Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak...

22
Borang Portofolio Nama Peserta: dr. Muhammad Ibrahim Pribadi Nama Wahana: RSU Aisyiah Ponorogo Topik: Asma Bronkiale Tanggal (kasus): 08 November 2014 Nama Pasien: Tn.S No. RM 350xxx Tanggal Presentasi: Nama Pendamping: dr. Wegig Widjanarko Tempat Presentasi: Komite Medis RSU Aisyiyah Ponorogo Obyektif Presentasi: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi: Seorang laki-laki 58 tahun dengan Asma Bronkiale Eksaserbasi Akut Sedang, Persisten sedang, tidak terontrol Tujuan: kecermatan dalam mendiagnosis secara cepat-tepat dan penanganan yang sesuai pada kasus asma bronkiale

Transcript of Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak...

Page 1: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Borang Portofolio

Nama Peserta: dr. Muhammad Ibrahim Pribadi

Nama Wahana: RSU Aisyiah Ponorogo

Topik: Asma Bronkiale

Tanggal (kasus): 08 November 2014

Nama Pasien: Tn.S No. RM 350xxx

Tanggal Presentasi: Nama Pendamping: dr. Wegig Widjanarko

Tempat Presentasi: Komite Medis RSU Aisyiyah Ponorogo

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Seorang laki-laki 58 tahun dengan Asma Bronkiale Eksaserbasi Akut Sedang, Persisten sedang, tidak terontrol

Tujuan: kecermatan dalam mendiagnosis secara cepat-tepat dan penanganan yang sesuai pada kasus asma bronkiale

Page 2: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos

Data pasien: Nama: Tn KY Nomor Registrasi: 3505xx

Nama klinik: RSU ‘Aisyiyah dr. Sutomo Telp: Terdaftar sejak: 2014

Data utama untuk bahan diskusi: Asma Bronkiale Eksaserbasi Akut Sedang, Persisten sedang, tidak terontrol

Page 3: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Diagnosis/Gambaran Klinis:

Seorang Laki-laki 58 Tahun dengan Asma Asma Bronkiale Eksaserbasi Akut Sedang, Persisten sedang, tidak terontrol

Keluhan utama:

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas

Riwayat Penyakit:

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan sejak dua hari kemarin. Sebelumnya

pasien sering mengalami sesak nafas jika menghirup debu berlebihan, kelelahan dan strees banyak pikiran. Pasien

menyangkal sering sesak nafas sejak kecil. Pasien merasa sering sesak nafas mulai usia 40 tahun. Saai itu, pasien baru

mengalami stres berat mengenai pekerjaannya. Awalnya sesak nafas hanya timbul satu bulan sekali, tapi lama kelamaan

frekuensi sesak nafas semakin sering terutama dua bulan terakhir ini. Sejak tiga bulan terakhir, sesak nafas dirasakan

setiap hari. Sesak nafas dirasakan memberat j ika malam hari, atau saat pasien kelelahan mengurus pekerjaannya. Sesak

disertai dengan suara mengi. Hampir setiap malam pasien merasakan sesak memberat.

Saat masuk rumah sakit pasien datang ke poli umum dengan jalan sambil tesengal-sengal (menggeh-menggeh),

berbicara agak terputus-putus. Pasien merasa nyaman jika duduk karena merasa sesak jika tidur terlentang. Saat itu

psien juga mengeluh batuk berdahak bersamaan dengan sesaknya. Selama ini pasien diresepkan dexamethason tablet

dan teosal tablet masing-masing diminum dua kali sehari sejak frekuensi nafasnya meningkat. Obat diminum setiap hari

selama satu bulan. Pasien sebelumnya jarang kontrol dan hanya kontrol jika serangan sudah memberat.

Page 4: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat tekanan darah tinggi : (-)

b. Riwayat kencing manis : (-)

c. Riwayat sakit jantung : (-)

d. Riwayat Alergi : (+) batuk jika menghirup debu berlebihan

e. Riwayat Asma : (+) sejak umur 40 tahun

Riwayat Kebiasaan

a. Riwayat olahraga teratur : disangkal

b. Riwayat konsumsi jamu : (-)

c. Riwayat konsumsi obat-obatan : (+) teosal 2x1 setiap mengeluh sesak nafasyang memberat

Riwayat Penyakit Keluarga

a. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal

b. Riwayat penyakit gula : disangkal

c. Riwayat alergi : (+) kedua orang tua alergi makanan (makanan laut seperti udang)

d. Riwayat penyakit serupa : disangkal

Page 5: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Riwayat Asupan Gizi

Pasien makan 2-3 kali sehari, porsinya empat sendok makan dengan nasi, lauk pauk (daging ayam dan telur) dan sayur.

Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang perempuan laki-laki usia 58 tahun yang bekerja sebagai wiraswasta. Saat pemeriksaan, pasien baru stress banyak

masalah mengenai pekerjaannya.

Daftar Pustaka:

1. Kinsella K and Gist YJ. Gender and aging: mortality and health. Internasional Brief. U.S.

2. Stangl V et al. Coronary atherogenic risk factors in women. Eur Heart J. 2002;23:1738-1752.

3. Braunwald E. Unstable Angina. In: Heart Disease. 2001;36:1232-1237.

Hasil Pembelajaran:

1. Anatomi Paru

2. Klasifikasi Penyakit Asma Bronkiale

Page 6: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

3. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan Asma Bronkiale

Subyektif :

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan sejak dua hari kemarin. Sebelumnya pasien sering

mengalami sesak nafas jika menghirup debu berlebihan, kelelahan dan strees banyak pikiran. Pasien menyangkal sering

sesak nafas sejak kecil. Pasien merasa sering sesak nafas mulai usia 40 tahun. Saai itu, pasien baru mengalami stres berat

mengenai pekerjaannya.

Awalnya sesak nafas hanya timbul satu bulan sekali, tapi lama kelamaan frekuensi sesak nafas semakin sering terutama dua

tahun terakhir ini. Sejak tiga bulan terakhir, sesak nafas dirasakan setiap hari. Sesak nafas dirasakan memberat jika malam

hari, atau saat pasien kelelahan mengurus pekerjaannya. Sesak disertai dengan suara mengi. Hampir setiap malam pasien

merasakan sesak memberat.

Saat masuk rumah sakit pasien datang ke poli umum dengan jalan sambil tesengal -sengal (menggeh-menggeh), berbicara

agak terputus-putus. Pasien merasa nyaman jika duduk dengan posisi sedikit membungk uk. Saat itu psien juga mengeluh

batuk berdahak bersamaan dengan sesaknya. Selama ini pasien diresepkan dexamethason tablet dan teosal tablet masing -

masing diminum dua kali sehari sejak frekuensi nafasnya meningkat. Obat diminum setiap hari selama satu bul an. Pasien

sebelumnya jarang kontrol dan hanya kontrol jika serangan sudah memberat.

Tidak didapatkan nyeri perut ulu hati, tenggorokan panas, batuk, pilek, nyeri telan dan demam. Pasien biasa tidur dengan

satu bantal dan tidak bangun pada malam hari dikarenakan sesak. BAK dan BAB normal.

Page 7: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Obyektif :

A. Keadaan Umum : tampak sakit ringan (sesak, berkeringat), compos mentis, E4V5M6,

B. Tanda Vital

Tekanan darah : 120/70 mmHg

Nadi : 110 x/ menit, irama reguler, isi &tegangan cukup

Pernafasan : 30 x/menit

Suhu : 36,80C per axiller

Status Gizi

Berat Badan : 57kg

Tinggi Badan : 155 cm

C. Kulit : warna coklat, turgor menurun (-), lembab (+), ikterik(-)

D. Kepala : bentuk mesocephal, rambut warna hitam

E. Mata : konjungtiva pucat(-/-),sklera ikterik (-/-), pupil isokor dengan diameter (3mm/3mm), reflek cahaya(+/+)

F. Telinga : nyeri tekan mastoid(-), nyeri tekan tragus(-)

G. Hidung : nafas cuping hidung(-), sekret(-)

H. Mulut : sianosis(-), papil lidah atrofi(-), stomatitis(-)

I. Leher : JVP R+3 cm, trakhea di tengah, simetris, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical(-),

Page 8: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

J. Limfonodi : kelenjar limfe retroaurikuler, submandibuler, servikalis, supraklavikularis, aksilaris dan inguinalis tidak membesar

K. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan = kiri, retraksi intercostal(-), spider nervi(-), sela iga

melebar(-/-), pulsasi parasternal (+).

Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis kuat angkat, teraba di spatium intercostale IV, linea aksilaris anterior sinistra

Perkusi : batas jantung kiri atas : spatium intercostale II, 2 cm lateral linea sternalis sinistra

batas jantung kanan atas : spatium intercostale III, melebar ke caudolateral

batas jantung kiri bawah :spatium intercostale VIlinea axillaris anterior sinistra

batas jantung kanan bawah : spatium intercostale V linea sternalis dextra

Kesan : batas jantung kanan normal

Auskultasi : Heart Rate 110 kali/menit, reguler. Bunyi jantung I-II intensitas normal,reguler, bising (-), gallop (-).

Pulmo

Inspeksi

Statis : normochest,simetris, sela iga tidak melebar, iga tidak mendatar.

Dinamis : pengembangan dada kanan = kiri, sela iga tidak melebar, retraksi intercostal(-), retraksi supraklavikula(-).

Palpasi

Statis :tidak simetris

Dinamis : pergerakan kanan = kiri

Page 9: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

fremitus raba kanan = kiri

Perkusi

Kanan : sonor, batas relatif paru-hepar SIC IV

Kiri : sonor, mulai redup sesuai pada batas paru-jantung

Batas paru-lambung SIC VI linea axillaris anterior sinistra

Auskultasi

Kanan : suara dasar bronkial, ronchi basah halus(+), ronchi basah kasar (-), wheezing(+).

Kiri : suara dasar bronkial, ronchi basah halus(+), ronchi basah kasar(-), ,wheezing(+).

L. Abdomen

Inspeksi : dinding perut lebih tinggi dari dinding dada, distended (-), venektasi (+) epigastrium, sikatriks (-), striae (-), vena

kolateral (-), hernia umbilikalis (-)

Auskultasi : bising usus(+) normal,20x/menit

Perkusi : tympani, pekak alih (-), Area trobe pekak LS 13 cm

Palpasi : dinding perut supel, hepar tidak teraba, 1 cm BACD, tumpul, permukaan rata, konsistensi lunak, nyeri tekan (-), brust(-)

,lien tidak teraba, balotement (-/-), tes undulasi (-)

M. Ekstremitas :

Extremitas superior Extremitas inferior

Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Edema - - - -

Akral dingin - - - -

Page 10: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

I. DAFTAR ABNORMALITAS

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan pasien mempunyai beberapa problem yang mengarah ke arah diagnosis asma

bronkiale Eksaserbasi Akut Sedang, Persisten Sedang, tidak terkontrol obat . Daftar abnormalitas tersebut adalah

1. Anamnesis:

1. Sesak Nafas yang dirasakan setiap hari dan memberat saat malam hari

2. Suara mengi

3. Berkata terputus-putus

4. Nyaman dengan posisi duduk

5. Batuk berdahak

6. Riwayat alergi (+) debu

7. Riwayat asma sebelumnya (+)

Luka - - - -

Fungsi motorik 5 5 5 5

Fungsi sensorik N N N N

CRT < 2 detik < 2 detik <2 detik <2 detik

Gatal - - - -

Bekas Luka - - - -

Sianosis - - - -

Page 11: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

2. Pemeriksaan fisik:

8. Peningkatan frekuensi nafas 30 x/menit

9. Peningkatan RR 110 x/menit

10. Suara Bronkial di kedua lapang paru

11. Suara Nafas Tambahan wheezing dan rokhi basah halus

II. ANALISIS DAN SINTESIS

Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau

pencetus dengan manifestasi berupa serangan asma (Ngastiyah, 2005). Asma adalah penyakit yang menyebabkan otot-otot di

sekitar saluran bronchial (saluran udara) dalam paru-paru mengkerut, sekaligus lapisan saluran bronchial mengalami peradangan

dan bengkak (Espeland, 2008). Asma adalah suatu peradangan pada bronkus akibat reaksi hipersensitif mukosa bronkus terhadap

bahan alergen (Riyadi, 2009).

Adapun faktor penyebab dari asma adalah faktor infeksi dan faktor non infeksi. Faktor infeksi misalnya virus, jamur, parasit,

dan bakteri sedangkan faktor non infeksi seperti alergi, iritan, cuaca, kegiatan jasmani dan psikis (Mansjoer, 2000).

Page 12: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Etiologi

Faktor infeksi

Virus (respiratory syntitial virus) dan virus parainfluenza

Bakteri (pertusis dan streptoccus)

Jamur (aspergillus) Parasit (ascaris)

Faktor non infeksi

Alergi Iritan Cuaca Kegiatan jasmani Psikis

Reaksi hiperaktivitas bronkus

Antibody muncul (IgE)

Sel mast mengalami degranulasi

Mengeluarkan mediator (histamin dan bradikinin)

Peningkatan

produksi mukus

Edema

mukosa

Kontraksi otot

polos bronkus

Mempermudahproliferasi

Terjadi sumbatan dan daya konsolidasi

Gangguan ventilasi

Batuk, pilek Mengi / wheezing Sesak

Asma Bronkiale

Page 13: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Patofisiologi terjadinya asma adalah sebagai berikut :

Faktor-faktor penyebab seperti virus, bakteri, jamur, parasit, alergi, iritan, cuaca, kegiatan jasmani dan psikis akan

merangsang reaksi hiperreaktivitas bronkus dalam saluran pernafasan sehingga merangsang sel plasma menghasilkan

imonoglubulin E (IgE). IgE selanjutnya akan menempel pada reseptor dinding sel mast yang disebut sel mast tersensitisasi. Sel mast

tersensitisasi akan mengalami degranulasi, sel mast yang mengalami degranulasi akan mengeluarkan sejumlah mediator seperti

histamin dan bradikinin. Mediator ini menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sehingga timbul edema mukosa,

peningkatan produksi mukus dan kontraksi otot polos bronkiolus. Hal ini akan menyebabkan proliferasi akibatnya terjadi sumbatan

dan daya konsulidasi pada jalan nafas sehingga proses pertukaran O2 dan CO2 terhambat akibatnya terjadi gangguan ventilasi.

Rendahnya masukan O2 ke paru-paru terutama pada alveolus menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan CO2 dalam alveolus

atau yang disebut dengan hiperventilasi, yang akan menyebabkan terjadi alkalosis respiratorik dan penurunan CO2 dalam kapiler

(hipoventilasi) yang akan menyebabkan terjadi asidosis respiratorik. Hal ini dapat menyebabkan paru-paru tidak dapat memenuhi

fungsi primernya dalam pertukaran gas yaitu membuang karbondioksida sehingga menyebabkan konsentrasi O2 dalam alveolus

menurun dan terjadilah gangguan difusi, dan akan berlanjut menjadi gangguan perfusi dimana oksigenisasi ke jaringan tidak

memadai sehingga akan terjadi hipoksemia dan hipoksia yang akan menimbulkan berbagai manifestasi klinis.

Adapun manifestasi klinis yang ditimbulkan antara lain mengi/wheezing, sesak nafas, dada terasa tertekan atau sesak, batuk,

pilek, nyeri dada, nadi meningkat, retraksi otot dada, nafas cuping hidung, takipnea, kelelahan, lemah, anoreksia, sianosis dan

gelisah.

Page 14: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Faktor Risiko Pada Asma

Faktor Pejamu Prediposisi genetik Atopi Hiperesponsif jalan napas Jenis Kelamin Ras / etnik

Faktor Lingkungan Alergen di dalam ruangan

Mite domestik

Alergen binatang

Alergen kecoa

Jamur (fungi, molds, yeasts) Alergen di luar ruangan

Tepung sari bunga

Jamur (fungi, molds, yeasts) Asap rokok Polusi udara Infeksi pernapasan Infeksi parasit Status sosioekonomi Besar keluarga Diet dan obat Exercise dan hiperventilasi Perubahan cuaca Sulfur dioksida Makanan, aditif (pengawet, penyedap, pewarna makanan), obat-obatan Ekspresi emosi yang berlebihan Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray)

Page 15: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Anamnesis

Anamnesis yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis asma adalah jika ditemukan sebagai berikut :

1. Gejala berupa batuk, sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak

2. Bersifat episodik, sering kali reversibel dengan atau tanpa pengobatan

3. Gejala timbul / memburuk terutama malam / dini hari

4. Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu

5. Respons terhadap pemberian bronkodilator

Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam anamnesis riwayat penyakit adalah

1. Riwayat keluarga (atopi)

2. Riwayat alergi / atopi

3. Penyakit lain yang memberatkan

4. Perkembangan penyakit dan pengobatan

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis asma adalah jika ditemukan sebagai berikut :

1. Wheezing mengi pada auskultasi.

2. sesak napas

3. hiperinflasi.

Page 16: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

4. pada sarangan yang sangat berat disertai gejala lain: sianosis, gelisah, sukar bicara, takikardi, hiperinflasi dan

penggunaan otot bantu napas.

Pemeriksaan Penunjang

1. Spirometri

Pengukuran volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) dan kapasiti vital paksa (KVP) dilakukan dengan manuver ekspirasi paksa

melalui prosedur yang standar. Pemeriksaan itu sangat bergantung kepada kemampuan penderita sehingga dibutuhkan instruksi

operator yang jelas dan kooperasi penderita. Untuk mendapatkan nilai yang akurat, diambil nilai tertinggi dari 2 - 3 nilai yang

reproducible dan acceptable. Obstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio VEP1 / KVP < 75% atau VEP1 < 80% nilai prediksi.

2. Uji Provokasi Bronkus

Pada penderita dengan gejala asma dan faal paru normal sebaiknya dilakukan uji provokasi bronkus. Pemeriksaan uji provokasi

bronkus mempunyai sensitiviti yang tinggi tetapi spesifisiti rendah, artinya hasil negatif dapat menyingkirkan diagnosis asma

persisten, tetapi hasil positif tidak selalu berarti bahwa penderita tersebut asma. Hasil positif dapat terjadi pada penyakit lain

seperti rinitis alergik, berbagai gangguan dengan penyempitan jalan napas seperti PPOK, bronkiektasis dan fibrosis kistik.

3. Pengukuran Status Alergi

Komponen alergi pada asma dapat diindentifikasi melalui pemeriksaan uji kulit atau pengukuran IgE

Diagnosis Banding

1. Dewasa

Penyakit paru Obstruksi Kronik

Bronkitis kronik

Gagal Jantung Kongestif

Batuk kronik akibat lain-lain

Disfungsi larings

Page 17: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Obstruksi mekanis (misal tumor)

Emboli Paru 2. Anak

Benda asing di saluran napas

Laringotrakeomalasia

Pembesaran kelenjar limfe

Tumor

Stenosis trakea

Bronkiolitis

Klasifikasi

1. Berdasarkan Derajat Asma

Gejala dan Tanda Eksaserbasi Akut/Serangan Akut Keadaan Mengancam Jiwa

Ringan Sedang Berat

Sesak Nafas Berjalan Berbicara Istirahat Mengantuk, sangat gelisah

kesadaran menurun Posisi Dapat Tidur Duduk Duduk Membungkuk

Cara berbicara Satu Kalimat Beberapa kata Kata demi kata

Napas <20 x/mnt 20-30 x/mnt > 30 x/menit Hampir apneu

Nadi <100 100-120 >120 Bradikardi

Retraksi - + + Torakoabdominal

Mengi Akhir Ekspirasi Paksa Akhir Ekspirasi Inspirasi dan Ekspirasi Silent Chest

Page 18: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

2. Berdasarkan Serangan Asma

Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal Paru

Intermiten Gejala <1 x/minggu (Bulanan)

Tanpa gejala diluar serangan

Serangan singkat

< 2 x sebulan VEP > 80 %

Variabilitas APE < 20%

Persisten Ringan Gejala >1 x/minggu, tapi <1 x sehari

(Mingguan)

Serangan dapat mengganggu aktivitas dan

tidur

> 2 kali sebulan VEP > 80 %

Variabilitas APE 20%-

30%

Persisten Sedang Gejala setiap hari (Harian)

Serangan mengganggu aktivitas dan tidur

Membutuhkan bronkodilator setiap hari

> 1x seminggu VEP 60-80 %

Variabilitas APE > 30%

Persisten Berat Gejala terus menerus (Kontinyu),Sering

kambuh

Aktivitas fisik terbatas

sering VEP < 60 %

Variabilitas APE >30%

Page 19: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

3. Berdasarkan Level terkontrol obat

Karakteristik Terkontrol Terkontrol Sebagian Tidak terkontrol

Gejala Harian Tidak ada atau <2

seminggu

>2x seminggu 3 atau lebih seminggu

Keterbatasan Aktivitas Tidak ada Sedikit

Gejala Malam Tidak ada Sedikit

Butuh Bronkodilator Tidak ada atau <2

seminggu

>2x seminggu

Faal Paru Normal < 80 %

Eksaserbasi Tidak ada 1 atau lebih pertahun Seminggu sekali

Terapi

Obat-obatan pada asma bronkial secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

Reliver medication termasuk golongan ini adalah bronkodilator baik agonis 2 waktu kerja pendek maupun teofilin dan garamnya

Controller medication termasuk golongan ini adalah obat-obat antiinflamasi antara lain: kortikosteroid, kromolin, ketotifen, sodium

nedocromil, agonis 2 masa kerja panjang dan antileukotrien.

Page 20: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Obat Kontroller Obat Reliever

Kortikosteroid inhaler

Kortikosteroid sistemik

Sodium kromoglikat

Nedokromil sodium

Teofilin sustained release

Beta 2 agonis long acting

Ketotifen

Beta 2 agonis short acting inhaler

Kortikosteroid sistemik

Antikolinergik

Beta 2 agonis short acting oral

Teofilin short acting

Contoh Obat yang tersedia di Indonesia :

Obat Kontroler :

Steroid Inhaler : Flutikason propionat IDT 50, 125 mcg , Budesonide IDT 100,200,400 mcg. Kromolin

Steroid Sistemik : Prednison 5 mg, Metil Prednisolon Tab 4,8,10 mg

Angonis beta 2 kerja lama : Salmeterol IDT 25 mcg, Bambuterol Tab 10 mg, prokaterol tab 25, 50 mcg, formoterol IDT 4,5, 9

Metilxantin : aminofilin lepas lambat Tab 225 mg, teofilin lepas lamat tab 125, 250, 300mg

Obat Releiver :

Steroid Sistemik : Prednison 5 mg, Metil Prednisolon Tab 4,8,10 mg

Antikolinergik : Ipatropium Bromide IDT 20 mcg

Angonis beta 2 kerja singkat : terbutalin IDT 0,25 mcg, salbutamol IDT 100 mcg Tab 2, 4 mg, fenoterol IDT 100,200 mcg, prokaterol IDT 10 mcg

tab 25, 50 mg

Page 21: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

III. Penatalaksanaan Sesuai Diagnosis Pasien

Dengan hasil sintesis diagnosis diatas, maka pasien dapat diterapi seperti SOP yang sudah ditetapkan yakni :

1. Tujuan Penatalaksanaan Asma

a. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma

b. Mencegah eksaserbasi akut

c. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin

d. Mengupayakan aktifitas normal termasuk exercise

e. Menghindari efek samping obat

f. Mencegahterjadi keterbatasan aliran udara (air flow limitation) irreversible

g. Mencegah kematian karena asam

2. Program penatalaksanaan asma

a. Edukasi

b. Menilai dan monitor berat asma secara berkala

c. Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus

d. Merencanakan dan meberikan pengobatan jangka panjang

e. Menetapkan pengobatan pada serangan akut

f. Kontrol secara teratur

g. Pola hidup yang sehat

Page 22: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Neonatus Bayi Anak …kesumaislamkedokteran.com/wp-content/uploads/2017/01/Porto-Folio...Tanggal (kasus): 08 November 2014 ... Tidak didapatkan nyeri

Pengobatan pada kasus :

Asma bronkiale Eksaserbasi Akut Sedang, Persisten sedang, tidak terkontrol

DD : PPOK, Bronkitis, Gagal Jantung Congestif

IpDx : Saturasi O2, Spirometri, Rontgen Thorax PA

IpTx :

- Lameson 3 x 4 mg

- Lasal 2 x 4 mg

Ip Mx : Kontrol Tekanan Darah rutin dan profil lipid

Ip Ex : Edukasi tentang penyakit dan pencegahan dan pengobatan kepada pasien dan keluarga.