Frekuensi handgrip tiap empat detik juga cenderung lebih kecil dibandingkan frekuensi handgrip tiap detik. Hal ini mungkin karena sebelumnya otot rangka sudah lelah ketika melakukan handgrip tiap detik.
Gerakan handgrip tiap detik cenderung lebih cepat membuat lelah daripada gerakan handgrip tiap empat detik. Hal ini akan dibahas pada jawaban pertanyaan.Pertanyaan
1. Sebutkan otot apa saja yang berperan dalam gerakan push up! Pectoralis Major/Otot Dada
Otot yangpalingterpengaruh dengan melakukan push up adalahpectoralis major/otot dada.Pectoralis major adalah otot besar didada dan berfungsi untuk mengerakkan tangan saat melakukan push up. Otot pectoralis majoradalahotottebal, berbentuk seperti kipas, dan tertletak dianteriordari dinding dada. Otot ini membentuk dada pada pria dan terletak di bawah payudara pada wanita. Posisi yang bervariasi dapat memfokuskan beberapa bagian dari otot dada.
Origo
Pars clavicularis: permukaananteriorparuh medialclaviculaPars sternocostalis: permukaan anteriorsternum, tulang rusuk I-VI dan aponeurosisotot obliquus externus abdominisInsersioDari origonya, serat otot berjalan hingga insersio. Serat otot pectoralis mayor berakhir di pinggirlateraldari sulcus intrtubercularis pada humerusPersarafan
Nervus pectoralis lateral dan medialis.
Anterior Deltoid/Otot Bahu Depan
Anterior deltoid adalah otot bahu bagian depan. Anterior deltoid membantu otot dada untuk menggerakkan lengan selama melakukan push up. Otot ini membantu otot pectoralis major dalam mendorong dan menurunkan tubuh selama melakukan gerakan push up.
Origo
Serat anterior: berasal dariclaviculaSerat media: berasal dari pinggirlateraldan permukaan atasacromionscapula.
Serat posterior: berasal dari bibir bawah dari batasposteriordari spinascapula.
Insersio
Ujung akhir dari serat otot menyatu menjadi sebuahtendontebal yang berada di tuberculum deltoideus darihumerus(tulang lengan atas).
Persarafan
Nervus axillaris (C5, C6).
Triceps Brachii/Otot Trisep
Triceps brachii adalah otot dibelakang lengan.Triceps brachii terdiri dari 3 bagian. Otot ini menggerakkan lengan/siku selama push up. Untuk lebih memfokuskan pada otot tricep selama push up, dekatkan telapak tangan anda selebar bahu.
Origo
Caput longum berorigo pada tuberculum infraglenoidale, permukaan bawah labrum glenoidale padascapula.
Caput medial berorigo di facies posterior dihumerusdan septum intermusculare brachii mediale.
Caput laterale berorigo di facies posterior padahumerusdan dua pertigaproksimalseptum intermusculare brachii laterale.Insersio
Otot triceps brachii berinsersio pada olecranonulna
Persarafan
Nervus radialis
Otot Serratus Anterior
Otot ini disebut juga otot sayap dan terletak di bawah ketiak di samping dada. Fungsi otot sayap adalah untuk mendorong bahu depan dan area di sekitar tulang rusuk selama melakukan latihan push up.
Origo
Otot serratus anterior berorigo dari permukaan luar delapantulang rusukatas.
Insersio
Berinsersio pada permukaananteriorpinggir medialscapula. Sebagian besar pada bagian angulus inferior scapula
Persarafan
Nervus thoracalis longusyang berasal dari cabang C5, C6, dan C7 dariplexus brachialis.
Otot Coracobrachialis
Otot ini terletak pada daerah bahu dekat otot biseps, pada lengan atas. Otot ini termasuk otot yang sempit dan berfungsi dalam mendorong lengan atas depan yang pada akhirnya akan mendorong tubuh bagian atas. Gerakan tersebut sangat penting ketika melakukan push up. Otot Coracobrachialis ukurannya sempit, meski begitu otot ini sangat penting untuk dibangun agar kekuatan tubuh bagian atas meningkat.
OrigoOtot ini berorigo pada ujung processus coracoideusscapula.Insersio
Berinsersio di pertengahan sisimedialcorpus (badan) darihumerus.
Persarafan
Nervus musculocutaneusdariplexus brachialis.2. Sebutkan otot apa saja yang berperan dalam melakukan gerakan sit up! Otot Sternocleidomastoid
Otot Rectus Abdominis
Otot Rectus Femoris
Origin
Caput longum: spina iliaca anterior inferiorCaput obliquum: tepi atas depan acetabulum.Insersio
Patella
Fungsi
Antifleksi, abduksi, eksorotasi paha
Otot Sartorius
Origo
Spina iliaca anterior inferior
Insersio
Tuberositas tibiae
Fungsi
Antifleksi, eksorotasi, abduksi paha, fleksi, dan endorotasi tungkai bawah3. Sebutkan otot apa saja yang berperan dalam melakukan gerakan hand grip!Ada sepuluh otot yang membentuk genggaman tangan Anda.Tiga dari otot-otot ini terletak di lengan bawah dan pergelangan tangan dan tujuh lainnya berada di tangan sendiri.Tiga otot yang terletak di lengan bawah adalah: 1) M. fleksor polisis longus, 2) Fleksor digitorum superfisialis dan 3) Fleksor digitorum profunda.Otot-otot ini ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2 di bawah:
Gambar 1.Lengan kiri, otot dangkal, pandangan anterior.Gambar 2.Lengan kiri, otot-otot dalam, pandangan anterior.
Tujuh otot yang terletak di tangan adalah: 1) Opponens digiti Minimi, 2) Opponens polisis, 3) Fleksor digiti Minimi Brevis, 4) Fleksor polisis Brevis, 5) adduktor polisis, 6) Pertama punggung interosei dan 7) Palmar interosei.Otot-otot ini ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 3 otot pegangan tangan superfisial dari tangan kiri
Gambar 4 Jauh otot pegangan tangan tangan kiri4. Jelaskan mengapa gerakan handgrip tiap detik menyebabkan lebih cepat lelah dibandingkan gerakan handgrip tiap empat detik!Dalam melakukan aktivitas, manusia membutuhkan energi untuk mengaktifkan sel sampai organ yang ada dalam tubuh manusia. Energy akan terbentuk melalui reaksi antara glukosa dan oksigen serta akan menghasilkan produk yaitu karbondioksida, air, dan energi. Pada saat melakukan gerakan handgrip tiap detik yang relative cepat, subjek tidak dapat mengambil oksigen secara maksimal dibandingkan dengan pada saat melakukan gerakan handgrip tiap empat detik yang lebih lama. Karena pasokan oksigen yang didapatkan saat melakukan gerakan handgrip tiap detik tidak cukup atau sedikit, maka energi yang digunakan terbentuk dari sebagian besar glukosa, dan akan menghasilkan produk sampingan berupa asam laktat yang akan melekat pada otot. Energi yang dihasilkan juga lebih sedikit. Jadi dapat dikatakan bahwa saat melakukan gerakan handgrip tiap detik, terjadi respirasi anaerob, meskipun subjek masih mendapat pasokan oksigen dalam jumlah sedikit. Perbedaan hasil reaksi respirasi anaerob dan respirasi aerob:
Respirasi Aerob
C6H12O6 + 6O2 (6CO2 + 6H2O + 38 ATP
Respirasi Anaerob
Asam piruvat ( Asam Laktat + 2 ATP
Asam laktat yang menumpuk terus-menerus pada otot akan membuat otot terasa lelah, sehingga subjek merasakan pegal atau capek. Sedangkan ketika melakukan hand grip tiap empat detik, subjek memiliki waktu yang lebih untuk menghirup oksigen yang cukup. Inilah penjelasan ilmiah mengapa gerakan handgrip tiap detik membuat subjek menjadi lebih cepat lelah atau pegal.