Penyegaran katekis inisiasi

57
PENYEGARAN KATEKIS INISIASI Bahan Refleksi dan Penyegaran

Transcript of Penyegaran katekis inisiasi

Page 1: Penyegaran katekis inisiasi

PENYEGARAN KATEKIS INISIASI

Bahan Refleksi dan Penyegaran

Page 2: Penyegaran katekis inisiasi
Page 3: Penyegaran katekis inisiasi
Page 4: Penyegaran katekis inisiasi

Pengantar Wujud peneguhan dan perhatian kepada Anda para katekis, yang

dengan sukarela membaktikan hidup bagi pewartaan.

Anda selama ini telah memberikan pewartaan kepada orang-orang yang mau menerima sakramen, terutama sakramen inisiasi.

Peran Anda telah mengantar banyak orang siap menerimasakramen sehingga semakin banyak umat bertumbuh menjadiorang katolik yang cerdas, tangguh dan misioner.

Untuk itu setelah Kegiatan penyegaran ini, Uskup akanmemberikan Surat Penugasan dan Peneguhan kepada Anda para katekis yang telah berkarya di paroki se-Keuskupan AgungSemarang.

Surat itu akan diperbarui setiap tiga tahun. Namun untukmenerimanya, semua katekis diwajibkan mengikuti program penyegaran katekis.

Page 5: Penyegaran katekis inisiasi

Pengantar Kegiatan penyegaran katekis inisiasi ini dilakukan dengan 4 sesi. Penyelenggaraan penyegaran katekis diselenggarakan di tingkat

kevikepan oleh KOMKAT KEVIKEPAN DAN KOMKAT KAS. Namun apabila Romo dan Dewan Paroki berkenan, penyegaran katekis

bisa juga dilakukan di tingkat paroki oleh Romo Paroki dan Tim. Bahan Penyegaran Katekis telah disiapkan oleh KOMKAT KAS. Bahan

disiapkan dalam bentuk buku dan materi presentasi (power point). Penyelenggaraan penyegaran diadakan bulan September – November

2014. Diharapkan tanggal 1 Desember 2014, daftar semua katekis sudahsampai ke SEKRETARIAT KOMKAT di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilanuntuk segera diproses dan dikirim ke keuskupan untuk mendapat SuratPenugasan dan Peneguhan dari Uskup Agung Semarang. Surat berlakusejak tanggal 1 Januari 2015 - 31 Desember 2019. (5 tahun)

Pada bulan Januari 2015 (saat Temu Pastoral) Surat Penugasan danPeneguhan diserahkan ke Paroki untuk kemudian dibagikan pada parakatekis yang bersangkutan.

Page 6: Penyegaran katekis inisiasi

Sesi I

• Kesadaran Sharing Responsibility

• Bahwa Pewartaan gereja tanggungjawab semua umat

Sesi II

• Enlarged Job

• Peta Karya pewartaan dan kedudukan katekis

Sesi III

• Core Job

• Dasar-dasar katekese inisiasi

Sesi IV

Enrichment Job

Pengembangan Metodologi dan

Pendekatan katekese

Proses Bahan/Materi

Page 7: Penyegaran katekis inisiasi

GEREJA YANG MEWARTABagian Pertama

Page 8: Penyegaran katekis inisiasi

Mewartakan Injilsesungguhnyamerupakan rahmatdan panggilan yang khas bagi Gereja, merupakanidentitasnya yang terdalam. - EN . 14.

Page 9: Penyegaran katekis inisiasi

“Tidak ada satu orang yang beriman akanKristus, tidak ada satulembaga Gereja dapatmenghidarkankewajiban yang besarini yaitu mewartakanKristus kepada semuabangsa.”

Yohanes Paulus II dalam Ensiklik Redemptoris Missio (RM)

Page 10: Penyegaran katekis inisiasi

“Tidak ada tempattanpa mewartakankabar gembira. Mewartakan adalahunsur sentral darihidup Gereja.”

Paus Benedictus XVI

Page 11: Penyegaran katekis inisiasi

“Pilihan pewartaan Gerejamerupakan pilihan Gereja yang tidak dapat ditunda lagi. Gerejatidak cukup hanya berhenti padapemeliharaan dirinya sendiri. Bagaimanapun juga Gerejaharus berorientasi padaperutusan misioner, menjadikankegiatan pastoral harian semakininklusif dan terbuka sertamenginspirasi para pelayanpastoral untuk terus meneruspergi mewartakan Injil”.

Paus Fransiskus

Page 12: Penyegaran katekis inisiasi

Pewartaan dalam Gereja

Evangelisasi

/Penginjilan

Kesaksian

Katekese

Pembinaan

Page 13: Penyegaran katekis inisiasi

Kesaksian

Kesaksian hidup

Dialog

Missional living (menghadirkan cinta kasih)

Page 14: Penyegaran katekis inisiasi

Katekese

Pewartaan awal

Katekese permanen-inisiasi

Pembinaan lanjut

Page 15: Penyegaran katekis inisiasi

Para Pewarta Gereja

Para pewarta

Uskup dan Imam

Tarekat religius

Kaum Awam

Page 16: Penyegaran katekis inisiasi

“…Para awam menjadi bentara yang tangguh, pewartaiman akan hal-hal yang diharapkan, jika mereka tanparagu-ragu memadukan pengakuan iman denganpenghayatan iman” (LG 35)

Page 17: Penyegaran katekis inisiasi

Refleksi

• Anda, para katekis awam bukanlah sekedarpenerima pewartaan. Anda juga dipanggil terlibataktif dalam pewartaan. Dalam perjalanan hidupGereja, terbukti bahwa keterlibatan Anda dalampewartaan telah mengembangkan Gereja secaraluar biasa.

• Sharingkanlah dalam kelompok, sejauh mana Anda saat ini menghidupi dan terlibat dalam karya pewartaan;suka duka; motivasi dan harapan

Page 18: Penyegaran katekis inisiasi

KATEKIS DALAM KARYA PEWARTAAN GEREJA

Bagian Kedua

Page 19: Penyegaran katekis inisiasi

KATEKIS(Menurut PERNAS Katekis, 9-12 Mei 2005)

Katekis adalah orang beriman yang dipanggil secarakhusus dan diutus oleh Allah serta mendapatpenugasan dari Gereja melalui missio canonica dariGereja terutama dalam karya pewartaan Gerejauntuk memperkenalkan, menumbuhkan danmengembangkan iman umat di sekolah dan dalamkomunitas basis, baik teritorial maupun kategorial. Dalam tugas pewartaan itu mereka berperansebagai: penafsir, pewarta, pendamping, penggerak, fasilitator, pemberdaya yang profesional.

Page 20: Penyegaran katekis inisiasi

Tugas katekis

Mewarta Sabda

Mendidik Beriman

Mengembangkan Gereja

Page 21: Penyegaran katekis inisiasi

Katekese adalah salah satu sarana evangelisasi. Di sini, katekese menjadisalah satu metode dan bentukpemberitaan Injil yang khas. Kekhasantersebut terletak bahwa katekesemenjadi karya ampuh yang memuatsegi pemahaman dan pengetahuaniman. Kekhasan tersebut tampakmelalui rumusan, bentuk dan metodekatekese, serta isi dari pemahamandan pengetahuan iman itu sendiriuntuk membentuk pola-pola hidupkristen yang sejati

Page 22: Penyegaran katekis inisiasi

Proses Tujuan

PengajaranPende-wasaan

Rumusan dan isi

bentuk

metode

Pola Hidup Kristen Sejati

Kekhasan

Katekese sebagai “pemberitaan Injil yang khas”

Page 23: Penyegaran katekis inisiasi

Pengajaran: pembinaan iman dalam bentuk penyampaian ajaran Kristen, yang pada umumnya diberikan secara terstuktur dan sistematis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen.

Unsur Pokok Proses Katekese

Pengajaran Pendewasaan

Kepenuhan hidup

Kristen

Pendewasaan: komunikasi iman yang berlansung dalam rangka persekutuan iman, memperkembangkan iman satu sama lain, bercirikan kesaksian pribadi.

Page 24: Penyegaran katekis inisiasi

Pelayanan bidang inisiasi

Katekese persiapan

baptis

Katekese persiapan

komuni pertama

Katekese persiapan penguatan

Page 25: Penyegaran katekis inisiasi

Pelayanan bidang

bina lanjut

Pendampingan iman anak

Pendampingan iman kaum

remaja/muda

Pendampingan umat

lingkungan

Pendampingan iman keluarga

Pendampingan kelompok

profesi

Page 26: Penyegaran katekis inisiasi

Refleksi

• Anda, adalah para katekis yang berkarya dalam bidang inisiasi. Entah itu lebih dari 10 tahun, kurang dari 3 tahun.

• Sharingkanlah dalam kelompok, apa saja yang Anda kembangkan dalam karya pewartaan di paroki selama ini.

Page 27: Penyegaran katekis inisiasi

KATEKESE INISIASIBagian Ketiga

Page 28: Penyegaran katekis inisiasi

Pelayanan bidang inisiasi

Katekese persiapan

baptis

Katekese persiapan

komuni pertama

Katekese persiapan penguatan

Page 29: Penyegaran katekis inisiasi

Refleksi

• Anda, adalah para katekis inisiasi. Tentu sudah ada banyak hal yang telah Anda kerjakan menyangkut inisiasi selama ini.

• Apa yang telah Anda kembangkan sebagai tim inisiasi di paroki untuk mengelola dan mengoptimalkan “katekese permanen” melalui katekese inisiasi beserta usaha untuk mengkaitkan inisiasi dengan pendidikan iman lainnya.

Page 30: Penyegaran katekis inisiasi

Apa itu Inisiasi• Berasal dari bahasa Latin, INIRE atau INITIARE yang

bebarti masuk atau bergabung dalam kelompok

• INITIATIO artinya : diterimanya atau bergabungnyaseseorang ke dalam kelompok

• Jadi ada 2 gerakan :

Masuk ke suatu kelompok dan Kelompok Menerima

• INISIASI adalah PROSES penerimaan & penyambutan warga baru

• Dalam PROSES terjadi interaksi antara warga barudan komunitas yang hendak dimasuki, maka tidaksekali jadi, ada tahap-tahap yg harus dilewati

Page 31: Penyegaran katekis inisiasi

Apa hubungan katekese dan inisiasi

• Jika seseorang ingin bergabung, maka dibutuhkanpendampingan, agar seseorang mampumemahami segala hal yang menjadi jati diri sebuahkelompok

• Begitupun dalam inisiasi kristen, dibutuhkansebuah proses yang bertahap, agar seseorangnantinya mampu memahami segala pengertianatau pemahaman menyangkut kekristenan.

Page 32: Penyegaran katekis inisiasi

Peran penting katekesedalam inisiasi kristen

• Mengantar, mendampingi, dan membantu orang-orang yang ingin bergabung, sampai mereka sanggup dan siap untuk diterima sebagai anggota penuh

• Membantu memberikan pengetahuan-pembinaan menyangkut pokok-pokok iman, pengertian dan penyadaran tentang sakramen yang diterimannya.

• Maka, katekese inisiasi sering dikatakan sebagai “katekese permanen”. Artinya, melalui katekese inisiasi inilah, setiap umat yang memasuki hidup menjemaat dan menggereja mendapatkan pendampingan dan pembinaan yang bersifat mendasar.

Page 33: Penyegaran katekis inisiasi

Apa itu Inisiasi Kristen

• Menjadi orang kristen berarti menjadi anggotaGereja

• Seseorang masuk ke dalam hidup baru yang diwujudkan melalui tahap-tahap yang terdiridari tiga sakramen. Tiga sakramen ini salingberkaitan satu dengan yang lainnya.

• Sakramen itu meliputi: Baptis, Ekaristi danPenguatan

Page 34: Penyegaran katekis inisiasi

Segi fundamental katekesedalam inisiasi kristen

• Mengembangkan pengetahuan iman: memberikan pemahaman akan pokok-pokok imanGereja

• Pendidikan liturgis: menumbuhkembangkankesadaran akan hakekat Sakramen Baptis, Ekaristidan Penguatan.

• Pembinaan moral: mengajak kepada pertobatandan perubahan sikap hidup

• Mengajar berdoa: mengajak kepada hakekatmenjemaat dan penghayatan akan doa-doa Gereja

Page 35: Penyegaran katekis inisiasi

Bentuk-bentuk katekesedalam inisiasi kristen

• Katekisasi: memberikan pengetahuaniman/pokok-pokok iman secara mendasar(fundamental)

• Rekatekisasi: memberikan pengetahuan imanyang bersifat memperteguh, mengingatkan, memperkembangkan dan memperdalam

• Bina Lanjut: memberikan buah-buah kesadarandan pendalaman untuk memperkembangkanhidup beriman

Page 36: Penyegaran katekis inisiasi

Katekese dalam katekumenat

• Praketekumenat: mengajak menjernihkanmotivasi

• Katekumenat: memberikan pengetahuanpokok-pokok iman Gereja

• Pemurnian dan penerangan: memahamisecara lebih mendalam makna baptisan(sakramen), dan mempersiapkan baptisan

• Mystagogy: semakinmemperdalam kesadarandan melibatkan diri dalam hidup menjemaatsecara terus menerus.

Page 37: Penyegaran katekis inisiasi

Katekese Persiapan Baptis Dewasa

Page 38: Penyegaran katekis inisiasi

Katekese Persiapan Komuni Pertama

Page 39: Penyegaran katekis inisiasi

Katekese Persiapan Penerimaan

Sakramen Penguatan

Page 40: Penyegaran katekis inisiasi

Katekese Inisiasi

Page 41: Penyegaran katekis inisiasi

Pendekatan Katekese Inisiasi

Pendampingan Pra-Katekese

Pendampingan kateketis

Pendampingan persiapan-latihan dan pertobatan

Page 42: Penyegaran katekis inisiasi

Refleksi

• Anda, adalah para katekis inisiasi. Tentu sudah ada banyak hal yang telah Anda kerjakan menyangkut inisiasi selama ini.

• Sharingkanlah dalam kelompok, apa yang telah Anda kembangkan sebagai tim inisiasi di paroki untuk mengelola dan mengotimalkan “katekese permanen” melalui katekese inisiasi beserta usaha untuk mengkaitkan inisiasi dengan pendidikan iman lainnya.

Page 43: Penyegaran katekis inisiasi

METODOLOGI KATEKESE DAN BENTUK PENDEKATANNYA

Bagian Keempat

Page 44: Penyegaran katekis inisiasi

Pertanyaan Diskusi

1. Pola (metodologi) katekese apa dan bagaimana yang selama ini Anda kembangkan ?

2. Menurut Anda, pola (metodologi) apa dan bagaimana yang paling cocok dan mengena ? Mengapa

Page 45: Penyegaran katekis inisiasi

• Usaha katekese merupakan tanggung jawab seluruh umat

• Usaha katekese lebih menekankan pada “proses” (bukan hasil yang langsung/”instan”). Dengan kata lain, bukan sekedar atau terbatas “target”/”hasil” yang sudah dicapai, melainkan “proses” menuju/memperoleh hasil.

• Peserta katekese selalu dipandang sebagai “subyek” atau pelaku yang berperan dalam proses.

• Katekese membantu orang menghayati imannya dalam situasi aktual (orang mampu mewujudkan imannya secara konkrit dalam hidup/ada integritas antara iman dan hidup bersama orang lain).

• Katekese berupaya mendorong umat untuk membangun relasi yang harmonis dengan Tuhan, sesama maupun lingkungannya. Dalam hal ini, proses katekese yang bertujuan mematangkan dan mendewasakan iman harus dilaksanakan secara sadar dan terencana dengan penuh tanggung jawab (tidak “improvisasi”)

Prinsip-prinsip Katekese

Page 46: Penyegaran katekis inisiasi

• Katekese harus memperhitungkan situasi peserta (latar belakang, psikologi, minat, kebutuhannya). Katekese harus menjadi lebih kontekstual.

• Proses katekese adalah proses pendidikan iman yang membebaskan. Dalam proses katekese setiap pribadi dihargai martabatnya sederajat, dimana setiap orang bebas mengungkapkan pengalaman imannya tanpa rasa takut. Dalam hal ini setiap pengalaman iman dari masing-masing pribadi harus dilihat sebagai pengalaman yang dapat memperkaya sesamanya dalam proses berkatekese.

• Katekese diharapkan membangun iman yang “terlibat’ (mendorong “aksi”)

Prinsip-prinsip Katekese

Page 47: Penyegaran katekis inisiasi

• Pendamping katekese sebagai “fasilitator” yang memudahkan terjadinya komunikasi iman. Untuk itu, tidak tepatlah kalau pendamping bertindak sebagai orang yang ‘maha tahu’ apalagi sebagai penceramah yang mendominasi proses pertemuan.

• Proses katekese harus mampu “menjemput/menyentuh” pengalaman hidup ataupun pengalaman iman peserta, sebagai medan pertemuan manusia dengan Allah.

• Sarana maupun metode katekese yang diupayakan, semuanya bertujuan untuk memudahkan terjadinya komunikasi iman. pemikiran bahwa dalam pertemuan katekese “yang penting asal diisi dengan banyak kegiatan bagi umat” bertentangan dengan prinsip suatu proses katekese yang bertanggung jawab.

• Katekese hanya salah satu dari upaya-upaya pastoral secara menyeluruh. Proses perkembangan iman harus dilengkapi dengan upaya-upaya pastoral yang lain

Prinsip-prinsip Katekese

Page 48: Penyegaran katekis inisiasi

Pendekatan kateketis

Pedagogis Iman

Komunikasi iman

Membangun Praksis iman

Page 49: Penyegaran katekis inisiasi

Pendekatan literasi-

dokumenter

• Mengolah bahan-bahan literasi-dokumen: KGK, KKGK, Iman Katolik, dll

Pendekatan “kerygmatis”

• Pengajaran s ecara terstruktur: biblis, liturgis maupun doktrinal

Pedagogi Iman

Page 50: Penyegaran katekis inisiasi

Komunikasi Iman

Katekese di Indonesia sangat menekankan proses komunikasi iman. katekese lebih dipahami sebagai komunikasi iman yang tidak terbatas hanya pada “segi pelajaran” dan pengetahuan semata, melainkan juga saling berbagi pengalaman iman.

Katekese pertama-tama merupakan kegiatan umat. Umatlah yang berkatekese, umatlah yang menjadi subyek katekese. Dengan demikian katekese merupakan kegiatan milik umat dan berkisar tentang umat melalui tukar pengalaman iman umat.

Page 51: Penyegaran katekis inisiasi

Pengalaman

Refleksi pengalaman

manusiawi secara kritis

Visi tradisi kristiani(KS, Ajaran Gereja, dll)

Pendalaman antara Refleksi Manusiawi dan

Visi Tradisi Kristiani

Sebuah Upaya Aksikepada

Pembaharuan

Page 52: Penyegaran katekis inisiasi

SITUASIONAL

Perasaan-perasaan, yang mempengaruhi umat

KONTEKSTUAL

Keprihatinan-keprihatinanyang dirasakan umat, atas peristiwa, berita, mass media, televisi, yang mempengaruhi, baik langsung maupun tidak langsung

PENGALAMAN SUBYEKTIF

FAKTUAL

Kejadian-peristiwa diseputar lingkungan umat, yang langsung mempengaruhi

AKTUAL

Peristiwa-peristiwa diseputar lingkungan umat, berita, mass media, televisi, yang mempengaruhi, baik langsung maupun tidak langsung

Page 53: Penyegaran katekis inisiasi

Pengalaman hidup Nilai-nilai imani

dialektis

Obyektif Afektif Interpretatif

Mengeksplorasi

fakta, pengalaman

dan keprihatinan

Mengeksplorasi

perasaan

Mengeksplorasi

pemikiran

Apa? Mengapa? Bagaimana?

Menghubungkan dengan

terang visi Kitab Suci dan

Ajaran Gereja

Mengkomunikasikannya

mendialog-kannya dalam

bingkai Kitab Suci dan

Ajaran Gereja

Page 54: Penyegaran katekis inisiasi

Nilai-nilai manusiawi

Nilai-nilaiiman

Setiap nilai pengalaman, semakin menjadi pengalamaniman jika dibingkai dalam terang ajaran Kitab Suci dan Gereja

Dalam kodrat dan pengalaman manusiawi tentuditemukan nilai-nilai yang bersifat ilahi atau imani

Menghubungkan

Page 55: Penyegaran katekis inisiasi

Traditio• Berpartisipasi dalam

kegiatan liturgis

Reditio• Menghidupi doa-doa, dan

hidup menjemaat

Praksis Iman

Page 56: Penyegaran katekis inisiasi

PRINSIP MULTITASK

•Visual

•Auditori

•Kinestetik

•Multimedia/Digital

Page 57: Penyegaran katekis inisiasi

PRINSIP DINAMIS

•ekspresif

•partisipatif

•eksploratif

•variatif