kehamilan ektopik
-
Upload
rahmat-diyankyhat-prayatno -
Category
Documents
-
view
114 -
download
0
Transcript of kehamilan ektopik
5/17/2018 kehamilan ektopik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-55b07d92b351e 1/4
Home > Askeb IV (Patologi), Obstetri > Kehamilan Ektopik (Ectopic Pregnancy)
Kehamilan Ektopik (Ectopic Pregnancy) Apr 10, 20122 Commentsby lusa
Kehamilan ektopik adalah kehamilan abnormal yang terjadi di luar rongga rahim, janin tidak dapat
bertahan hidup dan sering tidak berkembang sama sekali. Kehamilan ektopikdisebut juga ectopic
pregnancy , ectopic gestation, eccecyesis. Kehamilan ektopik merupakan penyebabkematian
ibu pada umur kehamilan trimester pertama. Frekuensi kejadian kehamilan ektopik berkisar 1: 14,6
% dari seluruh kehamilan.
Istilah dalam Kehamilan Ektopik
Beberapa istilah yang berkaitan dengan kehamilan ektopik antara lain:
1. Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan ektopik yang membahayakan wanita.
2. Kehamilan heterotopik adalah kehamilan intrauterin yang berdekatan dengan kehamilan ektopik.
3. Kehamilan ektopik kombinasi (combined ectopic pregnancy ) adalah kehamilan intrauterin yang
bersamaan dengan kehamilan ekstrauterin.
4. Kehamilan ektopik rangkap (compound ectopic pregnancy ) adalah kehamilan intrauterin
danekstrauterin lebih dulu terjadi, tapi janin sudah mati dan menjadi litopedion (janin yang sudah
membatu).
Penyebab Kehamilan Ektopik
Penyebab kehamilan ektopik belum diketahui secara pasti. Namun demikian, penyebab kehamilan
ektopik yang paling sering adalah faktor tuba (95%). Di bawah ini merupakan penyebab kehamilan
ektopik:
1. Faktor tuba, meliputi: penyempitan lumen tuba, gangguan silia tuba, operasi dan
sterilisasituba yang tidak sempurna, endometriosis tuba, tumor;
2. Faktor ovum, meliputi: rapid cell devision, migrasi eksternal dan internal ovum, perlekatan
membran granulosa;
3. Penyakit radang panggul;
4. Kegagalan kontrasepsi;
5. Efek hormonal, meliputi: penggunaan kontrasepsi mini pil, dan
6. Riwayat terminasi kehamilan sebelumnya.
Klasifikasi Kehamilan Ektopik
5/17/2018 kehamilan ektopik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-55b07d92b351e 2/4
Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada tuba. Tempat implantasi yang paling sering adalah
ampula, kemudian isthmus, fimbriae, kornu, serta uterus intersisialis. Sedangkan kehamilan
ektopik non-tuba sangat jarang terjadi, tetapi dapat terjadi pada abdomen, ovarium, atau servik.
Beberapa klasifikasi kehamilan ektopik adalah:
1. Kehamilan interstisial (kornual)
2. Kehamilan ovarium
3. Kehamilan servik
4. kehamilan abdominal
Kehamilan interstisial (kornual)
Kehamilan interstisial merupakan kehamilan yang implantasi embrionya di tuba falopi. Pasien
menunjukkan gejala yang cukup lama, sulit didiagnosis dan lesi menyebabkan perdarahan masif
ketika terjadi ruptur. Pada usia kehamilan 6-10 minggu akan terganggu. Hasil konsepsi dapat mati
dan diresorbsi, keguguran, ruptur tuba. Angka kematian ibu akibat kehamilan interstisial adalah 2
%. Penanganan pada kasus ini dengan laparatomi.
Kehamilan ovarium
Kehamilan di ovarium lebih sering dikaitkan dengan perdarahan dalam jumlah banyak dan pasien
sering mengalami ruptur kista korpus luteum secara klinis, pecahnya kehamilan ovarium,
torsi,endometriosis.
Kehamilan servik
Kehamilan servik merupakan kehamilan dengan nidasi di kanalis servikalis, dinding servikmenjadi
tipis dan membesar. Kehamilan di servikalis ini jarang dijumpai. Tanda dari kehamilanini
adalah: kehamilan terganggu, perdarahan, tanpa nyeri, abortus spontan. Terapinya adalah
histerektomi.
Kehamilan abdomen
Kehamilan abdominal terbagi menjadi: primer (implantasi sesudah dibuahi, langsung pada
peritonium/ kavum abdominal) dan sekunder (embrio masih hidup dari tempat
primer). Kehamilandapat aterm dan anak hidup, namun didapatkan cacat. Fetus mati, degenerasi
dan maserasi, infiltrasi lemak jadi lithopedion/ fetus papyraceus. Terapi kehamilan abdominal
adalah: laparotomi, plasenta dibiarkan (teresorbsi).
Faktor Resiko Kehamilan Ektopik
Kondisi yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kehamilan ektopik diantaranya
adalah:endometriosis; riwayat radang panggul; riwayat kehamilan ektopik sebelumnya;
riwayatpembedahan tuba; riwayat infertilitas; riwayat pemakaian IUD belum lama berselang;
riwayatpenyakit menular seksual (PMS) seperti: gonore dan klamidia; faktor usia hamil di atas 35
tahun; riwayat kebiasaan buruk (merokok) dan pasien dalam proses fertilisasi in vitro.
Gejala dan Tanda Kehamilan Ektopik
Ibu hamil yang mengalami kehamilan ektopik akan merasakan gejala pada usia kehamilan 6-10
minggu. Adapun gejala dan tanda yang dirasakan antara lain: amenorea/
tidak haid; Nyeri perutbagian bawah; perdarahan per vaginam iregular (biasanya dalam bentukbercak-bercak darah); rasa sakit pada salah satu sisi panggul; tampak pucat; tekanan darah rendah,
5/17/2018 kehamilan ektopik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-55b07d92b351e 3/4
denyut nadimeningkat, ibu hamil mengalami pingsan dan terkadang disertai nyeri bahu
akibat iritasidiafragma dari hemoperitoneum.
Diagnosis Banding Kehamilan Ektopik
Beberapa penyakit yang menyerupai dengan tanda dan gejala kehamilan ektopik antara
lain:abortus iminen, abortus kompletus, Korpus luteum pecah, perdarahan disfungsional,
apendisitis,penyakit radang panggul, dan fibroid.
Diagnosis Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik biasanya sulit didiagnosa dengan cepat, dikarenakan tanda dan gejala sama
dengan kehamilan normal. Untuk menegakkan diagnosa, maka dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu:
1. Anamnesis, untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu;
2. Pemeriksaan fisik;
3. Tes kehamilan;
4. Pengukuran kadar beta-HCG;
5. Sonografi transvaginal, untuk mendeteksi kantung kehamilan intrauterin;
6. Kuldosintesis, untuk mengetahui apakah dalam kavum Douglas ada darah;
7. Pemeriksaan hematokrit;
8. Dilatasi dan kuretase, dan
9. Laparoskopi, digunakan sebagai alat bantu diagnostik terakhir untuk kehamilan ektopik, apabila
hasil penilaian prosedur diagnostik yang lainnya meragukan.
Penatalaksanaan Kehamilan Ektopik
Tujuan pengobatan akan bergeser dari mencegah kematian menjadi mengurangi kesakitan dan
mempertahankan kesuburan, apabila dilakukan diagnosis yang lebih awal
Adapun penatalaksanaan pada kasus kehamilan ektopik antara lain:
1. Terapi medikamentosa
2. Terapi pembedahan
Terapi medikamentosa
Terapi medikamentosa dapat dilakukan dengan pemberian Metotreksat (MTX), injeksi intramuskular
50 mg/m2 merupakan pengobatan yang efektif untuk pasien-pasien yang memenuhi kriteria. Dosis
diberikan pada hari ke 1, tetapi kadar beta-HCG akan mengalami peningkatan selama beberpa hari.
Kriteria untuk mendapatkan metotreksat adalah: stabil secara hemodinamik
tanpa perdarahan aktif , pasien ingin mempertahankan kesuburannya, tidak ditemukan
gerakanjanin dan kadar beta-HCG tidak lebih 6000 mIU/ml.
Adapun kontraindikasinya adalah: imunodefisiensi, ibu menyusui, alkoholisme,
leukopenia,penyakit paru aktif , disfungsi hati, disfungsi ginjal, gerakan jantung embrio dan
kantungkehamilan lebih dari 3,5 cm.
Terapi pembedahan
Terapi pembedahan definitif berupa salpingektomi merupakan terapi pilihan untuk wanita yang
secara hemodinamik tidak stabil. Adapun terapi pembedahan konservatif yang sepenuhnya sesuaiuntuk pasien dengan hmodinamik stabil adalah:
5/17/2018 kehamilan ektopik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-55b07d92b351e 4/4
Salpingostomi linear laparoskopik adalah prosedur yang paling sering digunakan.
Salpingektomi parsial meripakan pengangkatan bagian tuba falopi yang rusak dan diindikasikan
ketika terdapat kerusakan yang luas atau perdarahan lanjutan setelah salpingostomi.
Prognosis Kehamilan Ektopik
Sepertiga dari wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik, untuk selanjutnya
dapat hamillagi. Kehamilan ektopik bisa terjadi kembali pada sepertiga wanita dan
beberapa wanita tidakhamil lagi. Kemungkinan wanita dapat berhasil hamil, tergantung
dari: faktor usia, apakah sudah memiliki anak dan mengapa kehamilan ektopik pertama terjadi.
Sedangkan tingkat kematianakibat kehamilan ektopik telah terjadi penurunan dalam 30 tahun
terakhir menjadi kurang dari 0,1%.
Komplikasi Kehamilan Ektopik
Komplikasi yang dapat timbul akibat kehamilan ektopik, yaitu: ruptur tuba atau uterus, tergantung
lokasi kehamilan, dan hal ini dapat menyebabkan perdarahan masif, syok, DIC, dankematian.
Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain: perdarahan, infeksi, kerusakan organ
sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh darah besar). Selain itu ada
juga komplikasiterkait tindakan anestesi.
Referensi
Errol, Norwitz. 2008. At aGlance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlanga. Hlm: 16-17
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Hlm. 43-47.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 226-237.
Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. Hlm116-
123.
Linda J. Vorvick, MD. Ectopic
Pregnancy . nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000895.htm Diunduh 3 April 2012 pukul 01:40
WIB.
Josie, tenor. 2000. Ectopic Pregnancy . aafp.org/afp/2000/0215/p1080.html Diunduh 3 April 2012
pukul 02:10 WIB.
Anggasuryadi. 2010. Kehamilan Ektopik. anggasuryadi.wordpress.com/2010/01/23/kehamilan-
ektopik/ Diunduh 3 April 2012 pukul 03:42 WIB.
Image, umm.edu