Binaan Keluarga

download Binaan Keluarga

of 18

description

abcde

Transcript of Binaan Keluarga

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITASBERKAS PASIEN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan: UPTD Puskesmas Kec. Pontianak BaratNo Berkas: 02No. Rekam Medis: 00005644Nama Pembina: Ferry Hartono

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:Membantu proses penyembuhan pasien dimana penyakit TB paru ini memerlukan pengobatan jangka panjang dan pengawasan ketat, mencegah penularan, serta meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan diri dan lingkungan

Pelaku rawat / contact person / significant other dari pasien adalah pasien sendiri

DATA DEMOGRAFI KELUARGAAlamat: Jl. Bakri, Gg. Periak Blok D1 No. 28no.telp 081352078585

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau memiliki hubungan dekat dengan keluargaNoNamaKedudukan dalam keluargaGenderUmurPendidikanPekerjaanBerpartisipasi dalam pembinaan

1.Tn.USKepala keluarga (Pasien)L67 thD3 PendidikanPensiunan PNSYa

2.Tn. SAnak ke-1 L35 thSMATidak BekerjaYa

3.Tn. DKAnak ke-2L34 thD1 AkuntansiWiraswastaYa

Diagram 1. Genogram

Genogram disusun minimal 3 generasi, beri catatan kaki tentang semua kode/lambang yang digunakan, terdapat keterangan kesehatan, riwayat penyakit keturunan dan bawaan, perilaku dan masalah sosial, beri inisial nama dan usia pada tiap anggota keluarga, urutan usia dari kiri ke kanan, beri tanda yang tinggal serumah, beri tanggal pembuatan genogram

Data Dinamika KeluargaBentuk Keluarga: Keluarga IntiTahapan siklus hidup keluarga: Tahap VI (keluarga dengan anak dewasa)

Diagram 2. Family Map

Family map digambarkan sesai dengan interaksi masing-masing anggota keluarga. Bubuhkanlah inisial nama & usia pada tiap anggota keluarga. Beri catatan kaki tentang semua kode/lambang yang digunakan, biasanya garis ganda untuk menghubungkan yang lebih erat, garis terputus untuk yang jarang berjumpa, zigzag untuk perselisihan dan double slash untuk tidak berhubungan

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluargaFungsi KeluargaPenilaianKesimpulan Pembina untuk Fungsi Keluarga yang Bersangkutan

BIOLOGISAdalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam menghadapi resiko masalah biologis, pencegahan, cara mengatasinya dan beradaptasi dengan masalah biologis (masalah fisik dan jasmaniah) Keluarga terdiri dari pasien, dan kedua anak laki-lakinya

Komponen penilaian yang digunakan disesuaikan dengan tahapan siklus keluarga saat ini. Upaya pengobatan dilakukan saat sakit pada umumnya adalah dengan membeli obat secara bebas di apotek, jika tidak membaik maka baru berobat ke puskesmas atau praktek dokter. Kebersihan perorangan kurang dalam hal kesadaran mencuci tangan dengan sabunBerdasarkan penialaian terhadap komponen pada keluarga, maka pembina dapat menyimpulkan apakah fungsi biologis keluarga ni berfungsi dengn baik atau memiliki kelemahan, atau disfungsi (telah ada dampaknya dalam keluarga). Fungsi biologis secara umum cukup baik, tetapi kebersihan perorangan masih kurang.

PSIKOLOGISAdalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam membangun hubungan psikologis internal antar anggota keluarga. Termasuk salam kepuasan psikologis seluruh keluarga dan manajemen keluarga dalam menghadapi masalah psikologisKomponen penilaian yang digunakan biasanya merupakan kebiasaan yang dilakukan keluarga, seperti rutinitas menjaga komunikasi anggota keluarga, dsb. Tidak ada kebiasaan buruk tertentu dalam keluarga Hubungan pasien dengan kedua anaknya yang tinggal serumah cukup baik, begitu juga dengan anak ketiganya yang sudah tinggal sendiri. Pengambilan keputusan dalam keluarga cenderung dilakukan oleh pasien sendiri Intensitas pertemuan pasien dengan anak keduanya jarang karena kesibukan kerja. Keluarga mendukung jika ada anggota keluarga yang sakit Pola rekreasi kurang

Fungsi psikologis secara umum cukup baik terutama dalam hal tidak adanya kebiasaan buruk tertentu, hubungan antar keluarga baik serta adanya dukungan keluarga yang baik jika ada yang sakit, namun adanya kekurangan dalam pengambilan keputusan dan intensitas pertemuan

Fungsi KeluargaPenilaianKesimpulan Pembina untuk Fungsi Keluarga yang Bersangkutan

SOSIALAdalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam mempersiapkan anggota keluarga untuk terjun ke tenah masyarakat. Termasuk di dalamnya pendidikan formal dan informal untuk mendapatkan mandiri

Komponen penilaian yang digunakan adalah jenjang pendidikan formal, informal yang pernah diikuti, hubungan dengan masyarakat sekitar, keaktifan dalam berorganisasi, riwayat pekerjaan, dsb Tingkat pendidikan anggota keluarga dari SMA sampai kuliah S1. Hubungan dengan masyarakat sekitar baik, interaksinya cukup sering Kegiatan organisasi tidak ada Pasien merupakan seorang pensiunan PNS (dulunya seorang guru SMK) Anak pertama pasien tidak bekerja dan anak keduanya bekerja di bidang properti

Fungsi sosial cukup baik dinilai dari hubungan dengan orang lain dan kesadaran akan pentingnya pendidikan

EKONOMIAdalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam usaha pemenuhan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier

Komponn penilaian yang digunakan bukan hanya pemenuhan kebutuhan fisik dan uang, namun termasuk gaya hidup dan prioritas penggunaan uang Pendapatan keluarga terutama dari uang pensiunan pasien cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan primer tetap menjadi prioritas utama namun kebutuhan sekunder dan tersier masih dapat terpenuhi Biaya pengobatan pasien ditanggung oleh asuransi kesehatan dari pemerintah. Gaya hidup keluarga sederhana

Fungsi ekonomi baik dinilai dari terpenuhinya kebutuhan primer, sekunder dan tersier

Data Resiko Internal KeluargaTabel 3. Perilaku Kesehatan KeluargaPerilakuSikap & perilaku yang menggambarkan perilaku tersebutKesimpulan pembina untuk perilaku yang bersangkutan

Kebersihan pribadi dan lingkunganApakah tampilan individual dan lingkungan bersih dan terawat, bagaimana kebiasan perawatan dan kebersihannya Penampilan masing-masing anggota keluarga tampak bersih dan rapi, mandi biasanya 2 kali sehari, mandi dengan air dari PDAM, gosok gigi 1 kali sehari Kebiasaan cuci tangan dengan sabun masih kurang Keadaan rumah bagian depan cukup bersih karena disapu setiap hari, sedangkan di bagian tengah dan belakang sedikit berantakan Pencahayaan dan ventilasi rumah kurang memadai

Kebersihan pribadi dan lingkungan kurang baik.

PerilakuSikap & perilaku yang menggambarkan perilaku tersebutKesimpulan pembina untuk perilaku yang bersangkutan

Pencegahan spesifikTermasuk perilaku imunisasi anggota keluarga, ANC, gerakan pencegahan penyakit yang telah dianjurkan (baik penyakit menular maupun tidak menular) Keluarga menerima imunisasi waktu kecil Biasanya mencuci tangan sebelum dan sesudah makan namun jarang menggunakan sabun Pasien tidak menggunakan masker dalam rumah Jarang melakukan olahraga rutin minimal 3 kali seminggu Jendela dan pintu kamar biasanya jarang terbuka

Pencegahan spesifik dalam keluarga masih kurang

Gizi keluargaPengaturan makanan keluarga, mulai cara pengadaan, kuantitas dan kualitas makanan serta perilaku terhadap diet yang dianjurkan bagi penyakit tertentu pada anggota keluarga

Kebutuhan pangan umumnya terpenuhi, lauk-pauk dan sayur mayur bervariasi Masak nasi sendiri, namun untuk lauknya beli di luar, makan berat 2-3 kali sehari dengan makanan selingan kue Jarang mengkonsumsi makanan instan

Kesan gizi keluarga baik, namun status gizi pasien kurang

Asah Asih AsuhPerilaku keluarga dalam memelihara dan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak-anak Hubungan antar keluarga baik Pasien cukup dekat dengan anak-anaknya. Hanya anak pasien yang pertama karena sakit pada usia 6 bulan sehingga tidak dapat tumbuh dan kembang dengan semestinya.

Perilaku asah asih asuh dalam keluarga baik

Kesehatan reproduksiTermasuk usia perkawinan, perilaku seks sehat dan keluarga berencana

Pasien merupakan seorang duda, karena istri pasien sudah meninggal sejak 7 tahun yang lalu Anak pasien yang ketiga sudah menikah dan tinggal sendiri, sedangkan anaknya yang pertama dan kedua belum menikah

Upaya kesehatan reproduksi kurang baik, terlihat dari anak pertama dan kedua pasien yang belum menikah di usia 35 tahun dan 34 tahun

PerilakuSikap & perilaku yang menggambarkan perilaku tersebutKesimpulan pembina untuk perilaku yang bersangkutan

Latihan jasmani / aktivitas fisikKegaiatan keseharian untuk menggambarkan apakah sedentary life atau cukup atau teratur dalam latihan jasmani. Physical exercise tidak selalu harus berupa olahraga seperti sepak bola, badminton. Pasien dan keluarga jarang berolahragaTingkat aktivitas fisik yang dilakukan oleh pasien maupun keluarga kurang baik

Penggunaan pelayanan kesehatanPerilaku keluarga apaka datang ke posyandu, puskesmas, dsb untuk preventif juga atau hanya kuratif, kuratif ke pengobatan komplementer dan alternatif, sebutkan jenisnya dan berapa keseringannya Pasien sudah pernah berobat ke puskesmas sebelum ini namun keluarganya tidak pernah Jika ada keluhan sakit pada keluarga maka biasanya terlebih dahulu membeli obat di apotek sesuai gejala, jika tidak membaik baru pergi ke tempat praktek dokter atau puskesmas, pasien juga kadang mengkonsumsi obat herbal yang dibelinya sendiri Keluarga pasien jarang sakit dan biasanya langsung dapat sembuh sendiri, sehingga sangat jarang sekali berobatPenggunaan pelayanan kesehatan utamanya berfokus pada tindakan kuratif saja

Kebiasaan/perilaku lainnya yang buruk untuk kesehatanMisalnya merokok, minum alkohol, begadang, dsb sebutkan keseringan dan banyaknya setiap kali jenis yang dikonsumsi

Saat ini pasien sudah berhenti merokok sejak 3 tahun yang lalu, hanya anak kedua pasien yang merokok bahkan kadang dalam rumah juga Tidak ada anggota keluarga yang kecanduan alkohol

Terdapat kebiasaan buruk untuk kesehatan yaitu kebiasaan merokok bahkan dalam rumah sekalipun

Data sarana pelayanan kesehatan dan lingkungan kehidupan keluargaTabel 4. Faktor pelayanan kesehatanFaktorKeteranganKesimpulan pembina untuk faktor pelayanan kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan yang digunakan oleh keluarga Praktek dokter umum dan spesialis UPTD Puskesmas Kec. Pontianak BaratPasien dan keluarga kurang optimal menggunakan pelayanan kesehatan pemerintah

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan tersebut Jalan kaki Kendaraan bermotor

Fasilitas kesehatan mudah terjangkau

Tarif pelayanan kesehatan tersebut dirasakan Sangat mahal Mahal Terjangkau Murah Gratis

Untuk pengobatan di praktek dokter, pasien menggunakan uang pribadi dan cukup mahal sehingga pasien memutuskan untuk melanjutkan pengobatan TB Paru di puskesmas gratis

Kualitas pelayanan kesehatan tersebut dirasakan Sangat baik Baik Kurang memuaaskan BurukCukup puas dengan pelayanan kesehatan yang ada

Tabel 5. Tempat tinggalKepemilikan rumah : menumpang / kontrak / hibah / milik sendiriDaerah perumahan : kumuh / padat bersih / berjauhan / mewah

Karakteristik rumahKesimpulan pembina untuk tempat tinggal

Luas rumah: 15 m x 6 m Luas rumah memenuhi kebutuhan minimal per orang (kebutuhan minimal rumah sehat dan sederhana = 8 m2/orang) Jendela yang ada di rumah sangat jarang terbuka Tata letak barang di ruang tengah dan belakang kurang rapi Air yang digunakan untuk minum dan makan langsung dari air galon ataupun air hujan Pasien memiliki septic tank yang terbuat dari kayu dan tidak tertutup Jamban tidak menimbulkan bau yang tidak enak namun pembuangan limbahnya langsung ke got Tempat sampah diletakkan di dalam rumah dan kesan kebersihan lingkungan pemukiman sekitar cukup.

Jumlah orang dalam satu rumah: 3 orang

Luas halaman rumah: 1 x 6 m

Bertingkat / tidak bertingkat

Lantai rumah dari tanah / semen / keramik / lain-lain :kayu

Dinding rumah dari papan / tembok / kombinasi

Penerangan didalam rumah Jendela Listrik ada / tidak Bila ada, malam hari menggunakan lampu

Ventilasi Kelembaban rumah : lembab / tidak Bantuan ventilasi didalam rumah : ada / tidak Bila ada, yaitu AC / kipas angin / exhaust fan

Kebersihan di dalam rumah: cukup bersih

Tata letak di dalam rumah: kurang rapi bagian ruang tengah dan belakang

Sumber air Air minum berasal dariSumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli di tukang ledeng / air galon dan air hujan Air cuci dan masak dariSumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli di tukang ledeng / air galon Jarak sumber air dari septic tank 6-7 meter

Kamar mandi keluarga: ada / tidak adaDalam rumah / luar rumahJumlah 1 buah, ukuran 2,5 x 2,5 m2

Jamban: Ada / tidak adaDengan pegangan / tanpa peganganBentuk jamban: jongkok / duduk

Limbah sampah Limbah dialirkan ke tidak ada / got / kali Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak Kesan kebersihan lingkungan permukiman : baik / cukup / kurang

Diagram 3. Denah rumah(termasuk ukuran, gambaran ventilasi, tata ruang dan arah mata angin)

Diagram 4. Peta rumah dicapai cari klinik(agar pembina selanjutnya mudah menemukannya kembali)

Pengkajian Masalah Kesehatan KeluargaSusunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan pada temuan data demografi, data dinamika, masalah adanya faktor internal dan eksternal pada keluarga yang mempengaruhi masalah kesehatan dan merupakan dasar untuk pembinaan keluarga dapat mengadopsi Mandala of Health dan bagan-bagan lainnya

Gaya hidup :Pemenuhan kebutuhan primer prioritas utamaJarang olahraga dan anak merokok di dalam rumah

Psiko sosial ekonomi :Pendapatan ekonomi menengah ke bawahPendidikan tinggiKehidupan sosial baikPerilaku kesehatan :Hygiene pribadi dan keluarga kurang Perilaku bersifat kuratif saja

Keluarga

Pasien Tn.UUsia 67 tahunBatuk berdahak > 3 bulanBadan lemah, nafsu makan (-)Hasil BTA (+)BB turun (status gizi kurang)Lingkungan kerja :Pasien dulu bekerja sebagai guru, sekarang sudah pensiun dan hanya mengurus tokonya di rumah

Pelayanan kesehatan :TerjangkauAkses mudahPengobatan TB gratis

Lingkungan fisik :Ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang memadaiLingkungan perumahan padatFaktor biologi :Riwayat TB (-)Riwayat merokokStatus gizi kurang

Komunitas :Warga sekitar rumah yang menderita TB tidak adaPasien memiliki riwayat kontak dengan pasien TB (Pak RT) beberapa bulan yang lalu

Biosfer

Diagnosis Kesehatan KeluargaMasalah internal keluarga:Aktivitas fisik kurang, hygiene pribadi dan keluarga kurang, pencegahan spesifik masih kurang, perilaku kesehatan yang umumnya bersifat kuratif sajaMasalah eksternal keluarga:Pencahayaan dan ventilasi di dalam rumah kurang memadai dan lingkungan perumahan yang padat

Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan Rencana PenatalaksanaanNo.MasalahSkor awalUpaya penyelesaianResume hasil akhir / perbaikanSkor akhir

1. Fungsi Biologis :Ada anggota keluarga yang menderita TB Paru dan sedang dalam pengobatan

3

Edukasi tentang apa itu penyakit TB Paru dengan memberikan brosur serta pencegahan penularan Tidak ada anggota keluarga lain tertular penyakit TB namun belum dilakukan pengecekan dahak terhadap anggota keluarga lain Jika ada gejala batuk > 2 minggu, segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan

4

2.Fungsi Perilaku Kesehatan : Higiene pribadi dan keluarga kurang Kurangnya pencegahan spesifik dalam keluarga Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam kuratif saja

3Edukasi mengenai pentingnya higiene pribadi dan keluarga serta pencegahan spesifik lewat 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin Kebersihan diri dan keluarga seperti rutin cuci tangan dengan sabun meningkat Keluarga menjaga pola hidup sehat dan mau untuk melakukan upaya kesehatan secara rutin namun belum terlaksana

4

3.Gaya Hidup :Jarang berolahragaAnak yang merokok di dalam rumah2

2 Edukasi mengenai pentingnya berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu selama 30 menit Edukasi mengenai bahayanya merokok di dalam rumah Pasien mulai melakukan olahraga ataupun aktivitas fisik namun belum rutin Anak pasien mulai merokok di luar rumah namun kadang masih merokok di dalam rumah3

3

4.Lingkungan Rumah :Pencahayaan dan sirkulasi udara dalam rumah kurang

2Edukasi tentang pentingnya sirkulasi udara dan masuknya sinar matahari ke dalam rumah dalam pencegahan penularan TB Paru Pasien sudah mulai rutin membuka pintu depan dan belakang serta jendela rumah pada pagi sampai siang hari, namun jendela kamar belum dibuka4

Keterangan coping score:1. Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi2. Mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider3. Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan sehingga penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider4. Mau melakukan namun tak sepenuhnya masih tergantung pada upaya provider5. Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga

Tindak lanjut dan hasil intervensiTanggalIntervensi yang dilakukan, kemajuan masalah kesehatan keluarga, keseuaian dengan hasil yang diharapkan dan rencana selanjutnya

Kedatangan pertamaJumat, 17 Juli 2015

Intervensi : Edukasi mengenai TB dan pencegahan penularannya Motivasi mengenai pentingnya pasien untuk dapat berobat secara teratur serta pentingnya dukungan keluarga Edukasi mengenai efek samping yang mungkin timbul dari mendapatkan pengobatan TB

Rencana lanjutan Evaluasi hasil intervensi kunjungan pertama Edukasi faktor perilaku kesehatan dan gaya hidup Menilai apakah ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dan anjuran pemeriksaan dahak

Tindak lanjut I

Rabu,22 Juli 2015

Evaluasi : Pasien rutin datang untuk mengambil obat ke puskesmas sesuai tanggal yang sudah ditetapkan dan pasien juga mendapat dukungan dari keluarga untuk berobat Pasien dan keluarganya mulai mengerti tentang efek samping yang mungkin timbul dari pengobatan TB

Intervensi : Edukasi mengenai hygiene personal dan memeriksakan kesehatan secara rutin Edukasi pentingnya melakukan olahraga secara rutin Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama dan menganjurkan pemeriksaan dahak

Rencana lanjutan : Evaluasi hasil kunjungan 1 dan 2 Edukasi faktor lingkungan rumah Edukasi mengenai gaya hidup

Tindak lanjut II

Rabu, 29 Juli 2015

Evaluasi : Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang namun belum dilakukan pemeriksaan dahak Kebersihan dan pasien mulai membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mandi rutin 2 kali/hari, serta gosok gigi minimal 1 kali sehari Olahraga belum dilakukan karena masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing

Intervensi : Memperbaiki ventilasi dan penerangan Edukasi untuk merapikan pakaian yang menumpuk dan digantung, serta barang-barang yang menumpuk Edukasi untuk selalu membuka jendela pada pagi sampai siang hari serta membuka pintu depan dan belakang Menganjurkan anak pasien untuk merokok di luar rumah

Rencana lanjutan : Evaluasi hasil intervensi sebelumnya Edukasi masalah eksternal/komunitas

Tindak lanjut III

Rabu, 5 Agustus 2015Evaluasi: Pintu depan dan belakang mulai dibuka dari pagi hari sampai siang hari, namun jendela belum dibuka Pakaian masih ada sedikit yang menumpuk dan digantung Anak pasien mulai tidak merokok di dalam rumah namun kadang masih merokok di dalam rumah

Intervensi: Edukasi pentingnya kebersihan lingkungan rumah dan sekitar agar tidak menjadi tempat penularan penyakit Edukasi mengenai ventilasi dan penerangan dalam rumah Edukasi anak pasien untuk melakukan pemeriksaan dahak untuk tujuan deteksi dini

Rencana lanjutan: Evaluasi hasil intervensi pada kunjungan sebelumnya

Tindak lanjut IV

Jumat, 14 Agustus 2015Evaluasi: Rumah pasien mulai terlihat lebih rapi susunannya, meskipun di dalam gudang masih berantakan Pintu depan dan belakang serta jendela rumah pasien sudah rutin dibuka meskipun jendela kamar belum dibuka rutin Anak pasien tidak melakukan pemeriksaan dahak, karena tidak bisa mengeluarkan dahak dan merasa tidak ada keluhan batuk yang lama Pasien menutup tempat penampungan air yang terletak di luar rumah.

Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat Ini(keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya)

Keadaan kesehatan keluarga saat berakhirnya pembinaan :1. Edukasi mengenai TB Paru dan pencegahan penularan keluarga dan pasien mengenai apakah itu TB paru, pentingnya berobat secara teratur dan tindakan pencegahan penularan mulai dilaksanakan seperti membuang dahak dengan benar dan batuk yang efektif, namun belum secara maksimal dilakukan.2. Edukasi mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan dahak untuk anggota keluarga lain belum terlaksana karena anak pasien tidak bisa mengeluarkan dahak dan merasa tidak mengalami batuk yang lama.3. Edukasi mengenai pentingnya pencegahan spesifik dan menjaga hygiene personal dan lingkungan Kebersihan diri seperti cuci tangan dengan sabun meningkat dan kebersihan rumah mulai diperhatikan oleh keluarga.4. Edukasi mengenai pentingnya melakukan aktivitas fisik pasien sudah mulai melaksanakan aktivitas fisik dan merencanakan untuk berolahraga secara rutin, namun belum terlaksana sampai saat ini baik oleh pasien maupun keluarga.5. Edukasi tentang pentingnya sirkulasi udara dan cahaya matahari di dalam rumah pintu depan dan belakang serta jendela rumah mulai dibuka setiap pagi sampai siang hari, namun jendela kamar belum dibuka.

Faktor Pendukung :1. Keluarga mau menerima saran dari pembina meskipun dalam pelaksanaan masih harus ditingkatkan lagi2. Terdapat keinginan yang kuat dari pasien untuk dapat sembuh dan keluarga juga mendukung.

Faktor Penghambat1. Ventilasi dan jendela rumah pasien belum cukup untuk seluruh bagian rumah terutama untuk kamar pasien.2. Kurang aktifnya keluarga pasien dalam turut serta dalam pengobatan pasien.

Rencana Pembinaan Keluarga Selanjutnya :1. Edukasi pada keluarga dan pasien untuk tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.2. Kontrol secara berkala ke pusat pelayanan kesehatan dan mengikuti juga kegiatan preventif dan promosi kesehatan.3. Edukasi pada anggota keluarga untuk meningkatkan dukungan dalam pengobatan pasien dan segera memeriksakan diri juga mengalami keluhan batuk yang lama.4. Edukasi pada anak pasien untuk sepenuhnya tidak merokok di dalam rumah.5. Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk dapat menerapkan pola makan dengan gizi seimbang.

32