Konsep keperawatan gerontik

34
1. Konsep keperawatan gerontik a. defenisi Keperawatan Gerontik  Keperawatan Gerontik adalah Praktek perawatan yang berkaitan dengan penyakit pada  proses menua (KOZIER, 1987). Menurut Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi. Keperawatan gerontik adalah Suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. b. Focus keperawatan gerontik Focus keperawatan gerontik :  Peningkatan kesehatan (health promotion)  Pencegahan penyakit (preventif)  Optimalisasi fungsi mental  Mengatasi gangguan kesehatan/masalah yang umum c. Tujuan keperawatan gerontik adapun mengenai perlu dan pentingnya perawatan pada lansia yaitu terdapat dalam tujuan keperawatan gerontik, yaitu sebagai berikut :  agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri  mempertahankan kesehatan dan kemampuan lansia  membantu mempertahankan serta membesarkan semangat hidup lansia  menolong dan merawat klien usia lanjut yang menderita penyakit atau gangguna tertentu

description

keperawatan gerontik

Transcript of Konsep keperawatan gerontik

1. Konsep keperawatan gerontik

a. defenisi Keperawatan GerontikKeperawatan Gerontik adalah Praktek perawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua (KOZIER, 1987). Menurut Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi.Keperawatan gerontik adalah Suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

b. Focus keperawatan gerontikFocus keperawatan gerontik : Peningkatan kesehatan (health promotion) Pencegahan penyakit (preventif) Optimalisasi fungsi mental Mengatasi gangguan kesehatan/masalah yang umum

c. Tujuan keperawatan gerontikadapun mengenai perlu dan pentingnya perawatan pada lansia yaitu terdapat dalam tujuan keperawatan gerontik, yaitu sebagai berikut :

agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri mempertahankan kesehatan dan kemampuan lansia membantu mempertahankan serta membesarkan semangat hidup lansia menolong dan merawat klien usia lanjut yang menderita penyakit atau gangguna tertentu merangsang petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini mencari upaya semaksimal mungkin agar lanssia yang menderita penyakit masih bisa hidup dan mandiri Membantu menghadapi kematian dengan tenang dan damai

d. Landasan penanganan lansia Filsafat Negara /P4. Undang undang dasar 1945, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34. Undang-undang nomer 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan bab 1 pasal 1 ayat 1. Undang-undang no 4 tahun 1965, tentang pemberian bantuan penghidupan orangtua. Undang-undang no 5 tahun 1974, tentang pokok-pokok pemerintah didaerah. Undang-undang no 6 tahun 1974, tentang ketentua-ketentuan pokok kesejahteraan sosial. Keputusan presiden RI no 44 tahun 1974. Program PBB tentang lanjut usia anjuran kongres internasional WINA 1983. GBHN 1983/ pelita IV. Keputusan mentri sosial RI no 44 tahun 1974, tentang organisasi dan tata kerja departemen social propinsi.

e. Alasan timbulnya perhatian kepada lansiabeberapa alasan timbulnya perhatian kepada lanjut usia, alasan-alasan tersebut meliputi: Pensiunan dan masalah-masalahnya. Kematian mendadak karena penyakit jantung dan Stroke Meningkatnya jumlah lanjut usia Pemerataan pelayanan kesehatan Kewajiban pemerintah terhadap orang cacat dan jompo Perkembangan ilmu Gerontology& Geriatri Program PBB Konferensi Internasional di Wina Tahun 1983 Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit Mahalnya obat-obatan

2. Pelayanan kesehatan pada lansia

a. Prinsip-prinsip pelayanan kepada lansiaDalam memberi asuhan keperawatan pada lansia, dilaksanakan dengan memperhatikan bebrapa prinsip: Tidak memberi stigma, pada dasarnya proses menua disertai masalah seperti kesepian, berkurang pendengaran, kurangnya penglihatan dan lemah fisik. Hal tersebut merupakan proses alamiah. Tidak mengucilkan Tidak membesar-besarkan masalah Pelayanan yang bermutu Pelayanan yang cepat dan tepat Pelayanan secara komprehensif Menghindari sikap belas kasihan Pelayanan yang efektif dan efesien Pelayanan yang akuntabel

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia

Pelayanan Sosial di Keluarga(Home Care Service) Pelayanan Sosial Lansia Melalui Keluarga Pengganti (fosterCare Service) Pelayanan Sosial Lansia Melalui Usaha Ekonomis Produktif (UEP) Pelayanan Sosial Lansia Melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)c. Tingkat pelayanan kesehatan lansiaSebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa jenjang (Erfandi, 2008). Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.

d. Bentuk-bentuk pelayanan lansia

Pelayanan Peningkatan Gizi Lansia Pelayanan Peningkatan Interaksi Antar Lansia Pelayanan Peningkatan Derajat Kesehatan Pelayanan Peningkatan Kondisi Ekonomi KeluargaLansia Pelayanan Informasi

3. Perubahan dan masalah kesehatan pada lansia

a. Perubahan fisik pada lansiaMenurut Nugroho (2000) Perubahan Fisik pada lansia adalah : SelJumlahnya menjadi sedikit, ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan intra seluler, menurunnya proporsiproteindi otak, otot, ginjal, dan hati, jumlah sel otak menurun, terganggunya mekanisme perbaikan sel.

SistemPersyarafanRespon menjadi lambat dan hubungan antara persyarafan menurun, berat otak menurun 10-20%, mengecilnya syaraf panca indra sehingga mengakibatkan berkurangnya respon penglihatan dan pendengaran, mengecilnya syaraf penciuman dan perasa, lebih sensitive terhadap suhu, ketahanan tubuh terhadap dingin rendah, kurang sensitive terhadap sentuhan.

Sistem PenglihatanMenurun lapang pandang dan daya akomodasi mata, lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, pupil timbul sklerosis, daya membedakan warna menurun.

Sistem PendengaranHilangnya atau turunnya daya pendengaran, terutama pada bunyi suara atau nada yang tinggi, suara tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun, membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.

Sistem CardiovaskulerKatup jantung menebal dan menjadi kaku,Kemampuan jantung menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, kehilangan sensitivitas dan elastisitas pembuluh darah: kurang efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi perubahan posisidari tidur ke duduk (duduk ke berdiri)bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65mmHg dan tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi dari pembuluh darah perifer, sistole normal 170 mmHg, diastole normal 95 mmHg.

Sistem pengaturan temperatur tubuhPada pengaturan suhu hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatuthermostatyaitu menetapkan suatu suhu tertentu, kemunduran terjadi beberapafactoryang mempengaruhinya yang sering ditemukan antara lain: Temperatur tubuh menurun, keterbatasanreflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktifitas otot.

Sistem RespirasiParu-paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu meningkat, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun dan kedalaman nafas turun. Kemampuan batuk menurun (menurunnya aktifitas silia), O2 arteri menurun menjadi 75 mmHg, CO2 arteri tidak berganti.

Sistem GastrointestinalBanyak gigi yang tanggal, sensitifitas indra pengecap menurun, pelebaranesophagus, rasa lapar menurun, asam lambung menurun, waktu pengosongan menurun, peristaltik lemah, dan sering timbul konstipasi, fungsi absorbsi menurun.

Sistem urinaria Otot-otot pada vesika urinaria melemah dan kapasitasnya menurun sampai 200 mg, frekuensiBAKmeningkat, pada wanita sering terjadi atrofi vulva, selaput lendir mongering, elastisitas jaringan menurun dan disertai penurunan frekuensi seksual intercrouse berefek pada seks sekunder.

Sistem EndokrinProduksi hampir semua hormon menurun (ACTH, TSH, FSH, LH), penurunan sekresihormonekelamin misalnya: estrogen, progesterone, dan testoteron.

Sistem KulitKulit menjadi keriput dan mengkerut karena kehilangan proses keratinisasi dan kehilangan jaringan lemak, berkurangnya elastisitas akibat penurunan cairan dan vaskularisasi, kuku jari menjadi keras dan rapuh, kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya, perubahan pada bentuk sel epidermis.

System MuskuloskeletalTulang kehilangan cairan dan rapuh, kifosis, penipisan dan pemendekan tulang, persendian membesar dan kaku, tendon mengkerut dan mengalamisclerosis, atropi serabut otot sehingga gerakan menjadi lamban, otot mudah kram dan tremor.

b. Perubahan psikologis pada lansiaAspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanitamenopauseamat penting peranan dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pensiun; hilangnya jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya sangat menjadi kebanggaan sang lansia tersebut. Berbicara tentang aspek psikologis lansia dalam pendekatan eklektik holistik, sebenarnya tidak dapat dipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual dalam kehidupan lansia.Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang(tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan femininitas karena fungsi reproduksi yang hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu: Ingatan MenurunGelajainiterlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan seringlupapada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat. KecemasanBanyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansia merasa menjadi pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa pergi sendirian keluarkota sendiri, namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu sering juga diperkuat oleh larangan dari ana-anaknya. Kecemasan pada Ibu-ibu lansia yang telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan semangat/dukungan dari ornag di sekitarnya; namun ada juga yang terus-menerus cemas, meskipun orang-orang disekitarnya telah memberi dukungan. Akan tetapi banyak juga ibu-ibu yang mengalami menopause namun tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupannya. Menopause rupanya mirip atau sama juga dengan masa pubertas yang dialami seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat reproduksi, dimana ada remaja yang cemas, ada yang khawatir namun ada juga yang biasa-biasa sehingga tidak menimbulkan gejolak.Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukan tindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau mengurangi bahaya atau ancaman.Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Bagaimana juga, bila kecemasan ini berlebihan dan tidak sebanding dengan suatu situasi, hal itu dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai masalah klinis. Mudah TersinggungGejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak menggangu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya. StressTidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk para lansia menopause. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulansosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur. Kalau tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan dapat menggerogoti tubuh secara diam-diam.Namun demikian stress tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi bisa juga memberikan dampak positif. Apakah kemudian dampak itu positif atau negatif, tergantung pada bagaimana individu memandang dan mengendalikannya. Stress adalah suatu keadaan atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat individual sifatnya.Respon orang terhadap sumber stress sangat beragam, suatu rentang waktu bisa tiba-tiba jadi pencetus stress yang temporer. Stress dapat juga bersifat kronis misalnya konflik keluarga. Reaksi kita terhadap pencetus stress dapat digolongkan dalam dua kategori psikologis dan fisiologis.Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi kita dapat menimbulkan beragam reaksi, mulai dari hanya ekspresi marah sampai akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit untuk dikendalikan. Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itu dalam menanggapi stress tersebut. DepresiDari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan 9% s/d 26% wanita dan 5% s/d 12% pria pernah menderita penyakit depresi yang gawat di dalam kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan bahwa 4,5% s/d 9,3% wanita dan 2,3% s/d 3,2% pria akan menderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada pria.Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya.Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi merupakan respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami dalam fase kehidupan tertentu, akan tetapi beberapa wanita mungkin mengembangkan rasa depresi yang dalam yang tidak sesuai atau proporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit dihindarkan.

c. Perubahan minat pada lansiaLanjut usia juga mengalami perubahan dalam minat: Pertama minat terhadap diri makin bertambah, kedua minat terhadap penampilan semakin berkurang, ketiga minat terhadap uang semakin meningkat, terakhir minat terhadap kegiatan rekreasi tak berubah hanya cenderung menyempit.untuk memerlukan motivasi yang tinggi pada diri manusia usia lanjut untuk selalu menjaga kebugaran fisiknya agar tetap sehat secara fisik. Motivasi tersebutdiperlakukan untuk melakukan latihan fisik secara benar dan teratur untuk meningkatkan kebugaran fisik.d. Perubahan pada lansia

Perubahan yang terjadi pada lansia: Perubahan fisik Perubahan Mental Perubahan-perubahan Psikososial Perubahan Spiritual Permasyalahan yang Terjadi pada Lansia

e. Perubahan psikososial pada lansiaPada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.Dengan adanya penurunan kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan kepribadian lansia.Beberapa perubahan tersebut dapat dibedakan berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia sebagai berikut : Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction personalitiy), biasanya tipe ini tidak banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua. Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality), pada tipe ini ada kecenderungan mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya. Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy), pada tipe ini biasanya sangat dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit dari kedukaannya. Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada tipe ini setelah memasuki lansia tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-marit. Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy), pada lansia tipe ini umumnya terlihat sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau cenderung membuat susah dirinya.

f. Penyakit-penyakit pada lansiapenyakit kronik degeratif yang kerap dialami para lanjut usia, yaitu: Osteo Artritis (OA)OA adalah peradangan sendi yang terjadi akibat peristiwa mekanik dan biologik yang mengakibatkan penipisan rawan sendi, tidak stabilnya sendi, dan perkapuran. OA merupakan penyebab utama ketidakmandirian pada usia lanjut, yang dipertinggi risikonya karena trauma, penggunaan sendi berulang dan obesitas. OsteoporosisOsteoporosis merupakan salah satu bentuk gangguan tulang dimana masa atau kepadatan tulang berkurang. Terdapat dua jenis osteoporosis, tipe I merujuk pada percepatan kehilangan tulang selama dua dekade pertama setelah menopause, sedangkan tipe II adalah hilangnya masa tulang pada usia lanjut karena terganggunya produksi vitamin D.

HipertensiHipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90mmHg, yang terjadi karena menurunnya elastisitas arteri pada proses menua. Bila tidak ditangani, hipertensi dapat memicu terjadinya stroke, kerusakan pembuluh darah (arteriosclerosis), serangan/gagal jantung, dan gagal ginjal Diabetes MellitusSekitar 50% dari lansia memiliki gangguan intoleransi glukosa dimana gula darah masih tetap normal meskipun dalam kondisi puasa. Kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes melitus, dimana kadar gula darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mg/dl dan kadar glukosa darah saat puasa di atas 126 mg/dl. Obesitas, pola makan yang buruk, kurang olah raga dan usia lanjut mempertinggi risiko DM. Sebagai ilustrasi, sekitar 20% dari lansia berusia 75 tahun menderita DM. Beberapa gejalanya adalah sering haus dan lapar, banyak berkemih, mudah lelah, berat badan terus berkurang, gatal-gatal, mati rasa, dan luka yang lambat sembuh. DimensiaMerupakan kumpulan gejala yang berkaitan dengan kehilangan fungsi intelektual dan daya ingat secara perlahan-lahan, sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari. Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling sering terjadi pada usia lanjut. Adanya riwayat keluarga, usia lanjut, penyakit vaskular/pembuluh darah (hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi), trauma kepala merupakan faktor risiko terjadinya demensia. Demensia juga kerap terjadi pada wanita dan individu dengan pendidikan rendah. Penyakit jantung koronerPenyempitan pembuluh darah jantung sehingga aliran darah menuju jantung terganggu. Gejala umum yang terjadi adalah nyeri dada, sesak napas, pingsan, hingga kebingungan. KankerKanker merupakan sebuah keadaan dimana struktur dan fungsi sebuah sel mengalami perubahan bahkan sampai merusak sel-sel lainnya yang masih sehat. Sel yang berubah ini mengalami mutasi karena suatu sebab sehingga ia tidak bisa lagi menjalankan fungsi normalnya. Biasanya perubahan sel ini mengalami beberapa tahapan, mulai dari yang ringan sampai berubah sama sekali dari keadaan awal (kanker). Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung. Faktor resiko yang paling utama adalah usia. Dua pertiga kasus kanker terjadi di atas usia 65 tahun. Mulai usia 40 tahun resiko untuk timbul kanker meningkat.

4. Askep dasar pada lansia

a. Askep dasar aktifUntuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang personalhygiene: kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu: kebersihan diri termasuk kepala, rambut, badan, kuku, mata serta telinga: kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan ruangan : makanan yang sesuai, misalnya porsi kecil bergizi, bervariai dan mudah dicerna, dan kesegaran jasmani.b. Askep dasar pasifUntuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif pada dasarnya sama seperti pada lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu dicegah agar tidak terjadi dekubitus (lecet).Lanjut usia mempunyai potensi besar untuk menjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia, antara lain: Berkurangnya jaringan lemak subkutan Berkurangnya jaringan kolagen dan elastisitas Menurunnya efisiensi kolateralcapitalpada kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh Adanya kecenderungan lansia imobilisasi sehingga potensi terjadinya dekubitus.

c. Pendekatan pada lansia Pendekatan fisikPerawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian yaitu :- Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain.- Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami kelumpuhan atau sakit. Pendekatan psikisPerawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Pendekatan sosialMengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan upaya perawatan dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan berkumpul bersama dengan sesama klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi mereka. Pendekatan spiritualPerawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan tuhan atau agama yang dianutnya, terutama jika klien dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.

d. Peran perawat lansiaDalam prkteknya Perawat Gerontik melakukan Peran dan fungsinya adalah sebagai berikut : SebagaiCare Giver/ Pemberi Asuhan Keperawatan Langsung. Sebagai Pendidik klien lansia. Sebagai motivator. Sebagai advokasi klien. Sebagai Konselor.

5. Proses askep gerontik

a. Tujuan askep gerontikAgar lanjut usia dapat melaukan kegiatan sehari hari secara mandiri dengan:

1. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan.2. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia (life support)3. menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau gangguan baik kronis maupun akut.4. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai kelainan tertentu5. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal).

b. Pengkajian dasar keperawatan gerontikMeliputi aspek:FisikWawancara:Pandangan lanjut usia tentang kesehatannyaKegiatan yang mampu dilakukan lanjut usiaKebiasaan lanjut usia merawat diri sendiriKekuatan fisik lanjut usia: otot,sendi, penglihatan, dan pendengaranKebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BZAB/BAKKebiasaan gerak badan / olah raga/senam lanjut usiaPerubahan fungsi tubuh yang sanga bermaknang dirasakanKebiasaan lanju usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum obat.Pemeriksaan fisikPemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi , perkusi, dan auskultasi untukmengetahui perubahan fungsi tubuhPendekatan yang digunakan untuk pemeriksaan fisik, yaitu:Head to teaSistem tubuh

PsikologisApakah mengenal masalah-masalah utamanyaBagaimana sikapnya terhadap proses penuaanApakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidakApakah optimis dalm memandang suatu kehidupanBagaimana mengatasi stress yang dialamiApakah mudah dalam menyesuaikan diriApakah lanjut usia sering mengalami kegagalanApakah harapan pada ssaat ini akan datingPerlu dikji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, prosespikir, alam perasaan,orientasi, dan kemampuan dalam penyelesaian masalah.

Sosial ekonomiDari man sumber keuangan lanjut usiaApa saja kesibukan lanju usia dalam menisci waktu luangDengan siapa dia tinggalKegiatan organisasi apa yang diikutu lanjut usiaBagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannyaBerapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain diluar rumahSiap saj yang mengunjungiSeberapa besar ketergantungannyaApakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yang ada.

SpiritualApakah seara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanyaApakah secra teratur mengikuti atu terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan,misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir miskinBagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalh apakah dengan berdoaApakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakal

Pengkajian dasarTemperaturMungkin serendah 95 F (hipotermi) kurang lebih 35 CLebih teliti dperiksa di sublingualPulse (denyt nadi)kecepatan, irama, dan volumeAplika, radial, pedal

RespirasiKecepatan, irama, dan kedalamanTidak terturnya pernafasanTekanan darahSaat baring, duduk, berdiriHipotensi akibat posisi tubuhBB hilang pada tahun-tahun terahirTingkat orientasiMemory (ingatan)Pola tidurPenyesuaian psikososial

Sistem persyarafanKesimetrisan raut wajahTingkat kesadaran adanya perubahan dari otakMata: kejelasan melihat, adanya katarakPupil: kesamaan, dilatasiKetajaman penglihatan penurunan karena menuaGangguan sensori (sensory deprivarion)Ketajaman mendengaranAdanya sakit dan nyeri

Sistem kardiovaskulerstatus gizipemasukan dietanoreksia, tidak direka , mual, dan mulutmengunyah dan menelankeadaah gigi, rahang, mual muntahauskultasi bising ususpalpasi apakah perut kembung dan perlebatran kolonapakah ada kondstipakl

Siatem gastrointertinalwarna dan bau urineDistensi kandeng kemih, inkontinensiaFrekuensi, tekanan, atau desakanPemasukancairan dan pengeluarkan cairanDisuriaSeksualitas.

Sistem kulitKulittemperature, tingkat kelembabanKeutuhan luka, luka terbakar, robekanTurgorPerubahan pigmenAdanya jaringan parutKeadaan kukuKeadaan rambutAdanga ganttuan umu

Sistem musculoskeletalKontrakturatrofi ototmengecilkan tendoketidakadekuatannya gerakan senditingkat mobilisasiambulasi dengan atau tanpa bantuan/peralatanketerbatasan gerakkekuatan ototkemampuan melangkah atau berjalangerakan sendiparalysiskifosis

PsikososialMenunjukkan tanda-tanda meningkatnya ketergantunganFokus pada diri bertambahMemperlihatkan semakin sempitnya perhatianMembutuhkan bukti nyata akan rasa kasih saying yang berlebihan.

c. Format pengkajian keperawatan gerontik

I.Identitas KlienNama:Umur:Jenis kelamin:Agama:Pendidikan terakhir:Pekerjaan sebelumnya:Alamat sebelum dipanti:Tanggal masuk panti:Tanggal pengkajian:Kamar:Penanggung jawab:Pekerjaan penanggung jawab:(nama dan alamat jelas)Sumber informasi:(boleh lebih dari satu)

II.Riwayat Masuk Panti1.Alasan masuk panti.....2.Proses masuk panti........................................................................................................................III.Riwayat KesehatanNama ........................Alamat............................Telepon.....................Tpt & Tgl Lahir/umur................Jenis Kelamin............Suku...........................Agama........................Pendidikan.................Pekerjaan..........................Orang yang paling dekat dihubungi.......................................Alamat/Telepon.....................................................................Jumlah Anak : Laki-laki............orang, Wanita...........orang, Cucu............orang

IV.Riwayat KeluargaGambarkan silsilah (kakek/nenek, orang tua, paman,bibi, saudara kandung, pasangan, anak-anak)Genogram : (Tiga Generasi

PasanganAnak-anakHidup.................................................................Status kesehatan...............Nama dan Alamat.......Umur............................................Pekerjaan......................................

Kematian......................................Kematian.................Tahun meninggal.........................Tahun meninggal.....Penyebab kematian......................Penyebab kematian...

V.Riwayat PekerjaanStatus pekerjaan saat ini.............................................................Pekerjaan sebelumnya................................................................Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan..................................................................................

VI.Riwayat Lingkungan HidupTipe tempat tinggal..................................................................Jumlah kamar...................................Jumlah tingkat.........Jumlah orang yang tinggal di rumah.......................................Derajat privasi..................................Tetangga terdekat....Alamat/telepon.................................

VII.Riwayat RekreasiHobby/minat....................................Keanggotaan organisasi...................Liburan.............................................

1.Sumber/Sistem PendukungDokter...............................................Rumah sakit.......................................Pelayanan kesehatan di rumah...........Lain-lain.............................................

2.Deskribsi Hari Khusus Kebiasaan Ritual Waktu Tidur............................................................

3.Status Kesehatan Saat IniStatus kesehatan umum selama setahun yang lalu..............................................................Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu..............................................................Keluhan-keluhan kesehatan utama.............................................................Pengetahuantentang penatalaksanaan masalah kesehatan..............................................................Derajat keseluruhan fungsi relatif terhadap masalah kesehatan dan diagnosa medis..............................................................Obat-obatanNamaDosis.....................................................................................................................................................................................................................................Bagaimana/kapan menggunakanya :...............................................................Dokter yang menginstruksikan..............Tanggal resep.........................................Status ImunisasiTetanus, Difteri.......................................Influensa................Pneumoni..................Alergi.......................................................Obat-obatan.............................................Makanan..................................................Kontak substansi......................................Faktor-faktor lingkungan............................................................................................NutrisiDiet, Pembatasan makanan.minuman.........................................Riwayat Peningkatan/Penurunan Berat badan ...........................Pola konsumsi makanan (misal: frekuensi, sendiri atau dengan orang lain).....................................................................................................Masalah-masalah yang mempengaruhi masukan makanan (misal :pendapatan tidak adekuat, kurang transportasi, masalah menelan/mengenyah, stres emosional)......................................................................................................Kebiasaan.....................................................................................4.Status Kesehatan Masa LaluPenyakit masa anak-anak...........................Penyakitserius/kronik................................Trauma........................................................Perawatan di Rumah Sakit (alasan, tanggal, tempat, durasi, dokter)......................................................................................................Operasi (perhatikan jenis, tanggal, alasan, dokter)......................................................................................................

5.Riwayat KeluargaGambarkan silsilah (kakek/nenek, orang tua, paman, bibi, saudara kandung, pasangan, anak-anak)............................................................................................................................................................................................................

6.Tinjauan SistemUmumYaTidakKelelahan....................Perubahan berat badansetahuan yang lalu....................Perubahan nafsu makan....................Demam....................Keringat malam....................Kesulitan tidur....................Sering pilek, infeksi....................Penilaian diri terhadap status kesehatan ............................................................................................................................................................................................................Kemampuan untuk melakukan AKS............................................................................................................................................................................................................IntegumenYaTidakLesi/luka....................Pruritus.................... Perubahan pigmentasi....................Perubahan tekstur.................... Sering memar....................Perubahan rambut.................... Perubahan kuku....................Pemajanan lama terhadap matahari....................Pola penyembuhan lesi, memar ......................................................................................................SkorNorton......................................................................................................

HemopoietikYaTidakPerdarahan/memar abnormal....................Pembengkakan kelenjar limfa....................Anemia....................Riwayat tranfusi darah....................

KepalaYaTidakSakit kepala....................Trauma berarti pada masa lalu....................Pusing....................Gatal kulit kepala

MataYaTidakPerubahan penglihatan....................Kaca mata/lensa kontak....................Nyeri....................Airmata berlebihanPruritis....................Bengkak sekitar mata....................Diplopia....................Kabur....................Fotopobia....................

TelingaYaTidakPerubahan pendengaran....................Tinitus....................Vertigo....................Sensitivitas pendengaran....................Alat-alat protesa....................Riwayat infeksi....................Tanggal pemeriksaan paling akhir....................Kebiasaan perawatan telinga....................Dampak pada penampilan AKS....................Hidung dan SinusYaTidakRinorea....................Rabas....................Epistaksis....................Obstruksi....................Mendengkur....................Nyeri pada sinus....................Alergi....................Riwayat infeksi....................Penilaian diri pada kemampuan olfaktori....................

Mulut dan TenggorokanYaTidakSakit tenggorokan..................Lesi/ulkusSerakPerubahan suaraKesulitan menelanAlat-alat protesaRiwayat infeksiTanggal pemeriksaan gigi paling akhirPola menggosok gigiMasalahdan kebiasaan membersihkan gigi palsuLeherKekakuanNyeri/nyeri tekanBenjolan/massaKeterbatasan gerak

PayudaraBenjolan/massaNyeri/nyeri tekanBengkakKeluar cairaan dari puting susuPerubahan pada puting susuPola pemeriksaan pada payudara sendiriTanggal dan hasil Mamografi paling akhir

PernafasanBatukSesak nafasHemoptesesSputumMengiAsma/alergi pernafasan

KardiovaskulerNyeri/ketidaknyamanan dadaPalpitasiSesak nafasDispnea pada aktivitasDispnea noktural paroksimalOrtopneaMurmurEdemaVarisesKaki timpangParestesiaPerubahan warna kaki

Gastro IntestinalDisfagiaTak dapat mencernaNyeri ulu hatiMual/muntahHematemesisPerubahan nafsu makanIntoleran makananUlkusNyeriIkterikBenjolan/massaPerubahan kebiasaan defekasiDiareKonstipasiMelenaHemoroidPerdarahan rektumPola defekasi biasanya

PerkemihanDisuriaMenetesRagu-raguDoronganHematuriaPoliuriaOliguriaNokturiaInkontinensiaNyeri saat berkemihanBatuInfeksiFrekuensi

Genito Reproduksi PriaLesiRabasNyeri testikulerMassa testikulerMasalah prostatPenyakit kelaminPerubahan hasrat seksualImpotensiMasalah aktivitas seksual

Genito Reproduksi WanitaLesiRabasPerdarahan pasca senggamaNyeri pelvicPenyakit kelaminInfeksiMasalah aktivitas seksualRiwayat menstruasi (usia awitan, tanggal periode menstruasi terakhir)Riwayat menopouse (usia, gejala, masalah-masalah pasca menopouse)Tanggal dan hasil tes pap paling akhirG..................P..................A...................

MuskuloskeletalNyeri persendianKekakuanPembengkakan sendiDeformitasSpasmeKramKelemahan ototMasalah cara berjalanNyeri punggungProtesaPola kebiasaan latihan/olah ragaDampak pada penampilan AKSSistem Syaraf PusatSakit kepalaKejangSerangan jatuhParalisisParesisMasalah koordinasiTic/tremor/spasmeParastesiaCedera kepalaMasalah memoriSistem EndokrinIntoleran panasIntoleran dinginGoiterPigmentasi kulit/teksturPerubahan rambutPolifagiaPolidipsiPoliuria7.Pengkajian Fungsional Klien(KATZ Indeks)Termasuk / kategori yang manakah klien :a. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK / BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.b. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatasc. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.d. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.e. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang lain.f. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.g. Ketergantungan untuk semua fungsi.h. Lain-lain :Keterangan :Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.

8.Modifikasi dari Barthel IndeksTermasuk yang manakah klien?

NOKRITERIADENGAN BANTUANMANDIRIKETERANGAN

1Makan510FrekuensiJumlahJenis

2Minum510FrekuensiJumlahJenis

3Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, sebaliknya5-1015

4Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi).05Frekuensi

5Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, menyiram)510

6Mandi515Frekuensi

7Jalan di permukaan datar05

8Naik turun tangga510

9Mengenakan pakaian510

10Kontrol bowel (BAB)510FrekuensiKonsisten

11Kontrol Bladder (BAK)510FrekuensiWarna

12Olah raga atau latihan510FrekuensiJenis

13Rekreasi atau pemantapan waktu luang510FrekuensiJenis

Keterangan :a.>130: Mandirib.65-125: Ketergantungan Sebagianc.>60: Ketergantungan total

Pengkajian Status Mental Gerontikidentifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental Status Quesioner (SPMSQ)instruksi :Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar dan catat semua jawaban :catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan

BENARSALAHNOPERTANYAAN

01Tanggal berapa hari ini?

02Hari apa sekarang?

03Apa nama tempat ini?

04Dimana alamat anda?

05Berapa umur anda?

06Kapan anda lahir? (minimal tahun lahir)

07Siapa presiden Indonesia sekarang?

08Siapa presiden indonesia sebelumnya?

09Siapa nama ibu anda?

10Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secar menurun

Jumlah :Jumlah :

Interpretasi hasil :a.Salah 0-3: Fungsi intelektual utuhb.Salah 4-5: Kerusakan intelektual ringanc.Salah 6-8: Kerusakan intelektual sedangd.Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat