Kegawatan Thorax

47
KEGAWATDARURATAN TORAKS PADA PEMERIKSAAN X FOTO TORAKS TENTIRAN KOAS

description

kegawatan thorax dapat dinilai dari foto rontgen.

Transcript of Kegawatan Thorax

Page 1: Kegawatan Thorax

KEGAWATDARURATAN TORAKS PADA PEMERIKSAAN

X FOTO TORAKSTENTIRAN KOAS

Page 2: Kegawatan Thorax

PENDAHULUAN

• Kegawatdaruratan keadaan yang memerlukan tindakan segera , baik diagnostik maupun tindakan live saving CEGAH KEMATIAN

• Kegawatdaruratan toraks karena trauma maupun non trauma

• 10-15 % kematian karena trauma

Page 3: Kegawatan Thorax

• Kematian dicegah dengan kecepatan diagnostik :

- klinik - penunjang hampir semua

RS ada x foto toraks

Page 4: Kegawatan Thorax

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Toraks

Page 5: Kegawatan Thorax

Toraks posterior

Page 6: Kegawatan Thorax

Anatomi Toraks

Page 7: Kegawatan Thorax

Proyeksi Lateral

Page 8: Kegawatan Thorax

Syarat foto Thoraks yang baik1. Identitas, marker2. Posisi PA3. Simetris4. Inspirasi Cukup 9-10 costae post / 5-

6 ant5. Ketajaman Cukup6. Batas atas (Th.1) & batas bawah ke-2

sinus terlihat7. Tidak goyang

Page 9: Kegawatan Thorax

Kegawatdaruratan Toraks Dewasa

A. Fraktur flail chest • Definisi : - fraktur pada 3 atau lebih

segmen kosta ( lebih dari 2 fraktur dalam kosta yang sama) atau lebih dari 5 fraktur kosta yang berdekatan .

- fraktur 2 atau lebih segmen pada 2 atau lebih kosta

Page 10: Kegawatan Thorax

RADIOLOGIS X FOTO TORAKS• Multipel fraktur kosta• Kadang disertai kontusio

pulmonum

Page 11: Kegawatan Thorax

Multiple rib fractures occur along themidlateral (red arrows) or anterior chest wall (blue arrows), a flail chest (dotted blacklines) may result.

Page 12: Kegawatan Thorax
Page 13: Kegawatan Thorax

Pemeriksaan radiologi x foto toraks

Efusi pleura :- perselubungan

homogen pada lateral/laterobasal hemitoraks

- sinus kostofrenikus tumpul (normal lancip). Meniscus sign.

Pada DHFminimal,Dilakukan foto RLD

Page 14: Kegawatan Thorax

B. Efusi Pleura Massif• Definisi : Terbentuknya / terkumpulnya

cairan didalam kavum pleura. • Cairan tersebut bisa berupa transudat,

eksudat, darah maupun cairan limfe. • Etiologi :- Kelainan paru ( infeksi, tumor,

metastase )- Kelainan pleura ( infeksi, tumor )- Kelainan sistemik ( sumbatan limfe,

hipoalbumin )- Trauma

Page 15: Kegawatan Thorax

Patofisiologi • Produksi cairan pleura >>• Resorbsi <<• keduanya• Kebocoran kapiler

Page 16: Kegawatan Thorax

Massiveperselubungan

homogen pada hemitoraks

disertai deviasi trakhea maupun mediastinum ke sisi kontralateral.

Keadaan ini merupakan suatu keadaan kegawatdaruratan.

Page 17: Kegawatan Thorax

PNEUMOMEDIASTINUMDefinisi : masuknya udara ekstra alveolar ke dalam mediastinum dan intertitial paru di luar oesofagus dan trakheaPemeriksaan x foto toraks Continous diaphragma sign

Klinis: nyeri retrosternal,nyeri leher, dyspneu

Page 18: Kegawatan Thorax

C. Pneumomediastinum

Etiologi : - Spontan - Trauma toraks - Trauma ekstra toraks

( operasi kepala,leher, fraktur sinus )

Page 19: Kegawatan Thorax

Patofisiologi• MACKLIN EFFECT : alveoli

ruptur udara keluar melalui intertitial pulmonum menekan mediastinum.

• Ruptur oesophagus udara kedalam mediastinum.

• Udara dari leher, retroperitoneum bisa masuk ke mediastinum

Page 20: Kegawatan Thorax

• (lusensi) pada batas jantung dan mediastinum dengan emfisema subkutis pada leher dan dinding dada.

Pneumoperikardium Double wall bronkhialbronkhial

Page 21: Kegawatan Thorax

D. Pneumotoraks• Definisi : Terkumpulnya udara di

dalam kavum pleura• Pneumotoraks komplikasi paling

sering dari trauma toraks ( 15% – 40 % )

• Etiologi : - spontan : abses pecah, ruptur bula

- trauma termasuk iatrogenik karena pemasangan alat

• Klinis : nyeri dada >>, sesak nafas berat

Page 22: Kegawatan Thorax

Patofisiologi Trauma/spontan Alveoli robek-pleura robek

Udara masuk ke kavum pleura

>> >>,tidak bisa keluar

pneumotoraks Tension Pneumotoraks

GAWAT DARURAT

Page 23: Kegawatan Thorax

Pemeriksaan radiologi x foto toraks ditemukan

• Visceral pleural line terlihat sejajar dengan dinding dada disertai daerah avaskuler ( lusen )

• Pada posisi supine kadang akan dijumpai

Deep sulcus sign• Pneumotoraks yang minimal

pemeriksaan foto toraks ekspirasi ataupun foto lateral decubitus

Page 24: Kegawatan Thorax
Page 25: Kegawatan Thorax

PNEUMOTORAKS TENSION

PNEUMOTORAKS Pergeseran mediastinum ke kontralateral ,

hemidiafragma ipsilateral tampak mendatar dan kollaps paru ipsilateral.

Page 26: Kegawatan Thorax

RUPTUR DIAFRAGMA

• Definisi : laserasi diafragma post traumatik yang mengakibatkan herniasi organ abdomen ke dalam toraks

• Lokasi yang paling sering pada sisi posterolateral

Page 27: Kegawatan Thorax

E. Ruptur diafragma4B:BochdaleckBack (lateral)BigBaby

4M:MorgagniMedial (Anterior)Mature (children)MinisculeSering di kiri. Kenapa?

Page 28: Kegawatan Thorax

Patofisiologi• Trauma tumpul pada

abdomen meningkatkan tekanan intraabdominal rupturnya otot-otot diafragma organ abdomen herniasi ke rongga toraks

• + fraktur kosta ( 90 % ), laserasi liver dan lien ( 60 %), fraktur pelvik ( 50 % ).

• Curiga ruptur diafragma jika ada trauma tumpul pada torakoabdominal .

Page 29: Kegawatan Thorax

Pasien 25 th, post trauma tumpul dada (tertabrak motor di dada sebelah

kanan) KONTUSIO PULMONUM• Konsolidasi

homogen (opasitas) yang non segmental pada perifer paru.

• Kadang disertai emfisema sub kutis

Page 30: Kegawatan Thorax

F. Kontusio Paru• Definisi : contusio ( memar )

pada paru.• Etiologi : dari trauma tumpul

seperti kompresi dinding dada, ledakan gas.

• Klinis >> : sesak nafas dan nyeri dada , hemoptysis (50 %).

• Kontusio paru akan terlihat dalam 6 jam setelah trauma, akan menghilang dalam 5-7 hari

Page 31: Kegawatan Thorax

Patofisiologi• Trauma mengenai paru

robeknya kapiler perdarahan yang mengisi intertitial maupun alveolar space pada parenkim paru.

• Tidak terjadi kerusakan parenkim paru

• Lokasi yang paling sering pada bagian posterior ( 60 %) yang berbatasan dengan kosta dan kospus vertebra.

Page 32: Kegawatan Thorax

G. Ruptur aorta

• Definisi : robekan pada dinding aorta, biasanya diakibatkan oleh trauma yang hebat.

• Aorta yang terkena >> arkus aorta

Page 33: Kegawatan Thorax

a) Pelebaran mediastinum superior > 8 cm ( foto supine AP) 70% b) Batas luar aorta blurring c) Hemotoraks pada sisi kiri d) Main bronkus kiri depresi / main bronkus kanan elevasi ( 65%) e) Deviasi trakhea ke kanan (65 %) f) Jika pasien dipasang NGT, akan bergeser ke kanan (50%)

Page 34: Kegawatan Thorax

H. Perforasi / Ruptur oesophagus

• Definisi : robekan transmural oesophagus

• Etiologi: lebih sering disebabkan oleh trauma iatrogenik, trauma tumpul, trauma kimia, perforasi benda asing dan ruptur spontan.

• Klinis :nyeri retrosternal + vomitus, disfagia, hemoptysis atau hematemesis (50%).

Page 35: Kegawatan Thorax

Patofisiologi• kelemahan bagian dinding

oesophagus sebelah posterolateral kiri di atas gastroesofageal junction. Oesophagus tidak mempunyai lapisan serosum sehingga jika terjadi perforasi , langsung berhubungan dengan mediastinum.

• Perforasi pada oesophagus superior dengan retropharyngeal space.

• Perforasi pada oesophagus inferior dan media langsung masuk ke mediastinum.

Page 36: Kegawatan Thorax

Oesophageal rupture. Air is seen outlining the right side of the mediastinum

Page 37: Kegawatan Thorax

EFUSI PERIKARDIUMPembesaran hampir semua bilik

jantungDD/ pankardiomegali

Page 38: Kegawatan Thorax

I. Efusi perikardium• Definisi : perikardium terisi

darah/cairan > 50 ml.• Etiologi : Darah bisa berasal

laserasi atau ruptur dari jantung, maupun dari pembuluh darah perikard.

• Cairan bisa berasal dari CHF, hipoalbumin, infeksi dll.

Page 39: Kegawatan Thorax

J. Edema pulmonum• Definisi : Peningkatan cairan

ekstravaskuler pada paru karena disfungsi hemodinamik.

• Etiologi : - cardiogenik tekanan

hidrostatik- non cardiogenik

permeabilitas kapiler, tekanan onkotik.

Page 40: Kegawatan Thorax

Patofisiologi Cephalisasi

f. Intertitial (cairan intravask intertitial)

f. Alveolar (intertitial alveolar)

Klinis : sesak nafas hebat

Page 41: Kegawatan Thorax

EP fase Cephalisasi

Pemeriksaan x foto toraks

Page 42: Kegawatan Thorax

EP fase Interstitial

Cairan masuk ke 3 PERI

1. Perivascular Vascular Blurring

Page 43: Kegawatan Thorax

2. PeribronchialPeribronchial cuffing. The wall of the anterior segmental bronchus appears thickened and ill-defined (arrows) in early interstitial oedema due to (iatrogenic) fluid overload

Page 44: Kegawatan Thorax

3. Perilimfatik KERLEY LINES

- Kerley A Atas

- Kerley B Bawah

Page 45: Kegawatan Thorax

EP Fase Alveolar Cairan masuk ke

Perialveolar ‘Bat’s wing appearance’, with airspace opacification principally within the central lung

Page 46: Kegawatan Thorax

Kesimpulan• Kasus gawat darurat

sekarang semakin sering dijumpai

• Salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosa x foto toraks

• Fungsi lain bisa digunakan untuk mengevaluasi setelah tindakan live saving

• Radiolog bisa membantu menegakkan diagnosis dengan secara cepat kasus gawat darurat

Page 47: Kegawatan Thorax