LapKas Correction

11
Diskusi Kasus Tinea Unguium + Paronikia Oleh: Preetibah Ratenavelu, S.Ked 04101401136 Pembimbing: dr. Fitriani, SpKK

description

laporan kasus

Transcript of LapKas Correction

Page 1: LapKas Correction

Diskusi Kasus

Tinea Unguium + Paronikia

Oleh:

Preetibah Ratenavelu, S.Ked04101401136

Pembimbing:

dr. Fitriani, SpKK

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FK UNSRI/RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN

2015

Page 2: LapKas Correction

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus

Tinea Unguium + Paronikia

Oleh:

Oleh:

Preetibah Ratenavelu, S.Ked

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk mengikuti

kepaniteraan klinik senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/Rumah Sakit Umum Pusat

Dr.Mohammad Hoesin Palembang periode 26 Januari-02 Maret 2015.

Palembang, 07 Februari 2015

Pembimbing

dr. Fitriani, SpKK

2

Page 3: LapKas Correction

STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI

Nama : Tn. A

Usia : 40 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Menikah

Agama : Islam

Pekerjaan : Tukang becak

Pendidikan : SD

Suku : Palembang

Alamat : Jln. Musi Raya Barat

No. Rekam Medik : 873042

Kunjungan pertama ke Poli IKKK RSMH, tanggal 30 Januari 2015.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tanggal 30 Januari 2014 pukul 10.30 WIB)

Keluhan Utama :

Kuku tangan kanan rusak dan bewarna kuning kehitaman sejak 4 pekan yang lalu.

Keluhan Tambahan :

Gatal pada kulit disekitar kuku tangan.

Riwayat Perjalanan Penyakit :

Kisaran 8 pekan yang lalu, timbul bercak kekuningan pada bagian kuku

tangan kanan, disertai gatal. Pasien tidak berobat.

Kisaran 4 pekan yang lalu, warna kekuningan pada kuku tangan kanan

berubah menjadi berwarna kecoklatan. Pasien tidak berobat.

3

Page 4: LapKas Correction

Kisaran 2 pekan yang lalu, kuku masih berwarna kecoklatan dan semakin

menghitam. Kuku rapuh dan mudah patah. Kulit di sekitar kuku tampak merah

dan bengkak. Pasien tidak berobat.

Kisaran 1 hari yang lalu, keluhan nyeri dan gatal semakin bertambah.

Pasien berobat ke poliklinik IKKK RSMH Palembang.

Riwayat Penyakit Dahulu :

- Warna kuku menjadi coklat-kehitaman disertai rasa gatal sebelumnya

disangkal.

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga :

- Kuku isteri, anak perempuan, anak laki-laki, dan kedua orang tua pasien

yang tinggal dalam satu rumah dengan pasien tidak memiliki keluhan

kuku tangan rusak dan berwarna kuku coklat kehitaman.

Riwayat Higiene :

- Pasien menggunakan satu sarung tangan yang jarang diganti selama bekerja.

Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien adalah seorang tukang becak, yang tinggal bersama seorang isteri

yang ibu rumah tangga dengan penghasilan per bulan Rp 900.000 dan memiliki

tanggungan dua anak serta kedua orang tua pasien.

Kesan: status sosial ekonomi menengah ke bawah.

PEMERIKSAAN FISIK (30 Januari 2014 pukul 11.00 WIB)

Status Generalikus

Keadaan Umum : tampak sakit ringan

Kesadaran : kompos mentis

Nadi : 88 x/menit

4

Page 5: LapKas Correction

Suhu : 36,6 °C

Pernapasan : 20 x/menit

Tinggi Badan : 170 cm

Berat Badan : 69 kg

IMT : 23.9

Status Gizi : Normoweight

Keadaan Spesifik

Kepala

Wajah : Tidak ada kelainan

Mata : Konjungtiva palpepra tidak pucat, sklera tidak ikterik

Hidung : Tidak ada kelainan

Telinga : Tidak ada kelainan

Mulut : Mukosa mulut baik, faring tidak hiperemis

Leher : Tidak ada kelainan

Thoraks : Bentuk dada simetris, retraksi dinding dada tidak ada.

Jantung : Bunyi jantung I/II Normal, denyut jantung =88x/menit, tidak

ada murmur, tidak ada gallop.

Paru-paru : Vesikuler (+) normal, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing

Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hati/lien tidak teraba,

bising usus (+) normal.

Ekstremitas : Tidak ada kelainan.

Genitalia Eksterna: Tidak ada kelainan.

Kelenjar Getah Bening : Kelenjar getah bening pada submandibula, leher,

aksila, dan inguinal tidak ada pembesaran.

Status Dermatologikus

Regio digiti I, II, III, IV, V manus dextra (Gambar 1) : - Nail plate : Onikodistrofi (+), warna putih, kuning kecoklatan hingga

5

Page 6: LapKas Correction

kehitaman

- Nail bed : sulit dinilai

- Proximal nail fold : edema regional

- Lateral nail fold : edema regional

Gambar 1. Regio digitalis manus dextra

III.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan KOH

Pemeriksaan kerokan kuku di digiti III-IV manus dextra dengan penambahan

larutan KOH 40% menggunakan mikroskop dengan pembesaran objektif 40x.

Hasil : Tidak ditemukan hifa panjang bersekat (Gambar 2) :

Gambar 2. Hasil pemeriksaan kerokan kulit dengan penambahan KOH 40%

6

Page 7: LapKas Correction

IV. RESUME

Laki-laki, 40 tahun, tinggal di Jalan Musi Raya Barat, datang dengan

keluhan utama timbul bercak kekuningan pada nail plate manus dextra, disertai

pruritus, sejak 8 pekan yang lalu. Pasien tidak berobat. Kisaran 4 pekan yang

lalu, warna kekuningan pada regio unguium manus dextra berubah menjadi

berwarna kecoklatan. Pasien tidak berobat. Kisaran 2 pekan yang lalu, nail bed

masih berwarna kecoklatan dan semakin menghitam. Kuku rapuh dan mudah

patah. Pada proximal nail fold dan lateral nail fold ditemukan edema regional.

Pasien tidak berobat. Kisaran 1 hari yang lalu, keluhan pruritus semakin

bertambah. Pasien berobat ke poliklinik IKKK RSMH Palembang.

Pada pemeriksaan fisik pada regio unguium pada nail plate ditemukan

onikodistrofi, berwarma putih, kuning kecoklatan hingga kehitaman. Nail bed

sulit dinilai dan pada proximal nail fold dan lateral nail fold terdapat edema

regional.

VII. DIAGNOSIS BANDING

1. Tinea Unguium

2. Paronikia

3. Lichen Planus

4. Kandidiasis kuku

VIII.DIAGNOSIS KERJA

Tinea Unguium + Paronikia

IX. PEMERISKAAN ANJURAN

Biakan jamur menggunakan media Dextrosa agar Sabouraud

7

Page 8: LapKas Correction

IX. TERAPI

Umum

Menyarankan kepada pasien untuk mengganti sarung tangan dengan sarung

tangan yang bersih setiap hari.

Khusus

Topikal :Lacquer Ciclopirox® 8% dioleskan 1 kali sehari selama 48 minggu.

Sistemik :Itrakonazol 200 mg 2 kali sehari selama satu minggu tiap bulan, dan diulang selama tiga bulan.

X. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

8