KERANGKA ACUAN KERJA Jembatan Gantung Long Uro

download KERANGKA ACUAN KERJA Jembatan Gantung Long Uro

of 6

description

KAK

Transcript of KERANGKA ACUAN KERJA Jembatan Gantung Long Uro

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNISPEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG LONG URO

1. LATAR BELAKANGPembangunan jaringan jalan dan jembatan telah dilakukan secara bertahap baik itu melaluiPemerintah Provinsi maupun Kabupaten. Pembangunan Jaringan Jalan dan Jembatan diharapkan mampu menghubungkan Jalan Provinsi,menghubungkan antar kabupaten di Kabupaten Malinau, maupun meningkatkan penanganan non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa. Hal ini dilaksanakan untuk mendukung program PemerintahKabupaten Malinau tentang Gerakan Desa Mandiri dimana masih banyak pula ruas Jalan Aksesmenuju desa yang pembangunan jembatannya masih sangat dibutuhkan. Sehingga pada TahunAnggaran 2014 Pemerintah Kabupaten Malinau melaui Dinas Pekerjaan Umum KabupatenMalinau melaksanakan kegiatan Perencanaan Jembatan.

2. MAKSUD DAN TUJUANJasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau dalamrangka melaksanakan pekerjaan Perencanaan Jembatan. Dengan tujuan ketersediaan perencanaan yang berwawasan lingkungan, serta dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakan standar prosedur yang berlaku.

3. SASARANSasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah:a. Tersedianya Perencanaan Jembatan pada ruas jalan yang ada di daerah Long Uro yang belum ada jembatan dan jalan akses yang pembangunan jembatannya masih sangat dibutuhkan.b. Ketersediaan Dokumen Lelang Perencanaan Jembatan.

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMENPengguna Jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau.

5. SUMBER PENDANAANUntuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia pagu anggaran sebesar Rp. 108.000.000 (Seratus Delapan Juta Rupiah) termasuk PPN, sumber dana APBD Tahun Anggaran 2014.

6. LOKASI KEGIATANLokasi pelaksanaan pekerjaaan ini terletak di desa Long Uro

7. LINGKUP DAN FASILITAS PENUNJANGa. Lingkup KegiatanLingkup Kegiatan ini adalah :1) Melaksanakan survey dan perencanaan teknik jembatan pengguna jasa sesuai standar perencanaan;2) Menyediakan dokumen pelelangan pengadaan jasa konstruksi, daftar kuantitas dan gambar tipikal sebagai bahan pelelangan konstruksi;3) Menyediakan perencanaan teknik detail, gambar detail, dan perhitungan volume pekerjaan;4) Jumlah jembatan yang direncanakan adalah 1 buah jembatan dengan menggunakan Jembatan Gantung . Meter (sesuai pengukuran lapangan)

8. METODOLOGIa. PERSIAPAN PELAKSANAAN DESAIN1. TujuanPersiapan desain ini bertujuan :a. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.b. Menetapkan desain sementara dari data awal c. Menetapkan ruas yang akan disurvey.2. Lingkup PekerjaanKegiatan pekerjaan ini meliputi :a. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi b. Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan dengan wilayah yang dipengaruhi

b. SURVEY DAN INVESTIGASISurvey lapangan dan investigasi dilakukan untuk mendapatkan data di lapangan sampai dengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti kondisi lapangan aktual yang ada dan sasaran penanganan yang hendak dicapai. Jenis-jenis survey dan investigasi yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah: 1. Pengukuran Topografia. TujuanTujuan pengukuran topografi adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah area rencana trase jalan dan jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1:1000 yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan, serta 1:500 untuk perencanaan jembatan.a. Lingkup Pekerjaan1) Pemasangan patok-patok- Patok-patok BM harus dibuat dari Kayu keras dengan ukuran 10x10x75 cm, dipasang pada setiap lokasi rencana jembatan dipasang minimal 3.- Patok BM dipasang/ ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di atas tanah setinggi 20 cm, - Untuk setiap titik poligon dan sifat datar digunakan patok kayu yang cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjang sekurang-kurangnya 50 cm,- Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar patok diberi tanda.2) Pengukuran titik kontrol horizontal- Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem polygon- Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter- Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian baca dalam detik. 3) Pengukuran titik kontrol vertikal- Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran dan titik BM.- Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar, jelas dan sama.- pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga benangnya dalam satuan milimiter- Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan) yang genap.4) Pengukuran situasi- Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada disepanjang jalur pengukuran- Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar.- Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.

5) Pengukuran Penampang MelintangPengukuran penampang melintang harus dilakukan dengan persyaratan:

KondisiLebar koridor, (m)Interval, (m) Jalan baruInterval, (m) Jembatan/Longsoran

Datar, landai, dan lurus75 + 755025

Pegunungan75 + 752525

Tikungan50 (luar) + 100 (dalam)2525

6) Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan- Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing minimum 200 m dari perkiraan garis perpotongan atau daerah sekitar sungai (hulu/ hilir) yang masih berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan interval pengukuran penampang melintang sungai sebesar 25 meter.- Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing- masing minimum 100 m dari garis tepi sungai/ jalan atau sampai pada garis pertemuan antara oprit jembatan dengan jalan dengan interval pengukuran penampang melintang rencana trase jalan sebesar 25 meter.- Pada posisi lokasi jembatan interval pengukuran penampang melintang dan memanjang baik terhadap sungai maupun jalan sebesar 25 m.- Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk alam maupun manusia disekitar persilangan tersebut.

b. Persyaratan1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut:a. Pemeriksaaan theodolitb. Pemeriksaan alat sifat datar:

2. Ketelitian dalam pengukuranKetelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10nb. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5.

3. Perhitungan- Perhitungan Koordinat. Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan.- Perhitungan Sifat Datar. Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 3 desimal (ketelitian1 cm)- Perhitungan Ketinggian Detail. Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yang dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.- Seluruh perhitungan menggunakan sistim komputerisasi.4. Keluaran- Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1:500.- Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm.- Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan ordinat (y)-nya.- Pada setiap lembar gambar harus dicantumkan petunjuk arah Utara.- Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak boleh dilakukan secara grafis.- Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi tanda khusus. Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampan melintang harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi dengan interval garis ketinggian (contour) 1 meter.

2. Survey Penyelidikan Tanah (Mektan)a. TujuanTujuan penyelidikan tanah dalam pekerjaan ini untuk memenentukan jenis dan karakteristik tanah untuk keperluan bahan jembatan

b. Ruang LingkupKegiatan penyelidikan tanah meliputi :1. Sondir (Pneutrometer Static)Sondir dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras, menentukan lapisan-lapisan tanah berdasarkan tahanan ujung konus dan daya lekat tanah setiap kedalaman yang diselidiki. Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm, pekerjaan sondir dihentikan apabila pembacaan pada manometer berturut-turut menunjukan harga >150 kg/cm2, alat sondir terangkat keatas, apabila pembacaan manometer belum menunjukan angka yang maksimum, maka alat sondir perlu diberi pemberat yang diletakan pada baja kanal jangkar. Hasil yang diperoleh adalah nilai sondir (qc) atau perlawanan penetrasi konus dan jumlah hambatan pelekat (JHP). Grafik yang dibuat adalah perlawanan penetrasi konus (qc) pada tiap kedalaman dan jumlah hambatan pelekat (JHP) secara kumulatif.

c. Persyaratan1. Pengujian LapanganMetoda pekerjaan lapangan lainnya harus sesuai dengan persyaratan seperti yang dijelaskan pada Tabel Pengujian Lapangan pada halaman berikut ini:

NoPengujianAcuanKeterangan

1ResistivityASTM G57-78

2Standard Penetration Test termasuk Split Spoon SamplingASTM D1586-94Pada daerah rencana jembatan, harus mencapai kedalaman lapisan keras

3Stand PipeAASHTO T252-84

3. Survey Hidrologi1. TujuanTujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/ perilaku aliran air pada bangunan air yang ada (sekitar jembatan maupun jalan)

2. Ruang LingkupLingkup pekerjaan survey hidrologi ini meliputi:a. Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum (mm/hr) paling sedikit dalam jangka 10 tahun pada daerah tangkapan (catchment area)b. Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-gorong, jembatan, selokan yang meliputi: lokasi , dimensi, kondisi, tinggi muka air banjir.c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan tinggi muka air banjir rencana dengan periode ulang 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahun untuk jalan kolektor, 5 tahunan untuk jalan lokal dan 50 tahunan jembatan dengan metode yang sesuai.d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana e. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.f. Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/ jembatan termasuk pengaruhnya akibat adanya bangunan air ( aflux).g. Merencanakan bangunan pengaman jalan/ jembatan terhadap gerusan samping atau horisontal dan vertikal.

3. PersyaratanProses analisa perhitungan harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No:03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-1724-1989 SKBI- 1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai).

4. PROSES ANALISA STRUKTUR JEMBATANSetelah semua data dikumpulkan kemudian data tersebut dianalisa dan dilakukan desain jembatan, baik itu bangunan bawah maupun bangunan atas jembatan. Dalam perencanaan tekbik jembatan konsultan harus berdasarkan peraturan perencanaan yang telah ditetapkan atau sesuai SNI. Terutama diharapkan desain yang tahan terhadap gempa. Untuk hal ini Konsultan mengacu pada SNI 2833 tahun 2008 tentang Perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan. Dalam standar ini dijelaskandinamika struktur agar setiap perencana akan menguasai segi kekuatan, keamanan dan kinerja ketahanan gempa jembatan dalam suatu proses perencanaan utuh.

5. PENGGAMBARAN1. Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiap detail perencanaan dan mengajukannya kepada pengguna jasa untuk diperiksa dan disetujui.2. Gambar Rencana (Final Desain)Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancangan perencanaan disetujui oleh pengguna jasa dengan memperhatikan koreksi dan saran yang diberikan. Gambar rencana akhir terdiri dari gambar-gambar rancangan yang telah diperbaiki dan dilengkapi

6. PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN FISIK1. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) harus sesuai dengan spesifikasi yang dipakai,2. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan.3. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan, dan peralatan yang akan digunakan di lokasi pekerjaan.4. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk semua mata pembayaran yang mengacu pada Panduan Analisa Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga.5. Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan konstruksi9. JANGKAWAKTU PELAKSANAANKeseluruhan jadwal waktu jasa konsultansi ini terdiri dari pekerjaan perencanaan teknik yang dilakukan dalam periode 1 bulan Kalender (30 hari kerja).

10. PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGAPerkiraan Kebutuhan Personil (Man Month) adalah sebagai berikut:Kebutuhan Tenaga Ahli Perencanaan Teknik terdiri dari:1. Ketua Tim (Team Leader) 2. Soil and Material Engineer (Ahli Mekanika Tanah)3. Ahli Hidrologi (Hydrology Engineer) 4. Ahli Quantity & Cost EstimatorStaf Pendukung dan Tenaga Teknis :1. Surveyor2. Drafter Auto cad3. Office dministration

11. LAPORAN TEKNIKLaporan Teknik yang dihasilkan dari jasa konsultansi ini, adalah sebagai berikut :1. Laporan penyelidikan tanah2. Laporan Topografi3. Laporan Hidrologi4. Laporan Hasil Analisa Struktur Bangunan Bawah Jembatan

12. KELUARANKeluaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:a. Laporan Pendahuluanb. Laporan Antarac. Laporan Akhir d. Pembuatan Dokumen Pelelangan.

13.LAIN LAIN.