Kasus Saluran Cerna Bagian Atas

5
KASUS SALURAN CERNA BAGIAN ATAS Seorang pasien wanita bernama Ny. Tr berumur 35 tahun , TB 158 cm dan BB 45 kg bekerja sebagai karyawan swasta, Ny. Trakhir- akhir ini mengeluh sakit ulu hati kurang lebih 1 jam setelah makan, cepat lelah, pucat, dan sering sakit kepala. Tiba-tiba BAB berwarna hitam sehingga di rawat di RS untuk pengobatan. Pada saat pemeriksaan pasien di diagnosa menderita ulkus peptikum. Buatlah NCP/ADIME nya. Jawaban : A. ASSESMENT Antropometr i BB = 45 kg, TB = 158 cm, U = 35 tahun, BBI = 52,2 kg, IMT = 18,02 kg/m 2 (Normal) Biokimia - Clinis/ klinis sakit ulu hati kurang lebih 1 jam setelah makan, cepat lelah, pucat, dan sering sakit kepala. Tiba-tiba BAB berwarna hitam Dietary - Riwayat personal Bekerja sebagai karyawan swasta B. DIAGNOSA Sakit pada ulu hati setelah makan berkaitan dengan ulkus peptikum dan di tandai dengan gejala klinis cepat lelah, pucat, sakit kepala, dan BAB berwarna hitam. C. INTERVENSI GIZI 1. Tujuan Diet Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung dan mencegah atau menetralkan sekresi

description

dietetik infeksi

Transcript of Kasus Saluran Cerna Bagian Atas

Page 1: Kasus Saluran Cerna Bagian Atas

KASUS SALURAN CERNA BAGIAN ATAS

Seorang pasien wanita bernama Ny. Tr berumur 35 tahun , TB 158 cm dan BB 45 kg bekerja sebagai karyawan swasta, Ny. Trakhir-akhir ini mengeluh sakit ulu hati kurang lebih 1 jam setelah makan, cepat lelah, pucat, dan sering sakit kepala. Tiba-tiba BAB berwarna hitam sehingga di rawat di RS untuk pengobatan. Pada saat pemeriksaan pasien di diagnosa menderita ulkus peptikum. Buatlah NCP/ADIME nya.

Jawaban :

A. ASSESMENT

Antropometri BB = 45 kg, TB = 158 cm, U = 35 tahun, BBI = 52,2 kg, IMT = 18,02 kg/m2(Normal)

Biokimia -

Clinis/klinis sakit ulu hati kurang lebih 1 jam setelah makan, cepat lelah, pucat, dan sering sakit kepala. Tiba-tiba BAB berwarna hitam

Dietary -

Riwayat personal Bekerja sebagai karyawan swasta

B. DIAGNOSA

Sakit pada ulu hati setelah makan berkaitan dengan ulkus peptikum dan di tandai dengan gejala klinis cepat lelah, pucat, sakit kepala, dan BAB berwarna hitam.

C. INTERVENSI GIZI

1.  Tujuan DietMemberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung dan mencegah atau menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan serta mengatasi infeksi bakteri pylori yang menyebabkan ulkus peptikum.

2. Jenis Diet                        : Diet Lambung I

3. Prinsip Diet : - Energi dan protein cukup

                                  - Lemak rendah

                                  - Rendah serat

                                  - Cairan cukup

                                                             - Cukup vitamin dan mineral

Page 2: Kasus Saluran Cerna Bagian Atas

4. Syarat Diet         : - Energi diberikan cukup, KH, L, Protein diberikan cukup.- cairan cukup, dan rendah serat. - hindari bahan makanan bersumber dari protein hewani dan nabati seperti

daging, ikan, ayam diawetkan, digoreng, tahu/tempe digoreng, kacang merah, kacang tanah dan kacang telo.

- hindari sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas, dan buah-buahan yang tinggi serat serta lemak hewani, minuman bersoda, dan alkohol.

- porsi kecil tapi sering.- makan secara perlahan.- mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak seperti minyak dan

santan.- bentuk makanan cair.

5. Perhitungan kebutuhan kalori (BMR) :

Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

= 655 + (9,6 x 45) + (1,8 x 158) – (4,7 x 35)

= 655 + 432 + 284,4 – 164,5

= 1206,9 kkal

Faktor stress = 1,2 x 1206,9 kkal = 1448,28 kkal

Kebutuhan Protein, KH, dan Lemak

Protein = 10 % x 1448,28 kkal

= 144,828 / 4

= 36,20 gram

Lemak = 25 % x 1448,28 kkal

= 362,07 / 9

= 40,23 gram

KH = 1448,28 – (144,828 + 362,07)

= 1448,28 – 506, 898

= 941,382 / 4

= 235,34 gram

Page 3: Kasus Saluran Cerna Bagian Atas

D. MONITORING DAN EVALUASI1. Memonitor pola makan pasien apakah sesuai dengan diet yang dianjurkan. 2. Memonitor pembatasan bahan makanan yang di asup pasien untuk mencegah

terjadinya komplikasi lebih lanjut.3. Memantau apakah tujuan awal yang diterapkan untuk pasien tercapai atau tidak.

E. MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK DIANJURKAN

1. MAKANAN APA SAJA YANG DIANJURKAN• Beras, kentang, macaroni, roti toast, biscuit, crackers, bihun• Lauk hewani yang tidak diawetkan, lunak, rendah lemak• Lauk nabati tahu, tempe, lunak dan tidak digoreng• Sayuran rendah serat : wortel, labu siam, labu air, ketimun tanpa kulit dan biji, oyong tanpa kulit, zucchini• Buah : pisang, melon, apel tanpa kulit. Untuk pasien tifus yang disertai dengan obstipasi /susah BAB boleh diberikan pepaya• Minuman : teh, sirup

2. MAKANAN APA SAJA YANG TIDAK DIANJURKAN• Ketan, jagung, ubi, singkong, talas• Daging/ ikan yang diawetkan, kacang merah, kacang ndul, kacang kedelai, lauk pauk digoreng• Sayuran mentah seperti lalap, salad, karedok, toge, kangkung, kol, lobak, sawi, caesim• Makanan yang berlemak tidak dianjurkan (santan kental)• Susu dan produk olahannya sebaiknya dihindari

Page 4: Kasus Saluran Cerna Bagian Atas