Toxoplasmosis (resti).doc

download Toxoplasmosis (resti).doc

of 16

Transcript of Toxoplasmosis (resti).doc

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    1/16

    PENDAHULUAN

    Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yaitu penyakit pada hewan yang dapat

    ditularkan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh sporozoa yang dikenal dengan nama

    Toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii adalah parasit intraseluler pada momocytedan sel-

    sel endothelial pada berbagai organ tubuh. Toxoplasma ini biasanya berbentuk bulat atau

    oval, jarang ditemukan dalam darah perifer, tetapi sering ditemukan dalam jumlah besar

    pada organ-organ tubuh seperti pada jaringan hati, limpa, sumsum tulang, paru-paru, otak,

    ginjal, dan jantung. Penderita toxoplasmosis sering tidak memperlihatkan suatu gejala klinis

    yang jelas sehingga dalam menentukan diagnosis penyakit toxoplasmosis sering terabaikan

    dalam praktek dokter sehari-hari dan dapat mengancam nyawa selama kehamilan, pada

    janin, bayi baru lahir, dan pada pasien immunocompromised !ierra,"##$, %iswani,"#'.

    Toxoplasma gondii tersebar luas infeksi pada manusia meskipun prevalensinya

    bervariasi dari tempat ke tempat dan diperkirakan bahwa sampai lima puluh juta orang di

    seluruh dunia terinfeksi. !ecara keseluruhan, kurang dari #,&( dari populasi umum telah

    dipelajari untuk terinfeksi kongenital )ilaporkan lahir prevalensi dengan toksoplasmosis

    bawaan berkisar dari satu sampai sepuluh per .### kelahiran hidup. *nfeksi pada manusia

    dan hewan model toksoplasmosis tampaknya dipengaruhi oleh inokulum, virulensi ukuran

    organisme, jenis kelamin, dan status imunologi !ierra, "##$'.

    Pada makalah ini akan dibahas lebih detail tentang toksoplasmosis kongenital serta

    pemeriksaan laboratorium yang dapat digunkan sebagai penunjang diagnosis, monitoring

    maupun prognosis pada toksoplasmosis kongenital.

    DAUR HIDUP dan TRANSMISI TOXOPLASMA

    Toxoplasma gondii ditularkan oleh tiga jalur utama. Pertama, manusia dapat

    memperoleh T.gondii dengan makan daging mentah atau kurang matang yang terinfeksi,

    terutama daging babi, daging kambing. +edua, manusia secara tidak sengaja bisa menelan

    ookista toxoplasma kotoran kucing', baik dari kotak sampah atau dari tanah misalnya dariberkebun'. +etiga, pada wanita hamil menularkan infeksi ke janin melalui transplasenta

    !ierra,"##$'

    Transmisi melalui transplasenta menyebabkan toksoplasmosis congenital. frekuensi

    transmisi dan keparahan penyakit berbeda antara masa gestasi, selama minggu pertama

    kehamilan transmisi vertical rendah namun merupakan penyebab utama kelainan pada

    janin. Transmisi melalui plasenta meningkat mendekati #( menjelang akhir kehamilan,

    tetapi Proporsi bayi baru lahir yang sakit rendah. Perubahan endokrin selama kehamilan

    berperan dalam membentukmenentukan ukuran dan maturitas plasenta dan respon imun

    1

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    2/16

    janin yang tentu saja member efek sebagai proteksi dari adanya invasi dan melawan infeksi

    legria'.

    Gambar 1. Daur hidup T. gondii dan mani!"#a"i $%ini" #o$"op%a"mo"i" &Mon#o'a()**+,

    Transmisi toxoplasma kongenital hanya terjadi bila infeksi toxoplasma akut terjadi

    selama kehamilan. /ila infeksi akut dialami ibu selama kehamilan yang telah memiliki

    antibodi antitoksoplasma karena sebelumnya telah terpapar, risiko bayi lahir memperoleh

    infeksi kengenital adalah 0-1&.### ibu hamil. 2isiko meningkat menjadi 3#&.### ibu hamil

    bila ibu tidak mempunyai antibodi spesifik Prawirohardjo, !, "##'.*nfeksi maternal menyebabkan parasitemia, yaitu saat parasit dapat mencapai

    plasenta. !elama invasi dan menetap di plasenta parasit berkembang biak serta sebagianyang lain berhasil memperoleh akses ke sirkulasi janin. Telah diketahui adanya korelasi

    antara isolasi toxoplasmadi jaringan plasenta dan infeksi neonatus, artinya bahwa hasil

    isolasi positif di jarinagn plasenta menunjukkan terjadinya infeksi pada neonatus dan

    sebaliknya hasil isolasi negatif menegaskan infeksi neonatus tidak ada Prawirohardjo, !,

    "##'.

    Pa#og!n!"i" To-op%a"mo"i" ong!ni#a%

    2

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    3/16

    !elama kehamilan ada sejumlah imunologi perubahan yang memfasilitasi implantasi

    plasenta dan kelangsungan hidup janin. *ni mungkin tidak mengherankan bahwa kerentanan

    terhadap jumlah patogen dicatat selama kehamilan, termasuk infeksi. 4anita yang sebelum

    kehamilan mengalami seropositif biasanya terlindung dari infeksi akut dan tidak melahirkan

    neonatus dengan infeksi kongenital. Pedoman umum berikut dapat digunakan untuk

    mengevaluasi infeksi kongenital. pabila infeksi terjadi 5 6 bulan sebelum konsepsi, resiko

    infeksi kongenital tidak didapatkan. Tetapi jika infeksi diperoleh 76 bulan sebelum konsepsi,

    kemungkinan infeksi transplasenta akan meningkat sejalan dengan interval antara infeksi

    dan konsepsi yang semakin dekat. )iusulkan bahwa genotipe yang berbeda mungkin

    sebagian bertanggung jawab atas pathogenicities yang berbeda diamati pada infeksi

    sebagai Tipe ** strain yang dikenal memiliki prevalensi infeksi manusia secara keseluruhan,

    sedangkan strain tipe * lebih terwakili dalam studi toksoplasmosis kongenital. !ebagian

    besar anak dengan toksoplasmosis kongenital muncul perkembangan normal tetapi sampai

    dengan 8( memiliki bukti kerusakan saraf permanen atau tunanetra bilateral !ierra,"##$'.

    9odulasi dari respon imun dimediasi oleh perubahan hormon yang berkaitan dengan

    kehamilan, termasuk hormon estrogen, testosteron, dan progesteron, yang semuanya

    meningkat selama kehamilan. %ormon ini menginduksi respon imun untuk melepaskan

    makrofag, sel :+, sel mast, eosinofil, neutrofil, dan sel T pada desidua. Progesteron juga

    telah terbukti bertanggung jawab pada T sel dalam memproduksi *;- selama kehamilan

    dan menghambat fungsi sel :+ dan *;-&". !ebaliknya, terjadi respon imunitas yang kuat

    yang kuat terhadap T. gondii yang melibatkan stimulasi :+ dan aktivasi sel Th& yang dapat

    mengganggu perkembangan kehamilan 4eiss,"##1'.

    Pada wanita hamil yang tampak sehat yang terinfeksi dengan T. gondii selama

    kehamilan, laju transmisi dan perkembangan janin bervariasi dengan trimester. )engan

    demikian, infeksi selama trimester pertama memiliki risiko yang relatif lebih tinggi

    aborsi spontan, meskipun ini masih muncul. relatif kecil dibandingkan dengan kedua atau

    ketiga trimester. !ebaliknya, kemungkinan bawaan infeksi meningkat trimester di mana

    infeksi terjadi, "3 ( trimester pertama, kedua trimester 30 (, dan trimester ketiga 63 (.*nfeksi kongenital terjadi karena produksi *

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    4/16

    terhadap infeksi berulang. 9eskipun reinfeksi dapat terjadi, tampaknya tidak menghasilkan

    penyakit atau dalam transmisi bawaan dari parasit )algAB,"##'

    ?angguan pada plasenta adalah merupakan syarat terjadinya kelainan kongenital

    dan parasitemia ibu. Plasenta yang terinfeksi kemudian bertindak sebagai reservoir di mana

    parasit dapat menyebar ke janin dan menimbulkan kelainan sistemik.

    +etika ibu secara kronis terinfeksi T.gondii, parasit tidak aktif dalam jaringan ibu dan tidak

    ada faseparasitaemic. *nfeksi toksoplasma pada awal kehamilan menyebabkan keguguran

    atau kematian intra-uterus. )alam janin yang bertahan hidup, sebagian besar adalah lesi

    otak karena otak dan nekrosis vaskulitis. *nfeksi awal terjadi pada kehamilan, semakin buruk

    hasilnya adalah untuk janin, baik dalam jangka kelangsungan hidup dan seCuelae

    !ierra,"##$'

    Tachyzoites merangsang makrofag untuk memproduksi *;-&". *;-&" akan

    mengaktifkan sel :+ dan T-sel untuk memproduksi gamma interferon dan penting untuk

    imunitas. Produksi oksida nitrat melindungi terhadap infeksi T.gondii dan pada saat yang

    sama membatasi respon kekebalan mungkin berkontribusi terhadap pembentukan infeksi

    kronis. )alam sebuah penelitian terbaru oleh 9atowicka-+arna et al. "##$' yang

    mengevaluasi respon humoral Th" *;-3, *;-6, *;-' dan respon sel Th& *;-&", T:

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    5/16

    kalsifikasi serebral agak jarang. Tidak ada tanda-tanda yang dijelaskan pada bayi baru lahir

    dengan

    penyakit bawaan yang patognomonik untuk toksoplasmosis dan dapat menirukan dengan

    infeksi kongenital dengan lainnya patogen, termasuk cytomegalovirus, virus herpes simpleks

    virus, rubella, dan sifilis 9ontoya,"##0'.

    %ipersekresi sitokin proinflamatorik terutama tipe * tidak hanya berdampak pada

    kerusakan jaringan dan organ, tetapi juga meningkatkan kejadian diseminasi takizoit

    transplasental . Peningkatan diseminasi takizoit transplasental terkait dengan peningkatan

    sekresi *

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    6/16

    manusia interferon gamma dan menunjukkan sitotoksisitas terhadap sel yang terinfeksi

    secara invitro. T-helper Th-&' sel T F)0 G menghasilkan *

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    7/16

    Pungsi cairan amnion dilakukan setelah usia kehamilan &6 minggu atau sekurang-

    kurangnya 0 minggu setelah diketahui adanya infeksi maternal. )iagnosis prenatal

    didasarkan pada pemeriksaan PF2 yang didasarkan pada deteksi ): parasit, tetapi pada

    hampir seluruh pusat referensi, dilakukan juga inokulasi cairan amnion pada tikus.

    Pemeriksaan ini didasarkan pada deteksi respons antibodi pada binatang dengan

    melakukan pemeriksaan serum yang diambil 0 sampai 6 minggu setelah inokulasi.

    Pemeriksaan ini merupakan deteksi parasit yang paling bermakna di tahun &$#-an, tetapi

    karena response time-nya yang lama, dan sensitivitasnya lebih rendah dibandingkan PF2,

    sekarang pemeriksaan ini hanya dilakukan untuk isolasi galur dan untuk tujuan epidemiologi

    saja. Tetapi pemeriksaan ini masih berguna pada kasus-kasus dimana diperoleh hasil PF2

    yang tidak dapat disimpulkan meskipun jarang seperti ditemukannya Taq polymerase

    inhibitor.2obert-?angneux and )ardK, "#&"'.

    !aat ini teknologi realtime PF2 telah menggantikan PF2 konvensional dalam

    praktek rutin, dan berkontribusi dalam meningkatkan sensitivitas. Tahun "###, %oman dkk

    menerangkan sebuah target sekuensi yang baru, 2@P-3"$, yang bisa diulang "##-8## kali

    pada genom Toksoplasma dan dijanjikan performannya lebih baik. )i Perancis sebuah

    penelitian multicenter menunjukkan penggunaan 2@P-3"$ realtime PF2 mempunyai

    sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan /& gene.!ebuah studi klinis prospektif

    muticenter baru-baru ini, telah mengevaluasi performan dari 2@P 3"$ real timePF2 dan

    menunjukkan bahwa parasit dapat dideteksi pada cairan amnion sebanyak 01 dari 3& janin

    yang terinfeksi $"(', sehingga menunjukkan sensitivitas yang tinggi dari diagnosis prenatal

    dengan menggunakan target ini. danya hasil false negatif diakui disebabkan karena

    densitas parasit yang rendah di cairan amnion atau mungkin karena terlambatnya transfer

    parasit melalui plasenta, dibandingkan dengan keterbatasan didalam teknik. Tetapi faktanya

    adalah pada diagnosis prenatal, sensitivitasnya lebih rendah pada infeksi maternal yg terjadi

    pada trimester pertama kehamilan, dibandingkan dengan infeksi yang didapat pada masa

    kehamilan selanjutnya. %al ini menunjukkan bahwa transmisi vertikal dapat terjadi setelah

    pemeriksaan cairan amnion. !elain itu pengobatan pada ibu yang lebih awal dapatberkontribusi dengan berkurangnya jumlah parasit di ruang janin, yang dapat menerangkan

    rendahnya jumlah parasit yang terhitung di cairan amnion2obert-?angneux and )ardK,

    "#&"'.

    PF2 kuantitatif dapat digunakan sebagai petanda prognostik sejak konsentrasi T.

    gondii yang lebih tinggi di cairan amnion berhubungan dengan tanda klinis pada janin atau

    neonatus. /eberapa penelitian juga menunjukkan bahwa PF2 mempunyai negative

    prediktive valuehampir #( untuk infeksi maternal yang terjadi pada kehamilan trimester

    pertama atau kedua. )isisi lain sebuah hasil PF2 yang positif, bila ditunjukkan oleh

    laboratorium referensi yang terakreditasi, dan menggunakan guideline umum untuk

    7

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    8/16

    mencegah kontaminasi, mempunyaipositive predictive value#( 2obert-?angneux and

    )ardK, "#&"'.

    Tab!% 1. ;aboratorium diagnostik untuk toxoplasmosissecara umum'2ormana et al.,

    "##6'.

    8

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    9/16

    !krining post natal pada neonatus adalah pendekatan untuk menunjang diagnosis

    prenatal dan dapat digunakan sebagai pengukuran alternatif dinegara-negara dimana

    skrining serologi pada wanita hamil tidak diimplementasikan.Hleh karena itu skrining pada

    neonatus merupakan hal penting untuk diagnosis infeksi yang cukup baik sebagai

    pengganti beberapa hasil false negative dari diagnosis antenatal2obert-?angneux and

    )ardK, "#&"'.

    9

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    10/16

    Tab!% ). /iological techniCues used and their interpretation for diagnosis of neonatal

    congenital toxoplasmosis2obert-?angneux and )ardK, "#&"'.

    P!m!ri$"aan Labora#orium Pada To$"op%a"mo"i" ong!ni#a%

    1,. U/i "!ro%ogi

    )iagnosis serologi umumnya didasarkan pada deteksi antibodi spesifik isotype yang

    diproduksi oleh neonatus. )eteksi *g9 dan *g spesifik antibodi yang tidak dapat melintasi

    plasenta merupakan marker kunci pada infeksi janin yang membutuhkan konfirmasi lebih

    lanjut jika dideteksi pada serum darah tali pusat, karena dapat terkontaminasi dengan serum

    darah ibu sewaktu proses melahirkan. Jang paling sensitif untuk pemeriksaan ini adalah tes

    *!?. :amun demikian sensitivitas deteksi untuk *g9 dan *g adalah tidak melebihi 1#(

    dan 63( secara berurutan'. Pada hampir seluruh penelitian menunjukkan kisaran 0#(

    hingga 1#( untuk *g9. /uruknya deteksi untuk *g9 dan *g spesifik pada neonatus,menunjukkan adanya pengaruh pengobatan pada ibu seperti yang ditunjukkan oleh

    10

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    11/16

    penelitian muticenter di @ropa, dan lebih spesifik lagi di Perancis, dimana wanita yang

    mengalami serokonversi biasanya diobati, dilaporkan bahwa sensitivitas *g9 secara

    signifikan lebih rendah pada ibu yang diberi terapi pyrimethamine dan sulfonamide

    dibandingkan pada ibu yang diberi terapi spiramycin 2obert-?angneux and )ardK, "#&"'.

    +arena *g? maternal secara pasif ditransfer in utero, pemeriksaan kuantitatif

    sederhana tidak dapat membantu dalam diagnosis infeksi janin. Titer *g? merefleksikan

    hampir seluruh jumlah antibodi yang ditransfer dan dengan mudah menghilangkan kadar

    *g? yang rendah yang disintesis oleh neonatusnya sendiri. Hleh karena itu analisa kualitatif

    dibutuhkan untuk membedakan antara antibodi yang disintesis oleh ibu dengan antibodi

    yang disintesis oleh neonatus yang terinfeksi, seperti mengenali antigen T. gondii yang

    berbeda. !ebuah analisa komparasi *g? spesifik ibu dan neonatus dapat membantu

    menyediakan bukti serologi infeksi janin. Terutama jika *g dan *g9 tidak terdeteksi.

    Western blotting 4/' merupakan analisa kwalitatif untuk specific *g? atau *g9 dengan

    membandingkan pola pita atau pola presipitasi, dari pasangan serum ibu L anak baru lahir

    mother-newborn'./eberapa studi telah menganalisisdiagnostic performance dari 4/ dan

    dilaporkan sensitivitasnya 0( sampai 3#( untuk deteksi *g? pada saat lahir dan 1(

    sampai "( pada 8 bulan pertama kehidupan. +ombinasi 4/ dengn deteksi *g? dan *g9

    meningkatkan sensitivitas menjadi 63( sampai 1$( pada saat dilahirkan dan 8( sampai

    $0( pada saat usia 8 bulan pertama. +ombinasi *!? dan 4/ bahkan menghasilkan bukti

    lebih baik dalam beberapa studi tadi 2obert-?angneux and )ardK, "#&"'.

    ),. D!#!$"i para"i#

    Pemeriksaan parasitologi pada jaringan plasenta adalah salah satu alat biologi yang

    digunakan untuk mendiagnosis toksoplasmosis kongenital pada saat kelahiran sejalan

    dengan skrining serologi pada neonatus. danya parasit di plasenta didasarkan pada

    inokulasi pada tikus dan deteksi ): dengan PF2. %ampir seluruh penelitian melaporkan

    bahwa pemeriksaan plasenta mempunyai sensitivitas 0" - 1&( dan spesifisitas $" to #(

    tergantung pada teknik yang digunakan. +ombinasi kedua metode menunjukkanpeningkatan sensitivitas hingga 10(. 9irip dengan *g9 serologi skrining penurunan

    sensitivitas pada deteksi parasit yang menggunakan inokulasi tikus, dilaporkan pada

    beberapa studi jika si ibu sudah mendapatkan pengobatan dengan regimen kombinasi

    antara pirimethadine dan sulfonamide. Terlepas dari hasil yang bermacam-macam untuk

    sensitivitas,positive predictive valuetetap tinggi sekitar $&-#( untuk pemeriksaan tikus.

    Dadi hasil pemeriksaan plasenta yang positif merupakan parameter yang sangat penting

    dalam manajemen neonatus yang diduga terinfeksi secara kongenital2obert-?angneux and

    )ardK, "#&"'.

    11

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    12/16

    Pada ibu dengan tahap akhir masa kehamilan yang tinggi kemungkinan untuk

    terjadinya transmisi vertikal parasit, maka pemeriksaan plasenta mampu menggantikan

    kekurangandiagnosis prenatal. pabila diagnosis prenatal negatif atau *g9 tidak terdeteksi

    pada neonatus, deteksi parasit pada plasenta merupakan satu-satunya bukti telah terjadinya

    infeksi kongenital pada saat lahir atau 8 bulan pertama kehidupan2obert-?angneux and

    )ardK,"#&"

    0,. Sabin !%dman d'! #!"# &SDT,

    9erupakan tes yang pertama dikembangkan untuk laboraratory diagnosis infeksiT.

    gondii, dan masih dianggap sebagai Mgold standardN.!

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    13/16

    satu atau single commercial kitdalam mendeteksi toxoplasma-specific *g9, sebagai satu-

    satunya penentu atau determinan adanya recent toxoplasma infectionpada wanita hamil.

    Hleh karena itu direkomendasikan bagi pasien yang di follow-up akan lebih baik dilakukan

    olehreference center, dan commercial kitssebaiknya dievaluasi untuk memperoleh derajat

    akurasi yang tertinggi dan dapat diulang untuk skrining tes. !ecara umum dugaan telah

    terjadi infeksi toksoplasma didasarkan pada deteksi adanya specific +g antibodies dan

    spesimendirujuk untukkonfirmasi pada reference center dimana !

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    14/16

    selection!perkembangan. )issosiasi antigen$antibody complexesyang merefleksikan avidity

    yang lebih rendahlebih menunujukkan kepadaprimary infection. 4anita hamil denganavidity

    antibodiesadalah mereka yang telah terinfeksi sekurang-kurangnya 8L3 bulan sebelumnya

    dan hal ini membuat avidity test menjadi sangat berguna dan reliablepada kehamilan first

    trimesterjika dideteksi adanya high-avidity. Djika avidityrendah atau borderline maka perlu

    berhati-hati dalam menginterpretasi, sehingga memerlukan temuan klinis. /eberapa studi

    menunjukkan bahwa tes ini reliable dan valuable dalam penegakan diagnosis recent

    infectionselama kehamilan awal2ormana et al., "##6'.

    6,.Animaldancell culture inoculation

    !ebuah konfirmasi laboratorium yang pasti tentang infeksi toxoplasmosis yang aktif

    khususnya pada pasien yang immunocompromised wanita hamil' dapat ditegakkan dengan

    inoculation of body fluids atau tissuekedalam tubuh tikus ataucell culture. tikus diinjeksi

    intraperitoneal atau subkutandengan L8# ml sedimen dari amniotic fluidatau /hole fetal

    blood.Tikusdiambil darahnya 8L6 minggusetelah inokulasi. Thulliez dkk melaporkan bahwa

    sensitivitasinokulasi kultur sel cairan amnion hanya 38( dibandingkan dengan mice

    inoculation yang sensitifitasnya 18(. saat ini peranan metode-metode ini dikonfirmasi

    dengan PF22ormana et al., "##6'.

    7,. Diagno"i" Mo%!$u%!r

    9enggantikan fetal blood analysis, yang mempunyai risiko tinggi bagi janin,

    molecular evaluation of amniotic fluid digunakan pada lo/ risk diagnosis untuk congenital

    toxoplasmosis. Polymerase chain reaction saat ini merupakan molecular technique yang

    paling umum yang digunakan secara rutin untuk diagnosis toxoplasmosis. !pesifisitas dan

    positive predictive value untuk PF2 pada sampel amniotic fluid hampir #(, tetapi

    sensitivitas PF2 bermacam-macam dan diduga dari sejumlah laboratorium berkisar 1#L

    #( . !uatu laporan menunjukkan bahwa sensitivitas PF2 pada amniotic fluid dipengaruhi

    oleh tahap kehamilan. dimana terjadi maternal infection. !ensitivitas yang terbaik dideteksijika maternal infection terjadi antara &1 dan "& minggu kehamilan. 2ormana et al., "##6'.

    RINGASAN

    Toksoplasmosis adalah penyakit parasit zoonosis yang dapat menular ke manusia.

    Terdapat tiga cara penularan penyakit ini. Transmisi toxoplasmakongenital hanya terjadi bila

    infeksi toxoplasma akut terjadi selama kehamilan. Toksoplasmosis kongenital adalah suatu

    14

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    15/16

    fenomena yang kompleks dan outcomenya tergantung pada genetic ibu, janin dan parasit.

    Transmisi melalui plasenta meningkat mendekati #( menjelang akhir kehamilan, tetapi

    Proporsi bayi baru lahir yang sakit rendah. . )engan perkembangan kedokteran molekuler

    menyatakan adanya toxoplasmosis konginetal ternyata bukan sekedar karena adanya

    infeksi dari toxoplasma gondii pada awal kehamilan, tetapi juga ada kaitanya dengan genetik

    maupun epigenetik. )iperlukan pemeriksaan penunjang dari segi laboratorium untuk

    membantu diagnosis dan monitoring toksoplasmosis kongenital. Pemeriksaan laboratorium

    dapat dilakukan saat prenatal maupun postnatal.

    DATAR PUSTAA

    legria, et.al. "#. Fongenital toxoplasmosisO candidate host immune genes relevant for

    vertical transmission and pathogenesis.2eview. ?enes and *mmunity vol &&,868-818

    15

  • 7/26/2019 Toxoplasmosis (resti).doc

    16/16

    )algAB :. "##. Fongenital Toxoplasma gondii *nfection 2eview'. 9armara 9edical Dournal.

    %arvard Eniversity, Fhildrens %ospital /oston, )ivision of *nfectious )iseases, /oston, /)

    volQ "&&'Q#$-&

    )idik t. !ubekti, nurfidak, rrasyid."##6. *munopatogenesis toxoplasma gondii berdasarkan

    Perbedaan galur. wartazoa vol 6 no . 8

    %iswani, Toxoplasmosis Penyakit Roonosis yang Perlu )iwaspadai oleh *bu %amil.

    httpOlibrary.usu.ac.iddownloadfkmfkm-hiswani3.pdf

    Damieson !.@., de 2oubaix ;., Fortina-/orja 9., et al. "##. ?enetic and epigenetic factors

    at FH;"& and /F0 influence clinical outcome in congenital toxoplasmosis. Plos Hne.

    9ontoya D?, ;iesenfeld H. "##0. Toxoplasmosis. The ;ancet. Sol 868O &"

    Prawirohardjo, !."##'. *nfeksi TH2F%. *lmu +ebidanan. Dakarta O P.T /ina Pustaka

    !arwono Prawirohardjo Q P.$83-0#.

    2obert-?angneux < and )ardK9;, "#&", @pidemiology of and )iagnostic !trategies for

    Toxoplasmosis0lin. icrobiol. 1ev., "3"'O"60.

    2ormana @,Ramir F!, 2ilkis *, /en-)avid %., "##6, 2eview Fongenital toxoplasmosis

    prenatal aspects of Toxoplasma gondii infection 2eproductive Toxicology "&O 03L01"

    !ierra ; et al. "##$. 2eview rticle Fongenital ToxoplasmosisO 2eview of its Pathology,

    *mmune 2esponse and Furrent Treatment Hptions. Dournal of /iomedical 2esearch.Sol.&O&$

    4eiss, ;9 dan +im +. "##1. Toxoplasma gondii, The model piomplexanO Perspectives and

    methods

    16