LAPORAN Alkaloid
-
Upload
mia-ridhayani -
Category
Documents
-
view
100 -
download
13
Transcript of LAPORAN Alkaloid
![Page 1: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/1.jpg)
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS
PERCOBAAN I
IDENTIFIKASI DAN CARA PEMISAHAN OBAT
OLEH :
Nama : Ridwan
Stambuk : F1F1 11 040
Kelompok : III
Kelas : A
Asisten : Muh. Hajrul Malaka S.Si
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
![Page 2: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/2.jpg)
PERCOBAAN I
IDENTIFIKASI DAN CARA PEMISAHAN OBAT
A. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk memberikan keterampilan
dan pengetahuan terhadap mahasiswa tentang cara identifikasi, pemurnian dan
pemisahan obat.
B. Landasan Teori
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam
metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya
pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk
mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan (Siswandono, 1995).
Berbagai sifat atau kimia dapat digunakan sebagai suatu identifikasi
kualitatif atau kuantitatif. Jika sifatnya (pengukuran analit) adalah spesifik dan
selektif, maka tahap pemisahan dan perlakuan awal sampel dapat
disederhanakan. Pengubah analit kebentuk yang sesuai sehingga analit dapat
dideteksi atau dapat diukur harus juga diperhatikan. Tahapan ini berkaitan
dengan metode pemisahan untuk suatu situasi yang spesifik tergantung pada
sejumlah faktor. Pemilihan teknik ini umumnya didasarkan pada ketelitian dan
ketepatan hasil analisis yang diperlukan (Rohman, 2007).
Senyawa kompleks adalah senyawa yang terbentuk karena
penggabungan dua atau lebih senyawa sederhana, yang masing-masing dapat
berdiri sendiri. Senyawa kompleks digunakan sebagai petunjuk kesempurnaan
![Page 3: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/3.jpg)
reaksi. Menurut Werner, orang yang pertama kali berhasil mengkaji senyawa
kompleks ini, beberapa ion logam cenderung berikatan koordinasi dengan zat-
zat tertentu membentuk senyawa kompleks yang mantap. Kelarutan senyawa
kompleks koordinasi dalam air bergantung terutama pada muatan
kompleksnya. Senyawa kompleks yang bermuatan lazimnya mudah larut
dalam air, sebaliknya senyawa kompleks yang tak bermuatan biasanya sukar
larut dalam air (Rivai, 2006).
Alkaloid adalah basa organik yang mengandung amina sekunder,
tersier atau siklik. Diperkirakan 5500 alkaloid telah diketahui, dan alkaloid
adalah yang containing some 5500 alkaloids are known, yang merupakan
golongan senyawa metabolit sekunder terbesar dari tanaman. Tidak satupun
definisi yang memuaskan tentang alkaloid, tetapi alkaloid umumnya
mencakup senyawa senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih
atom nitrogen, biasanya sebagai bagian dari system siklik. Secara kimia,
alkaloid adalah golongan yang sangat heterogen berkisar dari senyawa-
senyawa yang sederhana (Utami, at all, 2008).
![Page 4: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/4.jpg)
C. Alat dan Bahan
1) Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
1. Gelas kimia 100 ml 1 buah
2. Cawan porselin 1 buah
3. Pipet ukur 1 buah
4. Filler 1 buah
5. Tabung reaksi 5 buah
6. Botol semprot 1 buah
7. Pipet tetes 1 buah
8. Batang pengaduk 1 buah
9. Korek api 1 buah
2) Bahan
Bahan yang kami gunakan pada percobaan ini yaitu :
1. Aquades 10. HCl
2. Asam salisilat 11. Methanol
3. Kanji 12. Aftanaftol
4. H2SO4
5. Trisulfa
6. OBH combi
7. Neozep forte
8. FeCl3
9. Alkohol
![Page 5: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/5.jpg)
dihaluskan pada cawan porselin
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan aqudes
ditambahkan FeCl3
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan aquades
ditambahkan larutan aftanaftol dalam
alcohol
ditambahkan asam sulfat
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan methanol
ditambahkan H2SO4
dipanaskan
D. Prosedur Kerja
a. Asam salisilat
b. Kanji
c. Vitamin C
Neosep forte
Hasil pengamatan = . . . .?
Kanji
Hasil pengamatan = . . . .?
Asam Salisilat
Hasil pengamatan = . . . .?
![Page 6: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/6.jpg)
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan asam salisilat
ditambahkan H2SO4
digerus pada cawan porselin
dimasukkan dalam tabung reaksi
dilarutkan dalam HCl encer
dicelupkan batang korek api
d. Asam Benzoat
e. Asam Borat
E.
OBH Combi
Hasil pengamatan = . . . .?
Trisulfa
Hasil pengamatan = . . . .?
![Page 7: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/7.jpg)
F. Hasil PengamatanG.
Pembahasan
Bahan Perlakuan Hasil Pengamatan
Neozep forte
(Uji Salisilamida)
Dimasukkan dalam
tabung reaksi
Ditambahkan
aquades
Ditambahkan FeCl3
Terjadi perubahan
warna ungu-biru+
Kanji
(Uji Karbohidrat)
Ditambahkan
dengan aquades
Ditambahkan
larutan aftanaftol
dalam alcohol
Ditambahkan
H2SO4
¯
Asam Salisilat
(Uji Salisilamida)
Ditambahkan
methanol
Ditambahkan
H2SO4
Dipanaskan
Timbul bau
gondopuro (salisilat)+
OBH Combi
(Uji Efedrin HCl)
Ditambahkan
asam salisilat
Ditambahkan
H2SO4
Pereaksi meyer -
Trisulfa
(Uji Sulfonomida)
Digerus pada
mortar
Dilarutkan dalam
HCl encer
Dicelupkan
batang korek api
Terjadi perubahan
warna kuning+
![Page 8: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/8.jpg)
Pada percobaan ini dilakukan metode uji kuantitatif yaitu metode
untuk menentukan adak tidaknya suatu zat pada suatu sampel. Adapun
beberapa obat yang diujikan antara lain obat neosep forte, kanji, asam salislat,
OBH combi dan trisulfa.
Pada obat neosep forte akan ditentukan apakah ada atau tidak
kandungan salislamida dalam obat tersebut. Menurut teori yang ada jika
terjadi perubahan warna ungu-biru pada obat tersebut ketika dicampurkan
dengan pelarut campur yaitu aquades dan FeCl3 maka dapat disimpulkan
bahwa didalam obat tersebut terkandung salisilamida dan berdasarkan
percobaan yang kami lakukan, juga terjadi perubahan warna ungu-biru dan
ini membuktikan bahwa percobaan yang kami lakukan telah sesuai dengan
teori yang ada. Adapun tujuan dari penambahan pelarut campur tersebut agar
larutan obat mengalami sautu reasksi kompleks yaitu reaksi yang terbentuk
karena penggabungan dua atau lebih senyawa sederhana, yang masing-
masing dapat berdiri sendiri.
Perlakuan selanjutnya dilakukan uji kuantitatif terhadap kandungan
karbohidrat dalam kanji dengan menggunakan reaksi mollisch. Setelah
karbohidrat dilarutkan dengan air dan ditambahkan aftanaftol dalam alcohol
hingga homogen, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan kedalam tabung
melalui dinding tabung reaksi, hal ini dimasudkan agar larutan H2SO4 tidak
bercampur dengan larutan tetapi hanya membentuk lapisan pada permukaan
dan hasil yang kami peroleh yaitu larutan kanji tidak mengalami perubahan
warna atau dengan kata lain larutan kanji tidak mengalami reaksi kompleks
![Page 9: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/9.jpg)
terhadap pelarut campur, yang mana seharusnya jika reaksinya positif maka
akan terbentuk cincin berwarna violet pada larutan tersebut. Adapun
kemungkinan penyebab dari tidak terbentuknya reaksi positif pada larutan
tersebut dikarenakan kesalahan pada saat penambahan lautan asam sulfat
pada larutan ataupun kelarutan yang tidak sesuai.
Penentuan kandungan fenol atau salisilat dalam bahan obat asam
salisilat. Untuk mengidentifikasi unsur salisilat dalam asam salisilat
digunakan methanol dan asam sulfat pekat sebagai katalis. Asam salisilat
dilarutkan dengan methanol dalam tabung reaksi, asam salisilat dengan cepat
larut dalam methanol dikarenakan persamaan sifat yaitu sama-sama
semipolar sehingga kelarutannya besar. Lalu dimasukan asam sulfat pekat,
dimana asam sulfat pekat ini hanya berfungsi sebagai katalis yang bertugas
untuk mempercepat laju reaksi dan menurunkan energy aktifitasnya. Setelah
homogen, tabung dipanaskan didalam gelas kimia yang telah diisi oleh air
diatas hotplate. Pemanasan bertujuan untuk memacu reaksi antara methanol
dan asam salisilat, dimana pada saat dipanaskan, molekul methanol dan asam
salisilat saling bertumbukan dan terjadi reaksi. Apabila pada saat dipanaskan
tercium bau metil salisilat atau bau gondopuro, maka hal ini membuktikan
adanya salisilat dalam asam salisilat.
Percobaan selanjutnya pada golongan alkaloid, untuk mengidentifikasi
kandungan alkaloid dalam efedrin-HCl. Dalam mengidentifikasinya
digunakan reagen mayer atau asam sulfat pekat dan HCl. Pertama yang
dilakukan adalah menggerus tablet efedrin-HCl dengan tujuan untuk
![Page 10: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/10.jpg)
mempercepat kelarutan bila ditambahkan dengan pelarut. Lalu dimasukan
asam sulfat dan HCl. Hasil yang diperoleh tidak terjadi endapan, hal ini
dikarenakan oleh tidak semua alkaloid mengendap saat direaksikan oleh
reaktan mayer, endapan yang terbentuk dipengaruhi oleh rumus bangun
alkaloidnya.
Pada perlakuan selanjutnya dilakukan uji sulfonomida pada obat
trisulfa dengan cara melarutkannya dengan HCl encer, kemudian setelah
larut, dicelupkan batang korek api kedalam larutan tersebut yang bertujuan
agar dapat diketahui ada tidaknya zat sulfonamide pada obat tersebut, dimana
jika terjadi perubahan warna kuning-jingga maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat zat sulfonamide pada obat tersebut.
![Page 11: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/11.jpg)
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah :
1. Senyawa obat dapat diidentifikasi keberadaanya pada suatu zat dengan
menggunakan metode analisis kualitatif yaitu metode untuk menentukan ada
tidaknya suatu zat pada suatu sampel dan berdasarkan percobaan yang kami
dapatkan hanya pada obat asam salisilat, neosep forte dan trisulfa yang
terdapat senyawa obat yang akan diamati didalamnya sedangkan pada kanji
dan OBH combi tidak ditemukan.
2. Adapun cara pemisahan obat pada percobaan ini dapat dilakukan dengan
cara melarutkan obat dengan beberapa pelarut campur, dipanaskan, ataupun
dicelupkan batang korek api pada larutan obat (trisulfa).
![Page 12: LAPORAN Alkaloid](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012406/55cf9b6d550346d033a606d4/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Siswandono, 2000, Kimia Medisina,. Surabaya: Airlangga University Press.
Rivai, Harrizul, 2006, Asas Pemeriksaan Kimia, Jakarta : UI Press
Rohman, Abdul, dkk. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta ; Pustaka Pelajar
Utami, Nurul, at all. 2008. ‘Identifikasi Senyawa Alkaloid Dari Ekstrak Heksana Daun Ageratum conyzoides’. J Sains Kimia.Vol 9(2) hal 82-84