Lapkas Snake Bite Indunk

download Lapkas Snake Bite Indunk

of 7

Transcript of Lapkas Snake Bite Indunk

  • 7/29/2019 Lapkas Snake Bite Indunk

    1/7

    LAPORAN KASUS BEDAH

    SNAKE BITE

    Dokter Pembimbing :

    dr.SOEMITRO, Sp.B.

    dr.TONI P., Sp.B.

    Disusun oleh:

    Amalia Intan

    01.208.5591

    KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH

    RSUD Dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO

    PURWODADI

  • 7/29/2019 Lapkas Snake Bite Indunk

    2/7

    2012

    IDENTITAS PENDERITA

    Nama : An. Rahmadika Cahaya Saputra

    Umur : 11 tahun

    Jenis kelamin : Laki laki

    Pekerjaan : Pelajar

    Alamat : Mayahan 1/3 Tawangharjo Grobogan

    No CM : 103888

    Bangsal : Kemuning

    Tanggal MRS : 9 Desember 2012

    I. DATA DASAR

    A. ANAMNESA

    Keluhan utama : Digigit ular.

    Riwayat Penyakit Sekarang

    2 hari SMRS pasien mengeluh digigit ular pada tangan sebelah kanan tidak

    diketahui bentuk dan warna ular karena saat sedang tertidur lelap. Pasien tergigit

    sebanyak 1 kali. Pada tangan kanan terdapat 2 luka bekas gigitan ular. Luka

    terasa nyeri hebat, panas, bengkak, dan kehitaman. Pasien mengeluh mual,

    muntah, nafsu makan turun dan pusing.

    Pasien tidak berobat, hanya lengan kanan atas diikat dengan kain. Karena

    kondisi tidak membaik, pada pukul 10.55 pasien dibawa ke RSUD Soedjati

    Purwodadi.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Sebelumnya belum pernah tergigit ular seperti ini

    Riwayat perdarahan disangkal

    Riwayat alergi, kejang, penyakit ginjal, dan jantung disangkal

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini

    Riwayat Sosial Ekonomi

    2

  • 7/29/2019 Lapkas Snake Bite Indunk

    3/7

    Penderita adalah siswa SD yang seluruh pembiayaannya ditanggung

    JAMKESMAS. Kesan: sosial ekonomi kurang.

    B. ANAMNESIS SISTEM

    Sistem serebrospinal : komposmentis, pusing (+), trauma kepala (-),

    kejang (-)

    Sistem kardiovaskuler : palpitasi (-)

    Sistem pernafasan : sesak (-), batuk (-), dahak (-), darah(-)

    Sistem gastrointestinal : nafsu makan turun, mual (+), muntah (+), nyeri

    perut (-), BAB normal

    Sistem urogenital : BAK (+) normal, hematuri (-)Sistem integumentum : terdapat dua bekas gigitan ular di manus dextra,

    Sistem muskuloskeletal : bengkak dan nyeri pada extremitas superior

    dextra

    Kesan : pasien saat ini mengeluh mual, muntah, nafsu

    makan turun, pusing, bengkak dan nyeri pada extremitas superior dextra

    C. PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan umum : lemah, tampak kesakitan sedang

    Kesadaran : komposmentis

    Tanda vital : Tensi : 100 / 60 mmHg

    Nadi : 112 x / menit, reguler, isi dan tegangan cukup

    RR : 24 x / menit, reguler

    Suhu : 36,2C axiller

    Kulit : sawo matang, turgor kulit cukup, jejas (+), odem (+),

    eritem (+), petekie (+), ekimosis (+), bula (+), nekrosis jaringan (+)

    Kepala : mesosefal

    Mata : konjungtiva palpebra anemis +/+, sklera ikterik -/-,

    ptosis -/-

    Telinga : discharge -/-

    Hidung : nafas cuping hidung -/-, septum deviasi (-), discharge (-)

    Mulut : bibir pucat (+), bibir kering (+), salivasi (-)

    Tenggorokan : T1-1, faring hiperemis (-)

    3

  • 7/29/2019 Lapkas Snake Bite Indunk

    4/7

    Leher : simetris, deviasi trakhea (-), pembesaran nnll (-)

    Thorax :

    Jantung I : ictus cordis tidak tampak

    Pa : ictus cordis teraba di SIC V 2 cm medial LMCS, tidak

    melebar, tidak kuat angkat

    Pe : konfigurasi jantung dalam batas normal

    Au : BJ I II murni, bising (-), gallop (-)

    Pulmo I : simetris statis dinamis

    Pa : stem fremitus kiri = kanan

    Pe : sonor seluruh lapangan paruAu : suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)

    Abdomen I : datar, gambaran gerak usus (-)

    Pa : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, defans

    musculer (-)

    Pe : timpani, pekak hepar (+) N

    Au : bising usus (+) normal, metallic sound (-)

    Genitalia Eksterna : tidak dilakukan pemeriksaan

    Ekstremitas : superior inferior

    Edema : + / - - / -

    Akral dingin : - / - - / -

    Sianosis : - / - - / -

    Cap. Refill : >2/

  • 7/29/2019 Lapkas Snake Bite Indunk

    5/7

    petekie (+), batas tidak tegas, ekimosis (+), warna kuku pucat,

    edema dan bula multiple sampai lengan kanan atas 30 cm

    Palpasi : nyeri tekan (+), perabaan hangat, konsistensi keras, capillary

    refill >2

    D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    a. Pemeriksaan darah

    9 Desember 2012

    Hb : 12,3 g/dl

    Leukosit : 6.600 /mm3LED I/II : 8/20

    Neutrofil : 0

    Basofil : 0

    Batang : 0

    Segmen : 80

    Limfosit : 11

    Monosit : 9

    Eritrosit : 4.550.000 /mm3

    Trombosit : 324.000 /mm3

    10 Desember 2012

    Trombosit : 323.000 /mm3

    11 Desember 2012

    Trombosit : 312.000 /mm3

    12 Desember 2012

    CT : 5 48

    BT : 2 11

    GDS : 89

    K+ : 5,01 mml/L

    Na+ : 135,8 mml/L

    5

  • 7/29/2019 Lapkas Snake Bite Indunk

    6/7

    Cl- : 93,2 mml/L

    Trombosit : 288.000 /mm3 (12 Desember 2012)

    E. RESUME

    Seorang laki laki, usia 11 tahun, datang dengan keluhan tangan kanan

    penderita tergigit ular tidak diketahui bentuk dan warna ular karena saat sedang

    tertidur lelap. Pasien tergigit sebanyak 1 kali. Pada tangan kanan terdapat 2 luka

    bekas gigitan ular. Luka terasa nyeri hebat, panas, bengkak, dan kehitaman.

    Pasien mengeluh mual, muntah, nafsu makan turun dan pusing. Pasien tidak

    berobat, hanya lengan kanan atas diikat dengan kain.Keadaan Umum : lemah, tampak kesakitan sedang

    Kesadaran : komposmentis

    Tanda Vital : hipotensi dan takikardi

    Status Internus : konjungtiva palpebra anemis +/+, bibir pucat (+), bibir

    kering (+)

    Kulit : terdapat jejas (+) bekas gigitan ular di manus dextra,

    odem (+), eritem (+), petekie (+), ekimosis (+), bula (+), nekrosis jaringan (+)

    Muskuloskeletal : bengkak dan nyeri pada extremitas superior dextra

    Lab darah rutin Hb : 12,3 g/dl

    Regio manus dextra :

    Regio manus dextra :

    Inspeksi : tampak pada punggung tangan kanan jejas (+) bekas gigitan

    ular, jaringan nekrotik (+) disekitar bekas gigitan 4 cm,

    petekie (+), batas tidak tegas, ekimosis (+), warna kuku pucat,

    edema dan bula multiple sampai lengan kanan atas 30 cm

    Palpasi : nyeri tekan (+), perabaan hangat, konsistensi keras, capillary

    refill >2

    F. PROBLEM

    Snake bite

    G. INITIAL PLANS

    6

  • 7/29/2019 Lapkas Snake Bite Indunk

    7/7

    Snake bite grade III

    (venerasi +, luka gigitan +, nyeri hebat +++, odem/eritem > 25cm/12 jam, gejala

    sistemik ++ petekie ekimosis hipotensi)

    Dx : S : gejala lokal (edema, eritem petekie, ekimosis, nyeri tekan pada luka

    gigitan, bula, nekrosis jaringan) dan sistemik (hipotensi, otot melemah,

    berkeringat, menggigil, mual, muntah, hipersalivasi, nyeri kepala,

    pandangan kabur)

    O : pemeriksaan darah rutin (Hb, leukosit, trombosit), elektrolit, ureum,

    kreatinin, urea, CT, BT, fibrinogen, golongan darah, cross match,

    urin, foto thorak, EKGTx : Injeksi anti bisa ular 1 vial intra musculer (skin test) dan 2 vial drip dalam

    500cc Nacl 0,9% atau Dextrose 5% dengan kecepatan 40 80 tetes/menit

    (grade III SABU 5 15 vial)

    ATS 1 vial (skin test)

    Injeksi cefotaxim 2 x 750 mg

    Asam mefenamat 3 x 250 mg

    Nekrotomi, debridement luka

    Mx : Pengawasan keadaan umum, tanda vital

    Cek darah (Hb, trombosit, CT, BT, fibrinogen), balance cairan dan

    elektrolit, tanda tanda hematotoksik (perdarahan di tempat gigitan-paru-

    jantung-ginjal-peritoneum-otak-gusi, hematemesis, melena, hemoptoe,

    hematuri,DIC), neurotoksis (hipertonik, fasikulasi, paresis, paralisis

    pernafasan, ptosis oftalmoplegi, paralisis otot laring, reflek abdominal,

    kejang, koma), kardiotoksis (hipotensi, henti jantung, koma), sindrom

    kompartemen (pain, pallor, paresthesia, paralysis, pulseness)

    Ex :

    - Menjelaskan tentang penangan luka pada keluarga penderita dan

    komplikasi yang mungkin terjadi.

    - Menjelaskan mungkin dapat terjadi sindrom kompartemen sehingga

    memerlukan tindakan fasciotomi.

    7