Alkaloid q

24
PERCOBAAN X IDENTIFIKASI UMUM ALKALOID A. Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk dapat melakukan identifikasi umum untuk alkaloid untuk tumbuhan. B. Landasan Teori Penggunaan bahan alam sebagai obat radisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, memiliki lebih kurang 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies diantaranya termasuk tumbuhan berkhasiat. Tumbuhan tersebut menghasilkan metabolit sekunder dengan struktur molekul dan aktifitas biologi yang beraneka ragam serta memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi obat berbagai macam penyakit. Salah satu tanaman di Indonesia

Transcript of Alkaloid q

Page 1: Alkaloid q

PERCOBAAN X

IDENTIFIKASI UMUM ALKALOID

A. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk dapat melakukan identifikasi

umum untuk alkaloid untuk tumbuhan.

B. Landasan Teori

Penggunaan bahan alam sebagai obat radisional di Indonesia

telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu.

Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, memiliki

lebih kurang 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies diantaranya

termasuk tumbuhan berkhasiat. Tumbuhan tersebut menghasilkan

metabolit sekunder dengan struktur molekul dan aktifitas biologi yang

beraneka ragam serta memiliki potensi yang sangat baik untuk

dikembangkan menjadi obat berbagai macam penyakit. Salah satu

tanaman di Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional

adalah tanaman binahong. Tanaman binahong (Anredera cordifolia

(Tenore) Steenis) merupakan tanaman merambat, berbatang kecil,

memiliki rhizoma yang kuat serta memiliki daun yang relatif tidak

besar. Penelitian Glassgen dan Pattabhiraman memaparkan bahwa di

dalam famili Basellaceae terkandung senyawa betacyanins yang

merupakan suatu jenis alkaloid berwarna sehingga biasa disebut dengan

chromoalkaloid (Kusrini, 2013).

Page 2: Alkaloid q

Salah  satu  pendekatan  untuk  penelitian  tumbuhan  obat  adalah 

penapis senyawa  kimia  yang  terkandung  dalam  tanaman.  Cara  ini 

digunakan  untuk mendeteksi  senyawa  tumbuhan  berdasarkan 

golongannya.  Sebagai  informasi  awal dalam mengetahui  senyawa 

kimia  apa  yang mempunyai  aktivitas  biologi  dari  suatu tanaman. 

Informasi  yang  diperoleh  dari  pendekatan  ini  juga  dapt  digunakan 

untuk keperluan  sumber  bahan  yang mempunyai  nilai  ekonomi  lain 

seperti  sumber  tanin, minyak  untuk  industri,  sumber  gum,  dll. 

Metode  yang  telah  dikembangkan  dapat mendeteksi  adanya  golongan 

senyawa  alkaloid,  flavonoid,  senyawa  fenolat,  tannin, saponin,

kumarin, quinon, steroid/terpenoid. Sebagian  besar  alkaloid  alami  yang 

bersifat  sedikit  asam memberikan  endapan  dengan  reaksi  yang  terjadi 

dengan  reagent  Mayer  (Larutan  Kalium Mercuri  Iodida);  reagent 

Wangner  (larutan  Iodida  dalam Kalium  Iodida);  dengan  larutan  asam 

tanat, reagent  Hager  (saturasi  dengan asam  pikrat);  atau  dengan 

reagent  Dragendroff  (larutan  Kalium  Bismuth Iodida).  Endapan  ini 

berbentuk  amorf  atau  terdiri  dari  kristal  dari  berbagai warna.  Cream 

(Mayer), Kuning  (Hager),coklat  kemerah  – merahan  (Wagner dan

Dragendroff) (Teyler, 1988).

Alkaloid  merupakan  golongan  zat  tumbuhan  sekunder  yang

terbesar.  Pada  umumnya  alkaloid  mencakup  senyawa  bersifat  basa 

yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam

gabungan, sebagai bagian  dari  sistem  siklik.  Alkaloid  seringkali 

beracun  bagi  manusia  dan banyak  yang mempunyai  kegiatan  fisiologi 

yang menonjol  yang  digunakan secara  luas  dalam  bidang  pengobatan.

Page 3: Alkaloid q

Alkoloid  biasanya  tanpa  warna, seringkali  bersifat  optis  aktif, 

kebanyakan  berbentuk  kristal  tetapi  hanya sedikit yang berupa cairan

( misalnya nikotina pada suhu kamar ). Banyak alkoloid bersifat terpenoid

dan beberapa (misalnya solanina alkoloid – steroid kentang, Solanum 

tuberosum)    sebaiknya  ditinjau dari  segi  biosintesis sebagai  terpenoid 

termodifikasi.  Yang  lainnya  terutama  berupa  senyawa aromatik

( misalnya kolkisin, alkoloid tropolon umbi crocus musim gugur ) yang

mengandung  gugus  basa  sebagai  gugus  rantai  samping. Banyak  sekali

alkoloid  yang  khas  pada  suatu  suku  tumbuhan  atau  beberapa 

tumbuhan sekerabat.  Jadi  nama  alkoloid  sering  kali  diturunkan  dari 

sumber  tumbuhan penghasilnya,  misalnya  alkoloid  atropa  atau 

alkoloid  tropana,  dan sebagainya (Harbrone, 1987).

Golongan alkaloid merupakan senyawa yang jarang terdapat

pada bagian bunga dari suatu tanaman, sehingga alkaloid pada tanaman

berpotensi untuk dijadikan sebagai senyawa penanda. Penelitian ini juga

menemukan bahwa golongan flavonoid, saponin, dan golongan alkal-oid

merupakan senyawa yang kemungkinan bertanggung jawab terhadap

efek mukolitik (Martono, 2011).

Alam tumbuhan Indonesia sangat kaya akan sumberdaya

plasma nutfah untuk bahan baku obat-obatan. Keadaan ini dapat

membantu upaya mengatasi semakin berkembangnya berbagai jenis

penyakit yang mengancam kehidupan manusia. Salah satu tumbuhan

obat Indonesia yang sangat populer saat ini adalah mahkota dewa

( Phaleria macrocarpa L.) dari suku Thymelaceae. Hal tersebut

disebabkan karena tumbuhan mahkota dewa mengandung senyawa-

senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, resin, tanin , dan sebagainya yang

berkhasiat untuk antihistamin, antioksidan, obat asam urat, liver,

rematik, kencing manis, ginjal, tekanan darah tinggi sampai kanker

(Simanjuntak, 2008).

Page 4: Alkaloid q

C. Alat Dan Bahan

1) Alat

Alat yang digunakan pada percobaan alkaloid adalah:

a) Corong pisah

b) Gelas ukur

c) Penangas

d) Gelas kimia

e) Pipet tetes

f) Corong

g) Kertas saring

h) Batang pengaduk

i) Timbangan analitik

2) Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:

a) Simplisia kopi

b) Akuades

c) HCL 2N

d) Eter

e) Kloroform

f) Amoniak

g) Pereaksi mayer

Page 5: Alkaloid q

h) Pereaski Bhouchardot

i) Serbuk biji kopi (coffea semen)

j) Serbuk tembakau (Nicotiana tabacum)

k) Serbuk kayu manis (cynamomum aromaticus N.)

l) Serbuk daun teh (Camelia sinensif (L.))

m) Serbuk coklat (Theobroma cacao)

n) Asam sulfat

o) Asam sitrat

p) Pereaksi frode

Page 6: Alkaloid q

D. Prosedur Kerja

1. Serbuk Tembakau

a. Reaksi Pengendapan

1. Pembuatan Larutan Percobaan

Larutan percobaan (reaksi pengendapan)

2. Reaksi Pengendapan

3 Tetes Larutan Percobaan

- Diletakkan pada cawan petri

- Ditambahkan pereaksi Bouchardot LP

- Diamati endapan yang terbentuk

- Diulang dengan penambahan pereaksi mayer

Pereaksi Bouchardot = Negatif

Pereaksi mayer = Negatif

- Ditimbang 0,5 gram

- Ditambahkan 1ml NCl 2N

- Ditambahkan akuades 9ml

- Dipanaskan selama 2 menit

- Didinginkan

- Disaring

Serbuk tembakau

Page 7: Alkaloid q

b. Reaksi Warna

1. Pembuatan Larutan Percobaan

500 mg Serbuk tembakau

- Ditambahkan eter 1 ml

- Ditambahkan kloroform 9 ml

- Disaring

Filtrat

- Diletakkan pada cawan petriResidu

- Diuapkan

Larutan percobaan.....?

2. Reaksi Warna

Larutan Percobaan

- Diambil sedikit

- Ditambahkan asam sulfat

- Diamati perubahan warna

- Diulangi dengan penambahan asam sitrat, frode LP

Asam sulfat = Negatif

Asam sitrat = Negatif

Pereaksi frode = Negatif

Page 8: Alkaloid q

Catatan : Prosedur kerja untuk simplisia lain dilakukan sama seperti diatas.

E. Hasil Pengamatan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan

hasil seperti pada tabel berikut :

1. Pereaksi pengendapan

No SampelHasil pengamatan

Pereaksi Bouchardat Pereaksi Mayer1. Kopi Negatif Negatif2. Daun teh Negatif Negatif

3. CoklatTidak mengendap

(negatif)Mengendap

4. TembakauTidak mengendap

(negatif)Tidak terbentuk

endapan (negatif)

5. Kayu manis Negatif negatif

2. Pereaksi warna

No SampelHasil pengamatan

Asam sulfatAsam sitrat

Pereaksi frode

1. Kopi Negatif negatif Negatif2. Daun teh Negatif negatif Negatif

3. CoklatTidak mengendap

(negatif)negatif negatif

4. TembakauTidak mengendap

(negatif)

Tidak terbentuk endapan (negatif)

negatif

5. Kayu manis Negatif negatif

Page 9: Alkaloid q

F. Pembahasan

Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat

basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N

(Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar

heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek

farmakologis pada manusia dan hewan. Hampir semua alkaloida yang

ditemukan di alam mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat

beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan. Misalnya

kuinin, morfin dan stiknin adalah alkaloida yang terkenal dan mempunyai

efek sifiologis dan fisikologis. Alkaloida dapat ditemukan dalam berbagai

bagian tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit batang. Alkaloida

umunya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus dipisahkan dari

campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan tumbuhan.

Kebanyakan alkaloida berupa padatan Kristal dengan titik lebur

yang tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisinya. Dapat juga

berbentuk amorf dan beberapa seperti nikotin dan konini berupa cairan.

Kebanyakan alkaloida tak berwarna, tetapi beberapa senyawa kompleks

spesies aromatik berwarna. Pada umumnya basa bebas alkaloida hanya

larut dalam pelarut organik meskipun beberapa pseudoalakaloid dan

protoalkaloida larut dalam air. Garam alkaloida dan alkaloida quaterner

sangat larut dalam air. Alkaloida bersifat basa yang tergantung pada

pasangan electron pada nitrogen. Jika gugus fungsional yang berdekatan

dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron maka ketersediaan electron

Page 10: Alkaloid q

pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat menarik elektron maka

ketersediaan pasangan electron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan

alkaloida dapat bersifat netral atau bahkan bersifat sedikit asam.

Praktikum yang dilakukan dengan pengujian reaksi endapan

dengan menggunakan pereaksi mayer dan Bouchardat dimana hasilnya

negatif pada masing-masing simplisia. Dapat diketahui adanya alkaloid

dengan terdapatnya pengendapan dan terjadinya perubahan warna namun

pada praktikum terjadinya kesalahan. identifikasi alkaloid pada prinsipnya

dimana penggunaan pereaksi yang dapat bereaksi dengan senyawa yang

dianalisis menghasilkan pewarnaan, pengendapan, pembentukan gas dan

bau, dan lain-lain. Seharusnya terhadap pereaksi ini memberikan tes yang

positif yaitu terbentuk endapan warna yaitu endapan cokelat dan endapan

orange. Pada literatur berarti hasil yang diperoleh pada percobaan tidak

sesuai dengan teori dan saya dapatkan diliteratur buku dan internet. Jadi

pada tes ini terjadi kesalahan yang mungkin disebabkan pada waktu

percobaan tidak teliti dan hati-hati, dan tidak terbentuknya endapan

disebabkan karena rusaknya larutan pereaksi atau kesalahan dalam proses

pengerjaan.

Berdasarkan literatur yang saya dapatkan adanya perubahan warna

disebabkan oleh adanya interaksi antara alkaloid yang bersifat basa dengan

larutan percobaan yang bersifat asam sehingga menimbulkan reaksi asam-

basa dan memicu timbulnya warna tertentu. Adanya perubahan warna

disebabkan oleh adanya interaksi antara alkaloid yang bersifat basa dengan

Page 11: Alkaloid q

larutan percobaan yang bersifat asam sehingga menimbulkan reaksi asam-

basa dan memicu timbulnya warna tertentu.

Pada bidang kesehatan dan umumnya pada bidang farmasi untuk

kandungan dalam obat-obatan dimana struktur alkaloid dapat digunakan

dalam obat dan memilki kugunaan strukturnya beranekaragam, dari yang

sederhana sampai yang rumit. Satu dari yang sederhana strukturnya , tetapi

efeknya tidak sederhana adalah nikotina. Dalam, dosis tinggi nikotin

bersifat toksik dan pernah digunakan sebagai insektisida. Dalam dosis

rendah nikotin bertindak sebagai stimulan terhadap sistem syaraf otonom.

Jika dengan dosis tinggi nikotin dapat menekan sistem syaraf sehingga

aktivitas dibawah sadar.

Page 12: Alkaloid q

G. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa pada percobaan reaksi pengendapan dan reaksi warna

pada masing-masing serbuk simplisia hasilnya negatif dan tidak memiliki

endapan.

Page 13: Alkaloid q

DAFTAR PUSTAKA

Harborne. J.B.,1987. Metode Fitokimia , ITB Press, Bandung.

Kusrini, dkk., 2013,’ Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa Alkaloid Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)’, Chem Info, Volume : 1 91) :196 - 201.

Martono, dkk., 2011, ‘Optimasi Formulasi Sirup Fraksi Tidak Larut Etil Asetat Yang Mengandung Alkaloid Dari Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis L.)’, Majalah Obat Tradisional, Volume 16(2) : 101 – 108.

Simanjuntak, Partomuan, 2008, ‘Identifikasi Senyawa Kimia dalam Buah Mahkota Dewa’, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Volume 6 (1) : 23-28.

Teyler, V.E.et.al.1988.Pharmacognosy Edition 9th. 18, Lea & Febiger Press, Phiadelphia.

Page 14: Alkaloid q

LAPORAN SEMENTARA

PERCOBAAN X

IDENTIFIKASI UMUM ALKALOID

A. Tujuan Percobaan : Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk dapat

melakukan identifikasi umum untuk alkaloid untuk tumbuhan.

B. Hasil Pengamatan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan

hasil seperti pada tabel berikut :

1. Pereaksi pengendapan

No SampelHasil pengamatan

Pereaksi Bouchardat Pereaksi Mayer1. Kopi Negatif Negatif2. Daun teh Negatif Negatif

3. CoklatTidak mengendap

(negatif)Mengendap

4. TembakauTidak mengendap

(negatif)Tidak terbentuk

endapan (negatif)

5. Kayu manis Negatif negatif

Page 15: Alkaloid q

2. Pereaksi warna

No SampelHasil pengamatan

Asam sulfatAsam sitrat

Pereaksi frode

1. Kopi Negatif negatif Negatif2. Daun teh Negatif negatif Negatif

3. CoklatTidak mengendap

(negatif)negatif negatif

4. TembakauTidak mengendap

(negatif)

Tidak terbentuk endapan (negatif)

negatif

5. Kayu manis Negatif negatif

Asisten,

MUHAJRIANTI

Page 16: Alkaloid q

TUGAS PENDAHULUAN

Fungsi-fungsi dari penambahan bahan sebagai berikut :

No. Nama bahan Fungsi

1. Serbuk biji copi Sebagai simplisia yang akan diamati

2. Serbuk tembakau Sebagai simplisia yang akan diamati

3. Serbuk kayu manis Sebagai simplisia yang akan diamati

4. Serbuk daun teh Sebagai simplisia yang akan diamati

5. Serbuk coklat Sebagai simplisia yang akan diamati

6. EterSebagai pelarut untuk lemak, lilin, atau

zat-zat lain yang kurang larut dalam air.

7. Kloroform Untuk melarutkan senyawa organik

8. AmoniakSebagai pereaksi analisis, baik kualitatif

maupun kuantitatif.

9. HCl

Untuk titrasi penentuan kadar basa dalam

sebuah larutan (sebagai pelarut bahan

baku koagulan dan flokulan)

10. Akuades Sebagai pengencer

11. Pereaksi mayerSebagai pereaksi pengendapan yang

menghasilkan endapan putih.

12. Pereaksi bhouchardatSebagai pereaksi pengendapan yang

menghasilkan endapan coklat/hitam.

13. Asam sulfatSebagai indikator ( untuk pereaksi

warna)

14. Asam sitrat

sebagai zat pemberi cita rasa dan

pengawet makanan dan minuman

(sebagai pereaksi warna)

15. Pereaksi frode Sebagai indikator (pereaksi warna)