lapkas jiwa

30
LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

description

dzcd

Transcript of lapkas jiwa

Page 1: lapkas jiwa

LAPORAN KASUSSKIZOFRENIA HEBEFRENIK

Page 2: lapkas jiwa

LAPORAN KASUSIDENTITAS PASIENNama : Nn. FSUmur : 24 tahunJenis kelamin : perempuanTempat tanggal lahir : 26-03-1990Status perkawinan : belum menikahPendidikan terakhir : lulus SDPekerjaan : tidak kerjaAgama : islamAlamat sekarang : batu 8 atas jl.nuriCara pemeriksaan : pemeriksa berkunjung

ke rumah pasienTanggal pemeriksaan : 08 february 2015

Page 3: lapkas jiwa

RIWAYAT PSIKIATRI

Anamesis di lakukan secara autoanamesis dan alloanamesis pada tanggal 8 february 2015 pukul 16.00 wib di rumah nn MS

KELUHAN UTAMASering jalan mondar-mandir terutama pada saat sebelum tidur

Page 4: lapkas jiwa

RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

Auto anamesisNn.FS mengatakan nn FS tida ada keluhan yang di

rasakan, merasa baik. Nn.MS bisa mengurus diri dan membantu pekerjaan

rumah seperti ,membantu ibu memasak, dan mencuci baju,tetapi hanya baju Nn.MS saja yg ia cuci.

Nn. MS mengatakan tidak ad pikiran aneh, tidak ada bisikan.

Nn.MS tidur ditemani oleh ibu nya walaupun masih ada kamar kosong di rumah Nn.MS,

ia mengatakan tidak berani tidur sendiri karena takut dan seram, ia mengatakan seram dan takut karna ada hantu di hutan belakang rumahnya

Page 5: lapkas jiwa

Alloanamesis ( ibu dan ayah Nn.MS)

Dari anamesis dengan ibu Nn.MS. ibu berpendapat keadaan Nn.MS sekarang tampak lebih baik.

Menurut ayah os mulai sejak kecil os tampak pendiam dan jarang bergaul saat di sekolah dasar dan kebetulan ayah os adalah salah satu guru pengajar di sekolah dasar tersebut,

os lebih sering termenung, os agak susah membaca dan susah utuk menerima pelajaran yang di berikan guru di sekolah, os bersekolah hanya sampai tamat Sekolah Dasar dan tidak melanjutkan ke tingkat SLTP.

os mulai sakit sejak umur 12 tahun dan sering menunjukan kelainan seperti selalu marah marah tanpa sebab, mengomel, selalu jalan mondar mandir,

tahun 2012 sempat berobat di kota medan dan mendapat pengobatan

sempat berhenti minum obat selama 1 bulan,teapi tidak ada gejala kumat lalu baru berobat ke poli psikiatri Rumah sakit angkaatan laut tanjung pinang.

Page 6: lapkas jiwa

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUM NYARiwayat gangguan psikiatri sebelumnyaSejak Umur 12 th os sering marah marah,

ngomel2, dan suka jalan mondar mandir, Mengalami kelainan sejak kecil, sering termenung, menyendiri, dan susah untuk menerima pelajaran dan sulit utk membaca

Riwayat gangguan medisriwayat demam tinggi di sangkal, kejang dan sakit

lain di sangkal, riwayat jatuh dari motor ada tetapi ortu meyakinkan tidak ada benturan di kepala dan tidak sampai pingsan.

Riwayat gangguan psikoaktifPenggunaan zat psikoaktif, merokok dan alcohol di

sangkal

Page 7: lapkas jiwa

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIRiwayat parenatal dan perinatalBerdasarkan keterangan dari ibu pasien, pada

saat mengandung ibu sering mengeluh sakit magh dan mengkonsumsi obat magh/antasida, ibu px melahirkan px dengan spontan dan tidak ada kelainan2 yg di jumpai saat px di lahir kan 

Riwayat masa kanak dan remajaNy.FS merupakan anak yg pendiam, suka

termenung, sulit membaca dan susah utuk menerima pelajaran dari sekolah, nn.FS hanya tamat sekolah dasar kelaas enam dan tidak melanjutkan ke tingkat SLTP

Page 8: lapkas jiwa

Riwayat masa dewasaRiwayat pendidikanNn.FS bersekolah hanya sampai sekolah dasar kelas

enamRiwayat pekarjaanNn.FS tidak bekerjaRiwayat perkawinanNn.FS belum menikahAktifitas socialNn.FS jarang berkawan/bergaul karena tidak ada

kawan, tetapi selalu di ajak ortu ny mengikuti kegiatan senam diabetes di RSAL setiap hari minggu.

Riwayat agamaNn.FS beragama islamRiwayat pelanggaran hokumNn.fs tidak pernah melakukan pelanggaran hukum

Page 9: lapkas jiwa

Situasi kehidupan sekarangNn.FS sekarang tinggal bertiga bersama

ayah dan ibu kandung nya, pasien tidur masih bersam ortunya, karena takut akan hantu, kakak pertama dan kedua Nn.FS sudah berkeluarga dan sesekali berkunjung ke rumah orang tua nya.

Riwayat keluargaNn.FS anak ketiga dari tiga bersaudara.

Tidak terdapat gangguan seperti Nn.FS di dalam silsilah keluarga. Nn.FS hidup sederhana dan berkecukupan bersama kedua orang tua nya

Page 10: lapkas jiwa

genogram

Page 11: lapkas jiwa

PEMERIKSAAN STATUS MENTALISDESKRIPSI UMUMPENAMPILANNn.FS adalah seorang perempuan usia 24 tahun.

Penampilan tampak sesuai usia, berdandan cukup rapi, kulit agak kecoklatan, memakai celana dan baju kaos, agak tampak kekanak2an

Prilaku dan aktifitas psikomotorNn.FS dapat menjawab pertanyaan dengan kata2

jelas. tetepi jawban pasien kadang2 berubah2 dan sering menjawab dengan kata TIDAK TAHU

Sikap terhadap pemeriksaNn.FS kooperatif dapat menjawab pertanyaan yang

di ajukan pemeriksa

Page 12: lapkas jiwa

Mood dan afekMood : eutimik (suasana perasaan dalam

rentang normal, yakni indifidu mempunyai penghayatan perasaan yang luas dan serasi dengan irama hidup)

Afek : tumpul (gangguan pada afek yang dimanifestasikan oleh penurunan yang berat pada intensitas irama perasaan yang di ekspresikan

Keserasian : tidak serasi

Page 13: lapkas jiwa

Karakteristik bicaraSelama wawancara Nn.FS dapat mendengar dan

menjawab pertanyaan dengan jelas tetapi selalu berubah-ubah dan sering mengatakan tidak tahu, artikulasi jelas, volume baik, intonasi baik, kontak mata baik.

Gangguan persepsiHalusinasi : (+) visual,sering melihat

hantu di belakang rumah Waham : tidak adaDerealisasi : tidak adaDepersonalisasi : tidak adaPikiranBentuk pikiran : mampu menjawab pertanyaan

sesuai dengan yang di tanyakan.Isi pikiran : normal

Page 14: lapkas jiwa

Kesadaran dan fungsi kognitifTingkat kesadaran : compos mentisOrientasi : orientasi waktu, tempat

dan orang kurangDaya konsentrasi : cukup baikPerhatian : cukup mampu

memusatkan perhatianDaya ingat : cukup baik Daya nilaiUji daya nilai : baikTilikanTilikan terbatas derajat tilikan : 4 ( pemahaman

bahwa dirinya sakit, tetapi tidak tahu penyebabnya ) Taraf dapat di percayaPada umumnya cukup dapat di percaya.

Page 15: lapkas jiwa

PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUTPemeriksaan fisikKeadaan umum : tampak baikKesadaran : compos mentisTanda vital : TD:120/70mmhg N:90x/m

R: 20x/mKepala : mata: CA/SI (-/-)Leher : dalam batas normalThoraaks : rhonki/ whizzing (-/-)Abdomen :DBNEkstermitas :DBNPemeriksaan neurologisMata : gerakan bola mata searah, reflek cahaya +Tremor : tremor tidak di jumpaiPemeriksaan penunjangTidak dilakukan pemeriksaan penunjang

Page 16: lapkas jiwa

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Telah diperiksa seorang pasien bernama Nn.FS berusia 24 tahun, beragama islam, berpendidikan SD kelas 6, saat ini tidak bekerja, kegiatan di rumah membantu ibu di rumah seperti memasak, mencuci baju. Bertempat tinggal di batu 8 atas jalan nuri. Pemeriksa datang ke rumah pasien. terdapat retardasi mental. Keluarga mengeluhkan Nn.FS selalu jalan mondar mandir dan saat sebelum tidur.

Page 17: lapkas jiwa

FORMULASI DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan anamesis dan

pemeriksaan fisik, dari anamesis di dapat penderita menunjukkan gejala

yg berkaitan dengan jiwa yaitu skizofrenia (f20) selam 12 tahun,

pada keadaan ini pasien telah memenuhi criteria skizofrenia (PPDG III) yaitu though brocasting (isi pikiran tersiar keluar sehingga orang lain umumnya mengetahuinya),

delution of control dan halusinasi fisual. Namun os terdapat kriteria yang cendrung mengaruh ke gangguan jiwa hebefrenik (f.20.1). dimana os termasuk dalam kriteria umum skizofrenia, berusia 15-25 tahun,

kepribadian primorbid (senang menyendiri), telah mengalami kejadian ini selama 2-3 bualan (12 tahun) prilaku afek pada saat mengalami ganguan dangkal dan tidak wajar.

Page 18: lapkas jiwa

DIAGNOSIS MULTI TAKSIALAksis I : skizofrenia hebefrenik (f.20.1),

Aksis II : retardasi mental ringan-sedangAksis III : tidak adaAksis IV : retardasi mental ringan (f70)Aksis V : 61-50 gejala sedang(moderate),

disabilitas sedang

Page 19: lapkas jiwa

PROBLEMOrganobiologi : Tidak di dapatPsikologis : Terdapat redartasi mentalSocial :Terdapat gangguan dalam bidang social

Page 20: lapkas jiwa

RENCANA TERAPI

PsikofarmakaResperidone 2 x 1Arkine 2 x 1PsikotrapiTerhadap indifidu berupa konseling dan bimbingan,

yaitu memberikan pengertian kepada os tentang penyakitnya agar os dapat memahami kondisi dirinya

Terhadap keluarga yaitu memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang terdekat os tentang keadaan os dan menciptakan lingkungan yang kondusif agar dapat membantu proses penyembuhan os.

Page 21: lapkas jiwa

Prognosis

Quo ad vitam : bonam Quo ad funcition : dubia ad malam Quo ad sanation : dubia ad malam

Page 22: lapkas jiwa

DISKUSIDiagnosis ditegakkan berdasarkan anamesis

dan pemeriksaan fisik. Dari anamesis didapatkan penderita menunjukan gejala yang berkaitan dengan gangguan skizofrenia hebefrenik sejak 12 tahun yang lalu.

Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum di ketahui) dan perjalanan penyakit (tidak selalu bersifat kronis dan deterioritating) yang luas, sertaa jumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetic, fisik, dan social budaya

Page 23: lapkas jiwa

KRITERIA DIAGNOSIS SKIZOFRENIA F.20 (PPGDJ III)

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :

-thougt echo = isi pikiran diri nya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda atau

-tought insersion or whitdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) dan

-thougt broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnya mengetahuinya.

Page 24: lapkas jiwa

–delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau

-Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau

-delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar : (tentang dirinya = secara jelas, merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran, tindakan atau pengindraan khusus).

-delution perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik dan mukjizat.

Page 25: lapkas jiwa

Halusional AuditorikSuara halusinasi yang berkomentar secara terus

menerus terhadap prilaku pasienMendiskusiksn perihal pasien diantara mereka

sendiri (diantara berbagai suara yang berbicaraJenis suara halusinasi lain yang berasal dari

salah satu bagian tubuhWaham waham menetap jenis lainnya yang

menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan makluk asing atau dunia lain)

Page 26: lapkas jiwa

Atau paling sedikit dua gejala yang harus selalu ada secara jelas :

Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja,apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengan berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,ataupun disertai ole hide ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan bulan terus menerus.

Arus pikiran yang terputus (break) atau mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme

Prilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement),posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea,negativism,mutisme,dan stupor.

Gejala negative seperti sikap apatis ,bicara yang jarang dan respon emosional yang menumpuk tidak wajar,biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan social dan menurunnya kinerja social, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuretika.

Page 27: lapkas jiwa

Adapun gejala gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk gsetiap fase nonpsikotik prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall Quality) dari beberapa aspek prilaku pribadi (personal behavior),bermanifestasi sebagai hilangnya minat ,minat hidup tak bertujuan ,tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri ( self absorbed attitude) dan penarikan diri secara social.

Page 28: lapkas jiwa

KRITERIA DIAGNOSIS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK F.20.1 (PPDGJ III)Pedoman diagnosticMemenuhi kriteria umum diagnosis skizofreniaDiagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya

ditegakkan pada usia remaja atau dewasa mudaKepribadian premorbid menunjukan cirri khas :

pemalu dan senang menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk menentukan diagnosus.

Untuk meyakinkan umum nya diperlukan pengamatan kontiniu selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan :

Page 29: lapkas jiwa

Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta menerisme, ada kecendrungan untuk menyendiri (solitaries) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan.

Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar`(inaproriate),sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner),tertawa menyeringai (grimaces),manneriwme , mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondriakal dan ungkapan kata yang di ulang ulang (reiterated phrases)

Proses pikir yang mengalami disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoheren,

Page 30: lapkas jiwa

Gangguan afektif dan dorongan kehendak , serta gangguan proses pikir biasanya menonjol.

Halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ( fleeting and fragmentary delusion and hallucination).

Dorongan kehendak (drive) dan bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose).

Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat buat terhadap agama , filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien.