Konjungtivitis Bakteri Akut

5
Konjungtivitis Bakteri Akut Konjungtivitis bakteri akut adalah bentuk konjungtivitis yang murni dan biasanya disebabkan oleh staphylococcus, streptococcus pneumonia, gonococ, Haemifilus influenza, pseudomonas, dan basil Morax Axenfeld. Pada setiap konjungtivitis sebaiknya dilakukan pemeriksaan pulasan untuk mengetahui penyebabnya. Pengobatan umumnya pada konjungtivitis akibat bakteri adalah antibiotik spektrum luas dalam bentuk tetes dan salep, atau antibiotika sesuai dengan kausanya. Konjungtivitis blenore Blenore neonatorum merupakan konjungtivitis pada bayi yang baru lahir. Penyebab oftalmia neonatorum adalah gonococ, Chlamydia, dan staphylococ. Konjungtivitis purulen pada bayi sebaiknya dibedakan dengan oftalmia neonatorum lainnya seperti Chlamydia konjungtivitis (inklusion blenore), infeksi bakteri lain, virus dan jamur. Saat terlihat penyakit, gambaran klinik serta pemeriksaan hapus akan membantu untuk menentukan kausa. Blenore mengenai bayi yang ditularkan ibunya merupakan penyebab utama oftalmia neonatorum. Memberikan sekret purulen padat dengan masa inkubasi antara 12 jam hingga 5 hari, disertai perdarahan subkonjungtiva dan kemotik. Gejala khusus infeksi gonococ terlihat sebagai kelopak lengket. Masa inkubasi

Transcript of Konjungtivitis Bakteri Akut

Page 1: Konjungtivitis Bakteri Akut

Konjungtivitis Bakteri Akut

Konjungtivitis bakteri akut adalah bentuk konjungtivitis yang murni dan biasanya disebabkan

oleh staphylococcus, streptococcus pneumonia, gonococ, Haemifilus influenza, pseudomonas,

dan basil Morax Axenfeld.

Pada setiap konjungtivitis sebaiknya dilakukan pemeriksaan pulasan untuk mengetahui

penyebabnya.

Pengobatan umumnya pada konjungtivitis akibat bakteri adalah antibiotik spektrum luas

dalam bentuk tetes dan salep, atau antibiotika sesuai dengan kausanya.

Konjungtivitis blenore

Blenore neonatorum merupakan konjungtivitis pada bayi yang baru lahir. Penyebab

oftalmia neonatorum adalah gonococ, Chlamydia, dan staphylococ.

Konjungtivitis purulen pada bayi sebaiknya dibedakan dengan oftalmia neonatorum

lainnya seperti Chlamydia konjungtivitis (inklusion blenore), infeksi bakteri lain, virus dan

jamur. Saat terlihat penyakit, gambaran klinik serta pemeriksaan hapus akan membantu untuk

menentukan kausa.

Blenore mengenai bayi yang ditularkan ibunya merupakan penyebab utama oftalmia

neonatorum. Memberikan sekret purulen padat dengan masa inkubasi antara 12 jam hingga 5

hari, disertai perdarahan subkonjungtiva dan kemotik. Gejala khusus infeksi gonococ terlihat

sebagai kelopak lengket. Masa inkubasi bervariasi antara 3-6 hari, gonore 1-3 hari dan chlamydia

5-12 hari.

Diagnosis pasti blenore adalah dengan pulasan Giemsa. Pada pewarnaan Giemsa akan

terlihat sel leukosit polimorfonuklear dengan diplococ gram negatif intra selular. Bila

penyebabnya Chlamydia maka ini disebabkan oleh Chlamydia oculo genital trachmatis.

Diagnosis dibuat dengan pulasan epitel dimana terdapat pigmen basofil di dalam sitoplasma

dengan reaksi neutrofil, sel plasma dan sel mononuclear.

Pengobatan konjungtivitis blenore ialah dengan memberikan penisilin topikal tetes atau

salep sesring mungkin. Tetes ini dapat diberikan setiap seterngah jam pada 6 jam pertama disusul

Page 2: Konjungtivitis Bakteri Akut

dengan setiap jam terlihat tanda-tanda perbaikan. Pasien dirawat dan diberi pengobatan dengan

penisilin salep dan sutikan, pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB selama 7 hari.

Sebelum pemberian topikal mata dibersihkan dari sekret karena bila tidak maka

pemberian obat tidak akan efektif. Kadang-kadang perlu diberikan bersama-sama dengan

tetrasiklin karena mungkin konjungtivitis ini berjalan bersama-sama dengan infeksi Chlamydia.

Konjungtivitis gonore

Konjungtivitis gonore merupakan radang konjungtivita akut yang disertai dengan sekret purulen.

Gonococ merupakan kuman yang sangat patogen, virulen dan bersifat invasive sehingga reaksi

radang terhadap kuman ini sangat berat. Pada neonatus infeksi konjungvita terjadi pada saat

berada pada jalan kelahiran, sedang pada bayi penyakit ini ditularkan oleh ibu yang sedang

menderita penyakit tersebut. Pada orang dewasa penyakit ini didapatkan dari penularan penyakit

kelamin sendiri pada kontak dengan penderita uretritis atau servisitis gonore. Di dalam klinik

kita akan melihat penyakit yang disebabkan genococ dalam bentuk:

Oftalmia neonatorum (bayi berusia 1-3 hari)

Konjungtivitis gonore infantum (usia lebih dari 10 hari)

Konjungtivitis gonore adultrum

Pada orang dewasa terdapat 3 stadium penyakit infiltrative, supuratif dan penyembuhan. Pada

stadium infiltratif ditemukan kelopak dan konjungtiva yang kaku disertai rasa sakit pada

perabaan. Kelopak mata membengkak dan kaku sehingga sukar dibuka. Terdapat

pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior sedang konjungtiva bulbi merah, kemotik dan

menebal. Pada orang dewasa selaput konjungtiva lebih bengkak dan lebih menonjol dengan

gambaran hipertrofi papilar yang besar. Gambaran ini adalah gambaran spesifik gonore dewasa.

Pada orang dewasa terdapat perasaan sakit pada mata yang dapat disertai dengan tanda-tanda

infeksi umum. Pada umunya menyerang satu mata terlebih dahulu dan biasanya kelsinsn ini pada

laki-laki didahului pada mata kanannya.

Pada stadium supuratif terdapat sekret yang kental. Pada bayi biasanya mengenai kedua mata

dengan sekret kuning kental. Kadang-kadang bila sangat dini sekret dapat sereus yang kemudian

menjadi kental dan purulen. Berbeda dengan oftalmia neonatorum, pada orang dewasa sekret

Page 3: Konjungtivitis Bakteri Akut

tidak kental sekali. Terdapat pseudomembran yang merupakan kondensasi fibrin pada

permukaan konjungtiva. Pada stadium penyembuhan semua gejala sangat berkurang.

Pada orang dewasa penyakit ini berlangsung selama 6 mingu dan tidak jarang ditemukan

pembesaran disertai rasa sakit kelenjar preaurikel.

Diagnosis pasti penyakit ini adalah pemeriksaan sekret dengan pewarnaan metilen biru dimana

akan terlihat diplococ di dalam sel leukosit. Dengan pewarnaan gram akan terdapat sel

intraseluler atau ekstraseluler, dengan sifat gram negatif. Pemeriksaan sensivitas dilakukan pada

agar darah dan coklat.

Pengobatan segera dimulai bila terlihat pada pewarnaan gram positif diplococ batang intraselular

dan sangat dicurigai konjungtivitis gonore. Sekret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air

bersih (direbus) atau dengan garam fisiologik setiap ¼ jam. Kemudian diberi salep penisilin

setiap ¼ jam. Penisilin tetes mata dapat diberikan dalam bentuk larutan penisilin G 10.000-

20.000 unit/ml setiap 1 menit sampai 30 menit. Kemudian salep diberikan setiap 5 menit selama

30 menit. Disusul pemberian salep penisilin setiap 1 jam selama 3 hari. Antibiotika sistemik

diberikan sesuai dengan pengobatan genococ. Pengobatan diberhentikan bila pada pemerikasaan

mikroskopi yang dibuat setiap hari menghasilkan 3 kali berturut-turut negatif. Pengobatan

biasanya dengan perawatan di Rumah Sakit dengan terisolasi, diberikan dengan garam fisiologis,

penisilin sodium G 100.000 unit/ml, eritromisin topikal, dan penisilin 4,8 juta unit dibagi 2 kali

sistemik.