Refrat BEDAH Uro

22
RESPONSI ILMU BEDAH UROSEPSIS Oleh : Tony Santoso P Nadia Aprilia Pembimbing : dr. Samsul Islam FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA 2015 1

description

a

Transcript of Refrat BEDAH Uro

RESPONSIILMU BEDAHUROSEPSIS

Oleh :Tony Santoso P

Nadia Aprilia

Pembimbing :dr. Samsul Islam

 FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

20151

BAB IPENDAHULUAN

2

Latar BelakangInfeksi traktus urinarius dapat

bermanifestasi sebagai bakteriuria dengan siptom klinik yang terbatas, sepsis atau sepsis berat, tergantung dari lokasi atau penyebaran sistemik.

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi tersering kedua setelah infeksi saluran nafas atas yang terjadi pada populasi dengan rata-rata 9.3% pada wanita di atas 65 tahun dan 2.5-11% pada pria di atas 65 tahun. Infeksi saluran kemih merupakan infeksi nosokomial tersering yang mencapai kira-kira 40-60%.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4

Urosepsis adalah sepsis yang disebabkan oleh mikrobakteria yang berasala dari saluran kemih. Infeksi traktus urinarius dapat bermanifestasi sebagai bakteriuria dengan siptom klinik yang terbatas, sepsis atau sepsis berat, tergantung dari lokasi atau penyebaran sistemik.

5

ISK secara garis besar dibagi menjadi :1. ISK tanpa komplikasi (Uncomplicated

Urinary Tract Infection)2. ISK dengan komplikasi (Complicated

Urinary Tract Infection)

6

ISK dengan komplikasi (Complicated Urinary Tract Infection) contohnya:Obstruksi saluran urinReflux VesikouretralPenderita gangguan fungsi dan struktur ginjalResidu urin dalam kandung kemih

7

EPIDEMIOLOGIPenelitian di rumah sakit di Amerika

Serikat selama kurun waktu antara 1979-2000 menunjukkan bahwa insidens sepsis menunjukkan peningkatan rata-rata 8,7% setiap tahunnya. Insiden laki-laki lebih banyak mengalami sepsis dibandingkan wanita. Sebagian besar kematian disebabkan karena disfungsi organ multiple. Dikatakan bahwa jika tidak disertai dengan komplikasi disfungsi organ, hanya 15% pasien sepsis yang meninggal, sedangkan jika diikuti dengan disfungsi organ multiple angka kematian meningkat menjadi 70%.

8

Pasien yang mudah terkena urosepsis adalah :

Pasien usia tua Pasien diabetes Pasien dengan imunokompromis Resepien tranplantasi organ Pasien kanker yang medapatkan

kemoterapi atau kprtikosteroid Pasien dengam acquired

immunodeficiensy syndrome

9

ETIOLOGIKarena merupakan penyebaran infeksi maka kuman penyebabnya sama dengan kuman penyebab infeksi primer di traktus urinarius yaitu golongan kuman coliform negatif. E coli merupakan penyebab tersering menimbulkan sepsis. Kelainan urologi yang sering menimbulkan urosepsis adalah batu saluran kemih, hyperplasia prostat, dan keganasan saluran kemih yang menyebabkan hidronefrosis dan bahkan pyelonefrosis.

10

PatofisiologiPatogenesis dari gejala klinis urosepsis

adalah akibat dari masuknya endotoksin, suatu komponen lipopolisakarida dari dinding sel bakteri kedalam sirkulasi darah. Dengan adanya endotoksin tersebut memacu terjadinya rangkaian septic cascade. Keadaan ini menimbulkan sindroma respon inflamasi sistemik atau systemic inflammatori response syndrome.

11

PatofisiologiSIRS kriteria : Suhu tubuh > 38ºC atau <36ºC 2. Denyut nadi > 90 3. Frekuensi nafas >20 atau PaCO2 <32 4. Leukosit darah >12000 atau <4000/dL

atau >10% bentuk leukosit muda

12

Dikatakan sepsis jika didapatkan SIRS dengan tanda infeksi dan sepsis berat jika disertai dengan hipotensi (sistole <90mmHg), atau terdapat disfungsi organ, atau hipoperfusi (terdapat salah satu kondisi berikut, yaitu hipoksemia, peningkatan asam laktat, atau oliguria). Derajat sepsis paling berat adalah syok septic yaitu sepsis yang disertai dengan hipotensi dan hipoperfusi.

13

Adapun yang berperan dalam ISK :A. Mekanisme Pertahanan Host

Urin dalam keadaan normal mampu menghambat dan membunuh mikroorganisme. Berikut adalah beberapa faktor yang menghambat bakteri :

pH rendahKonsentrasi urea tinggiTingginya konsentrasi asam organikPada laki-laki adanya sekresi pada

prostat.Peningkatan diuresisEfisiensi pengosongan kandung kemih

14

Jika pada wanita estrogen mendukung pertumbuhan laktobasilus (flora normal), yang menghasilkan asam laktat untuk membantu mempertahankan pH vagina yang rendah, sehingga mencegah kolonisasi E. Coli di vagina

15

B. Faktor Virulensi Bakterifaktor virulensi adalah adanya produksi hemolisin dan aerobactin. Hemolisin dan aerobactin adalah protein yang diproduksi oleh bakterisitotoksik yang berakibat menyebabkan lisis berbagai sel, termasuk eritrosit, dan monosit.

16

DIAGNOSISUntuk menegakkan diagnosis suatu

urosepsis harus dibuktikan bahwa bakteri yang beredar didalam darah (kultur darah) sama dengan bakteri yang ada dalam urin (kutur urin). Secara umum dikatakan urosepsis merupakan komplikasi dari beberapa situasi

17

Situasinya meliputi: tindakan instrumentasi pada traktus

genitourinaria abses renal pielonefritis akut Infeksi akibat obstruksi saluran kemih

atau pasien dengan gangguan kekebalan imunitas

bakteriuri akibat pemasangan kateter pada obstruksi dan pasien dengan gangguan kekebalan imunitas

18

Selain itu, dilakukan pemeriksaan untuk mencari sumber infeksi dan akibat dari kelainan yang ditimbulkan pada beberapa organ. Segera dilakukan pemeriksaan yang meliputi laboratorium, dan pencitraan.

19

PENATALAKSANAANPenanganan urosepsis harus dilakukan

secara komprehensif dan ditujukan terhadap: Penanganan infeksi yang meliputi

eradikasi kuman penyebab infeksi serta menghilangkan sumber infeksi

Akibat dari infeksi yaitu SIRS, syok septic atau disfungsi multiorgan

Toksin atau mediator yang dikeluarkan oleh bakteri

20

PENATALAKSANAAN Tindakan umum

Tegakkan diagnosis : gejala dan tanda serta laboratorium penunjang. Singkirkan penyebab lain seperti hipovolemia, perdarahan, gangguan jantung, anafilaktik dll.

Terapi antibiotika adekuat sesuai kultur darah dan urin serta fungsi ginjal

Pemberian cairan intravena & agen vasoaktif (dopamin dan dobutamin)

Pasang alat monitoring cairan : CVP atau Swan Ganz kateter, kateter urin

Suplementasi O2 dengan atau tanpa ventilator

21

PENATALAKSANAAN Tindakan khusus urologi :

Menanangi semua obstruksi Pengangkatan benda asing seperti kateter

atau batu,

22