Alkaloid q
-
Upload
sapril-syawal-a -
Category
Documents
-
view
269 -
download
2
Transcript of Alkaloid q
PERCOBAAN X
IDENTIFIKASI UMUM ALKALOID
A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk dapat melakukan identifikasi
umum untuk alkaloid untuk tumbuhan.
B. Landasan Teori
Penggunaan bahan alam sebagai obat radisional di Indonesia
telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu.
Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, memiliki
lebih kurang 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies diantaranya
termasuk tumbuhan berkhasiat. Tumbuhan tersebut menghasilkan
metabolit sekunder dengan struktur molekul dan aktifitas biologi yang
beraneka ragam serta memiliki potensi yang sangat baik untuk
dikembangkan menjadi obat berbagai macam penyakit. Salah satu
tanaman di Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional
adalah tanaman binahong. Tanaman binahong (Anredera cordifolia
(Tenore) Steenis) merupakan tanaman merambat, berbatang kecil,
memiliki rhizoma yang kuat serta memiliki daun yang relatif tidak
besar. Penelitian Glassgen dan Pattabhiraman memaparkan bahwa di
dalam famili Basellaceae terkandung senyawa betacyanins yang
merupakan suatu jenis alkaloid berwarna sehingga biasa disebut dengan
chromoalkaloid (Kusrini, 2013).
Salah satu pendekatan untuk penelitian tumbuhan obat adalah
penapis senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman. Cara ini
digunakan untuk mendeteksi senyawa tumbuhan berdasarkan
golongannya. Sebagai informasi awal dalam mengetahui senyawa
kimia apa yang mempunyai aktivitas biologi dari suatu tanaman.
Informasi yang diperoleh dari pendekatan ini juga dapt digunakan
untuk keperluan sumber bahan yang mempunyai nilai ekonomi lain
seperti sumber tanin, minyak untuk industri, sumber gum, dll.
Metode yang telah dikembangkan dapat mendeteksi adanya golongan
senyawa alkaloid, flavonoid, senyawa fenolat, tannin, saponin,
kumarin, quinon, steroid/terpenoid. Sebagian besar alkaloid alami yang
bersifat sedikit asam memberikan endapan dengan reaksi yang terjadi
dengan reagent Mayer (Larutan Kalium Mercuri Iodida); reagent
Wangner (larutan Iodida dalam Kalium Iodida); dengan larutan asam
tanat, reagent Hager (saturasi dengan asam pikrat); atau dengan
reagent Dragendroff (larutan Kalium Bismuth Iodida). Endapan ini
berbentuk amorf atau terdiri dari kristal dari berbagai warna. Cream
(Mayer), Kuning (Hager),coklat kemerah – merahan (Wagner dan
Dragendroff) (Teyler, 1988).
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang
terbesar. Pada umumnya alkaloid mencakup senyawa bersifat basa
yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam
gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid seringkali
beracun bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi
yang menonjol yang digunakan secara luas dalam bidang pengobatan.
Alkoloid biasanya tanpa warna, seringkali bersifat optis aktif,
kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa cairan
( misalnya nikotina pada suhu kamar ). Banyak alkoloid bersifat terpenoid
dan beberapa (misalnya solanina alkoloid – steroid kentang, Solanum
tuberosum) sebaiknya ditinjau dari segi biosintesis sebagai terpenoid
termodifikasi. Yang lainnya terutama berupa senyawa aromatik
( misalnya kolkisin, alkoloid tropolon umbi crocus musim gugur ) yang
mengandung gugus basa sebagai gugus rantai samping. Banyak sekali
alkoloid yang khas pada suatu suku tumbuhan atau beberapa
tumbuhan sekerabat. Jadi nama alkoloid sering kali diturunkan dari
sumber tumbuhan penghasilnya, misalnya alkoloid atropa atau
alkoloid tropana, dan sebagainya (Harbrone, 1987).
Golongan alkaloid merupakan senyawa yang jarang terdapat
pada bagian bunga dari suatu tanaman, sehingga alkaloid pada tanaman
berpotensi untuk dijadikan sebagai senyawa penanda. Penelitian ini juga
menemukan bahwa golongan flavonoid, saponin, dan golongan alkal-oid
merupakan senyawa yang kemungkinan bertanggung jawab terhadap
efek mukolitik (Martono, 2011).
Alam tumbuhan Indonesia sangat kaya akan sumberdaya
plasma nutfah untuk bahan baku obat-obatan. Keadaan ini dapat
membantu upaya mengatasi semakin berkembangnya berbagai jenis
penyakit yang mengancam kehidupan manusia. Salah satu tumbuhan
obat Indonesia yang sangat populer saat ini adalah mahkota dewa
( Phaleria macrocarpa L.) dari suku Thymelaceae. Hal tersebut
disebabkan karena tumbuhan mahkota dewa mengandung senyawa-
senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, resin, tanin , dan sebagainya yang
berkhasiat untuk antihistamin, antioksidan, obat asam urat, liver,
rematik, kencing manis, ginjal, tekanan darah tinggi sampai kanker
(Simanjuntak, 2008).
C. Alat Dan Bahan
1) Alat
Alat yang digunakan pada percobaan alkaloid adalah:
a) Corong pisah
b) Gelas ukur
c) Penangas
d) Gelas kimia
e) Pipet tetes
f) Corong
g) Kertas saring
h) Batang pengaduk
i) Timbangan analitik
2) Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
a) Simplisia kopi
b) Akuades
c) HCL 2N
d) Eter
e) Kloroform
f) Amoniak
g) Pereaksi mayer
h) Pereaski Bhouchardot
i) Serbuk biji kopi (coffea semen)
j) Serbuk tembakau (Nicotiana tabacum)
k) Serbuk kayu manis (cynamomum aromaticus N.)
l) Serbuk daun teh (Camelia sinensif (L.))
m) Serbuk coklat (Theobroma cacao)
n) Asam sulfat
o) Asam sitrat
p) Pereaksi frode
D. Prosedur Kerja
1. Serbuk Tembakau
a. Reaksi Pengendapan
1. Pembuatan Larutan Percobaan
Larutan percobaan (reaksi pengendapan)
2. Reaksi Pengendapan
3 Tetes Larutan Percobaan
- Diletakkan pada cawan petri
- Ditambahkan pereaksi Bouchardot LP
- Diamati endapan yang terbentuk
- Diulang dengan penambahan pereaksi mayer
Pereaksi Bouchardot = Negatif
Pereaksi mayer = Negatif
- Ditimbang 0,5 gram
- Ditambahkan 1ml NCl 2N
- Ditambahkan akuades 9ml
- Dipanaskan selama 2 menit
- Didinginkan
- Disaring
Serbuk tembakau
b. Reaksi Warna
1. Pembuatan Larutan Percobaan
500 mg Serbuk tembakau
- Ditambahkan eter 1 ml
- Ditambahkan kloroform 9 ml
- Disaring
Filtrat
- Diletakkan pada cawan petriResidu
- Diuapkan
Larutan percobaan.....?
2. Reaksi Warna
Larutan Percobaan
- Diambil sedikit
- Ditambahkan asam sulfat
- Diamati perubahan warna
- Diulangi dengan penambahan asam sitrat, frode LP
Asam sulfat = Negatif
Asam sitrat = Negatif
Pereaksi frode = Negatif
Catatan : Prosedur kerja untuk simplisia lain dilakukan sama seperti diatas.
E. Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan
hasil seperti pada tabel berikut :
1. Pereaksi pengendapan
No SampelHasil pengamatan
Pereaksi Bouchardat Pereaksi Mayer1. Kopi Negatif Negatif2. Daun teh Negatif Negatif
3. CoklatTidak mengendap
(negatif)Mengendap
4. TembakauTidak mengendap
(negatif)Tidak terbentuk
endapan (negatif)
5. Kayu manis Negatif negatif
2. Pereaksi warna
No SampelHasil pengamatan
Asam sulfatAsam sitrat
Pereaksi frode
1. Kopi Negatif negatif Negatif2. Daun teh Negatif negatif Negatif
3. CoklatTidak mengendap
(negatif)negatif negatif
4. TembakauTidak mengendap
(negatif)
Tidak terbentuk endapan (negatif)
negatif
5. Kayu manis Negatif negatif
F. Pembahasan
Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat
basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N
(Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar
heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek
farmakologis pada manusia dan hewan. Hampir semua alkaloida yang
ditemukan di alam mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat
beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan. Misalnya
kuinin, morfin dan stiknin adalah alkaloida yang terkenal dan mempunyai
efek sifiologis dan fisikologis. Alkaloida dapat ditemukan dalam berbagai
bagian tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit batang. Alkaloida
umunya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus dipisahkan dari
campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan tumbuhan.
Kebanyakan alkaloida berupa padatan Kristal dengan titik lebur
yang tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisinya. Dapat juga
berbentuk amorf dan beberapa seperti nikotin dan konini berupa cairan.
Kebanyakan alkaloida tak berwarna, tetapi beberapa senyawa kompleks
spesies aromatik berwarna. Pada umumnya basa bebas alkaloida hanya
larut dalam pelarut organik meskipun beberapa pseudoalakaloid dan
protoalkaloida larut dalam air. Garam alkaloida dan alkaloida quaterner
sangat larut dalam air. Alkaloida bersifat basa yang tergantung pada
pasangan electron pada nitrogen. Jika gugus fungsional yang berdekatan
dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron maka ketersediaan electron
pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat menarik elektron maka
ketersediaan pasangan electron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan
alkaloida dapat bersifat netral atau bahkan bersifat sedikit asam.
Praktikum yang dilakukan dengan pengujian reaksi endapan
dengan menggunakan pereaksi mayer dan Bouchardat dimana hasilnya
negatif pada masing-masing simplisia. Dapat diketahui adanya alkaloid
dengan terdapatnya pengendapan dan terjadinya perubahan warna namun
pada praktikum terjadinya kesalahan. identifikasi alkaloid pada prinsipnya
dimana penggunaan pereaksi yang dapat bereaksi dengan senyawa yang
dianalisis menghasilkan pewarnaan, pengendapan, pembentukan gas dan
bau, dan lain-lain. Seharusnya terhadap pereaksi ini memberikan tes yang
positif yaitu terbentuk endapan warna yaitu endapan cokelat dan endapan
orange. Pada literatur berarti hasil yang diperoleh pada percobaan tidak
sesuai dengan teori dan saya dapatkan diliteratur buku dan internet. Jadi
pada tes ini terjadi kesalahan yang mungkin disebabkan pada waktu
percobaan tidak teliti dan hati-hati, dan tidak terbentuknya endapan
disebabkan karena rusaknya larutan pereaksi atau kesalahan dalam proses
pengerjaan.
Berdasarkan literatur yang saya dapatkan adanya perubahan warna
disebabkan oleh adanya interaksi antara alkaloid yang bersifat basa dengan
larutan percobaan yang bersifat asam sehingga menimbulkan reaksi asam-
basa dan memicu timbulnya warna tertentu. Adanya perubahan warna
disebabkan oleh adanya interaksi antara alkaloid yang bersifat basa dengan
larutan percobaan yang bersifat asam sehingga menimbulkan reaksi asam-
basa dan memicu timbulnya warna tertentu.
Pada bidang kesehatan dan umumnya pada bidang farmasi untuk
kandungan dalam obat-obatan dimana struktur alkaloid dapat digunakan
dalam obat dan memilki kugunaan strukturnya beranekaragam, dari yang
sederhana sampai yang rumit. Satu dari yang sederhana strukturnya , tetapi
efeknya tidak sederhana adalah nikotina. Dalam, dosis tinggi nikotin
bersifat toksik dan pernah digunakan sebagai insektisida. Dalam dosis
rendah nikotin bertindak sebagai stimulan terhadap sistem syaraf otonom.
Jika dengan dosis tinggi nikotin dapat menekan sistem syaraf sehingga
aktivitas dibawah sadar.
G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa pada percobaan reaksi pengendapan dan reaksi warna
pada masing-masing serbuk simplisia hasilnya negatif dan tidak memiliki
endapan.
DAFTAR PUSTAKA
Harborne. J.B.,1987. Metode Fitokimia , ITB Press, Bandung.
Kusrini, dkk., 2013,’ Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa Alkaloid Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)’, Chem Info, Volume : 1 91) :196 - 201.
Martono, dkk., 2011, ‘Optimasi Formulasi Sirup Fraksi Tidak Larut Etil Asetat Yang Mengandung Alkaloid Dari Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis L.)’, Majalah Obat Tradisional, Volume 16(2) : 101 – 108.
Simanjuntak, Partomuan, 2008, ‘Identifikasi Senyawa Kimia dalam Buah Mahkota Dewa’, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Volume 6 (1) : 23-28.
Teyler, V.E.et.al.1988.Pharmacognosy Edition 9th. 18, Lea & Febiger Press, Phiadelphia.
LAPORAN SEMENTARA
PERCOBAAN X
IDENTIFIKASI UMUM ALKALOID
A. Tujuan Percobaan : Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk dapat
melakukan identifikasi umum untuk alkaloid untuk tumbuhan.
B. Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan
hasil seperti pada tabel berikut :
1. Pereaksi pengendapan
No SampelHasil pengamatan
Pereaksi Bouchardat Pereaksi Mayer1. Kopi Negatif Negatif2. Daun teh Negatif Negatif
3. CoklatTidak mengendap
(negatif)Mengendap
4. TembakauTidak mengendap
(negatif)Tidak terbentuk
endapan (negatif)
5. Kayu manis Negatif negatif
2. Pereaksi warna
No SampelHasil pengamatan
Asam sulfatAsam sitrat
Pereaksi frode
1. Kopi Negatif negatif Negatif2. Daun teh Negatif negatif Negatif
3. CoklatTidak mengendap
(negatif)negatif negatif
4. TembakauTidak mengendap
(negatif)
Tidak terbentuk endapan (negatif)
negatif
5. Kayu manis Negatif negatif
Asisten,
MUHAJRIANTI
TUGAS PENDAHULUAN
Fungsi-fungsi dari penambahan bahan sebagai berikut :
No. Nama bahan Fungsi
1. Serbuk biji copi Sebagai simplisia yang akan diamati
2. Serbuk tembakau Sebagai simplisia yang akan diamati
3. Serbuk kayu manis Sebagai simplisia yang akan diamati
4. Serbuk daun teh Sebagai simplisia yang akan diamati
5. Serbuk coklat Sebagai simplisia yang akan diamati
6. EterSebagai pelarut untuk lemak, lilin, atau
zat-zat lain yang kurang larut dalam air.
7. Kloroform Untuk melarutkan senyawa organik
8. AmoniakSebagai pereaksi analisis, baik kualitatif
maupun kuantitatif.
9. HCl
Untuk titrasi penentuan kadar basa dalam
sebuah larutan (sebagai pelarut bahan
baku koagulan dan flokulan)
10. Akuades Sebagai pengencer
11. Pereaksi mayerSebagai pereaksi pengendapan yang
menghasilkan endapan putih.
12. Pereaksi bhouchardatSebagai pereaksi pengendapan yang
menghasilkan endapan coklat/hitam.
13. Asam sulfatSebagai indikator ( untuk pereaksi
warna)
14. Asam sitrat
sebagai zat pemberi cita rasa dan
pengawet makanan dan minuman
(sebagai pereaksi warna)
15. Pereaksi frode Sebagai indikator (pereaksi warna)