lapkas

5
dengan penetrasi minimal. Luka tusukan bunuh diri mempunyai variasi dalam ukuran dan kedalamannya, dan berakhir dengan satu atau dua luka tusukan di dinding dada maupun ke organ internal. Ciri luka tusuk pada bunuh diri : Lokasi pada daerah-daerah yang ada alat tubuh penting dan dapat dicapai oleh tangan korban sendiri, misalnya dada, perut. Jumlah luka mematikan biasanya satu. Ditemukan luka tusuk percobaan di sekitar luka utama, bergerombol dan dengan kedalaman yang berbeda-beda. Tidak ditemukan luka tangkis. Bila pada daerah yang ada pakaiannya, maka pakaian akan disingkirkan terlebih dahulu. Kadang-kadang tangan yang memegang senjata mengalami cadaveric spasme. 3. Kecelakaan Pada kasus tertentu hasil pemeriksaan luka tusuk kadang-kadang dapat membantu menentukan alat atau benda 1

description

lapkas forensik

Transcript of lapkas

dengan penetrasi minimal. Luka tusukan bunuh diri mempunyai variasi dalam ukuran dan kedalamannya, dan berakhir dengan satu atau dua luka tusukan di dinding dada maupun ke organ internal.Ciri luka tusuk pada bunuh diri : Lokasi pada daerah-daerah yang ada alat tubuh penting dan dapat dicapai oleh tangan korban sendiri, misalnya dada, perut. Jumlah luka mematikan biasanya satu. Ditemukan luka tusuk percobaan di sekitar luka utama, bergerombol dan dengan kedalaman yang berbeda-beda. Tidak ditemukan luka tangkis. Bila pada daerah yang ada pakaiannya, maka pakaian akan disingkirkan terlebih dahulu. Kadang-kadang tangan yang memegang senjata mengalami cadaveric spasme.3. KecelakaanPada kasus tertentu hasil pemeriksaan luka tusuk kadang-kadang dapat membantu menentukan alat atau benda penyebab luka yaitu, bila luka tusuk dibagian tubuh yang bentuknya stabil, misalnya dada dan ditemukan beberapa alat yang dicurigai sebagai penyebab luka, ditemukan patahan ujung senjata penyebab luka.Pedoman : Panjang luka adalah ukuran maksimal dari lebar senjata. Dalam luka adalah ukuran maksimal dari panjang luka.

PENYEBAB KEMATIAN Sebab-sebab kematian pada luka tusuk dibagi menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung. Pada kematian langsung biasanya terjadi perdarahan, kerusakan organ tubuh yang penting (jantung, hepar, pembuluh darah besar, dsb), dan emboli udara. Pada kematian tidak langsung biasanya terjadi karena sepsis atau infeksi.Penyebab kematian paling sering pada kasus pembunuhan yang disebabkan oleh luka tusuk adalah perdarahan hebat pada pembuluh darah besar. Cepat atau tidaknya kematian tergantung pada jumlah pembuluh darah yang terluka, dan juga jenis pembuluh darah apa saja yang terkena (arteri atau vena). Perdarahan arteri dari pembuluh darah besar bisa mengakibatkan kematian yang relatif cepat. Kehilangan darah lebih 1 liter dari pembuluh darah besar dapat berakibat fatal. Namun beberapa liter darah mungkin juga dapat hilang dari pembuluh vena yang lebih kecil sebelum kematian terjadi. Dalam luka tusuk pada bronkus, dapat terjadi perdarahan kecil yang terakumulasi pada rongga dada dan rongga perut.Ketika terjadi tusukan pada leher, juga harus dipertimbangkan penyebab kematian seperti aspirasi darah dan emboli udara. Terpotong trakea dapat menyebabkan aspirasi darah ke dalam paru-paru. Kehilangan darah dari pembuluh darah yang kecil (misalnya pembuluh darah pada kelenjar tiroid) mungkin cukup untuk menyebabkan aspirasi. Dalam lua terbuka pada pembuluh darah vena jugularis, udara dapat masuk ke pembuluh darah ketika tubuh berada dalam posisi tegak. Terpotongnya vena jugularis dapat menimbulkan emboli udara yang dapat menyumbat arteri pulmonalis. Jika ada udara yang terangkut ke ventrikel kanan melalui aliran darah, emboli udara dapat terjadi, yang dapat menyebabkan kematian.Kematian karena tamponade jantung dan kegagalan proses regulasi sentral jarang terjadi. Tamponade antung terjadi setelah darah mengalir dari jantung atau pembuluh darah besar yang berdekatan tidak dapat keluar dari perikardium.ASPEK MEDIKOLEGALDalam melakukan pemeriksaan terhadap korban hidup atau meninggal yang menderita luka akibat kekerasan, pada hakikatnya dokter diwajibkan untuk dapat memberikan kejelasan mengenai jenis luka yang terjadi, jenis kekerasan/senjata atau benda yang menyebabkan luka, dan derajat luka.Pada penentuan luka secara medikolegal seperti pada tindakan bunuh diri, pembunuhan atau kecelakaan dapat ditentukan dengan mengumpulkan semua data pemeriksaan korban. Aspek yang harus diperhatikan dalam kasus bunuh diri dan pembunuhan :a) Bunuh diriPada pemeriksaan luka dengan teliti sering didapatkan satu atau lebih luka lebih dangkal dan berjalan sejajar sekitar luka utama, luka tersebut adalah luka percobaan. Selain dada dalam hal ini daerah jantung maka pada daerah perut yang biasanya di daerah lambung, adalah merupakan daerah-daerah yang sering dipilih korban untuk kasus-kasus bunuh diri. Dengan adanya senjata yang tergenggam erart cadaveric spasm hampir dapat ditentukan dengan pastikan bahwa korban telah melakukan bunuh diri.

b) PembunuhanJumlah luka umumnya lebih dari satu, tidak mempunyai lokasi atau tempat khusus, seringkali didapati luka-luka yang didapat sewaktu korban mengadakan perlawanan (luka perlawanan).3