lap case hamil + low back pain

47
LAPORAN KASUS KAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “Y” G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU, ANAK HIDUP, TUNGGAL, INTRAUTERI, PRESENTASI KEPALA DENGAN MASALAH NYERI PUNGGUNG BAGIAN BAWAH DI RUANGAN POLIKLINIK KEBIDANAN RSUD PARIAMAN Diajukan Sebagai Syarat Memenuhi Tugas Praktek Klinik Kebidanan di RSUD Pariaman Periode 8 Juli – 3 Agustus 2013 OLEH : RAHMADONA BP. 1121228046 DOSEN PEMBIMBING : Dr. ALADIN, Sp.OG (K) 1

Transcript of lap case hamil + low back pain

LAPORAN KASUSKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. Y G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU, ANAK HIDUP, TUNGGAL, INTRAUTERI, PRESENTASI KEPALA DENGAN MASALAH NYERI PUNGGUNG BAGIAN BAWAH DI RUANGAN POLIKLINIK KEBIDANAN RSUD PARIAMAN

Diajukan Sebagai Syarat Memenuhi Tugas Praktek Klinik Kebidanan di RSUD Pariaman Periode 8 Juli 3 Agustus 2013

OLEH :RAHMADONABP. 1121228046

DOSEN PEMBIMBING :Dr. ALADIN, Sp.OG (K)

PROGRAM MAGISTER ILMU KEBIDANANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG2013i

xxvii

LEMBARAN PERSETUJUAN

Laporan kasus yang berjudul Kajian Asuhan Kebidanan pada Ny. Y G2P1A0H0 Usia kehamilan 36-37 minggu, anak hidup, tunggal, intrauteri, presentasi kepala dengan masalah nyeri punggung bagian bawah di ruang Poliklinik Kebidanan RSUD Pariaman ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.

Dosen Pembimbing,

Dr. Aladin, Sp.OG (K)Padang, 27 Juli 2013Mahasiswa,

Rahmadona

Mengetahui, Ketua Program Studi,

Dr. Yusrawati, Sp.OG (KFM)

DAFTAR ISI

LEMBARAN PERSETUJUANiiDAFTAR ISIiiiDAFTAR GAMBARivBAB I PENDAHULUAN1A.Latar Belakang1B.Tujuan Penulisan2BAB II TINJAUAN TEORITIS3A.Definisi Kehamilan Normal3B.Gejala dan Tanda Kehamilan4C. Asuhan Antenatal6D.Nyeri Punggung Bagian Bawah (Low Back Pain)91.Definisi dan Klasifikasi92. Penyebab103.Pencegahan dan Penatalaksanaan12BAB III TINJAUAN KASUS17BAB IV KAJIAN / ANALISA ASUHAN KEBIDANAN22BAB V PENUTUP26A.Kesimpulan26B.Saran26TINJAUAN KEPUSTAKAAN27

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Tipe Distribusi Nyeri Pinggang (A) dan Nyeri Panggul Posterior (B) (Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008)10Gambar 2. 2. Posisi berdiri dan duduk yang dianjurkan untuk ibu hamil (http://www.mypositiveparenting.org)13Gambar 2. 3. Cara yang benar untuk mengangkat beban pada ibu hamil (Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008)14Gambar 2. 4. Posisi tidur yang baik untuk mengurangi nyeri punggung bawah (http://www.mypositiveparenting.org)14Gambar 2. 5. Penggunaan korset maternitas atau penyokong abdomen elastic untuk mengurangi nyeri punggung bawah(http://www.mypositiveparenting.org)15Gambar 2. 6. Latihan relaksasi untuk mengurangi nyeri punggung bawah selama kehamilan (Sabino dan Grauer, 1998; Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008)16

iv

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar BelakangKehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh seluruh wanita di dunia. Namun, dalam melewati proses kehamilan, seorang wanita harus mendapat penatalaksanaan yang benar karena berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu. Ini terbukti dengan masih tingginya angka kematian di negara berkembang khususnya Indonesia.Jumlah ibu hamil di Indonesia menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 berjumlah 4.809.860 jiwa. Angka Kematian Ibu berdasarkan SDKI 2007 sebanyak 228/ 1000 Kelahiran Hidup, sementara Target Nasional 2014 dalam pencapaian target indikator MDGs adalah 118/ 1000 KH (RPJMN 2010-2014), dan target MDGs 2015 menurut Bappenas adalah 102/ 1000 KH (Pusdatin Kemenkes, 2010).Kehamilan normal tidak otomatis membebaskan ibu dari gangguan atau ketidaknyaman yang ditimbulkan akibat perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan. Beberapa ketidaknyamanan umum yang dialami ibu mungkin dianggap fisiologis oleh bidan, namun hal ini dapat dirasakan sebagai gangguan besar bagi ibu. Davis (1996) dalam Fraser dan Cooper (2009) menyatakan bahwa sebagian besar rasa tidak nyaman yang dialami ibu selama kehamilan berkaitan dengan perubahan hormonal dan perubahan fisik terkait pertumbuhan uterus.Selama observasi kasus di ruang poliklinik kebidanan RSUD Pariaman, ditemui beberapa pasien dengan kehamilan normal, tapi mengeluhkan masalah ketidaknyamanan umum yang terjadi dalam kehamilan. Salah satunya adalah keluhan nyeri punggung bagian bawah (low back pain) yang dirasakan ibu mengganggu istirahat tidur dan aktivitas sehari-hari. Untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam masalah tersebut dan menulisnya dalam laporan kasus ini.

B.Tujuan PenulisanMelakukan kajian asuhan kebidanan pada Ny. Y G2P1A0H0 usia kehamilan 36-37 minggu, anak hidup, tunggal, intrauteri, presentasi kepala dengan masalah nyeri punggung bagian bawah di ruang poliklinik kebidanan RSUD Pariaman.

21

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A.Definisi Kehamilan NormalKehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah, 2008).Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Prawiroharjo, 2008).Menurut Cunningham 2010 durasi rerata kehamilan yang dihitung dari hari pertama periode haid normal terakhir hampir mendekati 280 hari atau 40 minggu. Dalam sebuah studi terhadap 427.581 kehamilan janin tunggal dari Swedish Birth Registry, Bergsjo, dkk, (1990) mendapatkan bahwa durasi rerata kehamilan adalah 281 hari dengan simpang baku 13 hari. Selama kehamilan terjadi adaptasi anatomis, fisiologis, dan biokimiawi yang mencolok. Banyak dari perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut sepanjang kehamilan, sebagian besar adaptasi yang luar biasa ini terjadi sebagai respons terhadap rangsang fisiologis yang ditimbulkan oleh janin dan plasenta. Yang juga mencolok adalah bahwa wanita hamil akan kembali, hampir secara sempurna, ke keadaan prahamil setelah melahirkan dan menyusui. Selama kehamilan normal, hampir semua sistem organ mengalami perubahan anatomis dan fungsional (Cunningham, 2010).Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermaalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Saifuddin, 2009).

B.Gejala dan Tanda Kehamilan1. Tanda-tanda perkiraan hamila. Tidak Datang Bulan (Amenorrhoe)b. Perubahan buah dadac. Perasaan mual di waktu pagi (morning sickness)d. Sering buang air kemihe. Pergerakan janin yang pertama (Quickening)f. Membesarnya Perut2. Tanda-tanda kemungkinan hamila. Tanda Hegar : Segmen bawah rahim melunakb. Tanda chadwick : Perubahan warna vulva/vagina menjadi kebiruanc. Tanda Piscasek : Adanya benjolan asimetris pada uterus. Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.d. Tanda Braxton Hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. e. Suhu basal : jika sesudah ovulasi tetap tinggi terus antar 32,5 sampai 37,8 adalah salah satu tanda akan bahaya kehamilan. Serimg dipakai dalam pemeriksaan kemandulanf. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)3. Tanda-tanda pasti hamila. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janinb. Dapat dicatat dan didengar bunyi DJJ (denyut jantung janin)c. Dapat dirasakan gerakan janind. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janine. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin ( Maryunani, 2010 ; Saifuddin, 2011; Oxorn dan Forte, 2010; Varney,

C. Asuhan Antenatal1. Evaluasi Antenatal AwalAsuhan antenatal perlu segera dimulai jika terdapat kemungkinan kehamilan. Tujuan utamanya:a. Mendefinisikan status kesehatan ibu dan janinb. Memperkirakan usia gestasic. Memulai rencana untuk perawatan kebidanan berkekelanjutan2. Catatan AntenatalPemakaian rekam medis baku dalam lingkungan asuhan antenatal sangat membantu penatalaksanaan masa antepartum dan intrapartum. Dokumentasi terstandardisasi juga memungkinkan komunikasi dan kontinuitas perawatan antara berbagai penyedia layanan dan memunkinkan ukuran-ukuran obyektif kualitas perawatan dievaluasi setiap waktu dan dalam berbagai situasi klinis (Gregory, dkk, 2006 dalam Cunningham, 2013).3. Kunjungan Antenatal SelanjutnyaKunjungan antenatal berikutnya secara tradisional dijadwalkan dengan interval 4 minggu sampai 28 minggu, kemudian setiap 2 minggu sampai 36 minggu, dan setelah itu setiap minggu. Wanita dengan kehamilan berpenyulit sering memerlukan kunjungan ulang setiap 1 sampai 2 minggu. Luke, dkk (2003) dalam Cunningham et al (2013) mendapatkan bahwa program asuhan antenatal khusus yang menekankan nutrisi dan edukasi serta yang mengharuskan kunjungan ulang setiap 2 minggu menyebabkan peningkatan prognosis pada kehamilan kembar.Pada tahun 1986, Department of Health and Human Services menyelenggarakan suatu panel pakar untuk mengulas isi program perawatan pranatal. Laporan ini kemudian dire-evaluasi dan direnvisi pada tahun 2005 (Gregory, dkk., 2006). Panel pakar tersebut menyarankan, antara lain, penilaian risiko secara dini dan berkelanjutan yang bersifat spesifik-pasien, dengan fleksibilitas dalam kunjungan kontrol; promosi dan edukasi kesehatan, termasuk asuhan prakonsepsi; intervensi medis dan psikososial; dokumentasi baku; dan perluasan tujuan dari perawatan pranatal-untuk mencakup kesehatan keluarga hingga 1 tahun setelah lahirnya bayi.World Health Organization melakukan suatu uji teracak multisentra dengan hampir 25.000 wanita yang membandingkan perawatan pranatal rutin dengan suatu model eksperimental yang dirancang untuk mengurangi jumlah kunjungan (Villar, dkk,. 2001). Dalam model baru ini, wanita diperiksa sekali pada trimester pertama dan diperiksa untuk faktor risiko tertentu. Mereka yang diperkirakan tidak mengalami penyulit 80% dari wanita yang diperiksa, diperiksa kembali pada 26, 32, dan 38 minggu. Dibandingkan dengan perawatan antenatal rutin, yang memerlukan jumlah kunjungan median hanya 5 kali. Tidak ada kerugian yang dialami oleh wanita dengan jumlah kunjungan lebih sedikit, dan temuan ini konsisten dengan uji klinis teracak lainnya (Clement, dkk., 1999; McDuffie, dkk., 1996) dalam (Cunningham, 2013).4. Surveilanse PranatalPada setiap kunjungan ulangan, dilakukan langkah-langkah untuk menentukan kesejahteraan ibu dan janinnya. Informasi tertentu dianggap sangat penting, contohnya adalah perkiraan usia gestasi dan pengukuran akurat tekanan darah (Jones, dkk., 2003). Evaluasi biasanya mencakup:a. Janin1) Kecepatan jantung2) Ukuran-saat ini dan laju pertumbuhan3) Jumlah cairan amnion4) Bagian presentasi dan station (pada kehamilan tahap lanjut)5) Aktivitasb. Ibu1) Tekanan darah, saat ini dan tingkat perubahan2) Berat, saat ini dan jumlah perubahan3) Gejala termasuk nyeri kepala, penglihatan kabur, nyeri abdomen, mual dan muntah, perdarahan, pengeluaran cairan dari vagina, dan disuria4) Tinggi fundus uteri dari simfisis dalam sentimeter5) Pemeriksaan vagina pada kehamilan tahap lanjut sering memberi informasi berguna, seperti :a) Konfirmasi bagian presentasi dan stationnya b) Perkiraan klinis kapasitas panggul dan konfigurasi umumnyac) Konsistensi, penipisan (pendataran), dan pembukaan serviks.

D.Nyeri Punggung Bagian Bawah (Low Back Pain)1.Definisi dan KlasifikasiNyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah ini merupakan keluhan umum ibu hamil dan diperkirakan 50-90% ibu akan mengalaminya selama kehamilan (Sabino dan Grauer, 1998; Varney, 2007 ; Fraser dan Cooper, 2009; Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008 ).Nyeri punggung bawah dapat diklasifikasikan menjadi 2 sub tipe yaitu nyeri pinggang (lumbar pain) dan nyeri panggul posterior (posterior pelvic pain). Nyeri pinggang muncul disekitar tulang lumbar dan tidak menyebabkan sebaran nyeri pada kaki. Nyeri ini juga umum dialami wanita yang tidak hamil terutama bila melakukan aktivitas seperti berdiri atau duduk terlalu lama. Nyeri panggul posterior prevalensinya 4 kali lebih banyak dibandingkan nyeri pinggang selama kehamilan dan dikarakteristikkan sebagai nyeri mendalam pada daerah distal dan lateral pada tulang lumbar ke-5 hingga sacrum ke-1, diatas sendi sakroiliaka dan pada posterior dan superior tulang ilium. Sebaran rasa nyeri juga terasa hingga belakang paha dan lutut (Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008)

Gambar 2. 1. Tipe Distribusi Nyeri Pinggang (A) dan Nyeri Panggul Posterior (B) (Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008)

2. Penyebab Nyeri punggung bawah berkaitan dengan perubahan fisiologis sistem musculoskeletal dalam kehamilan. Selama kehamilan terjadi relaksasi sendi pelvic akibat pengaruh hormonal yaitu estrogen, progesterone dan relaksin (Cunningham et al, 2013). Estrogen menyebabkan jaringan ikat menjadi lembut, kapsula sendi menjadi relaks dan sendi pelvis dapat bergerak. Progesteron mempunyai efek relaksasi atau pelemahan ligament pelvis. Namun yang paling berperan adalah hormon relaksin, yang berfungsi mengatur kolagen dan melunakkan sendi dan ligament pelvic sebagai persiapan untuk melahirkan (Kristiansson et al, 1996 dalam Faraser dan Cooper, 2009; Sabino dan Grauer, 1998)Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Postur tubuh biasanya mengalami perubahan untuk mengkompensasi pembesaran uterus, terutama jika tonus otot buruk sehingga gagal menopang uterus yang membesar. Tanpa sokongan, uterus akan mengendur, dan akan membuat lengkung punggung semakin memanjang (lordosis).Lordosis progresif menggeser pusat gravitasi ibu ke belakang tungkai. Terdapat juga peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeal yang berperan dalam perubahan postur maternal yang dapat menyebabkan nyeri punggung bagian bawah di akhir kehamilan terutama pada multipara. Di akhir kehamilan, rasa sakit, mati rasa dan kelemahan terkadang dialami pada lengan, kemungkinan terjadi akibat hiperlordosis dengan fleksi anterior leher dan penurunan lingkar bahu yang kemungkinan menimbulkan traksi pada saraf ulnar dan median (Cunningham et al, 2013; Sabino dan Grauer, 1998).Nyeri punggung diperparah bila otot abdomen melemah. Kelemahan otot abdomen lebih umum terjadi pada wanita multipara yang tidak pernah melakukan latihan untuk memperoleh kembali tonus otot abdomennya setelah melahirkan. Pada wanita primigravida, otot abdomennya masih sangat baik karena belum pernah mengalami peregangan sebelumnya. Dengan demikian, keparahan nyeri punggung bawah biasanya meningkat seiring paritas ( Varney, 2007; Fraser dan Cooper, 2009; Sabino dan Grauer, 1998)Nyeri punggung bawah selain akibat perubahan anatomis musculoskeletal, juga dapat merupakan akibat membungkuk berlebihan, berjalan tanpa istirahat, berdiri terlalu lama dan mengangkat beban berat, terutama bila salah satu atau semua kegiatan ini dilakukan saat wanita hamil sedang lelah. Aktivitas-aktivitas tersebut menambah peregangan pada punggung (Varney, 2007; Fraser dan Cooper, 2009; Sabino dan Grauer, 1998)3.Pencegahan dan Penatalaksanaan Nyeri punggung bawah sering menjadi masalah pada ibu hamil terutama hamil trimester III. Rasa nyeri ini sering membuat ibu hamil kesulitan tidur di malam hari dan gangguan aktivitas. Namun demikian, rasa nyeri ini bisa dicegah atau pun diatasi. Bidan dapat menganjurkan beberapa cara sederhana untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu seperti postur tubuh yang baik, posisi tidur dan cara mengangkat beban yang benar, penggunaan sepatu dengan hak yang rendah serta terapi pendukung seperti kompres hangat, latihan relaksasi dan berenang (Varney, 2007; Fraser dan Cooper, 2009; Sabino dan Grauer, 1998; Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008). Berikut beberapa cara untuk mencegah maupun mengatasi nyeri punggung bawah :a. Mempertahankan postur tubuh yang baik Prinsip postur tubuh yang baik adalah berdiri atau duduk dengan tegak, tarik dagu tinggi-tinggi, pundah bersandar ke belakang dan rileks dan jangan mengatupkan lutut. Saat berdiri, temukan posisi berdiri yang paling nyaman, istirahatkan satu kaki di bangku kecil yang rendah bila harus berdiri dalam waktu lama Pilih kursi yang menyokong punggung atau tempatkan bantal kecil di belakang punggung dan jaga punggung serta leher dalam posisi lurus dan nyaman.

Gambar 2. 2. Posisi berdiri dan duduk yang dianjurkan untuk ibu hamil (http://www.mypositiveparenting.org)

b. Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat bebanSaat mengangkat beban, hindari membungkuk berlebihan dan mengangkat beban yang terlalu berat. Cara yang tepat adalah berjongkok lebih dahulu, kemudian angkat beban dengan menggunakan otot lengan, bukan dengan otot punggung.

Gambar 2. 3. Cara yang benar untuk mengangkat beban pada ibu hamil (Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008)

c. Posisi TidurHindari posisi tidur telentang, tidur sebaiknya dengan posisi menyamping dengan salah satu atau kedua lutut tertekuk sedikit. Menggunakan bantal diantara kedua lutut atau di bawah perut juga dapat dijadikan pilihan.

Gambar 2. 4. Posisi tidur yang baik untuk mengurangi nyeri punggung bawah (http://www.mypositiveparenting.org)

d. Pakaian Gunakan sepatu dengan tumit rendah. Sepatu tumit tinggi tidak stabil dan memperberat masalah pada pusat gravitasi dan lordosis tulang punggung. Penggunaan korset maternitas atau penyokong abdomen elastic berdasarkan penelitian Mens et al (2006) menunjukkan hasil positif untuk mengatasi nyeri punggung bawah karena menekan permukaan artikuler sendi sakroiliaka untuk menyeimbangkannya serta mengurangi kelemahan panggul

Gambar 2. 5. Penggunaan korset maternitas atau penyokong abdomen elastic untuk mengurangi nyeri punggung bawah(http://www.mypositiveparenting.org)

e. Kompres hangat dan latihan relaksasiKompres hangat dapat menimbulkan efek relaksasi pada punggung yang nyeri. Kompres hangat dapat menggunakan bantalan pemanas, mandi air hangat, duduk dibawah siraman air hangat. Latihan relaksasi di trimester 2 kehamilan dapat memperkuat otot abdomen, otot punggung, dan otot panggul yang akan memperbaiki postur dan memungkinkan kemampuan untuk menahan beban berat uterus yang membesar (Sabino dan Grauer, 1998; Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008)

Gambar 2. 6. Latihan relaksasi untuk mengurangi nyeri punggung bawah selama kehamilan (Sabino dan Grauer, 1998; Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008)

BAB III TINJAUAN KASUS

LAPORAN KASUS PADA Ny.Y G2 P1 A0 H1 USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU DENGAN NYERI PUNGGUNG BAGIAN BAWAH DI RUANGAN POLI KEBIDANAN RSUD PARIAMANKunjungan : I MR : 04 96 00Hari/Tanggal : Rabu / 24 Juli 2013Pukul : 09.30 wib

I. PENGUMPULAN DATAA. Identitas / BiodataNama Istri: Ny. Yesi ErlindaNama Suami: Tn. DarwanUmur: 32 thUmur: 38 thAgama: IslamAgama: IslamSuku/Bangsa: Minang/ IndonesiaSuku/ Bangsa: Minang/ IndonesiaPendidikan: SMPPendidikan: SMPPekerjaan: IRTPekerjaan: WiraswastaAlamat: NarasAlamat: Naras

B. DATA SUBJEKTIF1. Alasan kunjungan: kunjungan ulang kehamilan dan ada keluhan 2. Keluhan Utama : punggung bawah terasa nyeri, lebih sering pada trimester III. Ibu juga mengatakan susah tidur malam karena punggungnya nyeri dan pekerjaan sehari-hari terganggu 3. Riwayat Menstruasi Haid pertama umur: 15 tahun Siklus: 28 hari Banyaknya: 2 x ganti doek Teratur/tidak: Teratur Lamanya: 6-7 hari Sifat Darah: Encer Warna: Merah kehitaman Bau: Amis Disminorea: Tidak ada4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :Kehamilan pertama ibu aterm, usia anak I lima tahun, jenis kelamin laki-laki, berat badan anak saat lahir 2900 gram, anak lahir ditolong bidan, riwayat persalinan, nifas dan laktasi berlangsung normal tanpa adanya penyulit. Ibu pernah memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulan dan berhenti segera setelah diketahui hamil anak ke-2.

5. Riwayat kehamilan ini :a. HPHT: 5 11 - 2012b. TP: 15 8 - 2013c. Keluhan pada Trimester I: mual muntah Trimester II: - Trimester III: Punggung bawah terasa nyeri d. Pergerakan Anak Pertama Kali: kehamilan 20 minggu e. BilaPergerakanSudahTerasa, Pergerakan 24 Jam Terakhir : 10 20 kali

f. Keluhan yang dirasakan Rasa lelah: tidak ada Mual dan muntah yang lama: tidak ada Nyeri perut: tidak ada Panas dan menggigil: tidak ada Sakit kepala berat/terus menerus: tidak ada Penglihatan kabur: tidak ada Rasa nyeri dan panas waktu BAK: tidak ada Rasa gatal pada vulva / vagina: tidak ada Pengeluaran cairan pervaginam: tidak ada Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai: tidak ada Odema: tidak ada

6. Pola Kebiasaan Sehari-hari :a. Biologis Nutrisi : 3 x sehari dengan porsi biasa, nafsu makan baik Ibuada makan buah dan sayur dan ada minum susu Minum: cukup, 8-10 gelas setiap hari EliminasiBAK Frekuensi: 6-7 x sehari Warna: kuning jernihBAB Konsistensi: lembek Frekuensi : 1 x sehari

Aktifitas Senam hamil: tidak ada Istirahat: malam : 5-6 jam, siang : 1 jam, ibu mengatakan tidur malam terganggu karena pinggangnya nyeri Pekerjaan: aktivitas rumah tangga biasa, tidak ganggu kehamilan Higiene Mandi: 2 x sehari Ganti pakaian: 2 x sehari Kebersihan ibu: baik Kebiasaan ibu yang lain Minum Alkohol: tidak ada Minum obat tanpa pengawasan: tidak ada Social Budaya Ibu menganut kepercayaan yang: tidak adaMerugikan kesehatanb. Psikologis Perasaan ibu dan keluarga terhadap: senangkehamilan Hubungan ibu dengan suami dan: baikKeluarga7. Riwayat penyakit sistematik yang pernah dideritaa. Jantung: tidak adab. Ginjal: tidak adac. Asma: tidak adad. TB paru: tidak adae. Hepatitis: tidak adaf. Hipertensi: tidak adag. Diabetes Melitus: tidak adah. Dan Lain-lain: tidak ada

8. Riwayat penyakit keluargaa. Jantung: tidak adab. Hipertensi: tidak adac. Diabetes Melitus: tidak adad. Keturunan Kembar: tidak ada

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)1. Status Emosional: Baik2. Tanda Vitala. Tinggi Badan: 158 cmb. BB sebelum hamil: 50 kgc. BB sekarang: 60 kgd. LILA: 26 cme. Tekanan Darah: 120/80 mmHgf. Nadi: 84 x/ig. Pernafasan: 22 x/ih. Suhu: 37 0C

3. Pemeriksaan khusus (Obstetri)a. Inspeksi Mata Conjungtiva: tidak pucat Skelera: tidak ikterik Muka Closma Gravidarum: tidak ada Edema: tidak ada Mulut Caries: tidak ada Hygiene: bersih Stomatitis: tidak ada Leher Kelenjar Tiroid: tidak ada pembesaran Kelenjer Limfe: tidak ada pembesaran Hyperpigmentasi: ada Ekstremitas Atas Edema: tidak ada Kelainan-kelainan: tidak ada Mammae Bentuk: simetris Areola Mamae: hiperpigmentasi Putting Susu: menonjol Kolostrum: ada Abdomen Bekas operasi: tidak ada Linia nigra/ Alba: tidak ada Strie Livide/ Albikan: tidak ada Genitalia Perineum: tidak ada masalah Varises: tidak ada Edema: tidak ada Flour Albus: tidak ada Pengeluaran dari vagina: tidak ada

Ekstremitas Bawah Varises: tidak ada Edema: tidak ada Kelainan-kelainan: tidak ada

b. Palpasi Leopold I: TFU 2 jari bw PX, di fundus teraba massa lunak, noduler kemungkinanbokong janin Leopold II: sebelah kiri perut ibu teraba tahanan Memanjang kemungkinan punggung janin Leopold III: bagian bawah abdomen teraba massa bulat, keras kemungkinan kepala janin. Kepala masih bisa digoyang Leopold IV: Kepala janin belum masuk PAP, perabaan penurunan kepala 5/5 Tinggi Fundus: 32 cm TBJ : 2945 gramc. Auskultasi DJJ: 145 x/mnt, teratur, intensitas kuat Punctum Maksimum: terdengar jelas di kuadran kiri bawah abdomen ibu

D. UJI DIAGNOSTIK1. Pemeriksaan Laboratorium Hb: tidak dilakukan Protein Urin: tidak dilakukan Glukosa Urin: tidak dilakukan2. Golongan Darah: tidak diketahui3. USG: belum dilakukan

II. ASESSMENTDiagnosa :Ny. Y G2P1A0H1, usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala Masalah: Nyeri punggung bagian bawah

III. PLANNING1. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu2. Jelaskan penyebab keluhan nyeri punggung bagian bawah pada ibu3. Ajarkan cara mengatasi keluhan nyeri punggung bawah pada ibu4. Anjurkan ibu kunjungan ulang 1 minggu lagi untuk evaluasi

BAB IV KAJIAN / ANALISA ASUHAN KEBIDANAN

Ny. Y G2P1A0H1 datang ke poliklinik kebidanan RSUD Pariaman tanggal 24-7-2013 pukul 09.30 wib dengan alasan ingin memeriksakan kehamilan dan mengeluhkan sering terasa nyeri pada punggung bagian bawah. Ibu juga mengatakan susah tidur pada malam hari karena rasa nyeri punggung bagian bawah membuatnya tidak nyaman. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap kehamilan Ny.Y, diperoleh kesimpulan bahwa kehamilan Ny.Y berlangsung normal hanya saja ibu mengalami masalah atau gangguan ketidaknyaman akibat perubahan fisiologis kehamilan pada trimester III yaitu nyeri punggung bagian bawah. Untuk itu ditetapkan diagnose untuk Ny.Y yaitu G2P1A0H1 usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala dengan masalah nyeri punggung bagian bawah.Nyeri punggung bawah yang dialami Ny.Y ini merupakan keluhan umum yang dirasakan ibu dalam kehamilan, dan dialami 50-90% wanita hamil seperti yang dikemukakan dalam varney (2007), Sabino dan Grauer (1998), Fraser dan Cooper (2009), dan Perkins J, Hammer R, Loubert P (2008).Nyeri punggung bawah akan diperparah jika kekuatan otot-otot abdomen lemah terutama pada multipara yang tidak penah melakukan latihan untuk memperoleh kembali tonus otot abdomennya setelah melahirkan( Varney, 2007; Fraser dan Cooper, 2009; Sabino dan Grauer, 1998)Pada kasus Ny.Y ini, dari anamnesis yang dilakukan diketahui ibu seorang multigravida dan sedang hamil anak kedua mengatakan tidak pernah melakukan latihan sejak kelahiran anak pertama hingga hamil anak kedua ini. Ada kemungkinan otot-otot abdomen ibu sudah lemah dan nyeri punggung bawah sangat dirasakan oleh ibu sehingga mengganggu kenyamanan tidur dan aktivitas ibu sehari-hari.Rencana asuhan yang diberikan untuk masalah yang dirasakan Ny.Y tersebut adalah ibu diberikan penjelasan mengenai penyebab nyeri punggung yang dialaminya, kemudian agar dapat mengurangi nyeri punggung yang dirasakannya, ibu diajarkan cara-cara sederhana untuk mengurangi atau mencegah nyeri punggung bawah dan ibu dianjurkan kunjungan ulang 1 minggu lagi untuk evaluasi apakah cara tersebut efektif mengurangi nyeri punggung bawah yang dirasakan ibu.Penyebab nyeri punggung bawah pada Ny.Y adalah karena uterus yang semakin membesar pada kehamilan Ny.Y yang memasuki trimester III sehingga menyebabkan pusat gravitasi ibu bergeser ke belakang tungkai dan ibu harus mengkompensasinya dengan perubahan postur tubuh dalam bentuk lordosis tulang punggung untuk menjaga keseimbangan sehingga tarikan tulang punggung keluar garis lurusnya menyebabkan nyeri punggung bawah pada Ny. Y tersebut. Hal tersebut sesuai dengan teori pada bab II tentang penyebab nyeri punggung bawah dimana akibat pembesaran uterus menyebabkan perubahan postur tubuh dan intensitasnya meningkat seiring penambahan usia kehamilan dan lebih umum terjadi pada multipara (Cunningham et al, 2013; Varney, 2007; Fraser dan Cooper, 2009; Sabino dan Grauer, 1998; Perkins J, Hammer R, Loubert P, 2008)Nyeri punggung bawah yang dialami Ny.Y pada kasus ini menjadi masalah bagi ibu karena dengan nyeri yang dirasakannya, Ny.Y mengatakan susah tidur pada malam hari dan mengalami gangguan dalam beraktivitas. Dalam hal ini bidan menjelaskan pada ibu bahwa nyeri punggung bawah dapat dicegah atau diatasi dengan menerapkan beberapa cara sederhana untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu seperti yang dipaparkan pada tinjauan teoritis di bab II.Pada kasus Ny.Y ini, dari beberapa cara pengurangan nyeri punggung bawah berdasarkan teori dari Varney (2007), Fraser dan Cooper (2009), Sabino dan Grauer (1998), Perkins J, Hammer R, Loubert P (2008), ibu hanya diajarkan bagaimana postur tubuh yang baik saat duduk dan berdiri, cara mengangkat beban yang benar, posisi tidur baik serta anjuran menggunakan sandal atau sepatu dengan hak rendah. Sementara untuk mengajarkan latihan relaksasi otot punggung, ataupun anjuran penggunaan korset maternitas maupun penggunaan kompres hangat belum sempat dilakukan karena keterbatasan waktu pemeriksaan dan tempat yang tidak memungkinkan.Ny.Y juga dianjurkan untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi selain untuk kontrol ulang kehamilannya juga untuk mengevaluasi apakah cara-cara dan anjuran yang sudah diberikan efektif mengurangi rasa nyeri punggung bawah yang dialami ibu dan mengurangi keterbatasan aktivitas ibu.Hal tersebut sesuai dengan tujuan kunjungan ulang pada asuhan antenatal yaitu untuk mendeteksi penyulit dan mencegah komplikasi sebelum persalinan dengan jadwal 1 minggu sekali pada usia kehamilan lebih dari 36 minggu (Cunningham et al, 2013)

BAB V PENUTUP

A.KesimpulanObservasi terhadap Ny.Y G2P1A0H1 usia kehamilan 36-37 minggu, anak hidup, tunggal, intrauteri dengan masalah nyeri punggung bagian bawah telah diberikan KIE tentang penyebab nyeri punggung bagian bawah yang dialami ibu. Ibu juga telah diajarkan sebagian dari cara-cara sederhana untuk mencegah dan mengurangi nyeri punggung bagian bawah yaitu mengajarkan postur tubuh yang baik saat berdiri dan duduk, cara mengangkat beban yang benar, posisi tidur baik serta anjuran menggunakan sandal atau sepatu dengan hak rendah.

B.SaranDiharapkan bidan melakukan evaluasi saat kunjungan ulang 1 minggu lagi untuk menilai efektifitas asuhan yang diberikan saat ini terhadap pengurangan rasa nyeri punggung bagian bawah yang dialami ibu.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

American College of Nurse-Midwives (ACNM). 2005. Back Pain During Pregnancy. Journal of Midwifery and Womens Health. www.jmwh.org. doi:10.1016/jmwh.2005.04.005.Brown A, Johnston R. 2013. Maternal Experience of musculoskeletal Pain During Pregnancy and Birth Outcome : Significance of Lower Back and Pelvic Pain. Journal of Midwifery (2013). http://dx.doi.org/10.1016/j.midw.2013.01.002Cunningham, F.G, et al. 2013. Williams Obstetric, 23rd edition. Mc GrawHill: New York

Enkin M et al. 2000. A Guide to an Effective Care in Pregnancy and Childbirth 3rd Edition. Oxford. Oxford University Press.

Fraser, D dan Cooper, M. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGCMaryunani A. 2010. Biologi Reproduksi Dalam Kebidanan. Jakarta. Trans Info MediaPerkins J, Hammer R, Loubert P. 1998. Identification and Management of Pregnancy Related Low Back Pain. Journal of Nurse-Midwifery Vol. 5. October 1998.Pusdiknakes RI. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. JakartaSabino J, Grauer J. 2008. Pregnancy and Low Back Pain. Journal Curr Rev Muskuloskeletal Med 2008 I.Pg.137-141.Varney H, Kriebs J, Gegor C. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC____________________. 2009. Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.