Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

download Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

of 85

Transcript of Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    1/85

    KEGAWATDARURATAN DI

    BIDANG THT

    Dr Eni Nuraeni M.Kes., SpTHT-KL

    SMF THT-KL RS. Dr.SoedarsoPontianak

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    2/85

    KEGAWATDARURATAN DI BIDANG THT

    life saving Obstruksi saluran napas atas

    Epistaksis Abses ruang leher dalam

    Benda asing saluran napas

    Trauma hidung dan wajah Trauma laring

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    3/85

    OBSTRUKSI SALURAN NAPAS

    ATAS

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    4/85

    4

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    5/85

    Definisi

    sum batan Obstruksi dapat bersifat sebagian, dapat juga

    sumbatan total.

    Obstruksi ringansesak

    Obstruksi yang lebih berat sianosis , gelisah

    bahkan penurunan kesadaran.

    Obstruksi totalkematian

    5

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    6/85

    Etiologi :

    infeksi : epiglotitis akut, abses leher

    tumor : tumor laring, tumor tonsil

    trauma : trauma wajah dan leher

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    7/85

    Etiologi

    edema jalan napas (edema laring)

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    8/85

    Tonsil hipertrofi

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    9/85

    Tumor laring

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    10/85

    Patofisiologi

    10

    obstruksi SaL.Nafas Atas menyebabkanterjadinya Alveolar Hypoventilation &

    perubahan Biokoimia:

    (1)Arterial Hypoxemia [hypoxemia](2)Retensi CO2 [hypercapnea]

    (3)Respiratory & Metabolic Acidosis

    [karena PH yg Rendah]

    3 Faktor diatas akan menyebabkan

    keadaan Asphyxia

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    11/85

    Keadaan Asphyxia menstimuli Chemoreceptorspada Carotid & AorticBodies

    Perangsangan Chemoreceptor terjadi ketika:

    pO2 alveolar < 50 mmHg. Atau,

    pO2 arterial < 70 %Harus diingat!! Bahwa;

    Penurunan pO2 40 mmHg akan menyebabkan penurunan saturasi O2

    pd Hemoglobin sampai

    70% !!!!!!!!!!

    {Hb berfungsi utk mengangkut oxygen ke Jaringan- Jaringan sehingga bila

    saturasi hb menurun, pengangkutan O2 ke Jaringan juga akan

    menurun}

    11

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    12/85

    Keadaan Hypoxemia menstimuli:

    Chemoreceptor & Symphatetic nervous system

    Perangsangan Chemoreceptor & Symphathetic NervousSystem ini menyebabkan:

    (1)Peningkatan Usaha Respirasi

    (2)Tachycardia

    (3)Vasokontriksi peripheral(4)Hypertensi

    (5)Peningkatan Resistensi Vascular Pulmonary

    (6)Peningkatan Aktivitas Adrenal

    (7)Peningkatan aktivitas Cerebral Cortical

    12

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    13/85

    Patofisiologi

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    14/85

    Gejala dan Tanda

    Serak (disfoni) sampai afoni

    Sesak napas (dispnea)

    Stridor (nafas berbunyi) yang terdengar pada waktu inspirasi.

    Retraksi di suprasternal, epigastrium, supraklavikula daninterkostal.

    Gelisah

    muka pucat dan sianosis karena hipoksia.

    14

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    15/85

    Derajat (Kriteria Jackson)

    Jackson I sesak, stridor inspirasi ringan, retraksi

    suprasternal, tanpa sianosis.

    Jackson IIgejala Jackson I tetapi disertai retraksi supra dan

    infraklavikula, sianosis ringan, dan pasien tampak mulai

    gelisah.

    Jackson III gejala Jackson II yang bertambah berat disertai

    retraksi interkostal, epigastrium, pasien sangat gelisah dan

    sianosis lebih jelas.

    Jackson IVgejala Jackson III disertai sianosis dan terkadang

    gagal napas.

    15

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    16/85

    Penatalaksanaan

    Konservatifstadium 1

    Tindakan operatif atau resusitasi

    Intubasi endotrakea & Trakeostomi

    obstruksi stadium 2 & 3.

    Krikotirotomiobstruksi stadium 4.

    16

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    17/85

    Intubasi Endotrakea

    Indikasi :

    Mengatasi sumbatan saluran

    napas bagian atas

    Membantu ventilasi

    Memudahkan menghisap secret

    dari traktus trakeobronkial

    Mencegah aspirasi secret yang

    ada di rongga mulut atau yangberasal dari lambung

    17

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    18/85

    18

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    19/85

    Trakeostomi

    Tindakan membuat lubang pada dinding depan/anterior

    trakea untuk bernapas.

    Menurut letak stoma trakeostomi dibedakan letak yang tinggi

    dan letak yang rendah dan batas letak ini adalah cincin trakea

    ke tiga.

    Menurut waktu dilakukan tindakan dibagi dalam :

    Trakeostomi darurat dan segera dengan persiapan sarana sangat

    kurang

    Trakeostomi berencana (persiapan sarana cukup) dan dapat dilakukansecara baik (legal artis)

    19

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    20/85

    Trakeostomi

    Indikasi :

    Mengatasi obstruksi laring

    Mengurangi ruang rugi (dead air space) disaluran napas bagian atas

    seperti daerah rongga mulut, sekitar lidah dan faring.

    Mempermudah pengisapan sekret dari bronkus pada pasien yangtidak dapat mengeluarkan sekret secara fisiologik, misalnya pada

    pasien dalam keadaan koma

    Untuk memasang respirator atau alat bantu pernapasan

    Untuk mengambil benda asing dari subglotik, apabila tidak

    mempunyai fasilitas untuk bronkoskopi.

    20

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    21/85

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    22/85

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    23/85

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    24/85

    Trakeostomi

    24

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    25/85

    Krikotirotomi

    Dilakukan dengan cara membelah membran

    krikotiroid.

    Kontraindikasi :

    Anak < 12 tahun.

    Tumor laring yang sudah meluas ke subglotis dan

    terdapat laringitis.

    Keadaan emergensi

    25

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    26/85

    Epistaksis

    Perdarahan dari hidung

    Epistaksisgejala

    Petruson (dikutip oleh Djojodiharjo, 1986)

    melaporkan survei di Skandinavia :- 60% masyarakat pernah epistaksis

    - 4% epistaksis berulang

    - 6% pergi berobat ke dokter

    - 15% epistaksis pada anak

    - 1% epistaksis berobat pada dokter

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    27/85

    Vaskularisasi Hidung

    A. ETMOID ANTERIOR

    A. ETMOID POSTERIOR

    A. PALATINA MAYOR

    A. SFENOPALATINA

    A. LABIALIS SUPERIOR

    A. KAROTIS INTERNA

    A. KAROTIS EKSTERNA

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    28/85

    Vaskularisasi Hidung

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    29/85

    29

    Lokasi Epistaksis

    Epistaksis anteriorsepanjang anterior kaudalseptum, tempatanastomosis dari arterilabialis superior,sfenopalatina, palatina

    mayor dan etmoidanterior yang dikenalsebagai pleksusKiesselbach atau littlesarea.

    Lokasi tersering terjadinyaepistaksis posteriorterletak di posterior konka

    media yaitu tempatmasuknya arterisfenopalatina ke ronggahidung melalui foramensfenopalatina.

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    30/85

    30

    Etiologi

    Lokal Sistemik

    Trauma

    Nasal Spray

    Reaksi Inflamasi

    Kelainan Anatomi

    Benda Asing

    Tumor Intranasal

    Zat kimia (inhalan)

    Continues Positive AirwayPressure (CPAP)

    Tindakan Operasi

    Kelainan darah

    Kelainan pembuluh darah

    Hematologic Mallignancies

    Alergi

    Malnutrisi

    Alkohol

    Hipertensi

    Obat-obatan

    Infeksi

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    31/85

    31

    Penatalaksanaan

    Perbaiki keadaan umum

    Mengatasi Hipovolemia

    IVFD: RL, NaCl fis, hemacel

    Transfusi:Jika kehilangan darah lebih dari 30% (1500 cc pada orang

    dewasa) atau jika darah terus keluar kurang lebih 100

    cc/menit

    Mengendalikan Perdarahan (cari sumber perdarahan danhentikan perdarahan)

    Mencegah berulangnya perdarahan

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    32/85

    PENATALAKSANAAN

    MENGHENTIKAN PERDARAHAN :

    A. METODE TROTTER

    B. TAMPON XYLOCAIN

    C. KAUSTIK (AgNO3 ATAU TRICHLOR ACETIC ACID)D. TAMPON ANTERIOR

    E. TAMPON BELLOQ (posterior)

    F. USAHA PALING AKHIR : LIGASI ARTERI.

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    33/85

    METODE TROTTER

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    34/85

    34

    PENATALAKSANAAN

    Kauterisasi

    Identifikasi sumber perdarahan

    Larutan Nitras Argenti AgNO3 25 - 30 detik

    Hati2Kedua sisi septum bs Perforasi

    Olesi dengan salep antibiotik sampai mukosa

    mengalami penyembuhan

    Tampon Anterior

    Tindakan kauterisasi gagalPerdarahan tampak dari anterior

    Kapas atau kasa yang telah

    diolesi salep antibiotik atau vaselin

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    35/85

    35

    PENATALAKSANAAN

    (Tampon Posterior)

    Tampon Bellocq Gulungan kasa yang diikat bagian tengahnya dengan 2 buah

    benang yang panjang dan 1 buah benang pendek

    Sebelum dilakukan pemasangan tampon bellocq sebaiknyapasien diberi sedasi dan anestesi lokal yang kuat.

    Tampon dapat dikeluarkan setelah 4-7 hari.

    Folley Kateter F12-16 Digunakan sebagai tampon posterior yang dipasang didasar

    hidung sampai nasofaring

    Balon kemudian diisi dan kateter ditarik ke anteriorsehingga balon menutupi koana

    Keuntungannya adalah mudah untuk dimasukkan, sedikittraumatik bagi pasien dan aliran udara hidung masih adasebagian.

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    36/85

    36

    Terapi (Ligasi Arteri)

    Dilakukan pada perdarahan yang berat,berulang dan tidak dapat diatasi denganpemasangan tampon.

    Ligasi arteri maksilaris di fossapterigomaksila melalui (Caldwell-Luc).

    Ligasi arteri etmoidalis, dilakukan jika adaperdarahan yang tidak dapat dikontrol daribagian atas hidung (insisi kulit medialorbita).

    Ligasi arteri karotis eksterna di daerah leherdilakukan jika arteri maksilaris tidakberhasil.

    Embolisasi pembuluh darah denganpanduan radiografi dengan memasukkan gelsponge atau lainnya dengan resiko dapatterjadi emboli otak.

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    37/85

    Abses Ruang Leher Dalam

    Terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia ruang leher dalam.

    Akibat penjalaran infeksi dari gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal,

    telinga tengah, dan leher.

    Gejala dan tanda kliniknyeri dan pembengkakan.

    Dapat berupa : Abses peritonsil

    Abses retrofaring

    Abses parafaring

    Abses submandibula

    Angina ludovici

    37

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    38/85

    Anatomy of The Cervical Fascia

    Superficial cervical fascia

    Deep cervical fascia

    Superficial layer

    Middle layer

    Muscular division

    Visceral division

    Deep layer

    Prevertebral division

    Alar division

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    39/85

    Anatomy of The Cervical Fascia

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    40/85

    Abses Peritonsil (Quinsy)

    Merupakan komplikasi

    tonsilitis akut atau infeksi

    yang bersumber dari

    kelenjar mukus Weber di

    kutub atas tonsil. Etiologikuman penyebab

    tonsilitis (kuman aerob &

    anaerob).

    40

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    41/85

    Peritonsillar Space Infection

    AnteriorPosterior

    TonsillarPillars

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    42/85

    Abses Peritonsil (Quinsy)

    Gejala dan tanda :

    Gejala dan tanda tonsilitis

    Odinofagia hebat

    Otalgia

    Muntah (regurgitasi)

    Mulut berbau (foeter ex ore)

    Hipersalivasi

    Suara sengau (rinolalia)

    Sukar membuka mulut (trismus)

    Pembengkakan kelenjar submandibula

    dengan nyeri tekan

    42

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    43/85

    Abses Peritonsil (Quinsy)

    Pemeriksaan :

    Palatum mole tampak membengkak

    dan menonjol ke depan, dapat

    teraba fluktuasi.

    Uvula bengkak dan terdorong ke sisi

    kontra lateral.

    Tonsil bengkak, hiperemis, mungkin

    banyak detritus dan terdorong ke

    arah tengah, depan, & bawah

    43

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    44/85

    Abses Peritonsil (Quinsy)

    Terapi :

    Stadium infiltrasi antibiotika dosis tinggi, obat

    simtomatik, kumur2 dengan cairan hangat, & kompres

    dingin pada leher.

    Terbentuk abses pungsi abses, kemudian diinsisi untuk

    mengeluarkan nanah.

    Terdapat trismus injeksi xylocain atau novocain 1% di

    ganglion sfenopalatinum.

    Tonsilektomi

    44

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    45/85

    Peritonsillar Space Infection

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    46/85

    Abses Peritonsil (Quinsy)

    Komplikasi :

    Abses pecah spontan perdarahan, aspirasi

    paru, piemia.

    Penjalaran infeksi dan abses ke: Daerah parafaringabses parafaring.

    Mediastinummediastinitis.

    Daerah intrakranial trombus sinus kavernosus,

    meningitis, & abses otak.

    46

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    47/85

    Abses Retrofaring

    anak < 5 tahunruang retrofaring masih berisi kelenjar limfa

    dari hidung, sinus paranasal, nasofaring, faring, tuba

    Eustachius, & telinga tengah.

    Etiologi :

    Infeksi saluran napas ataslimfadenitis retrofaring.

    Trauma dinding belakang faring oleh benda asing (tulang

    ikan) atau tindakan medis (adenoidektomi, intubasi

    endotrakea, & endoskopi).

    Tuberkulosis vertebra servikalis bagian atas (abses dingin).

    47

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    48/85

    Retropharyngeal Space Infection

    Superior : base of skull

    Inferior : superior mediastinum

    tracheal bifurcation

    middle layer of DCF fuses

    w/alar layerAnterior : pharynx & oesophagus

    (buccopharyngeal fascia)

    Posterior : alar fascia

    Lateral : carotid sheath

    Contents

    Lymph nodes

    Connective tissue

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    49/85

    Abses Retrofaring

    Gejala :

    Rasa nyeri & sukar menelan

    Anak kecil menangis terus (rewel) , tidak mau makan atau

    minum, demam, leher kaku.

    Sumbatan jalan napas di hipofaringsesak napas.

    Inflamasi laringstridor.

    Gangguan resonansi suaraperubahan suara.

    Tanda : Pada dinding belakang faring tampak benjolan yang teraba

    lunak, unilateral.

    49

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    50/85

    Abses Retrofaring

    Diagnosis ditegakkan :

    Riwayat ISPA atau trauma

    Gejala & tanda klinik

    Foto Rontgen jaringan lunak leher lateral (tampakpelebaran ruang retrofaring & berkurangnya lordosis

    kolumna vertebra servikalis).

    Diagnosis banding : adenoiditis, tumor, & aneurismaaorta.

    50

    Retropharyngeal Space Infection

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    51/85

    Retropharyngeal Space Infection

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    52/85

    Abses Retrofaring

    Terapi :

    Medikamentosaantibiotika dosis tinggi

    Bedahpungsi & insisi abses.

    Komplikasi :

    Penjalaran ke ruang parafaring, ruang vaskuler visera.

    Mediastinitis

    Obstruksi jalan napasasfiksia

    Pecah spontanpneumonia aspirasi & abses paru

    52

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    53/85

    Abses Parafaring

    Etiologi :

    Langsung akibat tusukan jarum yang menembus m.

    konstriktor faring superior pada saat melakukan

    tonsilektomi dengan analgesia.

    Proses supurasi kelenjar limfa leher bagian dalam, gigi,

    tonsil, faring, hidung, sinus paranasal, mastoid, & vertebra

    servikal.

    Penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring, atau

    submandibula.

    53

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    54/85

    Parapharyngeal

    Space

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    55/85

    Abses Parafaring

    Gejala dan tanda :

    Trismus

    Indurasi atau pembengkakan di sekitar angulus mandibula

    Demam tinggi dan pembengkakan dinding lateral faring

    menonjol ke arah medial

    Pemeriksaan penunjang : foto Rontgen soft tissue

    leher AP & lateral atau CT scan.

    55

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    56/85

    Pharyngomaxillary Space Infection

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    57/85

    Abses Parafaring

    Terapi :

    Antibiotika dosis tinggi

    Evakuasi abses melalui insisi dari luar dan intra oral.

    trakheostomi

    Komplikasi :

    Penjalaran ke atasperadangan intrakranial.

    Penjalaran ke bawah menyusuri selubung karotis mencapai

    mediastinum. Nekrosis pembuluh darah karotisrupturperdarahan hebat.

    Periflebitis & endoflebitis dari V. jugularis interna tromboflebitis &

    septikemia.

    57

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    58/85

    Abses Submandibula

    Ruang submandibula terdiri

    dari :

    Ruang sublingual

    Ruang submaksila : ruang

    submental & submaksila(lateral)

    Etiologi :

    Infeksi dari gigi, dasar mulut,

    faring, kelenjar liur, kelenjar

    limfe submandibula.

    58

    S b dib l S I f ti

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    59/85

    Submandibular Space Infection

    Sublingual space

    1. Sublingual gland2. Hypoglossal nerve

    3. Whartons ducts

    Submaxillary space Central compartement

    Submental compartement

    Submaxillary compartement

    subdivided by anterior bellies of

    digastric m.

    Contents

    1. Submandibular gland

    2. Lymph nodes

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    60/85

    Abses Submandibula

    Gejala dan tanda :

    Nyeri leher

    Pembengkakan di bawah mandibula

    dan atau di bawah lidah

    Terapi :

    Antibiotika dosis tinggi

    Abses dangkal & terlokalisasi

    evakuasi abses Abses dalam & luaseksplorasi dalam

    narkosis

    60

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    61/85

    Angina Ludovici

    Infeksi ruang submandibula berupa

    selulitis dengan pembengkakan seluruh

    ruang submandibula

    Etiologi : infeksi dari gigi atau dasar

    mulut. Gejala dan tanda :

    Nyeri tenggorok & leher

    Pembengkakan di daerah

    submandibula

    Dasar mulut membengkak mendorong lidah ke atas belakang

    sumbatan jalan napas sesak

    napas

    61

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    62/85

    Angina Ludovici

    Terapi :

    Antibiotika dosis tinggi

    Dekompresi dan evakuasi pus / jaringan nekrosis

    trakheostomi

    Pengobatan terhadap penyebab infeksi (gigi)

    Komplikasi :

    Sumbatan jalan napas

    Penjalaran abses ke ruang leher dalam lain & mediastinum

    Sepsis

    62

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    63/85

    BENDA ASING SALURAN NAPAS

    (TERSEDAK)

    63

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    64/85

    Benda Asing Saluran Nafas

    Benda asing (corpus alienum)benda yang berasaldari luar atau dalam tubuh yang pada keadaannormal tidak ada.

    Eksogen organik (kacang-kacangan, tulang),anorganik (paku, jarum,peniti, batu baterai dll), zatkimia cair, makanan di esofagus

    Endogen

    sekret kental, bekuan darah, membrandifteri, mekonium dlm saluran nafas.

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    65/85

    Gejala & Tanda

    Tergantung lokasi : Batuk hebat, rasa tercekik,tersumbat di tenggorok, bicara gagap, obstruksi

    jalan nafas yang terjadi segera.

    Nyeri daerah leher, rasa tidak enak di substernal,nyeri punggung

    TERAPI:

    ekstraksi corpus alienum dg cara :

    Laringoskopi rigid

    Bronkhoskopi rigid

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    66/85

    TRAUMA HIDUNG DAN WAJAH

    66

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    67/85

    67

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    68/85

    Trauma Wajah

    Kerusakan jaringanlunak

    Ekimosis

    Epstaksis

    Deformitas

    Gangguan mata

    Gangguan saraf sensoris

    Gangguan saraf motorik

    trismus

    maloklusi

    Emfisema subkutis

    Krepitasi tulang

    Keluarnya cairan otak Rasa sakit

    Infeksi jaringan lunakpada hematoma

    Fraktur gigi

    Obstruksi hidung

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    69/85

    Trauma Wajah

    Fraktur hidung

    Fraktur zigoma

    Fraktur maksila

    Fraktur orbita

    Fraktur mandibula

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    70/85

    Fraktur hidung

    Dipastikan dgn foto Rontgen posisi Waters,

    foto os nasal

    Reduksi dilakukan sesegera mungkin sebelum

    terjadi edema

    Fraktur nasoetmoid : komplikasi neurologik,

    komplikasi mata, komplikasi hidung.

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    71/85

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    72/85

    Fraktur zigoma

    Gejala klinik : pipi jadi datar, diplopia, edema

    periorbita, perdarahan subkonjunctiva,

    enophtalmus, ptosis, terbatasnya gerakan

    mandibula, hipestesia atau anestesia,emfisema subkutis, epsitaksis.

    Reduksi : fiksasi dengan mini plate

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    73/85

    Fraktur Maksila

    Tujuan penanganan : memperoleh fungsi normal danmemberikan efek kosmetik yg baik.

    Klasifikasi Le Fort I : fraktur maksila bagian bawah sampai bagian

    bawah rongga hidung Le Fort II: floating maxilla

    Le Fort III: tulang2 kranial terpisah

    Fiksasi intramaksilar dengan mini plate sesuai garisfrakturoklusi gigi sempurna

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    74/85

    Fraktur Orbita

    Gejala klinik : enophtalmus, exophtalmus,

    diplopis, asimetris muka, gangguan saraf

    sensoris

    Sering disertai dengan fraktur maksila

    Terapi : fiksasi miniplate

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    75/85

    Fraktur Mandibula

    Gejala klinik : ekimosis, bengkak, sakit,

    anestesi, maloklusi gigi, krepitasi, trismus,

    gangguan jalan nafas

    Penanganan : bedah dengan pemasangan miniatau mikro plate.

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    76/85

    Common fracture sites of mandible

    Type of fractureinjury depens, age,direction/magnitude forceSPECIFIC FRACTURE

    Intermaxillary fixation

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    77/85

    y

    Contraindications IMF-Nausea and vomiting

    -Poorly control seizure disorder

    -Insufficient nasal airway (w.oTracheostomy)

    Direct Dental wiring

    Non continuous loopwiring

    FIXATION

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    78/85

    FIXATION

    Dirrect Osseous wiringRigid Internal Fixation

    Dynamic compression plate, Eccntric dynamicplates (EDCP), Reconstruction plates, lag screw

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    79/85

    TRAUMA LARING

    79

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    80/85

    Trauma Laring

    Trauma mekanik eksternal

    Trauma panascairan panas atau zat kimia

    Trauma radiasi

    Trauma otogen penggunaan suara yang

    berlebihan

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    81/85

    Trauma

    Edem & hematoma plika ariepiglotika dan

    ventrikularis

    Mukosa faring & laring mudah robek emfisemasubkutisinfeksi sekunder

    Fraktur dan dislokasi tulang rawan dan persendian

    laring

    Gejala klinikStridor, suara serak, emfisema

    subkutis, krepitasi kulit, hemoptisis, disafgia

    P l k

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    82/85

    Penatalaksanaan

    Luka terbuka : asfiksiapenanganan segera

    Adanya gelembung udara pada daerah luka

    Tujuan : perbaiki saluran nafas dan mencegah

    aspirasi darah ke paru Trakeostomi dgn kanul trakea eksplorasi : jahit

    mukosa dan tulang rawan yang robek

    Antibiotik utk mencegah tetanus

    P l k

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    83/85

    Penatalaksanaan

    Luka tertutup : fraktur & dislokasi tulangrawan, laserasi mukosa laring

    Konservatif : istirahat suara, humidifikasi,

    kortikosteroid Eksplorasi : trakesotomi, emfisema subkutis

    progresif, laserasi mukosa luas, tulang krikoid

    terbuka, paralisis bilateral terbuka

    Eksplorasiinsisi kulit horisontal

    K lik i

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    84/85

    Komplikasi

    Jaringan parut disekitar luka

    Paralisis nervus rekuren

    infeksi

  • 5/28/2018 Kuliah Kegawatan Di Bidang Tht

    85/85