Konsep Dasar Diversi Urine

27
 Diversi Urine Oleh M. Fatchul Nizar A. Inosensia A.

description

askep

Transcript of Konsep Dasar Diversi Urine

  • Diversi Urine

    Oleh M. Fatchul

    Nizar A. Inosensia A.

  • Definisi Diversi Urine

    Diversi urinarius adalah stoma urinarius untuk mengalihkan aliran urin dari ginjal secara langsung ke permukaan abdomen dilakukan karena beberapa alasan. ( Potter & Perry )

    Jadi, diversi urin merupakan suatu prosedur untuk mengalihkan alirain urin karena beberapa alasan mis kanker kandung kemih,trauma, pada suatu lubang pada abdomen dengan beberapa metode

  • Etiologi

    Prosedur diversi urin dilakukan untuk mengalihkan aliran urin dari kandung kemih ke tempat keluar yang baru, yang biasanya melalui lubang yang dibuat lewat pembedahan pada kulit (stoma).

  • Indikasi yang Mungkin untuk

    Dilakukannya Diversi Urinarius

    Kanker kandung

    kemih,prostat,uretra,vagina,uterus,serviks.

    Trauma

    Cedera akibat radiasi pada kandung kemih

    Fistula pada vesikovagina

    Fistula pada uretrovagina

    Kandung kemih neurogenik

    Sistitis kronis

  • Tabel : Gejala Umum pada Perubahan

    Perkemihan Gejala Diskripsi Penyebab atua faktor terkait

    Urgensi Merasakan kebutuhan untuk segera

    berkemih

    Penuhnya kandung kemih,iritasi

    atau radang kandung kemih akibat

    infeksi,sfingter uretra tidak

    kompeten,stres psikologis

    Disuria Mersa nyeri atau sulit berkemih Peradangan kandung kemih,

    trauma atau inflamasi sfingter

    ureter

    Frekuensi Berkemih dengan sering Peningkatan asupan cairan,radang

    pada kandung kemih, peningkatan

    tekanan pada kandung kemih

  • Keraguan Sulit memulai berkemih Pembesaran prostat, ansietas, edema

    uretra

    Poliura Mengeluarkan sejumlah besar urine Asupan cairan berlebihan, diabete

    militus atau insipidus,pengunaan

    diuretik, diourisis pascaobstruksi

    Oliguria Haluaran urine menurun dibandingkan

    cairan yg masuk(biasnya kurang dari

    400ml dalam 24 jam)

    Dehidrasi, gagal ginjal, ISK,

    peningkatan sekresi ADH, gagal

    jantung kongestif

    Nokturia Berkemih berlebihan atau sering pada

    malam hari

    Asupan cairan berlebihan sebelum

    tidur(terutama kopi atau alkohol),

    penyakit ginjal, proses penuaan

    Dribling(urine

    yg menetes

    Kebocoran/rembesan urine walaupun

    ada kontrol terhadap pengeluaran urine

    Stres inkontinesia, overlow akibat

    retensi urine.

    Hematuria Terdapat darah dalam urine Neoplasma pada ginjal atau kandung

    kemih, penyakit glomerulus, infeksi

    pada ginjal atau kandung

    kemih,trauma pada struktur

    perkemihan, diskrasi darah

  • Retensi Akumulasi urine di dalam

    kandungkemih disertai

    ketidak mampuan kandung

    kemih untuk benar-benar

    mengosongkan diri

    Obstruksi uretra, inflamasi

    pada kandung kemih,

    penurunan aktifitas sensori,

    kandung kemih neurogik,

    pembesaran prostat, setelah

    tindakan

    anastesi,efeksamping obat-

    obat(antikolinergik,

    antispamodik, antidepresen)

    Residu

    urine

    Volume urine yg tersisa

    setelah berkemih(volume

    100 ml atau lebih)

    Inflamasi atau iritasi mukosa

    kandung kemih akibat

    infeksi, kandung kemih

    neurogenik,pembesaran

    prostat, trauma, atau

    inflamasi uretra.

  • Pemeriksaan Diagnostik

    IVP : Memperlihatkan ukuran/lokasi ginjal dan ureter dan mengesampingkan adannya tumor lain dalam saluran perkemihan.

    Sitoskopi dengan biopsi : Menentukan lokasi tumor/derajat keganasan.Sitoskopi ultraviolet menggambarkan lesi kandung kemih.

    Scan tulang : Menentukan adanya penyakit metastasis.

  • Cont....

    Limpangiografi pedal bilateral : Menentukan keterlibatan nodus pelvis,dimana tumor kandung kemih dengan mudah ditempatkan karena dekat proksimal.

    CT Scan : Mendefinisikan sel tumor dalam urine ( untuk menentukan adanya dan tipe tumor).

    Endoskopi : Mengevaluasi usus untuk di gunakan sebagai saluran.

    Konduitogram : Mengkaji panjang dan kemampuan mengosongkan saluran dan adanya struktur,obstruksi,refluks,angulasi,batu, atau tumor ( mungkin rumit atau kontraindikasi untuk diversi urin )

  • Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan divesi dibagi menjdi 2 macam yaitu :

    1) Penatalaksanaan Praoperatif

    2) Penatalaksanaan Pascaoperatif

  • Penatalaksanaan Praoperatif

    Sebagai bagian dari penatalaksanaan praoperatif,usus dibersihkan untuk meminimalkan stasis fekal, dekompresi usus, dan ileus pascaoperatif.

  • Penatalaksanaan pascaoperatif

    Berfokus pada mempertahankan fungsi urinarius, mencegah komplikasi pascaoperatif (komplikasi pernafasan,ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, sepsis, pembentukan fistula,dan kebocoran urin), dan meningkatkan kenyamanan pasien

  • Komplikasi

    Komplikasi umumnya terjadi mengingat kompleksnya pembedahan, penyakit yang mendasari ( kanker,trauma) prosedur diversi urinarius, dan status nutrisi yang sering kurang dari normal.

  • Komplikasi pascaoperaatif yang biasa terjadi :

    1. kerusakan anastomosis

    2. sepsis

    3. pembentukan fistula

    4. kebocoran urin atau fekal

    5. dan iritasi kulit

  • ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIVERSI URIN

  • Pengkajian

    Pengkajian Keperawatan Praoperatif

    Pasien yang masuk rumah sakit untuk menjalani bedah diversi urin dikaji secara keseluruhan.Pengkajian praoperatif yang cermat harus dilakukan terhadap fungsi kardiopulmoner , karena pasien yang menjalani sistektomi ( eksisi kandung kemih ) biasannya adalah lansia yang tidak mampu mentoleransi prosedur pembedahan yang kompleks dan lama

  • Pengkajian Keperawatan Pascaoperatif

    Peran perawat pada periode pascaoperatif adalah untuk mencegah komplikasi dan untuk mengkaji pasien dengan cermat terhadap adanya tanda dan gejala komplikasi.Kateter dan alat drainase dipantau dengan ketat.

  • Diagnosa Keperawatan

    Diagnosa Praoperatif

    Ansietas berhubungan dengan antisipasi kehilangan akibat prosedur pembedahan.

    Kurang pengetahuan tentang prosedur pembedahan dan prawatan pascaoperatif.

    Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat.

  • Diagnosa Pascaoperatif

    A.Kerusakan,resiko tinggi terhadap Integritas kulit faktor resiko meliputi :

    1. Tak ada sfingter stoma ( aktual) 2. Karakter/aliran urin dari stoma 3. Reaksi terhadap produk/kimia;tidak tepat

    melekatkan alatatau mengangkat perekat. B. Gangguan citra diri berhubungan dengan: 1. Biofisikal : adanya stoma;hilangnya kontrol

    eliminasi urine 2. Psikososial : perubahan struktur tubuh,proses

    penyakit dan b.d program pengobatan contoh,kanker.

  • C. Nyeri,(akut) berhubungan dengan : 1. Faktor fisik,contoh gangguan kulit/jaringan

    (insisi/drein) 2. Biologis : aktifitas proses penyakit (

    kanker,trauma) 3. Psikologis : takut,ansietas. D. Resiko tinggi terhadap infeksi faktor resiko

    meliputi : Pertahanan primer tidak adekuat ( contoh

    kerusakan kulit/insisi,refluks urin). E. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan : Bedah diversi,trauma jaringan,edema

    pascaoperasi

  • Intervensi dan Rasional

    Praoperasi 1. Ansietas berhubungan dengan antisipasi kehilangan akibat prosedur

    pembedahan. Mandiri 1. Mengkaji konsep diri pasien Rasional : Sebagai pendekatan pendukung secara psikososial 2.Kaji cara koping pasien terhadap stres dan kehilangan Rasional : Membantu pasien mengidentifikasi cara mempertahankan gaya hidup

    normal dan kemandirian dengan sedikit perubahan. 3. Mendorong pasien mengungkapkan rasa takut Rasional : Dapat memberikan dukungan emosional dan membuat adaptasi mudah

    dilakukan baik sesudah maupun sebelum pembedahan

  • 2. Kurang pengetahuan tentang prosedur pembedahan dan prawatan pascaoperatif.

    Mandiri

    Memberikan penyulihan pada pasien

    Rasional ;

    Sebagai rencana persiapan prosedur pembedahan dan dalam merencanakan perawatan pascaoperatif

  • 3. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat.

    Mandiri

    Pemberian nutrisi enteral atau parenteral total

    Rasional :

    Untuk mendukung pasien,meningkatkan proses penyembuhan dan memperbaiki respon terhadap penanganan

  • pascaoperasi

    Kerusakan,resiko tinggi terhadap Integritas kulit faktor resiko meliputi :

    a.Tak ada sfingter stoma ( aktual)

    b.Karakter/aliran urin dari stoma

    c.Reaksi terhadap produk/kimia;tidak tepat melekatkan alatatau mengangkat perekat

  • Mandiri Inspeksi stoma/kulit peristoma,perhatikan iritasi,lebam(gelap warna

    lebam),kemerahan,status jahitan. Rasional : Mengawasi proses penyembuhan/kefektifan tindakan,dan

    identifikasi area masalah,kebutuhan intervensi lanjut. Bersihkan dengan air dan lap kering atau menggunakan pengering

    rambut saat dingin. Rasional : Mempertahankan kebersihan,kering dapat mencegah kemudahan

    kegesekan atau trauma. Pengukuran stoma secara periodik,contoh penggantian alat untuk 6

    minggu pertama,kemudian sebulan 6 kali. Rasional : Sesuai dengan membaiknya edema pascaoperasi ( selama 6 minggu

    pertama ),ukuran alat harus berubah untuk meyakinkan kecocokan yang tepat sehinggga urin tertampung sesuai aliran ke stoma,dan kontak dengan kulit dicegah.

  • Gangguan citra diri berhubungan dengan:

    a. Biofisikal : adanya stoma;hilangnya kontrol eliminasi urine

    b. Psikososial : perubahan struktur tubuh,proses penyakit dan b.d program pengobatan contoh,kanker.

  • Mandiri Kaji ulang alasan bedah dan harapan yang akan datang Rasional : Pasien menerimanya lebih mudah bahwa ostomi dilakukankan untuk penyakit

    kronis/lama daripada cedera/trauma. Yakinkan apakah konseling dilakukan dan/atau perlu pada diversi

    urinaria,diskusikan pada saat pertama. Rasional : Memberikan informasi tentang tingkat pengetahuan pasien/orang terdekat

    tentang situasi individu dan proses penerimaan. Jawab semua pertanyaan masalah urostomi dan fungsinya. Rasional : Memberikan informasi tambahan pada pasien untuk dipertimbangkan. Dorong pasien/orang terdekat untuk menyatakan perasaan.Akui kenormalan

    perasaan marah,depresi,dan kedukaan karena kehilangan.Diskusikan peningkatan dan penurunan tiap hari yang dapat terjadi setelah pulang.

    Rasional : Memberikan kesempatan untuk menerima isu/salah konsep.Membantu pasien

    /orang terdekat menyadari bahwa perasaan yang dialami tidak biasa dan bahwa perasaan pada mereka tidak perlu.Pasien perlu mengenali perasaan sebelum mereka dapat menerimanya secara efektif