Lap Sc Resti

3
Laporan Operasi SC Nama Pasien : Ny.Cut Shinta / th Operator : dr. Trestyawaty, Sp.OG Hari/ Tanggal : Selasa/ 21-10-2014 Asisten I : Alamat : sukaraja tiga Asisten II : MR/Reg : 247511/11607 Anastesi : dr. Hartawan, Sp.An Jenis Anastesi : Spinal Anastesi Instrumen : Doni Pukul 11.00 WIB 1. Terlentang dalam keadaan narkosis spina 2. Dilakukan aseptik dan antiseptik di daerah perut dan sekitarnya 3. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril 4. Dilakukan insisi pfanensteil dua jari diatas simphisis sepanjang 10 cm 5. Insisi diperdalam secara tajam dan tumpul menembus peritoneum 6. Peritoneum profunda dibuka, tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Diputuskan untuk dilakukan Sectio Cesaria transperitoneal profundadengan cara berikut: - Dilakukan insisi SBR semilunar pada segmen bawah uterus sepanjang ± 6 cm, secraa tajam didapatkan ketuban jernih, tidak berbau, encer, cukup exp teraba mioma - Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala

description

jjj

Transcript of Lap Sc Resti

Page 1: Lap Sc Resti

Laporan Operasi SC

Nama Pasien : Ny.Cut Shinta / th Operator : dr. Trestyawaty, Sp.OG

Hari/ Tanggal : Selasa/ 21-10-2014 Asisten I :

Alamat : sukaraja tiga Asisten II :

MR/Reg : 247511/11607 Anastesi : dr. Hartawan, Sp.An

Jenis Anastesi : Spinal Anastesi Instrumen : Doni

Pukul 11.00 WIB

1. Terlentang dalam keadaan narkosis spina

2. Dilakukan aseptik dan antiseptik di daerah perut dan sekitarnya

3. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril

4. Dilakukan insisi pfanensteil dua jari diatas simphisis sepanjang 10 cm

5. Insisi diperdalam secara tajam dan tumpul menembus peritoneum

6. Peritoneum profunda dibuka, tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Diputuskan untuk

dilakukan Sectio Cesaria transperitoneal profundadengan cara berikut:

- Dilakukan insisi SBR semilunar pada segmen bawah uterus sepanjang ± 6 cm, secraa

tajam didapatkan ketuban jernih, tidak berbau, encer, cukup exp teraba mioma

- Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala

7. . Pukul 10.35 WIB lahir neonatus hidup laki-laki, BB : 3100 gram PB : 47 cm A/S : 8/9

FTAGA

8. . Diberikan oksitosin drip ke dalam cairan infus sebanyak 20 IU, plasenta dilahirkan

dengan tarikan ringan pada tali pusat.

11. Pukul 10.40 WIB lahir plasenta lengkap dengan berat ± 5000 gram PTP ± 50 cm,

dengan ukuran 16 x 17 cm, selanjutnya dilakukan pembersihan cavum uteri dengan kassa

12. Kemudian dilakukan pemasangan IUD dalam cavum uteri

13. Dilakukan penutupan dinding uteri dengan cara:

- penjahitan pada kedua sudut luka insisi segmen bawah rahim secara figure of eight

dengan benang chromic catgut no I..

- Dilakukan penjahitan segmen bawah uteri satu lapis jelujur festoon dengan benang

cgromic catgut no I

- perdarahan diperlakukan sebagaimana mestinya

15. Peritoneum dijahit jelujurdengan plain no 2.0

Page 2: Lap Sc Resti

16. Otot dijahit secara satu – satu dengan catgut nomor 2.0

17. Fascia dijahit secara jelujur festoon dengan PGA nomor 1.0

18. Subcutis dijahit secara satu –satu dengan plain catgut nomor 2.0

19. Kutis dijahit secara jelujur subkutikuler dengan chromic catgut nomor 2.0

20. Luka operasi dibersihkan lalu ditutup dengan softratule, kassa dab hypafix.

21. Pukul 11.15 WIB operasi selesai.

Diagnosis Pra-Bedah :

G2P0A1 dengan PEB+ fetal hypoxiae.c CTP 2x

Diagnosis Post – Op :

P1A1 post section, CTP 2x

Tindakan: SSTP

Tindakan : SSTP