KGD PERKEMIHAN

29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEGAWATDARURATAN SISTEM KEGAWATDARURATAN SISTEM PERKEMIHAN PERKEMIHAN Oleh : Oleh : Purwo Suwignjo Purwo Suwignjo

description

JENES

Transcript of KGD PERKEMIHAN

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEGAWATDARURATAN SISTEM PERKEMIHANOleh :Purwo Suwignjo

  • TRAUMA RENALBiasanya berhubungan dengan cedera lain80 % trauma renal mengalami cedera pada organ internal lainCedera bisa tumpul bisa penetrasi, biasanya disebabkan karena rudapaksa misalkan : KLL, perkelahian cedera olahraga, atau jatuh dai ketingian. Penetrasi biasanya disebabkan luka tusuk atau tembak 10 %90 % merupakan cerdera minorYeng paling sering adalah kontusio, laserasi, rupturMeskipun laserasi kecil dapat menyebabkan perdarahan masif dikarenakan ginjal mendapat aliran darah dari aorta abdominal

  • MANIFESTASI KLINISNyeri, kolik renal (akibat bekuan darah di duktus kolektikus yang obstruksi), hematuria, massa dirongga panggul, ekhimosis, laserasi dan luka diabdomen lateral dan rongga panggul. Jika terjadi perdarahan massif ditemukan tanda-tanda syok hipovolemikHematuria merupakan manifestasi yang paling umum (makroskopik atau mikroskopik)

  • PENATALAKSANAANMengendalikan hemorrargik, nyeri, dan infeksiMempertahankan dan melindungi fungsi ginjalMempertahankan drainase urinMemantau kadar Hb dan HtPantau adanya oliguria dan tanda syok hemorrargik

  • MEKANISME DAN KEPARAHANTRAUMA RENAL MINOR : kontusio, hematom dan beberapa laserasi dikortek ginjalTRAUMA RENAL MAYOR : laserasi mayor disertai ruptur kapsula ginjalTRAUMA RENAL KRITIKAL : laserasi multiple yang parah pada ginjal disertai cedera pada suplai vaskular ginjal

  • CEDERA MINOR GINJALTindakan konservatif, bedrest sampai hematuria hilangKolaborasi pemasangan infusKolaborasi pemberian antimikrobaObservasi nyeri panggul, serta bengkak dipanggulSetiap perubahan mendadak dapat menunjukan adanya hemorrargik dan memerlukan intervensi bedahPasien disiapkan untuk tindakan pembedahan eksplorasi jika terjadi syok

  • CEDERA MAYORDapat ditangani secara konservatif atau diperlukan tindakan pembedahan tergantung pada kondisi

  • CEDERA KRITIKALKebanyakan cedera penetrasi memerlukan bedah ekplorasiBiasanya ginjal yang rusak perlu diangkat (nefrektomi)

  • CEDERA KANDUNG KEMIHTerjadi akibat fraktur pelvis atau karena cedera multiple sehingga mendapat dorongan dari abdomen bagian bawah ketika kandung kemih penuhBiasanya disebabkan karena trauma tumpulKomplikasi dari cedera kandung kemih : hemorargik, syok, sepsis

  • PENATALAKSANAANSelesaikan dulu ABCApabila syok tangani terlebih dahulu syoknyaPersiapan untuk operasi Bedah eksplorasi dan perbaikan laserasi dan drainase supra pubisObservasi TTVMonitoring drainasi urine

  • RETENSI URIN

  • PengertianMerupakan ketidakmampuan melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan atau dorongan

  • PenyebabPasien pasca operasi TU pada paska operasi daerah perineum atau anal sehingga timbul spasme reflek sfingterAnesthesi umumUsia lanjutTirah baring totalKecemasanPembesaran prostatKelainan patologi uretraTraumaDisfungsi neurogenik kandung kemihBeberapa obat-obatan, misalkan anti spasmodik

  • Akibat retensi urinInfeksi akibat statis urinGangguan fungsi renal akibat obstruksi

  • PenatalaksanaanMengatasi infeksi Mengatasi obstruksiIntervensi keperawatan

  • Pengkajian KeperawatanKapan urinasi terakhir, berapa jumlahnyaApakah urin keluar sedikit-sedikit dan seringApakah urine keluar menetesApakah ada keluhan nyeri atau ketidaknyamanan pada abd. Bag bawahApakah ada masa bulat yang muncul dari pelvisApakah perkusi supra pubuk terdengar pekakGelisah, agitasi ?

  • Intervensi KeperawatanMeningkatkan eliminasi urin : privasi, menciptakan suasana yang lebih alami, pasien laki-laki berdiri disamping TT jika tidak ada KI, memberikan rangsangan hangat sehingga sfingter relaksasi (dengan kompres atau duduk merndam dalam air hangat), memberikan dorongan dan percaya diriKolaborasi pemberian analgetika pad post opKolaborasi pemasangan kateter, jika tidak berhasil pemasangan suprapubik urineMeredakan rasa nyeri dan ganguan rasa nyamanMenangani komplikasi, latihan melakukan urinasi secara spontan

  • GAGAL GINJAL AKUT

  • GAGAL GINJALTerjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernyaSampah metabolik yang tidak bisa dibuang menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal menyebabkan gangguan fungsi endokrin & metabolik, cairan, elektrolit dan asam basa

  • GAGAL GINJAL AKUTAdalah hilangnya fungsi renal secara mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular dan glomerularDimanifestasikan dengan adanya anuria dan oliguriaDisertai dengan peningkatan kadar Nitrogen Urea Ddarah (BUN) dan ureum serum dan sampah metabolik lainnya yang biasa di ekskresikan melalui ginjal

  • PenyebabPre renal (hipoperfusi ginjal)Intra renal (kerusakan aktual jaringan ginjal)Post renal (obstruksi aliran urin)

  • Pre renalAkibat hipoperfusi ginjal dan laju filtrasi glomerulusDisebabkan karena hipovolemik

    (hemorargik, kehilangan cairan melalui gastro intestinal)Vasodilatasi (sepsis atau anafilaksis)Gangguan fungsi jantung (IMA, gagal jantung kongestif, kardiogenik)Obstruksi vena atau arteri ginjal

  • Intra renalAkibat kerusakan struktur glomerulus atau tubulusDisebabkan karena : Infeksi Agen nefrotoksikBenturan menyebabkan pembebasan Hb dan mioglobin sehingga ddapat terjadi toksik renalReaksi transfusi

  • Pasca renalAkibat obstruksi dibagian distal ginjal menyebabkan tekanan ditubulus meningkat akibatnya laju filtrasi glomerulus meningkat

  • TahapanPeriode awalPeriode oliguriaPeriode diuresisPeriode penyembuhan

  • Manifestasi klinikPerubahan haluaran urinePeningkatan BUN dan kadar kreatininHiperkalemia (ketidakmampuan ginjal mengekskresikan kalium) dan katabolisme protein menyebabkan pelepasan kalium dari intra selAsidosis metabolikAbnormalitas Ca dan PO4 (kompensai)Anemia

  • Intervensi keperawatan Tujuannya adalah mencegah komplikasi sehingga perbaikan ginjal dan pemeliharaan fungsi ginjal dapat terjadiDialisaPenanganan hiperkalemia (dialisa, pemberian glukosa, insulin, dan kalsium glukonat, Nabic, pembatasan intake K)Mempertahankan keseimbangan cairan

  • Intervensi keperawatanDiet (pembatasan protein 1 gr/Kg selama fase oliguria, pembatasan kalium)Cairan dan diuretik Koreksi asidosisPemantauan berlanjut selama fase pemulihan