laporan farmako

3
1.Mengapa dosis jamu yang digunakan besarnya seperti di atas ? Dikarenakan pilihan dosis tidak tersedia pada obat pabrikan. Selain itu, kandungan dalam jamu merupakan gabungan dari berbagai macam zat sehingga tidak dapat diisolir hanya salah satu zat saja yang bersifat katartik, sehingga dosisnya dengan pemakaian satu bungkus. 2. Jelaskan mekanisme kerja obat – obat tersebut ? MEKANISME KERJA OBAT a.Pencahar iritan atau perangsang (stimulant cathartics) Mekanisme kerjanya, yakni merangsang mukosa, saraf intramural atau otot polos usus sehingga meningkatkan peristalsis dan sekresi lendir usus. Menghambat Na + , K + -ATPase yang mungkin merupakan sebagian dari kerjanya sebagai pencahar. Banyak diantara pencahar rangsang juga meningkatkan sintesis prostaglandin dan siklik AMP, sehingga meningkatkan sekresi air dan elektrolit. b. Pencahar pembentuk massa (bulk cathartics) Mekanisme kerjanya, yakni mengikat air dan ion dalam lumen kolon, dengan demikian tinja akan menjadi lebih banyak dan lunak. Sebagian dari komponennya misalnya pektin akan dicerna bakteri kolon dan metabolitnya akan

description

laporan praktikum farmakologi

Transcript of laporan farmako

Page 1: laporan farmako

1. Mengapa dosis jamu yang digunakan besarnya seperti di atas ?

Dikarenakan pilihan dosis tidak tersedia pada obat pabrikan. Selain itu, kandungan dalam jamu merupakan gabungan dari berbagai macam zat sehingga tidak dapat diisolir hanya salah satu zat saja yang bersifat katartik, sehingga dosisnya dengan pemakaian satu bungkus.

2. Jelaskan mekanisme kerja obat – obat tersebut ?

MEKANISME KERJA OBATa. Pencahar iritan atau perangsang (stimulant cathartics)

Mekanisme kerjanya, yakni merangsang mukosa, saraf intramural atau otot polos usus sehingga meningkatkan peristalsis dan sekresi lendir usus. Menghambat Na+, K+-ATPase yang mungkin merupakan sebagian dari kerjanya sebagai pencahar. Banyak diantara pencahar rangsang juga meningkatkan sintesis prostaglandin dan siklik AMP, sehingga meningkatkan sekresi air dan elektrolit.

b. Pencahar pembentuk massa (bulk cathartics)Mekanisme kerjanya, yakni mengikat air dan ion dalam lumen kolon, dengan demikian tinja akan menjadi lebih banyak dan lunak. Sebagian dari komponennya misalnya pektin akan dicerna bakteri kolon dan metabolitnya akan meningkatkan efek pencahar melalui peningkatan osmotik cairan lumen.

c. Pencahar osmotikMekanisme kerjanya, yakni meningkatkan peristalsis usus yang disebabkan oleh pengaruh tidak langsung dari daya osmotiknya. Air ditarik ke dalam lumen usus dan tinja menjadi lembek setelah 3-6 jam.

d. Pencahar pelunak feses atau emolienMekanisme kerjanya, yakni memudahkan defekasi dengan jalan melunakkan tinja tanpa merangsang peristalsis usus, baik langsung maupun tidak langsung. Tinja menjadi lunak disebabkan berkurangnya reabsorpsi air dari tinja. Beberapa diantara pencahar penulak feses atau emolien dapat menurunkan tegangan permukaan, sehingga mempermudah penetrasi air dan lemak ke dalam masa tinja, sehingga tinja menjadi lunak.

Page 2: laporan farmako

3. Buatlah penggolongan obat – obat katartik disertai contohnya ?

KLASIFIKASI PENCAHARa. Pencahar iritan atau perangsang (stimulant cathartics)

Contoh : Minyak jarak, Difenilmetan (Fenolftalein, Bisakodil, Oksifenisatin), Antrakinon (Kaskara sagrada, Sena, Dantron).

b. Pencahar pembentuk massa (bulk cathartics)Contoh :- Semisintetik : Metilselulosa, Natriumkarboksi metilselulosa,

Kalsium polikarbofil.- Zat alami : Agar – agar, psilium.

c. Pencahar osmotikContoh : Magnesium sulfat, Laktulosa, Susu magnesium, Magnesium oksida, Magnesium sitrat, Natrium fosfat, Natrium sulfat.

d. Pencahar pelunak feses atau emolienContoh : Dioktilnatrium sulfosuksinat, Dioktikalsium sulfosuksinat, Parafin cair, Minyak zaitun.

DAFTAR PUSTAKA :Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-5. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

www.repository.usu.ac.id