Penggolongan Gangguan Jiwa

50

description

golongan gangguan jiwa

Transcript of Penggolongan Gangguan Jiwa

Penggolongan Gangguan Jiwa

PenggolonganGangguan JiwaPendahuluanDiagnosis merupakan kesepakatan dan tidak bersifat etiologis atau patofisiologisMenggunakan kriteria diagnosisICD dari WHODSM dari USAPPDGJ di IndonesiaDiperbarui setiap kurun waktu tertentuPendahuluanGangguan Mental OrganikGangguan Akibat ZatSkizofreniaGangguan AfektifGangguan Anxietas dan DisosiasiGangguan KepribadianRetardasi MentalGangguan Perkembangan PsikologisGangguan Perilaku dan Emosional pada Anak dan RemajaGangguan Mental OrganikGangguan Mental OrganikGangguan mental yang terjadi sebagai akibat dari kelainan organTerdiri dari :DemensiaDeliriumGangguan Mental Akibat Penyakit FisikDemensiaDidefinisikan sebagai kerusakan kognitif yang progresif tanpa gangguan kesadaranGambaran utamanya berupa kerusakan intelektual global berupa gangguan ingatan, perhatian, pemikiran, dan pemahamanGambaran lainnya antara lain mood, kepribadian, pertimbangan, dan perilaku sosialDemensiaSering terjadi pada usia lanjut5 % pada usia >65 tahun20 40 % pada usia >85 tahunPada usia 65 tahun, > Pada usia 90 tahun = Dua yang paling utama adalahDemensia AlzheimerDemensia VaskularDeliriumDitandai oleh onset akut dari suatu gangguan kognitif fluktuatif dan gangguan pada kesadaran individuDisertai :Gangguan Psikologis (Mood, persepsi, dan tingkah laku)Gangguan Neurologis (Nystagmus, inkoordinasi, inkontinensia urin)DeliriumPenyebabnya bervariasi, paling sering berupaPenyakit SSP (seperti epilepsi)Penyakit sistemik (seperti gagal jantung)Intoksikasi atau withdrawal dari agen farmakologis atau toksikBila penyebabnya dihilangkan maka gejala akan segera menghilangPerbedaan Delirium dan DemensiaPembedaDemensiaDeliriumOnsetLambatCepatPerhatianTidak TerpengaruhFluktuasiBicaraSulit menemukan kataInkoherensiPikiranKemiskinan PikiranPikiran TerdisorganisasiKewaspadaanBiasanya normalBerlebih atau berkurangDurasiBulan TahunJam HariIngatanIngatan jangka panjang tergangguIngatan segera dan jangka pendek tergangguSiklus TidurTerfragmentasiTerganggu sampai terbalikKesadaranTidak TerpengaruhMenurunGangguan akibat penyakit fisikPsikosis Organik : Sindroma lobusGangguan Mood Organik : bervariasiAnxietas Organik : akibat zat, kel. endokrin, ggn. metabolik, peny. syarafGangguan Tidur Organik : parkinsonisme, demensia, epilepsi, CVD, peny. Huntington, syndr. Kleine-Levin, UremiaDisfungsi Seksual Organik : Obat dan zat, trauma, tumor, infeksi, gangguan endokrin, SSP, vaskuler, dll.Gangguan Akibat ZatGangguan Akibat ZatAlkoholOpioidKanabinoidSedatif/HipnotikKokainStimulansia (Kafein)HalusinogenTembakauPelarut yang mudah menguapZat-zat yang dapat mempengaruhi status mental seseorang antara lain :Gangguan Akibat ZatWithdrawalAkibat pengurangan konsentrasi zat di dalam darah~ SakauIntoksikasiAkibat penambahan konsentrasi zat di dalam darah~ KeracunanSubstance AbuseDitandai oleh penggunaan berulang pada situasi yang tidak tepat/merugikan~ PenyalahgunaanDependenceDitandai oleh penggunaan yang makin sering / banyak untuk hasil sama~ KetergantunganSkizofreniaSkizofreniaAdalah suatu sindrom klinis dari berbagai psikopatologi yang merusak yang melibatkan kognisi, emosi, persepsi, dan aspek perilaku lainnyaManifestasi ini bervariasi untuk setiap pasien dan dalam kurun waktu yang berbeda, namun efeknya selalu berat dan biasanya bertahan lamaSkizofreniaTerdapat empat subtipe klasikSkizofrenia ParanoidSkizofrenia KatatonikSkizofrenia HebefrenikSkizofrenia SimpleksSkizofreniaParanoidGambaran utama waham dan halusinasiKatatonikGambaran utama gangguan motorik (katatonik)HebefrenikGambaran utama perilaku dan pikiran yang kacau (disorganisasi)SimpleksGambaran utama penarikan diri dari kehidupan yang nyataGangguan AfektifManiaTrias ManiaPerasaan: HipertimikPikiran: HiperproduktifPerbuatan: HiperaktifDandanan yang mencolok disertai pemilihan warna yang cerah Mengganggu lingkungan karena iritabel, wahamTerkadang disertai economic spending yang berlebihan dan tidak antisipatifManiaEpisode ManiaPPDGJ / ICDDSMMania TunggalEpisode ManikGangguan Afektif Bipolar I, episode manik tunggalMania BerulangGangguan Afektif Bipolar LainnyaGangguan Afektif Bipolar I, episode terkini manikMania dengan Depresi dan atau HipomaniaGangguan Afektif Bipolar, episode kini Gangguan Afektif Bipolar I, episode terkini DepresiTrias DepresiPerasaan: HipotimikPikiran: HipoproduktifPerbuatan: HipoaktifTampak kusut disertai pemilihan warna gelap atau kelabuDapat teragitasi dan tampak hiperaktifPemikiran pesimistis dan kehilangan semangatBahaya: Ide bunuh diriDepresiDibagi berdasarkan berat-ringannya menjadi depresi ringan, sedang, dan beratBerdasarkan kriteria diagnostik, tetapi pertimbangan tertentu dapat dilibatkanIngat: setiap kelainan klinis apa saja memiliki potensi menimbulkan gangguan depresiDepresiTeori Klasik (S. Freud dan K. Abraham)Gangguan pada hubungan bayi-ibu pada fase oral menjadi presdisposisi dari kerentanan jiwa terhadap depresiDepresi bisa dikaitkan dengan suatu kehilangan objek yang nyata atau imajinerIntrojeksi objek yang hilang sebagai mekanisme pertahanan terhadap distress yang terjadi Karena kehilangan tersebut dipandang dengan campuran perasaan senang dan benci, kemarahan ditujukan kepada diri sendiriGangguan DepresiPPDGJ / ICD vs DSMEpisode DepresiPPDGJ / ICDDSMDepresi TunggalEpisode DepresifGangguan Depresif Berat, episode tunggal Depresi BerulangGangguan Depresif BerulangGangguan Depresif Berat, berulang Depresif dengan mania, dengan atau tanpa hipomania Gangguan afektif bipolar, episode kini Gangguan Afektif Bipolar I, episode kini ... Depresif dengan hipomania dan tanpa mania Gangguan afektif bipolar lainnyaGangguan Afektif Bipolar II, episode kini ... Bipolar DisorderEpisode manik dan depresif yang silih bergantiBerdasarkan penelitian, suatu episode manik suatu saat nanti akan beralih menjadi depresi (pasti bipolar), tetapi suatu episode depresi belum tentu akan beralih menjadi maniaGejala TambahanDalam DSM-IV, selain menentukan episode yang terkini, dimungkinkan juga untuk menambahkan gejala yang menonjolDengan Gejala PsikotikDengan Tampilan MelankoliaDengan Tampilan AtipikalDengan Tampilan KatatonikDengan Onset PostpartumGangguan Anxietas dan DisosiasiAnxietasAnxietas FobikBersifat spesifik untuk situasi/objek tertentuAnxietas MenyeluruhTidak ada objek fobiaCampuran Anxietas-DepresiGangguan PenyesuaianHubungan yang jelas dengan stresorHisteriakalH. Konversi G. SomatoformH. Disosiasi G. DisosiatifGangguan DisosiatifDitandai oleh amnesia disosiatifTermasuk di antaranya: Amnesia disosiatif, Fugue disosiatif, Kepribadian disosiatif (dulu Kepribadian Ganda)Kepribadian disosiatif vs SkizofreniaKepribadian DisosiatifSkizofreniaTerdapat lebih dari satu ego pada saat berbedaKeberadaan ego tambahan pada satu saat yang samaAlternasi egoEgo persistenDisertai amnesia di antara alternasiTidak ada amnesiaGangguan KepribadianGangguan KepribadianParanoidSkizoidDissosialHistrionikDependenEmosi tidak stabil tipe ambangEmosi tidak stabil tipe impulsifAnankastikCemas (Menghindar)Menurut PPDGJ-III terdapat sembilan jenis gangguan kepribadian khasGangguan KepribadianG. K. ParanoidMudah mencurigai sikap yang netralCenderung memendam kebencian (pendendam)

G. K. SkizoidMemiliki emosi yang dingin, tidak ekspresifLebih memilih kesendirian dibanding interaksiGangguan KepribadianG. K. DissosialSikap menentang aturan/otoritasTidak memiliki rasa bersalah

G. K. HistrionikBerlebihan dalam ekspresi dan reaksiMenghendaki perhatian dari lingkunganGangguan KepribadianG. K. AnankastikTerlalu terpaku terhadap detailTidak suka diganggu dalam ketelitiannya

G. K. Cemas (menghindar)Senantiasa merasa tegang dan cemasMerasa kurang mampu, takut dikritik atau ditolak karena ketidakmampuannyaGangguan KepribadianG. K. Emosi tidak stabil tipe ambangTidak memiliki self image yang kuatSering merasa ditinggal, dan berusaha secara berlebihan untuk menghindarinya

G. K. Emosi tidak stabil tipe impulsifEmosi meledak-ledakBertindak tanpa mempertimbangkan akibatnyaGangguan KepribadianDependenTidak bisa membuat keputusan, meskipun sangat penting dan menentukanTakut ditinggal karena merasa tidak mampu mengurus diriRetardasi MentalRetardasi MentalPengertian retardasi mental mencakup defisit dalam kemampuan kognitif dan perilaku yang diperlukan untuk keperluan sosial dan personalBerdasarkan sensus, diperlukan penilaian terhadap kemampuan adaptasi sosial dan IQ (Intelligence Quotient) untuk menentukan level retardasi mentalRetardasi MentalEtiologinya bervariasi, bisa karena: Genetik : kelainan kromosom dan keturunan (herediter)Perkembangan : keterpaparan terhadap zat berbahaya dan infeksi prenatalDidapat : trauma perinatal (termasuk prematuritas) dan faktor sosiokulturalKombinasiRetardasi MentalRM RinganLevel IQ 50 69Menghadapi kesulitan akademis

RM SedangLevel IQ 35 49Beberapa hendaya dalam mengurus diriRetardasi MentalRetardasi Mental Berat (severe)Level IQ 20 34Membutuhkan support berkesinambungan

Retardasi Mental Sangat BeratLevel IQ