Keluarga Binaan Ma Uang

44
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sasaran pembangunan kesehatan dalam rangka perwujudan Indonesia sehat 2015 adalah perilaku hidup sehat yang diantaranya adalah yang ditolong oleh tenaga kesehatan, serta menurunnya angka kematian ibu dan bayi (Dep Kes RI, 1999). Di Indonesia Angka Kematian Ibu mencapai 248 per 100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Bayi 26 per 1.000 kelahiran hidup (SKRT, 2007). Angka ini sudah menurun di bandingkan dengan Angka Kematian Ibu pada tahun 2002-2003 yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) tercatat 34 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI,2007). Dan untuk Provinsi Jawa Barat di peroleh angka kematian ibu yaitu 321 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi berkisar 42 per 100.000 kelahiran hidup (FKUI,2007) Kehamilan merupakan proses reproduksi wanita normal, akan tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan

Transcript of Keluarga Binaan Ma Uang

Page 1: Keluarga Binaan Ma Uang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sasaran pembangunan kesehatan dalam rangka perwujudan Indonesia

sehat 2015 adalah perilaku hidup sehat yang diantaranya adalah yang ditolong oleh

tenaga kesehatan, serta menurunnya angka kematian ibu dan bayi (Dep Kes RI, 1999).

Di Indonesia Angka Kematian Ibu mencapai 248 per 100.000 Kelahiran Hidup

dan Angka Kematian Bayi 26 per 1.000 kelahiran hidup (SKRT, 2007). Angka ini

sudah menurun di bandingkan dengan Angka Kematian Ibu pada tahun 2002-2003

yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) tercatat

34 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI,2007). Dan untuk Provinsi Jawa Barat di peroleh

angka kematian ibu yaitu 321 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi

berkisar 42 per 100.000 kelahiran hidup (FKUI,2007)

Kehamilan merupakan proses reproduksi wanita normal, akan tetapi perlu

perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin tetap dalam keadaan yang sehat karena

kehamilan yang normal pun mempunyai resiko. Beberapa faktor resiko pada ibu hamil

adalah primigravida kurang dari 20 tahun lebih dari empat. Jarak persalinan yang

terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, tinggi badan kurang dari 145 cm,

berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, riwayat

menderita diabetes mellitus, hipertensi, kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan

bentuk panggul.

Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil melahirkan atau dalam

42 hari sesudah berakhirnya kehamilan tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan

Page 2: Keluarga Binaan Ma Uang

2

disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya

tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab lainnya.

Berdasarkan definisi ini kematian maternal dapat digolongkan pada kematian

obstetrik langsung (direct obstetric death), kematian obstetrik tidak langsung (inderect

obstetric death), kematian yang terjadi bersamaan tetapi tidak berhubungan dengan

kehamilan dan persalinan misalnya kecelakaan.Kematian obstetrik langsung

disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas atau penanganannya.Di

negara-negara sedang berkembang sebagian besar penyebab ini adalah pendarahan,

infeksi dan abortus.Kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi

lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan, misalnya hipertensi, penyakit

jantung, diabetes, hepatitis, anemia, malaria, dan lain-lain termasuk hiperemesis

gravidarum.

Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu di

Indonesia adalah salahsatunya dengan memberikan pengawasan pada ibu hamil sacara

teratur.gangguan yang sering kita jumpai pada kehamilan adalah mual dan muntah

dalam 16 minggu pertama.kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami

mual mual dan 34% mengalami mual di sertai muntah,dan jika wanita hamil

memuntahkan segala apa yang dimakan dan di minum hingga berat badannya sangat

turun,turgor kulit berkurang,diuresis berkurang dan timbul asetonuri

Hipeemesis Gravidarum adalah kondisi ketika muntah terjadi sangat hebat dan

dapat mengarah pada kekurangan cairan tubuh dan kehilangan berat badan. Mual

(nausea) dan Muntah (emesis gravidarum) adalah hal yang normal dan sering

ditemukan dalam kehamilan terutama pada trimester pertama tetapi akan berubah tidak

normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dan mengganggu

keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit tubuh.

Page 3: Keluarga Binaan Ma Uang

3

Agar faktor-faktor diatas tidak terjadi maka kita sebagai petugas kesehatan perlu

melakukan penyuluhan tentang kehamilan berisiko agar masyrakat, khususnya ibu-ibu

hamil dapat mengenali, mengurangi, atau mencegah terjadinya faktor-faktor resiko

tersebut dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke tenaga kesehatan.

Pada desa yang telah kami jadikan daerah binaan,jumlah 6.421 jiwa , dan kami

ambil sampel dari populasi data yang diperoleh terdapat 1735 kk. Dan didapat ibu

hamil 56 orang. Dari keseluruhan ibu hamil, semua sudah memiliki kesadaran yang

baik tentang pentingnya kesehatan bagi dirinya dan calon bayinya. Akan tetapi masih

ada ibu yang hamil dengan resiko. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa yang

melakukan binaan di desa Pantai bermaksud untuk melakukan pembinaan tentang

kehamilan beresiko dengan memberikan penyuluhan kepada masyrakat tentang faktor-

faktor pada ibu hamil.

Adapun tempat pelaksanaan Praktik Kebidanan Komunitas mahasiswa STIKes

Medika Cikarang-Bekasi Program Studi D3 Kebidanan adalah di Desa Pantai Mekar

Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi dari tanggal 12 November s.d 24

November 2012.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk membantu memandirikan individu, keluarga, serta masyarakat dalam

mengatasi masalah kesehatan khususnya di melalaui pendekatan dengan tenaga

kesehatan.

Page 4: Keluarga Binaan Ma Uang

4

2. Tujuan khusus

a.  Menghubungkan tinjauan teori dengan kasus yang ada

b.  Melakukan pendokumentasian soap dari data sekunder

c.  Melakukan pengkajian dari data sekunder

d.  Untuk mengetahui faktor predish posisi tejadinya hyperemesis grafidarum

e.  Untuk mengetahui hyperemesis gravidarum

C. Manfaat

1. Masyarakat

Menambah pengetahuan masyarakat tentang hyperemesis gravidarum

2. Tenaga Kesehatan

Memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan tentang adanya permasalahan yang

ada di desa, sehingga tenaga kesehatan lebih meningkat lagi pelayanan yang

diberikan masyarakat.

3. Pemerintah Desa

Mendapat imformasi mengenai data masyarakat dan permasalahan yang ada di

desanya.

4. Institusi

Meningkatkan kepustakaan dan dapat menambah referensi dalam laporan Praktik

Kebidanan Komunitas selanjutnya.

5. Mahasiswa

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menerapkan ilmu

kepada masyarakat khususnya masyarakat di Desa Pantai Mekar.

D. Waktu dan Tempat

Praktik Kebidanan Komunitas dilaksanakan dari tanggal 12 s/d 24 November 2012

yang bertempat di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

Page 5: Keluarga Binaan Ma Uang

5

BAB II

TINJAUAN TEORI

1. KONSEP DASAR

A. Pengertian

Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi apabila ada 4 aspek penting yaitu

ovum, spermatozoa, serta terjadinya konsepsi dan nidasi.

(Pusdiknakes, Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004)

Kehamilan adalah seorang wanita mengandung sel telur dibuahi atau dihamilkan

oleh sperma.

(Christina, 1981 : 65, Draf Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004)

Kehamilan adalah hasil konsepsi dari ovum dan sperma yang kemudian tumbuh

dan berkembang dalam uterus.

(Manuaba, Ida Bagus Gede, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk

Bidan, 1998 : 85)

Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di

dalam tubuhnya.

(http://id.wikipedia.org/wiki/kehamilan)

Kehamilan terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur

wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah ini terjadi karena sperma masuk ke

indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan hubungan badan.

(http://keluargacemara.com)

Kehamilan adalah suatu rangkaian kejadian yang berkesinambungan, kejadian-

kejadian itu ialah pembentukan gamet (telur dan sperma) ovulasi (pelepasan

telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus.

(Bobak, 2005)

Page 6: Keluarga Binaan Ma Uang

6

2. PROSES KEHAMILAN

(http://radenbalets.com/proseskehamilan)

3. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada wanita hamil. Sistem reproduksi

Uterus

1. Ukuran

- Membesar yang disebabkan karena otot polos rahim hipertropi dan hiperplasi

sehingga uterus menjadi lebih besar dan lunak.

2. Bentuk

Pada bulan pertama bentuk uterus seperti buah avokat.

- 4 bulan – bulat

- Akhir – bujur telur

3. Perubahan pada stimulus uteri

Isthmus lebih panjang dan lunak

Pada pemeriksaan dalam – kedua jari saling sentuh

perubahan isthmus uteri – tanda hegar

Karena peregangan dinding rahim, isthmus tertarik ke atas dan SBR menipis

4. Posisi rahim

Permulaan hamil dalam letak antefleksi / retrofleksi.

Ovum Sperma

Konsepsi

Zigot

Morula

Nidasi

Blastula

Janin Plasenta

Page 7: Keluarga Binaan Ma Uang

7

5. Pertumbuhan janin

Pertumbuhan janin tidak sama ke semua arah – rahim lebih cepat tumbuh pada

daerah implantasi plasenta. Perubahan yang tidak sama disebut tanda piscacek.

6. Perimbangan hormonal

Hormon estrogen dan progesteron terjadi perubahan konstrasi yaitu hormon

progesteron mengalami penurunan sehingga menimbulkan kontraksi rahim yang

disebut “Braxton Hiks”.

7. Serviks uteri

Serviks uteri bertambah vaskularisasinya, sehingga menjadi lunak disebut tanda

“goodel”.

8. Vagina

Vagina dan vulva tampak makin merah dan kebiru-biruan yang disebabkan

karena peningkatan pembuluh darah pengaruh dari hormon estrogen. Disebut

tanda “chadwick”.

9. Ovarium

- Ovulasi berhenti

- Masih terdapat corpus luteum gravidarum

- Plasenta berbentuk sempurna pada umur kehamilan 16 minggu

10. Payudara

- Bertambah besar, tegang dan berat

- Hiperpigmentasi areola mamae

- Glandula montgomeri makin nampak

- Puting menonjol

11. Kelenjar endokrin

- Kelenjar tyroid dapat membesar sedikit

- Kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior

- Kelenjar adrenal tidak berpengaruh

12. Sirkulasi darah

- Volume darah

Pada akhir trimester pertama volume darah tetap dan volume plasma darah

naik.

- Volume darah 25 – 30 %

Sel darah naik 20 % sehingga sering kali HB menurun.

Page 8: Keluarga Binaan Ma Uang

8

13. Sistem respirasi

Terjadi perubahan untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 yang disebabkan karena

desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar sehingga

menyebabkan bernafas lebih dalam.

14. Sistem pencernaan

- Hipersalivasi

- Lambung teraba panas

- Mual + pusing pada pagi hari “morning sickness”

- Muntah disebut emesis gravidarum

- Pengaruh progesteron menyebabkan gerak usus berkurang sehingga

menyebabkan obstipasi

15. Sistem perkemihan

Gangguan miksi dan sering kencing.

16. Metabolisme

Kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk kebutuhan janin dan untuk persiapan

memberikan ASI sehingga menyebabkan perubahan metabolisme.

- Metabolisme basal meningkat 15-20 %

- Keseimbangan asam basa menurun

- Kebutuhan protein hamil meningkat ½ gr / kg BB

- Kalori dapat dari karbohidrat lemak, protein (2.300)

- Kebutuhan zat mineral untuk bumil

o Kalsium 1,5 gr/hari 30-40 gram untuk pembentukan tulang

o Fosfor rata-rata 29 gram/hari

o Zat besi 800 gr

o Air

17. Berat badan

BB wanita hamil naik antara 6,5 – 16,5 kg

Janin 3 – 3,5 kg

Plasenta 0,5 kg

Air ketuban 1 kg

Rahim 1,5 kg

Timbunan protein 2 kg

Retensi air garam

Page 9: Keluarga Binaan Ma Uang

9

(Ladewig, 2006)

4. DIAGNOSA KEHAMILAN

a. Tanda-tanda kehamilan

Tanda kehamilan ada 3 kategori yaitu :

Tanda presumtif

1. Amenorrhoe (tidak dapat haid)

2. Mual dan muntah

3. Mengidam

4. Tidak tahan suatu bau-bauan

5. Pingsan

6. Anoreksia (tidak nafsu makan)

7. Lelah

8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

9. Sering kencing

10. Konstipasi

11. Pigmentasi kulit

12. Epulis

13. Adanya varises

Page 10: Keluarga Binaan Ma Uang

10

Tanda kemungkinan hamil

1. Perut membesar

2. Uterus membesar

3. Tanda hegar (isthmus melunak)

4. Tanda chadwick

5. Tanda piscacek

6. Kontraksi-kontraksi

7. Teraba ballotement

8. Reaksi kehamilan positif

Tanda pasti hamil

1. Gerakan janin yang dapat dilihat dan diraba. Juga terdapat bagian-bagian

janin

2. Terdengar DJJ

- Didengar dengan stetoskop monoral laenec

- Dicatat dan didengar dengan alat doppler

- Dicatat dengan feto elektro kardiogram

- Dilihat ultrasonografi

(Mohtar, 2000)

b. Perbedaan primigravida dengan multigravida

KETERANGAN PRIMIGRAVIDA MULTIGRAVIDA

Payudara Tegang Lembek, menggantung

Papila mamae Runcing Tumpuk

Strie gravidarum Livide Albican

Vulva Menutup Menganga

Perineum Utuh Jaringan otot

Page 11: Keluarga Binaan Ma Uang

11

c. Tuanya kehamilan

Lamanya amenorhoe

Tinggi fundus uteri

12 minggu : 3 jari diatas sympisis

16 minggu : pertengahan antara sympisis dan pusat

20 minggu : 3 jari dibawah pusat

24 minggu : setinggi pusat

28 minggu : 3 jari diatas pusat

32 / 40 minggu : pertengahan pusat dan pasien

36 minggu : 3 jari dibawah pasien

Mc. Donald

Page 12: Keluarga Binaan Ma Uang

12

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengertian

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil

sampai mengganggu kegiatan sehari-hari karena keadaannya menjadi buruk, karena

terjadi dehidrasi.

(Rustam, 2000)

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berkelanjutan sehingga mengganggu

kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya

keseimbangan elektrolit.

(Manuaba, 2000)

Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat

badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul

asetonuri.

(Sastrawinata, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama

masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidak seimbangan elektrolit atau

defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan.

(Lowdermilk, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda), dimana

penderita mengalami mual-muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga

mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan.

(Achadiat, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah mual yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu

begitu hebat.

B. Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor lain

yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut :

1. Faktor predeposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa,

kehamilan ganda, frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda

karena kadar hcg yang berlebihan.

Page 13: Keluarga Binaan Ma Uang

13

2. Masuknya villi khorialis, dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat

hamil srta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan

faktor organik.

3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut salah

satu faktor organik.

4. Faktor psikologis memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang

retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu.

5. Faktor endokrin lainnya : hypertyroid, diabetes, dan lain-lain.

(Sarwono, 2002)

C. Patologi

Dari otopsi wanita meninggal akibat hyperemesis gravidarum diperoleh keterangan

bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut :

1. Hepar

Pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler

2. Jantung

Jantung antrofi, kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub endokardial.

3. Otak

Terdapat bercak perdarahan pada otak.

4. Ginjal

Tampak pucat, degenerasi lemah pada tubuli kontorti.

D. Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual dan muntah akibat dari meningkatnya

kadar estrogen. Oleh karena itu keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh

fisiologis hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem syaraf pusat atau

akibat berkurangnya pengosongan lambung.

Hyperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil

muda, bila terjadi terus menerus bisa mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya

elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hyperemesis gravidarum ini dapat

mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai yang keperluan energi.

Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam

aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang

diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi.

Page 14: Keluarga Binaan Ma Uang

14

E. Gejala dan Tanda

Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3

tingkatan :

1. Tingkatan I

Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa

lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, dan merasa nyeri pada

epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan darah sistolik menurun,

turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata

cekung.

2. Tingkatan II

Penderita tampak lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering

dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata sedikit ikterus, BB

turun dan mata sedikit ikterus, BB turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,

hemokonsentrasi, oligourid dan konstipasi. Asetan dapat tercium dalam hawa nafas,

karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

3. Tingkatan III

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen

sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat dan tensi menurun, komplikasi

fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ansefalopati. Wernike dengan

gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat

kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus

menunjukkan payah hati.

(Sarwono, 2002)

F. Faktor fisiopatologis yang menyebabkan muntah

- Perubahan karbohidrat dan metabolisme lemak.

- Situasi korpus luteum

- Faktor genetik

- Adaptasi saluran gastrointerestinal

- Infeksi Helicobacter pylori

- hcg (Human Crorionic)

- Hipotensi

- Estrogen dan progesteron

Page 15: Keluarga Binaan Ma Uang

15

G. Faktor predeposisi peningkatan keparahan mual dan muntah

- Keletihan

- Janin wanita

- Mual dan muntah dikehamilan sebelumnya

- Penggunaan pil kontrasepsi saat prakonsepsi

- Mual pramenstruasi

- Merokok

- Stres, cemas dan takut

- Masalah sosial-ekonomi

- Wanita yang memiliki ibu yang mengalami mual dan muntah saat hamil.

(DENISE TIRAN : 2004)

Page 16: Keluarga Binaan Ma Uang

16

H. Diagnosis banding

- Perlemakan hati akut

- gastroenteritis

- Hernia hiatus

- Hepatitis

- Hiperkal semia

- Hipertensi intrakranial (benigna)

(DENISE TIRAN ; 2004)

I. Pengkajian Klinis hiperemesis gravidarum

Penurunan berat badan lebih dari 3 kg atau 5 %

Tampilan wajah, kulit

Denyut nadi, tekanan darah

Urinalisis, berat jenis urine, urine pertengahan untuk pemeriksaan

Hitung darah lengkap

Uji fungsi hati

Endoskopi di trimester ketiga

Urea dan elektrolit

J. Penanganan

1. Pencegahan dengan cara pemberian KIE pada ibu

Diantaranya tentang diit ibu hamil, makan jangan terlalu banyak tetapi dalam porsi

sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong,

mual dan muntah. Defekasi hendaknya diusahakan teratur.

2. Terapi obat

Menggunakan sedativa (luminal, stesoid), Vitamin B, dan B6, anti muntah (Mediamer

B6, drammamin, avopreg), antasida dan antimulas.

3. Isolasi

Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja.

Page 17: Keluarga Binaan Ma Uang

17

4. Terapi psikologik

Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan

fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir.

5. Penambahan cairan

Berikan infuse dekstiose atau glukosa 5 % sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam.

6. Penghentian kehamilan

Pada beberapa kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat memperbaiki keadaan

umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan.

(Rustam, 1998)

Page 18: Keluarga Binaan Ma Uang

18

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Ny. “S” GIP0A0 dengan Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1

I. PENGKAJIAN DATA

Tanggal : 13 Nopember 2012

Jam : 09.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF

Biodata

Nama klien : Ny. “S” Nama Ayah : Tn. “M”

Umur : 21 tahun Umur : 25 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku / bangsa : Betawi / Indonesia Suku / bangsa : Betawi/ Indonesia

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta

Alamat : Ds Pantai Mekar 03/07 Alamat : Ds Pantai Mekar 03/07

Muara Gembong Muara Gembong

Riwayat Keluhan Utama

Ibu mengatakan bahwa ini hamil yang pertama dengan umur kehamilan + 2 bulan,

belum pernah keguguran dan ibu mengeluh badannya terasa lemas, nafsu makan

tidak ada (menurun) sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati dan mual muntah

yang sering.

HPHT : 3 - 9 – 2012

Haid teratur, lamanya 6 hari,, banyaknya 2x ganti pembalut perhari, Haid

sebelumnya tanggal 5 - 8 – 2012, lamanya 6 hari, banyaknya 2xganti pembalut

perhari, siklus 28 hari, konsistensi encer ada sedikit stosel.

Tes kehamilan pada tanggal 20 - 10 - 2012 hasil (+)

Page 19: Keluarga Binaan Ma Uang

19

Pola makan sehari-hari

2x sehari dengan porsi keecil yang terdiri dari nasi, sayur dan lauk pauk

Pola eliminasi

BAB 1x perhari, tidak ada keluhan

BAK 7-8x perhari, tidak ada keluhan

Pola istirahat

Malam ± 7 jam siang±1 jam

Seksualitas

1x perminggu, tidak ada keluhan

Imunisasi

Belum dilakukan

Riwayat KB

Belum pernah

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Bayi dan Nifas yang lalu

No

Thn

persalinan UK

Persalinan Bayi Nifas

Jenis Penolong Tempat Komplikasi JK BB/PB H / M Kondisi Menyusui

1. 2012 Hamil

ini

c. Riwayat Kehamilan Sekarang

HPHT : 3 - 9 – 2012

TP : 10 – 6 - 2013

UK : Ibu mengatakan umur kehamilannya + 2 bulan.

Gerakan anak belum bisa dirasakan

ANC TM I : 1 x dibidan, Ibu mendapat vitamin BC

TM II : -

TM III : -

Keluhan selama hamil

Trimester I : Badan lemas, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati dan mual

muntah

Page 20: Keluarga Binaan Ma Uang

20

Riwayat Kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menirun seperti Disbetes Mellitus,

Hipertensi, Asma, penyakit manahun seperti jantung, paru-paru, kusta ataupun penyakit

menular seperti Hepatitis, TBC, PMS.

Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit berat seperti TBC,

jantung, astma, hipertensi, DM, dll.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yng menderita diabetes mellitus, Hipertensi

dan Asma.

Keadaan psikososial

Kehamilan ini diharapkan, jenis kelamin yang diharapkan adalah laki-laki, status

perkawinan sah 1x, lamanya ± 2 tahun

10. Latar Belakang Sosial Budaya

Ibu mengatakan tidak berpantang terhadap makanan tertentu, ibu juga tidak pernah

minum jamu maupun merokok.

Data Objektif

Keadaan Umum : Sedang

TTV : TD : 100 / 70 mmHg TB : 160 cm

N : 96 x/menit BB : 51 kg

S : 370 C BB saat hamil : 49 kg

RR : 26 x/menit Lila : 24 cm

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : Rambut bersih, tidak ada benjolan abnormal, rambut tidak rontok

Muka : Agak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum.

Mata : Simetris, cekung, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip. Tidak terdapat produksi secret

berlebih.

Page 21: Keluarga Binaan Ma Uang

21

Mulut dan gigi : Simetris, mukosa bibir agak kering, lidah bersih. Tidak ada stomatitis,

tidak ada caries gigi, tidak ada perdarahan gusi.

Telinga : Simetris, tidak terdapat produksi serumen berlebih, pendengaran baik.

Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid.

Dada : Simetris, bersih, putting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mamae,

tidak ada benjolan abnormal pada mamae. Tidak ada nyeri tekan pada

mamae, kolostrum belum keluar.

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra, nyeri tekan pada ulu

hati. Turgor kulit agak menurun.

Pem Obstetri :

TFU : Belum teraba

Leopold I : Ballotement (+)

Leopold II : Ballotement (+)

Leopold III : Ballotement (+)

Leopold IV : Ballotement (+)

TBJ : (-)

DJJ : (-)

Genetalia Eksterna : Tidak dilakukan

Anus : Tidak dilakukan

Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan.

Ekstremitas bawah : Tidak ada varices,tidak ada oedema, reflek patela +/+.

Data penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Tidak dilakukan

Analisa Data

G1P0A0 Hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan (tingkat I)

Janin intra uterin

Page 22: Keluarga Binaan Ma Uang

22

Penatalaksanaan

1. Informed consend untuk dilakukan pemeriksaan dan kunjungan ulang 3 x

→ Ibu menandatanganinya

2. Memberitahukan hasil pemeriksaan

TD : 100/70 Nadi : 96x/mt R : 26x/mt S : 370C

BB sebelum hamil 51 kg, BB sekarang 49 kg turun 2 kg

→Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan

3. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa pada saat ini ibu mengalami

kehamilan dengan gangguan hyperemesis gravidarum

→ Ibu mengerti kondisi yang sedang dialaminya

4. Menyarankan ibu untuk tidak langsung beraktivitas setelah bangun tidur dan

disarankan minum air hangat supaya tidak ada rasa pusing dan mual

→ Ibu mengerti dan mau melaksanakannya

5. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak, berlemak dan pedas,

seperti makanan yang digoreng,rujak yang pedas, makanan bersantan, karena dapat

memperburuk rasa mual.

→ Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

6. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih yg hangat atau jus agar tidak

dehidrasi serta menghindari minuman yang mengandung kafeiin dan karbonat seperti

kopi dan minuman beersoda

→ Ibu mengerti

7. Menyarankan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering supaya kebutuhan

nutrisi ibu terpenuhi

→ Ibu mengerti dan mau melakukannya

8. Menyarankan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas atau pekerjaan

yang berat. Supaya ibu lebih rileks dan mengurangi stres

→ Ibu mengerti dan mau melaksanakanya.

9. Melibatkan suami dan keluarga untuk selalu memberikan dukungan pada ibu karena

ibu membutuhkan pengertian emosional, konseling, serta perhatian lebih. Dukungan

dari suami dan keluarga berpengaruh dalam proses mengembalikan kestabilan

emosional ibu atas kecemasan dan kekhawatiran terhadap kehamilannya.

Page 23: Keluarga Binaan Ma Uang

23

10. Memberikan obat B6, 3x1

→ Ibu mau meminum obatnya

11. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang ke 2,besok

→ Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan ulang ke 2, besok

12. Melakukan pendokumentasian

Page 24: Keluarga Binaan Ma Uang

24

KUNJUNGAN ULANG KE 2

Tanggal : 14 November 2012

Jam : 10.00 WIB

Data S :

- Ibu mengatakan masih merasa mual dan lemas, kadang-kadang ada muntahnya

- Ibu mengatakan masih tidak nafsu makan

Data O :

k/u : Baik

Kesadaran : CM

k/e : Stabil

TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi : 94 x/mt

Suhu : 370C R : 26x/mt

Pemeriksaan Fisik

Head to toe dalam batas normal

Pem Obstetri :

TFU : Belum teraba

Leopold I : Ballotement (+)

Leopold II : Ballotement (+)

Leopold III : Ballotement (+)

Leopold IV : Ballotement (+)

TBJ : (-)

DJJ : (-)

Page 25: Keluarga Binaan Ma Uang

25

Analisa Data :

G1P0A0 hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan

Janin intra uterin

Penatalaksanaan :

1. Melakukan pemeriksaan TTV

TD : 100/70 mmHg Nadi : 94 x/mt

Suhu : 370C R : 26x/mt

→ Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat B6 dan diminum 3x1 sehari

→ Ibu mau terus meminum obatnya

3. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak dan pedas

→ Ibu mengerti dan mau melakukannya

4. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup

→ Ibu mau melakukannya

5. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup karbohidrat,

protein, vitamin dan mineral, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin,

makan sedikit tapi sering, dan banyak minum air hangat untuk mengurangi mual.

→ Ibu mengerti ddan mau melaksanakannya

6. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 17 November 2012

→ Ibu berseedia untuk dilakukan kunjungan ulang.

Page 26: Keluarga Binaan Ma Uang

26

KUNJUNGAN ULANG KE 3

Tanggal : 17 November 2012

Jam : 09.00 Wib

Data S :

- Ibu mengatakan masih sedikit mual dan sudah tidak muntah lagi

- Ibu mengatakan sudah tidak terlalu lemas

Data O :

k/u : Baik

Kesadaran : CM

k/e : Stabil

TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi : 88 x/mt

Suhu : 370C R : 24x/mt

Pemeriksaan Fisik

Head to toe dalam batas normal

Pem Obstetri :

TFU : Belum teraba

Leopold I : Ballotement (+)

Leopold II : Ballotement (+)

Leopold III : Ballotement (+)

Leopold IV : Ballotement (+)

TBJ : (-)

DJJ : (-)

Page 27: Keluarga Binaan Ma Uang

27

Analisa Data :

G1P0A0 hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan

Janin intra uterin

Penatalaksanaan :

1. Melakukan pemeriksaan TTV

TD : 100/70 mmHg Nadi : 88 x/mt

Suhu : 370C R : 24x/mt

→ Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat B6 dan diminum 3x1 sehari

→ Ibu mau terus meminum obatnya

3. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak dan pedas

→ Ibu mengerti dan mau melakukannya

4. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, malam ± 7 jam dan pada siang hari ±

1 jam

→ Ibu mau melakukannya

5. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup karbohidrat,

protein, vitamin dan mineral, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin,

makan sedikit tapi sering, dan banyak minum air hangat untuk mengurangi mual.

→ Ibu mengerti ddan mau melaksanakannya

6. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang besok

→ Ibu berseedia untuk dilakukan kunjungan ulang.

Page 28: Keluarga Binaan Ma Uang

28

KUNJUNGAN ULANG KE 4

Tanggal : 18 November 2012

Jam : 14.00 Wib

Data S :

- Ibu mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi

- Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas, sudah lebih segar

Data O :

k/u : Baik

Kesadaran : CM

k/e : Stabil

TTV : TD : 110/70 mmHg Nadi : 88 x/mt

Suhu : 36,50C R : 22x/mt

Pemeriksaan Fisik

Head to toe dalam batas normal

Pem Obstetri :

TFU : Belum teraba

Leopold I : Ballotement (+)

Leopold II : Ballotement (+)

Leopold III : Ballotement (+)

Leopold IV : Ballotement (+)

TBJ : (-)

DJJ : (-)

Page 29: Keluarga Binaan Ma Uang

29

Analisa Data :

G1P0A0 hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan

Janin intra uterin

Penatalaksanaan :

1. Melakukan pemeriksaan TTV

TD : 110/70 mmHg Nadi : 88 x/mt

Suhu : 36,50C R : 22x/mt

→ Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak dan pedas

→ Ibu mengerti dan mau melakukannya

3. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, malam ± 7 jam dan pada siang hari

± 1 jam

→ Ibu mau melakukannya

4. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup karbohidrat,

protein, vitamin dan mineral, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin,

makan sedikit tapi sering, dan banyak minum air hangat untuk mengurangi mual.

→ Ibu mengerti dan mau melaksanakannya

5. Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene

→ Ibu mengerti

6. Memberitahukan tanda bahaya pada kehamilan seperti : sakit kepala hebat, pandangan

kabur/kunang-kunang, nyeri ulu hati, tidak ada gerakan janin, perdarahan dan oedema

Dan apabila ibu menemukan salah satu tanda tersebut ibu diminta untuk segera

mendatangi sarana kesehatan terdekat

→ Ibu mengerti penjelasan yang diberikan

7. Memberikan obat vitamin B complek dan asam folat

→ Ibu mau meminum obatnya

8. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kandungannya ke Puskesmas dan untuk

mendapatkan imunisasi TT

→ Ibu mau melaksanakannya

Page 30: Keluarga Binaan Ma Uang

30

BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

a.   Hiperemesis  gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil

sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umum pasien memburuk.

b.    Penyebab Hiperemesis  gravidarum secara pasti belum diketahui, faktor predisposisinya

antara lain ; peningkatan kadar HCG, faktor organik, dan faktor endokrin lainnya.

c.   Secara patologik menunjukkan adanya kelainan-kelainan dalam berbagai alat tubuh

seperti hati, jantung, otak dan ginjal

d.    Hiperemesis  gravidarum dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan energi, tertimbun

zat metabolik toksik, terganggunya keseimbangan elektrolit dan perdarahan

gastrointestinal

e.    Hiperemesis  gravidarum terbagi dalam 3 tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat

f.    Penanganan Hiperemesis  gravidarum pada tahap awal adalah pencegahan yaitu dengan

memberikan konseling untuk menghadapi kehamilan dan komplikasinya

g.  Terapi yang diberikan pada kasus Hiperemesis  gravidarum adalah terapi obat-obatan,

terapi psikologik, terapi parenteral dan isolasi. Apabila keadaan tetap memburuk

terminasi kehamilan perlu dipertimbangkan.

Page 31: Keluarga Binaan Ma Uang

31

DAFTAR PUSTAKA

Babak, Lowdermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4; Jakarta, EGC

Doenges,E,Marilynn.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.jakarta: EGC

Mansjoer, A, dkk, (2001), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta : Penerbit Media

Aesculapius FKUI.

Manuaba, Ida Bagus, 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta, Penerbit:

Arcan

Mochtar, R, (1998), Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, edisi 2, Jilid 1,

Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obsetri, Jilid I, Jakarta; EGC

Morgan,Geri,dkk, 2009, Obstetri&Ginekologi panduan praktik,Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer

Sastrawinata,Sulaiman. 2005. Obstetri Patologi.edisi 2.Jakarta : EGC

Taber, B, (1994), Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, cetakan 1 Jakarta :

EGC.

Taylor,Cynthia M.2010.Diagnosis Keperawatan: dengan Rencana Asuhan.Jakarta:EGC

Wiknjosastro,Hanifa, 2005, ilmu kebidanan, edisi 3, Jakarta: Yayasan Bina pustaka sarwono

prawirohardjo

Page 32: Keluarga Binaan Ma Uang

32