Kategori Pasien Gangguan Jiwa

12
KATEGORI PASIEN GANGGUAN JIWA --> Kategori I s/d IV menurut Stuart (1995) yang telah disusun ulang oleh penulis menunjukkan perbandingan kondisi pasien antara kategori I, II, III dan IV adalah sebagai berikut: Kategori I (memerlukan pelayanan keperawatan 1 jam/8 jam shift) Kategori II (memerlukan pelayanan keperawatan 3 jam/8 jam shift) Kategori III (memerlukan pelayanan keperawatan 5 jam/8 jam shift) Kategori IV (memerlukan pelayanan keperawatan 8 jam/8 jam shift) ADL Mampu melaksanakan ADL dengan bantuan atau pengawasanminimum atau tidak memerlukan bantuan Memerlukan pengawasan dan bantuan seperlunyadalam melaksanakan ADL Memerlukanintervensi keperawatan individu dan intervensi dalam menyelesaikan ADL Tergantung penuhdalam pelaksanaan ADL Program Pengobatan Aktif berpartisipasidalam program pengobatan Berpartisipasi dalam program pengobatan dengan intervensi individu, pengarahan dan memerlukan orientasi Tidak memahami atau menolak program pengobatan Tidak memahami atau menolak program pengobatan Aktifitas terjadwal dan pengawasan Mengikuti aktifitas terjadual yang sudah dikerjakan secara mandiri Memerlukan pengawasan ketika berada di luar ruangan Memerlukan observasi penuh keperawatan setiap saat Memerlukan intervensi keperawatan satu persatu sepanjang shift Tidur Tidur dengan tenangpada waktu malam Bisa tidur dengan nyenyak, kadangtidak memerlukan Tidak dapat tidur nyenyak pada malam hari dan Memiliki gangguan tidur yang sangatkronis

description

Kategori Pasien Gangguan Jiwa

Transcript of Kategori Pasien Gangguan Jiwa

Page 1: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

KATEGORI PASIEN GANGGUAN JIWA

--> 

Kategori I s/d IV menurut Stuart (1995) yang telah disusun ulang oleh penulis menunjukkan perbandingan kondisi pasien antara kategori I, II, III dan IV adalah sebagai berikut:

Kategori I

(memerlukan pelayanan keperawatan 1 jam/8 jam shift)

Kategori II

(memerlukan pelayanan keperawatan 3 jam/8 jam shift)

Kategori III

(memerlukan pelayanan keperawatan 5 jam/8 jam shift)

Kategori IV

(memerlukan pelayanan keperawatan 8 jam/8 jam shift)

ADL

Mampu melaksanakan ADL dengan bantuan atau pengawasanminimum atau tidak memerlukan bantuan

Memerlukan pengawasan dan bantuan seperlunyadalam melaksanakan ADL

Memerlukanintervensi keperawatan individu dan intervensi dalam menyelesaikan ADL Tergantung penuhdalam pelaksanaan ADL

Program Pengobatan

Aktif berpartisipasidalam program pengobatan Berpartisipasi dalam program pengobatan

dengan intervensi individu, pengarahan dan memerlukan orientasi

Tidak memahami atau menolak program pengobatan

Tidak memahami atau menolak program pengobatan

Aktifitas terjadwal dan pengawasan

Mengikuti aktifitas terjadual yang sudah dikerjakan secara mandiri

Memerlukan pengawasan ketika berada di luar ruangan

Memerlukan observasi penuh keperawatan setiap saat

Memerlukan intervensi keperawatan satu persatu sepanjang shift

Tidur Tidur dengan tenangpada waktu malam

Bisa tidur dengan nyenyak, kadangtidak memerlukan intervensikeperawatan

Tidak dapat tidur nyenyak pada malam hari dan memerlukan intervensi keperawatan

Memiliki gangguan tidur yang sangatkronis

Resiko keamanan

Resiko mencederai diri sendiri atau orang lain

Beresiko mencederai diri sendiri dan orang lain

Page 2: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

Mengalami gangguan pada

Menunjukkan gangguan persepsi, kognitif, dan afektif

Menunjukkan gangguan persepsi, kognitif, afektif yang konsisten dan berat

Pengarahan

Memerlukan pengarahan ulang, orientasi dan pembatasan yang nyata

Pada prakteknya system klasifikasi yang telah dibuat oleh Stuart tersebut sulit digunakan untuk menilai pasien karena tidak ada skala yang pasti, untuk itu system klasifikasi pasien psikiatri menurut Stuart tersebut tersebut dimodifikasi sehingga menjadi “SISTEM KATEGORI PASIEN JIWA” yang di susun oleh Intansari Nurjannah dan dipublikasikan pada tahun 2004 dalam buku “Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa” menjadi berikut ini:

SISTEM KATEGORI PASIEN JIWA

Identitas pasien:…………………………

Skreening awal: Apakah ………. Punya keinginan/ide bunuh diri dari pasien Ya/Tidak (Jika jawaban ya berarti pasien langsung masuk kategori IV/Krisis)

Variabel Skor Skor Skor Skor

Page 3: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

Mencederai diri/orang lain*

Tidak ada (0)

Tidak ada ide/keinginan mencederai diri atau orang lain/secara fisik tidak mampu mencederai diri/orang lain

Resiko kecil (16)

Ada ide/keinginan mencederai diri/orang lain (tapi tidak ingin melakukan setelah mengetahui konsekuensinya)/apabila ada halusinasi tingkat 1-2 atau tingkat 3-4 tetapi pasien telah mampu mengontrol halusinasi

Resiko besar (34)

Ada ide/keinginan mencederai diri dan orang lain (meskipun mengetahui konsekuensinya)/memiliki halusinasi tingkat 3-4 dengan isi halusinasi berkaitan dengan perintah melakukan kekerasan pada diri atau orang lain tetapi pasien belum melaksanakan perintah halusinasi/belum dapat mengontrol halusinasi

Aktual (50)

Telah (maksimal 3 hari setelah melakukan perilaku kekerasan) atau sedang melakukan perilaku mencederai diri/orang lain/ memiliki halusinasi tingkat 3-4 dengan isi halusinasi berkaitan dengan perintah melakukan kekerasan pada diri atau orang lain/halusinasi berisi perintah untuk melarikan diri dan pasien sudah/ingin melaksanakan perintah halusinasi

Komunikasi Ada respon + sesuai, lancar (0)Ada respon +, sesuai, tidak lancar (14) Ada respon +, tidak sesuai (26)

Tidak ada respon/pasien tidak mampu menjawab/tidak sadar (40)

Interaksi sosial **

Bersedia melakukan interaksi/terlibat dengan kelompok besar (0)

Bersedia interaksi dengan lebih dari satu orang (5) Bersedia interaksi dengan hanya 1 orang (10)

Tidak bersedia interaksi/mematung/diam/menyendiri tanpa aktifitas/aktifitas tidak bertujuan/tidak mampu interaksi (15)

ADL***

Makan

Mandiri (0)

Dapat melakukan sendiri/apabila menolak karena alasan yang dapat diterima dan tidak mambahayakan pasien

Mandiri perlu pengawasan (3)

Dapat melakukan sendiri dan perlu pengawasan dari petugas kesehatan untuk memastikan dilakukannya kegiatan

Dengan bantuan (7)

Perlu bantuan untuk melakukan kegiatan

Menolak (10)

Tidak bersedia melakukan kegiatan /melakukan kegiatan dengan intervensi khusus

Mandi

Mandiri (0)

idem

Mandiri perlu pengawasan (3)

Idem

Dengan bantuan (7)

Idem

Menolak (10)

idem

Berpakaian

Mandiri (0)

idem

Mandiri perlu pengawasan (3)

Idem

Dengan bantuan (7)

Idem

Menolak (10)

idem

Tidur/istirahat **** Tenang (0)

Tidak terjaga, atau apabila terjaga adalah karena alasan yang dapat diterima

Dapat tidur tapi perlu intervensi keperawatan (3)

Terjaga maksimal 1 kali dan memerlukan intervensi

Tidak dapat tidur nyenyak dan kadang perlu intervensi keperawatan/farmakologi (7)

Dapat tidur tapi terjaga lebih dari satu kali dan memerlukan intervensi

Gangguan tidur berat/pasien tidak sadar (10)

Tidak dapat tidur lebih dari 24 jam baik tidak diberikan obat maupun telah diberikan obat/pasien tidak sadar

Page 4: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

(misalnya, haus, dingin atau ingin ke kamar kecil) keperawatan untuk tidur kembali keperawatan/farmakologi untuk tidur kembali

Pengobatan oral/injeksi *****

Aktif berpartisipasi (0)

Bersedia mengikuti pengobatan (farmakologi: oral/injeksi/ECT dll) dengan 1 kali pengarahan

Partisipasi dengan intervensi 1-1 (3)

Bersedia mengikuti pengobatan karena motivasi/bantuan dari tenaga kesehatan (1-1) /keluarga/SO (Significant others/Orang yang berarti bagi pasien)

Bersedia dengan intervensi lebih dari 1 tenaga kesehatan (7)

Bersedia mengikuti pengobatan tetapi dengan intervensi/bantuan oleh lebih dari 1 tenaga kesehatan

Menolak (10)

Tidak bersedia mengikuti pengobatan baik dengan kesadaran maupun tidak atau obat tidak dapat diberikan/pengobatan dilakukan dengan intervensi khusus

Aktifitas terjadwal

Makan

Mengikuti jadwal dengan 1 x pengarahan dan rentang waktu sesuai dengan yang diharapkan (0)

lebih dari satu kali pengarahan, dan perlu pengawasan dan motivasi dan aktifitas dilakukan sesuai dengan rentang waktu yang telah ditetapkan untuk kegiatan (3)

Perlu lebih dari satu kali pengarahan, dan rentang waktu lebih lama dari rentang waktu yang diharapkan (7)

Tidak mampu mengikuti pengarahan baik dalam keadaan sadar/tidak (10)******

Mandi Idem Idem Idem Idem

Berpakaian Idem Idem Idem idem

Keterangan

Skreening awal untuk ide bunuh diri/ hanya digunakan apabila klien mempunyai ide ini tetapi bukan karena perintah halusinasi tetapi karena keinginan sendiri yang sangat kuat

Skor 0 – 30 : Kategori pasien 1 (Health promotion/peningkatan kesehatan)

Skor 31 – 59 : Kategori pasien 2 (Maintenance/pemeliharaan)

Skor 60 – 119 : Kategori pasien 3 (Acute/Akut)

Page 5: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

Skor 120 : Kategori pasien 4 (Crisis/krisis)

Terkait dengan resiko melarikan diri, apabila pasien berada pada kategori 1 dan 2, maka pada pasien perlu dikaji resiko melarikan diri untuk menentukan tingkat observasi yang diperlukan atau perencanaan discharge (pemulangan pasien)

* Skor ini juga berlaku untuk pasien yang mempunyai resiko cedera tinggi karena kondisi fisiologisnya,

Skor 0 = secara fisik tidak mampu mencederai diri/orang lain/tidak memungkinkan adanya resiko cedera

Skor 16 = ada keinginan tapi pasien tahu konsekuensinya dan tidak mau melakukan

Halusinasi tingkat 1: halusinasi secara umum adalah suatu yang menyenangkan, datangnya halusinasi biasanya saat individu sendiri

Halusinasi tingkat 2: halusinasi secara umum menjijikkan, mencemooh, mencela, mengutuk atau menyalahkan

Halusinasi tingkat 3: Halusinasi sudah mulai memberi perintah, isi halusinasi mungkin sangat menarik bagi individu dan individu merasa kesepian bila halusinasi tidak ada, kemungkinan bisa muncul rasa takut

Halusinasi tingkat 4: halusinasi mungkin mengancam individu jika individu tidak mengikuti perintah halusinasi

Skor 34 = ada keinginan tapi pasien belum melakukan karena tidak punya kesempatan atau pasien yang punya resiko cedera karena kondisi fisiknya misalnya karena penglihatan tidak jelas, dementia, delirium, dll

Skor 50 = telah (maksimal 3 hari) atau sedang melakukan tindakan mencederai diri (tetapi bukan bunuh diri)/orang lain secara sengaja

** Keterangan tambahan untuk

Skor 0 = apabila berada dalam suatu kelompok yang beranggotakan lebih dari lima orang, klien bisa/mau ikut berpartisipasi/bersedia berada dalam kelompok tersebut

Skor 5 = bisa juga untuk pasien yang mau berinteraksi dengan setiap orang tetapi bentuk interaksi tetap hanya 1-1

Page 6: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

Skor 10 = pasien hanya mau interaksi dengan satu orang (satu nama/subyek), misalnya sedang interaksi 1-1 ada subyek lain yang ikut berpartisipasi maka pasien tidak mau melanjuntukan pembicaraan/diam/menolak

*** Apabila pada nilai ADL terdapat suatu hal yang mempunyai karakteristik lebih dari normal (misalnya mandi, makan,berpakaian yang terlalu sering/berlebihan dalam hal frekuensi) tanpa ada alasan yang jelas maka pasien tersebut masuk pada skor 7 (memerlukan bantuan untuk dapat melakukan kegiatan dengan standar frekuensi yang normal)

**** Keterangan tambahan untuk variabel tidur, variabel tidur tidak hanya merujuk pada kondisi tidur tetapi juga kondisi istirahat

Skor 0 = Untuk penilaian Shift pagi dan sore : klien mengetahui tentang kebutuhan istirahat dan jika diperlukan bersedia melaksanakan kebutuhan istirahat

Skor 3 = Untuk penilaian Shift pagi dan sore : mengetahui perlunya kebutuhan istirahat tetapi perlu motivasi untuk istirahat jika pasien memang memerlukan istirahat

Skor 7 = Untuk penilaian Shift pagi dan sore : tidak mengetahui perlunya kebutuhan istirahat dan perlu intervensi keperawatan (misalnya menemani pasien dll) agar pasien bersedia/mampu beristirahat jika memang diperlukan

Skor 10 = Pasien tidak sadar berarti pasien koma, dengan kriteria Glasgow coma Scale kurang dari 8

Shift pagi dan sore : Pasien memerlukan istirahat karena kondisi fisiknya (misalnya malam sebelumnya tidak tidur) tetapi pasien tidak mampu istirahat kecuali dengan farmakologi atau pasien yang perlu dilakukan restrain untuk dapat mengistirahatkan dari kegiatan fisiknya

*****Apabila obat yang diberikan tidak meliputi tiga shift maka skor merujuk pada shift sebelumnya

****** Tidak mampu mengikuti pengarahan baik dalam keadaan sadar atau tidak atau karena penyebab fisiologi

Page 7: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

Aplikasi penggunaan sistem kategori pasien jiwa di klinik

LAPORAN HARIAN KONDISI UMUM PASIEN

Nama pasie

Shift

Total Sko

Suhu

Nadi

Ide BD/

pulang paksa

Mencederai diri/ orang lain

Komunikasi Interaksi sosial ADL Tidur Pengobatan oral/injeksi Aktifitas terjadwal

Makan/Mandi/Berpakaian

Page 8: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

n r Ya

Tidak

Tidak ada resiko (0)

Resiko kecil (16)

Resiko besar (34)

Aktual (50)

Respon (+) Sesuai , lancar (0)

Respon (+) Sesuai , tidak lancar (14)

Respon (+), tidak Sesuai (26)

Respon (-)/menjawab (-)/tidak sadar (40)

interaksi dengan kelompok besar (+) (0)

Interaksi > 1 orang (5)

Interaksi hanya dengan 1 orang (10)

Interaksi (-)/mematung menyendiri/tuj.uan aktifitas (-) (15)

Mandiri/bila menolak dengan alasan yang dapat diterima (0)

Mandiri perlu pengawasan (3)

Dengan bantuan (7)

Menolak/perlu intervensi khusus (10)

Tenang (0)

Intervensi untuk bisa tidur (3)

Nyenyak (-),kadang perlu intervensi keperwatan/farmakologi (7)

Ggn tidur berat/tidak sadar (10)

Aktif berpartisipasi (0)

Perlu motivasi (1-1) (3)

Intervensi dengan >1 orang (7)

Menolak/interv. khusus (10)

Pengarahan 1 x (0)

>1x pengarahan, motivasi (+) pengawasan (+), waktu sesuai (3)

> 1 x pengarahan, waktu lebih lama dari yang ditetapkan (7)

Mengikuti pengarahan (-)/baik sadar atau tidak (10)

Page 9: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

Mandi

Makan

Berpa

kaian

Makan

Mandi

Berpa

kaian

1

P

S

M

Dst

P

S

M

 Format di atas dapat digunakan di setting klinik atau apabila tidak menggunakan format di atas cukup menuliskan tahap penanganan pasien pada setiap dokumentasi setiap shift untuk memudahkan komunikasi dengan perawat dan petugas kesehatan lain terkait dengan kondisi pasien pada setiap shift.

Page 10: Kategori Pasien Gangguan Jiwa

Kesimpulan hubungan sistem kategori dengan model stress adaptasi  (Stuart, 1995)

SKORKATEGORI PASIEN

TAHAP PENANGANAN TUJUAN PERAWATAN

FOKUS

PENGKAJIANPRINSIP INTERVENSI KEPERAWATAN HASIL YANG DIHARAPKAN

≥120 atau skreening awal Ya IV Krisis Stabilisasi

Faktor resiko yang mengancam kesehatan dan keamanan pasien

Modifikasi lingkungan untuk Sediakan lingkungan yang aman

Tidak adanya bahaya pada pasien dan orang lain

60-119 III AkutRemisi/meredakan penyakit/gejala pasien

Gejala pasien dan respon koping maladaptif

Perencanaan penanganan bersama dengan klien dan memberikan contoh dan pengajaran mengenai respon adaptif Gejala hilang

31-50 II PemeliharaanKembalinya kondisi pasien/recovery Status fungsi pasien

Penguatan dan sokongan pada respon koping adaptif pasien dan advokasi

Meningkatnya fungsi dari pasien

0-30 IPeningkatan Kesehatan

Wellness/kesejahteraan yang optimal

Kualitas hidup pasien dan well being Inspirasi ide dan validasi Kualitas hidup yang optimal

Adapun kesimpulan hubungan antara system kategori pasien Jiwa dengan tahap penanganan adalah sebagai berikut:

Peningkatan kesehatan (Klien kategori 1 dengan skor 0 – 30 pada “Sistem Kategori klien Jiwa”)

Pemeliharaan (Klien kategori 2 dengan skor 31- 59 pada “Sistem Kategori klien Jiwa”)

Akut (Klien kategori 3 dengan skor 60 – 119 pada “Sistem Kategori klien Jiwa”)

Krisis (Klien kategori 4 dengan skor 120 pada “Sistem Kategori klien Jiwa”)