L9 ASPEK BIOLOGI JAR PERIO 2013.pdf

26
Aspek biologis jaringan periodontal dan gingiva Dr. Haris Budi Widodo

Transcript of L9 ASPEK BIOLOGI JAR PERIO 2013.pdf

  • Aspek biologis jaringan periodontal dan gingiva

    Dr. Haris Budi Widodo

  • MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

    Cairan Sulcular

    Di dalam sulcus gingiva terdapat cairan sulcus gingiva atau sering disebut gingival crevicular fluid (GCF).

    Peran dari cairan crevicular ini adalah dalam mekanisme pertahanan rongga mulut.

    Komposisi cairan GCF terdiri dari protein, antibodi, antigen dan sejumlah enzim serta sejumlah elemen seluler.

  • Menurut beberapa penelitian, kandungan GCF ini dapat digunakan untuk mendiagnosis atau mendeteksi kelainan atau penyakit serta memprediksi adanya kelainan periodontal.

    Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 40 komponen yang ditemukan dalam GCF.

    Komponen-komponen ini dapat berasal dari tubuh maupun hasil produk dari bakteri dalam cairan krevikular gingiva. Contoh: b-glucoronidase, enzim lisosomal, asam laktat dehidrogenase yang merupakan enzim sitoplasmik.

  • Sumber kolagenase diduga dari fibroblas atau PMN, atau merupakan produk bakteri.

    Phospholipase merupakan enzim lisosomal dan sitoplasmik dapat juga berupa produk mikroorganisme.

    Sebagaian besar elemen GCF yang terdeteksi saat ini berupa enzim maupun substansi non enzim.

  • Elemen seluler

    Elemen seluler yang ditemukan pada GCF termasuk bakteri, sel-sel epitel yang mengalami deskuamasi, serta leukosit (PMN, limfosit, monosit/makrofag) yang bergerak menuju epitelium sulkular.

  • ELEKTROLIT

    Potasium, sodium dan kalsium juga ditemukan pada GCF.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kadar kalsium dan sodium serta rasio sodium/potasium dengan keradangan.

  • KOMPONEN ORGANIK

    Glukosa heksosamin dan asam hialuronat merupakan dua komponen yang ditemukan pada GCF.

    Kadar glukosa darah tidak berhubungan dengan kadar glukosa GCF.

    Kadar glukosa GCF tiga kali lebih tinggi daripada di serum.

    Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa glukosa tidak hanya merupakan hasil aktivitas metabolisme jaringan yang bersangkutan namun juga dipengaruhi flora mikroba lokal.

  • Kandungan protein total dalam GCF lebih rendah daripada di serum.

    Tidak ada hubungan antara konsentrasi protein pada GCF dan keparahan gingivitis, kedalaman poket, atau keparahan resorpsi tulang alveolar.

    Hasil metabolisme dan produk bakteri yg ditemukan pada GCF antara lain asam laktat, urea, hidroksi prolin, endotoksin, bahan-bahan sitotoksik, hidrogen sulfida dan faktor antibakteri. Beberapa enzim juga telah teridentifikasi.

  • Metode yang digunakan untuk menganalisis kandungan GCF ada bermacam-macam tergantung macam komponennya.

    Contoh: fluorometri untuk mendeteksi metaloproteinase, ELISA untuk mendeteksi kadar enzim dan IL-1b, RIA untuk mendeteksi derivat siklooksigenase dan prokalagen III, HPLC untuk mendeteksi timidazole, immunodot direk dan indirect untuk mendeteksi protein fase akut.

  • Arti klinik

    GCF merupakan eksudat peradangan. Keberadaannya secara klinik dapat ditunjukkan karena gingiva yang secara klinik tampak normal tetapi saat dilakukan uji mikroskopik menunjukkan adanya peradangan.

    Kadar GCF lebih tinggi saat terjadi peradangan dan sebanding dengan tingkat peradangan.

  • Produksi GCF tidak meningkat oleh trauma oklusi, tetapi meningkat pada saat mengunyah makanan, sikat gigi dan gingival massage, ovulasi, kontrasepsi hormonal dan merokok. Meningkat juga pada periode circardian serta terapi periodontal.

  • Circadian Periodicity

    Kadar GCF berangsur-angsur meningkat dari jam 06.00 sampai 22.00 dan menurun setelah itu.

  • Hormon seks

    Hormon seks perempuan akan meningkatkan aliran GCF, karena hormon ini akan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah. Kehamilan, ovulasi dan kontrasepsi hormonal akan meningkatkan produksi GCF.

  • Stimulasi mekanis

    Pengunyahan dan stimulasi penyikatan gingiva meningkatkan aliran GCF, stimulasi kecil dengan menempatkan potongan kertas kecil ke dalam sulcus gingiva meningkatkan produksi cairan sulcus.

  • Merokok

    Merokok secara cepat dan segera akan meningkatkan aliran GCF.

  • Terapi periodontal

    Terjadi peningkatan produksi GCF selama periode penyembuhan setelah tindakan bedah periodontal.

  • Obat-obat dalam GCF

    Obat-obat yang disekresi melalui GCF akan memberi keuntungan dalam pengobatan periodontal.

    Menurut Bader dan Goldhaber, tetracyclin yang diekskresi melalui GCF anjing menunjukkan kadar yang lebih tinggi dibandingkan pada serum.

    Metronidazol juga terdeteksi dalam GCF manusia.