MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

25
MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR (BINTUR) DISUSUN OLEH : M. Ibnu Rahman PASKIBRA SEKOLAH SATUAN PALETEHAN (PSSP) MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BOGOR TAHUN 2013/2014 JL. DR. SUMERU KOMP. BUMI MENTENG ASRI TELP. (0251) 8338865, FAX. (0251) 8315815 BOGOR - 16111

description

awawdawdawd

Transcript of MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Page 1: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR (BINTUR)

DISUSUN OLEH : M. Ibnu Rahman

PASKIBRA SEKOLAH SATUAN PALETEHAN (PSSP)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BOGOR TAHUN 2013/2014

JL. DR. SUMERU KOMP. BUMI MENTENG ASRI

TELP. (0251) 8338865, FAX. (0251) 8315815 BOGOR - 16111

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb

Page 2: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Segala puji kehadirat allah SWT, dengan segala rahmat dan barokahnya, maka makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih banyak kekurangan dalam segi pengetikan maupun isi.

Makalah ini saya buat untuk memenuhi persyaratan ( BINTUR ), walaupun dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan maka selesailah makalah ini, dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangannya , tapi di harapkan dengan adanya makalah ini bisa menambah wawawsan bagi pembaca.

Dengan segala kekurangan yang masih ada di makalah ini penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca.

Wassalamualaikum Wr Wb

Lembar Pengesahan

Laporan hasil kegiatan bintur :

Page 3: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Hari :

Tanggal :

Nama : M. Ibnu Rahman

Kelas : X-4

Angkatan : XX

Mengetahui

Ketua PSSP Penulis

M. Khoerul Manzil M. Ibnu Rahman

NIS. NIS.

Pembina Satuan Pembina Latih

Nanan Bentar Wardana

NIP. NIM.

Pengertian Public Speaking dan Alur Penerapannya

Public Speaking apabila ditelaah secara harfiah, maka dapat dibagi dalam 2 kosakata yaiut public yang artinya umum, khayalak banyak, secara massa dan speaking yang berarti berbicara  secara  runtut  dan  mengandung  makna. sehingga Public-Speaking dapat diartikan sebagai  tata  cara  melakukan  bicara  di  depan umum,  secara  runtut  dan  terencana,  dengan  tujuan  tertentu.

Page 4: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

ketika seseorang melakukan kegiatan public speaking maka orang tersebut disebut sebagai public speaker, dalam profesi ini ada beberapa orang yang menggunakan kegiatan public speaking dalam menjalankan pekerjaannya, antara lain orator : ahli pidato, presenter yaitu penyaji suatu program dan biasanya berkaitan dengan media massa elektronik (dapat didengar atau bahkan dilihat), Motivator atau instruktur yakni figur yang diyakini dapat memberikan suntikan semangat kepada seseorang dalam melaksanakan pekerjaan mereka atau membina seorang pekerja dalam melaksanakan tugas dengan pekerjaan yang lebih baik.

Definisi Public Speaking

public speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan mengenai suatu hal atau topik di hadapan banyak orang dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu..

Penerapan Public Speaking

Disadari atau tidak, kita seringkali melakukan public speaking dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan oleh pelajar sekalipun. Mengutarakan pendapat di dalam rapat, bercerita kepada teman-teman di sekitar, dan presentasi di depan kelas merupakan segelintir contoh dari penerapan public speaking.

Ciri-ciri Public Speaking yang baik

Orang dengan kemampuan public speaking yang baik adalah orang yang mampu menyampaikan pesan kepada orang banyak, namun pesan dapat sampai ke penerima pesan sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.

Public speaking bukanlah kemampuan yang bisa kita pelajari tanpa adanya latihan yang cukup. Untuk bisa mengembangkan kemampuan public speaking kita dengan baik, diperlukan ‘jam terbang’ yang tinggi dalam berbicara di depan umum.

Faktor percaya diri public speaking

Orang yang rendah diri atau depresif ialah mereka yang tidak pernah mencoba menunjukkan potensi yang ia miliki. Akibatnya, rasa percaya diri  tetap terkalahkan oleh rasa takut dan rasa gugup yang selalu membayangi pikirannya sebelum bertindak. Perlu disadari bahwa ketakutan itu perlahan-lahan akan hilang apabila kita sering mencoba melakukan hal yang kita takutkan, lalu membuat kesalahan, dan kemudian dengan cermat mengambil pelajaran dari setiap pengalaman yang didapatkan. Seperti yang dinyatakan oleh Dale Carnegle, 2006,

Page 5: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

bahwa cara tercepat dan terbaik untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa yang kita takutkan.

Strategi dan persiapan yang baik sebelum berbicara di depan publik

Tugas seorang public speaker adalah menyampaikan ide kepada audiens dan ide tersebut berpotensi untuk mempengaruhi tindakan audiens. Untuk itu, sangat diperlukan persiapan yang optimal sebelum melakukan presentasi di depan audiens.  Saya merangkum strategi dan persiapan tersebut dalam lima hal, yaitu:

1. Pengenalan Audiens

Pengenalan audiens dapat membekali kita dalam memilih bahan, menyusun, dan menyajikannya dengan strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan pengetahuan kita tentang publik akan menjadi konkret.

Untuk mengenali calon audiens, terdapat hal-ha umum dan khusus yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Hal umum

Jumlah audiens, rentang usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, sosial-politik-ekonomi, dan adat budaya.

1. Hal khusus

-          Perhatikan motivasi kedatangan audiens

-          Perhatikan tingkat pengetahuan auidens

-          Perhatikan kemungkinan reaksi atau sikap audiens

1. Pengorganisasian Materi

Semakin banyak informasi yang dapatkan maka akan semakin baik persiapan materinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

-          Mengetahui informasi yang dibutuhkan

-          Mengetahui sumber informasi

-          Memilih beberapa informasi dari beberapa kumpulan yang telah didapatkan

-          Menyusun struktur materi

1. Pengenalan Tempat

Page 6: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Seorang pembicara yang baik akan mengenali terlebih dahulu medan dimana ia akan berbicara. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

-          Hadir sekurang-kurangnya satu jam sebelum acara dimulai untuk melihat kondisi fisik secara keseluruhan

-          Pastikan posisi saat akan berbicara

-          Perhatikan outdoor atau indoor

-          Perhatikan syarat kebutuhan anda untuk berbicara, seperti kelengkapan audio visual

1. Penampilan Fisik

Audiens cenderung akan memberikan penilaian ketika mendapat kesan pertama yang diberikan oleh pembicara. Maka dari itu, banyak hal yang harus diperhatikan secara mendetil, antara lain:

-          Kerapian, kebersihan, dan kesesuaian pakaian

-          Kenampakan fisik saat tampil, seperti

Berdiri santai tetapi tegap Kaki harus rapi dan terlihat sopan Keadaan tangan santai dan dapat melakukan gerakan yang seproporsional mungkin Wajah terlihat meyakinkan tetapi tidak tegang

Komunikasi efektif dan teknik-teknik public speaking

Dalam Melaksanakan Public Speaking maka dikenal Alur kegiatan Public Speaking yang tersusun dalam tahap-tahap berikut ini :

•         Canalizing  Ideas -  dalam tahap ini, seorang public speaker terlebih dahulu memilih  pesan  yang  akan  disampaikan. Hal ini dilakukan untuk mensiasati tidak adanya kerancuan pesan karena tidak ada fokus masalah yang akan disampaikan.

•         Planning  Design -  pada tahap ini seorang public speaker merancang  tata  cara  penyampaian pesan. Yakni dengan menentukan akan memulai dengan bahasa apa, dengan gaya berbicara seperti apa, dan apakah hal-hal tersebut telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

•         Mapping  your  route -  pada tahap ini seorang public speaker merencanakan  bagan  penyampaian  pesan. Yakni menentukan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan diawal, tengah  hingga akhir. Baik dari pembukaan, joke sebagai selingan hingga kata-kata mutiara pembangkit semangat atau pembuka inspirasi.

•         Acquiring  knowledge – pada tahap ini yang merupakan tahap terakhir bagi seorang public speaker yakni menambahkan  isi  pesan  yang  disesuaikan  dengan  tujuan  public  speaking,  baik  ilmiah  maupun  bukan  ilmiah. Dengan melakukan kegiatan terakhir ini maka pesan yang disampaikan diharapkan dapat lebih bermakna.

Page 7: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Tujuan Kegiatan Public speaking dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. sebagai pemberi informasi dimana seseorang pada tahap ini hanya memberikan pesan tanpa meminta feedback dari receiver (penerima pesan).

2. sebagai orang yang berusaha mempengaruhi (influence) yakni untuk mengarahkan atau membentuk sikap seseorang sesuai dengan apa yang ingin sang influecer, ditahap ini khayalak menjadi patuh pada apa yang disampaikan oleh penyampai pesan. contoh pada kasus ini kita dapat lihat pada berita aktual yang akhir-akhir ini banyak dibahas yaitu modus penipuan dengan mengatasnamakan NII (Negara Islam Indonesia), pada praktek ini sang public speaker berusaha untuk mengarahkan khayalak atau peserta untuk mengikuti jalan pikiran mereka (terkait dengan teknik kami bahas dalam tulisan lain)

3. sebagai orang yang berusaha agar orang lain ikut berpartisipasi (Participated In) yakni pesan yang disampaikan bertujuan untuk diikuti atau menjadi panutan bagi orang lain yang mendengar dan mengamati. dalam hal ini public speaker menjadi panutan bagi khayalak. hal ini dapat dilihat dari tokoh-tokoh besar dunia, misalnya nabi besar ummat islam, Muhammad S.A.W yang menjadi panutan bagi banyak ummat islam hingga hari ini.

  Kesimpulan

Kepentingan akan kemampuan berbicara di depan publik sudah sangat mutlak. Kemampuan ini mendasari kesuksesan setiap orang diberbagai bidang. Seorang Public speaker dengan perannya sebagai  pemberi pengaruh dan manfaat bagi para pendengar dituntut untuk tampil meyakinkan. Semua perkataan, penampilan, dan perilakunya dapat saja menjadi inspirasi bagi para pendengarnya. Untuk itu, unsur motivasi komunikasi harus melekat dalam diri seorang public spekerguna menghindari kekhawatiran-kekhawatiran yang membuat ia ragu dengan kemampuannya.

Ketenangan seorang public speaker ditentukan oleh kesempurnaan persiapannya. Kemudian setiap proses pelaksanaanya dilakukan dengan sistematis. Maka, seorang public speaker akan mendapatkan kesuksesan apabila ia telah berhasil menjalankan strateginya dan menerapkan teknik-teknik berkomunikasi yang efektif. Strategi dan teknik tersebut dilaksanakan sebelum berbicara, saat berbicara, setelah berbicara, dan selama proses pengulangan kegiatan dikesempatan berikutnya.

PENGERTIAN MANAJEMEN

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.

Page 8: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Etimologi

Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.[5] Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya di Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana. Piramida di Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.

Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.

Pengertian Pengorganisasian dan Organisasi

Organisasi adalah Organisasi (organization) dan pengorganisasion (organizing)

memiliki hubungan yang erat dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan wadah atau

tempat manejer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Page 9: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Sedangkan Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi organik dari manajemen dan

ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah perencanaan (planning).

Dengan demikian, antara organisasi dan pengorganisasian memiliki pengertian yang

berbeda.

James L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat

bahwa:“…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat

mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang

bertidak secara sendiri”

B. Azas – azas Organisasi

  Pembagian kerja

  Asas wewenang dan tanggungjawab

  Disiplin

  Kesatuan perintah

  Kesatuan arah

  Asas kepentingan umum

  Pemberian janji yang wajar

  Pemusatan wewenang

  Rantai berkala

  Asas keteraturan

  Asas keadilan

  Kestabilan masa jabatan

  Inisiatif

  Asas kesatuan

C. Bentuk – Bentuk Organisasi

Ada beberapa bentuk berbeda dari struktur organisasi dalam sebuah tim. Tim yang

sudah terorganisir dan tersturktur dengan baik sangatlah penting, karena akan mengarahkan

Page 10: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

tim tersebut menjadi sebuah tim yang ahli dan cakap dalam bekerja. Pengambilan keputusan

dalam sebuah tim bergantung pada bagaimana cara tim tersebut akan bekerja bersama.

Macam-macam bentuk organisasi tersebut adalah:

1. Macam – macam organisasi

a)      Democratic Decentralized (DD)

Tidak memiliki pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk menangani suatu

tugas yang harus diselesaikan. Koordinator pun bisa berubah/diganti bila ada perubahan

dalam pekerjaan (task). Keputusan yang dibuat harus berdasarkan konsensus kelompok,

bukan hanya wewenang satu orang saja.

Komunikasi sangatlah penting karena setiap individu harus benar-benar paham akan

segala sesuatu yang harus ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar anggota di sini

adalah komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah pimpinan dan bawahan dalam bentuk

organisasi ini.

b)      Controlled Decentralized (CD)

Memiliki satu pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-tugas utama.

Terdapat pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin utama untuk mengkoordinir

dan menangani sub-sub tugas yang dibagi berdasarkan kebijakan pemimpin utama. Pemimpin

sekunder ini menjadi koordinator dalam sub-sub group yang dibentuk berdasarkan pembagian

tugas.

Pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam masing-

masing sub group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group diputuskan oleh pemimpin

utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam satu sub group. Komunikasi dilakukan

secara horizontal antar anggota dalam satu sub group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal

antara sub-sub kelompok dengan pemimpin utama tim.

c)      Controlled Centralized (CC)

Hanya ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan ditangani langsung

oleh pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap suatu masalah berada di

tangan pimpinan utama.

Pimpinan utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus bekerja

dan tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama. Karena itu sifat

komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal.

2. Teori – teori Organisasi

Page 11: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

a)      James D. Money

Oragnisasi adalah sebagai bentuk perserikatan orang – orang untuk mencapai suatu tujuan

bersama.

b)      Jhon D. Millet

Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang

diselengarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.

c)      Chester L Bernard

Organisasi adalah suatu sistem tentang aktifitas kerjasama dua orang atau lebih dari

sesuatu yang tidak berwujud dan tidak padang bulu, yang sebagian besar bagian silaturahmi.

FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:

Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha

Page 12: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Fungsi Manajemen Organisasi

Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan(manajer) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.Kegiatan manajemen dan aplikasinya dalam organisasi dan metode:

a. Planning (perencanaan)

Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya.Planning merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakankegiatan fisik dan sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dansasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan.Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalahrencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat, seperti:• Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.• Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.

b. Organizing (pengorganisasian)

Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi -fungsi tersebut secara tepat. Organizing dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat. Yang harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyektif.Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :• Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan(relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.• Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masingbagian.• Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)• Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.

Page 13: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

c. Motivating (pendorongan)

Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina danmendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan pemberian tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.

d. Accounting (pelaporan)

Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :• Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau• Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan

e. Controlling (pengendalian)

Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakanpengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan. Controlling sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan sehingga dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap komitmen organisasi diantaranya adalah kejujuran dalam pekerjaan, perhatian,

kepedulian dan kepercayaan terhadap karyawan, perbedaan karakteristik individu (usia,

Page 14: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

tingkat pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, karakteristik yang berhubungan dengan

pekerjaan, karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi), pengalaman dalam kerja,

kepercayaan dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan organisasi, keinginan

bekerja keras demi kepentingan organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan diri agar

tetap menjadi anggota organisasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek komitmen organisasi

meliputi kemauan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi yang

ditandai dengan kesetiaan pada organisasi atau perusahaan, kemampuan yang kuat berusaha

semaksimal mungkin demi kemajuan dengan ikut mendukung kegiatan-kegiatan yang sesuai

dengan sasaran organisasi serta adanya penerimaan nilai, tujuan dan sasaran organisasi.

Aspek-aspek yang akan dijadikan alat ukur adalah perasaan manunggal dengan organisasi,

perasaan terlibat pada organisasi, dan perasaan setia terhadap organisasi

Kecerdasan Emosional

Page 15: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Istilah kecerdasan emosional pada mulanya diperkenalkan oleh dua ahli psikologi,

yaitu Peter Salovey dari Universitas Harvard, dan John Mayer dari Universitas New

Hampshire. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh Daniel Goleman,

Salovey dan Mayer menggunakan istilah kecerdasan emosional untuk

menggambarkan kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan

perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan

perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual

Daniel Goleman mencirikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk

memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan

tidak melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres

tidak melumpuhkan kemampuan berpikir; berempati dan berdoa.

Pengertian yang lain disampaikan oleh Pamugari Widyastuti, dosen psikologi

Universitas Indonesia. Menurutnya, emotional intelligence adalah kemampuan mengenali

perasaan-perasaan yang positif (menyenangkan) dan negatif (tidak menyenangkan), serta

kemampuan mengubah suatu perasaan negatif menjadi positif. Sedangkan emotional quotient

adalah kesadaran emosi dan kemampuan mengelola emosi, yang memungkinkan seseorang

mampu menyelaraskan emosi dan nalarnya sehingga kebahagiaan dapat tercapai secara

optimal

Seorang pakar psikologi, Robert K. Cooper –sebagaimana dikutip oleh Wijaya

mengatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan merasakan, memahami,

dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi,

koneksi, dan pengaruh yang manusiawi. Hal ini berarti kecerdasan emosi menuntut penilikan

perasaan, pengaruh untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain

Page 16: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan

sehari-hari

Adapun pembagian emosi menurut Daniel Goleman adalah sebagai berikut:

1)      Amarah; seperti beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa

pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan tindak kekerasan.

2)      Kesedihan; seperti pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian,

ditolak, putus asa, depresi berat.

3)      Rasa takut; seperti cemas, takut, gugup, khawatir, waspada, tidak tenang, was was, fobia, dan

panik.

4)      Kenikmatan; seperti bahagia, gembira, riang, puas, terhibur, bangga, takjub, senang sekali,

dsb.

5)      Cinta; seperti penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti,

hormat, kasmaran, kasih.

6)      Terkejut; takjub, terkesiap, terpana dsb.

7)      Jengkel; jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah dsb.

8)      Malu; rasa salah, malu hati, kesal hati, hina, aib, hati hancur lebur.

Kelima dimensi yang membuat seseorang paham terhadap pribadinya adalah

mengenali emosi diri (self awareness), mengelola emosi (self regulation), memotivasi diri

Page 17: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

sendiri (motivation), mengenali emosi orang lain (empathy), dan membina hubungan atau

keterampilan sosial (social skill).

1.      Mengenali emosi diri (self awareness).

Kompetensi dalam dimensi pertama ini adalah mengenali emosi sendiri, mengetahui

kekuatan dan keterbatasan diri, dan keyakinan akan kemampuan sendiri. Hal ini penting

mengingat ketidakmampuan untuk mencermati perasaan sesungguhnya akan membuat seorng

individu dikuasai oleh perasaan. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaan

adalah pilot yang handal bagi kehidupan mereka (Goleman, 2003: 58).

Ajaran Socrates “kenalilah dirimu” serta hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“barang siapa yang mengenali dirinya, maka ia benar-benar mengenali Tuhannya”, jelas

menunjukkan inti kecerdasan emosional (Sukidi, 2004: 44).

2.      Mengelola emosi (self regulation)

Emosi tentu saja tidak cukup hanya dikenali saja, tetapi lebih dari itu harus pula

disadari eksistensinya dan dikelola agar dapat memberi pengaruh yang positif dalam

kehidupan. Oleh karena itu, kompetensi dimensi kedua ini adalah mengelola emosi. Perasaan

perlu ditangani dan dikendalikan agar dapat terungkap dengan pas. Ketika perasaan sedang

senang tidak perlu terlalu berlebihan dan ketika sedang down, murung, cemas, atau

tersinggung, juga tidak terlalu berlebihan.

3.      Memotivasi diri sendiri (motivation)

Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting

dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri

sendiri, serta untuk berkreasi. Goleman (2003: 58) menyatakan bahwa kendali diri emosional

–menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati– adalah landasan

keberhasilan dalam berbagai bidang.

4.      Mengenali emosi orang lain (empathy)

Page 18: MAKALAH BINAAN INSTRUKTUR

Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi

yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki oleh orang lain (Goleman,

2003: 59). Mengasah kemampuan untuk mengenal emosi orang lain sangat diperlukan dalam

berhubungan dengan siapapun karena hal ini akan menentukan cara kita mensikapi keadaan

sekitar. Selain itu, kemampuan mengenal emosi orang lain dan mensikapinya secara tepat

akan berpengaruh besar pada “kesuksesan” dalam berhubungan dengan orang lain.

5.      Membina hubungan atau keterampilan sosial (social skills)

Maksudnya adalah kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan

dengan orang lain. Diantaranya adalah kemampuan persuasif (mempengaruhi), mendengar

dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan menyelesaikan silang pendapat,

semangat leadership, kolaborasi dan kooperasi, serta team building (Sadili,