Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

18
Laporan Turun Lapang MEMPELAJARI KOMUNIKASI BISNIS PADA KANTIN DAN CATERING DAHLIA Oleh : Kelompok 6 Uswatun Khasanah A24080022 Yolanda D24080040 Agung Utomo F34070012 Arif Wicaksono Utomo G54061662 Nisrina Kharisma I24080085 Dosen Ir. Yatri Indah Kusumastuti, M.Si Asiten: Isma Rosyida I34060189 Ahmad Aulia Arsyad I34061111 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

description

Laporan Turun Lapang MEMPELAJARI KOMUNIKASI BISNIS PADA KANTIN DAN CATERING DAHLIAOleh:Kelompok 6 Uswatun Khasanah Yolanda Agung Utomo Arif Wicaksono Utomo Nisrina Kharisma A24080022 D24080040 F34070012 G54061662 I24080085Dosen Ir. Yatri Indah Kusumastuti, M.SiAsiten: Isma Rosyida Ahmad Aulia Arsyad I34060189 I34061111DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010I.PENDAHULUANA. Latar Belakang Sejak zaman dahulu k

Transcript of Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

Page 1: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

Laporan Turun Lapang

MEMPELAJARI KOMUNIKASI BISNIS PADA KANTIN DAN CATERING

DAHLIA

Oleh :

Kelompok 6

Uswatun Khasanah A24080022

Yolanda D24080040

Agung Utomo F34070012

Arif Wicaksono Utomo G54061662

Nisrina Kharisma I24080085

Dosen

Ir. Yatri Indah Kusumastuti, M.Si

Asiten:

Isma Rosyida I34060189

Ahmad Aulia Arsyad I34061111

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak zaman dahulu kebutuhan manusia akan sandang, papan, dan

pangan terus berkembang. Hal ini disebabkan karena terus berkembangnya

kebutuhan serta gaya hidup manusia itu sendiri. Seiring dengan

perkembangan zaman timbullah ide-ide kreatif yang bertujuan untuk

meningkatkan tingkat taraf hidup bagi mereka yang ingin memenuhi

kebutuhannya. Ide-ide kreatif tersebut bisa berupa membuka suatu usaha

yang merupakan keahlian dari mereka masing-masing dan dapat dijual untuk

mendapatkan keuntungan yang tentu saja bertujuan untuk meningkatkan

taraf hidup tadi. Untuk mendukung usaha tersebut diperlukan kajian-kajian

mengenai faktor-faktor apa saja yang bisa dikembangkan untuk mendukung

berkembangnya usaha yang akan dijalani.

Pada tugas kali ini kami akan mengkaji permasalahan mengenai

komunikasi bisnis yang terjadi di unit bisnis Kantin dan Katering Dahlia.

Kantin dahlia sendiri berdiri pada tahun 2000, didirikan oleh Ibu Lia bersama

teman-temannya dengan modal patungan serta pinjaman dari BPMC. Kantin

yang menjadikan mahasiswa sebagai sasarannya tersebut merupakan jenis

usaha baru yang terus berkembang. Jumlah mahasiswa yang terus

meningkat tiap tahunnya diharapkan akan menjadi salah satu faktor penting

yang akan mengiringi perkembangan usaha milik Ibu Lia tersebut.

Komunikasi bisnis sendiri adalah pertukaran gagasan, pendapat,

informasi, instruksi, yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara

personal atau impersonal melalui symbol-simbol atau sinyal-sinyal untuk

mencapai tujuan organisasi. hal-hal yang terkait komunikasi bisnis di kantin

Dahlia sendiri meliputi: struktur manajemen, komunikasi internal, dan

komunikasi eksternal. Unsur internal dalam kasus ini adalah pegawai serta

Ibu Lia selaku pimpinan, serta unsur eksternal dalam kasus ini adalah

pelanggan, pemasok bahan baku, dll. Hasil dari kajian ini diharapkan dapat

mengetahui strategi pesan apa yang harus dikembangkan demi kemajuan

kantin Dahlia sendiri. Karena keberhasilan penyampaian pesan kepada

Page 3: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

2

konsumen kantin Dahlia ( teknik pemasaran) sangat ditentukan oleh strategi

pesan.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah komunikasi bisnis yang merupakan hasil dari

turun lapangan ini adalah :

1. Memberikan informasi tentang sejarah dan tujuan didirikannya unit usaha

2. Menambah pengetahuan tentang struktur organisasi unit bisnis dan

fungsi-fungsi yang dijalankan oleh tiap-tiap bagian

3. Menambah wawasan tentang proses komunikasi internal yang dijalankan

oleh unit bisnis, kendala-kendala dan solusinya Serta proses komunikasi

eksternal (cara pemasaran dan promosi produk atau jasanya) yang

dijalankan oleh unit bisnis, kendala-kendala dan solusinya

Page 4: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

3

II. PEMBAHASAN

A. Profil unit usaha

A.1. Sejarah terbentuknya usaha

Usaha kantin dan catering Dahlia ini pada awalnya didirikan pada tahun

2000. Awal mulanya, usaha yang dirintis ibu Lia ini bertempat di kost-kostan

bersama teman-teman kosannya. Usaha ini dimulai dari catering kecil-kecilan.

Pada tahun 2003 ibu Lia mulai membangun usahanya dengan membuka

usahanya tersebut dengan membangun sebuah tempat untuk didirikan rumah

makan atau catering dan akhirnya dikembangkan sampai sekarang, dan

sekarang ibu Lia sebagai pemilk tunggal. Selanjutnya usaha ini diberi nama

Kantin Dan Catering Dahlia yang sekarang bertempat di Jl.Bateng no 10

Dramaga, Bogor. Bentuk usaha kantin dan catering Dahlia ini termasuk usaha

baru dalam artian bukan merupakan pengembangan dari bisnis sebelumnya.

A.2. Profil usaha

1. Nama dan alamat perusahaan

Nama : Kantin Dan Catering Dahlia

Alamat : Jl.Bateng no 10 Darmaga-Bogor

Telepon : 0251- 8621550

Pemilik : Ibu Lia

2. Bentuk Usaha

Bentuk usaha memberikan gambaran tentang dalam bentuk apa usaha

tersebut dikembangkan atau dijalankan. Bentuk Usaha yang dijalankan oleh

kantin dan catering Dahlia adalah usaha makanan, berupa rumah makan dan

Page 5: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

4

catering. Catering adalah usaha penyediaan jasa makanan di lokasi tertentu

seperti hotel, perumahan dan untuk acara-acara tertentu. Produk yang

ditawarkan dari kantin atau rumah makan Dahlia berupa makanan seperti nasi,

lauk pauk, dan sayuran. Sedangkan produk yang ditawarkan dari catering dahlia

adalah nasi kotak, kue (snack).

3. Modal usaha

Modal usaha dalam suatu kegiatan usaha juga memiliki peran penting

agar usaha dapat berjalan dengan lancar disebabkan ada dukungan modal yang

cukup. Setiap usaha pasti ada modal dalam menjalankan usahanya baik dalam

bentuk materi ataupun non-materi. Pada usaha kantin dan catering Dahlia ini

salah satu modalnya adalah modal materi yang awalnya diperoleh dengan cara

patungan dan pinjaman dari BPMC, namun sekarang usaha ini memiliki modal

yang berasal dari pribadi yaitu dari ibu Lia sendiri selaku pemilik.

4. Lokasi

Lokasi usaha yang bertempat di Jl.Bateng no 10 Darmaga-Bogor dipilih

karena lokasi tersebut dirasakan cukup strategis dan berdekatan dengan

kampus. Karena sasaran utama kantin dan catering Dahlia ini adalah

mahasiswa. Lokasi juga sering dilalui oleh mahasiswa. Ruang dan tata letak

tempat usaha ini tidak memakan ruangan yang banyak dan tampak minimalis,

sehingga lokasi tersebut semakin dirasakan layak untuk menjalankan usaha ini.

Persyaratan utama dari penentuan lokasi usaha kantin dan catering

Dahlia ini adalah kedekatan dengan pasar atau dekat dengan kampus dengan

mahasiswa sebagai sasarannya. Sehingga lokasi kantin dan catering Dahlia

dekat dengan jalan raya yang dekat kampus IPB sehingga mudah dijangka oleh

mahasiswa.

Page 6: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

5

B. Struktur Manajemen

Kantin dan catering dahlia sudah cukup terkenal dikalangan mahasiswa

sehingga omset per bulannya berkisar Rp 20.000.000,00- 30.000.000,00

tergantung dari jumlah banyaknya pelanggan dan ada tidaknya pesanan

catering. Managemen keuangan dari kantin dan catering dahlia ini diolah oleh ibu

Lia sendiri selaku pemilk yang dibantu dengan suaminya.

Karyawan merupakan pekerja yang terdapat di dalam suatu instansi,

perusahaan ataupun pada suatu usaha. Karyawan merupakan aspek yang dapat

mendukung keberhasilan suatu usaha. Pada suatu usaha biasanya karyawan

menempati posisi atau memiliki tugas tertentu. Pada usaha kantin dan catering

dahlia ini jumlah karyawannya adalah sebelas orang, yaitu empat orang bertugas

di dapur untuk memasak dan tujuh orang bertugas untuk melayani pelanggan

catering ataupun transaksi penjualan di kantin. Dalam pengoperasinnya ibu Lia

bertindak sebagai kasir dan mengatur segala pemasukan dan pengeluaran uang.

Walaupun kasir pada kantin ini masih manual, tetapi dalam pengolahan data

keuangan sudah dilakukan dengan bantuan program computer yang diatur oleh

ibu Lia dan suaminya.

karena tugas dari karyawan yang mau direkrut tidak terlalu susah maka

rekrutmen pegawai dilakukan dengan cara menerima rekomendasi dari kerabat

dekat manajer. Tugas-tugas pegawai akan dikoordinasi secara langsung tiap

Manajer

Penanggung

jawab

keuangan

Penanggung

jawab

bidang dapur

Penanggung

jawab

bidang

karyawan

Pelayan

konsumen

Petugas

kebersihan

Petugas

kasir

Koki

Page 7: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

6

harinya secara lisan maupun tertulis. manajer mengontrol langsung pekerjaan

pegawai. Pengontrolan yang dilakukan manajer tidak dijadwalkan, sehingga

pegawai cenderung selalu bekerja dengan memuaskan. Pada kantin dahlia

pertemuan diadakan sebulan sekali dan dibarengi dengan acara pengajian

maupun arisan.

C. Pengelolaan Pemasaran Produk

Pemasaran memainkan peranan yang sangat penting bagi kesuksesan

suatu usaha. Kunci utama bagi keberhasilan marketing adalah memahami

kebutuhan/ keinginan pelanggan. Dengan memahami hal ini dapat ditentukan

strategi pemasaran yang meungkinkan terpenuhinya kepuasan pelanggan

(Sumodiningrat, Gunawan.1994).

Kantin dan catering dahlia memiliki dua buah usaha yaitu kantin dan

catering, tetapi target pasar untuk pemasarannya sama. Pasar yang diinginkan

adalah tempat yang ramai dengan mahasiswa, hal tersebut dapat dilihat dari

target pelanggan yang dituju yaitu 90% mahasiswa dan 10% adalah masyarakat

umum. Seperti diketahui, jadwal kuliah yang padat dan tugas yang hampir setiap

minggu membuat mahasiswa pada umumnya cenderung membutuhkan

makanan yang instan atau cepat saji. Begitu juga dengan permasalahan

pemenuhan konsumsi disetiap acara mahasiswa, kantin dan catering dahlia

dengan usaha cateringnya mencoba memenuhi atau menjadi solusi terhadap

masalah tersebut.

Seiiring dengan berjalannya usaha ini. Kondisi pasar yang terjadi mau

tidak mau harus dihadapi oleh manajemen dari usaha tersebut. Kondisi pasar

yang dihadapi yaitu untuk kantin, pasar yang dihadapi cukup stabil karena

sasarannya mahasiswa, namun apabila libur panjang maka produksi akan

menurun karena sebagian besar mahasiswa pulang. Untuk catering, pasar yang

dihadapi kurang stabil karena pemesanan catering umumnya hanya pada hari

sabtu dan minggu. Namun karena pangsa pasar utamanya adalah mahasiswa

maka cukup baik karena hampir sepanjang tahun mahasiswa memilki acara dan

sebagian besar menggunakan catering.

Produk yang dihasilkan berupa makanan pada kantin yang termasuk

kedalam barang dan jasa catering yang termasuk kedalam produk jasa. Pada

kantin, makanan termasuk barang yang tidak tahan lama apabila bahan mentah

telah dijadikan sebuah masakan. Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang

dipandang penting oleh konsumen untuk dijadikan dasar pengambilan

Page 8: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

7

keputusan. Atribut produk terdiri atas merek, kemasan, labeling, dan layanan

pelengkap. Pada usaha ini atribut digunakan pada usaha catering yaitu merek,

kemasan dan labeling. Merek yang digunakan adalah sama seperti nama

usahanya yaitu DAHLIA, mereknya mudah diinget dengan kata yang simple.

Pada kemasan catering digunakan kemasan masakan catering pada umumnya

yaitu kotak makanan berbentuk segi empat dengan ukuran yang disesuaikan.

Kemasan ini berfungsi sebagai pelindung isi dari kerusakan atau berkurangnya

isi, dan kemudahan dalam distribusi. Pada pelabelan, label diberikan pada kotak

makanan catering sehingga memudahkan konsumen membaca dan

mengenalinya.

Dalam melakukan suatu usaha yang berbasis keuntungan, penetapan

harga merupakan salah satu factor yang dapat menentukan. Apabila strategi

penerapan yang dilakukan baik maka pengendalian keuntungan juga akan baik

(Sjaifudian, Hetifah, Dedi Haryadi, Maspiyati .1995). Pada kantin dan catering

Dahlia harga ditentukan dari perkiraan modal yang digunakan dan dilihat juga

dari harga pesaing, sehingga harga variatif namun cenderung standard.

Pemasaran kantin dan catering dahlia ini dilakukan dengan cara membuat

selebaran-selebaran,poster dan menempel daaftar-daftar menu beserta

harganya di sekitar kantin sehingga pelanggan dapat melihat harga-harga yang

ditawarkan darii menu kantin maupun menu catering.

No Menu-menu yang terdapat pada kantin dahlia Harga

1 Sop Ceria (sayuran seperti jagung manis, buncis, wortel) plus

● Bola udang

● Seafood pelangi

● Chikuwa

● Olahan kepiting

●Baso ikan

● Baso daging

Rp.2000

RP.1000

Rp.1000

Rp. 1000

Rp.2000

Rp.1000

Rp.1000

2. Ayam tulang lunak Rp. 5000

3. Ikan bakar madu Rp.5000

4. Ayam bakar madu Rp.6000

5. Ayam kribo Rp.6000

6. Sate buntel Rp.3500

7. Sop tahu Rp.3500

Menu lainnya

Page 9: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

8

Pasar produk atau jasa memiliki tingkat persaingan yang tinggi, dan

sangat mudah berubah. Karenanya sangat penting untuk mengetahui pesaing –

pesaing yang dihadapi. Di daerah sekitar tempat kantin dan catering Dahlia

beroperasi terdapat banyak rumah-rumah makan seperti rumah makan Yunani,

Rumah makan ASKILL, dan rumah makan lainnya. Rumah makan yang terdapat

di daerah tersebut beraneka ragam, kelebihan dari pesaing-pesaingnya adalah

penataan tempat yang lebih baik dari Dahlia, sehingga faktor tersebut bisa

menjadi saran agar usaha kantin dan catering Dahlia ini menjadi lebih baik.

Adapun untuk mengatasi persaingan dengan pesaing – pesaing lainnya kantin

dan catering Dahlia mengambil beberapa langkah unutk mengatasi

permasalahan tersebut, yaitu :

a. Diversifikasi produk contohnya pada rumah makan dan catering Dahlia

sekarang banyak produk-produk makanan yang khas dan unik yang tidak

dimilki rumah makan lain.

b. Peningkatan mutu dan rasa

c. Bersaing masalah harga (harga standar namun memuaskan)

d. Pemberian atau penyebutan nama-nama makanan yang unik sehingga

menarik pelanggan.

Contoh: TTM (tahu Telor Maknyus)

Ayam kribo, dll.

D. Penyelenggaraan konukiasi internal

Komunikasi bisnis merupakan cara manajemen berhubungan dengan

lingkungannya. Komunikasi bisnis menghubungkan antara manajemen dengan

lingkungan internal maupun eksternal organisasi (Kusumaastuti, 2009).

Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara

anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti

komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb

(Onong, 1994).

Seorang pelaku bisnis dalam kegiatan bisnisnya harus bisa membina

hubungan yang baik melalui aktivitas komunikasi dengan pemilik, manajemen,

dan karyawan. Sebab ketiga sasaran yang berada di dalam lingkungan bisnis

tersebut sangat berperan dan menentukan keberhasilan bisnis (Kusumaastuti,

2009).

Page 10: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

9

Manfaat melakukan komunikasi internal dalam organisasi bisnis

diantaranya adalah karena komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian

yang lebih baik antara atasan dan bawahan. Selain itu, membantu berbagai

pihak untuk mengerti perlunya perubahan dan bagaimana seharusnya mengelola

perubahan itu (Kusumaastuti, 2009).

Terdapat tiga dimensi komunikasi internal. Pertama, komunikasi vertikal

yaitu komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan cara

timbal balik. Downward Communication adalah komunikasi atas ke bawah.

Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah,

pengumuman. Upward Communication dari bawah ke atas. Contoh staf

memberikan laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada

pimpinan. Kedua, komunikasi horisontal yaitu komunikasi mendatar, antara

anggota staf dengan anggota staf. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di

bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi

horizontal ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan

masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan

memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan

kerja. Ketiga, komunikasi diagonal yaitu komunikasi antara pimpinan

seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain (Onong, 1994).

Bisnis kantin Dahlia merupakan organisasi yang berorientasi pada

keuntungan (profit orientation). Faktor pembeda usaha bisnis ini adalah

tujuannya berorientasi pada profit; spesialisasi individu dan unit di dalamnya lebih

terstruktur, contohnya karyawan ada yang di khususkan pada bagian memasak

saja sebagai koki tanpa mengurusi bagian lain; kesalingtergantungan antara

individu dan unit sangat tinggi karena hasil kerja dari masing-masing individu

mempengaruhi jalannya bisnis misalnya koki sangat membutuhkan unit-unit

untuk memasak; dan hirarki pada unit bisnis ini terstruktur.

Berdasarkan keterangan di atas mengenai komunikasi internal suatu

organisasi bisnis, kantin dahlia memiliki tiga dimensi komunikasi internal.

Pertama, Komunikasi vertikal (atas-bawah) yaitu intruksi atasan dalam hal

penyajian menu, teguran atasan, pengarahan dan petunjuk dalam hal pelayanan

terhadap konsumen. Sedangkan, komunikasi vertical (bawah-atas) laporan

penjualan harian dan usulan penambahan menu baru. Kedua, komunikasi

horizontal yaitu komunikasi antar karyawan (pelayan ke pelayan) dalam hal

pesanan konsumen, komunikasi antara koki saat proses memasak. Dan ketiga,

Page 11: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

10

Komunikasi diagonal yaitu komunikasi antara koki dengan petugas kasir jika

petugas kasir lupa harga makanan, komunikasi antara penanggung jawab bidang

karyawan kepada koki jika mendadak mendapatkan ide masakan baru.

E. Penyelenggaraan komunikasi eksternal

Komunikasi dalam organisasi merupakan salah satu unsur yang sangat

penting untuk tercapainya tujuan administrasi/manajemen. Komunikasi

Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di

antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu.

Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis

antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.

Komunikasi dalam organisasi atau disebut juga komunikasi manajemen

meliputi dua bagian berdasarkan tempat di mana khalayak sasaran berada, yaitu

Komunikasi Internal (Internal Communication) untuk khalayak anggota organisasi

dan Komunikasi Eksternal (External Communication) untuk khalayak di luar

anggota organisasi.

Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan

organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Yang termasuk khalayak di luar

organisasi meliputi : khalayak sekitar (community), instansi pemerintah

(government), pers, dan pelanggan (customer).

Ruang lingkup komunikasi eksternal dalam komunikasi bisnis mencakup

komunikasi dengan pelanggan, penyalur, pemasok, dan agen regulator. Keempat

kelompok yang berada di luar organisasi/lembaga bisnis memiliki kepentingan

untuk kelangsungan bisnis. Kelompok tersebut selain menghidupi juga dihidupi

oleh organisasi/lembaga bisnis. Kelompok tersebut menentukan kemajuan bisnis

sehingga hubungan baik dengan kelompok ini harus dijaga dan dipertahankan

dan ditingkatkan, melalui kualitas dan kuantitas komunikasi.

Kelompok ini memiliki kepentingan yang tidak sama, misalnya pelanggan

yang memiliki hak untuk memilih dan menentukan produk yang akan digunakan.

Sedangkan penyalur adalah kelompok yang memiliki jaringan distribusi mereka

hanya mau menyalurkan produk yang dikehendaki pelanggan. Pemasok

menginginkan adanya transaksi dengan organisasi lembaga bisnis yang

memuaskan, sedangkan agen regulator, menginginkan adanya kepatuhan

terhadap peraturan.

Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:

Page 12: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

11

a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dilaksanakan

umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga

khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin.

Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi;

press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter;

brosur; leaflet; poster; konferensi pers.

b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak

kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan

komunikasi yang dilakukan oleh organisasi, yang biasa disebut opini publik

(publik opinion)

Komunikasi Eksternal Kantin & Catering Dahlia

1. Stakeholder Eksternal dan Cara Komunikasi yang di Bangun

Komunikasi yang dijalin pihak Kantin & Catering Dahlia dengan pihak luar,

meliputi pelanggan, pemasok bahan baku, maupun beberapa pihak lain yang

berhubungan dengan kelangsungan usaha ini.

Komunikasi yang dibangun dengan pemasok/penyedia bahan baku, meliputi

kualitas barang yang diinginkan oleh pihak Kantin & Catering Dahlia, kesesuaian

harga, serta berbagai hal teknis tentang pengambilan barang serta banyak

jumlahnya.

Komunikasi dengan calon pelanggan dilakukan dengan media promosi

berupa melalui brosur , poster, dan leaflet maupun informasi dari mulut ke mulut.

Komunikasi dengan pelanggan dilakukan dengan pemberian layanan sebaik-

baiknya.

2. Cara Menangani Klaim Pelanggan

Sejak berdiri tahun 2003 hingga sekarang, ada beberapa masukan yang

didapatkan dari pelanggan seperti ketersediaan menu yang semakin beragam.

Karena berdasarkan data yang didapatkan, Kantin & Catering Dahlia yang

memang sebagian besar digunakan untuk tempat makan para mahasiswa ini,

ada beberapa orang diantara mereka menginginkan kreasi menu yang baru dan

unik. Menanggapi hal ini, pihak Kantin & Catering Dahlia segera meluncurkan

menu baru yang menjadi andalannya yakni menu Ayam Kribo.

Page 13: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

12

F. Masalah-masalah dalam komunikasi

Dalam komunikasi terdapat masalah-masalah yang dapat

menghambat komunikasi berjalan dengan baik. Masalah tersebut

tergolong dalam hambatan-hambatan berikut ini :

1. Hambatan Teknis

Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi,

semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan

teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat

diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi.

jenis hambatan teknis dari komunikasi :

# Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas

# Kurangnya informasi atau penjelasan

# Kurangnya ketrampilan membaca

# Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.

2. Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian

pengertian atau idea secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi

atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.

Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian

[komunikator dan komunikan], tetapi seringkali proses penafsirannya keliru.

TIDAK ADANYA hubungan antara Simbol [kata] dan apa yang disimbolkan

[arti atau penafsiran], dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan

sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.

Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator

HARUS memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik

komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang

dipakainya.

Page 14: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

13

3. Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,

kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat

pancaindera seseorang, dll.

# Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.

Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi,

ketrampilan mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi,

penyaringan informasi.

# Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.

Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan

efektifitas komunikasi organisasi.

Pada kantin dan catering dahlia, masalah komunikasi terjadi saat atasan

menjelaskan sesuatu atau pada ilmu komunikasi disebut kesalahan semantic

atau bisa juga masalah terdapat pada kejelasan kata-kata yang digunakan pada

saat komunikasi misalnya pada saat pemesan menyampaikan pesanan kepada

kasir “ Nasi bungkus pake tempe dua” lalu kasir menyampaikan seperti itu dan

karyawan yang melayani salah menafsirkan, yang dimaksud adalah nasi

bungkusnya dua dengan lauk tempenya satu masing-masingnya. Masalah yang

terjadi juga dengan hambatan manusiawi seperti perbedaan keadaan emosi,

pegawai senior yang emosinya tinggi cenderung tidak sabaran jika bekerja sama

dengan pegawai yang baru.

Page 15: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

14

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha kantin dan catering Dahlia ini pada awalnya didirikan pada tahun

2000. Bentuk Usaha yang dijalankan oleh kantin dan catering Dahlia adalah

usaha makanan, berupa rumah makan dan catering. Pada usaha kantin dan

catering dahlia ini jumlah karyawannya adalah sebelas orang, yaitu empat orang

bertugas di dapur untuk memasak dan delapan orang bertugas untuk melayani

pelanggan catering ataupun transaksi penjualan di kantin. Bisnis kantin Dahlia

merupakan organisasi yang berorientasi pada keuntungan (profit orientation).

Faktor pembeda usaha bisnis ini adalah tujuannya berorientasi pada profit;

spesialisasi individu dan unit di dalamnya lebih terstruktur, contohnya karyawan

ada yang di khususkan pada bagian memasak saja sebagai koki tanpa

mengurusi bagian lain; kesalingtergantungan antara individu dan unit sangat

tinggi karena hasil kerja dari masing-masing individu mempengaruhi jalannya

bisnis misalnya koki sangat membutuhkan unit-unit untuk memasak; dan hirarki

pada unit bisnis ini terstruktur. Komunikasi yang dijalin pihak Kantin & Catering

Dahlia dengan pihak luar, meliputi pelanggan, pemasok bahan baku, maupun

beberapa pihak lain yang berhubungan dengan kelangsungan usaha ini.

Komunikasi dengan calon pelanggan dilakukan dengan media promosi berupa

melalui brosur , poster, dan leaflet maupun informasi dari mulut ke mulut.

B. Saran

Agar komunikasi antar karyawan dan manajer semakin baik maka perlu

direncanakannya komunikasi yang baik dengan mengadakna pertemuan rutin

setiap minggunya. Dalam struktur organisasi bisnis Dahlia ini tidak memiliki

bagian Promosi, atau Humas yang bertugas untuk mempromosikan keberadaan

Dahlia. Sehingga perlu adanya bagian ini untuk khusus bertanggung jawab

terhadap masalah dengan pelanggan maupun promosi-promosi apa yang akan

dilakukan untuk menambah jumlah pelanggan yang datang ke Dahlia.

Page 16: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

15

DAFTAR PUSTAKA

Jiwanto, Gunawan., 1985. Komunikasi dalam Organisasi, Pusat Pengembangan

Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta

Kusumaastuti, Yatri Indah.2009. Komuniksi Bisnis. IPB Press, Bogor.

Onong, Effendy. 1994. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Onong Effendy.1994.Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Pace R. Wayne and Faules, Don F, 2000.Komunikasi Organisasi, ROSDA,

Bandung

Sjaifudian, Hetifah, Dedi Haryadi, Maspiyati (1995), Strategi dan Agenda

Pengembangan Usaha Kecil, AKATIGA, Bandung.

Sumodiningrat, Gunawan (1994), "Tantangan dan Peluang Pengembangan

Usaha Kecil", Jurnal Tahunan CIDES, no.1, h.157-164.

Tubbs, Stewart L. – Moss, Sylvia, 2005. Human Communication: Konteks-

Konteks Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Uchjana Effendi, Onong., 1992 Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Remaja

Rosdakarya, Bandung

Wiryanto.2005.Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grameia Wiiasarana

Indonesia.

Page 17: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

16

Lampiran 1

Panduan Pertanyaan Turun Lapang

1. Bagaimana cara rekrutmen pegawai?

jawaban : karena tugas dari karyawan yang mau direkrut tidak terlalu susah

maka rekrutmen pegawai dilakukan dengan cara menerima rekomendasi dari

kerabat dekat manajer.

2. Bagaimana cara mengkoordinasikan tugas-tugas dengan pegawai?

Adakah pertemuan rutin?

Jawaban : tugas dikoordinasi secara langsung tiap harinya secara lisan

maupun tertulis. Pada kantin dahlia pertemuan diadakan sebulan sekali dan

dibarengi dengan acara pengajian maupun arisan.

3. Bagaimana cara mengontrol hasil pekerjaan pegawai?

Jawaban : manajer mengontrol langsung pekerjaan pegawai. Pengontrolan

yang dilakukan manajer tidak dijadwalkan, sehingga pegawai cenderung

selalu bekerja dengan memuaskan.

4. Informasi tentang apa saja yang diharapkan dari bawahan?

Jawaban: dikarenakan manajer langsung turun kelapangan dengan menjadi

kasir, manajer memperoleh semua informasi yang didapat, seperti tentang

keaadan penjualan, kondisi makanan dan informasi tentang pemesanan.

5. bentuk komunikasi tertulis

Jawaban : manajer akan menulis memo pesanan dan memo tugas kepada

pegawai kalau ada pemesanan yang banyak sehingga masing-masing tugas

pegawai akan lama jika dijabarkan dengan lisan.

6. Siapa saja stakeholder eksternal?

Jawaban : Komunikasi yang dijalin pihak Kantin & Catering Dahlia dengan

pihak luar, meliputi pelanggan, pemasok bahan baku,

Page 18: Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kantin

17

7. Bagaimana cara menjalin komunikasi dengan stakeholder eksternal?

Jawaban : Komunikasi yang dibangun dengan pemasok/penyedia bahan

baku, meliputi kualitas barang yang diinginkan oleh pihak Kantin & Catering

Dahlia, kesesuaian harga, serta berbagai hal teknis tentang pengambilan

barang serta banyak jumlahnya. Komunikasi dengan calon pelanggan

dilakukan dengan media promosi berupa melalui brosur , poster, dan leaflet

maupun informasi dari mulut ke mulut.

8. Bagaimana cara menangani claim dari pelanggan?

Jawaban : kantin dahlia memiliki mading sehingga jika terdapat claim dari

pelanggan yang berupa saran atau masukan terhadap dahlia maka

perubahan yang dilakukan akan segera diinformasikan kepada pelanggan

dengan menempelkan info tersebut di mading. Mading terdapat di dekat pintu

masuk dahlia sehingga mudah dilihat oleh pelanggan.