tugas presntasi Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas

8/13/2019 tugas presntasi Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas

1/35

Perdarahan Saluran Cerna Bagian

AtasD1


2/35

Definisi: perdarahan saluran makan bagianatas dari ligementum treitz dapat berupahematemesis dan meleina

Berdasarkan klinik:- Varises esofagus

- Non varises


3/35

Etiologi

Kelaianan di esofagus: varises, esophagitis,keganasan.

Kelainan di lambung: tukak lambung,keganasan, dll

Kelainan di duodenum: tukak duodenum,keganasan, dll

Beberapa penyakit darah: leukimia danpurpura trombositopenia Obat ulserogenik: gol. Kortikosteroid, OAINS


4/35

Gangguan di esofagus

a. Varises esofagus: pembesaran abnormalpembuluh darah vena esofagus bagian bawah;merupakan komplikasi sirosis hepatik

Etiologi: gagal jantung kongestif, trombosis,sarkoidosis

Patogenesis: aliran darah menuju hati

terhalang tidak seimbang antara tekananaliran darah dengan kemampuan pembuluhdarah sehingga pembuluh darah besar


5/35

Gejala:1. muntah darah(mendadak dan masif tanpa

didahului nyeri di epigastrium)2. Tinja hitam3. Pusing

4. Syok Komplikasi: perdarahan berulang, syok

hipovolemik


6/35

Pengobatan: mencegah/ mengatasiperdarahan

1. Obat beta blocker : menurunkan tekanandarah termasuk tekanan darah di vena porta

2. Ligasi varises: mengikat pembuluh darahdengan pita elastis

3. Injeksi endoskopi: menyuntikan pembuluhdarah dengan larutan tertentu agar berhenti


7/35

b. Karsinoma esofagus: kanker yang terjadi diesofagus dimulai pada sel di dalam jaringanesofagus.

Etiologi: tidak jelas, terjadi ketika sel didalamesofagus terjadi kesalahan pada DNA nyasehingga kanker berkembang

Jenis: adenokarsinoma, squamous cell,choriocarsinoma, sarcoma

Faktor risk: alkohol, GERD, merokok, esophagusbarrets , rokok


8/35

Tanda : pembesaran kelenjar limfe leher,kakeksia

Gejala: sulit menelan, hilang berat badan,muntah darah tidak masif, lelah, nyeri padadada

Pemeriksaan khusus: esofagografi, endoskopidan biopsi


9/35

c. Sindroma Mallory Weiss Definisi: ruptur dari mukosa dan submukosa

pada daerah kardia/ esofagus bagian bawah Pada penderita alkoholik, wanita hamil

dengan hiperemesis gravidarum


10/35

d. Esofagogastritis korosiva Biasa pada penderita alkoholik mengandung

asam sitrat dan asam HCL korosif untukmukosa mulut, esofagus, dan lambung

Gejala: muntah darah, nyeri dan panas sepertiterbakar di mulut, dada, epigastrium


11/35

e. Esofagitis dan tukak esofagus: Definisi: peradangan esofagus

Penyebab: GERD, infeksi, alergi makanan, lukakimia alkali atau asam , luka fisik Gejala: perdarahan intermiten


12/35

Gangguan di lambung

A. gastritis erosiva hemoragika Penyebab: obat-obatan yang menimbulkan

iritasi mukosa lambung, infeksi virus danbakteri

Gejala: hematemesis tidak masif, nyeri, perihdi ulu hati

Pemeriksaan endoskopi: tampak erosi diangulus antrum multiple dan tampak bekasatau masih terlihat perdarahan


13/35

B. Tukak gaster Lebih sering terletak di angulus dan prepilorus

Disebabkan oleh obat Gejala: muntah darah dan rasa nyeriC. Karsinoma lambung Gejala: rasa pedih dan nyeri di ulu hati, seperti

merasa cepat kenyang, badan lemah


14/35

Gangguan di duodenum

a. Tukak duodenum: perdarahan terletak dibulbus Gejala: nyeri dan perih diperut atas, hematemesis

dan meleinab. Karsinoma papila vaterii: penyebaran dari ca

ampula akibat penyumbatan saluran empedu dansaluran pankreas yang sudah dalam fase lanjut

Gejala: occult bleeding, badan lemah, mual,muntah


15/35

Klinis

Penampilan klinis pasien dapat berupaHematemesis : Muntah darah berwarna hitam seperti bubukkopiMelena : Buang air besar berwarna hitam seperti ter atau aspalHematoskezia :Buang air besar berwarna merah marun, biasanyadijumpai pada pasien-pasien dengan perdarahan masif dimanatransit timedalam usus yang pendek

Penampilan klinis lainnya yang dapat terjadi adalah sinkope,instabilitas hemodinamik karena hipovolemik


16/35

Anamnesa

Sejak kapan terjadinya perdarahan dan jumlah(perkiraan)

Riwayat perdarahan sebelumnya Riwayat perdarahan dalam keluarga Riwayat transfusi lainnya

Penggunaan obat Minum alkohol


17/35

Px. fisik Suhu badan dan dilihat perdarahan ditempat lain Tanda-tanda kulit dan mukosa Kecurigaan perdarahan akut jumlah besar dan

hemodinamik tidak stabil:a. Hematemesisb. Hematokeziac. Darah segar pada pipa nasogastrikd. Hipotensi persistene. Dalam 24 jam menghabiskan transfusi darah

melebihi 800-1000 ml


18/35

Perbedaan perdarahanSCBA SCBB

MANIFESTASI PADAUMUMNYA

HEMATEMESI DAN /MELENA

HEMATOKESIA JERNIH

ASPIRASI NASOGASTRIK BERDARAH 35 NORMAL

AUSKULTASI USUS HIPERAKTIF NORMAL


19/35


20/35


21/35


22/35

Pitresin

Obat ini menurunkan tekanan vena porta danoleh karenanya menurunkan aliran darah padatempat perdarahan

Dosis 0,2-0,6 unit permenit. Karenavasokontsriktor maka harus diinfuskan melaluialiran pusat.

Hati-hati karena dapat terjadi hipersensitif Mempengaruhi output urine karena sifatantidiuretiknya.


23/35

Efek samping: insufisiensi koronermendadak kombinasi pemberian bersamapreparat nitrogliserin iv 40 mcg/mnit

b. Somatostatin dan octreotide: menurunkanaliran darah (lebih selektif)

Dosis: bolus 250 mcg/iv atau infus 250 mcg/

jam selama 12-24 jam Octreotide dosis bolus 100 mcg/iv dilanjutkan

infus 25 mcg/ jam selama 8-24 jam


24/35

Bilas lambung

dilakukan selama periode perdarahan akut(kontroversial, karena mengganggumekanisme pembekuan normal)

1000-2000 ml air atau normal salin sterildalam suhu kamar dimasukan denganmenggunakan NGT. Kemudian dikeluarkan

kembali dengan spuit atau dipasang suctionsampai sekresi lambung jernih.


25/35

Pasien beresiko mengalami apsirasi lambungkarena pemasangan NGT dan peningkatantekanan intragastrik karena darah atau cairan

yang digunakan untuk membilas. membaringkan pasien dengan kepala ditinggikan

penting untuk mencegah refluk isi lambung. Bila

posisi tsb kontraindikasi, maka diganti posisidekubitus lateral kanan memudahkanmengalirnya isi lambung melewati pilorus.


26/35


27/35

Balon temponade: untuk menhentikanperdarahan varises esofagus; tidak bolehmelebihi 24 jam

Komplikasi : pneumonia aspirasi, laserasisampai perforasi


28/35

Endoskopi Untuk perdarahan tukak yang masih aktif atau

tukak dengan pembuluh darah yang tampak Metode:

1. Contact thermal2. Non contact thermal(laser)3. Non thermal (misal: suntikan adrenalin) Penyuntikan submukosa sekitar titik perdarahan

dengan adrenalin 1:10.000 sebanyak 0,5-1 ml tiapkali suntik dosis 10 ml Keberhasilan 95 %


29/35

Terapi radiologi

Angiografi bila perdarahan tetap berlangsungdan belum bisa ditentukan asal perdarahanatas melalui endoskopi

Penyuntikan vasopresin / embolisasi arterial Dengan pemasangan TIPS( Transjugular

Intrahepatic Portosystemic Shunting) danPerkutaneus obliterasi spleno porta


30/35

TERAPI PEMBEDAHAN Bila terapi medik, endoskopi, dan radiologi gagal Reseksi lambung (antrektomi) Gastrektomi Gastroentrostomi Vagotomi Billroth I : prosedur yang mencakup vagotomi dan

antrektomi dengan anastomosis lambung padaduodenum.

Billroth II : meliputi vagotomi, reseksi antrum dananastomosis lambung pada jejunum

Operasi dekompresi hiertensi porta


31/35

Untuk pasien-pasien yang dilakukan terapinon bedah perlu dimonitor akan kemungkinanperdarahan ulang.

Pasien-pasien bukan risiko tinggi dapatdiberikan diit segera setelah endoskopisedangkan pasien dengan risiko tinggi perlu

puasa antara 24-48 jam , kemudian barudiberikan makanan secara berthap.


32/35


33/35


34/35


35/35

Sebagian besar pasien umumnya pulang padahari ke 1 4 perawatan

Pasien biasanya pulang dalam keadaananemis, karena itu selain obat untukmencegah perdarahan ulang perluditambahkan preparat Fe

tugas presntasi Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas

Documents

Transcript of tugas presntasi Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas