Resti Yuni Hastari 1001077

19
Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata ‘kontra’ yang berarti mencegah/menghalangi dan ‘konse berarti pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma. Jadi kon diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai a antara sel telur dengan sperma. Kontrasepsi dapat menggunakan berbagai mac dengan menggunakan hormon, alat ataupun melalui prosedur operasi. Tingkat kontrasepsi tergantung dari usia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan apakah menggunakan kontrasepsi tersebut secara benar. Banyak metode kontrasepsi yang memberikan tingkat efektivitas hingga 99 % jika digunakan secara tepat. Jenis kontr ada saat ini adalah : kondom (pria atau wanita), pil (baik yang kombinasi atau hany saja), implan/susuk, suntik, patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan cap, IUD vasektomi dan tubektomi. Jenis-Jenis Kontrasepsi Yang dibahas disini adalah jenis kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia, ya 1. Kondom Kondom merupakan jenis kontrasepsi penghalang mekanik. Kon mencegah kehamilan dan infeksi penyakit kelamindengan cara menghentikan sperma untuk masuk ke dalam vagina. Kondom dapat terbuat dari bahan latex(karet), polyurethane (plastik), sedangkan kondom wanita terbuat dari polyurethane. Pasanga mempunyai alergi terhadap latex dapat menggunakan kondom terbuat dari polyurethane. Efektivitas kondom pria antara sedangkanefektivitas kondom wanita antara79-95 %. Harap diperhatikan bahwa kondom priadan wanita sebaiknya jangan digunakan secara bersamaan.

Transcript of Resti Yuni Hastari 1001077

Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah/menghalangi dan konsepsi yang berarti pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma. Kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam cara, baik dengan menggunakan hormon, alat ataupun melalui prosedur operasi. Tingkat efektivitas dari kontrasepsi tergantung dari usia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan yang terutama apakah menggunakan kontrasepsi tersebut secara benar. Banyak metode kontrasepsi yang memberikan tingkat efektivitas hingga 99 % jika digunakan secara tepat. Jenis kontrasepsi yang ada saat ini adalah : kondom (pria atau wanita), pil (baik yang kombinasi atau hanya progestogen saja), implan/susuk, suntik, patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan cap, IUD dan IUS, serta vasektomi dan tubektomi. Jenis-Jenis Kontrasepsi Yang dibahas disini adalah jenis kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia, yaitu : 1. Kondom

Kondom merupakan jenis kontrasepsi penghalang mekanik. Kondom mencegah kehamilan dan infeksi penyakit kelamin dengan cara menghentikan sperma untuk masuk ke dalam vagina. Kondom pria dapat terbuat dari bahan latex (karet), polyurethane (plastik), sedangkan kondom wanita terbuat dari polyurethane. Pasangan yang mempunyai alergi terhadap latex dapat menggunakan kondom yang terbuat dari polyurethane. Efektivitas kondom pria antara 85-98 % sedangkan efektivitas kondom wanita antara 79-95 %. Harap diperhatikan bahwa kondom pria dan wanita sebaiknya jangan digunakan secara bersamaan.

2. Suntik

Suntikan kontrasepsi diberikan setiap 3 bulan sekali. Suntikan kontrasepsi mengandung hormon progestogen yang menyerupai hormon progesterone yang diproduksi oleh wanita selama 2 minggu pada setiap awal siklus menstruasi. Hormon tersebut mencegah wanita untuk melepaskan sel telur sehingga memberikan efek kontrasepsi. Banyak klinik kesehatan yang menyarankan penggunaan kondom pada minggu pertama saat suntik kontrasepsi. Sekitar 3 dari 100 orang yang menggunakan kontrasepsi suntik dapat mengalami kehamilan pada tahun pertama pemakaiannya.

3. Implan

Implan atau susuk kontrasepsi merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk batang dengan panjang sekitar 4 cm yang di dalamnya terdapat hormon progestogen, implan ini kemudian dimasukkan ke dalam kulit di bagian lengan atas. Hormon tersebut kemudian akan dilepaskan secara perlahan dan implan ini dapat efektif sebagai alat kontrasepsi selama 3 tahun. Sama seperti pada kontrasepsi suntik, maka disarankan penggunaan kondom untuk minggu pertama sejak pemasangan implan kontrasepsi tersebut.

4. IUD & IUS

IUD (intra uterine device) merupakan alat kecil berbentuk seperti huruf T yang lentur dan diletakkan di dalam rahim untuk mencegah kehamilan, efek kontrasepsi didapatkan dari lilitan tembaga yang ada di

badan IUD. IUD merupakan salah satu kontrasepsi yang paling banyak digunakan di dunia. Efektivitas IUD sangat tinggi sekitar 99,2-99,9 %, tetapi IUD tidak memberikan perlindungan bagi penularan penyakit menular seksual (PMS). Saat ini sudah ada modifikasi lain dari IUD yang disebut dengan IUS (intra uterine system), bila pada IUD efek kontrasepsi berasal dari lilitan tembaga dan dapat efektif selama 12 tahun maka pada IUS efek kontrasepsi didapat melalui pelepasan hormon progestogen dan efektif selama 5 tahun. Baik IUD dan IUS mempunyai benang plastik yang menempel pada bagian bawah alat, benang tersebut dapat teraba oleh jari didalam vagina tetapi tidak terlihat dari luar vagina. Disarankan untuk memeriksa keberadaan benang tersebut setiap habis menstruasi supaya posisi IUD dapat diketahui.

5. Pil Kontrasepsi

Pil kontrasepsi dapat berupa pil kombinasi (berisi hormon estrogen & progestogen) ataupun hanya berisi progestogen saja. Pil kontrasepsi bekerja dengan cara mencegah terjadinya ovulasi dan mencegah terjadinya penebalan dinding rahim. Apabila pil kontrasepsi ini digunakan secara tepat maka angka kejadian kehamilannya hanya 3 dari 1000 wanita. Disarankan penggunaan kontrasepsi lain (kondom) pada minggu pertama pemakaian pil kontrasepsi.

Kelebihan & Kekurangan Dari Masing-Masing Alat Kontrasepsi Setiap metode kontrasepsi pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut kelebihan dan kekurangan dari metode kontrasepsi yang telah disebutkan diatas :

No Jenis Kontrasepsi 1. Kondom

Kelebihan

Kekurangan

Bila digunakan secara tepat maka kondom

Kekurarngan

penggunaan

kondom memerlukan latihan dan tidak efisien

dapat digunakan untuk mencegah kehamilan

Karena sangat tipis maka kondom mudah robek bila tidak digunakan atau

dan penularan penyakit menular seksual (PMS)

Kondom mempengaruhi kesuburan

tidak

disimpan sesuai aturan Beberapa pria tidak dapat mempertahankan

jika

ereksinya

digunakan dalam jangka panjang

saat menggunakan kondom. Setelah terjadi ejakulasi, pria harus menarik penisnya dari vagina, bila tidak, dapat terjadi resiko kehamilan atau penularan penyakit menular seksual.

Kondom mudah didapat dan tersedia dengan

harga yang terjangkau

Kondom yang terbuat dari latex dapat menimbulkan

alergi bagi beberapa orang.

2.

Suntik Kontrasepsi

Dapat digunakan oleh ibu yang menyusui.

Dapat mempengaruhi siklus mentruasi.

Tidak perlu dikonsumsi

Kekurangan

suntik

setiap hari atau dipakai sebelum

kontrasepsi /kb suntik dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita.

melakukan

hubungan seksual. Darah menstruasi

Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.

menjadi lebih sedikit dan membantu mengatasi

Harus

mengunjungi

kram saat menstruasi.

dokter/klinik setiap 3 bulan sekali untuk mendapatkan suntikan berikutnya.

3.

Implan/Susuk Kontrasepsi

Dapat terjadinya

mencegah kehamilan

Sama

seperti

kekurangan suntik, dapat siklus

kontrasepsi Implan/Susuk mempengaruhi

dalam jangka waktu 3 tahun.

Sama dapat

seperti digunakan

suntik, oleh

mentruasi. Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.

wanita yang menyusui.

Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan

Dapat

menyebabkan

kenaikan berat badan pada beberapa wanita.

hubungan seksual.

4.

IUD/IUS

Merupakan

metode

Pada

4

bulan dapat

pertama terjadi

kontrasepsi yang sangat efektif.

pemakaian resiko infeksi. Kekurangan

Bagi wanita yang tidak tahan terhadap hormon dapat menggunakan IUD dengan lilitan tembaga.

IUD/IUS

alatnya dapat keluar tanpa disadari.

Tembaga pada IUD dapat meningkatkan darah

IUS

dapat

membuat

menstruasi menjadi lebih sedikit (sesuai untuk

menstruasi menstruasi. Walaupun

dan

kram

yang sering mengalami menstruasi hebat).

jarang

terjadi,

IUD/IUS dapat menancap ke dalam rahim.

5.

Pil Kontrasepsi/kb

Mengurangi terkena dan endometrium. kanker

resiko rahim kanker

Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.

Harus rutin diminum setiap hari.

Mengurangi menstruasi dan

darah kram

Saat

pertama

pemakaian

dapat timbul pusing dan spotting.

saat menstruasi.

Dapat mengontrol waktu untuk menstruasi. terjadinya

Efek samping yang mungkin dirasakan kepala, perubahan adalah depresi, mood sakit letih, dan

Untuk pil tertentu dapat mengurangi jerawat hirsutism tumbuh pria). timbulnya ataupun (rambut menyerupai

menurunnya nafsu seksual. Kekurangan Untuk pil kb tertentu harganya bisa mahal dan memerlukan resep

dokter untuk pembeliannya.

Contoh Obat Kontrasepsi TRINORDIOL*-28

Indikasi: Trinordiol*-28 diindikasikan untuk pencegahan kehamilan.

Kontra Indikasi: Kontraseptiva oral tak boleh digunakan untuk wanita dengan keluhan-keluhan di bawah ini: 1. Thrombophlebitis atau kelainan thromboembolik. 2. Penyakit pembuluh darah ceberal atau pembuluh darah koroner. 3. Kelainan fungsi hati yang nyata. 4. Diketahui atau diduga adanya kanker buah dada atau alat-alat genital. 5. Diketahui atau diduga adanya neoplasia yang tergantung pada estrogen. 6. Perdarahan genital abnormal yang tak terdiagnosa. 7. Diketahui atau diduga adanya kehamilan. 8. Riwayat masa lalu dari kelainan pembuluh darah dalam thrombophlebitis atau kelainan thromboembolik. Deskripsi: Petunjuk-petunjuk penggunaan pil kontraseptiva oral Trinordiol*-28

Trinordiol*-28 hanya digunakan atas anjuran dokter atau petugas kesehatan yang ditunjuk.

Pemerian: Tiap kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet. Tablet-tablet ini disusun dalam kemasan menurut urutan sebagai berikut: 6 tablet kuning tua dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.05 mg

levonorgestrel, 5 tablet putih dari 0.04 mg etinilestradiol dan 0.075 mg levonorgestrel, 10 tablet kuning dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.125 mg levonorgestrel, 7 tablet innert merah dari 31.835 mg laktosa. Cara Kerja: Kombinasi kontraseptiva oral terutama bekerja melalui mekanisme penekanan gonadotropin disebabkan karena aktivitas estrogenik dan progestasional dari komponen yang dikandungnya. Cara kerja yang utama ialah menghambat ovulasi, tetapi perubahan dari saluran genital, termasuk dalam perubahan mukosa serviks (yang lebih mempersulit penetrasi sperma), dapat turut ambil bagian dalam aktivitas kontraseptik. Kemasan: Kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet dalam gelembung plastik disegel dengan foil. Pada foil diberi tanda nam-nam hari dalam seminggu. Tablet pertama diminum pada hari pertama dari siklus haid. Mulailah minum tablet dari bagian foil yang berwarna merah yang sesuai dengan hari dimulainya haid. Tablet-tablet berikutnya diminum mengikuti arah panah, sampai semua tablet habis. Kemasan berikutnya dimulai dari bagian foil yang berwarna merah yang bertanda hari yang sama pada kemasan mula-mula. Dosis dan Cara Pemakaian: Satu tablet sehari untuk 28 hari berturut-turut dalam urutan yang tepat seperti diuraikan di atas. Tablet-tablet diminum terus menerus tanpa dihentikan. Segera setelah satu kemasan habis, mulailah dengan kemasan yang baru dan diminum seperti diuraikan di atas. Dianjurkan tablet Trinordiol*-28 diminum setiap hari pada waktu yang sama, sebaiknya setelah makan atau pada waktu mau tidur. Bila pemakai merasa mual, sebaiknya tablet diminum dengan susu.

Siklus Pertama: Selama pemakaian siklus pertama, pasien dianjurkan meminum satu tablet setiap hari selama 28 hari berturut-turut, dimulai dari hari pertama dari siklus haid (hari kesatu datangnya haid adalah hari pertama). Perdarahan akan terjadi sebelum tablet Trinordiol*-28 terakhir diminum.

Siklus-siklus Berikutnya: Pemakai hendaknya segera mulai kemasan berikutnya walaupun perdarahan masih berlangsung. Tiap 28 hari penggunaan Trinordiol*-28 dimulai pada hari yang samaseperti pada pemakaianpertama kalinya pada bagian foil berwarna merah dan mengikuti jadual yang sama. Meskipun terjadinya kehamilan sangat kecilbila tablet digunakan sesuai petunjuk bila perdarahan tidak terjadi setelah tablet terakhir diminum, kemungkinan hamil harus dipertimbangkan. Bila pasien tidak menuruti cara penggunaan yang tertera (lupa satu atau lebih tablet atau mulai minum tablet yang terlupa pada hari terlambat daripada seharusnya) kemungkinan hamil harus dipertimbangkan pada saat tidak terjadi haid dan dilakukan cara-cara dianostik yang tepat sebelum pengobatan dilanjutkan.Bila pasien telah mengikuti petunjuk pengobatan dan telah minum tablet dua siklus berturut-turut tidak terjadi haid, tidak terjadinya kehamilan harus benar-benar dipastikan oleh dokter atau petugas kesehatan yang ditunjuk sebelum penggunaan tablet kontrasepsinya dilanjutkan. Tablet-tablet yang Terlupa Diminum: Pemakai harus diinstruksikan untuk meminum tablet yang terlupa secepatnya setelah teringat. Bila dua tablet berturut-turut terlupakan, keduanya harus diminum setelah teringat. Tablet berikutnya harus diminum pada waktu yang sama. Tiap saat pasien terlupakan satu atau dua tablet , ia harus juga mnggunakan cara kontraseptiva tambahan non steroidal (misalnya cara mekanis) sampai ia telah meminum satu tablet tiap hari untuk 7 hari berturut-turut. Bila tiga tablet berturut-turut selain tablet berwarna merah terlupakan, semua pengobatan harus dihentikan dan sisa obat harus dibuang. Siklus tablet yang baru harus dimulai pada hari kedelapan setelah tablet terakhir diminum dan suatu kontraseptiva tambahan non steroidal (misalnya cara mekanis) sampai ia telah meminum satu tablet tiap hari untuk 14 hari berturut-turut.

Efek Samping: Efek samaping yang ringan termasuk khloasma, sakit kepala, mual, perubahan berat badan ringan, melunaknya buah dada, perubahan aliran haid, perubahan libido, sedikit perdarahan

intermenstruasi yang sementara dan jiwa tertekan. Dalam semua kasus ini pemakai harus melanjutkan penggunaan Trinordiol*-28 dan ada kemungkinan efek samping akan hilang. Bila efek samping berlanjut atau sangat mengganggu, pasien harus menghubungi dokter atau petugas kesehatan yang ditunjuk. Peringatan: 1. Bertambahnya resiko thromboembolik dan gangguan thrombotik pada penggunaan kontraseptiva oral telah diketahui. waspada terhadap gejala-gejala Dokter atau petugas kesehatan yang ditunjuk harus dini dan gangguang-gangguan ini (misalnya

thrombophlebitis, embolisma paru-paru, gangguan pembuluh darah otak, penyumbatan koroner thrombosis pada retina, thrombosis mesentric). Bila salah satu dari gejala-gejala ini nampak atau dicurigai, obat harus dihentikan dengan segera. 2. Bertambahnya resiko infark jantung sehubungan dengan penggunaan kontraseptiva oral telah dilaporkan. Dari penyelidikan-penyelidikan diketahui bahwa makin banyak dasar dari

faktor-faktor resiko penyakit pembuluh darah koroner (merokok sigaret, hipertensi, hiperkholesterolemia, obesitas, diabetes, preeclamtic toxemia) makin tinggi resiko terjadinya infark jantung tanpa mempedulikan apakah pasien menggunakan kontraseptiva oral, ternyata merupakan penambah faktor resiko. 3. Merokok sigaret menambah resiko efek samping serius kardiovaskuler pada penggunaan kontraseptiva oral. Risiko ini bertambah dengan umur dan merokok berat (15 atau lebih sigaret setiap hari) dan sangat menonjol pada wanita berusia lebih dari 35 tahun. Wanita yang menggunakan kontraseptiva oral harus dianjurkan dengan sangat agar tidak merokok. 4. Hentikan kontraseptiva oral dan gunakan cara diagnostik dan terapeutik yang tepat bila terjadi kehilangan pengelihatan mendadak atau berangsur-angsur, proptosis atau diplopia, terjadi serangan atau bertambah beratnya migrain, atau terjadi sakit kepala pola baru yang berulang-ulang, yang menetap atau hebat, papilledema atau setiap adanya tanda-tanda dari memburuknya pembuluh darah retina. 5. Memburuknya fungsi hati (misalnya adenoma,hepatoma, hamartoma, timbulnya bisul) yang kadang-kadang fatal yang pernah dilaporkan pada wanita yang menggunakan kontraseptiva oral. Keadaan memburuk demikian dapat muncul sebagai massa abdomen atau dengan tandatanda atau gejala-gejala abdomen akut. Keadaan memburuk ini harus diperhatikan bila

pemakai menderita sakit abdomen dan melunaknya abdomen atau adanya perdarahan intra abdomen. Keadaan memburuk ini telah dilaporkan pada penggunaan kontraseptiva oral jangka pendek maupun panjang. 6. Pemberian kontraseptiva oral pada masa setelah melahirkan dapat mengganggu laktasi. Mungkin ada penurunan jumlah dan mutu air susu ibu, lagipula sebagian kecil dari zat-zat hormon dalam kontraseptiva oral telah dijumpai dalam air susu ibu yang menggunakan obat ini. Pengaruhnya bila da terhadap bayi yang disusuinya belum dapat dipastikan. 7. Penyelidikan melaporkan bertambahnya risiko pada penyakit kandung empeduyang dipastikan secara pembedahan pada wanita yang menggunakan kontraseptiva oral dan estrogen. 8. Peninggian tekanan darah telah dilaporkan pada pasien yang mendapat kontraseptiva oral. Pada beberapa wanita, dapat timbul hipertensi dalam beberapa bulan sejak permulaan menggunakan kontraseptiva oral. Penggunaan pada tahun pertama pengaruhnya terhadap wanita dengan hipertensi biasanya rendah, tetapi akan bertambah dengan bertambahnya waktu penggunaan. Umur juga sangat berhubungan erat dengan terjadinya hipertensi pada pemakai kontraseptiva oral. Wanita yang sebelumnya telah menderita hipertensi selama kehamilan lebih mungkin terjadi kenaikan tekanan darah dengan nyata, pemberian obat harus dihentikan. Hipertensi yang timbul sebagai akibat penggunaan kontraseptiva oral biasanya kembali normal setelah berhenti minum obat. 9. 4 - 6 kali bertambahnya risiko komplikasi setelah operasi thromboembolik telah dilaporkan pada pemakai kontraseptiva oral. Bila mungkin kontraseptiva oral harus dihentikan paling sedikit 4 minggu sebelum operasi disertai dengan bertambahnya risiko thromboembolisme.

Pencegahan: 1. Pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit yang teliti harus dilakukan sebelum memberikan kontraseptiva oral dan pemeriksaan secara berkala selama penggunaannya. Perhatian khusus harus diberikan terhadap tekanan darah, buah dada, rongga mulut dan organ-organ pelvik, termasuk apusan Papanicolaou.

2. Karena zat-zat ini dapat menyebabkan retensi cairan tubuh, keadaan yang dapat dipengaruhi oleh faktor ini, seperti epilepsi, migrain, asma, kelainan fungsi jantung atau ginjal, memerlukan pengamatan yang hati-hati. 3. Pada perdarahan tiba-tiba dan dalam semua kasus perdarahan yang tak teratur dari vagina harus diingat penyebab-penyebab non fungsional. Pada perdarahan vagina yang tak terdiagnosa, dianjurkan cara-cara diagnostik yang tepat. 4. Pasien dengan riwayat depresi psikis harus diobservasi hati-hati dan obatnya dihentikan bila depresi muncul kembali sampai derajat yang hebat. 5. Berkurangnya toleransi glukosa telah dikehaui dalam persentase yang berarti pada pemakai kontraseptiva oral. Dengan alasan ini, maka penderita diabetes harus diawasi dengan hati-hati selagi menggunakan kontraseptiva oral. 6. Ichterus karena tersumbatnya saluran empedu telah dilaporkan pada pemakaian kontraseptiva oral. Bila ini terjadi, harus segera dihentikan. Pemakai dengan riwayat ichterus kandung empedu, harus diawasi dengan hati-hati selagi menggunakan kontraseptiva oral. 7. Dibawah pengaruh obat-obatan estrogen-progesteron, uterinleiomyomata yang sudah ada dapat bertambah dalam ukurannya. 8. Evaluasi endokrin dan mungkin juga tes fungsi hati dapat terpengaruh pada emberian Trinordiol*-28, oleh karena itu bila tes-tes tersebut abnormal pada pemakai yang menggunakan Trinordiol*-28 hentikan pemakainnya dan ulangi tes dua bulan setelah berhenti minum obat. 9. Pemakai kontraseptiva oral dapat mengalami gangguan dalam metabolisme trypthopan normal yang dapat mengakibatkan defisiensi pyridoksina yang relatif. Keuntungan klinis masih harus ditentukan. 10. Kadar folat dalam serum dapat tertekan olehterapi kontraseptiva oral. Wanita yang menjadi hamil dalam waktu singkat setelah berhenti dengan kontraseptiva oralmempunya peluang besar akan terjadinya kekurangan folat dan komplikasi yang berkenaan dengan itu. 11. Dianjurkan pada wanita yang berhenti dengan kontraseptiva oral dengan maksud untuk menjadi hamil, untuk menggunakan cara kontraseptiva non steroidal lainnya selama beberapa waktu sebelum mulai hamil.

Interaksi Obat: Penurunan khasiat dan meningkatnya kejadian perdarahan telah dihubungkan dengan penggunaan serentak dengan rifampisin. Hubungan serupa telah dianjurkan dengan barbiturat, fenilbutazon, fenitoin natrium dan ampisilin. Interaksi antara estrogen dan antidepresan trisiklik menghasilkan tanda-tanda keracunan pada wanita. Penyimpanan: Simpan pada suhu ruangan (25 sampai 30 derajat Celsius), sejuk dan kering.

Jauhkan dari jangkauan anak-anak. HARUS DENGAN RESEP DOKTER * Merek dagang terdaftar Jenis: Tablet Produsen: PT Sunthi Sepuri

Microgynon

Indikasi: Kontrasepsi oral Kontra Indikasi: Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK) tidak boleh digunakan jika terdapat salah satu dari keadaan yang tercantum di bawah ini. Jika salah satu dari keadaan tersebut terjadi untuk pertama kali sewaktu pemakaian KOK, pemakaiannya harus segera dihentikan.

-

Adanya atau riwayat trombotik/tromboembolik vena atau arteri yang pernah terjadi (misatnya trombosis vena dalam, embotisme paru-paru, infark miokardial) atau serangan pada pembuluh darah otak.

-

Adanya atau riwayat prodomi trombosis (misalnya serangan iskemik sementara, angina pectoris).

-

Riwayat migren dengan gejala-gejala neurologi fokal. Diabetes meillitus yang berkaitan dengan pembuluh darah. Adanya faktor risiko yang hebat atau berganda pada trombosis vena atau arteri mungkin pula merupakan suatu kontra indikasi (lihat pada "Peringatan dan perhatian).

-

Pankreatitis atau riwayatnya yang diasosiasikan dengan hipertrigliseridemia yang parah. Adanya atau riwayat penyakit hati yang parah selama fungsi hati belum kembali normal. Adanya atau riwayat adanya tumor hati (jinak atau ganas). Diketahui atau dicurigai adanya keganasan yang dipengaruhi oleh hormon seks (contohnya dari organ kelamin atau payudara).

-

Perdarahan vagina yang tidak bisa terdiagnosa. Adanya atau diperkirakan adanya kehamilan. Hipersensitivitas terhadap zat aktif atau zat-zat tambahan. Riwayat herpes gestationis. Sickle-cell anaemia

Komposisi: 21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg Levonorgestrel dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.

Cara kerja obat Efek kontrasepsi KOK (Kontrasepsi Oral Kombinasi) didasarkan atas interaksi beberapa faktor, yang terpenting di antaranya terlihat sebagai inhibisi ovulasi dan perubahan-perubahan sekresi leher rahim. Di samping sebagai perlindungan terhadap kehamilan, KOK mempunyai beberapa sifat positif, di samping efek-efek negatif (lihat Peringatan, Efek samping), yang berguna dalam

menentukan metoda kontrol kelahiran. Siklus menjadi lebih teratur dan menstruasi tidak terlalu nyeri dan perdarahan menjadi sedikit. Hal terakhir ini menyebabkan penurunan terjadinya kekurangan zat besi. Di samping itu, terdapat bukti penurunan risiko kanker rahim dan kanker indung telur. Terlebih lagi, KOK dengan dosis yang lebih tinggi (0.05 mg Etinilestradiol), menunjukkan penurunan terjadinya kista ovarium, penyakit radang panggul, tumor jinak pada payudara, dan kehamilan ektopik. Apakah hal ini juga berlaku pada KOK dosis-rendah masih perlu dibuktikan.

Efek samping Efek samping yang sangat serius berkaitan dengan pemakaian KOK tertera pada bagian "Peringatan". Efek samping lain telah dilaporkan pada pemakai KOK tetapi yang kaitannya belum dibenarkan dan juga belum dibantah adalah: Payudara : sensitivitas, nyeri, pembesaran dan sekresi. Sistem saraf pusat : sakit kepala, migren, perubahan libido, depresi/perubahan suasana hati. Saluran pencernaan : mual, muntah dan keluhan lambung lainnya. Kulit : berbagai gangguan kulit (contohnya: ruam, erythema nodosum, erythema multiforme). Urogenital : perubahan sekresi vagina, perubahan menstruasi, perdarahan antar menstruasi. Mata : intoleransi terhadap lensa kontak. Lain-lain : retensi air, perubahan berat badan, reaksi hipersensitivitas.

Pada wanita yang sensitif, penggunaan Microgynon kadang-kadang dapat menimbulkan kloasma yang semakin parah apabila terkena sinar matahari. Wanita ini harus menghindari paparan sinar matahari yang terlalu lama.

DIANE 2 mg 0,035 mg

Siproteron Etinilestradiol

INDIKASI : Gejala androgenasi pada wanita ,hirsutisme ringan ,alopesia androgenic. KONTRA INDIKASI : Kehamilan,menyusui, gangguan fungsi hati parah, sindrom dubin johnson,rotor sindrom , proses tromboembolik, anemia sickle cell,kanker payudara atau peranakan, gangguan metabolisme lemak, riwayat herpes, otosklerosis yang memburuk selama kehamilan yang lalu ; diabetes parah dengan perubahan pada vaskular. DOSIS :

Mulai pada hari pertama mentruasi : tiap hari 1 tablet selama 21 hari, lalu 7 hari tanpa tablet, mulai lagi 1 tablet tiap hari selama 21 hari, demikian seterusnya sekurang-kurangnya 3-4 bulan setelah tanda-tanda penyakit hilang.

EXLUTON

Indikasi: Kontrasepsi oral. Kontra Indikasi: Kehamilan Penyakit hati berat atau riwayat keadaan inijika hasil tes fungsi hati gagal untuk kembali normal, ikterus kolestatik, riwayat ikterus kehamilan atau ikterus karena penggunaan steroid, sindroma rotor dan sindroma Dubin-Johnson. Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa. Riwayat dari kehamilan tuba atau salpingitis.

-

Riwayat selama kehamilan atau sebelum menggunakan steroid dari pruritus berat atau herpes gestation.

Komposisi: Tiap kemasan EXLUTON 28 terdiri Linestrenol (suatu progestogen) 0.5 mg. Karakteristik: dari 28 tablet. Tiap tablet mengandung:

Dosis dan Cara Pemakaian: Tablet diminum dari kemasan pertama dimulai pada hari pertama haid. Ini juga diterapkan bila berganti dari kontrasepsi oral merek lain. Satu tablet diminum tiap hari pada waktu yang sama, tanpa interupsi. Jika interval waktu antara minum tablet adalah lebih dari 27 jam, khasiat kontrasepsi akan dipengaruhi. Kemasan berikutnya harus dimulai setelah kemasan lama habis tanpa interval bebas tablet. Setelah kelahiran, pemakaian dapat dimulai pada hari pertama haid spontan pertama. Jika diperlukan untuk dimuali lebih awal, misalnya segera setelah melahirkan, tindakan pencegahan kontrasepsi tambahan diperlukan selama 14 hari pertama minum tablet. Setelah keguguran atau aborsi pemakaian harus dimulai dengan segera. Dalam hal ini tidak diperlukan tindakan tindakan pencegahan kontrasepsi tambahan. Kehamilan dan Menyusui: Penggunaan Selama

EXLUTON 28 dikontra-indikasikan selama kehamilan.

EXLUTON 28 terlihat tidak memiliki efek yang merugikan pada laktasi dan ekskresi linestrenol pada air susu dapat diabaikan.

ANDALAN PIL KB

Indikasi: Biasanya, bila Andalan diminum sesuai petunjuk, sel-sel telur dicegah pematangannya sehingga tidak sampai pada keadaan di mana mereka dapat dibuahi. Tambahan lagi, lendir leher rahim tetap kental sehingga seperma pria sukar untuknaik. Lebih dari itu, lapisan endometrium tidak dipersiapkan untuk nidasi dari sel telur yang sudah dibuahi. Karena itu Andalan memberikan perlindungan berganda terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Kontra Indikasi: Kehamilan, gangguan fungsi hati yang hebat, penyakit kuning atau rasa gatal-gatal yang terus menerus selama kehamilan sebelumnya, sindroma Dubin-Johnson, sindroma Rotor, pernah atau sedang mengalami proses troboembolik di arteri-arteri atau vena-vena dan keadaan dimana ada kecendrungan ke arah penyakit-penyakit tersebut (misalnya gangguan sistem pembekuan darah dengan kecendrungan menuju trobosis penyakit-penyakit jantng tertentu), anemia sickle cell, adanya kanker payudara atau endometrium yang masih diderita atau sedang diobati, diabetes berat disertai perubahan vaskular, gangguan metabolisme lemak, riwayat adanya herpes pada waktu hamil, otosklerosis yang memburuk selama kehamilan. KOMPOSISI: Kemasan 28 hari (kemasan "Every-day" = "Tiap hari") berisi 21 tablet salut gula yang mengandung hormon masing-masing 0,15mg Levonorgestrel dan 0,03mg (30 mikrogram) Ethinylestrodiol ditambah dengan 7 tablet salut gula yang tidak mengandung hormon.

PEMBUNGKUSAN: Kemasan 21 tablet salut gula berisi hormon dan 7 tablet salut gula yang tidak mengandung hormon di dalam kemasan 28 hari dirancang khusus sedemikian rupa sehingga memungkinkan

Anda minum satu tablet salut gula setiap hari tanpa istirahat. Biasanya, perdarahan akan terjadi kira-kira setiap 4 minggu selagi Anda minum tablet salut gula - tablet salut gula dari bagian kemasan berwarna biru. Kemasan menunjukkan hari-hari apa tablet seharusnya diminum.

DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN: Sebelum Anda minum Andalan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan ginekologi menyeluruh (termasuk pemeriksaan payudara) dan adanya riwayat kasus keluarga perlu dicatat dengan teliti. Tambahan lagi gangguan sistem pembekuan harus disingkirkan apabila ada salah satu keluarga dekat pernah menderita penyakit-penyakit tromboembolik (misalnya deep vein thrombosis, stroke, infark miokard) di kala usia muda. Sebagai tindakan pencegahan, harus dilakukan pemeriksaan kontrol setiap 6 bulan bila tablet salut gula-tablet salut gula ini digunakan jangka panjang. Hanya pada pemakaian awal, Anda harus memakai tambahan cara pencegahan kehamilan tanpa hormon (kecuali pantang berkala dan pengukuran suhu badan) selama 14 hari pertama untuk menjamin bahwa Anda benar-benar terlindung dari kehamilan sejak hari pertama tablet salut gula diminum.