KGD keperawatan

56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metode pemanggilan (misalnya telepon) dan pengiriman ambulans biasanya bergantung pada peralatan elektronik, yang itu sendiri seringkali bergantung pada jaringan listrik utuh. Demikian pula, ambulans modern dilengkapi dengan radio dua arah atau telepon seluler untuk memungkinkan mereka untuk menghubungi rumah sakit, baik untuk memberitahu rumah sakit sesuai kedatangan ambulans tertunda, atau, dalam kasus di mana dokter tidak merupakan bagian dari kru ambulans , untuk berunding dengan dokter untuk pengawasan medis. Komponen penting pada system pelayanan gawat darurat yang harus disiapkan diantaranya yaitu pertama, system komunikasi berupa kejelasan kemana berita adanya kejadian gawat darurat disampaikan, akan memperpendek masa pra rumah sakit yang dialami penderita. Pertolongan yang datang dengan segera akan meminimalkan resiko-resiko penyulit lanjutan seperti 1

description

keperawatan Stikes

Transcript of KGD keperawatan

Page 1: KGD keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Metode pemanggilan (misalnya telepon) dan pengiriman ambulans

biasanya bergantung pada peralatan elektronik, yang itu sendiri seringkali

bergantung pada jaringan listrik utuh. Demikian pula, ambulans modern

dilengkapi dengan radio dua arah  atau telepon seluler untuk memungkinkan

mereka untuk menghubungi rumah sakit, baik untuk memberitahu rumah sakit

sesuai kedatangan ambulans tertunda, atau, dalam kasus di mana dokter tidak

merupakan bagian dari kru ambulans , untuk berunding dengan dokter untuk

pengawasan medis.

Komponen penting pada system pelayanan gawat darurat yang harus

disiapkan diantaranya yaitu pertama, system komunikasi berupa kejelasan

kemana berita adanya kejadian gawat darurat disampaikan, akan

memperpendek masa pra rumah sakit yang dialami penderita. Pertolongan yang

datang dengan segera akan meminimalkan resiko-resiko penyulit lanjutan

seperti syok hipovolemia akibat kehilangan darah yang berkelanjutan,

hipotermia akibat terpapar lingkungan dingin dan sebagainya. Siapapun yang

menemukan penderita pertama kali dilokasi harus tau persis kemana informasi

diteruskan. Kedua, system pendidikan; penolong pertama sering kali orang

awam yang tidak memiliki kemampuan menolong yang memadai sehingga

dapat dipahami jika penderita dapat langsung meninggal di tempat kejadian

atau mungkin selamat sampai ke fasilitas kesehatan dengan mengalami

kecacatan karena cara transportasi yang salah. Ketiga, system pendanaan.

Sumber pendanaan cukup memungkinkan karena system asuransi yang kini

1

Page 2: KGD keperawatan

berlaku di Indonesia. Pegawai negeri punya ASKES, pegawai swasta memiliki

jamsostek, masyarakan miskin memiliki ASKESKIN. Dan tidak kalah

pentingnya komponen yang berperan penting dalam pelayanan gawat darurat

yaitu system transportasi, emergency ambulans (ambulans gawat darurat)

adalah unit transportasi medis yang didesain khusus yang berbeda dengan

model transportasi lainnya. Ambulan gawat darurat didesain agar dapat

menangani pasien gawat darurat, memberikan pertolongan pertama dan

melakukan perawatan intensif selama dalam perjalanan menuju rumah sakit

rujukan. Ambulans gawat darurat juga harus memenuhi aspek hygiene dan

ergonomic. Selain itu ambulan gawat darurat juga harus dilengkapi dengan

peralatan yang lengkap dan dioperasikan oleh petugas yang professional

dibidang pelayanan gawat darurat.

Kebutuhan akan ambulans gawat darurat menjadi sangat penting sebagai

pilar utama dalam rantai pelayanan kesehatan dan emergency respons plan baik

di rumah sakit maupun public servis/ perusahaan. Ambulans gawat darurat

merupakan sarana pelayanan medis darurat di luar rumah sakit (pra hospital)

dengan kata lain sarana kesehatan (gawat darurat). Menghampiri pasien /

korban bukan pasien/ korban yang menghampiri sarana kesehatan. Dengan

demikian respons pertolongan tim pertolongan darurat dapat terlaksana secara

cepat dan tepat, dan terhindar dari keterlambatan.

Pada kejadian kecelakaan transportasi, industry, rumah tangga, serangan

jantung, dan kegawatdaruratan medis lain memerlukan pelayanan ambulan

gawat darurat yang memiliki peralatan memadai, petugas yang professional dan

kecepatan dalam merespon setiap keadaan darurat. Selain itu, evakuasi pasien

kritis antar rumah sakit baik di dalam maupun kota juga tida lepas dari

kebutuhan akan pelayanan ambulan gawat darurat. Dalam makalah ini

2

Page 3: KGD keperawatan

membahas mengenai standar dari transportasi gawat darurat atau bisa disebut

juga dengan ambulan gawat darurat berdasarkan Kepmenkes No. 0152/

YanMed/ RSKS/1987, tentang standarisasi kendaraan pelayanan medic.

Kepmenkes No. 143/ Menkes- Kessos/ SK/ II/ 2001, tentang standarisasi

kendaraan pelayanan medic.

1. 2. Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mempelajari tentang ketentuan standar transportasi gawat darurat dan

kekritisan

1.2.1 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui dasar hukum yang mengatur tentang standar transportasi

gawat darurat.

Untuk mengetahui jenis dan standar transportasi gawat darurat.

1.3 Manfaat

Secara aplikatif, diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan

tentang standar transportasi gawat darurat dan kekritisan

Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca

Sebagai sumber referensi bagi pembaca mengenai strndar transportasi gawat

darurat.

3

Page 4: KGD keperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Landasan Hukum

Kepmekes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang Standarisasi

Kendaraan Pelayanan Medik.

Kepmenkes No 143/Menkes-kesos/SK/II/2001, tentang Standarisasi

Kendaraan Pelayanan Medik.

Diperlukan standarisasi perlengkapan umum dan medic pada kendaraan

ambulans AGDT khususnya untuk keseragaman dan peningkatan mutu

pelayanan rujukan kegawatdaruratan medic yang diatur dalam Kepmenkes

adalah jenis kendaraan:

1. Ambulan transportasi

2. Ambulan gawat darurat

3. Ambulan Rumah Sakit Lapangan

4. Ambulan pelayanan medic bergerak.

5. Kereta jenazah

6. Ambulan udara

2.2 Jenis dan standar transportasi

1. Ambulan transportasi

a. Tujuan penggunaan

Pengengkutan penderita yang tidak memerlukan perawatan khusus/

tindakan darurat untuk menyelamatknan nyawa dan diperkirakan tidak

akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan.

4

Page 5: KGD keperawatan

b. Persyaratan Kendaraan

1. Teknis kendaraan

a. Roda empat atau lebih dengan suspense lunak

b. Warna kendaraan: Putih (DKI warna hijau lapis)

c. Tanda pengenal kendaraan: di depan gawat darurat/ emergency di

damping kanan dan kiri tertulis: ambulans dan logo: Bintang enam

biru dan ular tongkat.

d. Ruang penderita mudah dicapai dari tempat pengemudi, tempat

duduk bagi petugas dan keluarga di ruangan penderita dilengkapi

sabuk pengaman untuk petugas dan penderita.

e. Ruangan penderita cukup luas untuk sekurang-kurangnya satu

tandu.

f. Ruangan penderita berhubungan langsung dengan tempat

pengemudi.

g. Gantungan infuse terletak sekurangnya 90 cm di atas tempat

penderita.

h. Stop kontak khusus 12 VDC di ruangan penderita

i. Lampu ruangan secukupnya/ bukan neon, dan lampu sorot yang

dapat digerakkan

j. Lemari obat dan peralatan.

k. Penyimpanan air bersih 20 l, wastafel dan penampungan air limbah

sirine

l. Dua nada lampu rotator warna merah dan biru, ditengah atas

kendaraan

m. Radio komunikasi dan atau radio genggam di ruang kemudi,

n. Tersedia peta wilayah

o. Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia

5

Page 6: KGD keperawatan

p. Tanda pengenal ambulan transportasi dari bahan pemantul sinar

q. Kendaraan mudah dibersihkan, lantai-lantai dan batas dinding

dengan lantai tidak menyudut.

r. Dapat membawa incubator transport

Persyaratan lain sesuai peraturan perundangan medis yang berlaku.

s. Tabung oksigen dengan peralatannya, alat penghisap cairan atau

lendir 12 Volt DC.

t. Peralatan medis PPGD (tensi meter dengan manset anak dewasa)

dll.

u. Obat-obatan sederhana

v. Cairan infuse secukupnya

w. Petugan 1 (satu) supir dengan kemampuan BHD (Bantuan Hidup

Dasar) dan berkomunikasi 1 (satu) perawatan dengan kemampuan

PPGD.

2. Tata Tertib

a. Sewaktu menuju tempat penderita boleh menghidup sirine dan

rotator

b. Selama mengangkut penderita hanya menggunakan lampu rotator

c. Mematuhi semua peraturan lalu lintas, kecepatan kendaraaan

maksimum 40 km di jalan biasa.

d. 80 km di jalan bebas hambatan

e. Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang disebut

dengan lembar catatan penderita, yang mencakup identitas, waktu,

dan keadaan penderita setiap 15 menit.

f. Petugas memakai seragam awak ambulan dengan identitas yang

jelas.

6

Page 7: KGD keperawatan

3. Ambulan Gawat Darurat

a. Tujuan Penggunaan

1. Pertolongan penderita gawat darurat pra rumah sakit

2. Pengangkutan penderita gawat darurat yang sudah distabilkan

dari lokasi kejadian ke tempat tindakan definitive atau ke rumah

sakit.

b. Persyaratan

I. Teknis kendaraan

1. Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense lunak

2. Warna kendaraan: kuning muda

3. Tanda pengenal kendaraan: di depan gawat darurat /

emergency, di samping kanan dan kiri ditulis: ambulans

dan logo: star of life, bintang enam biru dan ular tongkat.

4. Menggunakan pengatur udara AC dengan pengendali di

ruang pengemudi, pintu belakang dapat dibuka kea rah

atas.

5. Ruang penderita tidak dipisahkan dari ruang pengemudi.

6. Tempat duduk petugas di ruang penderita dapat diatur/

dilipat.

7. Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien

8. Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya 2 tandu.

Tandu dapat dilipat

9. Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat

berdiri tegak untuk melakukan tindakan

10.Gantungan infuse terletak sekurang-kurangnya 90 cm di

atas tempat penderita.

11. Stop kontak khusus 12 Volt DC di ruang penderita

7

Page 8: KGD keperawatan

12.Lampu ruangan secukupnya/bukan neon dan lampu sorot

yang dapat digerakan.

13.Meja yang dapat dilipat.

14.Lemari obat dan peralatan.

15.Tersedia peta wilayah dan detailnya.

16.Penyempanan air bersih 20 liter, wastapel dan

penampungan air limbah sirine 2 nada.

17.Lampu rotator warna merah dan biru.

18.Radio komunikasi dan telepon gengam diruang kemudi.

19.Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa

Indonesia.

20.Peralatan rescue.

21.Lemari obat dan peralatan.

22.Tanda pengenal dari bahan pemantul sinar.

23. Peta wilayah setempat-jabotabek

Persyaratan lain menurut perundangan yang berlaku.

24.Lemari es/freezer, atau kotak pendingin medis.

25.Tabung oksigen dengan peralatan bagi 2 orang.

26.Peralatan medis PPGD.

27.Alat resusitasi manual/automatic lengkap bagi dewasa

dan anak/bayi

28.Suction pump manual dan listrik 12 V DC.

29.Peralatn monitor jantung dan napas.

30.Alat monitor dan diagnostic.

31.Peralatan defibrillator untuk anak dan dewasa

32.Minor surgery set.

33.Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus secukupnya.

8

Page 9: KGD keperawatan

34.Entonok

35.Kantung mayat

36.Sarung tangan disposable.

37.Sepatu boot

38.Petugas:

1(satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan

berkomunikasi

1(satu) perawat berkemampuan PPGD

1(satu) dokter berkemampuan PPGD atau ATIS/ACLS

II. Tata tertib berkendara

1. Saat menuju bertempur penderita boleh menghidupkan

sirine dan lampu rotator.

2. Selama mengangkut penderita hanya lampu rotator yang

di hidupkan.

3. Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku.

4. Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa,

80 km dijalan bebas hambatan.

5. Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan

yang disebut dengan lembar catatan penderita yang

mencakup identitas, waktu dan keadaan penderita setiap

15 menit.

6. Petugas memakai seragam ambulan dengan identitas

yang jelas.

4. Ambulans Rumah sakit lapangan

a. Tujuan penggunaan

Merupakan gabungan beberapa ambulan gawat

darurat dan ambulan pelayanan medic bergerak

9

Page 10: KGD keperawatan

Sehari-hari berfungsi sebagai ambulan gawat darurat

b. Persyaratan

1. Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense lunak

2. Warna kendaraan: kuning muda

3. Tanda pengenal kendaraan: di depan gawat darurat /

emergency, di samping kanan dan kiri ditulis: ambulans

dan logo: star of life, bintang enam biru dan ular tongkat.

4. Menggunakan pengatur udara AC dengan pengendali di

ruang pengemudi, pintu belakang dapat dibuka kea rah

atas.

5. Ruang penderita tidak dipisahkan dari ruang pengemudi.

6. Tempat duduk petugas di ruang penderita dapat diatur/

dilipat.

7. Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien

8. Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya 2 tandu.

Tandu dapat dilipat

9. Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat

berdiri tegak untuk melakukan tindakan

10.Gantungan infuse terletak sekurang-kurangnya 90 cm di

atas tempat penderita.

11. Stop kontak khusus 12 Volt DC di ruang penderita

12.Lampu ruangan secukupnya/bukan neon dan lampu sorot

yang dapat digerakan.

13.Meja yang dapat dilipat.

14.Lemari obat dan peralatan.

15.Tersedia peta wilayah dan detailnya.

10

Page 11: KGD keperawatan

16.Penyempanan air bersih 20 liter, wastapel dan

penampungan air limbah sirine 2 nada.

17.Lampu rotator warna merah dan biru.

18.Radio komunikasi dan telepon gengam diruang kemudi.

19.Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa

Indonesia.

20.Peralatan rescue.

21.Lemari obat dan peralatan.

22.Tanda pengenal dari bahan pemantul sinar.

23. Peta wilayah setempat-jabotabek

Persyaratan lain menurut perundangan yang berlaku.

24.Lemari es/freezer, atau kotak pendingin medis.

25.Tabung oksigen dengan peralatan bagi 2 orang.

26.Peralatan medis PPGD.

27.Alat resusitasi manual/automatic lengkap bagi dewasa

dan anak/bayi

28.Suction pump manual dan listrik 12 V DC.

29.Peralatn monitor jantung dan napas.

30.Alat monitor dan diagnostic.

31.Peralatan defibrillator untuk anak dan dewasa

32.Minor surgery set.

33.Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus secukupnya.

34.Entonok

35.Kantung mayat

36.Sarung tangan disposable.

37.Sepatu boot

38.Petugas:

11

Page 12: KGD keperawatan

1(satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan

berkomunikasi

1(satu) perawat berkemampuan PPGD

1(satu) dokter berkemampuan PPGD atau ATIS/ACLS

III. Tata Tertib

Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine

dan lampu rotator selama mengangkut penderita hanya

lampu rotator yang dihidupkan.

Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku

Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa 80

km di jalan bebas hambatan

Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang

disebut dengan lembar catatan penderita, yang mencakup

identitas, waktu, dan keadaan penderita setiap 15 menit.

Petugas memakai seragam awak ambulan dengan identitas

yang jelas.

5. Ambulan Pelayanan Medik Bergerak

Tujuan Penggunaan

Melaksanakan salah satu upaya pelayanan medic di lapangan,

digunakan sebagai ambulan transport.

Persyaratan

39.Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense lunak

40.Warna kendaraan: kuning muda

12

Page 13: KGD keperawatan

41.Tanda pengenal kendaraan: di depan gawat darurat /

emergency, di samping kanan dan kiri ditulis: ambulans

dan logo: star of life, bintang enam biru dan ular tongkat.

42.Menggunakan pengatur udara AC dengan pengendali di

ruang pengemudi, pintu belakang dapat dibuka kea rah

atas.

43.Ruang penderita tidak dipisahkan dari ruang pengemudi.

44.Tempat duduk petugas di ruang penderita dapat diatur/

dilipat.

45.Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien

46.Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya 2 tandu.

Tandu dapat dilipat

47.Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat

berdiri tegak untuk melakukan tindakan

48.Gantungan infuse terletak sekurang-kurangnya 90 cm di

atas tempat penderita.

49. Stop kontak khusus 12 Volt DC di ruang penderita

50.Lampu ruangan secukupnya/bukan neon dan lampu sorot

yang dapat digerakan.

51.Meja yang dapat dilipat.

52.Lemari obat dan peralatan.

53.Tersedia peta wilayah dan detailnya.

54.Penyempanan air bersih 20 liter, wastapel dan

penampungan air limbah sirine 2 nada.

55.Lampu rotator warna merah dan biru.

56.Radio komunikasi dan telepon gengam diruang kemudi.

13

Page 14: KGD keperawatan

57.Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa

Indonesia.

58.Peralatan rescue.

59.Lemari obat dan peralatan.

60.Tanda pengenal dari bahan pemantul sinar.

61. Peta wilayah setempat-jabotabek

Persyaratan lain menurut perundangan yang berlaku.

62.Lemari es/freezer, atau kotak pendingin medis.

63.Tabung oksigen dengan peralatan bagi 2 orang.

64.Peralatan medis PPGD.

65.Alat resusitasi manual/automatic lengkap bagi dewasa

dan anak/bayi

66.Suction pump manual dan listrik 12 V DC.

67.Peralatan monitor jantung dan napas.

68.Alat monitor dan diagnostic.

69.Peralatan defibrillator untuk anak dan dewasa

70.Minor surgery set.

71.Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus secukupnya.

72.Entonok

73.Kantung mayat

74.Sarung tangan disposable.

75.Sepatu boot

76.Petugas:

1(satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan

berkomunikasi

1(satu) perawat berkemampuan PPGD

1(satu) dokter berkemampuan PPGD atau ATIS/ACLS

14

Page 15: KGD keperawatan

IV. Tata Tertib

Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine

dan lampu rotator selama mengangkut penderita hanya

lampu rotator yang dihidupkan.

Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku

Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa 80

km di jalan bebas hambatan

Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang

disebut dengan lembar catatan penderita, yang mencakup

identitas, waktu, dan keadaan penderita setiap 15 menit.

Petugas memakai seragam awak ambulan dengan identitas

yang jelas.

6. Ambulan Gawat Darurat Medik Sepeda Motor

Tujuan Penggunaan

Pertolongan penderita gawat darurat pra rumah sakit sebagai

kendaraan pendahulu.

Persyaratan

1. Teknis Kendaraan

2. Kendaraan roda dua, bahan bakar minyak/ bensin silinder

100 cc atau lebih.

3. Warna kendaraan: kuning muda- hijau

4. Tempat duduk dua orang

5. Sirine satu atau dua nada

6. Lampu rotator warna biru

15

Page 16: KGD keperawatan

7. Radio komunikasi atau radio genggam

8. Helmet, jaket dengan identitas diuat dari bahan pemancar

cahaya

9. Tanda pengenal tertulis gawat darurat/ emergency dan logo:

start of life, bintang enam biru dan ular tongkat.

10.Medis; tabung oksigen dengan peralatan

11.Alat resusitasi manual/ automatic lengkap bagi dewasa dan

anak/ bayi

12.Alat pertolongan luka

13.Obat-obatan gawat darurat dan cairan infuse secukupnya

14.Sarung tangan dispossible

15.Sepatu boot

Petugas

2 (dua) orang perawat berkemampuan PPGD dan yang

mempunyai SIM C sebagai pengemudi.

Tata Tertib berkendara

Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine

dan lampu rotator selama mengangkut penderita hanya lampu

rotator yang dihidupkan.

Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku

Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa 80 km di

jalan bebas hambatan

Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang

disebut dengan lembar catatan penderita, yang mencakup

identitas, waktu, dan keadaan penderita setiap 15 menit.

Petugas memakai seragam awak ambulan dengan identitas yang

jelas.

16

Page 17: KGD keperawatan

7. Kereta Jenazah

Tujuan Penggunaan

Merupakan kendaraan yang digunakan khusus untuk

mengangkut jenazah

Persyaratan Kendaraan

1. Teknis

2. Kendaraan roda empat

3. Tanda pengenal kendaraan: di depan gawat darurat /

emergency, di samping kanan dan kiri ditulis: ambulans dan

logo: star of life, bintang enam biru dan ular tongkat.

4. Menggunakan pengatur udara AC dengan pengendali di

ruang pengemudi, pintu belakang dapat dibuka kearah atas.

5. Ruang penderita tidak dipisahkan dari ruang pengemudi.

6. Tempat duduk petugas di ruang penderita dapat diatur/

dilipat.

7. Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien

8. Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya 2 tandu.

Tandu dapat dilipat

9. Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri

tegak untuk melakukan tindakan

10.Gantungan infuse terletak sekurang-kurangnya 90 cm di atas

tempat penderita.

11. Stop kontak khusus 12 Volt DC di ruang penderita

12.Lampu ruangan secukupnya/bukan neon dan lampu sorot

yang dapat digerakan.

17

Page 18: KGD keperawatan

13.Meja yang dapat dilipat.

14.Lemari obat dan peralatan.

15.Tersedia peta wilayah dan detailnya.

16.Penyempanan air bersih 20 liter, wastapel dan penampungan

air limbah sirine 2 nada.

17.Lampu rotator warna merah dan biru.

18.Radio komunikasi dan telepon gengam diruang kemudi.

19.Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa

Indonesia.

20.Peralatan rescue.

21.Lemari obat dan peralatan.

22.Tanda pengenal dari bahan pemantul sinar.

23. Peta wilayah setempat-jabotabek

Persyaratan lain menurut perundangan yang berlaku.

24.Lemari es/freezer, atau kotak pendingin medis.

25.Tabung oksigen dengan peralatan bagi 2 orang.

26.Peralatan medis PPGD.

27.Alat resusitasi manual/automatic lengkap bagi dewasa dan

anak/bayi

28.Suction pump manual dan listrik 12 V DC.

29.Peralatn monitor jantung dan napas.

30.Alat monitor dan diagnostic.

31.Peralatan defibrillator untuk anak dan dewasa

32.Minor surgery set.

33.Obat-obatan gawat darurat dan cairan infus secukupnya.

34.Entonok

35.Kantung mayat

18

Page 19: KGD keperawatan

36.Sarung tangan disposable.

37.Sepatu boot

38.Petugas:

1(satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan

berkomunikasi

1(satu) perawat berkemampuan PPGD

1(satu) dokter berkemampuan PPGD atau ATIS/ACLS

2.3 Pengelompokan Ambulan

Ambulan dapat dikelompokkan ke dalam beberaa jenis. Dalam beberapa

kasus, ambulans dapat memenuhi lebih dari satu fungsi (seperti

menggabungkan perawatan darurat ambulans dengan transportasi pasien).

a. Ambulans Darurat Gawat

Jenis yang paling umum yang menyediakan perawatan untuk pasien dengan

penyakit akut atau cedera. Ini dapat seperti van, kapal, helicopter, pesawat

sayap tetap (dikenal dengan ambulans udara) atau kendaraan bahkan

dikonversi seperti golf cart.

b. Pasien transportasi ambulans

Sebuah kendaraan yang memiliki tugas mengangkut pasien, dari atau antara

tempat perawatan non mendesak.

c. Respon unit

Juga dikenal sebagai mobil terbang, yang merupakan keadaan yang

digunakan untuk mencapai pasien akut dengan cepat, dan memberikan pada

perawatan adegan, tetapi tidak memiliki kapasitas untuk mengangkut pasien

dari tempat kejadian.

19

Page 20: KGD keperawatan

d. Charity ambulans

Sebuah jenis transportasi ambulans khusus pasien disediakan oleh seuah

badan amal untuk tujuan mengambil anak yang sakit atau orang dewasa di

perjalanan atau liburan jauh dari rumah sakit, penampungan atau rumah.

2.4 Jenis Kendaraan

Ambulans dapat didasarkan pada banyak jenis kendaraan, meskipun

kondisi darurat dan bencana dapat menyebabkan kendaraan lain yang

berfungsi sebagai ambulans darurat.

Van atau truk pickup - Sebuah ambulans khas didasarkan atas sasis van,

atau bahwa sebuah truk pickup. chassis ini kemudian dimodifikasi untuk

desain dan spesifikasi pembeli.

Mobil / SUV - Digunakan baik sebagai mobil-layang untuk respon yang

cepat atau untuk pasien yang bisa duduk, ini adalah model mobil standar

disesuaikan dengan kebutuhan dari layanan menggunakan

mereka. Beberapa mobil yang mampu mengambil tandu dengan pasien

telentang, tetapi hal ini sering membutuhkan penghapusan kursi

penumpang depan, atau penggunaan mobil sangat panjang. Hal ini sering

terjadi dengan ambulans awal, yang dikonversi (atau bahkan melayani)

mobil jenazah, karena ini adalah sebagian dari beberapa kendaraan dapat

menerima tubuh manusia dalam posisi terlentang).

Sepeda Motor - Di daerah berkembang, ini digunakan untuk respon yang

cepat dalam keadaan darurat  karena mereka dapat melakukan perjalanan

melalui lalu lintas yang berat lebih cepat daripada mobil atau van. Trailer

atau sidecars dapat membuat unit-unit mengangkut pasien.

20

Page 21: KGD keperawatan

Sepeda -.. Digunakan untuk respon, tetapi biasanya di daerah hanya pejalan

kaki di mana kendaraan besar menemukan akses sulit Seperti ambulans

sepeda motor, sepeda mungkin terhubung ke sebuah trailer untuk

transportasi pasien, paling sering di negara berkembang.

All-terrain kendaraan (ATV) - untuk sepeda misalnya quad; ini digunakan

untuk respon off road, terutama pada acara-acara.  ATV dapat dimodifikasi

untuk membawa tandu, dan digunakan untuk tugas-tugas seperti

penyelamatan pegunungan di daerah tidak dapat diakses.

Golf cart - Digunakan untuk respon cepat  ini berfungsi mirip dengan ATV,

dengan kemampuan medan kurang kasar, tapi dengan lebih sedikit noise..

Helikopter - Biasanya digunakan untuk perawatan darurat, baik di tempat-

tempat tidak dapat diakses melalui jalan darat, atau di daerah di mana

kecepatan adalah esensi, karena mereka dapat melakukan perjalanan secara

signifikan lebih cepat daripada ambulans jalan.

Fixed-sayap pesawat - ini dapat digunakan baik untuk perawatan darurat

akut di daerah terpencil (seperti di Australia, dengan 'Dokter Terbang') atau

untuk transportasi pasien jarak jauh (biasanya re-patriation setelah sakit

atau cedera di negara asing).

Perahu - Perahu dapat digunakan untuk melayani sebagai ambulans,

terutama di daerah pulau atau di daerah dengan sejumlah besar kanal,

seperti ambulans air Venesia. Beberapa sekoci atau kapal penjaga pantai

mungkin cocok dengan gambaran ambulans seperti yang biasa digunakan

untuk mengangkut korban sebuah.

Kapal - Kapal dapat digunakan sebagai kapal rumah sakit, sebagian besar

dioperasikan oleh layanan militer nasional, meskipun beberapa kapal yang

dioperasikan oleh badan amal. Mereka bisa memenuhi definisi ambulans

karena mereka menyediakan transportasi ke orang sakit dan terluka

21

Page 22: KGD keperawatan

(bersama dengan perlakuan). Mereka sering dikirim ke daerah bencana atau

perang untuk memberikan perawatan bagi korban peristiwa ini.

Bus - Dalam beberapa kasus, bus dapat digunakan untuk mengangkut

beberapa korban, baik untuk tujuan mengambil pasien di perjalanan, dalam

konteks insiden besar, atau untuk menangani masalah spesifik seperti

pasien mabuk di pusat-pusatkota.

Trailer - Dalam beberapa kasus trailer, yang dapat ditarik di belakang

kendaraan self-propelled dapat digunakan. Hal ini memungkinkan

fleksibilitas di wilayah dengan akses minimal untuk kendaraan, seperti di

pulau-pulau kecil.

Horse and Cart- Terutama di wilayah dunia berkembang, metode yang

lebih tradisional transportasi termasuk transportasi seperti kuda dan kereta,

yang digunakan dalam banyak cara yang sama sebagai unit tandu sepeda

motor atau sepeda untuk transportasi ke klinik setempat.

2.5 Desain dan konstruksi

Desain Ambulans harus mempertimbangkan kondisi lokal dan

infrastruktur. Dengan memperhatikan jalan untuk tiba di tempat kejadian dan

kemudian transportasi pasien ke rumah sakit, meskipun di daerah yang kasar

empat-wheel drive atau kendaraan segala medan dapat digunakan. Bahan

Bakar harus fasilitas yang tersedia dan layanan yang diperlukan untuk menjaga

kendaraan.

Metode pemanggilan (misalnya telepon) dan pengiriman ambulans

biasanya bergantung pada peralatan elektronik, yang itu sendiri seringkali

bergantung pada jaringan listrik utuh. Demikian pula, ambulans modern

dilengkapi dengan radio dua arah  atau telepon seluler untuk memungkinkan

22

Page 23: KGD keperawatan

mereka untuk menghubungi rumah sakit, baik untuk memberitahu rumah sakit

sesuai kedatangan ambulans tertunda, atau, dalam kasus di mana dokter tidak

merupakan bagian dari kru ambulans , untuk berunding dengan dokter untuk

pengawasan medis.

Ambulan seperti kendaraan darurat lainnya, diminta untuk beroperasi di

semua kondisi cuaca, termasuk di mana driver sipil sering memilih untuk

berhenti di jalan.Tanggung jawab crew ambulans untuk pasien  sering

menghalanginya dalam menggunakan perangkat keselamatan seperti sabuk

pengaman. Penelitian telah menunjukkan bahwa ambulans lebih cenderung

terlibat dalam tabrakan kendaraan bermotor mengakibatkan cedera atau

kematian. Satu penelitian menemukan bahwa pada basis per-kecelakaan,

tabrakan ambulans cenderung untuk melibatkan lebih banyak orang, Sebuah

penelitian retrospektif 11 tahun menyimpulkan pada tahun 2001 ditemukan.

bahwa meskipun ambulans yang paling fatal crash terjadi dalam keadaan

darurat berjalan, mereka biasanya terjadi pada saat ada perbaikan jalan, jalan

lurus,  jalan kering, selama cuaca cerah. Selain itu, paramedis yang juga

berisiko dalam mobil ambulans yang sedang  membantu pasien,  27 paramedis

telah meninggal selama perjalanan ambulans di Amerika Serikat sejak tahun

1991.

Peralatan

Selain peralatan yang secara langsung digunakan untuk pengobatan

pasien, ambulans mungkin dilengkapi dengan berbagai peralatan tambahan

yang digunakan dalam rangka untuk memfasilitasi perawatan pasien. Ini dapat

mencakup:

23

Page 24: KGD keperawatan

Radio dua arah - Salah satu bagian terpenting dari peralatan dalam

pelayanan darurat medis modern karena memungkinkan untuk menerbitkan

pekerjaan ke ambulans, dan dapat memungkinkan para kru untuk melewatkan

informasi kembali untuk mengontrol atau ke rumah sakit (misalnya

prioritas pesan ASHICE untuk memperingatkan rumah sakit kedatangan

seorang pasien yang akan datang yang kritis.) Baru-baru ini banyak layanan di

seluruh dunia telah pindah dari tradisional / UHF set VHF, yang dapat

dimonitor secara eksternal, dengan sistem yang lebih aman, seperti mereka

yang bekerja pada sistem GSM, seperti TETRA.

Mobile Data Terminal - Beberapa ambulans dilengkapi dengan terminal

Mobile data (atau MDTs), yang dihubungkan secara nirkabel ke komputer

pusat, biasanya di pusat kontrol. Terminal-terminal ini dapat berfungsi sebagai

pengganti atau bersama radio dua arah dan dapat digunakan untuk melewati

rincian pekerjaan untuk kru, dan dapat log waktu kru mobile pasien, tiba, dan

adegan kiri, atau memenuhi komputer lainberdasarkan fungsi.

Bukti pengumpulan CCTV - Beberapa ambulans kini sedang dilengkapi

dengan kamera video digunakan untuk merekam aktivitas baik di dalam

maupun di luar kendaraan. Mereka mungkin juga akan dilengkapi dengan

fasilitas rekaman suara. Ini dapat digunakan sebagai bentuk perlindungan dari

kekerasan terhadap kru ambulans, atau dalam beberapa kasus (tergantung pada

undang-undang setempat) untuk membuktikan atau tidak membuktikan kasus di

mana seorang anggota awak dituduh malpraktik.

Ekor lift atau ramp - Ambulan dapat dipasang dengan mengangkat ekor

atau ramp dalam rangka memfasilitasi loading pasien tanpa harus melakukan

angkat apapun. Hal ini sangat penting di mana pasien gemuk atau mengangkut

24

Page 25: KGD keperawatan

perawatan khusus yang memerlukan besar, peralatan besar seperti inkubator

neonatal atau tempat tidur rumah sakit. Mungkin juga ada peralatan yang terkait

dengan ini seperti derek yang dirancang untuk menarik pasien berat ke

kendaraan.

Pencahayaan Trauma - Selain pencahayaan kerja normal, ambulans dapat

dipasang dengan pencahayaan khusus (sering biru atau merah) yang digunakan

ketika pasien menjadi fotosensitif.

Penyejuk udara - Ambulan sering dilengkapi dengan sistem pendingin

udara terpisah untuk melayani wilayah kerja dari yang melayani taksi. Hal ini

membantu untuk mempertahankan suhu yang sesuai untuk setiap pasien yang

sedang dirawat, tetapi mungkin juga fitur fitur tambahan seperti penyaringan

terhadap patogen udara.

Perekam data - Ini adalah sering ditempatkan di mobil ambulans untuk

mencatat informasi seperti kecepatan, daya pengereman dan waktu, aktivasi

peringatan darurat aktif seperti lampu dan sirene, serta penggunaan sabuk

pengaman. Hal ini juga sering digunakan dalam koordinasi dengan unit GPS.

2.6 Penampilan dan tanda

Ambulans darurat sangat mungkin untuk terlibat dalam situasi yang

membahayakan, termasuk insiden seperti tabrakan lalu lintas jalan, karena

ini keadaan darurat membuat orang-orang yang mungkin membutuhkan

pengobatan. Mereka diminta untuk mendapatkan akses kepada pasien

25

Page 26: KGD keperawatan

secepat mungkin, dan di banyak negara, diberikan dispensasi dari mematuhi

peraturan lalu lintas tertentu. Misalnya, mereka mungkin dapat melewati

lampu lalu lintas merah atau berhenti tanda sebagai tanda hasil ('memberi

jalan'), atau diizinkan untuk melanggar batas kecepatan. Secara umum,

prioritas respon terhadap panggilan akan ditempati oleh dispatcher, tetapi

prioritas kembali akan ditentukan oleh kru ambulans berdasarkan keparahan

pasien. Pasien dalam bahaya yang signifikan terhadap kehidupan dan

anggota tubuh (sebagaimana ditentukan oleh triase memerlukan perawatan

mendesak oleh petugas medis canggih, dan karena kebutuhan ini, ambulans

darurat sering dilengkapi dengan peringatan pasif dan aktif visual dan / atau

didengar untuk memperingatkan pengguna jalan.

Peringatan  Pasif visual

Peringatan visual pasif biasanya bagian dari desain kendaraan, dan melibatkan

penggunaan pola kontras tinggi. ambulans yang lebih tua (dan orang-orang di

negara-negara berkembang) lebih cenderung memiliki pola mereka dicat pada,

sedangkan ambulans modern pada umumnya membawa desain retro-reflektif, yang

mencerminkan cahaya dari lampu mobil atau obor. Populer pola termasuk 'checker

board' (kotak berwarna alternatif, kadang-kadang disebut 'Battenburg', dinamai

jenis kue), chevrons (panah - sering menunjuk ke arah depan kendaraan jika di

samping, atau menunjuk secara vertikal ke atas pada bagian belakang ) atau garis

sepanjang sisi (ini adalah jenis pertama dari perangkat retro-reflektif

diperkenalkan, sebagai bahan reflektif asli, diciptakan oleh 3M, hanya datang

dalam bentuk tape). Selain tanda retro-reflektif, beberapa layanan kini memiliki

kendaraan yang dicat di kuning (kadang-kadang fluorescent) terang atau oranye

untuk dampak visual maksimum.

26

Page 27: KGD keperawatan

Bentuk lain menandai pasif adalah ambulans kata (atau varian bahasa setempat)

dijabarkan secara terbalik di bagian depan kendaraan. Hal ini memungkinkan

pengemudi kendaraan lainnya untuk lebih mudah mengidentifikasi sebuah

ambulans mendekati dalam cermin belakang pandangan mereka. Ambulan dapat

menampilkan nama pemiliknya atau operator, dan nomor telepon darurat untuk

layanan ambulans.

Ambulan juga dapat membawa suatu lambang (baik sebagai bagian dari tanda-

tanda peringatan pasif atau tidak), seperti Palang Merah, AGD Dinkes atau Red

Crystal (kolektif dikenal sebagai Simbol Perlindungan). Ini adalah simbol yang

ditetapkan oleh Konvensi Jenewa, dan semua negara penandatangani itu setuju

untuk membatasi penggunaannya baik (1) Militer Ambulan atau (2) nasional

Palang Merah atau AGD Dinkes. Digunakan oleh setiap organisasi, orang lain atau

badan yang melanggar hukum internasional. Simbol pelindung dirancang untuk

menunjukkan kepada semua orang (terutama kombatan dalam kasus perang)

bahwa kendaraan yang netral dan tidak untuk ditembak, maka memberikan

perlindungan kepada petugas medis dan korban mereka, meskipun ini tidak selalu

ditaati . Di Israel, Magen David Adom, Palang Merah organisasi anggota

menggunakan merah Bintang Daud, tetapi ini tidak memiliki pengakuan di luar

perbatasan Israel, di mana mereka harus menggunakan Crystal Merah.

Bintang Kehidupan secara luas digunakan, dan pada awalnya dirancang dan diatur

oleh US National Highway Traffic Safety Administration, karena Palang Merah

simbol secara hukum dilindungi oleh kedua Nasional dan internasional hukum. Hal

ini menunjukkan bahwa operator kendaraan bisa membuat tingkat tertentu

perawatan diwakili pada bintang enam.

27

Page 28: KGD keperawatan

layanan Ambulans yang memiliki asal-usul sejarah seperti Order of St John, Order

of Malta Ambulans Corps [56] dan Malteser Internasional [57] sering

menggunakan salib Maltese untuk mengidentifikasi ambulans mereka. Hal ini

terutama penting di negara-negara seperti Australia, di mana St John Ambulance

beroperasi satu negara dan satu wilayah layanan ambulans, dan semua layanan

lainnya Australia ambulans menggunakan variasi di kayu salib Malta merah.

layanan ambulans Api dioperasikan dapat menampilkan Salib St Florian (sering,

salah, disebut silang Malta) sebagai cross ini sering digunakan sebagai logo

pemadam kebakaran (St Florian menjadi santo pelindung para petugas pemadam

kebakaran)

Peringatan visual aktif

Peringatan visual yang aktif biasanya dalam bentuk lampu berkedip. Ini flash

dalam rangka untuk menarik perhatian pengguna jalan lainnya sebagai pendekatan

ambulans, atau untuk memberikan peringatan kepada pengendara mendekati

ambulans berhenti di posisi yang berbahaya di jalan. warna umum untuk rambu

peringatan ambulans berwarna biru, merah, kuning, dan putih (jelas). Namun

warna dapat berbeda menurut negara dan kadang-kadang oleh operator.

Ada beberapa teknologi digunakan untuk mencapai efek berkedip. Inklusi ini

berkedip bola cahaya atau LED, dan lampu strobo, yang biasanya terang dari

lampu pijar.Masing-masing dapat diprogram untuk flash sendiri-sendiri atau dalam

kelompok, dan dapat diprogram untuk flash dalam pola (seperti kiri - kanan pola>

untuk digunakan jika ambulans yang diparkir di sisi kiri jalan, menunjukkan jalan

lain pengguna bahwa mereka harus bergerak ke kanan (jauh dari ambulans) pijar

dan. lampu LED juga dapat diprogram untuk membakar terus, tanpa berkedip.

28

Page 29: KGD keperawatan

lampu darurat mungkin akan ditempatkan di fitting khusus, seperti di lightbar, atau

mungkin tersembunyi dalam cahaya host (seperti headlamp a) oleh pengeboran

lubang di reflektor lampu tuan rumah dan memasukkan lampu darurat. Lampu ini

tersembunyi mungkin tidak jelas sampai mereka diaktifkan. Selain itu, beberapa

lampu standar dipasang ke ambulans (misalnya lampu depan, lampu ekor) dapat

diprogram untuk flash. lampu Berkedip (biasanya tinggi balok, berkelebat

bergantian) dikenal sebagai mengibas-wig.

Dalam rangka meningkatkan keselamatan, yang terbaik adalah praktek untuk

memiliki jangkauan 360 ° dengan peringatan yang aktif, meningkatkan kesempatan

kendaraan yang dilihat dari semua sisi. Di beberapa negara, seperti Amerika

Serikat, ini mungkin wajib.

Peringatan Audible

Selain peringatan visual, ambulans dapat dipasang dengan peringatan terdengar,

kadang-kadang dikenal sebagai sirene, yang dapat memperingatkan orang dan

kendaraan dengan kehadiran ambulans sebelum mereka dapat dilihat. Terdengar

peringatan pertama lonceng mekanik, terpasang baik depan atau atap ambulans.

ambulans Paling modern sekarang dilengkapi dengan sirene elektronik,

memproduksi berbagai suara yang berbeda yang operator ambulans dapat

digunakan untuk menarik perhatian lebih kepada diri mereka sendiri, terutama

ketika melanjutkan melalui persimpangan atau lalu lintas berat.

Speaker untuk sirene modern dapat integral lightbar, atau mereka mungkin

tersembunyi di dalam atau rata ke panggangan untuk mengurangi kebisingan di

dalam ambulans yang mungkin mengganggu perawatan pasien dan komunikasi

29

Page 30: KGD keperawatan

radio. Ambulan tambahan dapat dipasang dengan peringatan terdengar airhorn

untuk meningkatkan efektivitas sistem sirene.

Perkembangan saat ini adalah penggunaan sistem RDS radio mobil. Ambulans

dilengkapi dengan pemancar FM jarak dekat, diatur ke kode, RDS 31 yang

mengganggu radio semua mobil dalam jangkauan, dalam cara siaran lalu lintas,

tetapi sedemikian rupa sehingga pengguna radio penerima tidak dapat memilih

keluar dari pesan (seperti dengan siaran lalu lintas). [64] Fitur ini dibangun di

setiap radio RDS untuk digunakan dalam sistem siaran darurat nasional, namun

unit jarak dekat pada kendaraan darurat dapat membuktikan suatu cara yang efektif

untuk mengingatkan lalu lintas ke kehadiran mereka . Namun demikian, tidak

mungkin bahwa sistem ini bisa menggantikan peringatan terdengar, karena tidak

dapat waspada pejalan kaki, yang tidak menggunakan radio yang kompatibel atau

bahkan memilikinya dimatikan.

Penyedia layanan Ambulans

Beberapa negara erat mengatur industri (dan mungkin memerlukan siapa saja yang

bekerja pada ambulans untuk memenuhi syarat untuk tingkat set), sementara yang

lain memungkinkan perbedaan yang cukup lebar antara jenis operator.

Pemerintah Ambulance Service - Operasi terpisah dari (meskipun di samping)

pelayanan kebakaran dan polisi daerah itu, ambulans ini didanai oleh pemerintah

lokal maupun nasional. Di beberapa negara, ini hanya cenderung ditemukan di

kota-kota besar, sedangkan di negara-negara seperti Inggris hampir semua

ambulans darurat merupakan bagian dari sistem nasional di bawah National Health

Service. Pada layanan ambulans Kanada, biasanya dioperasikan oleh pemerintah

30

Page 31: KGD keperawatan

kota setempat atau lembaga kesehatan provinsi sebagai suatu entitas yang terpisah

dari jasa kebakaran atau polisi.

Kebakaran atau Polisi Linked Layanan - Di negara-negara seperti Amerika Serikat,

Jepang, Hong Kong dan ambulans Perancis dapat dioperasikan oleh api lokal atau

layanan polisi. Hal ini sangat umum di daerah pedesaan, di mana mempertahankan

layanan secara terpisah belum tentu efektif biaya. Dalam beberapa kasus ini dapat

menyebabkan penyakit atau luka yang dihadiri oleh kendaraan lain dari sebuah

ambulans, seperti truk pemadam kebakaran.

Sukarelawan Ambulance Service - Amal atau perusahaan nirlaba beroperasi

ambulans, baik dalam fungsi transportasi darurat dan pasien. Ini mungkin

sepanjang garis mirip dengan perusahaan relawan kebakaran, menyediakan

layanan utama untuk suatu wilayah, dan baik masyarakat atau swasta. Mereka

mungkin terkait dengan pemadam kebakaran sukarela, dengan relawan

menyediakan kedua layanan. Ada amal yang fokus pada menyediakan ambulans

bagi masyarakat, atau untuk penutup di acara-acara pribadi (olahraga, dll). Palang

Merah menyediakan layanan ini di seluruh dunia secara sukarela (dan orang lain

sebagai Layanan Ambulans Swasta)., Seperti halnya organisasi lain yang lebih

kecil seperti St John Ambulance dan Orde Malta Ambulance Corps.  ambulans

relawan ini bisa dilihat memberikan dukungan kepada awak ambulans full time

selama masa darurat. Dalam beberapa kasus, relawan dapat mempekerjakan

anggota dibayar staf bersama relawan lain untuk mengoperasikan ambulans

layanan purna waktu, seperti di beberapa bagian Australia dan di Irlandia.

Swasta Ambulance Service - Normal perusahaan komersial dengan karyawan yang

dibayar, tetapi sering pada kontrak kepada pemerintah lokal atau nasional.

Perusahaan-perusahaan swasta dapat menyediakan hanya elemen transportasi

31

Page 32: KGD keperawatan

ambulans perawatan pasien (non mendesak), tetapi di beberapa tempat mereka

dikontrak untuk memberikan perawatan darurat atau untuk membentuk respon

'lapis kedua'. Di daerah banyak layanan swasta mencakup semua fungsi

transportasi darurat dan instansi pemerintah tidak menyediakan layanan

ini. Perusahaan seperti Falck dan American Medical Respon adalah dua

perusahaan besar yang menyediakan layanan tersebut. Di daerah banyak layanan

perusahaan-perusahaan swasta memberikan respon tingkat pertama untuk

panggilan darurat. Organisasi ini juga dapat menyediakan layanan yang dikenal

sebagai 'Stand-by' cover di lokasi industri atau di acara-acara khusus.

Layanan Swasta di Kanada beroperasi non-darurat atau untuk fungsi-fungsi swasta

saja.

Gabungan Darurat Layanan - ini adalah layanan penuh lembaga layanan darurat,

yang dapat ditemukan di tempat-tempat seperti bandara atau perguruan tinggi besar

dan universitas. Fitur utama mereka adalah bahwa semua personil terlatih tidak

hanya dalam ambulans (EMT) perawatan, tetapi sebagai seorang petugas pemadam

kebakaran dan perdamaian (fungsi polisi). Mereka dapat ditemukan di kota-kota

kecil dan kota-kota, di mana ukuran atau anggaran tidak menjamin layanan yang

terpisah.Multi-fungsi ini memungkinkan untuk membuat sebagian besar sumber

daya terbatas atau anggaran, tetapi memiliki satu tim merespon keadaan darurat.

Layanan Berbasis Rumah Sakit - Rumah Sakit dapat menyediakan layanan

ambulans mereka sendiri sebagai layanan kepada masyarakat, atau tempat

perawatan ambulans tidak dapat diandalkan atau dikenakan biaya. Penggunaannya

akan sangat tergantung pada menggunakan layanan rumah sakit menyediakan.

Charity Ambulance - Jenis khusus ambulans disediakan oleh badan amal untuk

tujuan mengambil anak yang sakit atau orang dewasa di perjalanan atau liburan

jauh dari rumah sakit, penampungan atau rumah perawatan di mana mereka berada

32

Page 33: KGD keperawatan

dalam perawatan jangka panjang. Contohnya termasuk proyek Inggris

'Jumbulance'.

Perusahaan Ambulance - Banyak pabrik-pabrik besar dan pusat-pusat industri

lainnya, seperti pabrik kimia, penyulingan minyak, tempat pembuatan bir dan

penyulingan, memiliki layanan ambulans yang disediakan oleh pengusaha sebagai

alat untuk melindungi kepentingan mereka dan kesejahteraan staf mereka. Ini

sering digunakan sebagai kendaraan tanggapan pertama pada saat terjadi kebakaran

atau ledakan.

Crew Ambulans

Ada tingkat kualifikasi yang berbeda untuk kru ambulans. Kebanyakan layanan

ambulans memerlukan setidaknya dua anggota kru untuk berada di setiap

ambulans (satu mengemudi, dan satu untuk menghadiri pasien), walaupun mobil

tanggapan dapat mempunyai anggota awak tunggal, mungkin didukung oleh

ambulans lain-crewed ganda. Ini mungkin kasus yang hanya petugas perlu

memenuhi syarat, dan sopir mungkin tidak memiliki pelatihan medis. Di beberapa

lokasi, sebuah ambulans kehidupan lanjut dukungan mungkin crewed oleh satu

paramedis dan satu EMT-Basic.

kualifikasi umum awak ambulans:

Pertama responden - Seseorang yang tiba pertama di tempat insiden dan yang

bertugas untuk memberikan perawatan kritis awal seperti resusitasi

cardiopulmonary (CPR) atau menggunakan defibrillator eksternal otomatis

(AED). Pertama responden mungkin akan diberangkatkan oleh layanan ambulans,

mungkin orang lewat, atau mungkin dikirim ke adegan dari instansi lain, seperti

departemen kepolisian atau kebakaran.

33

Page 34: KGD keperawatan

Ambulance Driver - Beberapa layanan mempekerjakan staf tanpa kualifikasi medis

(atau hanya sertifikat pertolongan pertama) yang bertugas untuk hanya drive pasien

dari tempat ke tempat. Dalam beberapa konteks darurat ambulans istilah ini adalah

merendahkan terhadap penyedia layanan yang memenuhi syarat menyiratkan

bahwa mereka menjalankan fungsi selain mengemudi, meskipun mungkin dapat

diterima untuk transportasi pasien atau operasi masyarakat. Di beberapa daerah,

driver ini akan survey, dan studi jaringan lokal rute untuk meningkatkan kinerja

pelayanan. Karena beberapa rute jalan mungkin diblokir dan sopir harus tahu rute

lain untuk pasien atau ke rumah sakit. Sopir akan mengumpulkan cuaca lokal dan

laporan lalu lintas status sebelum dan di-antara keadaan darurat. Mereka juga

mungkin memiliki pelatihan dalam menggunakan radio dan tahu di mana pasokan

medis disimpan dalam ambulans.

Ambulance Asisten Perawatan - Memiliki berbagai tingkat pelatihan di seluruh

dunia, tetapi staf ini biasanya hanya diperlukan untuk melakukan tugas transportasi

pasien (yang dapat mencakup kasus tandu atau kursi roda), daripada perawatan

akut Tergantung pada operator, mereka mungkin. dilatih dalam pertolongan

pertama atau Stills diperpanjang seperti penggunaan terapi oksigen AED, dan

menyimpan kehidupan lain atau keterampilan paliatif. Mereka mungkin

memberikan darurat menutup ketika unit lain tidak tersedia, atau jika disertai oleh

teknisi yang memenuhi syarat atau paramedis.

Darurat teknisi medis - Juga dikenal sebagai Ambulance Teknisi. Teknisi biasanya

mampu melakukan berbagai keterampilan perawatan darurat, seperti defibrilasi,

imobilisasi tulang belakang, perdarahan kontrol, belat diduga patah tulang,

membantu pasien dengan obat-obatan tertentu, dan terapi oksigen. Beberapa

negara split istilah ini ke level (seperti di Amerika Serikat, di mana ada EMT-Basic

dan EMT-Intermediate).

34

Page 35: KGD keperawatan

Paramedis - Ini adalah tingkat tinggi pelatihan medis dan biasanya melibatkan

keterampilan kunci tidak diperbolehkan untuk teknisi, seperti kanulasi (dan dengan

itu kemampuan untuk mengelola berbagai obat-obatan seperti morfin), intubasi

trakea dan keterampilan lainnya seperti melakukan sebuah

cricothyrotomyTergantung pada yurisdiksi, judul. "paramedis" bisa menjadi judul

dilindungi, dan penggunaan tanpa kualifikasi yang relevan dapat mengakibatkan

penuntutan pidana.

Terdaftar perawat (RN) - Perawat dapat terlibat dalam pekerjaan ambulans, dan

seperti dokter, ini adalah sebagian besar sebagai penyelamat udara-medis atau

kritis penyedia layanan transportasi, seringkali dalam hubungannya dengan teknisi

atau paramedis [80] Mereka dapat membawa keterampilan tambahan. untuk

perawatan pasien, terutama mereka yang mungkin kritis sakit atau terluka di lokasi

yang tidak menikmati dekat dengan tingkat tinggi perawatan definitif seperti

trauma, jantung, atau pusat-pusat stroke.

Perawatan Darurat Praktisi - Posisi ini, kadang-kadang disebut 'Super Paramedis'

di media, dirancang untuk menjembatani hubungan antara perawatan ambulans dan

perawatan dari seorang dokter umum. Pil sudah berkualifikasi paramedis yang

telah menjalani pelatihan lebih lanjut, [81] dan dilatih untuk resep obat (dari daftar

terbatas) untuk perawatan jangka panjang, seperti antibiotik, serta dilatih dalam

berbagai teknik diagnostik tambahan.

Dokter - Dokter yang hadir pada beberapa ambulans - yang paling terutama

ambulans udara [82] [83] - akan mempekerjakan dokter untuk menghadiri di

ambulans, membawa berbagai keterampilan tambahan seperti penggunaan obat

resep.

35

Page 36: KGD keperawatan

36